Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 320 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cynthis
"Penelitian ini memperlihatkan pengaruh risiko likuiditas dan risiko kredit terhadap stabilitas bank umum di Indonesia. Dalam melihat pengaruh kedua risiko tersebut juga terhadap stabilitas bank akan ditinjau juga aspek kepemilikan bank dan kondisi ekonomi. Dengan menggunakan estimasi data panel, ditemukan bahwa risiko likuiditas berpengaruh signifikan terhadap stabilitas bank. Arah pengaruh risiko likuiditas terhadap stabilitas bank ini sangat dipengaruhi oleh kepemilikan bank. Faktor kepemilikan bank memiliki pengaruh signifikan terhadap stabilitas bank baik kepemilikan pemerintah maupun asing. Di sisi lain, penelitian ini menemukan bahwa risiko kredit dan kondisi ekonomi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap stabilitas bank umum di Indonesia.

This paper shows the effect of liquidity risk and credit risk to bank stability in Indonesia. In explaining their relationship, we will take bank ownership and economy condition to the account. Using panel data estimation, we find that liquidity risk is significantly affect bank stability. However the direction of the influence is depended on the ownership of the bank. Ownership of bank whether by government or foreign entities has significant effect on bank stability. On the other hand, this paper find no significant impact of credit risk and economy condition on bank stability in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T45468
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthis
"Penelitian ini memperlihatkan pengaruh risiko likuiditas dan risiko kredit terhadap stabilitas bank umum di Indonesia. Dalam melihat pengaruh kedua risiko tersebut
juga terhadap stabilitas bank akan ditinjau juga aspek kepemilikan bank dan kondisi ekonomi. Dengan menggunakan estimasi data panel, ditemukan bahwa risiko likuiditas berpengaruh signifikan terhadap stabilitas bank. Arah pengaruh risiko likuiditas terhadap stabilitas bank ini sangat dipengaruhi oleh kepemilikan bank. Faktor kepemilikan bank memiliki pengaruh signifikan terhadap stabilitas bank baik kepemilikan pemerintah maupun asing. Di sisi lain, penelitian ini menemukan bahwa risiko kredit dan kondisi ekonomi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap stabilitas bank umum di Indonesia.

This paper shows the effect of liquidity risk and credit risk to bank stability in Indonesia. In explaining their relationship, we will take bank ownership and
economy condition to the account. Using panel data estimation, we find that
liquidity risk is significantly affect bank stability. However the direction of the influence is depended on the ownership of the bank. Ownership of bank whether by government or foreign entities has significant effect on bank stability. On the other hand, this paper find no significant impact of credit risk and economy condition on bank stability in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nunung Iswatun Chasanah
"Indonesia adalah negara yang memiliki tingkat endemik tinggi terhadap demam tifoid, maka diperlukan vaksin tifoid yang paling aman, efektif dan efisien. Vaksin dari protein rekombinan lebih potensial dibandingkan dengan vaksin konvensional. Tujuan dari penelitian adalah untuk melakukan uji standar mutu protein rekombinan native Fim-C Salmonella typhi meliputi, uji stabilitas fisik, kimia dan uji aktivitas serta uji keamanan protein pada hewan uji Mus musculus DDY. Analisis stabilitas fisik protein rekombinan native FIM-C S. typhi stabil pada semua parameter pengukuran tanpa mengalami perubahan yang berarti. Uji stabilitas warna menunjukan bahwa variasi suhu penyimpanan memiliki pengaruh dibandingkan lama penyimpanan p < 0,05. Uji stabilitas kimia menunjukkan protein rekombinan native Fim-C S. typhi mengalami degradasi terkecil pada suhu 4°C sebesar 6,7. Analisis Western Immunobloting bahwa protein rekombinan masih aktif setelah penyimpanan ditunjukkan dengan adanya interaksi antara protein dan antibodi primer anti Fim-C S. typhi. Hasil penelitian untuk uji keamanan menunjukkan bahwa parameter berat badan, hematologi, biokimia, setelah uji statistik menggunakan annova tidak berbeda nyata antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol P>0.05. Uji organ secara makroskopis berdasarkan berat organ hati, ginjal dan limpa dan morfologinya tidak ada kelainan, maka protein rekombinan native Fim-C S. typhi aman sebagai kandidat vaksin tipus.

Indonesia is a country with high endemic level of typhoid fever, for curative purposes needed the typhoid vaccine that most safety, effective and efficien. Vaccine produced from protein recombinant is more potential compare to the convensional one. Stability analysis of the recombinant protein was kept in room temperature 25-28°C, refrigerator 4°C and freezer 20°C, the parameter was monitored on the stability of the homogenicity, color, odor, pH for 10 days incubations showed that the recombinant native protein was stabil under assays condition without any changes as a native protein. Western Immunobloting also confirmed that the protein recombinant as a candidate vaccine indicated the interaction protein and primer antibody anti Fim C S. typhi. The results of safety test revealed that the parameters body weight, hematology, biochemistry, after statistical tests using Annova was not significantly different between the treatment group and control group P 0.05. Abnormality organs test based on the weight and morphology of organs liver, kidneys and spleen was normal. So that the native recombinant protein Fim C S. typhi is safe as typhoid vaccine candidate.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47164
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonia Anggun Andini
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi dampak capital inflows terhadap harga properti dan stabilitas sistem keuangan (SSK) di ASEAN 5 serta hubungan simultan antara kedua variabel dependen. Dengan menggunakan data panel, dampak capital inflows terhadap harga properti dan stabilitas sistem keuangan di ASEAN 5 serta hubungan simultan antar kedua variabel dependen diuji dengan model panel simultan 2SLS yaitu dengan menambahkan variabel instrumen pada model estimasi untuk menyelesaikan permasalahan endogenitas (korelasi antara regresi independen dengan variabel dengan error) pada model penelitian. Hasil estimasi menunjukkan bahwa capital inflows yang besar ke kawasan ASEAN 5 menyebabkan peningkatan harga properti yang signifikan di kawasan tersebut. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa harga properti dan stabilitas sistem keuangan terbukti memiliki hubungan simultan. Di satu sisi, pengaruh harga properti terhadap SSK adalah positif dan signifikan. Di sisi lain, pengaruh SSK tterhadap harga properti tidak menunjukan hasil yang signifkan.

ABSTRACT
This study aims to estimate the impact of capital inflows on property prices and financial system stability (SSK) in ASEAN 5 and simultaneous relations between the two dependent variables. By using panel data, the impact of capital inflows on property prices and financial system stability in ASEAN 5 and simultaneous relations between the two dependent variables were tested with 2SLS simultaneous panel models, namely by adding instrument variables to the estimation model to solve endogenous problems (correlation between independent regression and variables with errors) in the research model. The estimation results show that large capital inflows to the ASEAN 5 region cause a significant increase in property prices in the region. In addition, this study also found that property prices and financial system stability proved to have a simultaneous relationship. On the one hand, the effect of property prices on the SSK is positive and significant. On the other hand, the effect of the SSK on property prices does not show significant results."
2019
T54498
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dhika Machmudda
"Tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap mata uang Rupiah akan mempengaruhi stabilitas moneter, seperti yang terjadi pada saat krisis moneter tahun 1997-1998. Selain itu, Indonesia pernah kehilangan wilayah Sipadan dan Ligitan dikarenakan dominasi penggunaan Ringgit Malaysia pada kegiatan perekonomian. Jika kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap Rupiah rendah, maka kedaulatan wilayah Indonesia dapat diragukan. Pemerintah mewajibkan penggunaan mata uang Rupiah di wilayah Indonesia yang diatur dalam Pasal 21 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang yang menyatakan bahwa Rupiah wajib digunakan dalam setiap transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran, penyelesaian kewajiban lainnya yang harus dipenuhi dengan uang, transaksi keuangan lainnya yang dilakukan di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penelitian ini mengkaji efektivitas pengaturan kewajiban penggunaan mata uang Rupiah dalam transaksi keuangan secara tunai di wilayah NKRI dalam rangka menunjang tercapainya stabilitas moneter dan penegakan kedaulatan negara. Bentuk penelitian ini adalah yuridis normatif dengan tipe deskriptif analitis. Hasil penelitian ini adalah faktor yang mempengaruhi efektivitas kewajiban penggunaan mata uang Rupiah dapat berjalan secara efektif dipengaruhi oleh 3 unsur sistem hukum yaitu substansi hukum yaitu Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/3/PBI/2015, Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 17/11/DKSP/2015, struktural hukum yaitu Bank Indonesia dan Polisi Republik Indonesia sebagai penegak hukum, dan kultur hukum yaitu kebiasaan masyarakat. Penggunaan mata uang Rupiah dalam setiap transaksi di wilayah NKRI berarti mendukung tercapainya stabilitas moneter dan menjaga kedaulatan negara. Saran pemerintah harus terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terutama masyarakat di daerah perbatasan dan membuat regulasi pembatasan nilai transaksi jual-beli mata uang.

The level of Indonesian people's trust in the Rupiah will affect monetary stability, as happened during the 1997-1998 monetary crisis. In addition, Indonesia has lost the Sipadan and Ligitan areas due to the dominance of the use of the Malaysian Ringgit in economic activities. If Indonesias public confidence in the Rupiah is low, then the sovereignty of Indonesias territory can be doubted. The government requires the use of the Rupiah in the Indonesian territory as regulated in Article 21 paragraph (1) of Law Number 7 of 2011 concerning Currency which states that Rupiah must be used in every transaction that has the purpose of payment, settlement of other obligations that must be fulfilled with money, other financial transactions carried out in the territory of the Unitary State of the Republic of Indonesia. This study examines the effectiveness of regulating the obligation to use Rupiah in cash financial transactions in the NKRI region in order to support the achievement of monetary stability and the enforcement of state sovereignty. The form of this research is normative juridical with analytical descriptive type. The results of this study are factors that influence the effectiveness of the obligation to use the Rupiah can run effectively influenced by 3 elements of the legal system, namely the substance of law namely Law Number 7 of 2011 concerning Currency, Bank Indonesia Regulation Number 17/3 / PBI / 2015, Bank Indonesia Circular Number 17/11 / DKSP/2015, legal structure, namely Bank Indonesia and the Police of the Republic of Indonesia as law enforcers, and legal culture, namely the habits of the people. The use of the Rupiah in every transaction in the NKRI region means supporting the achievement of monetary stability and safeguarding state sovereignty. Suggestions the government must continue to disseminate to the public, especially the people in the border areas and make regulations limiting the value of buying and selling currency transactions."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T54075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristo Roland Pattiapon
"Pemisahan waktu pemungutan suara dalam pemilihan umum presiden dengan pemilihan legislatif sering menghasilkan pemerintahan yang terbelah pada pemerintahan dalam sistem presidensial. Kondisi tersebut dikarenakan hasil yang tidak kongruen antara hasil dari pemilihan presiden dengan hasil dari pemilihan legislatif. Komposisi yang terbentuk memunculkan presiden seringkali tidak didukung oleh kekuatan suara mayoritas di parlemen dan hal tersebut dapat menyebabkan pemerintahan yang tidak stabil dan efektif. Ditambah kondisi multipartai yang tumbuh seiring jalannya pemerintahan presidensialisme diIndonesia. Maka dari itu ide desain pemilihan umum serentak memungkinkan akan menghasilkan efek ekor jas bagi partai politik yang terpilih di dalam pemiihan umum legislatif. Efek ekor jas tersebut merupakan suatu kondisi pemilih yang cenderung memiliki kesamaan dalam memilih partai politik yang mengusung calon presiden yang didukungnya, sehingga komposisi partai politik yang lolos di parlemen akan kongruen dan Presiden terpilih memiliki dukungan mayoritas. Penerapan ambang batas presiden dalam konteks pemilihan umum serentak bertujuan untuk membatasi jumlah kandidat calon presiden sehingga nantinya fragmentasi partai politik di parlemen tidak semakin banyak dengan demikian pemilihan umum serentak dapat berlangsung secara efektif dan dapat menghasilkan stabilitaspemerintahan.

Separation of the time of voting in presidential elections with legislative elections often results in a divided government in a presidential system. This condition is due to the incongruent results between the results of the presidential election and the results of the legislative elections. The composition formed to bring up a president is often not supported by the power of the majority vote in parliament and this can lead to an unstable and effective government. Coupled with multiparty conditions that have grown along with the presidential government in Indonesia. Therefore, the idea of a simultaneous general election design that will produce coattail effects for the political parties elected in the legislative election. The coattail effect is a condition of voters who tend to have similarities in choosing political parties that carry the presidential candidates they support,so that the composition of political parties that qualify in parliament will be congruent and the elected President has majority support. The application of presidential threshold in the context of simultaneous general elections aims to limit the number of candidates for presidential candidates, later the fragmentation of political parties in the parliament does not increase, so that simultaneous general elections can take place effectively and can produce governmentstability."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T55143
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ariestiyanti
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pelaksanaan program revitalisasi pasar dengan stabilisasi harga komoditas pangan. Tahun 2015, pemerintah memulai program Revitalisasi/Pembangunan Baru Pasar Rakyat. Salah satu prinsip revitalisasi dalam hal ekonomi sebagai instrumen menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok (pangan) yang beredar di masyarakat. Pelaksanaan revitalisasi pasar rakyat berbeda-beda di tiap daerah di Indonesia. Oleh karena itu, perlu melihat berapa anggaran yang dikeluarkan di daerah tersebut, kepadatan penduduk, total pasar serta pasar yang direvitalisasi dan juga pendapatan per kapita. Penelitian ini menggunakan data harga 10 komoditas dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional dan anggaran revitalisasi pasar yang diperoleh dari Kementerian Perdagangan. Menggunakan metode data panel dari pertumbuhan perubahan harga, koefisien variasi harga, dan rata-rata harga pada tingkat level dari 10 komoditi pangan per bulan dari tahun 2016-2019 dari 95 kabupaten/kota di Indonesia. Di estimasi dengan model Random Effect. Studi ini membuktikan bahwa pelaksanaan revitalisasi/pembangunan baru pasar rakyat berkorelasi dengan stabilitas harga komoditas pangan, namun di sisi lain juga meningkatkan harga rata-rata di tingkat level.

This study aims to look at the relationship between the implementation of the market revitalization program and the stabilization of food commodity prices. In 2015, the government started a Revitalization/New Market Development program for the Peoples Market. One of the principles of revitalization in terms of the economy as an instrument is to stabilize the prices of basic needs (food) circulating in the community. The revitalization of peoples markets varies in each region in Indonesia. Therefore, it is necessary to look at how much the budget is spent in the area, population density, total market and revitalized market and income per capita. This study uses 10 commodity price data from the National Strategic Food Price Information Center (PIHPS) and market revitalization budget obtained from the Ministry of Trade. Using the panel data method of growth in price changes, coefficient of price variation, and average prices at the level of 10 food commodities per month from 2016-2019 from 95 districts/cities in Indonesia. Estimated by the Random Effect model. This study proves that the implementation of revitalization/new development of peoples markets correlated with the stability of food commodity prices, but on the other hand also increased average prices at the level."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54852
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Aulia Prasasti Dewi
"Amoksisilin merupakan salah satu antibiotik β-laktam yang mendominasi pasar antibiotik global, dimana proses produksinya secara enzimatis dilakukan oleh Penisilin-G Asilase (PGA). Pada produksi amoksisilin secara enzimatis dalam skala industri dibutuhkan enzim PGA dengan jumlah yang cukup besar. Proses tersebut membutuhkan enzim PGA dalam bentuk teramobil. Penggunaan PGA teramobil sendiri memiliki kelebihan dapat digunakan berkali-kali sehingga memberikan keuntungan tambahan secara teknologi dan ekonomis dalam proses sintesis amoksisilin. Imobilisasi ini dilakukan pada enzim PGA dari isolat Bacillus thuringiensis BD1 koleksi Lab Biokatalis-PRMT-ORHL-BRIN. PGA diimobilisasi  menggunakan bahan Na-Alginat sebagai matriks imobilisasi dengan menggunakan teknik penjebakan, dengan variasi konsentrasi Na-Alginat pada 1%, 1.25%, dan 1.5%. Pengujian stabilitas pH pada range pH 6-9, uji stabilitas termal pada range 30-60 0C, dilakukan pula uji penggunaan ulang, uji morfologi, dan juga uji sintesis amoksisilin. Aktivitas sebelum proses imobilisasi terukur sebesar 46.59 U/mg. Konsentrasi Na-alginat optimum pada imobilisasi PGA BD1 adalah sebesar 1.5% dengan aktivitas  terukur 41.01 U/mg.  PGA BD1 terimobilisasi dapat mempertahankan sekitar  ±20% dari jumlah aktivitas awal setelah dilakukan 4 kali pemakaian. Imobilisasi PGA optimum pada kondisi pH 7 dan suhu 40 0C. PGA BD1 terimobilisasi menghasilkan kadar amoksisilin lebih tinggi pada proses sintesa amoksisilin secara enzimatis jika dibandingkan dengan bentuk bebasnya

Amoxicillin is one of the β-lactam antibiotics that dominates the global antibiotic market, where the enzymatic production process is carried out by Penicillin-G Acylase (PGA). Enzymatic production of amoxicillin on industrial scale requires a large amount of the PGA enzyme. This process requires the PGA enzyme in immobilized form. The use of immobilized PGA has the advantage that it can be used many times, thus providing additional technological and economic advantages in the amoxicillin synthesis process. This immobilization was carried out on PGA enzymes from Bacillus thuringiensis BD1 isolates from the collection of the Biocatalyst Lab-PRMT-ORHL-BRIN. PGA was immobilized using Na-Alginate as the immobilization matrix using entrapment techniques, with variations in Na-Alginate concentrations at 1%, 1.25%, and 1.5%. pH stability testing in the pH range 6-9, thermal stability tests in the range 30-60 oC, reusability tests, morphology tests, and amoxicillin synthesis tests were also carried out. Activity before the immobilization process was measured at 46.59 U/mg. The optimum Na-alginate concentration in PGA BD1 immobilization was 1.5% with a measured activity of 41.01 U/mg. Immobilized PGA BD1 can maintain about ±20% of its initial activity after 4 uses. Optimum PGA immobilization at pH 7 and temperature 40 0C. Immobilized PGA BD1 produced higher levels of amoxicillin in the enzymatic amoxicillin synthesis process when compared with the free enzyme."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hariadi Fauzan
"LPS adalah Lembaga Penjamin Simpanan di Indonesia yang menjamin Simpanan nasabah. LPS rate merupakan bagian dari skema penjaminan yang digunakan LPS untuk menentukan jumlah simpanan yang layak bayar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh suku bunga penjaminan simpanan yang dikombinasikan dengan nominal maksimum simpanan yang dijamin terhadap stabilitas perbankan dan seberapa berpotensi mengurangi moral hazard baik pada periode normal maupun krisis. Menggunakan data panel dari 94 bank umum di Indonesia dari tahun 2017 hingga 2022 serta tahun 2020 hingga 2021 dianggap sebagai periode krisis. Hasil kami menunjukkan hubungan negatif yang signifikan antara peningkatan persentase simpanan yang dijamin dan stabilitas bank dalam periode normal atau krisis. Sementara untuk moral hazard pada kondisi normal terdapat hubungan positif yang signifikan, namun pada saat krisis tidak menjadi variabel yang secara signifikan mempengaruhi bank untuk menaikkan suku bunga.

LPS is a deposit insurance Corporation in Indonesia that guarantees bank depositors. The LPS rate is part of the guarantee scheme used by the LPS to determine the number of guaranteed deposits that are eligible to be paid. This research aims to assess the influence of deposit insurance rates combined with the maximum nominal deposit guaranteed on banking stability and how potentially reduces moral hazard both in normal periods and crises. Using data panel of 94 commercial banks in Indonesia from 2017 to 2022. where 2020 to 2021 is considered a crisis period. Our results suggest a significant negative relationship between the increase in the percentage of guaranteed deposits and bank stability in normal periods or crises. Related to moral hazard where under normal conditions there is a significant positive relationship, but during a crisis, it does not become a variable that significantly influences banks to raise interest rates."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Wahyu Intan Maris
"Tesis ini membahas pengaruh kompetisi terhadap stabilitas perbankan di
beberapa negara ASEAN, diantaranya: Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand,
dan Filipina. Temuan utama tesis ini adalah seluruh negara ASEAN 5 memiliki
tingkat persaingan yang terkonsentrasi dengan ditandai oleh nilai Boone yang
positif. Namun demikian, peneliti tidak menemukan pengaruh kompetisi yang
signifikan terhadap stabilitas. Hal tersebut disebabkan oleh tingkat stabilitas
negara ASEAN 5 lebih dimotivasi oleh kebijakan bank sentral masing-masing
negara yang cenderung memproteksi pasar perbankan dalam negeri.
Namun demikian, peneliti menemukan pengaruh kompetisi yang
signifikan terhadap stabilitas ketika peneliti mempertimbangkan variabel
likuiditas. Bank dengan level likuiditas yang tinggi dan rendah dapat memperkuat
pengaruh kompetisi terhadap stabilitas secara negatif signifikan, yaitu dimana
semakin kompetitif suatu sistem perbankan, maka semakin tidak stabil lingkungan
perbankannya. Hal ini berimplikasi penting bagi regulator untuk mengembangkan
aturan mengenai tingkat likuiditas bank yang tepat sehingga mendorong kondisi
perbankan yang stabil.

This study explores the impact of bank competition on banks’ stability in
fiveSouth East Asia countries, such as Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand,
and Philippines. The main finding of this study is that all of those countries have
concentrated competition level which indicated by the positive value of Boone
indicator.However, this study did not find significant impact of competition to
stability. That is caused by central bank’s regulations which protect the domestic
banking instead of the competition itself.
On the other hand, researcher found significant impact of competition to
stability when liquidity level is considered. High and low liquidity banks enhance
competition impact significantly negative to stability. It shows that the more
competitive banking system the more unstable banking environment. These leadto
an important implication that regulator need to develop policies related to
liquidity level stabilizing the banking system
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   4 5 6 7 8 9 10 11 12 13   >>