Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89 dokumen yang sesuai dengan query
cover
H.R. Agung Laksono
Jakarta: Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat RI, 2013
361.598 AGU m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Erwin Ramedhan
"The article examines the current political development of the integration process of the EU. The author takes a closer look at the electoral voles of three very important EU members of the EU. The result of the EU referendum in three EU member countries shows a different opinion and ideology of the European citizen. Spain's weak and meek "yes" to the EU constitution obtained through a massive campaign by the political establishment and jointly by government and opposition alike. The result "no " in the Netherlands has shown signs nationalistic backlash towards EU constitution. A part from Holland social decline, the "no "from the left was this time based on the ELI lack of appeal. And the French "no" with high electoral participation was based on the excesses of the free market system within the EU constitution., necessarily implying a lessening of the French social welfare system, increased unemployment, and lowering of living standards. The author concludes with the questions: what the EU will be to the European Union? and where the process of the EU integration or disintegration will lead"
2005
JKWE-1-2-2005-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Responsibilities of the state to its citizens must and will grow, and not diminish " (Isaiah Berlin) . economic crisis that has happened in the United States of America (USA) in mid of year 2007 to 2008 is a kind of repetition back to the year of 1929 - 1940....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aminatun
"Parent or family is the first responsible on the realisation of children social welfare. Through family hope program, as preventive poverty program cross agencies, giving social protection on very poor family (KSM). The research was done to know the family role to enhance children social welfare through family hope program. Data resources in the research were PKH guides, KSM as beneficiaries, and Social Manpower and Transmigration Agency personels in Banjar Regency. Data were gathered through depth interview, observation, and documentary analysis. The result showed that family hope responded positively form beneficiaries. The selves awareness and confidence form beneficiaries on potentiality they have enhance their will to fulfil their responsibility as parents or family to send their children to schools, so that they grow and develop normally. Based on the research finding, it is recommended to the Minister of Social Affairs through the Directorate of Social Assurance, to deveIop program based on the principle that the best environment to grow and develop the children is in parent or family caring and protection."
Yogyakarta: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta, 2016
360 MIPKS 40:3 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hasim
"Pertumbuhan penduduk perkotaan, seperti Jakarta dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, merupakan realita yang penting untuk dicermati. Pentingnya permasalahan tersebut, bukan hanya karena berhubungan dengan mekanisme pembagian dan pemanfaatan sumber daya yang ada. Namun, juga menyangkut persoalan penyediaan lapangan pekerjaan yang produktif bagi mereka. Kecenderungan selama ini, menunjukkan bahwa perkembangan lapangan pekerjaan pada sektor formal kurang mampu mengimbangi laju pertumbuhan angkatan kerja. Tanpa disadari kondisi tersebut berdampak terhadap tumbuhnya secara cepat kegiatan/usaha perekonomian sektor informal di perkotaan.
Sektor Informal sebagai istilah yang sering digunakan untuk menunjukkan aktivitas perekonomian berskala kecil, mempunyai keterkaitan yang erat dengan masalah kemiskinan di perkotaan. lronisnya justru seiring dengan maraknya program pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan beberapa tahun terakhir ini, kegiatan/usaha ekonomi sektor informal sebagai sumber penghidupan mayoritas masyarakat miskin di perkotaan tidak terakomodasikan secara memadai. Sehingga hampir keseluruhan program pemberdayaan masyarakat dalam kerangka pengentasan kemiskinan bersifat bias terhadap eksistensi kegiatan/usaha perekonomian dimaksud.
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Jadi dalam pelaksanaannya tidak menguji suatu teori atau pun hipotesis tertentu. Melainkan hanya mempelajari hubungan antara kategori yang menjadi fokus kegiatan penelitian ini. Dalam rangka mencapai maksud tersebut, dipergunakan pendekatan fenomenologis.
Adapun sasaran penelitian ini yaitu masyarakat miskin di perkotaan yang beraktivitas/usaha ekonomi sektor informal, khususnya para penerima manfaat program pemberdayaan dalam konteks pengentasan kemiskinan, dengan satuan kajian keluarga. Sedangkan proses pengumpulan informasi/ data ditempuh melalui studi dokumentasi, pengamatan, dan wawancara.
Hasil penelitian mununjukkan bahwa latar belakang sosial sebagian besar mereka yang terlibat kegiatan/ usaha perekonomian sektor informal di perkotaan merupakan masyarakat urban. Karenanya memiliki tingkat mobilitas sosial yang tinggi, meskipun baru terbatas pada mobilitas sosial secara horizontal. Sebab pada kenyataannya, hanya sebagian kecil diantara mereka yang mengalami peningkatan status sosialnya.
Pesatnya perkembangan kegiatan/ usaha perekonomian sektor informal pada masa kini, merupakan manifestasi dari situasi pertumbuhan kesempatan kerja di perkotaan. Terutama bagi tenaga kerja yang berpendidikan rendah serta mempunyai kualifikasi kemampuan dan keterampilan terbatas. Kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap kinerja pada sektor dimaksud yang cenderung mengarah ke sistem sosial-ekonomi tradisional. Perkembangan sektor informal juga mempunyai dampak sosial yang cukup berarti terhadap sistem kehidupan perkotaan secara menyeluruh. Bukan hanya perubahan yang menyangkut aspek sosial-ekonomi, tetapi termasuk politik dan budaya.
Sejauh ini, peran kelembagaan terhadap kegiatan/ usaha perekonomian sektor informal masih sangat bias. Ketidak jelasan itu ada hubungannya dengan persepsi masyarakat terhadap pemahaman dan penggunaan istilah "sektor informa.? Meskipun demikian, apabila dicermati secara teliti, kebijakan yang diterapkan oleh berbagai lembaga, baik pemerintah kota setempat, instansi teknis terkait, swasta maupun NGO, dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori. Pada satu pihak bersifat promotif, serta di pihak lain sifatnya represif. Dalam banyak kasus, munculnya kebijakan yang kontradiktif itu membingungkan masyarakat. Akibatnya justru memperburuk kondisi kesejahteraan sosial masyarakat secara lebih luas.
Kondisi di lapangan memperlihatkan bahwa pola-pola yang ditempuh oleh lembaga pemberdaya untuk mengembangkan kegiatan/ usaha ekonomi sektor informal belum mampu menembus kebijakan pembangunan perkotaan yang cenderung deskriminatif terhadap aktivitas dimaksud. Bentuk pekerjaan/ usaha sebagai hasil program pemberdayaan yang diupayakan juga masih menampakkan wujud kegiatan ekonomi yang bersifat subsistensi. Demikian pula langkah-langkah yang dijalankan belum sepenuhnya mengarah pada pentingnya kelembagaan sebagai "kendaraan pengangkut" yang akan mewadahi berbagai hal dalam proses transformasi. Disamping pola sikap dan prilaku masyarakat pendukungnya juga belum menampakkan tanda-tanda perubahan yang mengarah pada melemahnya proses sosialisasi budaya kemiskinan (culture of poverty) di kalangan mereka. Dalam keadaan seperti itu, masyarakat akan tetap mengalami keterbatasan untuk dapat mengakses sumber daya, sehingga dapat dibilang bahwa strategi yang ditempuh itu, masih jauh dari harapan untuk dapat mengatasi permasalahan kemiskinan di perkotaan secara tuntas.
Berdasarkan hasil penelitian tadi, dipandang penting bagi semua pihak untuk dapat menyamakan persepsi terhadap eksistensi kegiatan/ usaha ekonomi sektor informal. Dengan begitu, bisa diharapkan tercipta komunikasi, kerjasama dan koordinasi yang, produktif dalam rangka ,pembinaannya, dengan tetapi memperhatikan dimensi pemberdayaan, guna menunjang upaya pengentasan kemiskinan di perkotaan secara kontinue dan terintegrasi. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T2514
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunarti
"Menjadi single parent bukanlah suatu hal yang biasa dilakukan oleh wanita Indonesia, lebih-lebih pada tataran masyarakat "akar rumput". Hal ini dikarenakan pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai tradisional yang sangat kuat bahwa wanita harus menikah. Oleh karena itu status single parent cenderung untuk dihindari, karena menurut mereka hal ini suatu aib baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya bahkan bagi lingkungan sekitarnya. Oleh karenanya cenderung membuat mereka menutup diri. Hal ini juga akan mempengaruhi terhadap sosialisasi mereka di lingkungan masyarakatnya, juga akan mempengaruhi terhadap akses mereka terhadap sumber-sumber pembangunan yang ada di sekitarnya.
Pemerintah Indonesia melalui Departemen Sosial telah melaksanakan program P2WKS, dimana salah satu sasarannya adalah wanita single parent. Meskipun demikian, dalam pelaksanaannya masih banyak wanita single parent yang belum menikmati hasil-hasil pembangunan. Bahkan Program yang dilaksanakan dirasakan belum menyentuh mereka selaku single parent yang mempunyai permasalahan cukup kompleks baik secara ekonomi, sosial, emosional maupun psikologis. Oleh karena itu fokus kajian penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana pengalaman wanita single parent selaku pribadi, dan pengalaman mereka sehubungan dengan keterlibatannya sebagai peserta program P2WKS.
Dengan mengetahui pengalaman wanita single parent tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi baru bagi pelaksanaan program P2WKS agar lebih efektif dan dapat menambah perbendaharaan informasi mengenai wanita single parent yang akhir-akhir ini semakin trend. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif evaluatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur, observasi dan teknik wawancara mendalam dengan menggunakan pedoman berstandar terbuka (Banister dkk. 1994, dalam Poerwandari, 1998:72).
Teknik Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis induktif dimana teori bukanlah suatu alat utama untuk memahami masalah tetapi hanya untuk memperkaya pemahaman terhadap gejala dan kenyataan yang diamati. (Gregory dan Altman, 1989 :20-41). Yaitu mengenai keluarga dan keluarga single parent serta permasalahannya yang dikemukakan oleh Miles & Dubois dan Pat Young, juga teori dan konsep yang dikembangkan oleh Schaffer dan Lamb dengan kerangka analisis yang dikembangkan oleh Rew dan Carino (dalam Laksmono, 1999).
Dalam menentukan informan penelitian, teknik yang digunakan adalah teknik purposive yaitu menentukan empat orang penerima program P2WKS Tahun Anggaran 1999/2000 sebagai informan utama, dua orang aparat kelurahan, dua orang pegawai Kanwil Depsos DKI Jakarta, dan satu orang PSM sebagai informan pendukung. Adapun lokasi penelitian di Kelurahan Bungur Kecamatan Senen Kotamadya Jakarta Pusat Propinsi DKI Jakarta. Adapun keseluruhan materi penelitian tersusun dalam enam bab, yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka/Kerangka Teori, Bab III Gambaran Umum Program dan Lokasi Penelitian, Bab IV Temuan Lapangan, Bab V Analisis Masalah dan Bab VI Kesimpulan dan Saran.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan dan persamaan mengenai karakter kepribadian antara wanita single parent, meskipun mempunyai latar belakang yang berbeda. Disamping itu juga dapat diketahui bahwa wanita single parent dalam mengakses program pada kasus ini cenderung mengembangkan pola perilaku pasif karena perasaan malu dalam diri mereka sehubungan dengan status yang dimilikinya. Di samping karena stereotipe yang berkembang juga karena rendahnya pemahaman mereka terhadap program, juga karena kurangnya sosialisasi program itu sendiri karena penyediaan bantuan yang terbatas. Oleh karena dapat diketahui bahwa keterlibatan mereka terhadap program P2WKS dikarenakan adanya keberpihakan petugas pelaksana program, bukan karena inisiatif mereka sendiri. Selanjutnya di sisi yang lain, dalam kasus ini dapat diketahui pula bahwa meskipun mereka single parent ternyata mereka juga dapat menyekolahkan anak-anaknya pada jenjang pendidikan yang tidak jauh berbeda dengan keluarga lengkap umumnya.
Berdasarkan hasil penelitian di peroleh kesimpulan bahwa untuk mengatasi permasalahan para wanita single parent, sangat diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai karakteristik mereka. Di samping itu, selain upaya peningkatan pendapatan ekonomi keluarganya, juga sangat dibutuhkan bimbingan sosial motivasi guna meningkatkan rasa percaya diri mereka agar dapat berfungsi sosial dengan wajar. Hal ini kiranya mempengaruhi pula terhadap akses mereka dengan program-program pembangunan yang telah dilaksanakan."
2001
T7047
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sardjono
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>