Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maretha Chelina
"UMKM memiliki potensi yang sangat besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Peran UMKM di Indonesia dapat membantu menciptakan pekerjaan dan mengurangi tingkat pengangguran, sehingga diyakini UMKM mampu mewujudkan pemerataan kesempatan berusaha dan pemerataan pendapatan. Bertumbuhnya wirausaha berasal dari perspektif kognitif yang berguna memahami proses dalam mengidentifikasi peluang dan menggunakan informasi untuk mengembangkan usaha, dan juga wirausahawan yang optimis yakin dapat mencapai hasil yang sukses. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasa optimisme yang dimiliki seorang pelaku UMKM terhadap persistensinya dalam menjalani usahanya dengan cognitive style cognitive knowing style, cognitive planning style, dan cognitive creating style sebagai variabel moderasi. Responden dalam penelitian ini adalah pelaku UMKM yang berada di Kota Depok. Metode pengolahan data yang digunakan adalah regresi linear berjenjang hierarchical linear regression. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa optimisme secara positif berpengaruh terhadap persistensi, dan cognitive style tidak memperkuat hubungan positif antara optimisme dan persistensi.

SMEs have huge potential in promoting national economic growth. The role of SMEs in Indonesia can help create jobs and reduce the unemployment rate, so it is believed that SMEs able to realize the equalization of business opportunity and income distribution. The growth of entrepreneurship comes from cognitive perspective that is useful in understanding the process of identifying opportunities and using information to develop a business, as well as an optimistic entrepreneur sure to achieve successful results. This study aims to analyze the effect of entrepreneurs rsquo optimism on persistence with cognitive style cognitive knowing style, cognitive planning style and cognitive creating style as moderating variables. Respondents in this study are the owner of SMEs in Depok. Hierarchical linear regression is used as data processing method. The results of this study indicate that optimism positively affects persistence, and cognitive style do not reinforce the positive relationship between optimism and persistence. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Aziza
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi konsumen makanan produk UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) mengenai kriteria makanan halal dan thoyyib. Penelitian ini menggunakan kerangka teori pengambilan keputusan konsumen oleh Schiffman (2010) dan menganalisis pengetahuan konsumen mengenai kriteria makanan halal dan thoyyib, cara konsumen memperhatikan kriteria makanan halal dan thoyyib, motivasi konsumsi halal dan thoyyib, manfaat yang diketahui dan dirasakan konsumen, serta keyakinan konsumen terhadap kriteria halal dan thoyyib dari makanan yang dikonsumsinya. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara kepada konsumen UMKM yang tersebar di wilayah Jabodetabek.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum informan mengetahui makna halal dan haram namun tidak mengetahui makna thoyyib. Cara informan memperhatikan kriteria makanan halal dan thoyyib secara umum adalah dengan memperhatikan kebersihan, penjual dengan ras chinese, serta logo halal MUI. Hampir seluruh informan merasa motivasi dan manfaat dari mengonsumsi makanan halal dan thoyyib adalah untuk memenuhi kewajiban sebagai muslim dan untuk kesehatan. Sebagian besar informan yakin bahwa makanan yang dikonsumsinya halal dan thoyyib meskipun makanan yang dikonsumsi tidak memiliki sertifikat halal MUI dan izin edar BPOM dan mayoritas informan tidak mengetahui titik kritis halal pada makanan yang dikonsumsinya.

This study aims to analyze the perception of food consumers of SME products (Small and Medium Enterprises) regarding the criteria for halal and thoyyib food. This study uses the framework of consumer decision making theory by Schiffman (2010) and analyzes consumer knowledge regarding the criteria of halal and thoyyib food, how consumers pay attention to halal and thoyyib food criteria, halal and thoyyib consumption motivation, benefits that consumers know and feel, and consumer confidence in criteria for halal and thoyyib from the food they consume. The data in this study were obtained through interviews with SME consumers in the Jabodetabek area.
The results of this study indicate that in general the informants knew the meaning of halal and haram but did not know the meaning of thoyyib. The way informants pay attention to the criteria for halal and thoyyib food in general is to pay attention to cleanliness, sellers with Chinese races, and the halal logo of MUI. Almost all informants felt that motivation and the benefits of consuming halal and thoyyib foods were to fulfill their obligations as Muslims and for health. Most informants believed that the food they consumed was halal and thoyyib even though the food consumed did not have a MUI halal certificate and BPOM marketing authorization and the majority of informants did not know the halal critical point of the food they consumed."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lasminiasih
"Design Program of Microcredit Activity (Revolving Fund)For Students in Higher Education. Systems design of microcredit is generally conducted by financial institutions of which credit is mostly provided for private sectors, both large and small / medium Enterprises (SMEs). However, credit for new entrepreneurs, especially for college students, who want to start a business has never been provided formally due to numerous factors and among others is because of the absence of collateral. Meanwhile, in order to stimulate the eagerness of running a business, credit is inevitably essential. Hence, this study is proposing a comprehensive systems design to overcome any potential problems between new entreprenurs in getting credit from financial intitutions. This systems design handles a series of processes in granting credit which starts from screening and selecting business proposals. When the proposals are accepted and the credit is granted, then they will get processes of mentoring, training, exhibition and finally process of monitoring through financial reports. Also there will be internet facility of integrated microcredit information system to ease communication between the new entrepreneurs, mentors and financial institutions. This systems design can enhance success for the new entrepreneurs and diminish any potential risks of unable to repay the credit So when the business starts to grow, they can apply for
bigger credit."
Jakarta: FEB UIN Syarif Hidayatullah, 2015
650 ESENSI 5:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sardjono
"ABSTRAK
Previous research found that the individual trademark system has not been effectively utilized to support the business of batik Smal Medium Enterprises (SMEs), particularly in several batik industry centers in Java, namely Bantul in Yogyakarta province, Kauman in Pekalongan and Laweyan in Solo. However, the fact that those SMEs gather in a community, organization, or kinships bring potentials for development of collective trademarks, which can address the problems that individual trademark cannot anticipate. The development of collective trademark can also be a strategy to anticipate the free-trade ?attack,? i.e. imported textiles with batik patterns/motifs; which are not the original Indonesian batik. In regards to that, Indonesian batik SMEs need to be nurtured and encouraged to register their own collective trademarks and to build their branding infrastructure, through local batik community?s standardization, and collective batik labeling.
This present research focuses on the development of collective trademark utilization by one longknown batik community in Kampung Batik Laweyan, Solo, as a strategy to enable them to compete with imported batik-printed textiles, as well as to protect their traditional batik cultural heritage.
Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa sistem merek individual belum secara efektif digunakan untuk mendukung Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bergerak di industri batik, khususnya di beberapa pusat industri batik di Jawa, yakni Bantul di Daerah Istimewa
Yogyakarta, Kauman di Pekalongan dan Laweyan di Solo. Namun demikian, fakta bahwa UKMUKM batik tersebut berkumpul dalam sebuah komunitas, organisasi atau dalam hubungan kekerabatan, menunjukkan adanya potensi untuk mengembangkan merek kolektif, yang mana dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang tidak dapat diatasi oleh sistem merek individual. Dengan mengembangkan merek kolektif, hal ini juga dapat menjadi sebuah
strategi untuk mengantisipasi serangan perdagangan bebas. Misalnya tekstil impor dengan pola batik; yang sebenarnya bukanlah termasuk batik asli Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut, UKM-UKM batik Indonesia harus diayomi dan dihimbau untuk mendaftarkan merek kolektif mereka dan untuk membangun prasarana pemasaran, melalui standarisasi komunitas batik lokal dan pendaftaran merek kolektif. Penelitian yang dibahas dalam artikel ini berfokus pada perkembangan penggunaan merek kolektif oleh sebuah komunitas batik yang telah lama terbentuk di Kampung Batik Laweyan, Solo, sebagai sebuah strategi untuk dapat bersaing dengan tekstil berpola batik yang diimpor, sekaligus sebagai upaya perlindungan atas warisan tradisional budaya batik."
University of Indonesia, Faculty of Law, 2015
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sardjono
"Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa sistem merek individual belum secara efektif digunakan untuk mendukung Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bergerak di industri batik, khususnya di beberapa pusat industri batik di Jawa, yakni Bantul di Daerah Istimewa Yogyakarta, Kauman di Pekalongan dan Laweyan di Solo. Namun demikian, fakta bahwa UKMUKM batik tersebut berkumpul dalam sebuah komunitas, organisasi atau dalam hubungan kekerabatan, menunjukkan adanya potensi untuk mengembangkan merek kolektif, yang mana dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang tidak dapat diatasi oleh sistem merek individual. Dengan mengembangkan merek kolektif, hal ini juga dapat menjadi sebuah strategi untuk mengantisipasi serangan perdagangan bebas. Misalnya tekstil impor dengan pola batik; yang sebenarnya bukanlah termasuk batik asli Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut, UKM-UKM batik Indonesia harus diayomi dan dihimbau untuk mendaftarkan merek kolektif mereka dan untuk membangun prasarana pemasaran, melalui standarisasi komunitas batik lokal dan pendaftaran merek kolektif. Penelitian yang dibahas dalam artikel ini berfokus pada perkembangan penggunaan merek kolektif oleh sebuah komunitas batik yang telah lama terbentuk di Kampung Batik Laweyan, Solo, sebagai sebuah strategi untuk dapat bersaing dengan tekstil berpola batik yang diimpor, sekaligus sebagai upaya perlindungan atas warisan tradisional budaya batik."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
340 UI-ILR 5:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jimmy Abdel Kadar
"Potensi TIK dapat mendorong peran strategis UKM sebagai penggerak ekonomi yang nyata, namun pemanfaatan TIK di UKM masih rendah khususnya di Tangerang Selatan yang menjadi basis objek penelitian. Tujuan penelitian untuk memetakan kelompok UKM berdasarkan tingkat kesiapan pemanfaatan TIK. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode survei yang berbasis kuesioner, yang terdiri dari pernyataan-pernyataan untuk menilai tingkat kesiapan teknologi pada usaha kecil menengah (UKM) dengan persepsi kesiapan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). 250 kuesioner telah didistribusikan pada UKM sebagai responden dan yang kembali sebanyak 107. Setelah dilakukan uji reliabilitas, data primer ditabulasi dan dianalisa menggunakan SPSS dengan algoritma K-Means untuk klasifikasi kesiapan UKM. Hasil penelitian menunjukkan klasifikasi pionir 19.62%, Skeptis 30.84%, penjelajah 20.56%, lamban 18.69% dan paranoid 10.28%. Tipe penjelajah merupakan tipe UKM yang paling siap dalam memanfaatkan TIK. Dengan demikian selanjutnya dipilih menjadi pilot study pengembangan TIK di UKM di kota Tangerang Selatan."
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya, Perangkat, dan Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, 2017
607 JPPI 7:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Kostantia Helviana
"ABSTRAK
Penelitian tesis ini berupa business coaching yang dilaksanakan di UKM Mudah Aqiqah Dan Katering yang berlokasi di Bekasi Timur. Tujuan penelitian ini adalah fokus dalam mengembangkan website dan memanfaatkan sosial media sebagai sarana promosi serta melakukan pembukuan keuangan sederhana menggunakan aplikasi akuntansi keuangan dan menerapkan hasilnya dalam strategi penjualan. Data yang digunakan menggunakan teknik wawancara dan selanjutnya dianalisis dengan metode analisis five force Porter rsquo;s, analisis segmenting targeting positioning, analisis SWOT, analisis bauran pemasaran, analisis kanvas model bisnis, serta analisis kesenjangan. Hasil pencapaian dari business coaching ini adalah Mudah Aqiqah Dan Katering memiliki website, logo dan tagline bisnis, desain brosur baru, serta media sosial berupa akun instagram. Selain itu Mudah Aqiqah Dan Katering telah melakukan pencatatan keuangan sehingga mengetahui harga pokok produksi dari bisnisnya. Setelah dilakukan bisnis coaching ini diharapkan Mudah Aqiqah Dan Katering semakin dikenal publik dan memperluas jangkauan pasar dan dapat dapat meningkatkan daya saing usaha.

ABSTRACT
This thesis research is in the form of business coaching conducted in SME of Mudah Aqiqah Dan Catering located in Bekasi Timur. The purpose of this study is to focus on developing the website and utilize social media as promotional media and also doing simple financial bookkeeping using financial accounting applications and applying the results in the sales strategy. Data obtained from the interview technique and then analyzed by Porter 39 s five force analysis method, segmenting targeting positioning analysis, SWOT analysis, marketing mix analysis, business model canvas analysis, and gap analysis. The achievement result of this business coaching is Mudah Aqiqah Dan Catering now already has website, logo and tagline business, new brochure design, and social media in the form of instagram account. In addition Mudah Aqiqah Dan Catering has been doing financial recording so the cost of good sold can be known. Expectedly after doing this business coaching, Mudah Aqiqah Dan Catering is increasingly recognized by the public and expanding its market reach also can can improve business competitiveness."
2017
T50732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Sutianti
"ABSTRAK
Dengan berbagai keterbatasan Industri Kecil dan Menengah (IKM) terutama dalam akses pemasaran, ditambah derasnya arus liberalisasi perdagangan AEC, menjadi ancaman eksistensi IKM DKI Jakarta sebagai sektor usaha dengan kearifan lokal yang tinggi. Permasalahan ini kian kompleks dengan pemangkasan kegiatan fasilitasi pameran dalam lingkup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan keikutsertaan pameran dagang serta karakteristik internal IKM terhadap tingkat pertumbuhan omzet. Hasil pengolahan data dengan model logit menunjukkan bahwa beberapa variabel dari kedua faktor tersebut berpengaruh signifikan terhadap probabilitas tingkat pertumbuhan omzet yang tinggi, yaitu rata-rata frekuensi partisipasi pameran dalam setahun dan skala pameran dagang, berupa daya saing layanan terkait produk, cara pemasaran melalui online, domisili IKM di Jakarta Selatan dan Jakarta Utara, merupakan variabel yang berkorelasi signifikan positif, sedangkan, variabel usia partisipasi pameran, sumber pembiayaan pameran oleh Pemerintah dan usia pemilik IKM merupakan variabel yang signifikan berkorelasi negatif terhadap tingkat pertumbuhan omzet.

ABSTRACT
The limitations of Small and Medium Industries (SMIs) in market access, plus the rapid flow of trade liberalization AEC, being a threat to the existence of SMI of Jakarta. These problems are increasingly complex with trimming the exhibition facilitation of Jakarta Provincial Government. This study aims to identify relationship between trade show participation and the internal factor of SMI to turnover growth rate of SMEs Jakarta. The results of data processing with logit model showed that some variables of those factors, significantly correlated to sales growth rate of SMIs. Those variables are: annual average frequency of participation fairs and scale trade shows, the competitiveness of services related to product, online marketing, SMIs domicile in South Jakarta and North Jakarta, is variables that significantly correlated positively to the growth rate of turnover. Another variable; age exhibition participation, trade show financing by the Government and owner age are significantly negatively correlated to the sales growth rate"
2017
T49657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Haskara
"This study explores the paradoxical relationship of strategic agility and. that under series of literature, hypothetically affects SME performance. Furthermore, this research also assign copability and adaptability as an antecedent. Strategic Agility is measured through 3 dimensions, Strategic Sensitivity, Resource Fluidity, and Collective Commitment. Organization Routine is measured through 2 dimensions, Ostensive Routine and Performative Routine. This research is conducted on 119 SMEs across Indonesia that is under UMKM Binaan Bank Indonesia program using Qualtrics XM online survey platform. Data processing is done through SEM using SmartPLS3. This research covers PLS and Bootstrapping with 5000 subsamples .The study is able to identify the positive effect of strategic agility and organization routine to SME performance, which also indicates that SME performance is affected by agility and routine factors. Furthermore, this research also find that it is evident that strategic agility affect organization routine. Not only that, adaptability and copability have positive effect to strategic agility. However, only adaptability is affecting organization routine but the copability do not provide positive effect to routine.

This study explores the paradoxical relationship of strategic agility and. that under series of literature, hypothetically affects SME performance. Furthermore, this research also assign copability and adaptability as an antecedent. Strategic Agility is measured through 3 dimensions, Strategic Sensitivity, Resource Fluidity, and Collective Commitment. Organization Routine is measured through 2 dimensions, Ostensive Routine and Performative Routine. This research is conducted on 119 SMEs across Indonesia that is under UMKM Binaan Bank Indonesia program using Qualtrics XM online survey platform. Data processing is done through SEM using SmartPLS3. This research covers PLS and Bootstrapping with 5000 subsamples .The study is able to identify the positive effect of strategic agility and organization routine to SME performance, which also indicates that SME performance is affected by agility and routine factors. Furthermore, this research also find that it is evident that strategic agility affect organization routine. Not only that, adaptability and copability have positive effect to strategic agility. However, only adaptability is affecting organization routine but the copability do not provide positive effect to routine."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widhayat Rudhi Windarta
"ABSTRAK
Balanced Scorecard yang umumnya diterapkan pada perusahaan besar, dirancang penerapannya pada perusahaan kecil dan menengah (small and medium enterprise (SME)). Langkah pertama adalah melakukan analisis SWOT dengan pendekatan kuantitatif untuk menentukan strategi generik perusahaan. Langkah kedua adalah melakukan analisis SWOT dengan pendekatan kualitatif untuk memperoleh gambaran lebih detail dari strategi generiknya. Langkah kedua ini menghasilkan strategi strenghts-opportunities (SO), weaknesses-opportunities (WO), strenghts-threats (ST), dan weaknesses–threats (WT). Strategi tersebut diterjemahkan menjadi sasaran strategis dalam perspektif BSC. Penerjamahan strategi SWOT menjadi sasaran strategis BSC dilakukan dengan mengakomodasi misi, visi, nilai dan strategi perusahaan. Perspektif yang digunakan adalah financial, customer, internal business process, dan learning and growth. Selanjutnya adalah merancang peta strategi, kemudian melengkapi sasaran strategis dengan pengukuran, target, dan inisiatif. Usulan lengkap BSC meliputi peta strategi, sasaran strategis, pengukuran, target, dan inisiatif. Usulan tersebut mengakomodasi kondisi perusahaan agar mampu menerapkannya.

ABSTRAK
Balanced Scorecard is generally applied to large enterprises, designed its application in small and medium enterprises (SMEs). The first step is to conduct a SWOT analysis with a quantitative approach to define a generic strategy of the company. The second step is to conduct a SWOT analysis with a qualitative approach to obtain a more detailed picture of the generic strategies. This second step is generating strategies strenghts-opportunities (SO), weaknesses-opportunities (WO), strenghts-threats (ST), and weaknesses-threats (WT). The strategy is translated into strategic objectives in the perspective of the BSC. Translation SWOT strategy into strategic objectives BSC must be done to accommodate the mission, vision, values ​​and strategy of the company. The perspective used are financial, customer, internal business process, and learning and growth. Next step is to design a strategy map, then complete the strategic targets with measurements, targets and initiatives. The proposal includes a complete BSC strategy maps, strategic objectives, measures, targets, and initiatives."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>