Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 855 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aranda Yogi Nugroho
"Kemajuan teknologi digital, environmental, social, and governance (ESG) telah diubah menjadi model digital environmental, social, and governance (DESG) yang dapat direalisasikan sebagai gerakan strategis yang berpotensi untuk bisnis berkelanjutan. Namun demikian, masih terdapat kekurangan penelitian mengenai bagaimana praktik DESG perusahaan berdampak pada ekuitas merek dan sikap pelanggan. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh digital environmental, social, and governance (DESG) terhadap brand equiy dengan Customer attitudes sebagai variabel mediasi antar keduanya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pelanggan yang pernah membeli produk dengan merek dari PT Unilever Indonesia. Terdapat sebanyak 200 resonden terkumpul yang menggunakan purposive sampling. Kemudian diolah dan dianalisis menggunakan Structural Equation Method (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam upaya pengembangan berkelanjutan pada lingkup sosial dan tata kelola dimediasi dengan sikap pelanggan dapat meningkatkan ekuitas suatu merek dari perusahaan. Upaya pengembangan berkelanjutan pada lingkup lingkungan dapat mempengaruhi sikap pelanggan, namun sikap pelanggan tidak dapat menjadi mediator antara upaya pengembangan berkelanjutan pada lingkup lingkungan dengan ekuitas merek.

Advances in digital, environmental, social, and governance (ESG) technology have been transformed into a digital environmental, social, and governance (DESG) model that can be realized as a strategic movement with potential for sustainable business. However, there is still a paucity of research on how companies' DESG practices impact brand equity and Customer attitudes. For this reason, this study aims to determine the effect of digital environmental, social, and governance (DESG) on brand equity with Customer attitudes as a mediating variable between the two. The sample used in this study is a Customer who has purchased a branded product from PT Unilever Indonesia. There were 200 respondents collected using purposive sampling. Then processed and analyzed using the Structural Equation Method (SEM). The results of the study show that in an effort to sustainably develop the social and governance spheres, mediated by Customer attitudes can increase the brand equity of a company. Sustainable development efforts in the environmental sphere can influence Customer attitudes, but Customer attitudes cannot mediating between sustainable development efforts in the environmental sphere and brand equity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvina Apriani
"Tingginya persentase swamedikasi batuk dibandingkan dengan penyakit lain dapat menjadi pemicu timbulnya swamedikasi yang tidak rasional sehingga menyebabkan konsekuensi kesehatan yang serius. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengetahuan dan sikap pasien dewasa terhadap perilaku swamedikasi batuk di Jabodetabek. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dengan metode mixed method tipe embedded design. Metode perolehan sampel dilakukan dengan teknik consecutive sampling menggunakan kuesioner yang telah memenuhi uji validitas dan reliabilitas. Data yang dikumpulkan adalah data primer dengan total 139 responden dan dianalisis menggunakan IBM®SPSS® versi 25. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 53,96% responden memiliki pengetahuan yang cukup, 81,29% responden memiliki sikap yang baik, dan 64,03% responden memiliki perilaku yang baik. Terdapat korelasi positif berkekuatan lemah antara pengetahuan swamedikasi batuk (p=0,000; r=0,285) dan sikap serta korelasi kuat positif antara sikap dan perilaku swamedikasi batuk (p=0,000; r=0,403). Namun tidak terdapat korelasi antara pengetahuan dan perilaku swamedikasi batuk responden (p=0,138; r=1,105). Hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku terhadap faktor sosiodemografi menunjukkan korelasi yang tidak bermakna (p>0.05). Oleh sebab itu, dapat disimpulkan semakin baik pengetahuan swamedikasi batuk responden maka semakin baik pula sikap swamedikasi batuk responden dan semakin baik sikap swamedikasi batuk responden maka semakin baik pula perilaku swamedikasi batuk yang ditunjukkan responden. Pada profil swamedikasi responden melakukan swamedikasi karena sudah mengetahui obat yang harus digunakan berdasarkan pengalaman dengan frekuensi swamedikasi dalam 3 bulan terakhir 1-2 kali. Responden memperoleh obat dari apotek dan mengandalkan pengalaman penggunaan obat pribadi/keluarga sebagai informasi obat mereka. Pada penggunaan obat batuk ditemukan responden yang menggunakan obat batuk kering untuk mengobati batuk berdahak

The high percentage of cough self-medication compared to other diseases can trigger irrational self-medication, causing serious health consequences. This study aims to analyze the effect of adult patient's knowledge and attitudes on cough self-medication practice in Jabodetabek. The research design is cross-sectional with mixed method type embedded design. The data was collected by using consecutive sampling technique using questionnaire that had fulfilled validity and reliability test. Primary data were collected with 139 samples and analyzed by IBM®SPSS® 25. The results showed that 53.96% of respondents had enough knowledge, 81.29% of respondents had a good attitude, and 64.03% respondents have good practice. The results of the correlation test showed that there was a positive weak correlation between self-medication knowledge (p=0,000; r=0,285) and attitudes and a positive strong correlation between self-medication attitudes and practice (p=0,000; r=0,403). There was no correlation between self-medication knowledge and practice (p=0,138; r=1,105). The relationship between knowledge, attitudes, and practice towards sociodemographic factors showed no significant correlation (p>0.05). Therefore, it can be concluded that the higher respondent's self-medication knowledge, the better the self-medication attitude of respondents and the better self-medication attitude, the better self-medication behavior shown by respondents. In self-medication profile, respondents did self-medication because they already knew drug they used based on experience and self-medication frequency in last 3 months is 1-2 times. Respondents obtained drugs from pharmacies and relied on their personal/family drug use experience as their drug information. It was found that respondents used dry cough medicine to treat coughs with phlegm."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifa Nadya Syahira
"Risiko kesalahan penggunaan obat pada praktik swamedikasi untuk pasien anak cukup besar meliputi pemilihan obat hingga regimen dosis yang berdampak negatif pada keselamatan pasien. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perilaku swamedikasi dapat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan sikap yang dimiliki oleh pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan, sikap, terhadap perilaku pelaksanaan  swamedikasi obat batuk, flu, dan demam pada anak-anak di wilayah Jabodetabek. Desain penelitian menggunakan pendekatan cross-sectional dengan metode mixed method tipe embedded design. Data diperoleh dengan teknik consecutive sampling menggunakan kuesioner yang telah memenuhi syarat valid dan reliabel melalui uji validitas dan reliabilitas. Data primer diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh 239 orang tua di Jabodetabek dan dianalisis menggunakan program IBM®SPSS® versi 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden menunjukkan pengetahuan (70,7%), sikap (84,1%), dan perilaku (94,6%) yang baik terkait swamedikasi anak. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap (p = <0.001; r = 0.494), pengetahuan dan perilaku (p = <0.001; r = 0.278), serta sikap dan perilaku (p = <0.001; r = 0.381) terkait swamedikasi anak. Semakin baik pengetahuan dan sikap orang tua terhadap swamedikasi, semakin baik perilaku mereka dalam melakukan swamedikasi pada anak. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam pengetahuan, sikap, dan perilaku swamedikasi antara responden berdasarkan usia, jenis kelamin, dan pendapatan (p <0.05). Namun, tidak terdapat perbedaan yang signifikan berdasarkan tingkat pendidikan dan status pekerjaan (p >0.05). Studi ini memberikan pemahaman tentang pola swamedikasi pada orang tua di Jabodetabek, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, sikap, dan perilaku swamedikasi.

The risk of medication errors in self-medication practices for pediatric patients is significant, including issues related to drug selection and dosing regimens that can negatively impact patient safety. Several studies have shown that self-medication practices can be influenced by the level of knowledge and attitudes held by patients. This research aims to analyze the knowledge, attitudes, and practices related to self-medication for cough, flu, and fever medications in children in the Jabodetabek area. The design of this research is cross-sectional with a mixed-methods embedded design. Data was collected by using consecutive sampling technique using questionnaire that had fulfilled the validity and reliability test. Primary data was obtained from 239 parents in the Jabodetabek area and analyzed using IBM® SPSS® version 26. The research findings indicate that the majority of respondents demonstrated good knowledge (70.7%), attitudes (84.1%), and behaviors (94.6%) regarding self-medication practices for children. There were significant positive correlation between knowledge and attitudes (p = <0.001; r = 0.494), knowledge and behaviors (p = <0.001; r = 0.278), as well as attitudes and behaviors (p = <0.001; r = 0.381) regarding self-medication practices for children. The better the knowledge and attitudes of parents towards self-medication, the better their behaviors in practicing self-medication. There were significant correlation in knowledge, attitudes, and practices related to self-medication among respondents based on age, gender, and income (p <0.05). However, no significant differences were found based on education level and employment status (p >0.05). This study provides insights into the patterns of self-medication practices among parents in the Jabodetabek area."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arsyilla Destriana
"Indonesia baru saja mengaksesi Konvensi Apostille atau Convention of 5 October 1961 Abolishing the Requirement of Legalisation for Foreign Public Documents yaitu konvensi penghapusan persyaratan legalisasi dokumen publik asing. Konvensi ini merupakan perjanjian internasional untuk menghapuskan proses legalisasi dokumen publik asing dalam upaya pemerintah agar mempermudah masyarakat dalam melakukan hubungan dan kerjasama internasional. Penelitian ini membahas mengenai dokumen-dokumen yang dapat di apostillle, mengetahui kekuatan pembuktian dari surat kuasa yang di apostille sebagai alat bukti di dalam Hukum Acara Perdata serta sikap yang harus dilakukan oleh notaris atas dokumen yang tidak dilegalisasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia pasca disahkannya Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2021 Tentang Pengesahan Penghapusan Persyaratan Legalisasi Terhadap Dokumen Publik Asing. Penelitian ini menggunakan penelitian hukum normatif dengan pengumpulan data menggunakan data kepustakaan dan wawancara bersifat yuridis normatif dengan tipologi preskriptif. Hasil dari penelitian ini menjelaskan mengenai dokumen-dokumen yang dapat di apostille, kekuatan pembuktian sertifikat apostille di muka pengadilan perdata dan sikap notaris terhadap akta yang dibuatnya berdasarkan sertfikat apostille.

Indonesia has just acceded to the Apostile Convention or the October 5, 1961 Convention. Elimination of Requirements for Legalisation of Foreign Public Documents. This convention is an international agreement to abolish the legalization process of foreign public documents in the government's efforts to facilitate the public in conducting international relations and cooperation. This study discusses documents that can be apostiled, finds out the evidentiary strength of the apostile power of attorney letter as evidence in the Civil Procedure Code and the notary protection of documents that are not legalized by the Embassy of the Republic of Indonesia after the ratification of Presidential Regulation Number 2 of 2021. This study uses normative legal research with data collection using library data and normative juridical interviews with prescriptive typology. The results of this study explain the documents that can be apostiled, the strength of apostile evidence before a civil court and the attitude of the notary towards the deed he made based on the apostile certificate."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Alyaa Salma Ghozali
"Pengetahuan mengenai PD memainkan peran penting dalam mempengaruhi sikap pengasuh. Diketahui bersama bahwa meningkatkan taraf pengetahuan dapat membantu pengasuh mengatasi beban tertentu yang berkaitan dengan perawatan Pasien PD. Penelitian ini membahas tentang mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan dan perilaku di antara para perawat pasien PD. Delapan belas sampel diambil dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. Setiap individu telah diwawancara melalui panggilan suara dan pembagian kuesioner. Di awal pengambilan survei, pihak yang diwawancara diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan biodata pengasuh dan informasi pasien; usia, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan, hubungan dengan pasien, stadium PD Hoehn & Yahr, dan tanggal diagnosis PD. Diikuti dengan 10 pertanyaan benar atau salah tentang pengetahuan dasar PD dan diakhiri dengan 10 pertanyaan empat-skala Likert yang mencakup sikap dari para perawat pasien PD. Secara keseluruhan, para pengasuh mendapatkan hasil yang cukup tinggi (> 40%) di kedua kuesioner yang telah diberikan. Tidak ada signifikansi statistik dalam kaitannya dengan hubungan antara pengetahuan dan sikap. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap pengasuh. Namun, hal itu bertentangan dengan penelitian lain. Perbedaannya mungkin karena ukuran sampel. Diperlukan studi lebih lanjut untuk mengidentifikasi hubungan dan dampak Pendidikan.

Knowledge may play an important role in influencing the caregivers’ attitudes and the overall quality of care towards PD patients. It was known that improving knowledge can help caregivers overcome certain burdens, relative to PD care. This study identifies and discusses the relationship between knowledge and the attitude amongst caregivers of PD patients in RSCM. 18 samples were collected from Dr. Cipto Mangunkusumo National Central General Hospital. Individuals were interviewed with a questionnaire via voice call. Caregivers were initially asked for their biodata and patient’s information; age, gender, occupation, education level, relationship to the patient, patient’s Hoehn & Yahr PD stage, and date of onset PD diagnosis. Afterward, they have given 10 true or false questions about basic PD knowledge and 10 four-point Likert Scale questions that covered the attitudes of the caregivers. Caregivers overall mostly achieved “moderate-high” (>40%) levels from both attitude and knowledge questionnaires given. It was found that there no statistical significance in the relationship between knowledge and attitude (p=0.316). The study shows that there is no significant relationship between knowledge and attitude of caregivers. The distinction may be due to the sample size. Further studies in regards to identifying the relationship and well the impact of education are needed."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sohifah
"Situasi akibat pandemi COVID-19 yang tidak menentu membuat siswa harus bisa beradaptasi dengan kondisi yang ada. Adaptasi kebiasaan baru adalah cara agar siswa dapat beraktivitas dengan menaati perilaku pencegahan COVID-19 seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menerapkan etika batuk dan bersin untuk meminimalisir penularan virus. Perilaku pencegahan COVID-19 dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya pengetahuan dan sikap. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan dan sikap terhadap perilaku pencegahan COVID-19 pada siswa SMA selama adaptasi kebiasaan baru. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitik dengan desain cross sectional yang melibatkan 525 siswa berusia 15-19 tahun. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan, sikap, dan perilaku yang diterjemahkan oleh peneliti ke dalam Bahasa Indonesia agar mudah dipahami siswa. Kuesioner yang digunakan telah diuji validitas dan reliabilitasnya kepada 100 siswa, hasilnya dinyatakan valid dan reliabel. Nilai r hitung kuesioner pengetahuan, sikap, dan perilaku secara berturut-turut berkisar antara 0,222 – 0,905; 0,348 – 0,748; 0,882 – 0,903 sehingga r hitung > r tabel (0,195) dengan Alpha Cronbach yang diperoleh berturut-turut 0,756; 0,731; 0,894. Hasil uji bivariat spearman correlation menunjukkan hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan COVID-19 pada siswa dengan kekuatan hubungan yang lemah (p=0,001;α=0,05). Perawat dapat memberikan intervensi berupa edukasi kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa sehingga siswa mampu beradaptasi dengan menerapkan pencegahan COVID-19.

The uncertain situation due to the COVID-19 pandemic has forced students to be able adapt to existing conditions. Adapting new habits is a way for students to do activities by complying with COVID-19 prevention behaviors such as wearing masks, washing hands, maintaining distance, and applying coughing and sneezing etiquette. It is important to take preventive measures against COVID-19 to minimize the transmission of the virus. COVID-19 prevention behaviour can be influenced by several factors, one of which is knowledge and attitude. This study aims to identify the relationship between knowledge and attitudes towards COVID-19 prevention behavior in high school students during the adaptation of new habits. This study used a descriptive analytic approach with a cross sectional design involving 525 students aged 15-19 years. The questionnaire used was a knowledge, attitude, and behavior questionnaire which was translated by the researcher into Indonesian so that it was easy for students to understand. The questionnaire used has been tested for validity and reliability to 100 students, the results are declared valid and reliable. The calculated r value of the knowledge, attitude, and behavior questionnaires ranged from 0.222 to 0.905, respectively; 0.348 – 0.748; 0.882 – 0.903 so that r count > r table (0.195) with Cronbach's Alpha obtained respectively 0.756; 0.731; 0.894. The results of the bivariate Spearman correlation test showed a significant relationship between knowledge and attitudes with COVID-19 prevention behavior in students with a weak relationship strength (p=0.001*;α=0.05). Nurses can provide interventions in the form of health education in order to improve students' knowledge, attitudes, and behavior so that students are able to adapt to implementing COVID-19 prevention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Raisa Haninda
"Penyebaran COVID-19 dapat terjadi di berbagai tempat, khususnya tempat yang menjadi tempat berkumpul. Untuk menghindari penyebaran COVID-19, dibuat protokol kesehatan. Dalam penerapannya, perilaku protokol kesehatan dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan sikap yang dimiliki seseorang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku santri dengan kejadian COVID-19 pada santri di Boarding School X, Serang, Banten. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner secara online, data yang dikumpulkan merupakan data terkait usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, sikap, perilaku, dan kejadian COVID-19 yang dialami responden. Hasil dari penelitian ini adalah mayoritas santri yang menjadi responden memiliki tingkat pengetahuan rendah (71,9%), sikap negatif (51,3%), dan perilaku buruk (53,2%) terhadap COVID-19, serta sebagian besar santri pernah terkonfirmasi COVID-19 (88%). Secara statistik, tidak terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan (p value 1,000), sikap (p value 0,855), dan perilaku (p value 1,000) dengan kejadian COVID-19 karena p value > 0,05. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku tidak berhubungan dengan kejadian COVID-19.

The spread of COVID-19 can occur in various places, especially places that are gathering places. To avoid the spread of COVID-19, health protocols are made. In its application, the behavior of health protocols is influenced by the level of knowledge and attitudes that a person has. This study was conducted to determine the relationship between the level of knowledge, attitudes, and behavior of students with the incidence of COVID-19 in students at Boarding School X, Serang, Banten. This study uses a quantitative approach with a cross-sectional study design. Data collection was carried out using an online questionnaire, the data collected was data related to age, gender, education level, level of knowledge, attitudes, behavior, and the incidence of COVID-19 experienced by respondents. The results of this study are that the majority of students who are respondents have a low level of knowledge (71.9%), negative attitudes (51.3%), and bad behavior (53.2%) towards COVID-19, and most of the students have been confirmed COVID-19 (88%). Statistically, there is no significant relationship between the level of knowledge (p value 1,000), attitude (p value 0.855), and behavior (p value 1,000) with the incidence of COVID-19 because p value > 0.05. The conclusion in this study is that the level of knowledge, attitudes, and behavior are not related to the incidence of COVID-19.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dikka Rafiansyah
"This paper is analyzing the effectiveness of PT. Liga Indonesia Baru's PR Campaign on changing the attitude of Persija Jakarta and Persib Bandung supporters. As quantitative research, this paper uses online surveys to gather data from the respondents. Using Jim Macnamara's (2005): pyramid model of PR research which incorporates awareness, attitude, and behavior elements to determine a campaign's effectiveness, the research has found that PT. LIB has distributed the campaign in a good way. However, the message that PT. LIB created in this campaign is not influential enough to change the attitude of Persija Jakarta and Persib Bandung supporters. One recommendation for this paper is future researchers can also analyze this campaign in other supporter groups such as Bonek (Persebaya Surabaya supporters) and Aremania (Arema Malang supporters).

Penelitian ini menganalisis tentang efektivitas kampanye hubungan masyarakat dari PT. Liga Indonesia Baru dalam
mengubah sikap dari pendukung Persija Jakarta dan Persib Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dan metode survei yang diselenggarakan secara daring. Menggunakan teori Jim Macnamara (2005):
pyramid model of PR research yang menggunakan elemen awareness, attitude, dan behavior untuk menentukan
keefektifan suatu kampanye, penelitian ini menemukan bahwa PT. LIB telah mendistribusikan kampanye mereka
dengan cukup baik. Akan tetapi, kampanye tersebut tidak cukup untuk mengubah sikap dan perilaku pendukung
Persija Jakarta dan Persib Bandung. Rekomendasi untuk penelitian berikutnya adalah menganalisis efektivitas
kampanye terhadap kelompok suporter sepakbola lainnya untuk , seperti Bonek (pendukung Persebaya Surabaya)
dan Aremania (pendukung Arema Malang).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nurshofiyyah Muslimah
"Latar Belakang Demam menjadi gejala yang paling umum pada individu yang terinfeksi COVID-19. Individu yang mengalami demam seringkali mengambil tindakan swamedikasi. Pengetahuan dan sikap individu dapat menjadi faktor keberhasilan swamedikasi. Dengan demikian, diteliti mengenai hubungan antara pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap COVID-19 dengan swamedikasi demam. Metode Penelitian ini menggunakkan studi desain cross-sectional. Intsrumen penelitian berupa kuesioner yang disebarkan secara luring kepada 94 masyarakat di Kelurahan Panjunan, Cirebon, dan sekitarnya yang berisi sosiodemografi, pengetahuan dan sikap terhadap COVID-19, serta perilaku swamedikasi demam. Kemudian data diolah menggunakkan uji chi-square, uji fisher, dan uji regresi. Hasil Proporsi masyarakat yang memiliki pengetahuan baik dan sikap positif terhadap COVID-19 masing-masing sebanyak 86,2% dan 95,7%. Proporsi masyarakat yang melakukan swamedikasi demam adalah 60,6%. Jenis obat yang paling banyak digunakkan oleh dalam melakukan swamedikasi demam adalah parasetamol. Analisis statistik menunjukkan hasil yang tidak signifikan mengenai hubungan antara pengetahuan (p=0,589; OR 1,382; IK95% 0,425 – 4,494) dan sikap (p=0,645; OR 1,571; IK95% 0,212 – 11,673) masyarakat terhadap COVID-19 dengan swamedikasi demam di Kelurahan Panjunan, Cirebon, dan sekitarnya. Terdapat variabel perancu yang tidak dapat disingkirkan menunjukkan hasil signifikan, yaitu usia (p=0,007) dan sosial ekonomi/penghasilan (p=0,017). Kesimpulan Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap COVID-19 dengan swamedikasi demam di Kelurahan Panjunan, Cirebon, dan sekitarnya.

Introduction Fever is one of the common symptom in individuals infected with COVID-19. Individuals who experience fever often take self-medication. Individual knowledge and attitudes can be factors in the success of self-medication. Thus, the relationship between people's knowledge and attitudes towards COVID-19 and self-medication for fever was studied. Method The study design uses a cross-sectional study. The research instrument was a questionnaire distributed offline to 94 residents in Panjunan Village, Cirebon, and nearby containing sociodemographics, knowledge and attitudes towards COVID-19, and fever self-medication behavior. Then the data was processed using the chi-square test, Fisher test and regression test. Results The proportion of respondents with good knowledge and positive attitudes towards COVID-19 is 86.2% and 95.7% respectively. 60,6% of respondents practicing self-medication. The type of drug most commonly used when self-medicating for fever is paracetamol. Statistical analysis showed insignificant results regarding the relationship between knowledge (p=0.589; OR 1.382; CI 95% 0.425 – 4.494) and attitude (p=0.645; OR 1.571; CI 95% 0.212 – 11.673) towards COVID-19 with fever self-medication in Panjunan Village, Cirebon and nearby. There are confounding variables that can not be excluded which show significant results were age (p=0.007) and socio-economic/income (p=0.017). Conclusion There is no relationship between public knowledge and attitudes towards COVID-19 and fever self-medication in Panjunan Village, Cirebon and nearby."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Ayu Ajnadewi Prabharani
"Relief Lalitavistara pada Candi Borobudur memiliki penggambaran cerita mengenai perjalanan hidup Siddharta Gautama yang mencapai pencerahan sejati. Cerita yang dipahatkan banyak menampilkan adegan para tokoh dalam keadaan atau sikap duduk. Pembahasan terkait sikap duduk masih terbatas pada seni pengarcaan saja sehingga dalam penelitian ini akan berusaha menjelaskan dan menelusuri sikap duduk dari segi penggambaran relief. Metode yang digunakan mengacu pada analisis deskriptif dengan mengidentifikasi sikap duduk melalui pendeskripsian dan pengelompokan berdasarkan kajian ikonografi. Selanjutnya dilakukan analisa sikap duduk terkait dengan bentuk hingga konteks kegiatan. Hasil dari penelitian ini menuunjukkan bahwa terdapat sembilan sikap duduk pada penggambaran relief Lalitavistara dengan variasi tertentu yang dapat menunjukkan perubahan atau perbedaan dan berkaitan dengan tahapan kehidupan Siddharta Gautama.

The Lalitavistara relief at Borobudur Temple depicts a story about the life journey of Siddhartha Gautama who reached true enlightenment. The stories that are carved show the scenes of the characters in a sitting state or pose. The discussion related to sitting pose is still limited to the art of iconography so that in this study we will try to explain and explore the sitting pose in terms of relief depiction. The method used refers to descriptive analysis by identifying sitting attitudes through description and grouping based on iconographic studies. Furthermore, an analysis of sitting pose was carried out in relation to the form to the context of the activity. The results of this study indicate that there are nine sitting pose in the depiction of Lalitavistara relief with certain variations that can indicate changes or differences and are related to the life stages of Siddharta Gautama."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indoneisa, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library