Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cottle, Simon
London: Sage, 2003
659.2 COT n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dawe, Jessamon
New Jersey: Prentice-Hall, 1974
658.45 DAW f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kaloh, Hesty Verginy
"Penelitian ini dilakukan di Unit kerja Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara yang secara khusus menangani kegiatan kehumasan, yaitu Dinas Komunikasi dan Bagian Humas Setda Propinsi Sulawesi Utara, serta organisasi media yang dominan di Sulawesi Utara, yaitu harian Menado Post dan harian Komentar.
Fokus penelitian ini berangkat dari pokok masalah yang ada, yaitu tentang penggunaan Dana Deposito milik Pemda Sulut yang cukup mendapat tempat penting dalam pemberitaan di media massa lokal, khususnya media cetak. Oleh karena itu fokus analisisnya terletak pada upaya Humas Pemda serta para lokal di dalam menangani dan menanggapi masalah Dana Deposito tersebut. Di samping itu tesis ini juga mencoba melakukan analisis mengenai program Media Relations dari dinas Komunikasi dan Humas Pemda serta dampak dari program kerja media relations terhadap penyelesaian masalah Dana Deposito tersebut.
Untuk menjawab permasalahan tersebut peneliti menggunakan desain penelitian yang sifatnya deskriptif dan diangkat dari data kualitatif yang ada, baik yang bersumber dari media massa maupun dari data yang dihimpun dari beberapa informan. Cara penentuan informan dilakukan secara sengaja dari mereka yang diperkirakan sebagai key informan dan sebagian besar berasal dari para pejabat pemerintah lokal dan media cetak setempat. Jumlah informan tidak ditentukan banyak sedikitnya, namun didasarkan atas cukup atau tidaknya informasi yang dibutuhkan di dalam menjawab permasalahan yang ada. Di dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai informan utama yang melakukan proses pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara mendalam (in depth interview), bebas dan peneliti juga melakukan observasi berpartisipatif dengan bantuan suatu panduan wawancara Data yang berhasil dihimpun tersebut kemudian diedit, direduksi sesuai dengan kebutuhan penelitian ini, kemudian data tersebut diintepretasikan secara kontekstual. Semua informasi dari para informan dituangkan dalam bentuk naratif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas komunikasi kehumasan dan media relations dalam implementasi kebijakan dan program kerja dari unit kerja Komunikasi dan Humas merupakan bagian terpenting dalam rangka mengefektifkan proses penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, serta peningkatan kehidupan masyarakat. Namun demikian hasil yang paling penting dari penelitian ini adalah bahwa kerja humas pemda Sulawesui Utara ternyata belum optimal melakukan tugasnya sebagai unit kerja pemerintah daerah, khususnya dalam menangani masalah dana Deposito pemda. Hal yang serupa juga diperlihatkan oleh para lokalnya.
Secara kualitatif dapat diungkapkan bahwa kemampuan humas dalam ikut memecahkan masalah lokal pemda Sulut sangat terbatas oleh wewenag yang dimiliki oleh para petugas humas maupun media relations nya. Hal ini membawa dampak makin sempitnya atau kecilnya kebebasan seorang petugas Humas maupun media relations officer nya di dalam melakukan tugas-tugas yang dibebankan padanya.
Disamping kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh bagian Humas dan bagian media relations nya, ada kelemahan lain yang berkaitan dengan profesionalisme dalam bidangnya, sumber daya manusia serta kondisi keuangan dan politik setempat yang kurang mendukung kinerja Humas dan media relations Pemda Provinsi Sulawesi Utara."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12088
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Mulyaningrum
"Perkembangan Bank di Indonesia saagat pesat, dari masa kejayaan bank, masa krisis ekonomi, kemudian sekarang bangkit lagi. Demikian juga yang terjadi pada BD, setelah merger dengan Sembilan bank dan keluar dari BPPN, maka BD yang sekarang telah berubah dengan meningkatkan kinerja karyawan, serta meluncurkan logo baru beserta visi dan misinya pada bulan Augustus 2002. Untuk mendukung hal itu, maka humas BD mempunyai strategi komunikasi dalam membangun citra perusahaan kepada khalayaknya.
Penelitian ini melihat upaya-upaya humas BD dalam membangun strategi komunikasi citra perusahaan.
Metode penelitian ini menggunakan kajian diskriptif-kualitatif dengan pendekatan studi kasus dari Bank Danamon di Jakarta. Metodologi kualitatif sebagai prosedure penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dengan orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. (Bogdan and Taylor, 1975 5). Dengan menggunakan metode wawancara, pengamatan, penelaahan dokumen, dan data yang lain untuk menguraikan suatu kasus secara rinci, dapat dilihat apa yang telah dikerjakan humas BD dalam membangun citra perusahaan, maka sesungguhnya penelitian ini juga bersifat penelitian evaluatif dampak (akhir).
Dalam penelitian ini yang dijadikan unit analisisnya adalah humas BD, sedangkan unit observasinya individu. Informasi didapat dari humas BD, karyawan BD, nasabah BD dan wartawan.
Hasil wawancara dan pengamatan mendapatkan bahwa citra sebuah bank berhubungan erat dengan kepercayaan. Diperlukan waktu yang lama untuk membentuk sebuah citra perusahaan. Citra akan teriihat atau terbentuk melalui proses penerimaan secara fisik (panca indra) masuk ke saringan perhatian (attention filter) dan dari situ menghasilkan peran yang dapat dimengerti atau dilihat (perceived message), yang kemudian berubah menjadi persepsi dan akhirnya citra (M.Wayne de Lazier, 1976: 44). Dari hasi penelitian ini didapat kesimpulan bahwa citra BD sudah positif difihat dari publik internal maupun publik eksternal.
Saran dari peneliti adalah citra BD yang positif perlu dipertahankan dan dimaintain, karena perbankan erat hubungannya dengan kepercayaan. Begitu kepercayaan nasabah terhadap suatu bank menurun, maka untuk memulihkan kepercayaan tersebut sukar sekali."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T12195
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pandjaitan, Ivan Sahat Hartawan
"Konsep tanggung jawab sosial korporat melahirkan tantangan bagi pars praktisi Public Relations (PR). Melalui konsep ini citra atau reputasi organisasi hares diikhtiarkan agar tetap terjaga. Melalui kegiatan community relations (CR), organisasi bisnis dituntut untuk memainkan peran dalam mengatasi permasalahan sosial yang dialami sate komunitas. CR menjadi efektif apabila manajemen PR efektif dan dimulai dari kesadaran publik internal. Karena itu menjadi panting untuk mengetahui apakah departemen PR di organisasi telah memiliki karakteristik PR efektif, khususnya ketika menjalankan CR, seperti yang dilakukan oleh PT. Jamsostek (Persero).
Penelitian mengenai bagaimana manajemen PR dalam menjalankan fungsi dan peran internalnya pada CR agar efektif dan sukses berfokus pada tifa tingkatan, yaitu: organisasional, fungsional, dan program. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dan mewawancarai 20 orang responden terdiri dari: tiga orang menajemen senior, delapan orang manajemen menengah, sembilan orang operasional. Penelitian ini mengevaluasi dua program utama PR, yakni publikasi ing-griya dan pengembangan masyarakat (community development).
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa praktek PR di PT. Jarnsostek (Persero) mempunyai potensi balk bagi efektivitas CR karena Departemen PR memiliki akses pada subsistem manajerial, menerapkan model dua arah asimetrikal dan mendapat dukungan manajemen. Namun pada ciri-ciri lain seperti manajemen strategis, proses perencanaan strategis masih cenderung lemah."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusady Ruslan
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003
659.2 Rus m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Larasati Satya Putri
"SweetObsession.id merupakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berbasis daring dan baru saja launching pada 20 Agustus 2022. Produk yang dijual antara lain pakaian perempuan menggunakan kain bekas, pakaian vintage (thrift), dan pakaian preloved. Sebagai usaha yang yang berbasis sustainability, Sweet Obsession memiliki tujuan mendorong para remaja perempuan untuk tetap tampil modis sambil menerapkan praktik sustainability fashion.
1. Produk terbatas yang memiliki konsep niche sehingga cocok untuk konsumen yang mempertimbangkan aspek eksklusifitas pakaian.
2. Pertumbuhan followers Instagram Sweet Obsession lumayan cepat walaupun baru launching.
3. Pemilik memiliki pemahaman akan fesyen dan koneksi yang dapat membantu usaha ini.
4. Memiliki shared value sebagai praktik fesyen berkelanjutan. Melalui pembelian produk Sweet Obsession, dapat membantu mengurangi dampak negatif lingkungan dari industri fesyen.
5. Memiliki testimoni positif dari pelanggan.
Weakness
1. Brand Sweet Obsession belum lama launching sehingga aktivasi di media sosial belum maksimal.
2. Brand awareness Sweet Obsession masih rendah.
3. Belum mengeksplorasi kanal media selain Instagram
4. Anggaran untuk kegiatan promosi sangat terbatas karena baru launching.
Opportunity
1. Pemanfaatan bentuk baru media sosial kini dapat mendukung strategi komunikasi di sosial media.
2. Analisis PEST menunjukkan bahwa pemerintah secara intens memberdayakan praktik keberlanjutan, termasuk mode keberlanjutan.
3. Penjual thrift di Instagram memiliki solidaritas untuk saling mendukung dengan membantu promosi satu sama lain.
Threat
1. Perlu membangun brand awareness.
2. Banyak kompetitor baru muncul yang mulai menjual baju Thrift maupun Preloved.
3. Kompetitor dari Sweet Obsession lebih gencar dalam melakukan kegiatan komunikasi di media sosial.

SweetObsession.id is a newly created online Micro, Small, and Medium Enterprise (UMKM) that was launched on August 20, 2022. It offers feminine women's apparel made from recycled textiles, vintage clothing (thrift), and preloved items. As a sustainable fashion business, wants to encourage young girls to appear attractive while embracing sustainable fashion methods.
Strength
1. The product is not not widely available on the market thus, the purchase of Sweet Obsession products appeals to the customers who value the exclusivity of clothes.
2. Sweet obsession Follower's growth is pretty fast.
3. The owner understands fashion and has connections to help this business.
4. Have a shared value as a sustainable fashion practice. Through the purchase of Sweet Obsession, helps decreases the negative environmental impact of the fashion industry.
5. Have positive feedback from past customers.
Weakness
1. Due to the recent launch of the Sweet Obsession brand, social media activity has not been fully optimized.
2. Lack of brand awareness.
3. Sweet Obsession has not yet used social media platforms other than Instagram.
4. Sweet Obsession has just launched, and the budget for promotion is restricted.
Opportunity
1. The newly added features on Tiktok and Instagram, such as live shopping, Instagram ads, and its social marketplace, are compatible for delivering a communication program.
2. The PEST analysis shows that government intensely empowers sustainability practices, including sustainability fashion.
3. Many target audiences stated that one of the elements driving their purchasing decisions was their commitment to the environment.
4. thrift store owners have solidarity to support one another through mutual promotion agreement
Threat
1. Need to build brand awareness.
2. Many new competitors have emerged who have begun selling Thrift and Preloved clothing.
3. Sweet Obsessions' competitors are more active in their social media communication deployment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Bernardus P. W.
"Hotel Borobudur merupakan hotel bintang lima bertaraf internasional yang berlokasi di Jakarta. Untuk menjaga kestabilan tingkat hunian kamarnya, hotel Borobudur menggunakan bauran promosi untuk kegiatan promosinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dari pelaksanaan bauran promosi di hotel Borobudur Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survai dengan jenis penelitian deskriptif analisis. Untuk mengetahui kelebihan, kekurangan, kesempatan dan ancarnan yang dihadapi hotel Borobudur, penulis menggunakan analisis SWOT.
Produk yang ditawarkan oleh hotel Borobudur kepada konsumen mencakup membership hotel yang bernama discovery club yaitu di mana konsumen ditawarkan untuk menjadi anggota atau konsumen tetap dari hotel Borobudur dengan berbagai fasilitas dan kemudahan yang akan diperoleh seperti discount untuk kamar, adanya pemakaian fasilitas hotel tak terbatas,adanya undangan bila hotel Borobudur mengadakan suatu acara dan banyak lagi.Hotel Borobudur pun cukup sering untuk mengadakan acara-acara yang sifatnya aural atau charity dengan bekerjasama dengan kedutaan-kedutaan asing maupun para artis ibukota. Klub Borobudur menawarkan menu-menu makanan yang khas dan merupakan ciri khas hotel Borobudur dengan harga khusus,seperti buy one get one free, all you can eat dan sebagainya.
Segmen pasar dari hotel Borobudur adalah orang-orang asing yang tinggal di Indonesia maupun yang berasal dari luar negeri. Produk yang ditawarkan kepada mereka adalah adanya jaminan keamanan bagi mereka, voucher menginap dan menggunakan fasilitas hotel dengan rate khusus, pemberian discount bagi penggunaan function room, meeting room dan wedding packet, serta adanya kims yaitu kartu discount khusus bagi orang-orang asing yang ingin menginap dan menggunakan fasilitas hotel Borobudur. Tetapi hotel Borobudur tidak mengabaikan konsumen dalam negeri, dan strategi pemasaran yang dilakukan kepada mereka dengan menetapkan kurs rupiah dengan harga khusus terutama pada masa-masa low seasons.
Pesaing/kompetitor utama hotel Borobudur adalah hotel-hotel bintang lima berlian terutama hotel-hotel yang memiliki terobosan-terobosan dalam bidang pemasaran atau promosi, seperti bila ada suatu hotel yang berhasil mernbawa tamu panting untuk menginap di hotel tersebut (tamu negara atau artis terkenal) dapat dikatakan sebagai pesaing utama hotel Borobudur dan bila hal itu terjadi hotel Borobudur akan mempelajari secara sungguh-sungguh terhadap promosi hotel tersebut.
Hasil analisis SWOT menunjukkan pelaksanaan bauran promosi di Hotel Borobudur Jakarta sudah cukup baik, karena promosi yang dilakukan hotel Borobudur lebih menekankan pada segi kearnanan bagi konsumen, hal ini sangatlah penting mengingat situasi politik dan keamanan Indonesia yang tidak menentu saat ini dan banyaknya kemudahan-kemudahan yang ditawarkan kepada konsumen lewat discount dan harga khusus, baik bagi konsumen asing maupun kunsumen lokal. Dan kepada media-pun hotel Borobudur telah menjaga dan membina hubungan secara baik, seperti cukup seringnya hotel Borobudur mengundang mereka bila akan mengeluarkan produk-produk baru, begitu pula dengan pelanggannya, hotel Borbudur selalu aktif menghubungi dan mengontak para pelanggannya baik lewat telephon, fax atau e-mail sehingga diharapkan dapat meningkatkan citra positif hotel Borobudur.
Namun masih terdapat beberapa penyimpangan / kekurangan, seperti kurang aktif atau kurang gencarnya hotel Borobudur melakukan promosi terhadap produknya, hal ini dapat dilihat dari jarangnya hotel Borobudur memasang iklan bila hotel Borobudur telah melakukan suatu kegiatan, belum dapat melakukan suatu terobosan besar dengan mengundang tamu-tamu panting untuk menginap, meskipun hal tersebut telah dicoba dilakukan tetapi belum rnembuahkan hasil yang maksimal, dan adanya tumpang tindih dalam pelaksanaan public relations dan advertising. Atas dasar kenyataan tersebut maka penulis menyarankan agar melakukan promosi secara gencar (hard selling) terutama yang berhubungan dengan event-event besar, lakukan secara terus menerus terobosan-terobosan baru dengan menawarkan produk-produk yang kompetitif bagi konsumen ,sehingga target pasar dapat dicapai secara maksimal. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T1117
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar Luqman
"Perubahan yang terjadi pasca berakhirnya rezim orde baru membawa dampak di setiap sektor. Dampak yang terjadi banyak dipengharuhi oleh faktor ekonomi dan politik. Dalam skala yang mikro, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk merasakan dampak yang ditimbulkan atas perubahan yang terjadi. CMNP adalah perusahaan yang pada masanya berkaitan dengan penguasa orde baru. Selain dampak ekonomi makro, dampak perubahan kebijakan yang bersifat politis juga dirasakan. Kebijakan pemerintah baru dalam usaha memerangi KKN menimbulkan krisis di CMNP, antara lain tentang perubahan kebijakan revenue sharing yang mengguncang CMNP. Guncangan tersebut menjadi salah satu faktor potensial yang mempengaruhi iklim komunikasi yang terjadi di kalangan karyawan CMNP.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui iklim komunikasi yang berlangsung di CMNP sebagai akibat dari masalah-masalah yang menimpa perusahaan dengan melihat persepsi karyawan mengenai permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan dan mengkaji tindakan komunikasi yang dilakukan karyawan berkaitan dengan permasalahan perusahaan. Permasalahan yang dialami CMNP adalah masih terhembusnya isu KKN, kinerja keuangan yang kurang baik dan gugatan revenue sharing yang berpotensial menyebabkan penurunan pendapatan perusahaan. Disamping itu, penelitian ini juga mengkaji peran bagian komunikasi korporat dalam mensikapi fenomena iklim komunikasi yang terjadi di kalangan karyawan CMNP dalam kaitannya dengan permasalahan perusahaan tersebut.
Untuk melakuian pengamatan iklim komunikasi yang terjadi di CMNP digunakan metodologi deskriptif kualitatif. Konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini diawali oleh konsep komunikasi organisasi. Selanjutnya dipaparkan konsep mengenai persepsi yang menjadi unsur utama dari bahasan iklim komunikasi. Untuk melakukan eksplorasi iklim yang terjadi di CMNP digunakan konsep tentang pusat perhatian iklim komunikasi. Konsep lainnya tentang karakteristik iklim komunikasi dan ditambahkan konsep tentang unsur-unsur yang mempengaruhi iklim komunikasi. Untuk menjawab pertanyaan mengenai peran public relations digunakan konsep employee relations yang membahas prinsip-prinsip employee relations dan kredibilitas .
Temuan yang didapat dari hasil ekplorasi bahwa di CMNP komunikasi antara bawahan dan atasan sebagai unsur perusahaan tidak supportive dengan bawahan merasa bahwa hubungan komunikasi mereka dengan atasan tidak membantu mereka dalam membangun dan memelihara rasa saling menghargai dan kepentingan semua pihak serta tidak dimungkinkannya keikutsertaan karyawan dalam proses pengambilan keputusan. Pada dasarnya karyawan percaya, yakin dan mengakui kredibilitas sumber informasi dalam perusahaan namun karyawan merasa bahwa keterbukaan dan keterusterangan para sumber informasi kurang. Pencapaian kinerja yang tinggi yang diharapkan dapat mendukung usaha repositioning tidak dapat berjalan baik karena kebijakan yang tertuang dalam visi dan misi tidak terkomunikasikan dengan baik.
Hal lain yang ditemukan adalah adanya ketidak puasan atas kerja Departemen Komunikasi Korporat yang menjalankan fungsi public relations pada tataran employee relations. Hal tersebut terjadi lebih banyak disebabkan oleh kedudukan Departemen Komunikasi Korporat yang tidak strategis yaitu dibawah Corporate Secretary yang mengakibatkan panjangnya birokrasi yang harus ditempuh dalam menjalankan fungsinya.
Dari paparan realitas dan analisis yang telah dilakukan maka rekomendasi yang dapat disusun sebagai berikut : Untuk mendukung repositioning yang sedang dilakukan diperlukan kerjasama yang lebih solid antara karyawan dan manajemen. Komunikasi yang lancar dengan saling membantu dalam membangun rasa saling menghargai kepentingan masing-masing. Dalam membuat kebijakan yang khususnya menyangkut kepentingan karyawan, hendaknya karyawan dimungkinkan untuk bersama-sama dengan manajemen untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan tersebut. Pembentukan rasa percaya dan keyakinan atas informasi yang diberikan oleh sumber informasi adalah penting. Kedua hal tersebut dibangun dari tingkat kredibilitas sumber informasi dalam hal ini atasan dan bukan karena ketiadaan alternatif sumber informasi lainnya.
Keterbukaan dan keterusterangan dalam menyampaikan informasi atas masalah yang menimpa perusahaan adalah penting. Untuk itu hal tersebut harus menjadikan dasar dari perilaku komunikasi dalam organisasi. Dengan dasar tersebut karyawan tidak lagi dibayangi oleh ketidakpastian yang dapat memperlemah kinerja. Berkaitan dengan usaha untuk mencapai kinerja yang tinggi diperlukan informasi-informasi yang akurat untuk modal melaksanakan perkerjaan. Dialog komprehensif yang diharapkan oleh para karyawan dapat menjadi pertimbangan untuk mengatasi ketidaklancaran komunikasi yang terjadi di CMNP. Agar komunikasi antar elemen perusahaan lancar maka diperlukan mediator yaitu Departemen Komunikasi Korporat yang handal dengan diberi akses yang seluas-luasnya dan diberi kesempatan untuk secara seimbang melakukan mediasi komunikasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T4073
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Lumintuarso
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kegiatan humas dalam organisasi olahraga di Indonesia yang meliputi berbagai aspek seperti keberadaan dan fungsinya, pelaksanaannya, kekuatan dan kelemahan humas pada organisasi olahraga agar organisasi olahraga di Indonesia mampu mengkaji dan memanfaatkan kegiatan humas dengan baik untuk memajukan organisasinya.
Penelitian ini merupakan studi survey ke seluruh Induk Organisasi Cabang Olahraga di Indonesia. Untuk pengumpulan data digunakan kuesioner dan wawancara sebagai data primer, sedangkan untuk data sekunder digunakan berbagai dokumen yang ada di Induk Organisasi dan di KONI Pusat sebagai induknya. Pengolahan dan Interpretasi data digunakan analisis prosentasi dari tiap-tiap faktor kegiatan humas. Pengolahan juga dilakukan dengan statistik cluster untuk mengelompokkan organisasi olahraga berdasarkan pola kegiatan kehumasannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola kegiatan humas pada organisasi olahraga di Indonesia secara umum masih belum ditangani secara profesional. Humas pada organisasi olahraga hanya kuat pada aspek internal organisasi, namun untuk aspek-aspek eksternal sebagian besar belum digarap dengan baik. Dilihat dari segi kehumasan dikaitkan dengan marketing maka organisasi olahraga masih belum banyak yang mampu bergerak untuk memasarkan olahraga dengan baik. Mereka baru mampu memasarkan olahraganya pada kalangan internal.
Hasil dari analisis cluster menunjukkan ada 31% organisasi olahraga yang humasnya masih bersifat amatir dimana humas tidak bekerja secara terencana dan hanya bersifat insidental. 31% organisasi bersifat birokrat dimana struktur humas daiam organisasi sudah ada, kegiatan internal cukup baik namun untuk kegiatan eksternal masih sangat tergantung pada pejabat struktural di atasnya dan masih bersifat insidental. Sementara itu 38% organisasi dapat dikategorikan aktifitas humasnya profesional, mereka telah merencanakan dan melaksanakan kegiatan mereka dengan hasil yang baik.
Hambatan terbesar pada lemahnya program humas dalam organisasi olahraga ini adalah popularitas cabang olahraga yang rendah miasalnya beberapa cabang olahraga tidak digemari oleh masyarakat. Prestasi olahraga yang jelek juga merupakan kendala dari kinerja humas. Perhatian elit pengurus organisasi terhadap bidang humas termasuk salah satu masalah dalam organisasi olahraga yang menyebabkan humas organisasi olahraga belum mampu bekerja secara optimal.

The pattern of Public Relation Activities of the Sport Organization in Indonesia This research is aiming to distinguish the pattern PR activity of the Sports Organizations in Indonesia, covering various aspects, such as its existence and functions, how it carried out its activity. This also aimed to spot where its strength does and weaknesses lie. It is hoped that the Sports Organizations in Indonesia would be able to look into this result and make the most of PR activity to their advantage.
This research constitutes a survey study in all of the Sports Organization in Indonesia. For compilation of primary data, it has been collected through the result of questionnaires and interviews, whereas for secondary data was through available documents of the Organizations and the Indonesian National Sports Committee (KON1). For data processing and interpretation, percentage analyses of each PR factor activity were used. Cluster statistic was also used in m the data processing as a way to group the sports organizations into the pattern that based on their PR activity.
The result shows that, in general, the management of the PR activity of the Sports Organizations in Indonesia has not been professionally handled, for the PR has only had its strength in internal aspect, while external aspect has not been properly processed. Seen from the PR point of view and in relations to the marketing, there had not been many of sports organizations which were able to properly market their sport. They had only been able to do it within internal circle.
According to the result of cluster analyses there were 31% sports organizations with amateurish PR, for they worked only incidentally and without plan. There were 31% bureaucratic sports organizations with structured PR that has had sufficient internal activity, while for external activity they have much depended on their above bureaucratic officials, and also still incidentally. In the mean time there are about 38% organizations, which can be put in the category of organizations with professional PR activity; they worked according to planned schedule and carried out their activities with satisfactory result.
The problems that mostly hamper the PR activity in the sports organizations were the less popular sports among the people. Low performances of athletes in sports have also been one of the obstacles in the PR activity. Lack of elite sports officials attention on the PR section has become one of the main problems of organizations for it caused the PR to unable carry out their work optimally."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T4082
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>