Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 304 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Panggabean, Nikita Grace
"Penelitian ini menganalisis realokasi sumber daya di sektor manufaktur Indonesia menggunakan dekomposisi produktivitas dinamis Olley-Pakes, dengan fokus pada sektor prioritas Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Dalam penelitian ini, diidentifikasi kontribusi efek dari dalam perusahaan dan efek realokasi (antarperusahaan dan akibat perilaku masuk keluar pasar) terhadap pertumbuhan produktivitas menggunakan data Survei Industri Besar dan Sedang (IBS) 2011-2021. Penemuan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa pada 2011-2015, pertumbuhan produktivitas didorong oleh perkembangan yang dilakukan perusahaan secara individu, sementara tahun 2017-2021, realokasi sumber daya menjadi faktor yang dominan. Perusahaan yang masuk ke pasar secara konsisten mempengaruhi pertumbuhan produktivitas secara negatif sehingga menyoroti dibutuhkannya kebijakan yang mendukung.

This research analyzes resource reallocation in Indonesia's manufacturing sector using the Olley-Pakes dynamic productivity decomposition, focusing on the priority sectors of the National Long-Term Development Plan (RPJPN) 2025-2045. The study identifies the contributions of within-firm effects and reallocation effects (between firms and due to market entry and exit) to productivity growth using data from the Large and Medium Industry Survey (IBS) 2011-2021. The findings indicate that from 2011-2015, productivity growth was driven by individual firm improvements, while from 2017-2021, resource reallocation became the dominant factor. New market entrants consistently negatively impacted productivity growth, highlighting the need for supportive policies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrizal Nursin
"ABSTRAK
Lapisan dasar konstruksi memerlukan perhatian khusus mengingat pekerjaan ini sangat memerlukan peralatan besar sebagai sumber daya utama selain manusia. Untuk itu didalam mengoperasikan alat besar tersebut diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan produktivitas alat dengan tujuan agar unit cost dapat diturunkan.
Untuk itu perlu diamati secara teliti faktor-faktor apa yang dapat diperbaiki untuk meningkatkan produkktivitas alat tersebut, sehingga akan dapat memperbaiki cara kerja alat dan operatornya menjadi lebih efektif dan efisien.
Ternyata dari hasil penelitian yang dilaksanakan, maka terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap produksi yaitu:; Faktor untuk meningkatkan produksi pada pekerjaan galian; Sudut swing, kondisi kerja, kondisi manajemen, waktu kerja efektif; Faktor untuk meningkatkan produksi pada pekerjaan angkutan; Kondisi jalan angkut (RR dan GR), kondisi kerja, kondisi manajemen, waktu kerja effektif.
Tentunya penelitian ini masih memerlukan pengamatan lebih lanjut agar kemungkinan untuk meningkatkan produktivitas alat akan semakin banyak dan tentunya dapat diterapkan diproyek."
Depok: Politeknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
S. Abbas Ras
"ABSTRAK
Industri kecil bagian komponen kendaraan bermotor roda dua mampu menghasilkan produksi dengan mute standar dan harga bersaing, namun menghadapi keterbatasan peluang pasar dan pemantapan keterampilan tenaga kerja dalam mengantisipasi kemajuan teknologi produksi.
Keterbatasan peluang pasar tersebut karena pangsa pasar (market share) dikuasai industri besar, dengan memproduksi sendiri (integrasi vertikal) dan impor dari prinsipal.
Industri kecil memiliki akses ke dalam mekanisme pasar komponen kendaraan bermotor roda dua, melalui hubungan kemitraan dengan industri besar.
Hubungan kemitraan secara bisnis antara industri kecil dan industri besar, sejalan teori hubungan antar organisasi (interorganizational relations) dengan saling menguntungkan kedua belah pihak.
Berlandaskan teori hubungan antar organisasi dimaksud, transaksi sistem sub kontrak menjadi kesepakatan bersama dimana industri kecil sebagal sub kontraktor dan industri besar selaku kontraktar.
Dengan transaksi sistem sub kontrak, industri kecil memperoleh pangsa pasar dan merupakan pencadangan pasar atau pasar andalan (captive market). industri kecil juga mendapatkan perlindungan (dalam artian bimbingan berupa pendidikan dan latihan teknologi produksi dan teknologi tepat guna), untuk memenuhi persyaratan transaksi sistem sub kontrak menyangkut jumlah, mutu, hargadan jadwal penyerahan.
Hasil penelitian lapangan terhadap 1B industri kecil pelaku transaksi sistem sub kontrak, mencerminkan temuan sebagai berikut :
1. industri kecil memperoleh pencadangan pasar dengan jumlah order berkisar BI -- 92% dari kemampuan produksi, dan tingkat penolakan 1 - 2%;
2. industri kecil mendapatkan perlindungan (bimbingan teknologi produksi dan pengawasan mutu langsung di lokasi) setiap minggu selama 2 jam oleh seorang petugas Gugus Kendali Mutu PT Honda Federal, di samping bimbingan berkala lainnya dari Yayasan Dharma Bhakti Astra dan Klinik Industri.
3. Industri kecil mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi, serta memantapkan penguasaan tenaga Feria dalam kemajuan teknologi untuk mengoperasikan mesin dan peralatan produksi.
4. industri kecil dapat mempertahankan kesinambungan usaha dengan pemanfatan lebih efektif terhadap sumber yang dimiliki, untuk ketertiban proses dan kelancaran produksi."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada industri konstruksi, permasalahan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang penting. Jenis, sifat, kondisi dan lokasi pekerjaan dalam suatu proyek konstruksi yang sering cenderung berbahaya mengakibatkan tingkat kecelakaan kerja yang terjadi pada pekerjanya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan industri lainnya."
UI-JURTEK 23:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siswo Purnomo, Author
"Produktivitas pekexja sebagai perbandingan antara keluaran dengan
masukan dalam satuan waktu kelja tertenm setiap pekerja. Iklim organisasi sebagai
suatu lingkungan internal perusahaan dalam bentuk peraturan, kebijakan pimpinan,
prosedur Serta cara pelaksanaan kegiatan perusahaan, relatif bersifat tetap dan
dialami setiap pekcrja dalam dimensi-dimensi tanggung jawab, konformitzs,
semangat kelompok, penghargaan/imbalan, standar, dan kejelasan organisasi
Scbagai lingkun gan internal perusahaan, maka iklim organisasi dapat mempengaruhi
produktivitas peke1ja_ Sedangkan motivasi bemprestasi adalah dorongan yang kuat
dari sescorang untuk senantiasa melakukan kegiatan-kegiatan yang produktii
Adapun sebagai ciri-ciri orang yang mempunyai need for achievemen! (motivasi
bcrprcstasi) yang tinggi adalah: mempunyai rasa tanggungjawab tcfhadap pckerjaan,
keinginan iebih unggul dari oran g lair; mempunyai inisiatif, mempunyai daya tarik
terhadap pekeujaan, oricntasi kcpada tugas, dan umpan balik.
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi
berdasarkan data empiris mengenai besaran dan arah pengaruh iklim organisasi dan
motivasi bemrestasi terh adap produktivitas pekerja. Penelitian ini bersifat ?ex postfacto?, dengan subjek penelitian sebanyak
81 orang (populasi) pekexja operator bagian bracket ass?y PT]-Iarmoni
Nusantara Development di Medan.
Data penelitian diperolch dengan menggunakan panduan produktivitas
dengan metode pengukuran jam henti, kuesioncr iklim organisasi, dan kuesioner
motivasi berprestasi. Kedua macam kuesioner tersebut telah diuji validitas dan
reliabilitasnya. Analisis data secara stastistik menggunakan uji korelasi Pearson
menggunakan komputer Program SPSS/PC+7_5_
Hasil penelitian ini menunjukkan :
1. Terdapat hubungan yang positlf dan bermakna antara iklim organisasi
produktivitas pekerja, dimana koetisien korelasinya ( r ) adalah sebesar 0,592.
Kontribusi iklim organisasi terhadap produktivitas pekezja adalah sebesar
35,l%_
2. Terdapat hubungan positif dan bermakna antara motivasi berprestasi terhadap
produktivitas pekerja, dimana koeiisien korelasinya ( r ) sebesar 0.S15_
Kontribusi motivasi berprestasi terhadap produktivitas pekerja sebesar 26,6%.
3. Terdapat hubungan yang positifantara iklim organisasi dan motivasi berprestasi
secara bersama-sama terhadap produktivitas pekeija, dimana koetisien
korelasinya ( r ) sebesar 0,59S. Sementara itu kontribusi kedua variabcl
tersebut terhadap produktivitas adalah sebesar 35,4%.
4. Dari ketiga hal tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi dan
motivasi berprestasi secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama
mempengamhi produkti vitas pekerj a/operator bagian bracket as's?y. Oleh karena
itu untuk meningkatkan, minimal mempertahankan produktivitas yang telah
dicapai pekerja saat ini maka perusahaan perlu mengendalikan dimensi-dimensi
iklim organisasi yang ada Serta memelihara rnotivasi yang telah ada dan dimiliki
oleh pekerja."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5492
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan program penerapan teknologi pengeringan ini adalah membuat mesin pengering yang dapat dipergunakan untuk mengeringkan gerabah,dimana sumber panasnya berasal dari pembakar minyak bertekanan,sistem rak berputar menggunakan penggerak motor bensin dan dapat pula digerakkan secara manual menggunakan tangan,juga menggunakan kontrol suhu; dan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi gerabah dengan kadar air 12 s.d 15 % yang memenuhi syarat kualitas untuk ekspor...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Asnawi
"Penulisan Makalah ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam bahwa setiap organisasi untuk mencapai keberhasilan dalam organisasi harus didukung oleh SDM yang handal dan mempunyai produktivitas kerja yang tinggi. Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research). Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa SDM merupakan sumber daya yang benar-benar dapat dijadikan sebagai strategi yang handal dalam mencari strategi yang tepat, yaitu strategi yang unik untuk memenangkan persaingan. Untuk itu pengelola SDM dalam sebuah perusahaan menjadi sangat penting sehingga harus mendapatkan prioritas utama, jika perusahaan itu ingin maju dan menjadi pemenang dalam pentas bisnis. Pesatnya pertumbuhan suatu perusahaan dapat dilihat dari tingkat produktivitas karyawan. Jika suatu perusahaan mempunyai karyawan yang produktivitasnya tinggi, maka akan berpengaruh terhadap keuntungan perusahaan tersebut."
Universitas Dharmawangsa, 2016
330 MIWD 49 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Pardede, Lynda Uliasi
"Penelitian ini merupakan penelitian tentang expIanatory style dari Martin Seligman. Explanatory style adalah kebiasaan seseorang dalam menjelaskan penyebab dari peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidupnya. Berdasarkan explanatory style-nya seseorang dapat dikategorikan sebagai orang optimis atau orang pesimis. Dalam pekerjaannya, agen asuransi selalu menerima penolakan-penolakan sebelum ia berhasil menjual sebuah premi asuransi. Tekanan ini dapat membuat agen asuransi berhenti untuk prospek ke konsumen selanjutnya sehingga produktiftas rendah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara explanatory style dan produktivitas pada agen asuransi di perusahaan asuransi X. Dengan pengambilan sampel dari 54 agen dan menggunakan alat ukur explanatory style, menyimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara skor Composite Positive minus Composite Negative Explanatory Style (i=0,523; p=0,00), skor Composite Positive Explanatory Style (r=0,361; p=0,005) dan skor Composite Negative Explanatory Style (r =-0,582; p=0,000) dengan skor produktiftas. Semakin tinggi skor explanatory style CPCN dan CP atau semakin rendah skor explanatory style CN, semakin tinggi skor produktiftas. Atau semakin optimis seorang agen semakin tinggi produktiftas. Untuk menjadi agen asuransi yang berhasil harus tetap bekerja walaupun dihadapkan pada banyak penolakan atau diperlukan explanatory style optimis untuk berhasil menjual sebuah premi asuransi. Agar produktiftas agen dapat ditingkatkan, maka perusahaan asuransi dapat memanfaatkan explanatory style agennya.
This study is about explanatory style from Martin Seligman. Explanatory style is the manner in which you habitually explain yourself why events happen. Based on explanatory style, a person can be categorized into optimistic or pessimistic. In their work, insurance agents repeatedly received many rejections before an insurance premium w as sold. This stressor would make an insurance sal es agent stopped to try prospecting to next customer that makes the insurance agents low productivity. This study will focus on relationship between explanatory style and productivity of insurance agents in X insurance Company. With 54 insurance agents as respondents and using explanatory style questionnaire conclude that there is a significant correlation between Composite Positive minus Composite Negative Explanatory Style scores (r=0,523; p=0,00), Composite Positive Explanatory Style scores (1=0,361; p= 0,005) and Composite Negative Explanatory Style scores (r=-0,582; p=0,00) with productivity. Higher explanatory style CPCN scores and explanatory style CP scores or lower explanatory style CN scores, makes higher productivity scores or more optimistic an insurance agent makes higher productivity. To be a successfiil insurance agent they must continue their work even their facing many rejections. or optimistic explanatory style needed to get an insurance premium. To increase productivity of an agent, insurance company can use explanatory style for their agent."
2010
S3671
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Hasanul Huda
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan langsung dan tidak langsung antara motivasi, iklim kerja, dan kepemimpinan serta mengetahui seberapa besar pengaruh ketiga variabel terhadap produktivitas perawat Rumah Sakit Tugu Ibu tahun 2011. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian potong lintang atau cross sectional yang dilakukan untuk mengetahui besar kontribusi variabel eksogen (motivasi, iklim kerja, dan kepemimpinan) terhadap variabel endogen (produktivitas). Penelitian menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner dan menggunakan lembar observasi yang dilakukan oleh observer untuk mengukur produktivitas perawat. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan PLS (Partial Least Square).
Dari hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh baik langsung maupun tidak langsung motivasi, iklim kerja, dan kepemimpinan terhadap produktivitas perawat Rumah Sakit Tugu Ibu. Penelitian ini mampu menjelaskan kenyataan sebesar 60,4%. Persamaan linier yang didapat dari penelitian ini adalah produktivitas= -0,204 motivasi+0,101 iklim kerja+ 0,266 kepemimpinan+(100-0,06).
Dapat disimpulkan bahwa motivasi, iklim kerja, dan kepemimpinan mempengaruhi produktivitas perawat Rumah Sakit Tugu Ibu. Rumah Sakit Tugu Ibu perlu memantau dan mengevaluasi produktivitas dari perawat melalui kegiatan supervisi dan memantau kebijakan tentang sistem remunerasi atau insentif. Kemudian, perlu adanya pembuatan jenjang karir perawat serta menilai serta memberikan umpan balik terhadap kinerja dan mengadakan pelatihan kepemimpinan.

The aims of this study is to determine direct and indirect relationships between motivation, work climate, and leadership and know how big the influence of three variables on the productivity of nurse in Tugu Ibu Hospital 2011. This study uses a quantitative approach with cross-sectional study design which conducted to determine the contribution of exogenous variables (motivation, work climate, and leadership) to the endogenous variable (productivity). This study uses the total sampling (100 people). The data was collected using questionnaires and observation sheets made by the observer to measure the productivity of nurses. Processing the data in this study using PLS (Partial Least Square).
This study found that there are relationship obtained either directly or indirectly from motivation, work climate, and leadership to nurse?s productiivity. This research model can explain the real state of 60,4%. Linier equation from this model is productivity= -0,204 motivation+0,101 work climate+0,216 leadership+(100-0,06).
It can be concluded that the motivation, work climate, and leadership affect the productivity of nurse In Tugu Ibu Hospital. Tugu Ibu Hospital need to monitor and evaluate the productivity of nurses through supervision activities and monitor the policy on remuneration or incentive systems. Beside that, Tugu Ibu hospital have to manufacturing of nurse career paths, provide feedback on performance, and give leadership training.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30217
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>