Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 288 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitti Nursetiawati Soemino Nasrul Oening
"Pertambahan penduduk, disertai dengan kondisi sosial ekonomi penduduk yang rendah, kesulitan mendapatkan perumahan atau lahan yang layak untuk tempat tinggal eli kota-kota besar telah mendorong orang untuk tinggal di pemukiman kumuh. Makin banyak jumlah penduduk, makin menurun t:ingkat kesejahteraan penduduk, dan makin sulit mendapatkan lahan atau rumah yang layak untuk dihuni, semakin besar tekanan penduduk, untuk tinggal di pemukiman kurnub. Selanjutnya menimbulkan kepadatan penghuni dan ketidak teraturan (density and crowding) dalam setiap lingkungan keluarga di pemukiman kumuh, yang akhimya memberikan efek kepada anak lulus SD berupa prestasi belajar yang rendah.
Masalah yang dihadapi anak yang tinggal di pemukiman lcumuh padat penduduk adalah :
1. Tingkat kepadatan penghuni sangat tinggi.
2. Lingkungan fisik yang kotor, bau , bangunan fisik tempat tinggal yang mudah terbakar, pemcemaran lahan, udara dan air, jalan yang tidak tertata, lingkungan keluarga yang sangat tinggi kepadatan penghuninya, sesak, dan bising, kondisi bela jar yang buruk.
3. Fakta bahwa kepadatan penghuni yang sangat tinggi dalam lingkungan keluarga di pemukiman kumuh padat penduduk tersebut akan mempengaruhi prestasi belajar.
Prestasi belajar saat lulus SD berupaya NEM di Kelurahan Galur yaitu 34,82 (Nilai Minimum), 44,61 (Nilai Maksimum). Berdasarkan hasil pengamatan dan penelaahan literatur yang berkaitan dengan banyaknya anak lulus SD berprestasi belajar rendah memiliki hubungan dengan kondisi belajar anak yang dipengaruhi oleh faktor fisik dan non fisik dalam lin8kunan keluarga dapat disusun hipotesis sebagai berikut:
1. Kepadatan penghuni dalarn lingkungan keluarga berpengaruh terhadap prestasi belajar anak.
2. Kondisi belajar dalam lingkungan keluarga berpengaruh terhadap prestasi belajar.
Hipotesis 1 memiliki arti makin tinggi tingkat kepadatan penghuni dalam lingkungan keluarga, rnakin rendah prestasi belajar anak. Hipotesis 2 memiliki arti semakin baik kondisi belajar anak dalam lingkungan ke uarga, makin tinggi prestasi belajamya. Untuk menguji I
1. Analisis hubungan amara lingkungan keluarga dari segi kepadatan penghuni dengan prestasi belajar menunjukkan tidak adanya pengaruh, karena temyata anak pada umumnya mampu beradaptasi dengan kepadatan penghuni dalam lingkungan keluarganya. Dengan aemikian hipotesis 1; tidak dapat diterima.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kasus kond.isi belajar yang buruk di lingkungan keluarga berkepadatan penghuni sangat tinggi yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar pada anak saat lulus SD. Dengan demildan, ada hubungan atau pengaruh dari kond.isi belajar anak yang rneliputi : keharusan belajar, lama belajar, sarana belajar, penerangan belajar, cita-cita anak, harapan orangtua terhadap pendidikan anak, frekuensi gangguan belajar, pemanfaatan waktu luang, terhadap prestasi bela jar anak.
Analisis untuk ke delapan faktor kondisi belajar tersebut menunjukkan risiko dari adanya kondisi lingkungan keluarga yang cukup kompleks. Hasil uji Chi-square untuk masing-masing faktor yang merupakan ciri masalah belajar tersebut juga menunjukkan adanya perbedaan nyata antara kasus kondisi belajar anak di lingkungan keluarga berkepadatan penghuni sangat tinggi dengan kasus kondisi belajar anak di lingkungan keluarga berkepadatan penghuni tidak tinggi. Kedelapan faktor dalam kondisi belajar yang dihimpun dalam satu variabel kondisi belajar, menurut hasil uji statistik yang menggunakan regresi berganda, ternyata memberi pengaruh terhadap prestasi belajar anak (R square = 133959), dengan konstribusi yang berbeda dari masing-masing faktor. Dengandemikian Hipotesis 2 diterima.
3. Hasil penelitian dari analisis uji statistik non parametrik yang menggunakan uji Man Whitney Kruskal Wallis, temyata kondisi pemukiman dan lingkungan sekitar rumah (fisik and non fisik) berpengaruh terhadap prestasi belajar anak, berdasarkan lokasi yang berbeda yaitu antara Kelurahan Galur dan Kelurahan Johar Baru.
Kesimpulannya ada.lah tidak terda.pat pengaruh tingkat kepadatan penghuni yang sangat tinggi dalam Iingkungan keluarga di rumah tinggal pemukiman kumuh. Sebagai saran penulis adalah orangtua perlu rnemperhatikan kondisi belajar anak, sekalipun terhadap kepadatan penghuni di dalarn lingkungan keluarganya, karena anak harus mempunyai tempat yang sesuai untuk melakukan aktivitasnya, sesuai dengan pertumbuhan fisik dan perkembangan jiwanya, memiliki kondisi belajar yang baik, sebab kondisi belajar yang baik pada akhimya akan berpengaruh terhadap prestasi belajar, dan hal ini akan lebih baik bila didukung oleh kondisi pemukiman dan lingkungan sekitar rumah (fisik dan non fisik) yang baik. Khusus bagi anak yang tergolong kurang mampu (miskin), perlu mendapat bantuan berupa paket belajar, kelas terbuka, pemberian kasih sayang melalui program anak asuh."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Gizi merupakan zat yang dibutuhkan tubuh manusia untuk dapat bertumbuh , berkembang dan menjalankan fungsi atas aktivitas sehari-hari. Di dalam gizi terdapat makanan yang terdiri dari komponen- komponent zat gizi yaitu kalori, hidrat arang protein , lemak, mineral , vitamin dan cairan...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Chairudin
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gani Subrata
"Industri bisnis eceran modern merupakan industri yang strategis dan berkembang pesat. Dalam kondisi ini, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam jenis usaha ini semakin memerlukan pengendalian atas usahanya. Salah satu proses pengendalian yang terpenting adalah pengukuran prestasi dan karenanya penelitian diperlukan untuk mengetahui prosedur pengukuran yang efektif dan efisien. Penulis mempergunakan metodologi penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan bertujuan untuk menelaah teori-teori mengenai pengukuran prestasi. Penelitian lapangan bertujuan untuk menerapkan teori-teori tersebut pada jenis usaha department store, dengan department store "Y" sebagai contoh kasus.- Penelitian atas department store ini menunjukkan bahwa strukur pengendaliannya terdiri dari empat expense centers dan tujuh profit center. Masing-masing expense centers mempunyai pola pengukuran yang berbeda tergantung pada interaksinya dengan profit centers. Semakin tinggi tingkat interaksinya maka semakin perlu untuk melakukan pemisahan controllability biayanya. Semakin tinggi pula kemungkinan terjadinya perpecahan antara unit-unit yang berinteraksi. Pada jenis usaha department store, expense center yang ada pada umumnya adalah discretionary expense center dimana pengukuran prestasinya adalah melalui anggaran dengan mempertimbangkan controllability biayanya. Untuk mengukur prestasi profit center sebaiknya menggunakan Division' Contribution. Sedangkan untuk mengukur . prestasi rnanajernya rnenggunakan Controllable Contribution. Pendekatan Investment center dapat diterapkan untuk mengukur prestasi suatu unit dengan pendekatan Beekman. Namun demikian, penerapannya untuk mengukur prestasi rnanajer dalam kasus single department store perlu beberapa rnodifikasi sesuai dengan tanggungjawab dan wewenangnya. Salah satu ~ara terbaik adalah menggunakan GMROI. Pada dasarnya tidak ada satu ukuran yang komprehensif. Namun, apapun alternatif pengukuran yang digunakan, faktor struktur pengendalian rnanajernen dan jenis usaha harus dipertimbangkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18459
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Indrawati
"Perkembangan sektor pertambangan di Indonesia, mendorong tumbuhnya perusahaan-perusahaan pertambangan, sebagai akibatnya timbul persaingan yang semakin ketat diantara perusahaan tersebut. Agar dapat menghadapi situasi yang semakin kompetitif, maka perusahaan harus dapat mendayagunakan kemampuan semaksimal mungkin. PT Aneka Tambang (Persero), merupakan salah satu diantara ke enam BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak di bidang pertambangan, PT Aneka Tambang membawahi sembilah unit operasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satu unit yang memiliki kekhususan adalah unit geologi. Misi dari unit geologi adalah melakukan pencarian dan menemukan cadangan baru bahan tambang yang diperlukan pada daerah-daerah kuasa pertambangan eksplorasi PT Aneka Tambang. Maka, dalam mengevaluasi prestasi unit geologi sebagai suatu responsibility center, diperlukan suatu sistem yang memadai. Sistem yang dapat mendukung adanya pengendalian manajemen yang baik, adalah sistem akuntansi pertanggung jawaban (Responsibility Accounting). Pada PT Aneka Tambang, hal ini diwujudkan berupa unit-unit yang berkedudukan sebagai pusat biaya (cost center). Pengelolaan unit oleh kantor pusat yang menggunakan sistem sentralisasi, terutama pada sistem keuangannya. Pengukuran prestasi setiap unit dengan membandingkan antara anggaran dengan realisasi yang terjadi. Pada unit geologi, karena unit ini tidak menghasilkan barang, melainkan jasa, maka masalah terutama timbul dalam hal menentukan harga atas jasa yang diberikan pada pihak lain. Hal ini terutama terlihat dalam kontraknya dengan PT Aneka Tambang di mana nilai kontrak hanya memasukkan biaya-biaya langsung, sedangkan biaya-biaya tidak langsung tetap ditanggung oleh unit. Tentunya ini sangat mempengaruhi prestasi dari unit geologi mengingat order dari PT Aneka Tambang adalah terbesar dibanding dengan order dari pihak lain. Dalam kontraknya dengan perusahaan joint venture, dan pihak ke-tiga, hanya timbul dalam hal negosiasi. Dimana dalam kontrak dengan perusahaan joint venture, negosiasi dilakukan oleh Kantor Pusat, sedangkan dalam kontrak dengan pihak ketiga, negosiasi dilakukan langsung oleh unit geologi. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem sentralisasi masih diperlukan PT Aneka Tambang dalam mengelola keuangannya. Hal ini memudahkan pengawasan penggunaan dana oleh unit, alokasi sumber daya yang lebih baik dan pengawasan yang Iebih ketat, bagi unit yang letaknya jauh dari kantor pusat. Pengubahan kedudukan unit geologi dari cost center menjadi profit center akan lebih menguntungan unit geologi. Dimana unit geologi dapat melakukan negosiasi secara Iangsung dengan semua pihak dan pembebanan biaya dalam kontraknya dengan kantor pusat dapat sebesar seluruh biaya yang dikeluarkan oleh unit. Penggunaan anggaran untuk menilai prestasi unit geologi adalah kurang tepat. Hal ini mengingat pelayanan jasa akan dilakukan oleh unit geologi bila ada pihak yang membutuhkan, sehingga penetapan target pendapatan yang harus diterima pada periode tertentu tidak sepenuhnya dalam kendali unit geologi. Dengan pelaksanaan hal-hal tersebut, diharapkan prestasi unit geologi dapat lebih ditingkatkan dari kedudukannya pada saat ini. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18639
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Savitri Mutiara
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1990
S2004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Indriati Hamzah
1985
S2185
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1984
S2523
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>