Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Leirissa, Richard Zakarias
"History of the economy of Indonesia before and after the independence, 1945."
Yogyakarta: Ombak, 2012
330.992 LEI s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kelana, Said
"ABSTRAK
Krisis nilai tukar dan perbankan yang terjadi pada 1997 berdampak sangat luas bagi perekonomian di Indoensia. Krisis ini ditandai dengan dua hal yaitu: (i) kepanikan luar biasa nasabah bank (terjadinya bank run), (ii) bank-bank mengalami kerugian yang signifikan, akibat terjadinya negatif spread yang diperoleh bank. Kedua faktor itu secara bersama-sama telah menyebabkan penutupan sejumlah bank. Faktor dominan yang menyebabkan terjadinya kepanikan, adalah ketiadaan jaminan bagi dana nasabah yang tersimpan. Untuk menghindari dampak yang lebih buruk (hancurnya sistem perbankan secara keseluruhan) maka pemerintah memberlakukan blanked guarantee pada awal 1998. Namun blanked guarantee ini memiliki sisi negatif yakni moral hazard oleh perbankan. Karenanya diperlukan desain asuransi deposito yang optimal.
Tujuan penelitian ini adalah: (i) mendesain premi asuransi deposito dengan rating CAMEL dan Teori Opsi; (ii) menguji secara empiris (memvalidasi) desain asuransi deposito yang optimal dengan data perbankan di Indonesia; (iii) membuktikan dampak positif asuransi deposito pada sistem perbankan (benefit Sosial Pemerintah).
Penelitian sebelumnya menunjukkan desain asuransi optimal mestilah: (i) berdasarkan risiko, (ii) mempertimbangkan prilaku bank setelah mengikuti asuransi, (iii) diikuti oleh regulasi terutama berkenaan dengan Prompt Correction Action. Namun penentuan berapa premi asuransi yang optimal masih 'belum terjawab' baik secara teoritis maupun empiris. penelitian ini mencoba menentukan premi asuransi deposito dengan mempertimbangkan: (i) risiko; (ii) pinalti atau co-insurance, (iii) bank run atau jump-process. DIharapkan metode yang diusulkan dapat diterapkan, khususnya di Indonesia.
Berdasarkan usulan pendekatan rating CAMEL diperoleh: (i) basis premi yang lebih lebar; (ii) setiap peningkatan CAMEL secara langsung akan menurunkan premi; (iii) setiap penurunan rating CAMEL dipertimbangkan terkena pinalti. Dari (i) & (ii) diharapkan premi lebih mencerminkan risiko, dan menjadi intensif untuk memperbaiki rating. Dari (iii) diharapkan mengurangi moral hazard setelah mengikuti asuransi. Hasil implikasi simulasi dari penelitian ini adalah: (a) estimasi premi dengan CAMEL menghasilkan premi efektif sebesar 22 basis point (bp), (b) terdapat 27 data bank melakukan perilaku moral hazard dan terkena pinalti.
Berdasarkan usulan pendekatan teori opsi (dengan mempertimbangkan co-insurance) diperoleh hasil (1) estimasi premi efektif dengan teori opsi diperoleh hasil 19,67 baisis point (dengan co-insurance 10% dan suku bunga bebas risiko 10%) serta 30,91 basis point (dengan besarnya co-insurance 0% dan suku bungan bebas risiko 10%); (2) terdapat beberapa bank yang memiliki hasil outlier (>100 bp); (3) terdapat beberapa estimasi yang anomali, yakni premi bernilai negatif; (4) hasil sensistif terhadap proksi rasio (deposit/asset) namun tidak sensitif terhadap proksi volatilitas; (5) adanya co-insurance dapat menurunkan premi asuransi (diskon bagi peserta);
Berdasarkan usulan pendekatan teori opsi-proses lompatan, hasil simulasi menunjukkan estimasi premi tergantung pada banyaknya lompatan, besarnya lompatan serta varian lompatan. Estimasi premi lebih besar dibandingkan estimasi premi tanpa co-insurance. Ini berarti estimasi dengan teori-opsi proses lompatan mengeliminir diskonto premi yang dihasilkan dari co-insurance.
Dukungan program asuransi deposito terbukti dengan ditemukannya koefisien positip asuransi deposito terhadap perubahan deposito. namun fungsi benefit sosial pemerintah sangat tergantung dari Expected Cast jika bank melakukan moral hazard. Besarnya Expected-Cost ini haruslah sama atau lebih besar dari Expected Cost ini merupakan fungsi dari co-insurance."
2003
D657
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutajulu, Willy Dapot Tua
"Sektor perikanan Provinsi DKI Jakarta kondisinya tidak sesuai dan seiring dengan pertumbuhan dan potensi sektor perikanan nasional. Proporsi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor perikanan Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2010 adalah 0,05% dibandingkan PDRB DKI Jakarta, menurun pada tahun 2014 menjadi 0,04%. Laju pertumbuhan sektor perikanan sendiri juga mengalami penurunan sejak tahun 2012, hal ini juga sangat mempengaruhi kelompok sektor pertanian sebagai induk dari sub sektor perikanan. Beberapa faktor yang menyebabkan penurunan tersebut terkait dengan degradasi kualitas lingkungan pesisir, termasuk oleh aktivitas manusia yang menimbulkan pencemaran perairan baik laut maupun tawar, kegiatan perikanan yang merusak (destructive fishing), penangkapan ikan yang dilakukan secara berlebih (overfishing). Hal ini menyulitkan bagi produksi sektor perikanan dimana Kota Jakarta sendiri sejak tahun 2010 sudah mulai mendefinisikan dirinya sebagai ?kota jasa?. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisa peranan sektor perikanan dalam perekonomian Provinsi DKI Jakarta yang dilakukan dengan metode Location Quotient (LQ) dan Shift Share (SS), (2) menganalisa perkiraan dampak alokasi angaran pemerintah daerah pada sektor perikanan dalam perekonomian Provinsi DKI Jakarta dengan metode Input-output dan (3) menganalisa prioritas kebijakan pengembangan sektor perikanan ke depan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Didapatkan bahwa sektor perikanan masih berpotensi untuk dikembangkan, sayangnya masih terkendala dengan rendahnya sumber daya para nelayan dan perlunya produk perikanan berkualitas. Oleh sebab itu pengembangan sektor perikanan ke depan di DKI Jakarta perlu suatu skenario peningkatan nilai tambah produk perikanan dan kebijakan sertifikasi keahlian nelayan. Hal ini diharapkan akan meningkatkan daya saing sektor perikanan dan para nelayannya.

The conditions of fisheries sector in DKI Jakarta are not in line with the growth and potential of national fisheries sector. The fisheries Regional Gross Domestic Product (GDP) of DKI Jakarta in 2010 was 0,05% portionally to GDP of DKI Jakarta, while in 2014 the proportion declined to 0,04%. The growth of the fisheries sector was also decrease since 2012 and it was also affecting the growth of the agriculture sector totally. Some of the factors that caused the decrease are associated with the degradation of the quality of the coastal environment, including by human activities that cause pollution of the waters of both sea and freshwater, overfishing and destructive fishing activities. This condition makes the production of fisheries became more difficult, while the city of Jakarta since 2010 began to claim itself as a ?service city?. This study aims to (1) analyze the role of the fisheries sector in the economy of Jakarta and were conducted using Location Quotient (LQ) and Shift Share (SS) method, (2) analyzing the impact prediction of budget allocations of local governments in the fisheries sector in the economy of Jakarta with the input-output method and (3) analyzing the priorities in development of the fisheries sector policy ahead with Analytical Hierarchy Process (AHP). It was found that the fisheries sector is still potential to be developed. Unfortunately it is still hampered by lack of human resources of the fishermen, beside that also the necessity of quality fisheries products. Therefore to develop the fisheries sector in Jakarta ahead the scenarios is to incerase the value added of fisheries product and fishing skills certification policies. This is expected to increase the competitiveness of the fisheries sector and its fishermen."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T46107
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Kuncoro
"Bermula dari penerbitan karya Keynes dalam suasana Depresi Besar tahun 1930-an, "The General Theory of Employment, Interest and and Money, ilmu ekonomi berangsur secara formal terbagi menjadi dua, Mikroekonomi dan Makroekonomj. Mikroekonomi mempelajari tingkah laku ekonomi manusia secara perorangan, sementara cabang Makroekonomi mempelajari besaran-besaran ekonomi agregat yang berkaitan dengan perekonomian nasional sebagai satu unit analisa tersendiri, seperti pendapatan nasional, konsumsi masyarakat, investasi, jumlah uang beredar dan lain?lain. Ihnu Makroekonomi diperlukan karena tampaknya ilmu ekonomi yang sudah ada pada waktu ifu, yang notabene merupakan Ilmu Mikroekonomi tidak dapat memberikan petunjuk ke arah pemulihan ekonomi. Ilmu Ekonomi pada waktu itu meramalkan bahwa perekonomian akan menyembuhkan dirinya sendiri melalui mekanisme pasar (invisible hand) karena kepentingan-kepentingan pribadi pelaku-pelaku ekonomi melalui naluri maksimisasi kepuasan dan keuntungan akan menggerakkan perekonomian ke kondisi keseimbangan semula."
2011
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhmat Ceha
Jakarta: P2U LPPM Unisba, 2019
330.9 RAK r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Ikhsan Modjo
"Pandemi Covid-19 telah menyebabkan menurunnya perekonomian dan aktivitas di berbagai sektor dan wilayah di Indonesia. Walau economic shock yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 berangsur mereda seiring stabilnya pasar keuangan domestik dan menggeliatnya beberapa sektor perekonomian. Akan tetapi mengingat sifatnya yang memukul baik sisi penawaran mau pun permintaan dari perekonomian, upaya pemulihan masih memerlukan lebih banyak waktu. Pada saat yang sama, penyebaran virus juga belum menunjukkan tanda-tanda berakhir seiring dengan masih meningkatnya tren kasus dan kematian terkonfirmasi. Di satu sisi, tuntutan untuk memulai kembali berbagai aktivitas sosial dan ekonomi semakin menguat ditandai dengan dilonggarkannya pembatasan sosial di banyak daerah. Di sisi lain, infrastruktur kesehatan publik yang ada masih belum memadai. Sehingga terdapat resiko yang tinggi untuk menggerakkan kembali berbagai roda aktivitas sosial dan ekonomi secara normal. Dengan berbagai keterbatasan ini, new normal menjadi satu keharusan. New normal juga merupakan sebuah kesempatan untuk melakukan penguatan ekonomi asalkan diiringi penyusunan prioritas yang transparan serta koordinasi dan sinkronisasi kebijakan yang tepat."
Jakarta: Badan Perencanaan PembangunaN Nasional (BAPPENAS), 2020
330 JPP 4:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nunu A Hamijaya
"SMART ASN 2019-2024 adalah target output tahap ke- 3
( RJPM 3) berkenaan dengan milestones Pembangunan ASN(UU No. 17 tahun 2007). Target ini tertuang dalam RPJMN untuk periode tahun 2015-2019, yakni memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM
yang berkualitas, serta kemampuan IPTEK. Dalam tulisan ini, SMART ASN akan diberi pemaknaan
sebagai sebuah cara cerdas untuk mengembangkan sikap taktis mengembangkan SDM ASN sebagai Human Capital. SMART adalah filosofi yang digunakan untuk membantu kita menetapkan target dan tujuan, misalnya dalam project management, employee performance management, atau personal development. Singkatan ini pertama
kali digunakan dalam Management Review edisi November 1981 oleh George T. Doran Beberapa pakar dan akademisi menyebutnya dengan istilah KPI (Key Performance Indicators). Tulisan ini memberikan pula bahasan tentang bagaimana merumuskan tujuan
dan mimpi yang SMART bagi ASN yang ingin sukses menjadi SMART ASN 2024"
Jakarta: Biro Hukum dan Komunikasi Informasi Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, 2018
320 JPAN 8 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Hawasy
"Reformasi menyebabkan terjadinya desentralisasi dan demokratisasi di Indonesia sehingga kewenangan pemerintah daerah menjadi semakin besar pada sektor perekonomian serta gubernur dengan berbagai latar belakang karier dan politik mulai mengisi kursi kepemimpinan daerah tingkat provinsi di Indonesia. Studi terdahulu menemukan bahwa latar belakang gubernur mempengaruhi keputusan mereka saat menjabat yang kemudian mempengaruhi kinerja pemerintah daerah dan perekonomian daerah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh latar belakang karier dan politik gubernur terhadap perekonomian regional di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data dari 34 provinsi dalam kurun waktu 2011 hingga 2019 dan menggunakan model time fixed effects sebagai metode utama. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh dari latar belakang karier gubernur tertentu yang secara signifikan dapat mempengaruhi perekonomian regional. Di sisi lain, latar belakang politik cenderung tidak memiliki dampak yang besar terhadap perekonomian regional.

Reformation brought decentralization and democratization in Indonesia so that regional government authority became greater in the economic sector and governors with various career and political backgrounds began to fill regional leadership positions at the provincial level in Indonesia. Previous studies have found that governor's backgrounds influence their decisions while in office, which then influences the performance of regional government and the regional economy. Therefore, this research aims to see how the governor's background influences the regional economy in Indonesia. This research uses data from 34 provinces from 2011 to 2019 and uses the time fixed effects model as the main method. The research results show that there is an influence from the career background of certain governors which can significantly influence the regional economy. On the other hand, the political background tends not to have a big impact on the regional economy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cornelis Deda
Yogyakarta: Penerbit Julang Imprint, 2023
338.1 COR k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>