Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Natasya Ulibasa Palasa
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja organisasi Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Utara beserta faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi dalam melakukan pengelolaan sampah di Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan empat dimensi dari teori Balanced Scorecard oleh Robert Kaplan dan David Norton (1996), yaitu dimensi finansial, dimensi pelanggan, dimensi proses internal, dan dimensi pertumbuhan dan pembelajaran. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan post-positivist dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Berdasarkan hasil analisis, kinerja Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Utara telah memenuhi keempat dimensi Balanced Scorecard. Namun demikian, masih terdapat beberapa permasalahan yang dapat diperbaiki untuk meningkatkan kinerja Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Utara. Selain itu, terdapat keterkaitan antar empat dimensi balanced scorecard yang berfokus kepada dimensi pelanggan yang didasari oleh tujuan dari organisasi sektor publik dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Kinerja Suku Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Utara dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Pada faktor internal, terpenuhinya upaya peningkatan motivasi pegawai dan peran kepemimpinan, sedangkan sumber daya manusia, kejelasan struktur organisasi dan pengawasan harus diperbaiki. Pada faktor eksternal, terdapat dorongan teknologi, ekonomi, politik, dan sosial yang juga disertai oleh dukungan pihak kolaborator dan masyarakat.

This study aims to analyse the organizational performance of North Jakarta Environmental Sub Division and the factors that influence its performance in managing waste in North Jakarta, DKI Jakarta Province. This study uses four dimensions of the Balanced Scorecard theory by Robert Kaplan and David Norton (1996), namely the financial dimension, the customer dimension, the internal process dimension, and the growth and learning dimension. The approach used in this study is a post-positivist approach with data collection techniques in the form of in-depth interviews and literature study. Based on the results of the analysis, the performance of the Environmental Sub Division of North Jakarta has fulfilled the four dimensions of the Balanced Scorecard. However, there are problems that can be corrected to improve the performance of the Environmental Sub Division of North Jakarta. In addition, there is a relation between the four dimensions of the balanced scorecard that focuses on the customer dimension which is based on the goals of public sector organizations in fulfilling the needs of society. The performance of the Environmental Sub Division of North Jakarta is influenced by several internal and external factors. On internal factors, there are efforts to increase employee motivation and leadership roles, while human resources, organizational structure clarity and supervision must be improved. On external factors, there are technological, economic, political, and social incentives as well as support from stakeholders and the community."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jerry Heikal
"Toyota Tsusho Corporation merupakan sebuah perusahaan trading Jepang yang termasuk kedalam Sogo Sosha. Bisnisnya di Indonesia antara lain adalah pada divisi metal, mesin, kimia dan tekstil. Core business perusahaan adalah pada divisi metal dimana share terbesar untuk revenue perusahaan berasal darinya.
Dalam usaha mempertahankan keunggulannya, perusahaan dirasa sangat memerlukan suatu strategi yang efektif dimana diperlukan sistem penilaian kinerja perusahaan (company wide performance measurement) yang fleksibel dan mampu mengintegrasikan seluruh kegiatan yang ada dalam perusahaan.
Munculnya pendekatan Balanced Scorecard juga didorong oleh semakin tajamnya persaingan usaha dan meningkatnya tuntutan pasar bahwa untuk meraih sukses sebuah organisasi perlu mengelola seluruh sumber daya yang dimilikinya. Saat ini perusahaan-perusahaan yang ada sangat kental diwarnai oleh tolak ukur keuangan seperti ROI, EPS dan EVA. Masalahnya sekarang adalah bahwa kinerja yang hendak di ukur dalam suatu perusahaan ataupun dalam bidang usaha tidak terbatas pada faktor keuangan saja melainkan juga meliputi kondisi lainnya seperti visi, strategi, organisasi, tingkat pencapaian operasi, kondisi persaingan, pengembangan sumber daya manusia, tingkat kepuasan pelanggan dan indikator-indikator lainnya.
Cara penilaian kinerja Toyota Tsusho Corporation saat ini masih berdasarkan pada target-target pencapaian finansial. Hal ini cukup baik hanya saja target-target yang diberikan masih bersifat jangka pendek dan tidak mampu merefleksikan kondisi kinerja perusahaan secara jelas. Dengan kondisi lingkungan yang terus berubah, Toyota Tsusho sebaiknya diupayakan untuk tidak lagi mengukur kinerjanya dengan cara lama namun harus mampu secara lebih jelas, komprehensif dan terukur.
Salah satu metode pengukuran strategis yang ada adalah Balanced Scorecard. BSC mengetengahkan satu sistem terintegrasi yang menggabungkan tolak ukur keuangan dan non keuangan. Penjabaran dan penilaian kinerja melalui BSC membantu perusahaan melakukan integrasi seluruh rangkaian strategi manajemen Seperti rekayasa ulang proses bisnis, sistem manajemen yang terpadu dan pemberdayaan karyawan. Sistem yang dibangun melalui BSC juga memberikan gambaran strategis serta terdapat juga analisa sebab-akibat atas seluruh kegiatan dan kinerja perusahaan sehingga proses pelaksanaan strategi perusahaan dan kegiatan pembangunan kompetensi dasar tergambar.
Dengan menerapkan BSC, perusahaan bukan saja memiliki tolok ukur kinerja yang komprehesif, tapi para karyawannya juga memahami keadaan perusahaan yang sebenamya. Dengan demikian alcan tumbuh semangat kebersamaan clan rasa tanggung jawab diantara para karyawan terhadap maju-mundumya perusahaan. Untuk itu seluruh karyawan seharusnya mengetahui dan memahanii semua tolok ukur kinerja keempat perspektif serta mengetahui dan memahami cara dan arti angka-angka tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T2889
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irlan Ledy Novia
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T24740
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Nugeraha Suud
"Dengan terjadinya berbagai isu lingkungan global di perkotaan, seperti banjir, pencemaran udara, dan perubahan cuaca, kapasitas dan kapabilitas lingkungan perkotaan dalam memenuhi kebutuhan dan menunjang kegiatan manusia kerap didorong untuk terus berkembang. Ekologi perkotaan yang mengkaji hubungan ini, menyimpulkan bahwa lingkungan sekitar manusia juga harus dipelihara untuk menopang kehidupan manusianya sendiri agar pengembangan perkotaan berkelanjutan. Salah satu upaya tersebut adalah dengan cara meningkatkan proporsi RTH kota, termasuk di DKI Jakarta. Proporsi RTH kota eksisting yang jauh dari target 2010, mendorong pemerintah untuk mengembalikan alih lahan ke fungsi semula (merefungsi) menjadi taman dan jalur hijau. Taman kota saat ini menjadi perhatian khusus, karena fungsi utamanya dalam menangkal polusi dan menangkal banjir. Selain itu pengelolaan taman bukan tanpa kendala. Banyaknya penyalahgunaan taman oleh pengguna. Taman sebagai ruang publik dapat dimanfaatkan sebebas- bebasnya, namun sebagai aset tetap harus dijaga. Untuk itu pengukuran kinerja taman dilakukan agar dapat dilakukan perbaikan. Penelitian ini mengambil lima taman kota secara administratif sebagai daerah studi. Dianalisis dengan menggunakan balanced scorecard. Tujuannya adalah mengetahui bagaimana cara mengukur kinerja taman kota dengan metode tersebut. Dari total 100 orang responden yang terdiri dari pengunjung taman dan warga di sekitar taman, didapat kesimpulan bahwa taman kota yang memiliki kinerja baik adalah di Taman Gorontalo dan Taman Kornel Simajuntak. Sementara taman kota yang memiliki kinerja sangat baik adalah Taman Ayodia, Taman Kampung Sawah, dan Taman Menteng. Ini menguatkan tanggapan bahwa taman yang dikelola oleh Dinas lebih baik dibandingkan oleh Sudin. Hasilnya juga menguatkan bahwa metode balanced scorecard dapat berhasil diterapkan dalam mengukur kinerja taman kota.

Within so many global enviromenl issues in urban occur, such as flood, air pollution, and climate changes, carrying capacity and capability of urban environment to support human needs are also needed to be improved. Urban ecology which examines this relationship, is underlining that human environment also needs to be established to support human lifetime so urban development keep sustaining. One of the exertions is to improve the urban open space, also seen in DKI Jakarta. The exsisting of urban open space proportion -which is below the 2010 target, impulses the government to return the land conflict into its proper land use (reinstate) as a park and a green belt. Urban park has become the main interest, because of it main functions of pollution and flood barriers. Many of park misuse nowadays. Park as public spaces can be used freeiy, bui as assests also needed to be protected Further more, performance measurement for park is needed to be done so the repairment can be conducted This research took five urban parks administratively as case studies. Then analyzed using balanced scorecard. The main purpose of this research is how to measure the urban park performance using that method. From total of 100 respondents who include park visitors and residents around the park, concluded which of urban parks have a good-performance, are Gorontalo Park and Kornel Simajuntak Park. Otherwise, the urban parks which have a very-good-performance, are Ayodia Park, Kampung Sawah Park, and Menteng Park. Therefore these are remarked theprejudice that park which managed by Dinas (regional goverment) is better than managed by Sudin(s) (municipal govemments). It also concluded that the balanced scorecard method works good in urban parkperformance measurement."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26878
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aryo Budiwidarto
"Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta II adalah organisasi publik, yang menjalankan dan mendukung visi misi Direktorat Jenderal Perbendaharaan yaitu terselenggaranya program pemerintah dan pelayanan umum kepada masyarakat. Balanced Scorecard yang diperkenalkan oleh Kaplan dan Norton : 1996 adalah merupakan konsep untuk penilaian kinerja, dengan memasukkan non perspektif keuangan, yaitu pembelajaran dan pertumbuhan, proses operasi intenal, pelanggan, disamping perpektif keuangan itu sendiri.
Dalam Penilaian kinerja organisasi publik, penilaian kinerja non perspektif keuangan merupakan tujuan pokok dari organisasi, terutama perspektif pelanggan/mitra kerja. Tujuan utama organisasi publik bukan untuk memaksimalkan keuntungan secara finansial (laba) akan tetapi keseimbangan antara pertanggungjawaban finansial (anggaran yang disediakan) dengan yang digunakan, yang mengambarkan target program yang terlaksana dengan jumlah anggaran yang tersedia selama proses operasi internal, dan pelayanan yang berlangsung.
Penelitian terhadap Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta II mengunakan metode analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui gambaran setiap variabel yang dinyatakan dalam kuesioner terhadap pelayanan, proses operasi internal, pertumbuhan dan pembelajaran. Adapun hasil analisis terhadap penilaian kinerja secara keseluruhan dalam adalah baik dengan total skor 57 dengan rincian sebagai berikut :
1). Kinerja pertumbuhan dan pembelajaran organisasi berada dalam kondisi cukup baik dengan total skor 9
2). Kinerja proses operasi internal organisasi berada dalam kondisi yang baik dengan total skor 11
3). Kinerja pelanggan yang dilayani organisasi berada dalam kondisi yang sangat baik dengan total skor 25
4). Kinerja keuangan organisasi berada dalam keadaan yang effisien dan dapat dipertanggungjawabkan, dalam kondisi yang cukup baik dengan skor 10 Dimasa mendatang Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta II sebagai organisasi publik harus terus menerus meningkatkan kinerja khususnya kinerja pelanggan dengan terus meningkatkan pelayanan kepada mitra kerja dan kinerja operasi internal organisasi dengan didukung sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan pengetahuan serta bermoral tinggi tanpa mengesampingkan tugas pokok dan fungsi

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta II is a public organization who runs and supports the vision and mission of The Directorate General of Treasury that is the implementation of government?s programs and services for the public. Balanced Scorecard which is introduced by Kaplan and Norton: 1996 is a method of evaluating performances that includes non-financial perspective, such as learning and growth, customers, internal operating process, along with financial perspective.
In appraising public organization?s performance, assessment on nonfinancial perspective is the major approach, particularly customer?s or client`s perspectives. The ultimate goal of a public organization is not maximizing financial profit but balancing financial responsibility between provided funds and spent funds that points up the accomplishment of the target programs compared with the available funds throughout the internal operating process and the delivering of the service.
Research on Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta II utilizes the descriptive analytic method which is used to study the research variables which are applied in the questionnaire. Those research variables are service, internal operating process, and learning and growth. Moreover, the finding of the analysis of the overall performance assessment is good with total score 55 which is dispersed as follows:
1. Performance of the organization`s learning and growth is in enough condition with total score 9
2. Performance of the organization`s internal operating process is in good condition with total score 11
3. Performance of the organization`s service is in exelent condition with total score 25
4. Performance of the organization`s finances is efficient and accountable is in enough condition with total score 10
In the future, Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta II as a public organization should continuously increase its performance especially service?s performance by consistently increasing service to the clients and performance of internal operating process which are supported by human resources that have knowledge, skill and high morale without disregarding main duty and function."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T19240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mukhamad Abduh
"Perusahaan membutuhkan suatu bentuk pengukuran kinerja dimana bentuk pengukuran ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Pengukuran kinerja merupakan salah satu elemen penting dari aktifitas manajerial dan pemilihan system pengukuran kinerja menjadi hal penting untuk mencapai target strategis perusahaan. Salah satu pengukuran kinerja yang baik adalah dapat menunjukkan apakah kinerja perusahaan selama ini mendukung upaya-upaya perwujudan visi, misi dan strategi perusahaan.
Metode Balance Scorecard, suatu system pengukuran kinerja yang mengintegrasikan pengukuran keuangan dan pengukuran operasional, dinilai memenuhi criteria tersebut dan sesuai untuk diterapkan di Instalasi Manajemen Informasi Kesehatan RS Persahabatan. Lebih lanjut lagi RS Persahabatan yang bergerak dibidang jasa pelayanan kesehatan memiliki konsekuensi bersaing dalam lingkungan bisnis yang bergerak dinamis. Ukuran hasil (lag indicator) dan ukuran pendorong kinerja (lead indicator) sangatlah penting dalam upaya perusahaan mencapai sasaran-sasaran strategis sehingga lebih terukur.
Hasil penelitian ini berupa rancangan Balance Scorecard perusahaan dengan memperoleh inisiatif-inisiatif strategis yang memungkinkan dilakukan oleh perusahaan. Rancangan scorecard yang dihasilkan terdiri dari dua sasaran strategis dalam perspektif keuangan, empat sasaran strategis dalam perspektif pelanggan, tiga sasaran strategis dalam perspektif proses bisnis internal, dan tiga sasaran strategis dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Untuk mencapai sasaran strategis perusahaan diperoleh satu inisiatif strategis dalam perspektif keuangan, lima inisiatif strategis dalam perspektif pelanggan, tiga inisiatif strategis pada perspektif proses bisnis internal dan empat inisiatif strategis pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Company requires a form measurement of performance where this measurement form aims to improve the effectiveness and efficiency. Measurement of performance is one of the important elements from activities managerial and election system measurement of performance becomes the important matter to reach the strategic goals of company. One of the measurements of good performance is earning to show what company performance is during the time has support to efforts materialization of vision, mission and company strategy.
Balance Scorecard Method, a system measurement of the performance integrate measurement of finance and measurement of operational, assessed fulfill criteria and according to be applied in Instalasi Manajemen Informasi Kesehatan RS Persahabatan. Furthermore again RS Persahabatan the health service area have the consequence compete in dynamic business environment. Measure of result of (lag indicator) and measure drive of performance (lead indicator) of vital importance in the effort tired company of strategic targets so that more measured.
This Research results in the form of device Balance Scorecard Company by obtaining the strategic initiatives which is conducive to be done by company. Device scorecard yielded consist of two strategic target in perspective of finance, four strategic target in perspective of customer, three strategic target in perspective of internal business process, and three strategic target in perspective of learning and growth. To reach the strategic target of company obtained one strategic initiative in perspective of finance, five strategic initiative in perspective of customer, three strategic initiatives at in perspective of internal business process and four strategic initiative at in perspective of learning and growth."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23284
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syuhada Marwan
"

Penugasan pegawai diluar organisasi sektor publik, pada umumnya memberikan kesulitan dalam menilai kinerja pegawai bagi individu yang ditugaskan, dimana institusi asal dan institusi pengguna pegawai menerapkan penilaian kinerja masing-masing. Penelitian ini bertujuan memberikan pertimbangan penilaian kinerja terhadap pegawai yang ditugaskan diluar struktur organisasi khususnya penugasan penyidik Polri dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi didalam prakteknya dalam upaya mendapatkan pengukuran capaian kinerja yang efektif yang dapat digunakan oleh kedua institusi baik asal maupun pengguna. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode studi kasus pada salahsatu lembaga negara yaitu KPK dan BNN. Hasil penelitian memaparkan rumusan penilaian kinerja efektif bagi penyidik dengan menggunakan dimensi-dimensi alternatif yang mempengaruhi capaian kinerja. Kesimpulan penelitian adalah penerapan penilaian kinerja bagi pegawai yang ditugaskan diluar organisasi idealnya menggunakan model sistem pengukuran kinerja terpadu. Model penilaian dengan pendekatan pemangku kepentingan dari hasil penelitian memberikan perspektif yang lebih komprehensif sehingga mampu memberikan keseragaman dan sejalan kebutuhan antara institusi asal dan pengguna


Outgoing assignment within public sector organization, broadly has differencies practical on individual performance appraisal, wherein applying performance appraisal each institution (origin and user). The purpose of this research is give in reconsidering performance appraisal especially for assiggned Indonesia National Police (Polri) investigator outgoing organizational structure with examine note influencing factors in order to meet effectiveness measurement of performance appraisal that could be used on both organization. This thesis using case study- qualitative approach, on KPK dan BNN. Result exhibit Investigators performance appraisal formula which use alternative dimensions that give impact performance achievement. Conclusion, ideally appraisal with stakeholders approach model when applied on outgoing assignment that could provide equal measuring on both origin organization although user organization.

"
2019
T51810
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilatul Hamdani
"Penelitian ini membahas kinerja Perpustakaan Utama (PU) UIN Jakarta. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi dan mengukur kinerja perpustakaan dengan menggunakan empat perspektif metode Balanced Scorecard. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan kuesioner sebagai instrumen penelitian, didukung oleh data sekunder dan hasil wawancara mendalam, kemudian dianalisis secara deskriptif analitis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja PU secara keseluruhan adalah baik; perspektif keuangan dikategorikan sangat baik karena PU mampu menyerap anggaran DIPA secara maksimal; perspektif pengguna dikategorikan baik karena sudah memberikan pelayanan berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pemustaka; perspektif proses internal dikategorikan baik, karena kinerja pegawai sudah memuaskan dan telah melaksanakan pekerjaan sesuai dengan TUPOKSI; perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dikategorikan baik karena kemampuan pegawai dan sistem informasi sudah berkembang.
Peneliti menyarankan agar PU terus melakukan kegiatan-kegiatan yang menunjang peningkatan kinerja pegawai dan aktif melaksanakan promosi perpustakaan kepada pemustaka.

This research discusses the performance of the Main Library of UIN Jakarta. The research?s purpose is to identify and to measure the library performance using four perspective of Balanced Scorecard method. This research uses quantitative approach with quetionnaire supported by secondary data and depth interview as research instruments. Data is then analyzed according to analytical descriptive.
The result shows that the overall performance of the Main Library is good; financial perspective is categorized as very good because it has absorbed the budget as stated in DIPA (....); user perspective is categorized as good because it has given quality services based users? needs; internal proccess perspective is categorized as good because employees? performance is satisfactory, and they are able to perform their work based on TUPOKSI (main tasks and functions); learning and growth perspective is categorized as good, because employees? capability and the information system have been developed.
The researcher suggests that the Main Library continues the activities to support the improvement of employees? performance, and actively conducts library promotions to users.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28866
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alpha Shally Arifin
"Industri telekomunikasi di Indonesia terus berkembang pesat, hal ini diiringi dengan semakin tingginya tuntutan terhadap kualitas layanan telekomunikasi dari konsumen. Tower telekomunikasi adalah alat yang menjamin kualitas layanan telekomunikasi tersampaikan dengan baik kepada konsumen. Aspek yang paling berpengaruh terhadap berfungsinya tower telekomunikasi ini adalah aspek pemeliharaan. Untuk itu, perusahaan harus secara berkala mengukur kinerja pemeliharaannya agar tower telekomunikasi tetap berfungsi dengan baik.
Salah satu metode yang bisa digunakan adalah metode Balanced Scorecard dengan memperhatikan keempat perspektifnya, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis, dan pertumbuhan & pembelajaran. Pengambilan data diperoleh dari data historis maupun wawancara dan observasi di lapangan yang diperoleh sepanjang tahun 2007. Kemudian, penentuan prioritas sasaran strategis adalah menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP).
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini menyatakan kinerja pemeliharaan di perusahaan belum mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya. Selain itu, dari metode Balanced Scorecard dihasilkan 17 key performance indicator (KPI) yang dapat digunakan untuk mengontrol dan mengukur kinerja pemeliharaan tower telekomunikasi di masa mendatang.

Telecommunication industry in Indonesia is growing rapidly, thus telecommunication service quality having been demanding higher from customer. Telecommunication tower is the infrastructure that ensures telecommunication service quality being delivered well to the customer. The most crucial aspect regarding this telecommunication tower is the maintenance. Hence, the company should measure maintenance performance regularly so that telecommunication tower could be operated well.
One of the leading methods that can be used is Balanced Scorecard method by focused on its four perspectives, which are financial, customer, internal business process, and learning & growth. Data gathering collected from historical data and interview & observation. Later on, to select the priorities for strategic objectives, we used Analytic Hierarchy Process (AHP).
Lastly, we can conclude that maintenance performance in this company still below the target of the company. Moreover, from Balanced Scorecard there are 17 key performance indicators (KPI) that can be used to control and measure maintenance performance of telecommunication tower in the future.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50389
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Kusuma Ekaliptiadi
"Pada masa sekarang ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat membuat terjadinya perubahan paradigma di organisasi dari resource-based menjadi knowledge-based. Dari perubahan tersebut munculah tren pengelolaan pengetahuan (knowledge management) yang dalam satu dasawarsa terakhir menjadi salah satu metode peningkatan produktifitas suatu organisasi. Ide utama yang melatarbelakangi munculnya knowledge management adalah persoalan competitiveness (daya saing) perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja knowledge management yang telah diterapkan pada suatu perusahaan telekomunikasi dengan menggunakan metode ANP (Analytic Network Process), menganalisis hubungan yang terjadi antar kriteria pengukuran kinerja, dan mengetahui nilai kinerja knowledge management pada beberapa grup/divisi dalam perusahaan. Sebelumnya dilakukan factor analysis terlebih dahulu untuk mengelompokan kriteria-kriteria kedalam beberapa cluster.
Hasil pengolahan data dari 38 kriteria menghasilkan 5 cluster, yaitu cluster Employee & Product/Service Development, Organizational Success, Systematic Knowledge Activities, Optimalization Internal Process, dan External Relationship. Model ini juga menghasilkan bobot kinerja tiap cluster, tiap kriteria, dan peringkat kinerja dari grup dalam perusahaan.

Nowadays, rapid developments in science and technology make a paradigmatic shift in the organization from resource-based to knowledge-based. These changes emerges the trends knowledge management that in the last decade become one method of increasing the productivity of an organization. The main idea behind the emergence of knowledge management is a matter of competitiveness of the company.
This study aims to measure the performance of knowledge management that has been applied to a telecommunication company using ANP (Analytic Network Process), to analyze the relation between the performance measurement criteria, and to measure the score of knowledge management performance in several groups/divisions within the company. Before that, factor analysis was conducted to classify the criteria into several clusters.
Results of processing data from 38 criteria produces five clusters, namely Employee & Product / Service Development, Organizational Success, Systematic Knowledge Activities, Optimalization Internal Process, and External Relationship Cluster. This model also produced the performance rating of each cluster, criteria, and performance rating of the group within the company.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51849
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   4 5 6 7 8 9 10 11 12 13   >>