Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1245 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Dalam mencapai rasa keadilan tersebut, arbiter-arbiter BAPMI ketika menjatukan putusan arbitrase selalu menimbang dampak putusannya bagi industri pasar modal secara keseluruhan. Putusan-putusan arbitrase BAPMI dapat menajadi suatu rekonfirmasi apakah sebuah kebijakan, ketentuan peraturan dan perjanjian, serta pedoman market conduct yang ada sudah benar dan tepat ataukah sebalinya perlu ditinjau kembali?
"
Yogyakarta: Pohon Cahaya , 2024
332.6 BAP
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tjiptono Darmadji
Jakarta: Salemba Empat , 2001
658.152 TJI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Irsan Nasarudin
Jakarta: Prenada Mediam , 2003
332.6 IRS a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Sani Alhusain
2000
KAJ 5:1 (2000)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Susilo Teguh Raharjo
"Hukum dibuat untuk dapat menciptakan keteraturan dan ketertiban sehingga mampu memberikan rasa keadilan dan keamanan kepada masyarakat dalam melakukan berbagai kegiatannya.Oleh sebab itu hukum harus mempunyai manfaat, kepastian hukum dan memberi keadilan kepada masyarakatnya. Hukum yang berupa aturan tertulis dan tidak tertulis membawa konsekuensi membatasi kebebasan manusia.
Sebagai mahluk yang mempunyai sifat dasar selalu ingin bebas dan hedonis, sifat ini dapat menjadi stimulus manusia untuk melanggar. Dewasa ini hukum dibuat oleh suatu badan atau lembaga yang diberi wewenang oleh negara atau rakyat. Hal ini disebabkan dalam pembuatan hukum tidak mungkin melibatkan seluruh warga masyarakat secara langsung karena jumlahnya yang sangat banyak. Penunjukan lembaga atau badan pembuat hukum ini dianggap dapat mewakili seluruh warga atau masyarakat.
Sungguhpun demikian lembaga atau badan yang dibentuk tersebut seringkali tidak memperhatikan masyarakatnya. Pada kenyataannya hukum yang dibuat sering kali hanya untuk kepentingan kelompok penguasa atau pembuatnya. Dari sini timbul ketidaksepahaman antara penguasa dengan masyarakat. Hukum yang seharusnya dibuat untuk mendapatkan keteraturan dan ketertiban, dapat memberi rasa aman dan adil dirasakan oleh masyarakat sebaliknya. Akibatnya hukum tidak diterima dart ditolak oleh masyarakat. Penolakan atas hukum diekspresikan melalui ketidakpatuhan terhadap peraturan yang tercermin dari perbuatan melanggar. Dengan didukung oleh berbagai faktor maka pelanggaran dapat berubah menjadi suatu pembangkangan."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Suryowati
"ABSTRAK
Penelitian ini berusaha mencari hubungan antara kinerja dan risiko perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Kinerja merupakan sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan kerja. Indikator kinerja bank yang digunakan dalam penelitian ini adalah capital asset ratio (CAR), interest income to total produclive cm-set (IITTPA), coefficient of variation of return on asset (CVROA), coefficient of variation of return on equity (CVROE), operating expense to operating income (OETOI), loan to deposit ratio (LDR), liquidity (LIQ), coefficient of variation of total deposit (CVDEP), coefficient of variation of earning pershare (CVEPS), dividend payout ratio (DPR) dan loan loss experience dan (LOSS). Risiko merupakan suatu keadaan dimana lebih dari satu kemungkinan basil terjadi. Konsep risika dalam penelitian ini adalah risiko yang berhubungan dengan investasi modal pemilik saham sehingga digunakan ukuran risiko yang ditentukan pasar yang berasal dari teori portofolio_Ukuran risiko yang digunakan adalah beta untuk risiko sistematis, deviasi standar dari residual untuk risiko tidak sistematis dan deviasi standar dari tingkat keuntungan saham individu untuk risiko total.
Bank-bank yang menjadi obyek penelitian adalah bank-bank go public yang berjumlah 22 bank. Ukuran kinerja diperoleh melalui data-data yang ada pada laporan keuangan berupa neraca dan laporan nlgi labs tiap-tiap bank tahun 1992 - 1997. Ukuran risiko diperoleh melalui estimasi persamaan Ra = ai + bi Rml + eit, dimana Rit dan Rml, adalah perubahan harga saham bank i dan portofolio pasar tiap bulan. Koefisien b merupakan estimasi β (beta) yang mencerminkan ekpektasi investor terhadap hubungan antara return perusahan dan return pasar (ukuran resiko sistematis) dan untuk ukuran risiko total adalah deviasi standar dari return saham i sedangkan ukuran risiko tidak sistematis merupakan deviasi standar dari residual i, Data untuk mendapatkan ukuran risiko berasal dari daftar kurs resmi bulanan Bursa Efek Jakarta, periode Januari 1992 - Juni 1997.
Analisis hubungan antara kinerja dan risiko ini menggunakan persamaan regresi linier berganda dengan kinerja sebagai vanabel bebas dan risiko sebagai variabel tergantung. Guna mendapatkan persamaan regresi yang BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) maka dilakukan pengujian terhadap tiga dari enam asumsi dasar klasik regresi yaitu multikoliniaritas, heterokedastisitas dan otokorelasi. Proses perhitungan regresi dan pengujian asumsi dasar klasik dilakukan dengan menggunakan bantuan software program TSP 7. Dalam analisis ini dilihat hubungan antara kinerja dan risiko keseluruhan bank dan dilihat pula perbedaan pengaruh kinerja terhadap risiko antar kelompok bank.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kinerja terhadap risiko baik risiko sistematis, risiko total juga risiko tidak sistematis. Pada industri perbankan secara keseluruhan bank besarnya kontribusi variasi capital asset ratio, interest income to total productive asset , coefficient of variation of return on equity, operating expense to operating income, loan to deposit ratio, likuiditas, coefficient of variation of total deposit, coefficient of variation of earning pershare, dividend payout ratio dan loss terhadap risiko sistematis sebesar 88,87%, terhadap risiko tidak sistimatis sebesar 88,50% dan terhadap risiko total sebesar 88,32%. Dari kesepuluh variabel bebas tersebut yang mempunyai pengaruh terhadap risiko sistematis, risiko tidak sistematis dan risiko total adalah coeefcient of variation of return of equity. Variabel bebas yang mempunyai pengaruh terhadap risiko tidak sistematis dan risiko total adalah coefficient of variation of earning pershare dan operating expense to operating income. Variabel bebas yang mempunyai pengaru hanya terhadap risiko sistimatis adalah capital asset ratio.
Terdapat perbedaan pengaruh kinerja terhadap risiko antar kelompok bank besar dan kelompok bank kecil. Besarnya perbedaan pengaruh loan to deposit ratio terhadap risiko sistematis, risiko tidak sistematis dan risiko total antara kelompok bank besar dan bank kecil adalah sebesar 0,003 untuk risiko sistimatis, sebesar -0,125 untuk risiko tidak sistimatis dan sebesar -0,121 untuk risiko total. Perbedaan pengaruh coefficient of variation of earning pershare terhadap risiko sistematis dan risiko total antar kelompok bank besar dan bank kecil besarnya adalah -0,013 untuk risiko sistimatis dan sebesar -0,184 untuk risiko total. Kinerja yang mempunyai perbedaan pengaruh terhadap risiko tidak sistimatis dan risiko total antar kelompok bank adalah coefficient of variation of return on equity, coefficient of variation of deposit dan loan loss experience. Besar perbedaan pengaruh loan loss experience terhadap risiko tidak sistimatis dan risiko total masing-masing sebesar -2,132 dan -2,098. Besar perbedaan pengaruh coefficient of variation of deposit terhadap risiko tidak sistimatis sebesar -0,619 dan terhadap risiko total sebesar 0,637. Besar perbedaan pengaruh coefficien of variation of return on equity terhadap risiko tidak sistimatis dan risiko total masing-masing sebesar -2,644 dan -2,643. Perbedaan pengaruh capital asset ratio terhadap risiko sistimatis antar kelompok bank besar dan bank kecil adalah sebesar -0,024.
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Walji Sugita
"Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui besarnya likuiditas saham dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta untuk mengetahui hubungan antara dividen dan earning per share terhadap likuiditas saham. Untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang mempengaruhi likuiditas saham yang tinggi dan rendah berbeda, maka likuiditas saham dilompokkan saham ke dalam 4 (empat) kelompok saham, yaitu saham sangat likuid, saham likuid, saham tidak likuid dan saham sangat tidak likuid.
Analisis data dilakukan dengan analisis diskriminan dan analisis regresi. Analisis diskriminan digunakan untuk mengetahui apakah nilai variabel masing-masing kelompok saham berbeda secara nyata dan analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan likuiditas saham. Sebagai variabel bebas digunakan harga saham, ekses return saham relatif terhadap sampel, dividen, sales turnover, asset per share dan deb equity ratio. Sedangkan uji beda dividen dan earning per share dilakukan pada masingmasing tahun pengamatan.
Sampel penelitian adalah perusahaan-perusahaan yang go publik dan sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa data laporan keuangan dan data pendukung lainnya. Sumber data utama diambil dari Indonesian Capital Market Directory yang dikeluarkan oleh Ecfn dan data yang digunakan adalah data dari tahun 1990 sampai dengan 1995. Dalam hubungannya dengan keadaan pasar, untuk analisa regresi sampel dikelompokkan dalam periode bearish (data 1990-1992) dan periode bullish (data .1993-1995).
Hasil penelitian memberikan kesimpulan: (1) Pengelompokan saham ke dalam saham sangat likuid, saham likuid, saham tidak likuid dan saham sangat tidak likuid menunjukkan tidak ada perbedaan yang berarti dalam pengaruh variabel bebas terhadap likuiditas, hasil uji Chow juga menunjukkan hasil yang sama, (2) Hasil regresi menunjukkan bahwa pada periode bearish model yang dipergunakan tidak signifikan namun ada variabel yang berpengaruh secara partial yaitu: harga saham dan sales turn over. (3) Pada periode bullish model yang dipergunakan tidak signifikan dan secara partial faktor yang berpengaruh adalah asset per share. (4) Pada total periode model yang dipergunakan signifikan sangat berpengaruh terhadap likuiditas saham adalah harga saham dan dummy variabel yailu pembedaan pasar saham ke dalam pasar bearish dan pasar bullish. (5) Dividen saham likuid (yang terdiri dari saham sangat likuid dan saham likuid) berbeda secara nyata dengan dividen saham tidak likuid (yang terdiri dari saham tidak likuid dan saham sangat tidak likuid) pada periode bearish, namun pada pasar bullish tidak berbeda secara nyata. (6) Earning per share saham likuid tidak berbeda secara nyata dengan saham tidak likuid, kecuali data tahun 1990."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Colombanus Ambar Pujiharjanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah informasi besarnya dividen dan besarnya earning berpengaruh terhadap harga saham dan untuk mengetahui reaksi return saham dengan adanya pengumuman dividen dan pengumuman earning di Bursa Efek Jakarta. Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa informasi besarnya dividen dan besarnya earning secara signifikan berpengaruh terhadap harga saham, sehingga sangat bermanfaat bagi investor untuk menilai prospek perusahaan. Penelitian-penelitian lain sebelumnya menunjukkan bahwa adanya pengumuman dividen dan pengumuman earning yang menaik akan segera diikuti oleh return saham yang menaik pada saat pengumuman. Sebaliknya adanya pengumuman dividen dan pengumuman earning yang menurun akan segera diikuti oleh return saham yang menurun pada saat pengumuman. Sementara itu adanya pengumuman dividen tetap secara esensial tidak diikuti oleh kenaikan atau penurunan return saham. Penelitian-penelitian tersebut dilakukan pada pasar modal di Amerika Serikat, yang telah terbukti efisien. Kondisi pasar modal di Indonesia khususnya Bursa Efek Jakarta tidaklah demikian. Hasil penelitian-penelitian sebelumnya tentang efisiensi pasar modal di Bursa Efek Jakarta menunjukkan bahwa Bursa Efek Jakarta belum efisien.
Di dalam penelitian ini pendekatan model klasik digunakan untuk menganalisis apakah informasi besarnya dividen dan besarnya earning berpengaruh terhadap harga saham, sehingga dapat diketahui apakah investor lebih menghargai dividen atau retained earning. Sementara itu untuk mengetahui apakah adanya pengumuman dividen dan pengumuman earning akan segera diikuti reaksi return saham, digunakan pendekatan model mean return dan mean adjusted return.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode 1989 sampai dengan 1993 apabila digunakan pendekatan populasi, ternyata besarnya dividen secara signifikan berpengaruh terhadap harga saham, tetapi informasi besarnya retained earning hanya berpengaruh pada tahun 1991, 1992 dan 1993. Jika dibandingkan di antara keduanya, ternyata investor lebih menghargai dividen dari pada retained earning. Apabila digunakan pendekatan 20 (dua puluh) saham dengan volume perdagangan terbesar, maka informasi besarnya dividen dan retained earning ternyata secara signifikan berpengaruh terhadap harga saham , sehingga dapat merupakan informasi yang bermanfaat bagi para investor untuk menilai prospek perusahaan. Jika dibandingkan di antara kedua informasi itu, maka secara keseluruhan investor lebih menghargai dividen dari pada retained earning. Tetapi jika ditelusuri, ternyata pada tahun 1991 dan 1992 investor lebih menghargai dividen dari pada retained earning.
Sementara itu dengan menggunakan mean return dan mean adjusted return dengan adanya pengumuman dividen dan pengumuman earning, ternyata didapati temuan yang berbeda dengan temuan yang terdapat pada pasar modal yang efisien. Pada pasar modal yang efisien, adanya pengumuman dividen (naik/turun) dan pengumuman earning (naik/turun) selalu diikuti oleh reaksi return saham ; dan adanya pengumuman dividen tetap secara esensial tidak diikuti oleh reaksi return saham. Dengan demikian kedua pengumuman itu dapat digunakan sebagai informasi bermanfaat bagi para investor, artinya pengumuman dividen dan pengumuman earning yang menaik dapat menunjukkan bahwa prospek perusahaan pada masa mendatang adalah baik, dan sebaliknya pengumuman dividen dan pengumuman earning yang menurun dapat menunjukkan bahwa prospek perusahaan kurang baik di masa datang. Tetapi di Bursa Efek Jakarta, kedua informasi tersebut secara konsisten belum dapat digunakan sebagai informasi yang bermanfaat sebagaimana pada pasar modal yang efisien."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T5535
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11 12   >>