Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 750 dokumen yang sesuai dengan query
cover
New York, NY: Routledge, 2011
371.394 3 HAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gladwell, Malcolm, 1963-
"Summary:
Malcolm Gladwell, with his unparalleled ability to grasp connections others miss, uncovers the hidden rules that shape the balance between the weak and the mighty, the powerful and the dispossessed. Gladwell examines the battlefields of Northern Ireland and Vietnam, takes us into the minds of cancer researchers and civil rights leaders, and digs into the dynamics of successful and unsuccessful classrooms all in an attempt to demonstrate how fundamentally we misunderstand the true meaning of advantages and disadvantages"
Ashland, Or: AudioGO, 2013
155.24 GLA d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rene Suhardono
Jakarta : kompas media nusantara , 2019
158.1 REN y
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Inglehart, Ronald, 1934-
"Cultural evolution' argues that people's values and behavior are shaped by the degree to which survival is secure. It was precarious for most of history, which encouraged heavy emphasis on group solidarity, rejection of outsiders, and obedience to strong leaders. For under extreme scarcity, xenophobia is realistic: if there is just enough land to support one tribe and another tribe tries to claim it, survival may literally be a choice between us and them. Conversely, high levels of existential security encourage openness to change, diversity, and new ideas. The unprecedented prosperity and security of the postwar era brought cultural change, the environmentalist movement, and the spread of democracy. But in recent decades, diminishing job security and rising inequality have led to an authoritarian reaction. Evidence from more than 100 countries demonstrates that people's motivations and behavior reflect the extent to which they take survival for granted - and that modernization changes them in roughly predictable ways. This book explains the rise of environmentalist parties, gender equality, and same-sex marriage through a new, empirically-tested version of modernization theory."
Cambridge: Cambridge University Press, 2018
303.4 ING c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hering, Elaine Lin
"A paradigm-shifting book looking at the pervasive influence of silence and how we can begin to dismantle it in order to find our voices at home and at work Having a seat at the table doesn't mean that your voice is actually welcome. Knowing something is wrong doesn't mean it's easy to speak up. In fact, there are incentives for many of us to stay silent. Why speak up if you know that it won't be received well, and in fact, often makes things worse? In Unlearning Silence, Hering explores how we've learned to be silent, how we've benefited from silence, how we've silenced other people-and how we might choose another way. She teaches how to recognize and unlearn unconscious patterns so we can make more intentional choices about how we want to show up in at home and at work. Only by unlearning silence can we more fully unleash talent, speak our minds, and be more complete versions of ourselves... and help other people do the same. With compassion, clarity, and understanding, Hering guides readers through real-life examples and offers a concrete road map for doing this vital and challenging work"-- Provided by publisher"
New York: Penguin Life, 2024
158.2 HER u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Triyadi Fadlilah
"Motivasi pendorong berwisata adalah motivasi internal seseorang yang mempengaruhi individu untuk berwisata. Motivasi penarik berwisata adalah motivasi di luar diri yang menarik seseorang mengunjungi tempat wisata tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan faktor-faktor motivasi pendorong dan faktor-faktor motivasi penarik pada wisata backpacking. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dan melibatkan 95 orang backpacker Indonesia. Desain penelitian adalah studi lapangan dengan incidental sampling sebagai metode pengambilan sampel.
Hasil dari penelitian adalah dua fungsi kanonikal berkontribusi secara signifikan pada hubungan antara dua variabel penelitian. Fungsi pertama menghasilkan nilai yang tinggi pada semua faktor dari motivasi pendorong backpacker berhubungan dengan nilai yang tinggi pada semua faktor pada motivasi penarik. Fungsi ke-dua menghasilkan nilai yang tinggi faktor motivasi pendorong keluar dari lingkungan rutin dan membosankan, relaksasi dan nilai yang rendah pada faktor fasilitasi interaksi sosial berhubungan dengan nilai yang tinggi pada faktor motivasi penarik static dan current decision dan nilai yang rendah pada faktor novelty dan education.

The purpose of this research is to find correlation of push factors and pull factors on backpacking. Push factors are internal motivations that influence of a person to travel. While pull factors are externals motivations that pull a person to visit certain tourism spot. The participants in this research were 95 persons who have young adults age that is in age between 20 years until 40 years. Researcher use push and pull psychological measurement that built by him. Score from 95 young adults participants were count by canonical correlation. Two canonical functions contributed significantly to the relation between 2 variables.
The result analysis from the first canonical functions shows that there were high scores on all push motivational factors correlated with high score on pull motivational factors on backpacker. The second functions show that high scores on escape from a perceived mundane environment, relaxation, and low scores on facilitation of social interaction correlated with high score on static and current decision and low score on novelty and education pull motivations.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Miranti Puti Aisyah
"Studi mengenai motivasi Jepang mengeluarkan Kebijakan Second Phase of the Japanese Whale Research Program Under Special Permit In The Antarctic (JARPA II) Tahun 2005 merupakan studi kasus mengenai peran aktor-aktor domestik dan internasional dalam mempengaruhi pembentukan kebijakan lingkungan suatu negara, khususnya dalam isu whaling.
Penelitian ini berisi mengenai kajian isu whaling negara Jepang. Jepang mengadopsi kebijakan scientific whaling sebagai usaha melanjutkan kegiatan whaling mereka pasca moratorium whaling komersial yang dikeluarkan International Whaling Commission (IWC) pada 1982. Program JARPA II merupakan program scientific whaling terkini dari pemerintah Jepang, yang semakin keras ditentang oleh masyarakat internasional, baik IWC, NGO lingkungan, maupun pemerintah negara lain.
Analisis dalam tulisan ini menggunakan kerangka pemikiran oleh Porter dan Brown, yang menyatakan bahwa pembentukan kebijakan lingkungan suatu negara dipengaruhi oleh sektor domestik yang diwakili pemerintah, struktur politik domestik, dan NGO lingkungan lokal, serta sektor eksternal yang diwakili oleh NGO lingkungan internasional, kelompok epistemik, dan sektor industri. Menurut Porter-Brown pula, terdapat hubungan yang saling terkait antaraktor yang disebutkan tersebut.
Hasil dari penelitian ini bahwa peran aktor elit birokrasi dominan dalam pembentukan kebijakan JARPA II. NGO lingkungan lokal Jepang cukup lemah dalam mempengaruhi kebijakan JARPA II. Sektor industri tidak mendapat keuntungan maksimal dari program JARPA II. Peran komunitas epistemik juga tidak dominan dalam pembentukan kebijakan lingkungan tersebut.
Dari temuan tersebut, dapat dinyatakan bahwa dalam proses pembuatan kebijakan whaling Jepang, peran aktor domestik sangat dominan. Struktur politik domestik mempersulit keterlibatan masyarakat melalui NGO lingkungan lokal untuk mempengaruhi kebijakan tersebut. Peran NGO lingkungan internasional lebih pada memberi tekanan eksternal melalui pembangunan opini publik serta tekanan kepada sektor industri mengenai kebijakan scientific whaling Jepang.

Study about Japan's motivation on making Second Phase of the Japanese Whale Research Program Under Special Permit In The Antarctic (JARPA II) year 2005 is a study case of domestic and international actor's role on influencing environmental policy making process, especially on whaling issue.
This research focused on Japan's whaling issue. After International Whaling Commission (IWC) adopted moratorium of commercial whaling policy on 1982, Japan adopted scientific whaling policy as an effort to continue their whaling activity. JARPA II is the latest Japan scientific whaling program that received negative responses from IWC, international environment NGO, or other country's government.
Framework of thingking that used in this research is from Porter and Brown, which says that country's environment policy making is influenced by domestic actors (government, domestic politic structure, local environment NGO) and international actors (international environment NGO, epistemic community, dan industry). There are interconnected relations between these actors.
The result from this research is that for JARPA II policy making, the role of elite bureucrat is very dominant. Local environmental NGO's inluence on JARPA II policy making is very weak. Industry sector is not having maximum profit from JARPA II. Epistemic community also does not have dominant role on JARPA II policy making.
From these results, we can conclude that for Japan policy making process on whaling issue, the role of domestic actor is very dominant. Domestic politic structure complicates community involvement through environmental NGO on environmental policy making process. International environmental NGO's role is more on giving external pressure through building public opinion and pressure on industry sector on Japan's scientific whaling policy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ben Fauzi Ramadhan
"Sepeda motor dapat menjadi ancaman terbesar terhadap kecelakaan yang terjadi di jalan raya dan menjadi penyumbang korban tertinggi. Data dari Ditjen Hubdat mencatat bahwa sekitar 8 dari 10 kecelakaan di jalan raya melibatkan sepeda motor. Berdasarkan data di kota bogor sendiri lebih dari 30% kasus di jalan raya atau sekita 2600an kasus dari total 8667 kasus kecelakaan melibatkan pelajar usia 16-21 tahun. Hal ini disebabkan oleh perilaku pelajar yang suka kebut-kebutan dan ugal-ugalan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk memperoleh gambaran persepsi keselamatan berkendara sepeda motor terhadap siswa/i di kota bogor pada tahun 2009. Dengan mengambil sampel pada 3 sekolah di kota bogor yang menjadi objek penelitian ini yaitu Swasta, Negeri, dan Kejuruan,yang diharapkan dapat mewakili keseluruhan siswa/i pengendara sepeda motor. dengan total sampel sebanyak 239 responden desain penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan crossectional dimana informasi dan data dikumpulkan pada satu waktu yang sama malalui penyebaran kuesioner dan observasi.
Dari hasil penelitian diperoleh persepsi keselamatan berkendara siswa/i terhadap keselamatan berkendara secara keseluruhan baik. Walaupun faktor-faktor pembentuknya seperti tingkat pengetahuan, pengalaman, dan kondisi kendaraan kurang baik dan tidak dapat menunjang siswa/i dalam berkendara secara aman dan selamat, namun persepsi itu sendiri dapat terbentuk dari hasil penginderaan terhadap lingkungan sekitarnya dan motivasi untuk berkendara secara aman dan selamat. Namun, persepsi yang baik belum tentu perilaku berkendara juga akan baik. Seperti teori yang dikemukakan oleh robbins tentang persepsi, bahwa persepsi seseorang akan berubah-ubah sesuai dengan minat, bakat, motif, kepentingan, dan hasil pengideraannya, sehingga persepsi seseorang akan berubah-ubah sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.

Motorcycle could be the biggest threat in accident on the street and could be the biggest victim of death. From ?Ditjen Hubdat? accident that happen in Indonesia involve motorcycle at least eight from ten accident. In Bogor more than 30% accident or 2600 accident case involved student with range of age between 16-21. The things happen because of the bad behavior of student in riding motorcycle. Depend on that fact, so this study with goal to knowing the perception description of safety motorcycle riding on high school student in Bogor city. Sample on this research on 3 different high school student with goal could represent all of the high school student in Bogor who using a motorcycle. With total 239 sample, design of this research is descriptive with crossectional, which means the data collected at the same time use questioner and observation.
From the result of research perception of safety motorcycle riding on high school student is overall good. Although the maker factor of perception like knowledge, experience, and motorcycle condition not too good to improve student to do safety riding. But this perception could be made from the result of estimate the neighborhood and good motivation to do safety riding. However good perception not means good behavior on riding motorcycle. Just like Robbins theory of perception, the perception of someone could change a way with talent, motif, expectation and the result of their own estimates. Someone perception could change on their own needed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Herlambang
"Penelitian ini mencoba mencari tahu apakah yang menjadi motivasi pelaku bullying, khususnya pada institusi pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksploratif dan tipe penelitian ex post facto field study.
Motivasi diukur dengan menggunakan alat ukur motivasi pelaku bullying. Alat ukur ini menggunakan metode rangking, dimana responden diminta untuk memilih motivasi apa yang paling sesuai dengan tindak bullying yang disajikan. Ada sepuluh kemungkinan motivasi dan tiga bentuk bullying. Dari rangking yang diberikan responden inilah, data yang didapat kemudian diolah. Penelitian dilakukan di Jakarta, Jogjakarta dan Surabaya pada tingkat SMP, SMA dan PT dengan jumlah total subjek 1398 orang.
Dari hasil yang didapat, disimpulkan bahwa motivasi pelaku bullying secara umum adalah social gain, dislike/jealousy dan emosi. Pada penelitian ini diperoleh juga motivasi yang merupakan hasil tabulasi silang dengan tingkat pendidikan, kota penelitian, bentuk bullying dam keterlibatan dengan bullying.

This study is trying to find out what motivates bullying among students, specially in educational institution. The study is using quantitave method and considered as explorative studies with ex post facto filed study type.
Motivation is measured with motivational bullying scale, which use rangking method. Respondent will give rank for motivation that match with his opinion, based on bullying act given. From those rank data is achieved and going on further process. The study enacted in Jakarta, Jogjakarta and Surabaya among high school and university student, with total 1398 respondent.
From the data achieved, the result of this study is bullying among students are motivated by social gain, dislike/jealousy and emotional reason. From the study, we also have cross-tabulation between motivation with educational level, city, bullying form, and takes part or not in bullying act."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
371.582 HER g
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Giani Aldilla
"Rumah Sakit MH Thamrin Internasional Salemba merupakan rumah sakit swasta yang cukup besar dan kompleks yang terdiri dari beragamnya profesi dan karakteristik individu yang ada di rumah sakit RS MH Thamrin Internasional Salemba, khususnya Divisi Umum dan Keuangan, sehingga sangat dibutuhkan pemeliharaan serta pengembangan manajemen sumber daya manusia. Salah satunya adalah melalui pembinaan motivasi kerja karyawan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hubungan faktor ekstrinsik dengan motivasi kierja karyawan Divisi Umum dan Keuangan RS MH Thamrin Internasional Salemba tahun 2009.
Penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian potong lintang atau Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan Divisi Umum dan Keuangan RS MH Thamrin Internasional Salemba sebanyak 74 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran faktor ekstrinsik yang terdiri dari kebijakan perusahaan terbukti memiliki hubungan dengan motivasi kerja, gaji terbukti memiliki hubungan dengan motivasi kerja, tanggung jawab terbukti memiliki hubungan dengan motivasi kerja, kondisi kerja terbukti memiliki hubungan dengan motivasi kerja, hubungan antar pribadi tidak terbukti memiliki hubungan dengan motivasi kerja, gaya kepemimpinan tidak terbukti memiliki hubungan dengan motivasi kerja dan supervisi terbukti memiliki hubungan dengan motivasi kerja. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pihak rumah sakit khususnya manajemen mendapatkan informasi mengenai motivasi kerja karyawan Divisi Umum dan Keuangan, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dan evaluasi bagi motivasi kerja karyawan, yang pada akhirnya akan berdampak terhadap kualitas pelayanan yang lebih baik di RS MH Thamrin Internasional Salemba."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11 12   >>