Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2006
TA1477
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Tejabaswara
"The level of milk consumption in Indonesia is still low amongst Asia countries with only 11.9 per capita. Pocket money is a source of children in school aged to buy some products. The research aims to know if there is an association between the habit of milk consumption and pocket money in school aged children or not. This cross sectional study was held in SD Pegangsaan 01 Cikini, on January 2011 with population as musch as 97 students from grade 4,5, and 6.
The result showed all of the respondents consumed milk, however there is no association between the habit of milk consumption and pocket money;The level of milk consumption in Indonesia is still low amongst Asia countries with only 11.9 per capita. Pocket money is a source of children in school aged to buy some products. The research aims to know if there is an association between the habit of milk consumption and pocket money in school aged children or not. This cross sectional study was held in SD Pegangsaan 01 Cikini, on January 2011 with population as musch as 97 students from grade 4,5, and 6. The result showed all of the respondents consumed milk, however there is no association between the habit of milk consumption and pocket money."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
[FKM UI, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; Bandung Health Polythenic],
PS-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Marisi
"ABSTRAK
Pemahaman ketidakcukupan ASI didefinisikan sebagai keadaan dimana seorang
ibu telah atau menganggap dirinya tidak lagi memiliki ketersediaan ASI dan hal
ini merupakan alasan utama lepas susu lebih awal. Penelitian ini merupakan
penelitian analitik cross sectional dengan menggunakan data primer dan
sekunder yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi selama
hamil dengan persepsi ketidakcukupan ASI di Puskesmas Kecamatan Tanjung
Priok yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa status gizi yang tidak sesuai rekomendasi, umur ≤ 30 tahun, ibu bekerja,
hamil anak pertama, tidak adanya bimbingan laktasi, pengetahuan, dan dukungan
nakes mempengaruhi ketidakcukupan ASI. Agar persepsi ibu tentang
ketidakcukupan ASI tidak dijadikan alasan utama untuk menghentikan ASI maka
perlunya peningkatan status gizi selama hamil serta penyuluhan oleh nakes
tentang ASI Eksklusif.

ABSTRACT
The understanding off breast milk is defined as asituation where a mother has or
thinks she is no longer has the availability of brenst milk and this is the main
reason of early off milk. This research is a cross sectional analytic study using
primary and secondary data aimed to determine the relationship between nutrional
status during pregnancy with the perceived insufficient milk in Tanjung Priok
public health center that has not been done before. The result shovvs that
nutritional status that is not relevant to the recommendation, age under 30 years
old, working mother, first pregnancy, no gvidance about lactation, knowledge, and
support from health worker are affecting inadequacy of breast milk. In order
mothers perception abaut breast milk inadequacy can not be use as the main
reason to stop breast feeding, therefore improving nutritional status during
pregnancy and counceling by the health worker are needed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Santi Widya Putri
"ABSTRAK
Nama : Mega Santi Widya PutriProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Pengaruh Konsumsi Susu Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24 Bulan DiKecamatan Duren Sawit Tahun 2018Pendahuluan: Stunting merupakan kekurangan gizi kronis akibat kekurangan asupan zat gizi dalamwaktu yang lama, biasanya diikuti dengan frekuensi sering sakit, yang disebabkan oleh berbagai faktorseperti kurangnya pengasuhan, penggunaan air yang tidak bersih, lingkungan yang tidak sehat,terbatasnya akses terhadap pangan dan kemiskinan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh konsumsi susu dengan kejadian stunting pada anak balita usia 24 bulan di Kecamatan DurenSawit tahun 2018. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian casecontrol, jumlah sampel penelitian ini adalah 74 orang, pada kelompok kasus 37 anak, dan pada kelompokkontrol 37 anak. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Duren Sawit pada anak balita usia 24 bulan.Hasil: Hasil penelitian analisis bivariat menunjukkan terdapat pengaruh antara konsumsi susu, frekuensiminum susu, jumlah minum susu, mulai minum susu, pendidikan ibu, pengetahuan gizi ibu, penyakitinfeksi, asupan energi, asupan lemak, dan asupan zat besi dengan kejadian stunting. Tidak ditemukanpengaruh pendidikan ayah, pekerjaan ayah, pekerjaan ibu, besar keluarga, riwayat ASI Eksklusif, asupankarbohidrat, dan asupan kalsium dengan kejadian stunting. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwakonsumsi susu, penyakit infeksi, dan asupan energi berpengaruh terhadap kejadian stunting dan yangpaling dominan dalam mempengaruhi kejadian stunting adalah konsumsi susu. Kesimpulan: Konsumsisusu memiliki pengaruh dengan kejadian stunting pada anak usia 24 bulan.Kata Kunci :Balita, Stunting, Konsumsi Susu

ABSTRACT
Name Mega Santi Widya PutriStudy Program Public Health SciencesTitle Influence of Milk Consumption with Stunting Event in 24 Month Child inDistrict Duren Sawit East Jakarta Year 2018Introduction Stunting is a chronic malnutrition caused by a lack of long term nutritional intake, usuallyfollowed by frequent frequent illness, caused by factors such as lack of care, impure water use, unhealthyenvironment, limited access to food and poverty . Purpose This study aims to determine the effect ofmilk consumption with the incidence of stunting in children aged 24 months in Kecamatan Duren Sawitin 2018. Method This study is a quantitative study with case control research design, the number ofsamples of this study was 74 people, in case group 37 children, and in the control group of 37 children.This research was conducted in Duren Sawit Subdistrict in children aged 24 months. Results The resultsof bivariate analysis showed that there was influence between milk consumption, milk drinkingfrequency, milk drinking, milk, mother education, mother 39 s nutrition, infectious diseases, energy intake,fat intake, and iron intake with stunting events. No effect of father 39 s education, father 39 s work, mother 39 sjob, family size, history of exclusive breastfeeding, carbohydrate intake, and calcium intake with stuntingevents. The result of multivariate analysis showed that milk consumption, infectious diseases, and energyintake had an effect on stunting event and the most dominant in influencing stunting incidence was milkconsumption. Conclusion Milk consumption has an influence with stunting events in children aged 24months.Key words Toddler, Stunting, Milk Consumption"
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50622
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Geneva: World Health Organization, 1962
613 WOR m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Djainal Abidin
"Sasaran umum pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui perilaku hidup sehat dan pemberdayaan individu, keluarga, dan masyarakat dalam bidang kesehatan. Upaya pembangunan kesehatan mencakup pencegahan, penyembuhan, dan pemulihan secara menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima serta terjangkau seluruh masyarakat Indonesia. Salah satu upaya pencegahan adalah dengan mengkonsumsi makanan bergizi termasuk susu. Adalah penting untuk mengetahui bagaimana perilaku konsumsi susu pada rumah tangga di Indonesia. Akan tetapi pada kenyataannya belum pernah ada studi tentang perilaku konsumen susu yang menganalisis dari aspek-aspek demografi selain aspek-aspek lain.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sejauh mana faktor sosial, ekonomi, demografi, dan psikologi khususnya kebiasaan (habit) hidup dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengkonsumsi susu di rumah tangga Indonesia.
Sumber data studi ini adalah data model hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 1998. Adapun faktor-faktor yang diuji adalah demografi (proporsi ART umur muda, umur tua, dan perempuan), sosial (pendidikan kepala rumah tangga), ekonomi (pengeluaran rumah tangga dan proporsi ART yang bekerja), dan variabel psikologis (kebiasaan sehat, makan, dan belanja barang mewah). Metode analisis yang digunakan pada studi ini adalah model regresi logistik multinomial.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa persentase konsumsi susu setiap hari terbesar pada rumah tangga yang memiliki anak balita, proporsi ART perempuan terbesar, KRT yang berpendidikan lebih tinggi, pengeluaran rumah tangga yang lebih besar, dan proporsi ART yang tidak bekerja.
Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa hampir semua faktor yang diuji mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap konsumsi susu. Hlbungan positif pada pengeluaran rumah tangga. proporsi ART perempuan, umur muda, umur tua dan kebiasaan belanja barang mewah. Kebiasaan sehat dan konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat serta pendidikan KRT mempunyai hubungan signifikan terhadap konsumsi susu di rumah tangga. Begitu pula pendidikan KRT dan proporsi ARI bekerja serta kebiasaan sehat mempunyai hubungan yang signifikan terhadap konsumsi susu di rumah tangga."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T8906
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Fitriani
"[ABSTRAK
Pasca latihan yang berat dan lama, atlet memerlukan suplemen gizi yang
tepat untuk memaksimalkan pemulihan dan performa. Penelitian ini bertujuan
untuk membuktikan pengaruh susu cokelat dan minuman berkarbohidrat-protein
terhadap pemulihan dan performa atlet dayung nasional cabang rowing putera
berusia 18 – 23 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni
yang bersifat single-blind dengan crossover design dan dilaksanakan di Pelatnas
Dayung Pengalengan, Jawa Barat pada Bulan April 2015. Atlet diberikan susu
cokelat atau minuman berkarbohidrat-protein selama 4 jam recovery di antara 2
latihan endurance. Sebelum (pre) dan sesudah latihan (post), sampel darah vena
diambil untuk mengukur peningkatan ureum darah dan kreatin kinase darah
sebagai indikator pemulihan, masing-masing menggunakan Cobas C111 dan
Advia 1650/1800. Performa diukur pada latihan ke-2 menggunakan ergometer
dayung. Peningkatan ureum darah, kreatin kinase darah dan performa antara
kedua perlakuan dibandingkan menggunakan uji t independen. Hasil analisis
membuktikan bahwa peningkatan rata-rata ureum darah setelah pemberian susu
cokelat lebih rendah, yakni 9,14 ± 3,39 mg/dl dibandingkan minuman
berkarbohidrat-protein, yakni 16,29 ± 4,89 mg/dl (p value = 0,012) yang artinya
pemulihan glikogen otot setelah pemberian susu cokelat lebih tinggi dibandingkan
minuman berkarbohidrat-protein. Hal ini menunjukkan bahwa susu cokelat
merupakan alternatif suplemen pasca latihan yang efektif.

ABSTRACT
After an intense and long lasting exercise, athletes have sought nutritional
supplements to maximize recovery and performance. This study compared the
effects of chocolate milk and carbohydrate-protein replacement drink on recovery
and performance among national rowing male athletes aged 18 – 23 years. This is
a single-blind, true experimental study with crossover design, conducted in
National Training Centre, Pengalengan, April 2015. Athletes received milk
chocolate or carbohydrate-protein replacement drink during 4 hours recovery
between 2 endurance exercises. Before (pre) and after exercise (post), venous
blood sample was collected to measure the increase of blood urea nitrogen (BUN)
and creatin kinase (CK) as indicator of recovery, using Cobas C111 and Advia
1650/1800 respectively. Performance was measured in the second exercise using
rowing ergometer. The effects of each treatment on BUN, CK and performance
was compared by using independent t tests. The result demonstrated that the
increase of BUN were significantly lower (muscle glycogen recovery were
significantly higher) for chocolate milk trial compared to carbohydrate-protein
repleacement drink trial (9,14 ± 3,39 mg/dl vs. 16,29 ± 4,89 mg/dl, P = 0,012). It
suggested that chocolate milk is an effective post-workout recovery aid., After an intense and long lasting exercise, athletes have sought nutritional
supplements to maximize recovery and performance. This study compared the
effects of chocolate milk and carbohydrate-protein replacement drink on recovery
and performance among national rowing male athletes aged 18 – 23 years. This is
a single-blind, true experimental study with crossover design, conducted in
National Training Centre, Pengalengan, April 2015. Athletes received milk
chocolate or carbohydrate-protein replacement drink during 4 hours recovery
between 2 endurance exercises. Before (pre) and after exercise (post), venous
blood sample was collected to measure the increase of blood urea nitrogen (BUN)
and creatin kinase (CK) as indicator of recovery, using Cobas C111 and Advia
1650/1800 respectively. Performance was measured in the second exercise using
rowing ergometer. The effects of each treatment on BUN, CK and performance
was compared by using independent t tests. The result demonstrated that the
increase of BUN were significantly lower (muscle glycogen recovery were
significantly higher) for chocolate milk trial compared to carbohydrate-protein
repleacement drink trial (9,14 ± 3,39 mg/dl vs. 16,29 ± 4,89 mg/dl, P = 0,012). It
suggested that chocolate milk is an effective post-workout recovery aid.]"
2015
T43777
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarimonitha Munadzilah
"ABSTRAK
Latar belakang: Prevalens malabsorpsi laktosa bervariasi tergantung daerah geografis. Di Indonesia, prevalens pada usia 3-5 tahun turun dari 72 di tahun 1971 menjadi 21,3 di tahun 1997 dan pada usia 6-12 tahun sebesar 58 . Pajanan rutin terhadap susu dan produknya dipercaya menimbulkan respons adaptif dan merubah prevalens. Tujuan: Mengetahui perubahan prevalens malabsorpsi laktosa pada usia 3-12 tahun dalam 50 tahun terakhir serta pengaruh pajanan susu dan produknya terhadap prevalens malabsorpsi laktosa. Metode: Desain potong lintang pada 174 anak usia 3-12 tahun. Dilakukan anamnesis mengenai kebiasaan konsumsi susu dan produknya serta pemeriksaan uji napas hidrogen. Hasil: Prevalens pada usia 3-5 tahun adalah 20,8 dan usia 6-12 tahun adalah 35,3 . Prevalens pada usia 3-5 tahun tidak berhubungan dengan kebiasaan minum susu p=1, ABSTRACT
Background: Prevalence of lactose malabsorption LM varies. In Indonesia, prevalence in children aged 3-5 years decreased from 72 in 1971 to 21.3 in 1997 and 58 at age 6-12 years. Routine exposure to milk and dairy products is believed to lead to an adaptive response and changes the prevalence. Aim: To know the change of LM prevalence rsquo;s in aged 3-12 years in the last 50 years and the effect of milk and dairy product exposure. Method: Cross-sectional design. 174 healthy children aged 3-12 years old were undergone hydrogen breath test and interviewed. Result: Prevalence LM at aged 3-5 years was 20.8 and 35.3 at 6-12 years. In group 3-5 years, no association between prevalence and milk consumption habits p=1, p"
2018
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>