Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 652 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadya Sagita
"Merek merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan ekonomi, yaitu sebagai identitas dari barang dan/atau jasa yang diperdagangkan. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis telah mengalami perluasan definisi merek, yaitu dengan ditambahkannya merek-merek nonkonvensional secara eksplisit seperti merek tiga dimensi, hologram dan suara. Selain ketiga jenis merek nonkonvensional tersebut, masih ada jenis-jenis merek nonkonvensional lainnya, salah satunya adalah merek gerak. Namun, merek gerak tidak secara eksplisit disebutkan dalam definisi merek pada Undang-Undang Merek. Skripsi ini membahas mengenai merek gerak, apakah merek gerak dapat didaftarkan di Amerika Serikat, Uni Eropa, Hong Kong dan Jepang, syarat-syarat pendaftaran merek gerak di negara-negara tersebut, apakah merek gerak dapat didaftarkan di Indonesia, syarat-syarat pendaftaran merek gerak di Indonesia, serta kendala pendaftaran merek gerak di Indonesia. Skripsi ini merupakan penelitian yuridis normatif yang meneliti rumusan masalah menggunakan peraturan-peraturan yang berlaku. Dari penelitian ini, ditemukan kesimpulan bahwa meskipun belum diatur dalam Undang-Undang Merek, tidak tertutup kemungkinan merek gerak untuk dapat didaftarkan di Indonesia. Direktorat Jenderal Hak atas Kekayaan Intelektual dapat melihat ketentuan mengenai pendaftaran merek gerak dalam Singapore Treaty maupun ketentuan pendaftaran merek gerak di berbagai negara sebagai pedoman dalam memeriksa pendaftaran merek gerak di Indonesia.
Trademark is one of the important factors in economic activity, which is as an identity of goods and or services traded. Trademark definition in Law Number 20 of the Year 2016 concerning Trademark and Geographical Indications has been through an expansion with the addition of non conventional trademarks explicitly such as three dimensional trademark, holograms and sound. Besides those 3 non conventional trademarks, there are still more non conventional trademarks one of them is motion trademark. However, motion trademark is not mentioned explicitly in trademark definition in Law Number 20 of the Year 2016. This undergraduate thesis discussed about motion trademark, whether motion trademark can be registered in the United States of America, European Union, Hong Kong and Japan, requirements to register motion trademark in those countries, whether motion trademark can be registered in Indonesia, requirements to register motion trademark in Indonesia, also the obstacles faced to register motion trademark in Indonesia. The writer uses a normative legal writing method, analyzing problems using applicable regulations. From this research, it can be concluded that even though it is not yet to be regulated in Trademark Law in Indonesia, it is possible to register motion trademark in Indonesia. The Indonesia Intellectual Property Office can use regulations related to registration of motion trademark in the Singapore Treaty or in Trademark Law from certain countries as guidelines to examine motion trademark registration in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rajulur Rakhman
"ABSTRAK
Setelah diundangkannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis, Negara Indonesia akhirnya mempunyai dasar hukum tentang pelindungan merek Suara. Oleh sebab itu, diperlukan penelitian yang lebih mendalam terkait aturan tentang pelindungan merek suara di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan berdasarkan kepada penelitian yuridis normatif. Dari permasalahan yang ada, kesimpulannya antara lain suara dapat dijadikan sebagai merek, tanda suara memiliki kelebihan-kelebihan khusus dan masih terdapatnya kekurangan dalam aturan yang berlaku saat ini terkait dengan pelindungan merek suara di Indonesia. Penelitian menyarankan agar segera dibuat pedoman standar teknis dari merek suara.

ABSTRACT
Following the enactment of the Regulation Number 20 Year 2016 on Trademarks and Geographical Indications, the Republic of Indonesia finally has a legal basis on the protection of sound mark. Therefore, more in depth research on the regulation is needed. The research method is based on normative juridical research. From the existing problems, the conclusions are sound can be used as a trademark, sound marks as a trademark have special advantages among others and there are still deficiencies in the current rules related to the protection of sound marks in the Republic of Indonesia. Research suggests that a technical standard guidance of the sound marks to be created immediately."
2018
T49744
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Firmansyah
Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2011
346.048 HER p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
C. Nurlany Mulia Pranata
"ABSTRAct
Eksistensi brand experience menjadi hal yang penting untuk diaplikasikan oleh pemasar karena memahami bagaimana konsumen merasakan pengalaman yang diberikan oleh brand dapat membantu mengembangkan strategi pemasaran. Hal ini terutama berlaku untuk pembentukan brand personality. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh yang dihasilkan oleh brand experience terhadap pembentukan brand personality Starbucks Coffee Indonesia. Penelitian ini menggunakan paradigma positivis, logika deduktif, dan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 230 mahasiswa aktif Ilmu Komunikasi UI pada tahun 2018. Hasil penelitian menunjukan bahwa brand experience memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap pembentukan brand personalityEksistensi brand experience menjadi hal yang penting untuk diaplikasikan oleh pemasar karena memahami bagaimana konsumen merasakan pengalaman yang diberikan oleh brand dapat membantu mengembangkan strategi pemasaran. Hal ini terutama berlaku untuk pembentukan brand personality. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh yang dihasilkan oleh brand experience terhadap pembentukan brand personality Starbucks Coffee Indonesia. Penelitian ini menggunakan paradigma positivis, logika deduktif, dan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 230 mahasiswa aktif Ilmu Komunikasi UI pada tahun 2018. Hasil penelitian menunjukan bahwa brand experience memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap pembentukan brand personality.

ABSTRACT
The exixtence of brand experience becomes important to be applied by the marketers. This happens because understanding the consumers feeling about the experience which provided by the brand can help the marketers to develop marketing strategy. The purpose of this research is to see the influence of brand experience to brand personality of Starbucks Coffee Indonesia. This research uses positivist paradigm, deductive logic, and quantitative approach. All the datas were collected through questionnaires that distributed to 230 active students of Communications Science of UI in 2018. The results of this research shows that brand experience has a significant effect in shaping the brand personality."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azlifa Rheynata Dewi
"Pengaruh media digital menyebabkan perkembangan yang pesat di banyak industri, termasuk industri tata rias, yang akan dieksplorasi lebih lanjut dalam penelitian ini. Raine Beauty adalah salah satu merek lokal terkemuka terbaru yang diciptakan oleh Raisa Adriana, seorang penyanyi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati, mengeksplorasi dan menganalisis peran branding Raisa Andriana dalam berkembangnya bisnis Raine Beauty di Instagram. Untuk memenuhi tujuan makalah penelitian ini, penelitian ini menggunakan dua teori; Brand Awareness Theory dan Brand Recognition dan Brand Recall Performance. Data dikumpulkan menggunakan analisis data kualitatif melalui data analisis dan jurnal-jurnal terdahulu. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa personal branding Raisa membantu meningkatkan bisnis Raine Beauty dan kesadaran merek mereka dengan mempromosikan merek tersebut sekaligus menjalin dan menjaga hubungan antara para pengikutnya. Selain itu, jurnal ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih kepada pembaca tentang bagaimana personal branding dapat mempengaruhi kesadaran merek suatu bisnis melalui engagement dan followers di Instagram.

The effect of digital media leads to growth of many industries, including the makeup industry, which will be explored more in this study. Raine Beauty is one of the newest leading local brands created by Raisa Adriana, a singer in Indonesia. This research paper focuses more on Raisa as a singer who utilizes her Instagram to promote Raine Beauty's business. The aim of this research is to observe, explore and analyze Raisa Andriana’s branding role in raising Raine Beauty’s business on Instagram. To fulfill this research paper’s objective, this study uses Brand Awareness Theory and Brand Recognition and Recall Performance. The data is collected through content analysis and past journals. The data analysis uses qualitative data analysis. The results of this study proved that Raisa’s personal branding helps to raise Raine Beauty's business and brand awareness by promoting the brand while also engaging and maintaining the relationship between her followers. Moreover, it also gives readers a further understanding that personal branding can affect brand awareness of a business through Instagram engagement and followers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jonathan Saputra
"Pengaturan mengenai merek di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis. Persamaan merek dengen merek terkenal adalah salah satu dasar untuk membatalkan pendaftaran suatu merek. Dalam sengketa merek yang memiliki persamaan dengan merek terkenal, seringkali dianggap terdapat iktikad tidak baik. Tulisan ini menganalisis apakah persamaan dengan merek terkenal untuk barang tidak sejenis langsung membuktikan iktikad tidak baik berdasarkan putusan pengadilan. Tulisan ini mengkaji asas-asas hukum dengan menggunakan metode yuridis normatif mengenai perlindungan merek terkenal di Indonesia. Metode ini digunakan dalam menganalisis perkara-perkara perlindungan merek terkenal yang sudah dituangkan dalam putusan pengadilan. Putusan pengadilan yang digunakan dalam kasus ini adalah sengketa merek Starbucks, Puma, Versus, Giordano, dan Maple Leaf. Kesimpulan yang diperoleh dari skripsi ini adalah bahwa pemilik merek yang mereknya memiliki persamaan dengan merek terkenal selalu dinyatakan memiliki iktikad tidak baik dengan dikaitkannya keterkenalan merek dan persamaan pada pokoknya.

Regulations regarding trademark in Indonesia are regulated in Law Number 20 of 2016 concerning Trademarks and Geographical Indications. Similarity of a mark to a well-known mark is one of the grounds for canceling the registration of a mark. In disputes over trademark that are similar to well-known trademark, it is often assumed that there is bad faith. This paper analyzes whether similarities with well-known brands for dissimilar goods directly prove bad faith based on court decisions. This article examines legal principles using normative juridical methods regarding the protection of well-known brands in Indonesia. This method is used in analyzing well-known brand protection cases that have been outlined in court decisions. The court decisions used in this case are the Starbucks, Puma, Versus, Giordano and Maple Leaf trademark disputes. The conclusion obtained from this thesis is that trademark owners whose tradenarks have similarities with well-known trademark are always declared to have bad faith by linking trademark fame and similarities in essence."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dionisius Ardy Tanzil
"Perlindungan Hukum Merek menjadi perlindungan yang sangat penting dalam dunia perekonomian dan dalam mewujudkan identitas dari sebuah produk baik itu barang maupun jasa. Dengan cepatnya perkembangan teknologi melalui globalisasi, Merek yang ada di dunia semakin beragam jenisnya, terdapat merek-merek nontradisional yang salah satunya yaitu merek 3 Dimensi. Di Indonesia, perlindungan atas Hukum Merek diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis. Undang-undang ini menggantikan Undang-undang sebelumnya dengan ketentuan yang lebih lengkap dalam melindungi merek-merek baru yang ada di dunia. Merek 3 Dimensi sebagai salah satu merek yang lebih baru atau nontradisional hadir sebagai merek dengan jenis yang lebih baru sehingga lebih unik dan semakin menunjukkan identitas produk melalui fisiknya. Salah satu produk yang dilindungi dengan perlindungan Merek 3 Dimensi adalah Minifigure dari produsen mainan merek Lego. Mainan Minifigure Lego dilindungi dengan perlindungan Merek 3 Dimensi sebagai usahanya dalam menjaga bentuk Minifigurenya sehingga tidak digunakan oleh pihak lain. Lego dalam melindungi Minifigurenya dengan perlindungan Merek 3 Dimensi beberapa kali digugat oleh Pelaku usaha atau produsen mainan lainnya. Lego mendaftarkan Minifigurenya dengan Perlindungan Hukum Merek 3 Dimensi setelah perlindungan atas Hak Paten Minifigurenya sudah habis.

Trademark protection is a very important protection in economic matters and represent the identity of a product, both for goods and services. With the technological development through globalization, trademarks in the world are increasingly diverse, there are non-traditional trademark, one of which is 3 Dimensional Trademark. In Indonesia, the protection of the Trademark Law is regulated in Law Number 20 of 2016 concerning Trademarks and Geographical Indications. This regulation replaces the previous regulations with more complete provisions in protecting new shape of trademarks that exist in the world. 3 Dimensional Trademark as one of the newer or non-traditional trademark presents as a newer type of Trademark, it is more unique and appeals the product identity from a company through its physical appearance. One of the product protected by the 3 Dimensional Trademark protection is Minifigure from Lego brand, the toy manufacturer. Lego Minifigures are protected with 3 Dimensional Trademark protection as an effort to maintain the shape of the Minifigure so it is not used by other parties or manufacturer. Lego in protecting its Minifigure with 3 Dimensional Trademark protection has been sued several times by another parties or other toy manufacturers. Lego protected its Minifigure with 3 Dimensional Trademark Protection after the Minifigure's Patent expired."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Fuji Amaranggana
"Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, dalam beberapa dekade terakhir mulai bermunculan tanda baru yang digunakan sebagai merek yang disebut sebagai merek non-tradisional. Dalam pendaftaran merek non-tradisional terdapat ketentuan mengenai representasi grafis. Skripsi ini akan membahas mengenai ketentuan representasi grafis dalam pendaftaran merek di Indonesia dan Amerika Serikat. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan jenis data sekunder yang diperoleh dari bahan pustaka. Penelitian hukum pada skripsi ini dilakukan dengan perbandingan hukum. Pembahasan dalam skripsi ini mencakup pembahasan mengenai ketentuan representasi grafis dalam pendaftaran merek non-tradisional berdasarkan UU No. 20 Tahun 2016, berdasarkan Lanham Act, dan perbandingan ketentuan representasi grafis dari kedua undang-undang tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa persamaan dan perbedaan ketentuan dalam UU No. 20 Tahun 2016 dan Lanham Act. Selain itu, juga diperlukan adanya perubahan ketentuan representasi grafis dari merek non-tradisional dalam UU No. 20 Tahun 2016.

Along with the development of technology and information, in the last few decades a new sign has been used as a trademarks and known as non-traditional trademarks. In the registration of non-traditional trademarks there are provisions regarding graphical representation of the trademarks. This thesis will discuss the provisions of graphical representation in the registration of non-traditional trademarks in Indonesia and the United States. The research method used is juridical normative with secondary data types obtained from library materials. Legal research in this thesis is carried out with comparative laws. The discussion in this thesis includes discussion regarding the provisions of graphical representation in the registration of non-traditional trademarks based on the Law No. 20 of 2016, based on the Lanham Act, and a comparison of the graphical representation provisions of the two laws. The results showed that there are several similarities and differences in the provisions in the Law No. 20 of 2016 and the Lanham Act. In addition, it is also necessary to change the provisions for graphical representation of non-traditional trademarks in the Law no. 20 of 2016."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Faezaturrahmi
"Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis memberikan kesempatan bagi pihak yang berkepentingan untuk mengajukan permohonan penghapusan atau pembatalan terhadap merek terdaftar. Namun dalam UU Merek tidak mengatur siapa yang dimaksud dengan pihak ketiga yang berkepentingan dalam pengajuan permohonan penghapusan merek. Dalam UU Merek hanya mengatur definisi untuk pihak yang berkepentingan dalam pembatalan merek. Oleh karena itu tulisan ini akan membahas apakah kualifikasi pembatalan merek dapat digunakan pada penghapusan merek serta apakah pertimbangan majelis hakim sudah tepat dalam merumuskan siapa itu pihak ketiga yang berkepentingan dalam gugatan penghapusan merek. Tulisan ini menganalisis bagaimana Majelis Hakim mendefinisikan Pihak Ketiga Yang Berkepentingan dalam gugatan penghapusan merek pada Putusan Nomor 120/Pdt.Sus/Brand/2022/PN Niaga.Jkt.Pst. dan Putusan Nomor 25/Pdt.Sus-Merek/2018/PN Niaga.Jkt.Pst.

Law Number 20 of 2016 on Trademarks and Geographical Indications provides an opportunity for interested parties to file a request for the cancellation or deletion of a registered trademark. However, the Trademark Law does not specify who is considered a third party with an interest in filing a request for the deletion of a trademark. The Trademark Law only defines interested parties for the cancellation of a trademark. Therefore, this paper will discuss whether the qualifications for trademark cancellation can be applied to trademark deletion and whether the judicial panel's considerations are accurate in defining who constitutes a third party with an interest in a trademark deletion lawsuit. This paper analyzes how the judicial panel defines an interested third party in trademark deletion lawsuits in Decision Number 120/Pdt.Sus/Brand/2022/PN Niaga.Jkt.Pst. and Decision Number 25/Pdt.Sus-Merek/2018/PN Niaga.Jkt.Pst."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khalda Azzahra Jayputri
"Roro atau @rorororo_line (Instagram) merupakan brand apparel lokal bertema “playful pieces from traditional Indonesian fabrics”. Roro menggunakan kain yang diambil langsung dari para pengrajin tenun tradisional di Indonesia untuk dijadikan pakaian ready to wear dengan bentuk yang sesuai dengan tren fashion wanita. Dengan kondisi pasar brand apparel lokal yang banyak bermunculan dengan menjual produk sejenis, pemasaran serupa, dan harga yang sama, brand apparel Roro harus memperkuat positioning brand agar unggul dibanding kompetitor dengan pembangunan brand foundation. Brand foundation tersebut akan diimplementasikan pada program komunikasi pemasaran digital "Travel through Fabrics" yang akan memberikan konsumen pengalaman cerita traveling melalui pakaian yang dikenakan. Kampanye ini dieksekusi dengan memperhatikan rangkaian AISAS dengan program content marketing, participative marketing, dan influencer marketing. "Travel through Fabrics" akan berjalan selama empat bulan dengan thematical plan yang terdiri dari The Story of Roro, The Story of our Product, Wear Your Journey, dan Travel with Roro. Tujuan dari kampanye ini adalah untuk meningkatkan awareness & engagement khalayak sasaran terhadap brand apparel Roro.
..... Roro or @rorororo_line (Instagram) is a local apparel brand with the theme “playful pieces from traditional Indonesian fabrics”. Roro uses fabrics taken directly from traditional weaving craftsmen in Indonesia to make ready-to-wear clothes with shapes that match women's fashion trends. With the market conditions for local apparel brands that have sprung up by selling similar products, similar marketing, and the same prices, Roro must strengthen its brand positioning to compete with its competitors by building a brand foundation. The brand foundation will be implemented in the digital marketing communication program "Travel through Fabrics" which will provide a traveling experience to consumers through the clothes they wear. This campaign is executed by using AISAS with the implementation of content marketing, participative marketing, and influencer marketing programs. "Travel Through Fabrics" will run for four months with a thematic plan consisting of The Story of Roro, The Story of our Product, Wear Your Journey, and Travel with Roro. The purpose of this campaign is to increase brand awareness & brand of Roro."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library