Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 649 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendrik F.M.
"Mobile Phones Industry has increased and more competitive nowadays. It could be seen from the variety of mobile phones product segmentation. So that, many of company created an innovative product mobile phones with the multifunction and usage from brand they offered. This challenge was answered by Nokia which became the producer of mobile phones branded.
The purpose from this research was to find out what the consumer perception about the brand association based on the brand function of Nokia and the effect to their responses. In this study, used four variables that build Brand Function such as Guarantee Function, Personal Identification, Social Identification and Status was measured the positive influence on consumer responses to accept brand extentions, to recommend the brand and to pay the premium price.
This research was conductded during December 2007. To support this research, 130 questions were distributed, consisted of 26 questions that related to all indicators as mentioned above. This research used the combination of puposive sampling and accidental convenience sampling. Factor analysis and multiple linear regression were used to analize the data.
This research found that dimensions that build brand extentions which had a significant influence to the consumer response to accecpt brand extentions were Guarantee Function and Social Identification had a significant influence; Personal Identification and Status have not a significant influence. The dimensions that build brand functions which had a significant influence to the consumer response to recommend the brand were Guarantee Function, Personal Identification and Social Identification function. And the last the dimensions that build brand
function which had a positive influence to the consumer response to pay premium price were Guarantee Function, Personal Identification Function and Status had a significant influence; Social Identification had not a significant influence."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Parningotan Rusdianto
"These research empirically examined the effect of brand image, product knowledge, and product involvement on repurchase intention from the owner of Bajaj, Honda, Kanzen and Kymc. Therefore these study was conducted to observe the influence of brand image, product knowledge, product involvement on the decided of repurchasing motorcycle and also to observe the differences between Bajaj, Honda, Kanzen and Kymco. The research method the researcher used was the descriptive method with the objective was to try to find an understanding about the effect of positive word of mouth received on buyers purchase intention. The data was collected by surveying 120 respondent whohave motorcycle like Bajaj, Honda, Kanzen and Kymco. Data were obtained and conducted by an analysis by using regression analysis.
The findings of this study contribute to the previous research on the effect of brand image, produk knowledge and product involvement on repurchase intention and provide further insight into understanding consumer behavior. Results demonstrated that brand image, produk knowledge and product involvement give an affect to consumers perceptions and their desires to repurchase. And in the result was obtained the difference between Bajaj, Honda, Kanzen and Kymco."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Purbaningtyas
"Penelitian ini membahas tentang komunitas motor Jakarta Mio Club dalam mempengaruhi loyalitas merek pada Yamaha Mio. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tujuan menjelaskan hubungan dua variable yakni Brand Community sebagai variable independen dan loyalitas merek sebagai variable dependen. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada anggota komunitas Jakarta Mio Club di Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand community memiliki pengaruh signifikan terhadap loyalitas merek. Namun demikian peneliti menyarankan agar penggunaan brand community terhadap loyalitas merek disertai dengan penerapan komunikasi pemasaran lainnya.

This study discusses motorcycle community in Jakarta Mio Club brand loyalty influence on Yamaha Mio. Research using this quantitative approach with the goal of explaining the relationship of two variables Brand Community as the independent variable and brand loyalty as the dependent variable. Data obtained in this research through the distribution of questionnaires to members of the community Mio Club Jakarta in Jakarta.
Results of research indicate that the brand community has a significant influence on brand loyalty. However, researchers suggested that the use of brand loyalty to the community along with the implementation of other marketing communications.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rulianna Aprilia
"Selebiriti merupakan figur yang mendapatkan sorotan publik. Hal ini yang sering dimanfaatkan oleh pengiklan untuk mempromosikan produknya. Penelitian ini ingin melihat perbandingan pengaruh persepsi pada endorser dalam dua iklan televisi (TVC) Pond?s White Beauty terhadap sikap pada merek Pond?s White Beauty. Teori yang digunakan adalah VisCAP Model dan Hierarchy of Effect.
Penelitian ini menerapkan paradigma positivis, pendekatan kuantitatif, metode eksperimen, dan merupakan penelitian eksplanatif komparatif. Penelitian ini menggunakan Korelasi Pearson dan T-Test untuk menguji menguji pengaruh persepsi pada endorser terhadap sikap pada merek dan untuk menguji perbedaan antara 2 kelompok penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi responden pada endorser selebiriti lebih positif dibandingkan pada endorser non-selebriti. Dari hasil pengukuran juga dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap merek Pond?s White Beauty lebih positif saat melihat iklan yang dibintangi oleh selebriti. Kemudian, hasil penelitian juga membuktikan adanya korelasi positif antara persepsi pada endorser dengan sikap pada merek.

Celebirities are figures that attract attention of the general public. This issue is often manipulated by advertisers to promote their products. This research is aimed at comparing the influence of perception on endorsers in two Pond?s White Beauty advertisements towards the latter?s brand attitude. The theory used is the VisCAP Model and the Hierarchy of Effect Model.
This research applies positivism paradigm, quantitative approach, experimental methods, and represents a comparative and explanatative research. This research uses Pearson`s Correlation and T-Test to test the influence of perception on endorsers towards brand attitude and to test difference between 2 research groups.
Research outcomes reveal that respondents perception on the endorser who is a celebrity is more positive as compared to non celebrity. Measurement indicators also show that respondents attitude on Pond`s White Beauty brand is more positive upon seeing an advertisement starred by a celebrity. Furthermore, this research also proves a positive correlation between perception on the endorser and brand attitude."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farhan Ramadhan
"Perlindungan terhadap merek terkenal pada dasarnya merupakan suatu hal yang sudah diamanatkan oleh undang-undang, namun pada kenyataannya pelaksanaan pelindungan terhadap merek terkenal sendiri di Indonesia dirasa masih belum diberikan dan dilaksanakan secara maksimal hingga saat ini. Hal ini dapat terjadi, karena memang pengaturan perlindungan terhadap merek terkenal yang masih belum memadai serta penerapan kriteria merek terkenal yang belum didasari oleh suatu dasar yang kuat oleh hakim di dalam sengketa merek. Walaupun terkait dengan kriteria merek terkenal telah diatur secara lebih lanjut di dalam PERMENHUKAM 67/16, namun ketidakhadiran pedoman standar dari kriteria tersebut menyebabkan ketidakseragaman baik oleh praktisi maupun hakim dalam menerapkan kriteria tersebut. Oleh karena itu, skripsi ini akan mengkritisi dan menganalisis pengaturan terkait dengan merek terkenal serta penerapannya oleh hakim dalam sengketa merek di Indonesia serta membandingkannya dengan pengaturan dan penerapannya di Singapura dan Amerika Serikat. Metode penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian yuridis-normatif, dan menggunakan bahan-bahan kepustakaan seperti bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Hasil laporan penelitian ini akan berupa sebuah laporan yang mengidentifikasi dan mengklarifikasi permasalahan yang ada sehingga dapat melewati proses analisis dan pengambilan kesimpulan. Temuan yang akan disampaikan dalam penelitian ini adalah masukan-masukan untuk perbaikan terhadap pengaturan merek terkenal dan penerapan kriteria merek terkenal dalam sengketa merek kedepannya.

The protection of well-known marks is basically a matter that has been mandated by law, but in reality, the implementation of protection for well-known marks in Indonesia is considered to have not been maximally given and implemented to date. It can happen because the regulation of the protection of well-known brands is still inadequate as well as the application of criteria for well-known marks that have not been based on a strong basis by the judges in trademark disputes. Although the criteria for well-known marks have been further regulated in PERMENHUKAM 67/16, the absence of standard guidelines from these criteria has led to a lack of uniformity both by practitioners and judges in applying these criteria. Therefore, this thesis will criticize and analyze the regulations related to well-known marks and their application by judges in trademark disputes in Indonesia and compare them with their regulations and applications in Singapore and the United States. The research method in writing this thesis is juridical-normative research, and uses library materials such as primary, secondary, and tertiary legal materials. The results of this research report will be in the form of a report that identifies and clarifies existing problems so that it can go through the process of analysis and conclusion. The findings which would be conveyed in this study are inputs for improvements to the regulations of well-known marks and the application of criteria for well-known marks in future trademark disputes."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harsono Adisumarto
Jakarta: Akademika Pressindo, 1990
346.048 HAR h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Nurseto
"Analisis Strategi Emotional Branding dan Kaitannya degan Brand Loyalty: Studi Kasus BreadTalk. xv + 101 halaman; 13 tabel; 22 gambar; 11 halaman lampiran Perubahan yang terjadi dalam kegiatan ekonomi pada saat ini membuat persaingan bisnis menjadi semakin kompleks. Persaingan tidak lagi pada tataran produk, tetapi lebih pada tataran merek atau brand. Hal ini membuat merek menjadi elemen yang sangat penting dalam menciptakan loyalitas konsumen sebagai sebuah competitive advantage. Mark Gob_ dalam bukunya Emotional Branding: The New Paradigm for Connecting Brand to People mengungkapkan strategi yang tepat dalam menciptakan merek melalui pendekatan emosional, sehingga pada akhirnya tercipta hubungan emosional yang erat dan tahan lama antara merek dan konsumen melalui 10 perintahnya dan formulasi keempat pilarnya yaitu Relationship, Sensorial Experience, Imagination, dan Vision. Sebagai studi kasus digunakan BreadTalk, sebuah merek gerai roti yang menggunakan strategi emotional dalam menciptakan brand powernya. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk melihat hubungan yang terjadi antara strategi"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
S26352
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadeta Kanya Tyassita
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
S25038
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abdullah Loefti
"I. Masalah Pokok. Hak khusus untuk memakai suatu merek menurut Undang-Undang Merek 1961 didasarkan pada pemakaian yang pertama kali, suatu merek di Indonesia. Sebagai pemakai pertama suatu merek, oleh undang-undang dianggap mereka yang mendaftarkan merek itu, kecuali jika dibuktikan bahwa orang lain yang menjadi pemakai pertama sesungguhnya dari merek itu. Dengan demikian dalam suatu perselisihan tentang hak atas merek, maka yang berhak atas merek sengketa adalah mereka yang berhasil membuktikan telah memakai merek sengketa untuk pertama kalinya. Suatu merek mempunyai hubungan yang erat dengan pengesahaan yang menghasilkan atau mengedarkan barang-barang dengan memakai merek itu. Oleh karena itu suatu merek tidak dapat berlaku tanpa ada perusahaannya dan merek itu hapus dengan hapusnya perusahaan yang bersangkutan. dengan demikian kita saksikan apabila seseorang hendak mengoperkan mereknya kepada orang lain, maka harus juga dia mengoperkan segala goodwill yang berkenaan dengan merek itu. Jika telah terjadi peralihan hak suatu merek secara sah, maka pada pemakaian ini dapat pula dihitung pemakaian oleh orang-orang yang berhak atas merek itu terlebih dahulu dan telah kemudian mengalihkan haknya itu. Menurut sistem ini akan sukar untuk memberikan suatu lisensi kepada orang lain, yaitu yang merupakan izin untuk memakai merek itu Perikatan secara umum adalah hubungan hukum antara dua· pihak atau lebih yang dapat lahir baik karena undang-undang maupun perjanjian. Perikatan hak atas merek yang lahir karena undang-undang misalnya pewarisan, namun bagian terbesar adalah lahir karena perjanjian. Hak atas merek menurut Undang-Undang Merek 1961 bukan merupakan obyek perikatan yang dapat berdiri sendiri, karena hakekatnya hak atas merek merupakan goodwill daripada perusahaan yang memproduksi atau memperdagangkan barang-barang. Karena itu perikatan hak atas merek merupakan perikatan sekunder yang selalu bergantung pada adanya perikatan primer, antara lain jual-beli perusahaan, pendirian perserikatan atau badan hukum.
2. Metode Peneletian. Skripsi ini disusun dengan mengumpulkan data baik yang berupa data primer maupun sekunder. Sifat penelitian yang dilakukan adalah deskriptif analitis yaitu kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui gambaran yang lebih jelas tentang suatu peristiwa/obyek. Untuk melengkapinya dipergunakan metode wawancara.
3. Hal Yang Diketemukan a. Hak atas merek adalah merupakan hak kebendaan immateriil yang dapat dimiliki seseorang baik karena pendaftarannya maupun karena pemakaian yang sesungguhnya. b. Lisensi hak atas merek tidak dikenal dalam Undang-Undang merek 1961 karena ketentuan tersebut bertentangan dengan pasal 20 mengenai pemindahan hak. Dengan lisensi dimaksudkan pemberian izin untuk memakai merek kepada orang lain dengan persyaratan tertentu. Pemakaian oleh licensee penerima izin dianggap sebagai pemakaian oleh Licensor pemberi izin dan karena itu hak atas merek pendaftaran merek tetap ada pada Licensor. Walaupun Undang-Undang tidak mengatur, praktek pemberian lisensi menggunakan merek dagang ini hidup dan berkembang dalam masyarakat dan dituangkan dalam bentuk perjanjian I lisensi. Peranan penanaman modal asing dalam proses alih tehnologi sangat penting dalam pembangunanan ini sudah tentu memerlukan sarana hukum untuk melindungi kepentingan para pihak yang terlibat, antara lain perlindungan lisensi merek dagang dalam undang-undang nasional.
4. KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN Kesimpulan Lisensi merupakan segi perikatan berdasarkan perjanjian yang tidak dikenal dalam Undang-Undang Merek 1961, tetapi karena tidak dilarang oleh undang-undang, ketentuan tersebut sah dan mengikat para pihak berdasarkan asas kebebasan berkontrak. Saran-Saran Seyogyanya pemerintah segara mrnengajukan perubahan atas Undang-Undang Merek 1961, dalam mana ketentuan-ketentuan mengenai lisensi diatur didalamnya."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1983
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>