Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 332 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mungiu-Pippidi, Alina
"Why do some societies manage to control corruption so that it manifests itself only occasionally, while other societies remain systemically corrupt? This book is about how societies reach that point when integrity becomes the norm and corruption the exception in regard to how public affairs are run and public resources are allocated. It primarily asks what lessons we have learned from historical and contemporary experiences in developing corruption control, which can aid policymakers and civil societies in steering and expediting this process. Few states now remain without either an anti-corruption agency or an Ombudsman, yet no statistical evidence can be found that they actually induce progress. Using both historical and contemporary studies and easy-to-understand statistics, Alina Mungiu-Pippidi looks at how to diagnose, measure and change governance so that those entrusted with power and authority manage to defend public resources."
Cambridge: Cambridge University Press, 2015
352.35 MUN q
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Rizki
"Overall Equipment Effectiveness (OEE) merupakan salah satu metode pengukuran kinerja yang banyak digunakan oleh perusahaan manufaktur untuk mengukur kinerja pemeliharaan pengoperasian mesin/peralatan dipabrik. Teori dasar pengukuran dengan OEE diuraikan mulai dari prosedur perhitungan ketiga komponen OEE, serta enam kerugian besar yang sering terjadi dalam sistem pemeliharaan mesin produksi. Implementasi dan penggunaan OEE pada perusahaan ini diuraikan dengan jelas, mulai dari karateristik proses produksinya, pemilihan peralatan dan permesinan yang diteliti, hingga pengumpulan dan pengolahan data. Akhirnya pembandingan kinerja sistem operasi perusahaan Fiber Cement perlengkapan bangunan dengan aplikasi OEE pada berbagai perusahaan yang didapat dari literatur, juga diuraikan.
Overall Equipment Effectiveness (OEE) is one method of performance measurement that is widely used by manufacturing companies to measure the performance of maintenance operation of machinery/equipment on factory. The basic theory of measurement with OEE is desicribed from the calculation of three OEE components, as well as the big six losses that often occur in the system of production machinery maintenance. Implementation and use of OEE on this company will be explained clearly, starting from the characteristic of the production process, the selection of equipment and machinery that will be inspected, until collecting and processing data, Finally the comparison of work operation system of Fiber Cement company is used for OEE application on any variety of company is also described."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1281
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Michael Borys
"In this book on Fundamentals of mass determination, the definition and dissemination of units of mass is explained, starting with an introduction to metrology and mass determination. "
Berlin: [, Springer], 2012
e20410778
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Biehler, Robert F.
New York: Houghton Miffiln, [Date of publication not identified]
158 BIE p (1);158 BIE p (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nasser Ja`far S.
"Pengukuran Kinerja Perusahaan Asuransi Kerugian selama ini lebih banyak dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan khususnya bagi perusahaan asuransi BUMN dan anak perusahaan BUMN seperti PT Asuransi Jasaraharja Putera yang 60% sahamnya dimiliki oleh PT Jasa Raharja (Persero).
Di tengah derasnya arus dan semangat reformasi, pemerintahan kabinet reformasi mencanangkan program privatisasi, restrukturisasi, dan reorganisasi BUMN termasuk anak perusahaan BUMN. Dalam kaitan Reformasi BUMN tersebut 13 (tiga belas) perusahaan asuransi di lingkungan BUMN termasuk PT Asuransi Jasaraharja Putera, telah dilakukan 'due diligence' atau pemeriksaan keuangan secara mendalam untuk mengetahui tingkat kesehatan dan kinerja masing-masing perusahaan tersebut sebagai pertimhangan pemerintah untuk melakukan reformasi BUMN.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas sebagai pegawai PT Jasa Raharja (Persero), penulis merasa terpanggil untuk melakukan pengukuran kinerja PT Asuransi Jasaraharja Putera dengan menggunakan pendekatan yang lebih komprehensif yaitu pendekatan 'Balanced Scorecard'. Dalam rangka memberikan hasil pengukuran yang dapat mempresentasikan kondisi dari perkembangan kinerja PT Asuransi Jasaraharja Putera, maka penulis melakukan penelitian untuk mengukur kinerja dalam 5 (lima) tahun terakhir, yaitu tahun 1995 s/d 1999 dengan menganalisis data primer dan data sekunder. Untuk memperoleh data primer, penulis mendistribusikan kuesioner kepada responden di 6 (enam) Kantor Cabang PT Asuransi Jasaraharja Putera. Sedangkan data sekunder, penulis melakukan analisa data yang diperoleh dari Kantor Pusat PT Asuransi Jasaraharja Putera.
Pengukuran kinerja dengan pendekatan 'Balanced Scorecard' yang meliputi pengukuran kinerja dari aspek pertumbuhan dan pembelajaran, aspek proses bisnis internal, aspek pelanggan dan aspek keuangan dilakukan secara deskriptif analisis untuk mendeskripsikan bagaimana mengukur kinerja perusahaan dengan melakukan pendekatan 'Balanced Scorecard'.
Dari pengukuran kinerja dengan pendekatan 'Balanced Scorecard' tersebut diketahui bahwa secara keseluruhan PT Asuransi Jasaraharja Putera memperoleh skor 66 yang berarti mempunyai kinerja "Baik", dengan rincian : aspek pertumbuhan dan pembelajaran memperoleh skor 23 dengan predikat "Baik"; aspek proses bisnis internal memperoleh skor 8 dengan predikat "Baik"; dan aspek pelanggan memperoleh skor 8 dengan predikat "Baik"; sedangkan dari aspek keuangan mendapatkan skor 27 dengan predikat "Baik Sekali"."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchtar Luthfi
"Era globalisasi atau pasar bebas dapat diartikan tidak ada lagi batasan antar negara dalam perdagangan, semangat kompetisi global dengan cepat merubah teknologi, menggeser demografi, gejolak ekonomi dan kondisi dinamis lainnya yang mengisyaratkan perusahaan untuk lebih adaptif dan lincah (Walker 1992:17). Termasuk penerapan AFTA berdampak pada dominasi pelayaran asing dalam arus muatan ekspor dan impor. Globalisasi merupakan mekanisme pasar yang melibatkan semua negara internasional untuk melaksanakan transaksi, konsekuensinya setiap negara harus mampu menghadapi persaingan bebas pada semua bidang termasuk usaha angkutan lewat laut agar tidak terhempas oleh keadaan. Dalam hal ini perusahaan pelayaran nasional pada umumnya dan PT. Djakarta Lloyd (Persero) pada khususnya akan dituntut untuk dapat memberikan kontribusi yang lebih besar untuk bangsa Indonesia.
Peranan PT. Djakarta Llyod (Persero) sebagai perusahaan pelayaran nasional (BUMN) disektor angkutan laut dalam melaksanakan kegiatannya berkompetisi dengan perusahaan pelayaran asing yang mempunyai kapal lebih canggih dan bermodal kuat. Namun demikian selalu berpedoman pada aturan bisnis serta tidak ada kemudahan-kemudahan maupun proteksi dari pemerintah, dengan demikian hasil yang dicapai akan sangat tergantung kepada kemampuan dan kemauan dari manajemen dalam meningkatkan kinerja. Selama ini pengukuran kinerja PT. Djakarta Lloyd (Persero) dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yang juga telah mempertimbangkan aspek-aspek operasional dan aspek administrasi. Hal ini memang sesuai dengan beberapa ketentuan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah melalui keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002.
Pengukuran kinerja PT Djakarta Lloyd (Persero) menggunakan pendekatan Balanced Scorecard meliputi empat aspek yaitu pengukuran kinerja terhadap aspek pembelajaran dan pertumbuhan, aspek proses bisnis internal, aspek pelanggan serta aspek keuangan. Pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard adalah untuk mendapatkan alternatif pengukuran kinerja yang lebih baik dari yang selama ini telah dilakukan terhadap PT. Djakarta Lloyd (Persero). Pengukuran kinerja di PT. Djakarta Lloyd (Pesero) selama ini telah diwarnai dengan pendekatan Balanced Scorecard namun belum diterapkan sepenuhnya.
Dalam melakukan pengukuran kinerja ini, telah dilakukan wawancara dan penyebaran kuesioner kepada para pimpinan, karyawan serta pelanggan PT. Djakarta Llyod (Persero), dengan total kuesioner 326. Total sampling adalah 10 % dari masing-masing jumlah populasi.
Berdasarkan pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard tersebut, diketahui bahwa secara keseluruhan PT. Djakarta Lloyd (Persero) memperoleh skor 124.5 (seratus dua puluh empat koma lima) dengan rincian, aspek pembelajaran dan pertumbuhan memperoleh skor 22,5 (dua puluh dua koma lima) dengan predikat "Baik", aspek proses bisnis internal memperoleh skor 11 (sebelas) dengan predikat "Baik" dan aspek pelanggan memperoleh skor 7.5 (tujuh koma lima) dengan predikat "Baik", sedangkan aspek hasil keuangan mendapatkan skor 83.5 (delapan puluh tiga koma lima) dengan predikat "Baik Sekali".
Untuk meningkatkan kinerja perusahaan ke depan, pimpinan perusahaan harus menetapkan visi dan misi PT.Djakarta Lloyd kearah yang lebih baik dan berkesinambungan, sesuai dengan tuntutan persaingan dan pemenuhan kepuasan terhadap karyawan dan pelanggan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12178
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartadi
"ABSTRAK
Kabupaten dan Kotamadya Daerah Tingkat II Bekasi yang mempunyai penduduk cukup padat dengan tingkat pertumbuhan yang cukup tinggi memerlukan pelayanan air bersih.
Baru sekitar 8% dan total penduduknya yang sudah mendapatkan pelayanan air bersih dengan sistem perpipaan, sedangkan sisanya sekitar 90% untuk memenuhi kebutuhannya akan air bersih masih mengeksplaitasi air tanah yang cenderung berpotensi merusak lingkungan.
Untuk mengatasi permasalahan air bersih di kedua wilayah tersebut perlu dilakukan upaya-upaya untuk mengoptimalkan kinerja PDAM Bekasi. Upaya-upaya dimaksud antara lain dipandang perlu untuk melakukan penelitian tentang hal-hal yang berhubungan dengan kinerjanya.
Bagaimana mengoptimalkan kinerja PDAM, perlu dilakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang dipandang sangat potensial untuk menimbulkan permasalahan PDAM dalam melayani masyarakat pelanggannya. Variabel-variabel yang perlu diteliti tersebut adalah variabel terpengaruh: Kinerja Organisasi dan variabel pengaruh: Kondisi Manajemen (Perencanaan & Pengorganisasian), Teknologi Organisasi, dan Dana.
Dengan menggunakan jenis penelitian diskriptif dan analitis, data yang diperoleh melalui Studi Kepustakaan dan Wawancara, selanjutnya dianalisis dengan teknik The Principal of Joint Occurrence. Hasil penelitian yang telah dilakukan menginformasikan bahwa kinerja organisasi PDAM Kabupaten Bekasi masih rendah sedangkan kondisi manajemen, teknologi organisasi dan ketersediaan dananya rata-rata menunjukkan nilai yang rendah pula.
Dengan telah diperolehnya hasil penelitian ini kemudian disimpulkan: rendahnya kinerja organisasi PDAM ternyata sangat dipengaruhi oleh kondisi manajemen, teknologi organisasi dan ketersediaan dana.
Rekomendasi atau saran yang dapat diberikan agar kinerja organisasi PDAM dapat ditingkatkan adalah sebagai berikut:
Memperbaiki manajemen PDAM dari segi perencanaan yang ditekankan pada pendetailan rencana & program kerja sedangkan dari segi pengorganisasian perlu melengkapi tugas dan fungsi bagi seluruh eselon dan staf profesional.
Penyesuaian-penyesuaian yang perlu agar karakteristik organisasi bisa sinkron dengan teknologi organisasi yang digunakan.
Menekan kebocoran air, mengefektifkan tagihan rekening air, meningkatkan mutu pelayanan dengan mempertimbangkan kerja sama dengan sektor swasta agar memperbaiki kondisi keuangan serta menghindarkan campur tangan birokrasi secara berlebihan."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Sjarkowi Rofe`i
"ABSTRAK
Satuan Pengawasan Interen (SPI) sebagai salah satu unsur sistem pengendalian manajemen menghasilkan keluaran berupa temuan hasil pemeriksaan yang disampaikan kepada manajemen dalam bentuk laporan hasil pemeriksaan. Apabila produktivitasnya tinggi, maka akan mempunyai dampak terhadap perbaikan sistem pengendalian manajemen perusahaan.
Tingkat produktivitas tersebut ditentukan oleh efektivitas pencapaian hasil dan efisiensi penggunaan masukan, dimana efektivitas pencapaian basil pemeriksaan berfokus pada sasaran atau tujuan pemeriksaan serta tingkat penggunaan hasil pemeriksaan oleh manajemen penasahaan. Sedangkan efisiensi penggunaan masukan ditentukan oleh tingkat penggunaan hari pemeriksaan dan biaya pemeriksaan serta komponen lainnya.
Hasil pengukuran produktivitas tahun 1994/95 sd.1997/98 dengan menggunakan matriks tujuan menunjukkan adanya perubahan produktivitas sebesar 216,83% pada tahun 1996197, dan sebesar 50,24% pada tahun 1997198.
Dari hasil analisa permasalahan yang dilakukan dengan menggunakan diagram sebab akibat dan tehnik bertanya mengapa beberapa kali, dapat dikemukakan rencana perbaikan produktivitas sebagai berikut: mengkaji ulang jumlah objek pemeriksaan dan menetapkan pembagian tugas dan tanggung jawab SPI Pusat sehingga realisasi pemeriksaan akan meningkat; implementasi prinsip-prinsip pemeriksaan dituangkan dalam rencana induk pemeriksaan sehingga pemeriksaan dapat terlaksana dengan baik; melakukan penilaian basil kerja pegawai secara konsisten berdasarkan kriteria yang baru ditetapkan yaitu RPSK (Rangkuman Penilaian Sasaran Kerja) sehingga pembinaan atau kaderisasi di lingkungan SPI terlaksana dengan balk; pemantauan tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan dilaporkan kepada Direksi secara berkala sehingga mendorong pimpinan objek yang diperiksa untuk melaksanakan tindak lanjut tepat waktu terhadap temuan basil pemeriksaan.

ABSTRACT
Internal Audit is the one of internal control system's element to provide things like fact finding and given to manager or president director in audit report type. If the productivity is high, it has an impact on internal control system.
Productivity's level is indicated by result of achievement effectiveness and the use of input efficiency, where the investigation result of achievement effectiveness is making focus on investigation purpose and employing level of result investigation by manager; while the use of input efficiency is determined by the use of mandays; audit 's cost; and other components.
Result of productivity's measuring by the objectives matrix showed that along period 1994/95 to 1997/98 has change of productivity as big as 21683% in 1996/97 and 50.24% in 1997/98. From set of problem analysis result was done by fishbone diagram and submit some questions repeatedly (five whys), it can suggested that improvement productivity planning are: review audit object and division auditor job arrangement, so audit activity will be mounting; implementation audit principles poured into audit planning, so the investigation can does correctly; to do fact evaluation consistently based on the new criteria that is ' RPSK' (Summary of Objectives Job's Evaluation), so regeneration in Internal Audit area does correctly; monitoring pull up internal audit's report to president director continuosly, so it motivated executive manager pulling up on time for fact finding.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Sutrisno
"Gejala globalisasi, mendorong timbulnya kompetisi yang tajam antar negara, gejala ini menimbulkan cakrawala baru bagi para Pegawai Negeri Sipil untuk semakin berperan dalam rangka mempercepat reformasi masyarakat menuju ke arah suatu kondisi masyarakat yang lebih baik dengan cara kerja yang efisien, efektif. Demikian pula halnya dengan Kanwil III BAKN, dalam upaya memberikan pelayanan yang cepat, tepat, dan akurat kepada para Pegawai Negeri Sipil, dengan cara yang efisien dan efektif, maka mencapai produktivitas kerja merupakan suatu tuntutan yang perlu direalisasikan. Thesis ini tujuan umumnya adalah untuk meneliti dan melihat dari dekat produktivitas kerja para Pegawai Negeri Sipil, di lingkungan Kanwil III BAKN Bandung dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dengan tujuan operasional adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas, dan memberikan masukan kepada Kanwil III BAKN mengenai upaya-upaya yang layak dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai Kanwil III BAKN. Berdasarkan analisis hasil penelitian ditemukan bahwa rata-rata produktivitas kerja pegawai Kanwil III BAKN adalah 0,8640045 dengan Standard Deviasi 0,1698347, motivasi berprestasi kerja rata-rata 204,9343, dengan Standard Deviasi 29,7661,pendidikan rata-rata 13,2925.
Dari perhitungan statistik menunjukan bahwa secara terpisah variabel motivasi berprestasi kerja berpengaruh terhadap varibel produktivitas kerja dengan R = 0,744 dan signifikan pada tingkat nyata a = 0,05 dengan F Hitung 128,617 > dari F Tabel 3,94. Sedangkan 2 variabel bebas lainnya yaitu variabel Pendidikan dan variabel Pelatihan tidak berpengaruh terhadap variabel Produktivitas Kerja. Namun apabila ketiga variabel bebas itu digabung secara bersama-sama dan dihubungkan dengan variabel Produktivitas Kerja, hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa ketiga variabel bebas tersebut secara bersama mempunyai pengaruh terhadap Produktivitas Kerja dengan angka R= 0,747 dan signifikan pada tingkat nyata a = 0,05 dengan F Hitung = 42,943 > dari F Tabel = 2,70. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dari tiga variabel bebas secara terpisah hanya variabel Motivasi Berprestasi Kerja berpengaruh terhadap variabel Produktivitas Kerja. Sedangkan kedua variabel bebas lainnya baru terlihat pengaruhnya terhadap Produktivitas Kerja apabila digabung secara bersama dengan variabel motivasi berprestasi kerja."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agoes Soetijono
"ABSTRACT
In-plane displacement of an object has been observed by using double beam method. The result of experiment shows that in-plane displacement in orde micro can be detected. The shearing strain, which can be detected, is namely 13.4 µm.
In-plane displacement relates practical with the space change and the number of fringe that is detected by CCD. Based on the experiment and theory about speckle size. It can shown that speckle size can also cause the space change and the number of fringe.
The change of space and number of in line with phase change. So this in-plane displacement can be used to detect phase beam change, which is modulated. And it is detected that the phase change is inverse by proportional with rotation value (a) and the amplitude is consideration with speckle size (Bo)."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11 12   >>