Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shafira Azzahra Masnur
"Indonesia merupakan salah satu negara dengan muslim terbanyak di dunia. Sudah menjadi kebiasaan masyarakat untuk beribadah di masjid sekitar. Masjid dengan ruang luar (outdoor) memiliki perbedaan kualitas spasial yang kontras. Sehingga perlu adanya transisi ruang yang berkesinambungan dan sesuai. Salah satu faktor dalam mencapai pengalaman transisi yang baik adalah dengan threshold space. Threshold space berfungsi sebagai penghubung dan pemisah antar ruang yang dapat memberikan pengalaman ruang yang bermakna. Threshold space dapat dianalisis lebih dalam dengan dikategorikan sebagai high dan low threshold. High dan low threshold dapat membantu dalam melihat keseluruhan pengalaman transisi dan beribadah di masjid. Dengan beberapa parameter menurut Boettger dan Zumthor, dapat mengidentifikasi dan menganalisis threshold space di Masjid Raya Pondok Indah dan Masjid Ukhuwah Islamiyah. Arsitektur, material, sekuen manusia, konteks, dan cahaya bisa menentukan high dan low dalam threshold space. Studi ini menggunakan metode studi literatur, studi kasus, dan observasi. Skripsi ini memberikan informasi bahwa high dan low threshold space dapat berpengaruh terhadap atmosfer dan pengalaman ruang interior maupun outdoor. Sehingga threshold space bersifat low atau high di masjid tidak hanya sebagai ruang transisi, tetapi juga berdampak dalam bagaimana manusia mengalami ruang shalat.

Indonesia is one of the countries with the most muslims population in the world. It has become a routine for the community to pray and worship in mosque. Mosque has contrasting spatial qualities with the outdoor space. Therefore, there needs to be a continuous and appropriate transition space. One of the factor in achieving good transition experience is the threshold space. Threshold space connects and separates spaces that can give meaningful spatial experience. Threshold space can be analyzed more deeply by categorized as high and low threshold. High and low threshold can help to seeing overall transition experience and worshiping in mosque. With several parameters, according to Boettger and Zumthor, uses for identify and analyze threshold space in Pondok Indah Grand Mosque and Ukhuwah Islamiyah Mosque. Architecture, materiality, sequence, context, and light and shadow can determine the highs and lows in threshold space. This research uses literature study, case study, and observation methods. This research provides information that high and low threshold space can affect the atmospheres and spatial experience of interior or outdoor space. Therefore, threshold space as high or low in mosque not only act as transitional space, but also has an impact on how human experience worshiping in mosque."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghaniyyah Cinta Kautsar
"Penelitian ini menganalisis judul artikel berita di media massa daring Jerman yang memberitakan penggerebekan Masjid As-Sahaba di Berlin tahun 2018. Untuk memperlihatkan narasi yang dibentuk oleh media daring mengenai umat Islam di Jerman mengenai peristiwa penggerebekan tersebut, penelitian ini menggunakan teori analisis wacana kritis model Fairclough untuk menganalisis 27 judul berita hasil pencarian dengan kata kunci yang mengacu pada peristiwa penggerebekan tersebut. Penelitian ini menemukan adanya bias dalam judul-judul berita yang diproduksi oleh media massa Jerman dalam memberitakan peristiwa yang berkaitan dengan Islam. Bias tersebut terlihat dalam penggunaan kata-kata pada judul yang membentuk asosiasi antara peristiwa penggerebekan Masjid As-Sahaba dengan terorisme, yang dapat berkontribusi pada pembentukan citra negatif terhadap Islam.

This study analyses the headlines of online news articles in German mass media reporting the raid on the As-Sahaba Mosque in Berlin in 2018. To illustrate the narrative shaped by online media regarding the Muslim community in Germany concerning the raid, this study employs Fairclough’s model of critical discourse analysis to examine 27 headlines resulting from searches with keywords related to the raid. The research reveals the presence of bias in the headlines produced by German mass media when reporting events associated with Islam. This bias is evident in the use of words in the headlines that create associations between the raid on As-Sahaba Mosque and terrorism, potentially contributing to the formation of a negative image of Islam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hilal Amirudin
"Tugas akhir ini membahas tentang bangunan bersejarah Aljazair yakni Masjid Ketchoua. Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk menjelaskan bagaimana pembangunan Masjid Ketchoua, bagaimana alih fungsi Masjid Ketchoua menjadi Gereja Katedral St. Philipe, dan bagaimana pengembalian fungsi Masjid Ketchoua. Penulisan menggunakan metode kualitatif dengan cara mencari informasi melalui jurnal, buku, dan berita. Teori yang digunakan adalan Teori Imperialisme dan Imperialisme Kuno yang berfokus pada kepercayaan masyarakat Aljazair pada masa Turki Utsmani dan Perancis yakni bangunan Masjid Ketchoua. Adapun hasil temuan pada penelitian ini adalah Masjid Ketchoua dibangun oleh suku Rebai’ pada 1436. Masjid Ketchoua dibangun secara besar-besaran pada masa Turki Utsmani (1529-1830) Sedangkan pada masa Perancis di Aljazair, Masjid Ketchoua mengalami perubahan menjadi Gereja Katedral (1830-1962). dan Masjid Ketchoua mengalami pengembalian fungsi pada masa kemerdekaan Aljazair (1962).

This final project discusses the historical Aljazair building, namely the Ketchoua Mosque. The purpose of this paper is to explain how the construction of the Ketchoua Mosque, how the function of the Ketchoua Mosque is changed to the St. Cathedral Church. Philipe, and how to restore the function of the Ketchoua Mosque. The writing uses a qualitative method by searching for information through journals, books and news. The theory used is the Theory of Imperialism and Ancient Imperialism which focuses on the beliefs of the Algerian people during the Ottoman and France periods, namely the building of the Ketchoua Mosque. The findings of this study show that the Ketchoua Mosque was built by the Rebai 'tribe in 1436. Ketchoua Mosque was built on a large scale during the Ottoman Turks (1529-1830). 1962). and Ketchoua Mosque experienced a return to function during the independence of Algeria (1962)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Q. Abdan Syakuro
"Artikel ini membahas mengenai menara-menara masjid kuno di Semarang yang dibangun pada  abad ke 19-20 Masehi. Menara-menara tersebut berada di kawasan-kawasan etnis yang  menunjukkan keragaman kebudayaan hasil dari perkembangan interaksi antar etnis sehingga terciptanya pencampuran budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi bentuk dan gaya bangunan pada setiap komponen menara-menara masjid kuno di Semarang. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian arkeologi Sharer dan Ashmore yang terdiri dari tahapan ; formulasi, implementasi, pengumpulan data, pengolahan data, analisis, interpretasi dan publikasi. Berdasarkan tinjauan arkeologis dan hibriditas, gaya bangunan menara-menara masjid kuno di Semarang dipengaruhi oleh kebudayaan lokal, Eropa, dan Arab.

This article discusses the ancient mosque towers in Semarang which were built in 19-20 century AD. The towers are located in ethnic areas shows cultural diversity resulting from the development of inter-ethnic interactions so that creating a mix of cultures. This research aims to determine variations in shape and form the building style of each component of the ancient mosque towers in Semarang. Method This research uses Sharer and Ashmore's archaeological research methods which consist of stages; formulation, implementation, data collection, data processing, analysis, interpretation and publications. Based on archaeological research and hybridity, the building style of the towers Ancient mosques in Semarang are influenced by local, European and Arab cultures.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Siswayanti
"Masjid Sunan Giri salah satu masjid walisanga yang didirikan oleh Sunan Giri yang arsitektur bangunannya vernacular berakulturasi dengan tradisional Jawa dan budaya yang bercorak Hindu. Artikel menggunakan metode penelitian analisis deskriptif dengan mendeskripsikan komponen-komponen bangunan masjid kemudian dilakukan analisis dan penafsiran. Akulturasi budaya yang tampak terlihat pada Masjid Sunan Giri ialah arsitektur bangunan Joglo tipikal bangunan Jawa yang disanggah dengan empat soko guru;Mustaka pada atap masjid bertumpang mirip meru pada bangunan Hindu, mihrab masjid yang berbentuk lengkungan kalamakara seperti candi, mimbar masjid berbentuk padmasana singgasana dilengkapi dengan ornamen surya Majapahit, florish dan nanas, gapura masjid ber¬bentuk paduraksa mengingatkan pada bentuk bangunan kori agung pada kedathon di komplek Kerajaan Hindu."
Jakarta: Kementerian Agama, 2016
297 JLK 14:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alfan Firmanto
"Sejarah perkembangan agama Islam di pulau Haruku Ambon tidak bisa dilepaskan dari para tokoh ataupun ulama yang berasal dari pulau Jawa. Bukti pengaruh Islam dari Jawa dapat dilihat dari bentuk arsitektur masjid di pulau tersebut yang mengambil bentuk dari masjid-masjid Wali di Jawa. Terlihat dari bentuk Atapnya yang bertumpang dan denah masjid yang berbentuk bujur sangkar, dari segi ini pengaruh arsitektur masjid Jawa sangat kuat. Meskipun demikian secara adat dan budaya tidak terlihat pengaruh budaya Jawa pada struktur masyarakat di Haruku. Masjid di pulau Haruku, tidak sekedar berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi mempunyai fungsi lain yaitu sebagai simbol persekutuan antar negeri dan adat, juga sebagai simbol eksistensi sebuah masyarakat adat. Pengaruh hukum Adat lebih kuat daripada hukum syariat utamanya di negeri Rohomoni. Sehingga terkesan Masjid lebih dominan digunakan sebagai simbol adat daripada bangunan ibadah."
Jakarta: Kementerian Agama, 2016
297 JLK 14:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tawalinuddin Haris
"Artikel ini membahas sebuah inskripsi Mesjid bersejarah di Jawa, yakni Inskripsi Regol Masjid Demak tahun 1804. Inskripsi tersebut memuat informasi berkenaan dengan pembangunan Regol Masjid oleh bupati Demak, yaitu KRMT Arya Purbaningrat pada tahun 1292 H (1875 M). Dalam inskripsi ini disebut juga nama Mas Haji Muhammad Khasan Bashri, qadi atau imam Masjid Demak. Studi ini berkesimpulan bahwa isi prasasti koleksi Museum Masjid Agung Demak adalah tentang pembangunan regol atau pintu gerbang Masjid Demak oleh Bupati Demak, Kanjeng Raden Mas Tumenggung Arya Prabuningrat, pada tahun 1292 H (1875 M) dan pembangunan Tarub Tratag Rambat pada tahun 1308 H (1819 AJ) yang bertepatan tahun 1889 M, bukan tahun 1885 M seperti tertera pada prasastinya oleh Bupati Demak, Kanjeng Raden Tumenggung Panji Adiningrat. Menurut catatan Museum Masjid Agung Demak, kedua bangunan itu (Regol dan Tarub Tratag Rambat) dibongkar pada tahun 1966. Jika benar, maka pembongkaran bangunan itu berlangsung pada masa pemerintahan Bupati Demak Raden Indriyo Yatmo Pranoto (1958 1966). Dari hasil pembacaan inskripsi juga tidak ditemukan angka tahun 1804 dalam prasastinya. Angka tersebut (tahun 1804) diperoleh jika angka tahun 1292 H dikonversikan ke tahun Jawa, sehingga angka 1804 mengacu kepada tahun Jawa (1804 AJ). Dengan kata lain, angka 1804 yang dikaitkan dengan penamaan Prasasti Re gol Masjid tidak pernah disebut dalam prasastinya, sehingga penamaan prasasti tersebut menurut hemat penulis kurang relevan."
Jakarta: Kementerian Agama, 2016
297 JLK 14:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Egga Pramuditya
"Skripsi ini membahas sejauh mana penerapan unsur-unsur bangunan Jawa yang diterapkan pada bangunan Masjid Kadilangu dan untuk membuktikan adanya akulturasi pada bangunan masjid tersebut. Dengan mengetahui sejauh mana unsur-unsur bangunan lokal itu dipertahankan dalam bangunan masjid dapat diketahui pengaruh apa saja dari unsur tradisi bangunan Jawa yang masuk kedalam bangunan Masjid Kadilangu. Penelitian dilakukan dengan membandingkan bentuk bangunan Masjid Kadilangu dengan konsep bangunan yang dikembangkan oleh masyarakat Jawa.

This graduate thesis talk about the elements of Javanese house that is applied on Kadilangu Mosque, to prove that there?s an acculturation wich is influence the construction of the mosque. We can find how far the influence of Javanese house design that exist on Kadilangu Mosque by observing the local element of Javanese culture that can be seen on it. This observation using method of comparism between Kadilangu Mosque and the concept of Javanese building that has been developed by Javanese society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11836
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Fajar Riska
"ABSTRAK
Di beberapa kata ferutama Jakarta, kita dapat menamukan baberapa bangunan yang memiliki nilai histons dan monumental. Salah satunya adafah Masjid Sunda Kelapa di daerah Menteng, Jakarta Pusat. Siapakah Arsileknya?
Sang arsitek temyata juga merupakan salah satu generasi awal arsitek Indonesia yang menempuh pendidikan arsitektur secara formal. Bersama dengan rekan-rekan sejamannia, tanpa terasa ia telah benkiprah di dunia afsitektur sefma hampir setengah abad dan ratusan karyanya yang tersebar di berbagai daerah te!ah menorehkan wama tersendiri bag! karya arsitektur modem di Indonesia.
Masjid Sunda Kelapa adalah safahsatu karyanya yang terkenal. Apa keistimewaan Masjid Sunda kelapa dan beberapa karyanya yang lain ?
seperti apakah karakteristik perancangan sang arsiteK, GOESTAF ABAS?

"
2001
S48271
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Indrawati
"Tesis ini akan membahas Pendidikan Agama Islam di kalangan Remaja. Metodologi Penelitian yang dilakukan adalah menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, bersifat deskriptif, studi kasus dengan obyek kasus adalah Remaja Masjid Raya Pondok Indah. Karakteristik data adalah kegiatan Remaja Masjid Raya Pondok Indah yang meliputi Kegiatan Pendidikan Agama Islam dan Kegiatan Pengamalan Ajaran Agama Islam di masyarakat. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Ruang lingkup Penelitian akan meliputi, a) Karakteristik Remaja, Psikologi belajar agama pada tingkat remaja; b) Metode pengajaran Pendidikan Agama Islam yang sesuai dengan karakteristik Remaja; dan. Materi (sesuai dengan dasar ajaran Islam): Aqidah, Syari'ah (ihadah, mu'amalah), Akhlak; c) Hasil yang diharapkan : menjadikan RMRPI sebagai wadah ikatan Remaja Islam dalam pembinaan karakter dan potensi remaja melalui kegiatan pendidikan agama Islam. Dari hasil temuan terlihat bahwa meskipun remaja lebih menyukai belajar agama Islam melalui ikatan remaja di mesjid, dibandingkan pendidikan di sekolah maupun di rumah namun pada kenyataannya terlihat peran serta remaja dalam kegiatan kegiatan remaja Islam Masjid belum optimal, dan bahkan dapat dikatakan lesu. Mengapa?
Di sinilah tantangan Pengurus Remaja Islam Masjid Raya Pondok lndah untuk mencari strategi metode pengajaran yang efektif sesuai dengan jiwa remaja dan kebutuhan remaja agar kegiatan-kegiatan di mesjid menjadi menarik dan produktif.
Salah satu alternatif solusi adalah menggunakan metode yang menarik bagi remaja dengan menggunakan metode pengajaran " Quantum Teaching", dalam mengenal Allah dan mengenal diri remaja itu sendiri, melalui ESQ model, untuk menjadikan Remaja, generasi muda yang mempunyai integritas tinggi, shaleh dan bertindak sesuai nilai-nilai Islam.
Menyiasati tantangan diatas dengan melakukan pendekatan kerangka "market-lag" dengan positioning yang tepat atas kegiatan RMRPI, differentiation yang sesuai dengan kompetensi pengurus dan branding yang sinkron dengan kedua aspek pertama positioning dan differentiation sehingga RMRPI memiliki nilai (value) yang lain dengan memberikan suatu tempat di benak remaja.

The thesis encompasses the Islam Education with the teenagers. Meanwhile the methodology is done within qualitative approach, through descriptive and case study taking the youngsters of Masjid Raya Pondok Indah as the sample. The data collated encompassing the activities from the theoretical study of Islam until the applied practices of the study in the community. The data was collated through various means such as observation and interviews. The scope to study covering the various angles, namely: a) characteristic and psychological make-up of teenagers studying islam, b) teaching methodology of Islam in line with the teenagers characteristics covering the basic standard of Islamic study namely, the aqidah, syariah (ibadah, muamalah), akhlak c) the result expected making RMRPI to be come a solid Islam Teenagers Club (Ikatan Remaja Islam). It is observed clearly although youngsters prefer to study Islam among friends in Masjid rather than in school or at home, yet their role in the RMRPI is very low. The above condition could be improved through the enhancement of the methodology and learning process, to offset their reluctance to participate in the RMRPI activities. How would this be materialized?
The first and main challenge would be to seek the best strategy in the way of teaching to be able to attract youngsters in line with their psychological make-up so as the activities become dynamic and interactive. One of the possible alternative would be adopting the "Quantum Learning? in the study of ALLAH The Benevolent through the ESQ Model that has made abundant youngsters deeply engrossed with the study of ISLAM.
The second and major challenge would seek means to market the organization through "market-ing" [in the form of activities not concept], through the precise positioning in accordance with the target and segmentation then making specific differentiation to support the positioning which is in line with the competence of the teachers and RMRPI management, finally the organization should then have the desired brand which augment the first two strategy: positioning and differentiation. Therefore RMRPI will have value that will win the mind and heart of the teenagers.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15166
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11 12   >>