Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indrawan Juwono
"Pelaksanaan Pembangunan Proyek seringkali mengalami keterlambatan. Sebagai Project Manager dari Owner, yang bertanggung jawab perihal mutu, biaya, dan waktu pelaksanaan proyek, praktikan berupaya untuk mencegah keterlambatan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur mulai dari pekerjaan raft foundation, hingga topping off, yakni pengecoran struktur atap di lantai 30. Laporan Praktik Keinsinyuran ini berisikan upaya pencegahan yang dilakukan secara bersama oleh Praktikan, Kontraktor, dan Manajemen Konstruksi di lapangan, guna mencapai waktu pelaksanaan yang tepat. Upaya tersebut kemudian dianalisa menggunakan kerangka Profesionalisme, Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan, dan Kode Etik Insinyur Persatuan Insinyur Indonesia. Salah satu pembelajaran penting dalam praktik ini adalah bahwa percepatan hanya dapat dilakukan jika dan hanya jika mutu pelaksanaan sudah baik dan didukung oleh tim kerja yang handal. Bilamana suatu pekerjaan, yang mutunya belum baik, dipaksa dipercepat dan mengakibatkan komplain, justru malah akan memperlambat proyek.

As the Owner’s Project Manager, Practitioner is responsible for the quality, cost, and delivery of the project. As Construction Projects is often delayed, Practitioner attempts to complete the Works on-time, preventing delay. The study period synchronized with the construction of raft foundation until roof casting (“topping off”) at the 30th storey. This Engineering Practice Report consists of the efforts done collaboratively by the Builder, Construction Manager, and the Practitioner to achieve the Completion of the structural works to be on-time. This joint effort is then analysed using the Professionalism, Health, Safety, and Environment, and the Engineering Code of Ethics framework. One important lesson learnt from this practice is that Works shall not be expedited should the quality of the result is still questionable. Uncertainty in quality has the risk of complain and should the complaint arise, it would cause further repair works which takes longer time than if it is not initially expedited."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Silva Audya Perdana
"Perkembangan bahasa anak dipengaruhi oleh banyak faktor. Sekitar 5-8 anak usia prasekolah di Indonesia mengalami keterlambatan bicara. Anak pada usia yang sangat muda butuh stimulasi yang cukup agar dapat berkembang dengan optimal. Oleh sebab itu, jika anak dibiarkan lama menonton TV, kesempatan untuk mendapatkan stimulasi yang baik menjadi terhambat. Kurangnya stimulasi yang disebabkan oleh anak yang terlalu lama menonton TV, dapat berpengaruh terhadap perkembangan bahasa anak.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan lama menonton TV dan perkembangan bahasa anak pada anak usia 18 bulan sampai 3 tahun.
Metode: Studi potong lintang digunakan pada studi ini dengan menggunakan data primer yang didapat melalui kuesoner. Adanya gangguan perkembangan bahasa anak ditentukan dengan menggunakan KPSP dan ELM Scale 2 Test.
Hasil: Durasi lama menonton TV pada anak dengan perkembangan bahasa normal dan keterlambatan perkembangan bahasa dibandingkan dan didapat p value senilai 0,002 dan OR = 4,4 95 CI . Bahasa yang digunakan pada tayangan TV Indonesia atau Indonesia dan Inggris berpengaruh secara signifikan p = 0,004 . Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada umur pertama anak menonton TV, pemakaian gadget, dan kepemilikan TV di dalam kamar.
Kesimpulan: Studi ini menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara lama menonton TV dan perkembangan bahasa. Anak yang menonton TV lebih dari 4 jam sehari memiliki risiko 4 kali lebih tinggi mengalami keterlambatan bicara.

Background: There are many factors that contribute to child language development. About 5 8 children in Indonesia experience delayed language. Children at young age are still learning to develop and need stimulation so that they can process it and learn from it. When children watch TV for a long time they get less stimulation. Less stimulation in this case may contribute to child language development.
Aim: To know if there is an association of intensity of watching TV and child language development.
Methods: This was a cross sectional study using primary data collected from questionnaires. The child language development was tested using KPSP and ELM Scale 2 Test.
Results: Duration of watching TV from both children with normal and delayed language development was measured. Result showed in p value of 0.002 and OR 4.4 95 CI . The language used in TV program Indonesian or both Indonesian and English also showed a significant data p 0.004 . Other variables such as gender, first age exposed to TV, the use of gadget and TV in bedroom had no significant association with child language development.
Conclusion: This study demonstrates that there is an association between intensity of watching TV and child language development. Children who watch TV exceeding 4 hours a day had four times higher risk to develop language delay.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roy Gamma
"Penelitian ini menggunakan integrasi Earned Value Management dan Risk Management dalam melakukan rancangan mitigasi risiko keterlambatan proyek pipa gas alam. Dengan melakukan komparasi terhadap nilai Planned Value, Earned Value dan Actual Cost pada data historis dan hasil simulasi monte carlo (perangkat lunak Crystal Ball) diperoleh hasil bahwa dari 3 (tiga) skenario simulasi biaya dan waktu, skenario terbaik adalah skenario ke-2 di masing masing proyek. Pada minggu ke-21 di proyek 1, nilai Cost Performance Index (CPI) dan Schedule Performance Index (SPI) adalah 1; minggu ke-20 di proyek 2, nilai CPI dan SPI adalah 1; dan minggu ke-7 di proyek 3, nilai CPI dan SPI adalah 1.
Mitigasi risiko dilakukan pada aktifitas-aktifitas dalam jalur kritis ketiga proyek, sebanyak 14 (empat belas) aktifitas pada 9 (Sembilan) jalur kritis di proyek 1; 16 (enam belas) aktifitas pada 4 (empat) jalur kritis di proyek 2; dan 22 (dua puluh dua) aktifitas pada 2 (dua) jalur kritis di proyek 3. Nilai SPI pada awal proyek 1 dan 2 diatas angka '2', mengindikasikan aktifitas pengadaan material yang tidak dapat dipenuhi akibat proses produksi, transportasi, dan distribusi material yang tidak terencana. Langkah yang dapat dilakukan adalah memisahkan pengadaan material dari kegiatan konstruksi proyek.

The study used integration of Earned Value Management and Risk Management for conducting risk delays mitigation plan the natural gas pipeline project. By performing a comparison of Planned Value, Earned Value and Actual Cost on historical data and the results of a monte carlo simulation (Crystal Ball) that the results obtained from the 3 (three) cost and time simulation scenario, the best case scenario is the 2nd scenario in each project. At week 21 (twenty one) in the project no. 1, the Cost Performance Index (CPI) and Schedule Performance Index (SPI) value is 1; week 20 (twenty) in the project no. 2, the CPI and SPI value is 1; and the week 7 (seven) in the project no. 3, CPI and SPI values are 1.
Project risk had mitigated on the activities in the critical path of the three projects, a total of 14 (fourteen) activities in the 9 (nine) critical path in the project 1; 16 (sixteen) activity in 4 (four) critical path in the project 2; and 22 (twenty two) activity in 2 (two) critical path in the project 3. SPI value at the beginning of the project 1 and 2 above figures '2', indicated that the material procurement activities can not be met due to the process of production, transportation, and distribution of materials unplanned. The best actions to do is to separate the material procurement from construction activities.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43609
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Nur Pangestu
"Pada Bulan April 2020 lebih dari 20% proyek konstruksi di Eropa, Timur Tengah dan Afrika ditunda hingga dibatalkan akibat memuncaknya pandemi COVID-19. Salah satu proyek dalam negeri yang mengalami keterlambatan akibat pandemi COVID-19 adalah pembangunan PLTA Jatigede di Kabupaten Sumedang. Pengerjaan proyek ini sempat terhenti tanpa adanya kegiatan selama 6 bulan akibat pandemi COVID-19. Terdapat 3 (tiga) tujuan dalam penelitian ini, diantaranya adalah: (1) Mengidentifikasi faktor - faktor yang mempengaruhi keterlambatan proyek konstruksi pada masa pandemi COVID-19 di Indonesia; (2) Menganalisis bentuk hubungan antar faktor keterlambatan proyek konstruksi pada masa pandemi COVID-19 untuk meningkatkan kinerja waktu pada masa New Normal dan (3) Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kinerja waktu proyek konstruksi pada masa New Normal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi terhadap 3 pakar dan survei terhadap 31 responden menggunakan Structural Equation Modeling dengan aplikasi SMARTPLS. Hasil dari penelitian ini adalah didapatkan 11 (sebelas) variabel yang berpengaruh terhadap keterlambatan proyek konstruksi pada masa pandemi, diantaranya adalah: (1) owner; (2) konsultan; (3) kontraktor; (4) designer; (5) tenaga kerja; (6) material; (7) peralatan; (8) eksternal; (9) financial; (10) sosial – politik; (11) project. Nilai R-Square untuk variabel kinerja waktu sebesar 0.875. Variabel yang memiliki pengaruh dengan tingkat signifikansi tinggi terhadap kinerja waktu adalah variabel konsultan. Nilai T-Statistics untuk hubungan tersebut sebesar 2.62. Variabel konsultan tersebut dipengaruhi dengan tingkat signifikansi tinggi oleh variabel owner dengan nilai T-Statistics sebesar 8.58. Terdapat 5 strategi utama yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja waktu proyek konstruksi pada masa New Normal diantaranya adalah dengan: (1) Menerapkan protokol kesehatan yang ketat; (2) Menerapkan digital construction dan mengadakan pertemuan intensif baik secara online maupun offline; (3) Menetapkan prosedur terkait koordinasi dan pengawasan sesuai dengan peraturan yang berlaku serta melakukan monitoring secara periodik; (4) Mematangkan setiap keputusan yang akan dibuat; (5) Menetapkan standar komunikasi dan koordinasi dengan seluruh stakeholder yang terlibat.

In April 2020, more than 20% of the construction project in Europe, the Middle East, and Africa were postponed even canceled due to the peak of the COVID-19 case number. One of the local projects that must be delayed due to the COVID-19 pandemic is Jatigede Hydropower Construction Plant in Sumedang Regency. The construction work had stopped without any activities for 6 months due to the pandemic. There are 3 (three) objectives of this study, including (1) Identify the factors that affect the delay of Indonesia’s construction project during the COVID-19 pandemic; (2) Analyze the relation between any delay factors on a construction project during the COVID-19 pandemic to improve the time management performance during the New Normal period and (3) Develop strategies to improve construction project time management performance during the New Normal Period. The method that used in this study is a validation of 3 experts and surveys towards 31 respondents using Structural Equation Modeling with SMARTPLS application. The results of this study obtain 11 (eleven) variables that affect the delay of construction project during the pandemic, including: (1) owner; (2) consultant; (3) contractors; (4) designers; (5) manpower; (6) materials; (7) equipment; (8) external; (9) finances; (10) social-political; (11) projects. The R-Square value for the time performance variable is 0.875. The variable that influences with a high level of significance on-time performance is the consultant variable. The value of T-Statistics for this relationship is 2.62. The consultant variable is influenced with a high level of significance by the owner variable with a T-Statistics value of 8.58. 5 main strategies need to be implemented to improve construction project time performance during the New Normal period including: (1) Implementing strict health protocols; (2) Implementing digital construction and holding intensive meetings both online and offline; (3) Establish procedures related to coordination and supervision by applicable regulations and conduct periodic monitoring; (4) Finalizing every decision to be made; (5) Establish communication and coordination standards with all stakeholders involved."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   4 5 6 7 8 9 >>