Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adinda Mutia Muwardati
"Persaingan platform UGC di Indonesia membuat perusahaan mempertahankan bisnis mereka dengan meningkatkan dan mempertahankan loyalitas blogger. Loyalitas merek yang kuat diyakini mampu membuat konsumen membeli kembali dan menolak beralih ke merek lain. Loyalitas blogger seharusnya dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan keunikan merek.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki secara empiris faktor-faktor yang memengaruhi loyalitas merek blogger dengan memeriksa persepsi dan loyalitas blogger terhadap platform blog Kompasiana.com.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian menggunakan survei kuesioner online menargetkan 200 blogger yang menulis di Kompasiana.com dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif, korelasi dan regresi berganda yang akan mengenali korelasi antara faktor-faktornya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran merek, persepsi kualitas, dan keunikan merek memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap loyalitas merek, sementara itu, asosiasi merek tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap loyalitas merek kepada Kompasiana.com.
Hasilnya juga dapat direkomendasikan kepada perusahaan untuk merumuskan strategi untuk meningkatkan ekuitas merek mereka agar dapat bersaing untuk keberlanjutan bisnis, terutama pasar blogger di Indonesia.

The competition of the UGC platform in Indonesia makes companies maintain their business by increasing and retaining blogger loyalists. Strong brand loyalty is believed to be able to make consumers repurchase and resist switching to another brand. The bloggers` loyalty is supposed to be effected by many factors, such as brand awareness, perceived quality, and brand associations.
The purpose of this paper is to empirically investigate the factors affecting the blogger`s brand loyalty by examining bloggers perceptions and loyalty toward blog platform Kompasiana.com.
This paper proposes a research method using an online questionnaire survey targeting 200 bloggers who write in Kompasiana.com and analyzed using descriptive, correlation and multiple regression analysis that will recognize the correlation between its factors.
The results of this study show that brand awareness, perceived quality, and brand uniqueness has a significant positive effect on brand loyalty, meanwhile, brand associations doesn`t have a significant positive effect on brand loyalty to Kompasiana.com.
The results can also be recommended to companies to formulate strategies to increase their brand equity in order to compete for business sustainability, especially the blogger market in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T53210
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridzki Adiputro
"Saat ini, perkembangan teknologi telah menciptakan cara baru bagi perusahaan untuk berinteraksi dan terus-menerus melibatkan konsumennya. Pemasaran Media Sosial adalah salah satu bentuk Pemasaran Digital di mana perusahaan dapat menerapkan dan melibatkan konsumennya melalui pendekatan yang didorong oleh perusahaan. Mengingat hal ini, masih ada kekurangan penelitian untuk meneliti peran yang dimainkan Media Sosial dalam membangkitkan tanggapan konsumen tertentu khususnya niat pilihan merek dalam Industri Smartphone. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan lebih lanjut dan pengembangan konteks umum tentang bagaimana Pemasaran Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, Youtube) dapat mempengaruhi niat pilihan merek seseorang yang dimediasi oleh tingkat nilai konsumen dalam merek atau Ekuitas Merek Samsung dan Apple pengguna karena mereka adalah merek serupa yang menjual smartphone dengan harga yang relatif premium dibandingkan dengan para pesaingnya. Untuk melakukannya, model penelitian dirancang dari kombinasi dua jurnal di mana dimensi tambahan ekuitas merek dimasukkan dalam penelitian dan minat spesifik dari variabel laten Loyalitas Merek (Bentuk Respons Konsumen) diperiksa dan hasilnya yaitu Niat Pilihan Merek. Penelitian ini mengumpulkan 160 responden untuk masing-masing merek Samsung dan Apple, dimana penulis hanya bertujuan untuk memberikan gambaran umum apakah model tersebut dapat diterapkan pada konteks tersebut dan setiap merek secara individual. Oleh karena itu, setelah mengolah data melalui pendekatan Model Persamaan Struktural menggunakan SmartPLS penulis telah menemukan bahwa untuk kedua merek ada dampak positif yang signifikan dari Upaya Pemasaran Media Sosial dalam membangkitkan loyalitas merek dan niat pilihan merek hasilnya; dengan efek tidak langsung yang lebih tinggi ketika mempertimbangkan peran Ekuitas Merek terhadap Loyalitas Merek

Nowadays, developments in technology has created new ways for firms to interact and constantly engage its consumers. Social Media Marketing are notably one of the forms of Digital Marketing to which firms may implement and engage its consumers through a firm driven approach. In light of this, there is still a lack of research to examine the role that Social Media plays in evoking certain consumer responses specifically brand choice intention within the Smartphone Industry. Therefore, this study aims to provide further insight and general context development into how Social Media Marketing (Twitter, Facebook, Instagram, Youtube) may affect ones brand choice intention mediated by the level of consumer value in the brand or Brand Equity of Samsung and Apple users as they are notably similar brands which sell smartphones at a relatively premium price compared to its rivals. To do so, a research model was devised from the combination of two journals wherein ad additional dimension of brand equity is incorporated in the study and that specific interest of the latent variable Brand Loyalty(Form of Consumer Response) is examined and its outcome that is Brand Choice Intention. This research compiled 160 respondents for each brands Samsung and Apple, wherein the writer had simply aimed to provide a general overview of whether the model may be applied to such context and each brand individually. Hence, having processed the data through a Structural Equation Model approach using SmartPLS the writer had found that for both brands there is a significant positive impact of Social Media Marketing Efforts on evoking ones brand loyalty and its outcome brand choice intention; with a higher indirect effect when considering the role Brand Equity has on Brand Loyalty.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yerrikho Bergas
"Dengan semakin banyaknya jumlah merek di pasar, semakin meningkat pula tingkat persaingan diantara merek-merek dan hanya merek yang memiliki ekuitas merek yang kuat yang akan tetap mampu bersaing, merebut, dan menguasai pasar. Ekuitas merek (brand equity) merupakan seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek dan simbolnya yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk. Ekuitas merek terdiri atas dimensi-dimensi kesadaran merek (brand awareness), asosiasi merek (brand associations), persepsi kualitas (perceived quality), loyalitas merek (brand loyalty).
Penelitian ini untuk mengidentifikasi kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek dari pelanggan XL. XL sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia harus dapat bersaing dengan kompetitornya. Melalui brand equity yang kuat, diharapkan XL akan dapat merencanakan dan menyusun strategi yang tepat terhadap hal ? hal yang dianggap masih kurang di dalam ekuitas mereknya.
Hasil dari brand awareness menunjukkan XL belum menempati posisi top of mind dari sebuah merek provider telekomunikasi tetapi dari brand recall, brand recognition, dan brand unaware, XL sudah cukup baik dan dikenal di masyarkat luas. XL juga memiliki brand image yang kuat di benak pelanggannya. Hal ini harus diperkuat dengan kualitas layanan yang baik sehingga nantinya XL akan memiliki pelanggan dengan loyalitas yang tinggi.
XL saat ini memiliki posisi loyalitas yang baik pada tingkat satisfied buyer di piramida loyalty. Melalui metode service quality dapat dianalisis dimensi apa saja dari kualitas pelayanan XL yang dirasa masih kurang dan dianalisis kembali sehingga posisi brand loyalty pelanggan XL nantinya dapat meningkat pada posisi commited buyer.

With the increasing number of brands on the market, increasing the level of competition among brands and only brand that has strong brand equity that will still be able to compete, win, and dominate the market. Brand equity (brand equity) is a set of brand assets and liabilities relating to the marks and symbols that can increase or decrease the value provided by a product. Brand equity consists of the dimensions of brand awareness, brand associations, perceived quality, brand loyalty.
This study to identify the brand awareness, brand associations, perceived quality and brand loyalty from customers XL. XL as one of telecommunication companies in Indonesia should be able to compete with competitors. Through a strong brand equity, is expected to XL will be able to plan and develop the right strategy against things - things that were deemed to be lacking in the brand equity.
The results of brand awareness shows XL has not finished top of mind of a telecommunications provider, but the brand of brand recall, brand recognition and brand unaware, XL is quite good and well known in the community at large. XL also has a strong brand image in the minds of customers. It must be reinforced with a good quality service so that later XL will have customers with high loyalty.
XL currently has a position of good loyalty customers at the level of satisfied loyalty pyramid. Through the method of service quality dimensions can be analyzed any of the XL service quality is still lacking and re-analyzed so that the position of brand loyalty XL customers will be able to increase the position commited buyer.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43482
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Humaira Fathma Gardilla
"It is important for consumer to have brand awareness before choosing a new product, it divides into three dimensions; brand recognition, brand knowledge and brand opinion. The excessive used of social media Path™ among emerging well-off youth made electronic word-of-mouth an effective marketing strategy to increasing a popularity of a certain brand. This study aimed to understand the effect of e-WOM towards dimension of brand awareness on 'new' restaurant consumer. This was a field experimental research (e-WOM vs without e-WOM) done with an emerging well-off youth consumer as participants. Participants in Experiment Group (KE) (n=30) was given manipulation for five days while the Control Group (KK) (n=34) was not given any and after that their brand awareness was measured using a questionnaire. The results shows that eWOM has a significant towards the dimension of brand recognition (39.451; p < 0.05; ɸ = 0.785), brand knowledge (20.747; p < 0.05; ɸ = 0.569), and brand opinion (16.981; p < 0.05; ɸ = 0.515). We can conclude that eWOM can make consumer aware of a certain brand, shape their knowledge, and also their opinion. Therefore, 'new' restaurant owner can use e-WOM as a media to introduce their ‘new' restaurant to potential consumers.

Penting bagi konsumen untuk memiliki kesadaran merek sebelum memilih produk baru. Kesadaran merek ‘baru’ dibagi dalam 3 dimensi yaitu: brand recognition, , brand knowledge, dan brand opinion. Maraknya penggunaan media sosial Path™ oleh konsumen emerging well-off youth membuat electronic word-of-mouth sebagai salah satu strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan popularitas merek. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh e-WOM terhadap dimensi kesadaran merek pada konsumen restoran ‘baru’. Penelitian ini menggunakan metode field experiment (eWOM vs tanpa eWOM) dengan karakteristik partisipan konsumen emerging well-off youth. Partisipan kelompok eksperimen (KE) (n = 30) diberikan manipulasi berupa pemberian eWOM selama 5 hari, sementara partisipan kelompok kontrol (KK) (n = 34) tidak diberikan manipulasi apapun. Kemudian seluruh partisipan KE dan KK diukur kesadaran merek menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-WOM berpengaruh secara signifikan pada dimensi brand recognition (39.451; p < 0.05; ɸ = 0.785), brand knowledge (20.747; p < 0.05; ɸ = 0.569), dan brand opinion (16.981; p < 0.05; ɸ = 0.515). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa e-WOM dapat membuat konsumen mengenali suatu merek, membentuk pengetahuan, dan membentuk pendapat tentang merek suatu restoran baru. Dengan demikian e-WOM dapat digunakan sebagai cara untuk memperkenalkan merek restoran baru kepada calon konsumen."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S58749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kharisma Saraswati Brodjonegoro
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh country of origin image terhadap brand equity beserta dimensinya untuk dua merek kosmetik (Wardah dari Indonesia dan Innisfree dari Korea Selatan) pada pasar kosmetik di Indonesia, khususnya Kawasan Jabodetabek. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif melalui penyebaran kuesioner secara online melalui Google Form dan diukur menggunakan skala likert 1-5. Jumlah sampel yang valid diperoleh dari 167 responden yang sebelumnya telah menggunakan dan/atau kosmetik merek Wardah dan Innisfree. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software SPSS untuk analisis statistik deskriptif dan SmartPLS untuk analisis SEM-PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa country of origin memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap brand equity (brand awareness, perceived quality, dan brand loyalty) pada merek Wardah dan Innisfree. Hasil penelitian ini juga menunjukkan pengaruh antara country of origin terhadap brand equity sedikit lebih kuat pada merek Wardah dibandingkan dengan merek Innisfree.

This study aims to analyse the effect of country of origin on brand equity and its dimensions for two cosmetics brands (Wardah from Indonesia and Innisfree from South Korea) in Indonesian cosmetics market, especially in Jabodetabek region. The study uses a quantitative method through online questionnaires via Google Form and measured with five-point Likert scale. Valid samples were collected from 167 respondents who have previously used and/or bought Wardah and Innisfree cosmetics. The data obtained were processed using SPSS for descriptive statistical analysis and SmartPLS for SEM-PLS analysis. The results of this study shows that the relationship between country of origin and brand equity (brand awareness, perceived quality, dan brand loyalty) has positive and significant effect on Wardah and Innisfree. Results of this study also shows that the relationship between country of origin and brand equity on Wardah are stronger than Innisfree."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 >>