Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 447 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nuraida Hidayati
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan variabel independen kecerdasan emosional, iklim organisasi dan pemberdayaan karyawan terhadap variabel dependen kepuasan kerja. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melihat hubungan masing-masing indikator dari ketiga variabel terhadap kepuasan kerja. Penelitian ini melihat pula ada tidaknya perbedaan kepuasan kerja di Unit Kerja Penunjang/Pendukung dan Unit Kerja Pokok di BPK Jakarta.
Penelitian dilakukan terhadap 146 orang responden dari Unit Kerja Penunjang/Pendukung dan 157 orang responden dari Unit Kerja Pokok yang merupakan sampel dari populasi para karyawan di BPK Jakarta. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data adalah teknik korelasi Pearson Product Moment untuk menguji hubungan tiap-tiap variabel independen terhadap variabel kepuasan kerja uji beda dengan t test juga digunakan untuk mengetahui perbedaan kepuasan kerja di 2 unit tersebut.
Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa masing-masing variabel kecerdasan emosional, iklim organisasi dan pemberdayaan karyawan berhubungan secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja dengan besaran koefisien korelasi yang bervariatif antara Unit Kerja Penunjang/Pendukung dan Unit Kerja Pokok. Sedangkan untuk masing-masing indikatornya tidak semuanya berhubungan secara positif terhadap kepuasan kerja. Selain itu hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kepuasan kerja antara Unit Kerja Penunjang/Pendukung dengan Unit Kerja Pokok."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2884
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Temaluru, Yohanes
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Komitmen dan faktor-faktor Demografik dengan kepuasan kerja karyawan; perbedaan komitmen karyawan terhadap perusahaan berdasarkan faktor-faktor demografik; perbedaan kepuasan kerja antar karyawan berdasarkan faktor-faktor demografik.
Komitmen yang dimaksudkan di atas, baik secara keseluruhan (komitmen total) maupun berdasarkan komponen-komponen komitmen yaitu komitmen Afektif, komitmen Kontinuans, komitmen Normatif. Faktor-faktor demografik terdiri dari usia, jenis kelamin, pendidikan, dan masa kerja. Sedangkan kepuasan kerja diperoleh melalui formulasi (rumus).
Kepuasan Kerja = Kepentingan (Harapan - Kenyataan).
Penelitian ini menggunakan metode Non Eksperimental yang bersifat Ex Post Facto. Responden (subyek) penelitian berjumlah 166 orang. Pengukuran menggunakan skala Likert dengan skala 1 sampai dengan 5. Teknik analisis yang digunakan adalah Regresi Berganda pada taraf signifikansi = 0.05. Sedangkan uji perbedaan komitmen dan kepuasan kerja berdasarkan faktor-faktor demografik menggunakan Uji-T dan Anova Satu Arah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan (bersama) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara komitmen pada organisasi (juga komponen-komponen komitmen) dan faktor-faktor demografik dan kepuasan kerja baik secara keseluruhan maupun berdasarkan Kepentingan, Harapan dan Kenyataan.
Dari hasil tersebut, ternyata bahwa hasil positif dan signifikan merupakan pengaruh komitmen, sedangkan pengaruh faktor-faktor demografik tidak signifikan. Berdasarkan komponen-komponen komitmen, komitmen Afektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja total dan kepuasan kerja berdasarkan Kenyataan; komitmen Normatif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja berdasarkan Kepentingan dan Harapan. Sedangkan pengaruh komitmen Kontinuans tidak signifikan.
Hasil uji perbedaan komitmen berdasarkan faktor-faktor demografik, semuanya tidak signifikan. Sedangkan pada uji perbedaan kepuasan kerja, hanya pada faktor usia terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kepuasan kerja keseluruhan, dan juga terhadap aspek-aspek kepuasan kerja work it-self, kondisi kerja, dan supervise. Sedangkan pada faktor demografik lainnya, hasil uji perbedaan tidak signifikan.
Meskipun hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang positif dan signifikan antara komitmen terhadap perusahaan (organisasi) dengan kepuasan kerja, namun belum dapat dikatakan sempurna mengingat berbagai keterbatasan yang dijumpai dalam penelitian ini, khususnya menyangkut instrumen kuesioner dan responden (subyek) penelitian. Oleh karena itu disarankan agar untuk penelitian yang sama kuesioner didisain menjadi lebih singkat dan padat sehingga tidak menimbulkan beban dan rasa jenuh responden yang berakibat terjadinya respons error. Besar sampel penelitian juga perlu dipertimbangkan dengan mengingat analisis statistik yang digunakan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Tony Suhartono
"Kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individuil, yang memiliki tingkat kepuasan yang berbeda sesuai dengan hirarkis nilai yang berlaku pada individu tersebut. Hal ini dapat terjadi karena ada perbedaan persepsi yang berlaku pada dirinya, semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya, demikian sebaliknya.
Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi tentang kepuasan kerja Dokter Batalyon yang ada di Batalyon tempur jajaran TNI-AD dan telah dimantapkan, untuk melihat ada tidaknya hubungan antara karakteristik individu maupun komponen kerja Dokter Yon yang berpengaruh dengan tingkat hirarkis kepuasan kerja. Dengan demikian dapat diketahui faktor-faktor mana yang mempunyai' peranan terpenting dalam meningkatkan kepuasan kerja Dokter Yon, sehingga dapat dipergunakan sebagai bahan masukan bagi Direktorat Kesehatan TNI-AD dalam meningkatkan pembinaan personil kesehatan TNI-AD khususnya Dokter Yon.
Kepuasan kerja Dokter Yon ditinjau berdasarkan Need Satisfaction model dari Salancik dan Pleffer serta teori Hirarkis kebutuhan dari Maslow. Model penelitian ini menganalisa variabel karakteristik individu terdiri dari umur, perkawinan, masa kerja status militer, dan variabel komponen kerja yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja Dokter Yon, terdiri dari Pembinaan teknis medis wilayah, gaya kepemimpinan komandan Batalyon, kerja sama dengan perwira lainnya, kemampuan tenaga kesehatan Yon dan Pengalaman tugas operasi militer Dokter Yon, Kepuasan kerja dilihat dari hirarkis pemenuhan kebutuhan dari Maslow. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuestioner yang dimodifikasi dan work "Satisfaction Questioner" WHO dan dianalisa dengan menggunakan uji Kai Kuadrat.
Hasil penelitian dari 60 Batalyon tempur jajaran TWI-AD yang telah dimantapkan hanya 47 Yon yang terisi oleh Dokter Militer, terlihat bahwa dari seluruh hipotesa yang telah ditegakan ternyata tidak semua diterima karena ada yang ditolak dan ada yang diterima.
Disimpulkan bahwa berdasarkan model penelitian ini secara keseluruhan rata-rata Dokter Yon di jajaran TNI-AD cukup merasa puas dan Dokter Yon yang merasa cenderung lebih puas dalam melaksanakan tugas adalah berusia dibawah 30 tahun, belum menikah, masa kerja kurang dari 2 tahun di Yon, militer suka rela dengan atensi Dandenkesyah yang cukup, Danyon yang bersifat partisipatif, dapat dukungan Perwira-perwira lainnya, kemampuan tenaga para medik Yon baik dan belum pernah tugas operasi. Kepuasan kerja Dokter Yon lebih banyak menunjukkan perbedaan pada aspek pemenuhan kebutuhan akan harga diri dan aktualisasi dari dibandingkan pemenuhan kebutuhan dasar, rasa aman dan memiliki rasa sosial, jadi perbedaan bermakna banyak terjadi pada kelompok "Higher order need" daripada kelompok "lower order need" ini dapat terjadi karena Dokter Yon merupakan manajer medis teknis di Batalyon tersebut.
Disarankan agar dilakukan intervensi administrasi yang sistimatis dalam rangka menyeleksi dokter Yon yang akan bertugas di Yon dan memperbaiki sarana-prasarana serta faktor-faktor yang mendukung SDM kesehatan di Yon, perlu dipikirkan sistem imbalan (Reward System) yang sesuai dengan pemenuhan kebutuhan yang mendasar dan penataan sistem rotasi penempatan dokter Yon (terutaina Kopassus dan Kostrad) serta perlu diupayakan memperbaiki sistem komando yang ada di seksi kesehatan Batalyon. Kesemua hal ini diharapkan dapat mengurangi rasa ketidakpuasan Dokter Yon dalam melaksanakan tugas."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Indra Chandra
"ABSTRAK
Sejak tahun 1985 berbagai perubahan telah dilakukan untuk membenahi BUMN. Ini dilakukan karena ketidakefisienan BUMN dalarn menghadapi Iingkungan yang terus berubah. Terutama dalam mencapai sasaran laba dalam terminologi ekonomi BUMN sendiri mempunyai muatan misi yang bersifat dilematis sebab di satu sisi berkewajiban untuk menghasilkan laba dalam arti ekonomis, di sisi lain juga menghasilkan laba dalam arti sosial dan politis.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai budaya organisasi di PT. Krakatau Steel. Penggambaran budaya organisasi melalui penelusuran mendalam atas shared assumptions yang terjabarkan pula dalam shared things, shared doings, shared sayings dan shared feelings. Unsur-unsur budaya organisasi dipahami dalam hubungannya dengan sistem sosiokultural PT. Krakatau Steel yang terdiri dari tujuan dan sasaran formal, struktur dan proses-proses manajemen yang luas baik dalam menghadapi situasi-situasi intern maupun ekstern.
Tujuan kedua adalah untuk memahami bagaimana kepuasan kerja karyawan tingkat manajer-bawah dalarn situasi deregulasi yang menyebabkan munculnya perusahaan swasta dengan sistem imbalan yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan pula untuk melihat apakah budaya organisasi mempunyai hubungan dengan kepuasan kerja disana.
Informasi mengenai unsur-unsur budaya organisasi diperoleh dengan metode pengumpulan data observasi dan survai. Informasi mengenai kepuasan kerja diperoleh melalui survai. Informasi mengenai sistem sosiokultural diperoleh melalui metode observasi dan studi dokumen tidak terstruktur yang meliputi berbagai jenis dokumen perusahaan. Sedangkan informasi mengenai situasi makro diperoleh melalui penelusuran berbagai media cetak yang ada.
Dari pengolahan informasi secara interpretatif diperoleh pemahaman bahwa unsur-unsur budaya organisasi di PT. Krakatau Steel membentuk konfigurasi yang berasal dari unsur-unsur Budaya Rasional, Budaya Konsensus, Budaya Hirarkis dan Budaya Ideologis. Sejauh ini, budaya rasional dan ideologis sedikit lebih menonjol unsur-unsurnya dalam konfigurasi tersebut.
Diperoleh pemahaman juga bahwa tingkat kepuasan kerja disana termasuk rendah pada waktu penelitian dilakukan, hal ini kemungkinan besar berkaitan dengan pembentukan dua direktorat baru dan penggabungan PT. CRM1 ke dalam perusahaan. Dari analisis statistik diperoleh kesimpulan terdapat hubungan antara budaya organisasi dengan kepuasan kerja. Hubungan kedua variabel itu berkaitan agak rendah dengan variabel umur dan pendidikan, sedangkan dengan bidang pekerjaan tidak berkaitan.
Dari pemahaman tersebut diperoleh catatan teoritis bahwa persepsi dan perilaku (dan hasilnya) dari para anggota perusahaan berkaitan dengan sistem sosiokultural dan sistem budaya perusahaan dalam konteks lingkungan eksternal perusahaan."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Purnomowati
"INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki perbedaan kepuasan kerja antara pustakawan pengolahan, pustakawan pelayanan dan pustakawan struktural di perpustakaan khusus instansi pemerintah di wilayah DKI Jakarta.
Penelitian ini mengukur kepuasan pustakawan terhadap enam belas aspek kerja, yaitu: variasi pekerjaan, penggunaan kemampuan, pentingnya pekerjaan, layanan sosial, status sosial, prestasi, otonomi, gaji, promosi, peningkatan diri, pengakuan, keamanan, pengawasan, wewenang dan tanggung jawab, kondisi kerja dan rekan kerja.
Penelitian ini juga menyelidiki tingkat pentingnya tiap aspek kerja tersebut, bagi pustakawan di perpustakaan khusus instansi pemerintah di wilayah DKI Jakarta.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah: (1) tidak ada perbedaan kepuasan kerja secara keseluruhan antara pustakawan pengolahan, pustakawan pelayanan dan pustakawan struktural; (2) tidak ada perbedaan kepuasan kerja secara keseluruhan di antara pustakawan yang berbeda masa kerjanya; (3) tidak ada perbedaan kepuasan kerja secara keseluruhan di antara pustakawan yang berbeda tingkat pendidikannya.
Populasi penelitian ini terdiri dari 120 orang pustakawan dari 18 perpustakaan khusus instansi pemerintah di wilayah DKI Jakarta. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang merupakan modifikasi dari Minnesota Satisfaction Questionnaire IMSO). Data yang dikumpulkan dari lembar kuesioner diolah dengan program komputer GraphPAD InStat versi 1.10. Perbedaan kepuasan kerja pada ketiga hipotesis dianalisa menggunaaan ANAVA (Analisa Ragam Satu Arah Analysis of variance of one-way classification). Sedangkan terhadap data yang ditemukan berbeda secara nyata dengan ANAVA, dilakukan uji statistik lanjutan dengan metoda Bonferroni.
Kesimpulan dari hasil penelitian adalah: (1) Tidak ada perbedaan kepuasan kerja yang nyata di antara pustakawan yang berbeda jenis pekerjaannya, masa kerjanya, dan tingkat pendidikannya dalam hal kepuasan kerja secara keseluruhan. (2) Pustakawan berpendidikan sarjana nyata lebih puas terhadap aspek penggunaaan kemampuan, gaji, dan pengawasan. (3) Aspek penggunaaan kemampuan nyata lebih penting bagi pustakawan struktural daripada pustakawan pengolahan. (4) Pustakawan dalam penelitian ini merasa puas sampai sangat puas terhadap aspek layanan sosial dan pentingnya pekerjaannya; merasa tidak puas sampai agak puas terhadap gajinya. (5) Pustakawan dalam penelitian ini menganggap bahwa kebutuhan fisiologis, keamanan, dan sosial relatif lebih penting daripada pengakuan, prestasi dan kesempatan promosi.

ABSTRACT
The purpose of this study is to investigate the differences of job satisfaction between technical services librarians, public services librarians and management librarians, in government special libraries in DKI Jakarta.
This study measures a librarian's satisfaction on sixteen aspects of the job, i.e. variety, ability utilization, task significance, social service, social status, achievement, autonomy, salary, promotion, advancement, recognition, security, supervision, authority/responsibility, working conditions, and co-workers.
This study also investigates the importance of each aspect of the job to librarians in government special libraries in DKI Jakarta.
It is hypothesized that there are: (1) no significant differences in overall job satisfaction between technical services librarians, public services librarians and management librarians; (2) no significant differences in overall job satisfaction among librarians with different time in current job; (3) no significant differences in overall job satisfaction among librarians with different education.
The population in the study consisted of 120 librarians from 18 government special libraries in DRI Jakarta. The data were obtained by using a modified Minnesota Satisfaction Questionnaire (MSQ). Data gathered from questionnaire sheets were analyzed using GraphPAD InStat version 1.10 computer's program. An Analysis of variance of one-way classification (ANOVA) was employed to analyze job satisfaction differences in the three hypotheses. A Bonferroni test was used to further analyze data which have significant differences.
The study concludes that there are: (1) No significant differences of satisfaction about overall job satisfaction among librarians with different kind of job, time served in current job, and education. (2) Librarians with graduate education show significantly higher satisfaction with ability utilization, salary, and supervision. (3) Ability utilization aspect is significantly more importance for management librarians than for technical services librarians. (4). Satisfaction among librarians in this study vary from "satisfied" to "very satisfied" with regard to aspect of social services, and task significance; "dissatisfied" to "little satisfied" with regard to their salary. (5) Librarians in this study thought that physiological, security, and social need, are relatively more important than recognition, achievement, or promotion opportunities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Ningtyas
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran "hubungan iklim kerja dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di RS Pemerintah dan RS Non Pemerintah". Penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlational yang pengumpulan datanya secara cross sectional. Hipotesis yang dibuktikan dalam penelitian ini adalah "Adanya Hubungan Antara Lkhm Kelja Dengan Kepuasan Kcrja Pcrawata Pclaksana di RS Pemerinlah dan RS Non Pemerintah di Mojokerto Jawa Timur, 2002".
Sampel penelitian adalah perawat pelaksana di RS Pemerintah dan RS Non Pemerintah di Mojokerto Jawa Timur, dengan jumlah 86 perawat RS Pemerintah dan 70 perawat RS Non Pemerintah. Instrumen yang digunakan adalah instrurnen iklim kerja dan kepuasan kerja perawat pelaksana yang telah dimodifikasi dan telah disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Instrumen iklim kerja terdiri dari 35 pertanyaan dan instrumen kepuasan kerja perawat pelaksana terdiri dari 33 pertanyaan. Hasil uji coba validitas dan reliabilitas instrumcn menggunakan Alpha Cronbach dengan hasil baik.
Hasil penelitian adalah kepuasan kerja perawat pelaksana dengan katagori kurang baik di RS Pemerintah sebesar 55,8 % dan RS non Pemerintah sebesar 94,3 %. Iklim kerja dengan katagori baik dirasakan oleh perawat pelaksana di RS pemerintah sebesar 57 % dan RS Non Pemerintah sebcsar 50 %. Variabel iklim kerja dengan kepuasan kerja perawat pelaksana yang berhubungan di RS Pemerintah adalah variabel cara mengatasi resiko, penghargaan dan cara mengatasi konflik, serta variabel yang dominan berhubungan adalah variabel konflik. Sedangkan pada RS Non Pemerintah tidak ada variabel iklim kerja yang berhubungan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana.

This research is aimed to gain the description on "Comparative Study About Relationship Between Work Climate And Nurses? Job Satisfaction At The Govemrnent Hospital And The Non Govemment Hospital In Mojokerto East Java 2002". The design of this research was descriptive cot-relational with cross sectional methode. The proven in this research was the relationship between work climate aand nurses' job satisfaction at the government hospital and the non government hospital in Mojokerto East Java.
The sample of researh were 86 nurses in patient care unit of the government hospital and 70 nurses? in patient care unit of the non government hospital. In this researh used two instruments they were work climate and measurement and job satisfaction measurement. Both instrument were aadjusted with the needs and had been modified as needed. The work ssclimate instrument consist of 35 statement and nurses' job satisfaction consist of 33 statement. Test of validity and reliability of these instrumens utilized Alpha Cronbach and got good results.
The results inddicateed that nurses? job satisfaction was at poor category 55,8% at the government hospitaal and the non government hospital 94,3%. The work climate with good category was 57% at the government Hospital and the non govemrnent hospital 50%. The analysis variabel implied that the entire work climate satistically had significant connection with nurses? job satisfactin the govemment hospital, risk, reward and conflict were that variabel indicated had significant connection with nurses? job satisfaction aand conflict was the most significant statistically. The analysis variabel implied that there is no connection between work climate with nurses? job satisfaction at the non government hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T5243
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puput Oktamianti
"Keperawatan merupakan salah satu profesi di rumah sakit yang memiliki peran yang panting dalam penyelanggaraan layanan kesehatan di rumah sakit. Perawat memiliki waktu kontak yang lebih lama dengan pasien sehingga perawat dapat dianggap memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit. Kepuasan kerja dan motivasi kerja internal perawat merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan oleh pihak manajemen rumah sakit dalam upaya mengelola tenaga perawat sehingga diharapkan perawat mau melaksanakan pekerjaan dengan sebaik mungkin.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja dan motivasi kerja internal adalah karakteristik pekerjaan. Ada lima karakteristik pekerjaan yang dapat menunjukkan pengukuran efektivitas pekerjaan yang objektif, yaitu: skill variety, task identity, task significance, autonomy. dan feedback. Karaktcristik pekerjaan mempengaruhi kepuasan kerja dan motivasi kerja internal dengan mcdiasi kondisi psikologi kritis yaitu perasaan keberartian pekerjaan, perasaan tanggung jawab, dan pengetahuan terhadap hasil pekerjaan.
Penelitian mengenai "Pengujian Awal Model Karakteristik Pekerjaan Pada Perawat Runlah Sakit di Jakarta" ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat rumah sakit di Jakarta. Kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner yang dikembangkan oleh Hackman & Oldman (1980). Kuesioner terdiri dari beberapa subbagian yaitu pertanyaan yang berkailan dengan karakteristik pekerjaan, kondisi psikologi kritis, kepuasan kerja, motivasi kerja internal, dan kepuasan berkembang. Selanjutnya dilakukan analisis data dengan Structural Equation Modeling (SEM).
RMSEA model yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebesar 0.087. Rasio x21df model pada penelitian ini adalah 19,83/11=1,803. Nilai GFI dan CH dalam model penelitian ini adalah 0,97 dan 0,96. Ini menunjukkan model memiliki rt yang baik.
Pada penelitian ini diketahui bahwa tingkat variasi skill dan identitas tugas perawat adalah tinggi, keberartian tugas adalah sangat tinggi, serta otonomi dan feedback adalah sedang. Sedangkan untuk kondisi psikologi kritis perawat yaitu tingkat perasaan keberartian pekerjaan pada perawat adalah sangac tinggi, tingkat perasaan tanggung jawab perawat adalah tinggi, dan tingkat pengetahuan terhadap hasil pekerjaan adalah sedang. Tingkat kepuasan kcrja, motivasi internal, dan kepuaan berkembang juga tinggi. Sementara itu nilai MPS perawat dalam penelitian ini adalah 121,99. Ini berarti motivasi potensial pada perawat masih dapat ditingkatkan lagi.
Dalam penelitian ini terbukti beberapa hipotesis berkaitan dengan hubungan antara karakteristik pekerjaan dan kondisi psikologi kritis yaitu tingkat keberartian tugas berpcngaruh positif terhadap perasaan keberartian pekerjaan dan feedback berpengaruh positif terhadap pengetahuan terhadap basil pekerjaan. Selain itu, diketahui temuan lainnya yaitu identitas tugas bcrpengaruh positif terhadap pengctahuan basil pekerjaan dan feedback berpcngaruh positif terhadap perasaan keberartian pekerjaan. Ada beberapa hipotesis yang terbukti berkaitan dengan hubungan antara kondisi psikologi kritis dengan outcome yaitu perasaan keberartian pekerjaan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja, pengetahuan terhadap hasil pekerjaan bcrpengaruh positif terhadap kepuasan kerja, perasaan keberartian pckerjaan berpcngaruh positif terhadap motivasi kerja internal, dan perasaan tanggung jawab berpcngaruh positif terhadap motivasi kerja internal. Ada beberapa temuan berkaitan dengan penelitian ini yaitu keberartian tugas berpengaruh positif terhadap motivasi kerja internal, otonomi berpengaruh positif terhadap kepuasan berkembang, feedback berpengaruh positif tcrhadap kcpuasan berkembang, dan kepuasan berkembang berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka perawat perlu diberi otonomi yang lebih luas lagi. Kesempatan dalam mengidentifikasi seberapa besar dan bagaimana perawatan yang dibutuhkan pasien, siapa yang memberi pelayanan, dan apa saja sumber daya yang dibutuhkan untuk asuhan keperawatan dillarapkan mampu meningkatkan kepuasan dan motivasi keija internal perawat. Selain itu, kualitas feedback bagi perawat juga perlu ditingkatkan. Dalam feedback yang efektif perlu dijelaskan periiaku apa saja yang belum sesuai dengan standar dan bagaimana konsekuensi atau dampak dari perilaku tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18348
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoyo Haryono
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T24824
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Mentari
"In this global era, the business competition among the firms is so tight, including in this field. The serve in this field need special attention, because it?s about consumer?s satisfaction. So good moral workers, professional, discipline in doing his duty is needed. These terms are needed in increasing work productivity, serve quality and competition power in our own country and aboard. But in fact, there are still workers that are less in work productivity. Some research told that work productivity is also influenced by satisfaction and work motivation. But in this research the writer not explain about the influence between work satisfaction and productivity because none theory which is explain both of them. For that reason this research will explain about employee perception in work satisfaction and productivity. Based on the background above, in this research the writer choose Telkom, Tbk Company in central Jakarta as an object of the research.
The research question is how The Perception of Outbondcall Employee About Work Satisfaction and Work Productivity in Personal Customer Care Division at Telkom,tbk Company? To answer of that research question, researcher used quantitative approach and using research method by using the survey approach, which implies the use of questioners as the major tool used to collect data and information, beside the others secondary and literature sources.
The conclusion of this research is the outbondcall employee feel uncomfortable in work satisfaction but they still improve their work productivity because they are afraid about the hire. For the conclusion, the company should be attending to the work satisfaction because the employee is the basic of the resource company."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agusnawati
"Penelitian ini membahas persepsi kepuasan karyawan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja. Penelitian dilakukan terhadap 21 karyawan tetap bagian operasional di Wisma Makara UI, Depok dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dan metode deskriptif.
Kesimpulan atas hasil penelitian didapatkan bahwa karyawan mempunyai persepsi kepuasan yang tinggi atas faktor karakteristik pekerjaan, kondisi kerja yang menyenangkan, dukungan rekan kerja, penyeliaan dan dimensi kesesuaian kepribadian-pekerjaan. Skor tertinggi untuk persepsi kepuasan yang tinggi ditunjukkan oleh faktor kesesuaian kepribadian-pekerjaan dengan nilai skor 83,67. Untuk faktor ganjaran yang diterima mendapatkan skor 49,143, sehingga menunjukkan bahwa karyawan memiliki persepsi kepuasan yang rendah.
Dari hasil penelitian ini kiranya dapat disarankan agar pengelola/pimpinan Wisma Makara lebih memberikan perhatian kepada karyawan sebagai wujud kepedulian atas kepuasan kerja karyawan, khususnya terhadap aspek kepantasan ganjaran yang diterima karyawan dengan memperhatikan unsur keadilan dan kesesuaian.

This study focused to analyze the satisfaction perception of employee toward the factors that influence job satisfaction. For this research, data were collected from 21 permanent employees in operational department of Wisma Makara UI by using quantitative approach with descriptive method.
The result revealed that the employee have high satisfaction's perception toward the factor such as well-job characteristic, enjoyable working conditions, co-workers support, supervision and the job conformity. The highest score of high satisfaction's employee perception revealed by the job conformity with score 83,67. Perception of low satisfaction showed by the reward factor with score 49,143.
As suggestion based on this study, the chairman of Wisma Makara should pay more attention to the factors that influence job satisfaction, especially in reward factor with consider equitability and conformity aspects."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library