Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 248 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Renaldi Zein
"Indonesia sebagai negara berkembang membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk melakukan pembangunan di dalam negeri, khususnya di sektor sosial dan ekonomi. Untuk itu pemerintah Indonesia melakukan kebijakan mendorong masuknya investasi asing kedalam negeri. Guna memberikan pelayanan yang lebih dan memberikan komunikasi, koordinasi dan informasi bagi kepentingan investasi, maka Presiden Republik Indonesia membentuk Badan Koordinasi Penanaman Modal pada tahun 1985, dan hingga saat ini organisasi ini masih eksis.
Terjadinya era reformasi yang menggantikan era Orde Baru kepemimpinan Soeharto, dilalui dengan berbagai gejolak-gejolak anatara lain demonstrasi masa dan kegaduhan yang berimbas pada krisis sosial dan ekonomi. Adanya data tentang turunnya investasi asing yang masuk ke Indonesia diduga akibat langsung atau tak langsung timbulnya persepsi buruk terhadap citra Indonesia, khususnya mengenai iklim investasi dimata investor asing. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan melihat persepsi-persepsi para investor asing secara kualitas dan terurai jelas mengenai iklim investasi di Indonesia.
Metodologi yang dilakukan dalam penelitian lapangan adalah menggunakan survey kuestioner terhadap 100 responder yang terdiri dan investor asing.
Kuesioner ini meliputi pertanyaan terhadap 8 parameter iklim investasi berdasarkan hasil studi awal dan pengalaman peneliti, yaitu: keamanan, penegakan hukum, baiknya jalan pemerintahan, infrastruktur, prosedur investasi, insentif, biaya operasional, dan imej BKPM. Hasil survey ini ditindak lanjuti dengan "in depth interview" terhadap 10 responden investor asing yang dipilih berdasarkan "incidental and voluntary". Interview juga dilakukan terhadap 5 orang pejabat tinggi dan senior BKPM untuk mengetahui kegiatan mereka.
Temuan yang ada dalam penelitian adalah adanya gambaran jelas mengenai persepsi investor asing terhadap iklim investasi di Indonesia. Persepsi yang negatif tersebut terdapat karena adanya dim Indonesia yang buruk sebagai negara yang mempunyai "country risk" tinggi, dan reputasi negatif sebagai negara yang banyak tindak korupsinya. Satu hal yang masih membuat positif pandangan terhadap iklim usaha disini, yaitu adanya persepsi positifik mengenai rendahnya biaya investasi, khususnya tenaga kerja dan sumber daya energi. Hai ini yangmembuat investasi masih menarik di Indonesia.
Hal yang menarik dalam penelitian ini adalah, temuan betapa pentingnya peran media massa dalam menyebarluaskan informasi secara cepat, dan dapat mernbentuk opini-opini yang selanjutnya menjadikan persepsi masyarakat luas. Turunnya nilai investasi asing dapat diakibatkan pengaruh dari persepsi-persepsi yang negatif terhadap iklim investasi di Indonesia.
Kesimpulan dan rekomendasi dibuat berdasarkan konsep-konsep ilmu komunikasi. Perlunya komunikasi yang instruktif dari presiden kepada jajarannya untuk membenahi pemerintahan ini dengan baik. BKPM harus melakukan komunikasi yang persuasif kepada presiden dalam memberikan masukan informasi yang berpengaruh dalam mengambil kebijakan, serta komunikasi yang informatif BKPM kepada investor asing untuk memberikan jawaban dan kepastian atas perbaikan yang dilakukan. Untuk itu BKPM diusulkan untuk lebih berperan sebagai sentra komunikasi dan koordinasi terhadap aspek-aspek lingkungan organisasi, antara lain "stakeholders and audience".

Indonesia as a developing country needs a lot of capital sources to build its country, especially in social and economic sectors. The Indonesian government has issued policies to encourage incoming of foreign investors to the country. In order to serve more foreign investor in the way of communicating, coordinating, and providing information the President of Indonesia had established the Indonesian Investment Coordinating Board in 1985, which is still exist until today.
The transaction period of changing the power in this country from Soeharto era to reformation era had made through a very crucial things, such as uncontrolled mass demonstrations and riots. Those things had made impact to crisis of social and economy of Indonesia. The declining of foreign investment on statistics recently was assumed related to the bad perceptions about the investment climate of Indonesia. Image and reputation of Indonesia has contributed the building of the perception. This research was conducted to see in "descriptive and qualitative" aspects of those foreign investors perceptions about the investment climate.
This research study used a questionnaire survey to 100 respondents, who are foreign investors. The questioner covers B parameters of the investment dimate which are based on study and experiences of the researcher, such as security, law enforcement, good governance, infrastructures, procedures, incentives, cost of investment, and image of BKPM. The survey was followed up by in depth interviews to ten respondents representing foreign investors through incidental and voluntary selections.
Interviews were also made to five senior and high level officials of the Indonesian Investment Coordinating Board (BKPM) to see the organization activity.
The result of interviews has provided clear pictures of perceptions. Foreign investors' perceptions are bad to the Indonesia's investment climate. The negative perceptions were caused by the bad image of Indonesia, which occupies high score in the country risk list and it has a long in the negative reputation among the most corrupt countries. There is one positive perception about to the Indonesian investment climate. It is low cost of investment, such as low labor cost and cheap fuel and energy costs. These factors make Indonesia attractive for investment.
The interesting part of this research discovered that mass media had an important role in disseminating information fastly and it could influence public opinion. The declining foreign investment might be related to those negative perceptions about the investment climate in Indonesia.
Conclusions and recommendations were made based on communication concepts. It needs instructive communication from the country's president to manage better government. BKPM has to make persuasive communications to the president with information used for policy making, and informative communications to foreign investors with certainty saying that the government is improving the condition. It is proposed that BKPM should becomes a centre of communication and coordination to all aspects of the organization stakeholders and audiences.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10469
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Sakhowi
"Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 yang ditandai dengan anjloknya nilai tukar rupiah atas US dollar, diikuti oleh meningkatnya suku bunga dan inflasi secara tajam telah menimbulkan kepanikan luar biasa bagi para investor di pasar saham Indonesia (Bursa Efek Jakarta). Kepanikan tersebut mendorong harga harga saham turun tajam sehingga indeks pasar (IHSG ) terpangkas hingga tinggal -/+ 40 %. Fenomena turunnya harga saham secara tajam yang dikaitkan dengan perubahan nilai tukar rupiah atas US dollar, suku bunga dan inflasi merupakan permasalahan yang menarik untuk dikaji dengan menggunakan pendekatan Arbritage Pricing Theory (APT).
Studi ini mengajukan tiga permasalahan penelitian yang selanjutnya akan dijawab melalui pembuktian hipotesis. Pertama apakah ada pengaruh faktor perubahan nilai tukar rupiah atas US dollar, perubahan suku bunga dan inflasi terhadap pasar saham (BET). Kedua apakah faktor perubahan nilai tukar rupiah atas US dollar suku bunga dan inflasi memberi pengaruh yang berbeda pada perusahaan dengan debt to equity ratio berbeda. Ketiga apakah perubahan nilai tukar rupiah atas US dollar, suku bunga dan inflasi memberi pengaruh yang berbeda pada industri yang berbeda.
Untuk menganalisis permasalahan penelitian digunakan model multi faktor (APT) sebagaimana yang digunakan Roll dan Ross (1986) dengan memakai model regresi multi variate. Analisis mengambil lokasi di Bursa Efek Jakarta (BET) dengan mengambil waktu pengamatan dari 1993 sampai 1998. Data harga saham dan Indeks Pasar (IHSG), suku bunga dan inflasi secara berturut turut diambil dari publikasi lembaga yang berkompeten yaitu BEJ, Bank Indonesia dan Biro Pusat Statistik. Semua series data yang digunakan sebagai variabel penelitian berbentuk time series karena itu variabel dalam penelitian terlebih dahulu dilakukan uji stasionaritas untuk menghindari diperolehnya hasil yang menyesatkan. Pengujian atas koefisien regresi parsial dan simultan menggunakan uji t dan uji F. Dan untuk menguji perbedaan struktur regresi digunakan Chow test, sementara untuk menguji bentuk hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung digunakan Granger causality test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan nilai tukar rupiah atas US dollar pada level, lag l dan lag 3, jumlah uang yang beredar (M2) sebagai indikator inflasi memberi pengaruh pada harga saham 1 indeks pasar (IHSG) secara signifikan pada taraf α=0.05. Dari uji Granger menunjukkan bahwa balk nilai tukar rupiah atas US dollar maupun M2 signifikan berpengaruh pads indeks pasar (IHSG). Sementara perubahan suku bunga ( nil ) tidak memberi pengaruh yang signifikan pada perubahan harga saham J indeks pasar (IHSG) baik dilihat dari uji t dari koefisien regresi maupun uji Granger.
Studi juga menemukan bahwa perubahan nilai tukar rupiah atas US dollar, suku bunga dan inflasi (M2) memberi pengaruh yang berbeda pada emiten yang memiliki struktur modal berbeda yang diukur dengan tingkat debt to equity ratio (ER). Kesimpulan ini diperoleh dari hasil uji struktur regresi dari 2 kelompok observasi yang dibedakan DER tinggi dan DER. rendah dengan menggunakan Chow test menghasilkan nilai F hitung sebesar 717.97 yang lebih besar dari F tabel = 2.51 untuk taraf Selanjutnya hasil pengamatan terhadap return 7 portfolio yang diregresikan dengan variabel nilai tukar rupiah atas US dollar, suku bunga dan inflasi (variabel prediktor) menunjukkan terdapat perbedaan sensitivitas dan pengaruh yang signifikan antara industri yang berbeda terhadap perubahan tiga variabel prediktor. Secara keseluruhan hasil analisis dengan menggunakan model APT ini memiliki kemampuan untuk melakukan estimasi sehingga model yang dihasilkan layak untuk digunakan sebagai model dalam penilaian aset."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Yuhita S. Atmaja
"ABSTRAK
Kelembagaan dan pengoperasian Pasar Modal sebenarnya telah dimulai sejak 1878, yakni dengan adanya Dunlop & Kolff yang melakukan usaha sebagai Commodity and Securities Broker, suatu lembaga perdagangan perantara di bidang komoditi dan sekuritas. Sedangkan Pasar Modalnya sendiri baru dibuka tahun 1912 dengan terbentuknya bursa-bursa di Semarang, Surabaya dan Jakarta.
Pengaturan tentang perdagangan saham diatur dalam Wetboek van Koophandell (WvK) yang sekarang disebut Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) dan terdiri dari pasal, yang menjelaskan tentang:
a. pengertian istilah bursa dagang sebagai tempat pertemuan para pedagang, makelar (brokers), dan pelaku lainnya dalam melakukan transaksi dagang;
b. tentang cara menetapkan "koers" wesel, saham-saham, obligasi atau surat berharga lainnya, baik di dalam maupun di luar negeri;
c. tentang pemberian wewenang kepada Menteri Keuangan untuk mengatur jalannya bursa dan segala sesuatu yang menyangkut ketertibannya.
Selanjutnya dalam Burgerlijk Wetboek Indonesia, sekarang disebut Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUH Perdata) hanya ditemukan satu pasal, yang mengatur di mana benda gadai yang merupakan efek-efek dapat diperdagangkan.
Walaupun begitu munculnya resesi dunia sebagai akibat Perang Dunia 1 telah menghambat perkembangan pasar modal yang baru tumbuh tersebut. Kemudian ketika Perang Dunia ke II berlangsung pasar modal tersebut terpaksa ditutup juga. Seusai Perang Dunia II, Indonesia masih mengalami revolusi fisik yang berlangsung sampai tahun 1949, sehingga pasar modal baru dapat diaktifkan kembali dengan UU Darurat No. 13 Tahun 1951 yang kemudian dirubah menjadi UU No. 15, tahun 1952 tentang Penetapan UU darurat tentang Bursa."
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Safarani
"ABSTRAK
Perjanjian Kerjasama Permodalan merupakan kesepakatan dua pihak, yakni penerima modal dan pemberi modal untuk melaksanakan suatu kegiatan, di mana pemberi modal menempatkan dananya dalam usaha yang dikelola penerima modal dan sebagai imbalannya, penerima modal akan memberikan keuntungan atas hasil usaha tersebut kepada pemberi modal. Dari perjanjian tersebut kemudian timbul beberapa permasalahan mengenai sifat hubungan hukum antara para pihaknya, obyek dalam perjanjian, dan hak-hak serta kewajiban para pihak. Dalam penulisan tesis ini, digunakan metode penelitian hukum normatif dengan tipe penelitian deskriptif analitis, yakni untuk menggambarkan keadaan di dalam masyarakat dengan maraknya penawaran kerjasama permodalan ini, di mana kerjasama tersebut menjanjikan keuntungan yang besar dengan risiko yang kecil atau bahkan tanpa risiko. Dari basil penelitian diperoleh bahwa sifat hubungan hukum Perjanjian Kerjasama Permodalan adalah perjanjian investasi, sebab berdasarkan perjanjian tersebut, pemberi modal akan memperoleh keuntungan dalam kurun waktu tertentu setelah menempatkan uangnya dalam usaha yang dimiliki dan dikelola oleh penerima modal, dan ini merupakan hakikat dari investasi. Obyek dalam Perjanjian Kerjasama Permodalan ialah memberi sesuatu, yaitu memberi keuntungan kepada pemberi modal, dan hal ini merupakan kewajiban dari penerima modal. Hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian ini, yaitu pemberi modal berhak mendapat keuntungan setelah pemberi modal menginvestasikan dananya pada penerima modal. Sedangkan penerima modal berhak untuk memperoleh dana tersebut, dan mengelolanya dengan kewajiban menyerahkan keuntungan kepada pemberi modal, sebagaimana yang telah disepakati dalam perjanjian kerjasamanya.

ABSTRAK
Joint investment contract is an agreement between two parties i.e. the investment recipient and the investor in order to conduct certain activities, where the investor places his investment in a business managed by the investment recipient and in return, the investment recipient would give profits of the business to the investor. From the contract, there are several problems about the legal relationship characteristic between the parties, the object of the contract, and rights and obligations of the parties. This thesis uses the research methodology of normative law with the descriptive analytical research type, i.e. describing the condition in the society as the number of joint investment offers is increasing, where the offers promise high profit with less or no risks. The research results show that the legal relationship characteristic of joint investment contract is investment contract, because based on the contract, the investor would gain profit in certain duration of time after placing his fund in the business owned and managed by the investment recipient, and this is the essence of investment. The object in the joint investment contract is to give something, i.e. to give profit to the investor, and this is the obligation of the investment recipient. The rights and obligations of the parties in the contract are: the investor has the right to get profit after the investor places his fund to the investment recipient, while the investment recipient has the right to receive the fund and to manage it with the obligation of giving profit to the investor, as has been agreed upon in the joint investment contract.
"
2007
T19616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Agus Salim
"Pailitnya suatu perusahaan pada dasarnya merupakan fenomena dalam dunia bisnis. Terjadinya krisis ekonomi sejak pertengahan 1997 yang berdampak pada pendapatan perseroan menjadi menurun dan utang terus membengkak sehingga perseroan tidak mampu melunasi utangnya kepada kreditur. Undang-undang Kepailitan memberikan kesempatan bagi para kreditur untuk mengajukan permohonan pailit bagi perusahaan publik yang tidak mampu melaksanakan kewajibannya. Apabila perusahaan publik dipailitkan, maka investor akan sangat menderita karena saham yang dimilikinya tidak dapat diperjualbelikan lagi di bursa, bahkan investor publik kemungkinan tidak akan mendapatkan sisa harta pailit. Oleh karena itu, harus ada perlindungan bagi investor pada perusahaan publik yang dimohonkn pailit. Bapepam dan Bursa Efek Jakarta mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk melindungi kedudukan investor publik. Berdasarkan uraian di atas, penulisan ini mengkaji bagaimana bentuk perlindungan dan upaya bursa dalam melindungi investor publik terhadap kepailitan perusahaan publik.
Metode penelitian yang digunakan dalam mengkaji permasalahan yaitu pendekatan yuridis normatif dan deskriptif analitis, adapun teknik pengumpulan data diperoleh dari penelitian kepustakaan dan wawancara dengan pihak yang dianggap mengetahui dan berperan serta terhadap permasalahan yang dikaji.
Ketentuan perlindungan bagi investor terhadap kepailitan emiten tidak diatur secara jelas dalam Undang-Undang Kepailitan dan Undang-Undang Pasar Modal, namun investor dapat melakukan upaya perlindungan hukum perdata dan pidana jika komisaris atau direksi melakukan kelalain dan pengelolaan perusahaan."
2007
T20048
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachrial Banyu Asmoro
"[Dalam pasar keuangan, mendapatkan suatu abnormal return merupakan suatu hal
yang diinginkan oleh semua investor baik itu investor skala besar, skala kecil, trader,
maupun oleh perusahaan efek dalam hal ini broker. Berbagai macam teknik dalam
melakukan suatu transaksi dilakukan oleh para investor, untuk mendapatkan
abnormal return, mulai dengan melakukan suatu riset untuk mendapatkan intrinsic
value dari sebuah perusahaan sampai dengan melakukan suatu tindak kejahatan
dalam pasar keuangan. Tindak kejahatan yang terjadi dalam pasar keuangan dapat
bermacam-macam bentuknya mulai dari penipuan dalam bertransaksi sampai dengan
manipulasi pasar. Dalam hal menanggulangi kerugian yang mungkin didapatkan oleh
masing-masing pelaku keuangan, para otoritas dalam negeri membuat bermacammacam
regulasi. Namun dalam hal ini, tindakan manipulasi pasar merupakan
tindakan kejahatan yang sangat sulit untuk dibuktikan, seperti yang telah
diungkapkan oleh Jarrow (1992). Tesis ini mengukur tingkat volatilitas dan likuiditas
sebagai proksi untuk indikasi manipulasi pasar dalam bursa saham Indonesia. Dalam
meneliti manipulasi pasar, volatilitas dan likuiditas dijadikan sebuah acuan yang
dapat menggambarkan perilaku dari investor untuk menipu investor lainnya dalam
mendapatkan abnormal return. Metode pengukuran yang digunakan adalah dengan
mengukur order cancellation dari masing-masing jenis saham seperti yang telah
dilakukan oleh Chan dan Ma (2014). Dengan demikian dapat dianalisis pengaruh
order cancellation ini dalam tindakan kejahatan manipulasi pasar yang berupa orderbased
manipulation;In financial markets, getting an abnormal return is something that is desired by all
investors both large-scale investors, small-scale traders, as well as by the company in
this case securities broker. Various techniques in performing a transaction carried out
by the investor, to obtain abnormal return, started by doing some research to get the
intrinsic value of a company until committing a crime in the financial markets.
Crimes that occurred in the financial markets vary from fraud in transactions through
market manipulation. In terms of handling the losses that is gained by each of the
financial actors, the authorities in the country make the various regulations. But in
this case, the action of market manipulation is very difficult to prove, as has been
revealed by Jarrow (1992). This thesis measures the volatility and liquidity levels as a
proxy for an indication of market manipulation in the Indonesian stock market. In
researching market manipulation, volatility and liquidity can be used as a reference
for describing the behavior of other investors to defraud investors in obtaining
abnormal returns. Measurement method used is to measure the cancellation order of
each type of shares as has been done by Chan and Ma (2014). Thus it can be analyzed
the effect of this cancellation order in the criminal market manipulation in the form of
an order-based manipulation;In financial markets, getting an abnormal return is something that is desired by all
investors both large-scale investors, small-scale traders, as well as by the company in
this case securities broker. Various techniques in performing a transaction carried out
by the investor, to obtain abnormal return, started by doing some research to get the
intrinsic value of a company until committing a crime in the financial markets.
Crimes that occurred in the financial markets vary from fraud in transactions through
market manipulation. In terms of handling the losses that is gained by each of the
financial actors, the authorities in the country make the various regulations. But in
this case, the action of market manipulation is very difficult to prove, as has been
revealed by Jarrow (1992). This thesis measures the volatility and liquidity levels as a
proxy for an indication of market manipulation in the Indonesian stock market. In
researching market manipulation, volatility and liquidity can be used as a reference
for describing the behavior of other investors to defraud investors in obtaining
abnormal returns. Measurement method used is to measure the cancellation order of
each type of shares as has been done by Chan and Ma (2014). Thus it can be analyzed
the effect of this cancellation order in the criminal market manipulation in the form of
an order-based manipulation;In financial markets, getting an abnormal return is something that is desired by all
investors both large-scale investors, small-scale traders, as well as by the company in
this case securities broker. Various techniques in performing a transaction carried out
by the investor, to obtain abnormal return, started by doing some research to get the
intrinsic value of a company until committing a crime in the financial markets.
Crimes that occurred in the financial markets vary from fraud in transactions through
market manipulation. In terms of handling the losses that is gained by each of the
financial actors, the authorities in the country make the various regulations. But in
this case, the action of market manipulation is very difficult to prove, as has been
revealed by Jarrow (1992). This thesis measures the volatility and liquidity levels as a
proxy for an indication of market manipulation in the Indonesian stock market. In
researching market manipulation, volatility and liquidity can be used as a reference
for describing the behavior of other investors to defraud investors in obtaining
abnormal returns. Measurement method used is to measure the cancellation order of
each type of shares as has been done by Chan and Ma (2014). Thus it can be analyzed
the effect of this cancellation order in the criminal market manipulation in the form of
an order-based manipulation, In financial markets, getting an abnormal return is something that is desired by all
investors both large-scale investors, small-scale traders, as well as by the company in
this case securities broker. Various techniques in performing a transaction carried out
by the investor, to obtain abnormal return, started by doing some research to get the
intrinsic value of a company until committing a crime in the financial markets.
Crimes that occurred in the financial markets vary from fraud in transactions through
market manipulation. In terms of handling the losses that is gained by each of the
financial actors, the authorities in the country make the various regulations. But in
this case, the action of market manipulation is very difficult to prove, as has been
revealed by Jarrow (1992). This thesis measures the volatility and liquidity levels as a
proxy for an indication of market manipulation in the Indonesian stock market. In
researching market manipulation, volatility and liquidity can be used as a reference
for describing the behavior of other investors to defraud investors in obtaining
abnormal returns. Measurement method used is to measure the cancellation order of
each type of shares as has been done by Chan and Ma (2014). Thus it can be analyzed
the effect of this cancellation order in the criminal market manipulation in the form of
an order-based manipulation]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Afriyuliany
"Pesatnya pertumbuhan dan perkembangan ekonomi mendorong pemerintah untuk melakukan upaya peningkatan pendapatan nasional di bidang pembangunan. Salah satunya memanfaatk:an tanah ulayat yang pada dasarnya merupakan kepunyaan masyarakat hukum adat. Menurut hukum adat Minangkabau, tanah ulayat memiliki sifat kolektif, dimana peruntukkaffi.?ya ditujukan bagi kesejahteraan komunitas pemilik tanah ulayat. Pemanfaatan tanah ulayat dapat dilakukan oleh pemilik tanah ulayat, pemerintah maupun pihak investor/pengusaha. Bagi pihak investor yang melakukan pemanfaatan tanah ulayat di "Ranah Minang" ini, harus melewati prosedur sesuai dengan hukum adat Minangkabau. Yaitu meminta kesepakatan seluruh anggota pemilik tanah ulayat dengan menuangkannya dalam suatu perjanjian pemanfaatan.

The rapidly of economic development is the reason for government to have increase the national income. One of the act is using ulayat land that basically prescriptive law society as the owner. According to the Minangkabau prescriptive law society, ulayat land has collectiveness at ownership, that is priority to fullfil needed of community ulayat land owner. The owner of ulayat land, government and investor can do utilizing the ulayat land. For investor who utilize ulayat land in "Ranah Minang", have to performed by all procedures according to Minangkabau prescriptive law. That is ask all of community who authorized the ulayat land with a pattern of utilization agreement.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
T44112
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachel Erika Gloria
"Perkembangan pasar obligasi korporasi di Indonesia sekarang ini cukup pesat, dibuktikan dengan pertumbuhan jumlah penerbitan obligasi di Indonesia tiap tahunnya. Sehubungan dengan hal tersebut, harus diperhatikan mengenai perlindungan atas hak dari investor dalam obligasi korporasi terutama atas pengajuan gugatan perbuatan melawan hukum oleh investor terhadap emiten penerbit dimana terdapat putusan yang menyatakan bahwa pengajuan gugatan harus melalui waliamanat. Investor sebagai pihak yang dirugikan atas perbuatan melawan hukum yang dilakukan penerbit memiliki kedudukan sebagai pihak yang berhak dalam mengajukan gugatan. Hal ini akan diteliti dalam penelitian ini untuk mencari Legal Standing investor dalam mengajukan gugatan terhadap penerbit obligasi.

The development of bonds market in Indonesia is now quite rapid, evidenced by growth of number of bonds inssuance. In this regard, it must be considered regarding the protection of the rights of investors in corporate bonds, especially for filing lawsuits against investors by issuers in which there is a verdict stating that the claim must be through a trustee. The investor as the party who is harmed by an act against the issuer has the position as the party entitled to file a claim. This will be examined in this study to find a Legal Standing investor in filing a lawsuit against the bond issuer."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T53621
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Fizgerald Stevan
"Dengan dimulainya perdagangan opsi di Indonesia, perusahaan, serta investor, di Indonesia dapat menikmati perluasan cakrawala dan kemungkinan investasi mereka. Tesis ini bermaksud untuk mengeksplorasi beberapa kemungkinan yang dapat diharapkan oleh investor untuk dimiliki. Strategi altemnatif: panggilan tertutup dan strategi penangkapan lindung nilai dividen harus memberi investor kendaraan investasi alteratif dalam menghadapi masalah mengoptimalkan pengembalian dalam situasi pasar tertentu. Namun, strategi tersebut harus dipahami dalam semua aspek yang berkaitan dengan pengembalian serta risikonya. Strategi ini bukanlah strategi yang menjamin pengembalian tetapi strategi yang memberikan kemungkinan dan juga harus digunakan dengan kesabaran dan ketekunan. Perusahaan sebagai inisiator utama dari strategi altematif, yang disorot dalam tesis ini harus mempertimbangkan pilihan yang tersedia bagi mereka serta kendala mereka dalam memilih strategi alternatif. Tetapi hasil yang diperoleh harus mencerahkan perusahaan retuns pada kelebihan uang tunai perusahaan mereka
With the dawn of options trading in Indonesia, firms, as well as investors, in Indonesia can enjoy a broadening of their investment horizons and possibilities. This thesis intends to explore some of the possibilities that investors can expect to have at their disposal. The altemnative strategies: covered calls and dividend hedge capture strategies should provide the investor an alterative vehicle of investment in facing problem of optimizing returns in any given market situation. But, the strategy must be understood in all aspects pertaining to returns as well as their risks. This strategy is not one that guarantees returns but one that provides possibilities and should be also be used with patience and perseverance. The firm as the main initiator of the altemative strategies, highlighted in this thesis must consider the choices available to them as well as their constraints in choosing the alternative strategies. But the results obtained should enlighten the firms retuns on their excess corporate cash boldings."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Purwito
"Analisis nilai intrinsik merupakan suatu analisis penting yang dapat digunakan oleh investor untuk melihat apakah harga saham di pasar mencerminkan nilai yang sebenarnya dari perusahaan. Dalam penelitian ini model yang digunakan untuk menghitung nilai intrinsik saham yaitu free cash flow to eguity model. Penelitian ini bertujuan untuk menilai apakah suatu saham itu undervalued atau overvalued sehingga akan membantu investor dalam pengambilan keputusan investasi dan untuk mengungkapkan seberapa besar hubungan nilai intrinsik berdasarkan free cash flow to eguity model dengan harga pasar saham.
Karya akhir ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak yang berkepentingan, baik bagi manajemen perusahaan serta para penanam modal (investor). Bagi perusahaan, pemilihan strategi yang tepat yang didasarkan pada prediksi ke depan sebelum melakukan strategi tersebut, akan mengurangi risiko ketidakpastian dalam pelaksanaannya. Bagi investor, mengingat bisnis media televisi memiliki potensi yang cerah di masa depan, dan berdasarkan perhitungan nilai intrinsik saham ini berada pada posisi undervalue bila menggunakan model free cash flow to eguity, maka PT Surya Citra Media Tbk merupakan alternatif yang baik untuk berinvestasi dan disarankan untuk mengambil posisi hold (tahan), dikarenakan perusahaan memiliki prospek yang baik di masa yang akan datang.

Intrinsic value analysis can be used by investors to observe -whether the price of stocks in the markets reflect the intrinsic value of the firm or not. This research usesfree cash flow to eguity model model to calculate intrinsic value. The purposes of this research were to examine the undervalued and overvalued stock in order to assist investors in their investment decision and to expose how strong the intrinsic values based on free cash flow to equity model were correlated with the price of stocks in the market.
We hope that this would give a benefit for all concemed parties, bofh management and investors. Company must choose the prefect stralegy based on future prediction before applying strategy in order to reduce uncertainty In the implementation. Considering that media business has bright potential in the future and based on calculation in intrinsic value, this share is in undervalue position using free cash flow to eguity, therefore PT. Surya Citra Media, Tbk could be one of a good alternative to invest money for long term investment, for investor should be hold to sell or buy the stock based on that valuation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26594
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>