Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 500 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ike Anggraeni Gunawan
"Sistem Informasi Rawat Jalan merupakan bagian dari Sistem Informasi Rumah Sakit yang yang terpadu, terencana dan terorganisasi yang diraneang untuk menyediakan informasi yang akurat, lengkap dan tepat waktu sehingga dapat dipergunakan pimpinan untuk mengambil keputusan secara cepat dan tepat. Sistem Informasi Rawat Jalan tidak terlepas dari rekam medis karena data rekam medis merupakan sumber informasi yang berguna karena dapat menyediakan data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi kualitas pelayanan kesehatan.
Saat ini di berbagai rumah saki t dilakukan upaya peningkatan sistem informasi termasuk peningkatan sarana pengelolaan data rekam medis dengan sistem komputerisasi. Namun masih banyak juga yang belum mengandalkan komputer secara memadai. Seperti yang terjadi di RS.Salak Bogor, hampir seluruh kegiatan pengelolaan iawat jalan dilakukan secara manual terkecuali penyimpanan data identitas pasien (dalam database). Sistem informasi rawat jalan di RS.Salak Bogor belum berjalan dengan baik informasi yang dihasilkan kurang lengkap dan kurang akurat, sehingga belum dapat dipergunakan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan.
Berdasarkan identifikasi masalah serta analisis sistem secara keseluruhan, maka diperoleh suatu gambaran desalt] pengembangan. Sistem informasi yang dikembangkan menggunakan pendekatan sistem manajemen basis data Metode pengolahan yang dinilai memungkinkan untuk diaplikasikan adalah dengan pengolahan data terpusat (centralized data processing method) yang memusatkan input, proses dan output di unit rekamm medis. Alur sistem dibuat lebih sederhana dari alur yang ada sebelumnya dan diharapkan sistem ini diharapkan dapat mengefisienkan penggunaan buku-buku register, kartu indeks. Selain itu sistem ini dibangun untuk dapat melengkapi variabel yang dibutuhkan sehingga dapat menghasilkan informasi yang diinginkan dan mengakuratkan data yang masuk serta memusatkan proses registrasi di pendaftaran.
Dengan pengembangan ini diharapkan terbentuk sistem informasi rawat jalan yang dapat mengurangi bahkan menyelesaikan masalah yang ada. Sistem ini diharapkan juga dapat mengembangkan kinerja rawat jalan, menghasilkan informasi yang akurat yang dapat mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik untuk peningkatan kualitas pelayanan dan pemanfaatan sumber daya secara efisien.

Ambulatory Health Care Information System Development Based on Medical Record in RS.Salak Bogor 2004Ambulatory Health Care Information System represented the part of Information System in Hospital. It is planned and well organize designed to provide an accurate information, complete and timeliness so that can be utilized by a head manager to take the decision quickly and precisely. Ambulatory Health Care Information System can't be separated from medical record because it represent the information source which can provide the required data needed to evaluated the quality of health service.
Now days a lot of hospitals try to improve their information system, which include improving their medical record data management and computerized system, but still there are also many which still use manually system. Such those which happened in RS.Salak Bogor. Almost entire management activity of Ambulatory Health Care Information System done manually, except the storage data of patient identity (in database). Ambulatory Information System in RS.Salak Bogor didn't run well, information yielded less be complete and less be accurate, so that it can not earned utilized by management in decision making.
A picture of development design obtained based on problem identification and systems analysis by System Development Life Cycle method. Information system developed using the approach of database management system. The processing method assessed most possible to be done is centralized data processing method which centralized input, process and output in medical record unit. The flow of the system is made more simple from existing path previously and this system expected more efficient and able to achieve more accurate and timeliness information.
These development expected to formed an ambulatory health care information system which can solve even eliminate the existing problem. It is also expected can develop the performance of ambulatory health care service with accurate information and indicators which can support the decision making.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13153
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutarji
"Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Tingginya prevalensi TB dan belum berhasilnya pelaksanaan program pemberantasan TB, menempatkan penyakit ini sebagai penyebab kematian nomor satu dari kelompok penyakit infeksi.
Salah satu komponen penting dalam program pemberantasan TB adalah adanya monitoring dan evaluasi program. Kegiatan tersebut dapat berjalan secara efektif jika pengelola program TB memiliki data dan informasi yang dapat diakses secara mudah, cepat, valid dan tepat waktu. Dalam rangka memenuhi kebutuhan data dan informasi maka dibutuhkan sebuah sistem informasi yang tertata dan dapat dioperasionalkan dengan baik serta dapat menjawab kebutuhan program pemberantasan TB.
Kajian penelitian ini berjudul "Pengembangan Sistem Informasi Program Pemberantasan TB Paru Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung". Sedangkan tujuan yang hendak dicapai adalah Terciptanya pengembangan aplikasi sistem informasi program pemberantasan TB di Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalain dan telaah dokumen.
Pengembangan sistem informasi ini dilakukan di Seksi P2TB Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, dengan data input berasal dari Puskesmas, Balai Labkes dan BPS, sementara pengguna output sistem adalah Kepala Subdin P2P, Kepala Dinkcs Kota dan Propinsi. Sedangkan Feedback akan diberikan kepada Puskesmas.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sistem pencatatan dan pelaporan yang berjalan saat ini masih dilakukan secara manual, sehingga dalam proses akses data, pembuatan laporan dan analisis indikator masih banyak ditemui kendala, baik dari segi waktu, tenaga maupun tingkat kesalahan yang terjadi.
Kelebihan dari hasil pengembangan sistem informasi TB berupa report/laporan dan indikator program dapat diperoleh secara otomatis berdasarkan entri data yang dilakukan. Report yang dihasilkan antara lain TB 03, TB 06, TB 07, TB 08, TB 11, TB 12, Laporan efektivitas status pelaksana PM() terhadap hasil akhir pengobatan, Laporan Kedaluwarsa Reagensia ZN dan OAT. Sedangkan indikator yang dihasilkan berupa: proporsi suspek, angka konversi, angka kesembuhan, error rate, CDR dan CNR.
Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung secara organisasi, SDM, sarana dan prasarana serta dana dinilai memiliki kesiapan dalam penerapan sistem informasi ini. Berdasarkan kemudahan dalam operasional dan output yang dihasilkan, sistem ini cukup aplikatif. Report dan indikator yang dihasilkan sistem dapat menjadi acuan dan sumber data bagi pengelola program TB dalam melakukan perencanaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program pernberantasan TB di Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung.

TB Paru is disease of infection which still became the problem of health in Indonesia. Still height of prevalence disease of TB and not yet succeeded him various program eradication of TB, placing-this disease as cause of death of first one of faction disease of infection.
One of cause still lower him efficacy of program eradication of TB is record-keeping system and reporting which uniform net yet each every unit service of health Affect from not yet good of record-keeping system him and reporting for example, organizer of program do not have instrument to conduct planning, program evaluation and monitoring. Without supported by good data source, hence big of problem which in fact difficult also in order to be known. Thereby the existence of information system able to be accessed easily, valid, on schedule and can give the image of program indicator is a requirement for organizer of TB program in the Health District of Bandar Lampung City.
Target of this research is creation development of application of system information in Health District of Bandar Lampung City. Information System Program Eradication of TB Paru is a designed application program by automatic.
This application program aim to give amenity for organizer of TB Program in Health District of Bandar Lampung City in making of report and calculation of indicators, is which during the time conducted by manual.
Research conducted qualitative, while data collecting through interview and document study. Circumstantial interview isn't it to Kasubdin P3P, Kasie P2ML and Staff/Vice Supervisor of program of TB Paru in the Health District of Bandar Lampung City.
Development of scheme of information system of TB Paru in the Health District Bandar Lampung City through some phases, for example pre study analyses with activity form identify problem and opportunity of system development. In this phase in after is systems analysis in the form of system model, instrument model and conversion -between old with new system. The stage of system design is to yield device of logic, system organization and procedure.
The Health District of Bandar Lampung City pursuant to study which have been conducted to readiness of SDM, material, organizational, expense and-also-technology, owning opportunity for the applying of this TB Paru information system.
Pursuant to data of entry at form which have been designing, -application program of TB Paru can give indicator and report automatically. Report yielded by system other : summarize TB 03, TB06, TB 08, TB-i-I; TB--I-2; the effectiveness of PMD and also important indicator which needed by organizer of Program TB Paru in the Health District of Bandar Lampung; City.
Limitation of this information system, for example do not be yielded by report form him of TB Health Centre, analyses OAT which still globally and also there is no medium him watch medium condition and availability related to Program Eradication of TB Paru.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12812
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fauzi
"Durasi waktu pelaksanaan proyek konstruksi yang semakin sngkat memerlukan jadwal aktifitas proyek konstruksi yang tepat waktu, dan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dinilai dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja jadwal proyek konstruksi. Penerapan SIM pada perencanaan dan pengendalian jadwal proyek konstruksi akan efektif dan efisien, apabila data yang dibutuhkan oleh sistem tersebut terfokus pada elemen (variable) karakteristik SIM yang utama. Satu set spektrum elemen karakteristik SIM yang potensial mempengaruhi kinerja SIM, dianalisa kekuatan hubungannya terhadap kinerja jadwal proyek konstruksi secara statistika. Tingkat kekuatan hubungan ini digunakan untuk mengidentifi kasikan elemen karakteristik SIM yang utama. Didapatkan kesimpulan bahwa 7 elemen karakteristik SIM, yang berupa : sistem integrasi, cara mengendalikan perubahan, hubungan sistem informasi antara unit kerja, sistem network, cara menyediakan informasi eksternal pada saat perencanaan jadwal, keterlibatan project engineer, dan cara melaporkan progres, mempunyai pengaruh positif lebih kuat dibandingkan elemen karakteristik SIM lainnya, terhadap kinerja jadwal proyek pada konstruksi bangunan bertingkat di Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T1905
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Imam Santoso
"ABSTRAK
Data warehouse bukanlah suatu konsep baru, tetapi merupakan perkembangan dari metode pengumpulan informasi secara tradisional. Teknologi database menjadi faktor utama munculnya kembali data warehouse.
Penulisan bertujuan untuk memperlihatkan bagaimana teknologi database berperan dalam merancang suatu data warehouse. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa perancangan data yang baik akan menghasilkan kemudahan dalam pengembangan dan pemeliharaan suatu data warehouse.
Sebagai objek penelitian, penulis mengambil contoh pada suatu kasus di sebuah Bank, pada bagian MIS. Manajemen menginginkan adanya suatu informasi yang dapat memonitor dan menganalisa penggunaan biaya dari beberapa sisi dengan mudah dan cepat pada rentang waktu yang berbeda.

ABSTRACT
Data warehouse is not a completely new concept. It is a further development of the traditional information gathering method. Database technology improvement is the main reason behind the return of data warehouse.
This paper is intended to show how database technology improvement plays an important role in designing a data warehouse. The result of my research in this field shows that well designed data will provide convenience in developing and maintaining a data warehouse.
I took a case in MIS Department of a Bank as an object of the research. The management asked for an information that can monitor and analyze costs from different angles easily and fast in different time frame.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Laxman Sanjaya Pendit
"At first, this article explained a system approach (information system as a social system). The system approach apparently that have three branched like positive, intepretive, and critically. The last two branched also said an anti-positive approach. The positive approach has a dominantly used in the field of information and library in Indonesia. While the anti-positive approach nowadays not expand yet and become an alternative approach to considering. This article effort to describe the alternative approach with certain that this approach can help Indonesian librarian to getting an appropriate understand the information system in the certain society. Specifically, this article also describe the structuration theory from Anthony Giddens as one of the anti-positive theory"
1998
JIIP-1-1-Sept1998-3
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Kusratmoko
"Memanfaatkan database berbasis SIG dari himpunan data fisik, sosial dan ekonomi daerah aliran Citarum yang telah tersusun, kemudian dilakukan analisis wilayah prioritas penangganan bahaya erosi. Tahap awal analisis dilakukan dengan penentuan wilyah potensi erosi dengan variabel kunci, lereng, wilayah dengan potensi erosi tinggi, jarak dari sungai utama dan tingkat perkembangan penduduk.
Hasil analisis memperlihatkan bahwa sebaran wilayah potensi tinggi dan sangat tinggi di daerah aliran Citarum mengambil porsi 32.5% dari luas DAS. Angka tersebut diperkirakan cukup akurat dengan membandingkan hasil perhitungan wilayah bahaya erosi dari BRLKT, Departemen Kehutanan tahun 1987. Secara spasial diperlihatkan korelasi negatif dengan angka R = 0.59 (sign pada alpha=0.01%) antara bobot potensi erosi dengan nilai NDVI hasil interpretasi citra landsat TM tahun 2000. Wilayah hilir aliran Cikondang dan sebagian wilyah hulu cikapundung diidentifikasi sebagai wilayah dengan prioritas ke-1 dalam penangganan bahaya erosi."
2002
JUGE-3-Jan2002-42
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The research goal is to identify and analyze the need of accounting information system related to the revenue cycle at PT XYZ. This paper designing the useful accounting information systems to support the current business processes, especially on the revenue cycle process. "
005 ULTI 5:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anhari Achadi
"Valid data and information are critical for any health programs, in particular for planning, monitoring and evaluation purposes. District Health Information System is designed to produce routine data on process and output type of indicators at district level. This study, taking place at Deli Serdang and Sumedang districts, has its objectives as to learn about the current practice of DHIS, specifically looking at its process and the availability, quality and utilization of the data. Methods of data collection include in-depth interview with stakeholders at village, health facility and district levels, examination of existing forms at all levels as well as other documents and reports. Findings suggest that weaknesses of DHIS prevail at each level of the system. Complexity of the system has produced inaccurate and suboptimal the use of generated data and information."
Depok: Fakultas Ilmu kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
613 KESMAS 4:5 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adhe Aries Priatna
"Replikasi adalah proses penyalinan dan pemeliharaan objek database, seperti tabeltabel, dalam banyak database yang membentuk suatu sistem database terdistribusi. Perubahan-perubahan yang dilakukan pada satu tempat dicatat dan disimpan secara lokal sebelum diteruskan dan diterapkan pada setiap lokasi lain. Sistem Informasi Akademik New Generation(SIAK-NG) yang diimplementasikan saat ini akan menghadapi banyak tantangan dalam hal kinerja, bandwidth, dan ketersediaan data seiring dengan bertambahnya jumlahmahasiswa Universitas Indonesia dan kebutuhan mereka untuk mengakses informasi melalui sistem informasi tersebut.
Pada tulisan ini penulis berusaha mengkaji tentang kemungkinan penggunaan replikasi pada Sistem Informasi Akademik New Generation untuk meningkatkan kinerjanya dari sisi ketersediaan dan konsistensi data. Pembahasan dimulai dengan landasan teori mengenai apa sebenarnya yang dimaksud dengan replikasi pada Oracle, kemudian mengkaji keunggulan dan kerugian dari masing-masing tipe environment replikasi yang ada, dan terakhir membahas tipe environment replikasi mana yang dirasakan paling cocok untuk diimplementasikan pada database sistem informasi SIAK-NG. Berdasarkan pembahasan dan ujicoba yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan environment replikasi yang paling cocok untuk diterapakan pada database SIAK-NG adalah menggunakan Replikasi Multimaster Asinkronus."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thanty Widyastuti
"Dalam rangka menjamin aksesibilitas data kepegawaian di seluruh Puskesmas Kecamatan Wilayah Jakarta Selatan dan memberikan kemudahan dan kelancaran dalam kegiatan-kegiatan manajemen kepegawaian, Suku Dinas Kesehatan Masyarakat semenjak tahun 2005 menerapkan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (Simpeg) di seluruh Puskesmas Kecamatan wilayah Jakarta Selatan. Pelaksanaan Simpeg di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa belum berjalan secara optimal dimana pengerjaan laporan DUK dan dislokasi pegawai masih dilakukan secara manual, hal ini mengindikasikan bahwa proses kegiatan Simpeg yang terganggu karena belum bisa memberikan informasi kepegawaian yang diinginkan. Sehubungan dengan masalah tersebut penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran sistem informasi manajemen kepegawaian di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan sistem yaitu adanya input, proses, dan output. Dengan pendekatan sistem ini dibuat kerangka konsep dimana komponen input terdiri dari tenaga SDM yang meliputi pengalaman, pendidikan, pelatihan, dan kesehatan, komitmen, dana, sarana, SOP/penunjang, serta data. Komponen proses terdiri dari pengumpulan data, entry data, dan update data, sedangkan komponen output dalam sistem ini adalah informasi kepegawaian yang lengkap, akurat, tepat waktu, dan dapat dipercaya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan cara melakukan wawancara mendalam (in ? depth interview) dan data yang dikumpulkan dan dianalisa adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan para informan dan data sekunder diperoleh melalui telaah dokumen yang berkaitan dengan Pelaksanaan Simpeg.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa belum berjalan secara optimal, hal ini disebabkan karena pengumpulan data kepegawaian sebagai data dasar sering terlambat dan tidak lengkap sehingga mempengaruhi proses entry data, laptop yang hanya terdiri dari satu buah dan selalu bergantian, serta keterbatasan petugas operator Simpeg yang akhirnya tidak bisa melanjutkan kembali tugasnya. Selain itu kurangnya komitmen baik dari pihak Kepala Puskesmas dan Sudin Kesmas Jaksel dimana monitoring dan evaluasi tidak dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan berdampak pula kepada pelaksanaan Simpeg yang akhirnya terhenti dan belum dapat dilanjutkan hingga saat ini.
Agar pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa dapat terus dilanjutkan maka penulis menyarankan untuk dilakukan pelatihan ulang kembali untuk pihak yang saat ini bertanggung jawab di Subbagian Kepegawaian dan secara rutin melakukan monitoring dan evaluasi baik dari pihak Sudin Kesmas Jaksel, Kepala Puskesmas, dan Kepala Bagian Tata Usaha yang bertindak sebagai atasan langsung petugas operator Simpeg dengan meminta laporan rutin dari pelaksanaan program Simpeg. Dalam pelaksanaan program Simpeg diperlukan komitmen mulai dari pucuk pimpinan sampai karyawan/pegawai, tanpa adanya komitmen mustahil suatu program dapat dukungan untuk dilaksanakan."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   2 3 4 5 6 7 8 9 10 11   >>