Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 295 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Luthfia Dhia Irfani
"Arsitektur tradisional Betawi mulai mengalami kepunahan atau perubahan, yang ditandai dengan adanya perubahan fisik pada bangunan rumah Betawi. Hal itu dikarenakan keadaan zaman yang semakin modern dan kurangnya pengetahuan mengenai tata seni bangunan tradisional Betawi. Perubahan fisik ini terlihat di Setu Babakan yang dijadikan sebagai Perkampungan Budaya Betawi sebagai salah satu usaha untuk melestarikan arsitektur rumah Betawi. Berbagai bangunan dan rumah diberi ragam hias Betawi. Pelestarian terhadap arsitektur rumah Betawi perlu dilakukan namun harus memperhatikan nilai yang harus tetap ada sebagai perwujudan dari kebudayaan Betawi. Nilai kebudaayaan Betawi diwujudkan dalam bentuk elemen fisik dan non fisik. Meskipun masyarakat Betawi berasal dari berbagai etnis, mereka dapat menyatu karena agama Islam. Sebagai masyarakat yang taat pada agama Islam, mereka mengimplementasikan nilai Islam pada rumahnya. Perbandingan antara arsitektur rumah Betawi dengan rumah biasa, menunjukkan adanya elemen substansial, elemen substitusi, dan elemen suplementer yang ada pada arsitektur bangunan rumah. Pada arsitektur rumah Betawi harus terdapat elemen substansial yaitu pembagian ruang dan hubungan ruang sebagai wujud dari implementasi nilai Islam. Pembagian ruang meliputi ruang depan, ruang tengah, dan ruang belakang. Hubungan ruang meliputi pemisahan ruang antara mahram dengan non-mahram. Elemen substitusi merupakan elemen yang dapat berubah atau diganti sesuai dengan kebutuhan, efisiensi ataupun penguasaan teknologi. Elemen suplementer berupa ragam hias merupakan elemen yang kehadirannya dapat menjadi nilai tambah untuk arsitektur rumah Betawi. Sehingga penentu suatu rumah yang ber-arsitektur rumah Betawi adalah elemen substansialnya.

The traditional architecture of Betawi has begun to experience extinction or change, marked by the physical changes of the building. It is due to the increasing sense of modernisation and the lack of knowledge about the art within Betawi traditional building. This physical change can be seen in Setu Babakan which used to be as the Betawi Cultural Village as an effort to preserve the architecture of the Betawi housing. Various buildings are adorned with Betawi decorations and ornaments. Any attempts to preserve the architectures and aspects of Betawi housing need to be done yet we also have to pay attention to the value that must remain as an embodiment of the Betawi culture. Betawi cultural values are delivered in the form of physical and non-physical elements. Although the Betawis come from various ethnic groups, they can be united under Islam. As a society that adheres to Islam, they implement the Islamic values within their homes. A comparison between the architecture of Betawi housing with any other ordinary housing shows that there are substantial elements, substitution elements, and supplementary elements that exist in the architecture of home buildings. In the architecture of Betawi housing, there must be a substantial element, namely the division of space and the relationship of space as a form of implementing Islamic values. The division of space comprises the front room, living room, and backroom. The relationship of space comprises the separation of space between mahram and non-mahram. Substitution element is an element that can be changed or replaced according to needs, efficiency or mastery of technology. The supplementary element in the form of decoration is an element in which presence can be recognized as an added value to the architecture of Betawi housing. The substantial elements aspects determine the architecture of the buildings to be characterized as Betawi housing. 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annissa ‘Ul Jannah
"Precariat di industri kreatif merupakan kelompok yang digadang-gadang sebagai penggerak ekonomi namun memiliki ketidakamanan pekerjaan dan rentan menghadapi eksploitasi yang berkedok fleksibilitas. Kerentanan yang mereka alami meluas pada kehidupan mereka, salah satunya keamanan bermukim. Penelitian ini bertujuan untuk memahami apa aspirasi merumah precariat di industri kreatif di Indonesia khususnya pada kelas ekonomi pendapatan rendah hingga menengah atas. Menggunakan etnografi studi kasus yang dilengkapi dengan teknik wawancara mendalam dan observasi langsung, penelitian ini mengeksplorasi delapan informan yang merupakan pekerja di industri kreatif Indonesia yang terdiri dari lima laki-laki dan tiga perempuan. Untuk menjelaskan precariat di industri kreatif Indonesia, peneliti menggunakan tiga dimensi precariat menurut oleh Guy Standing, yaitu: dimensi hubungan produksi, dimensi hubungan distribusi, dan dimensi hubungan dengan pemerintah. Selain itu, penelitian ini juga mendalami bagaimana cara merumah precariat di industri kreatif Indonesia dan kondisi mereka di konteks sistem perumahan di Indonesia. Temuan dari penelitian ini adalah aspirasi merumah bagi precariat di industri kreatif di Indonesia ada tiga: tetap tinggal bersama orang tua; memiliki rumah baru; dan aspirasi merumah yang didorong oleh rencana karir dan pendidikan di masa depan. Penelitian ini juga menyoroti kondisi dilematis yang dihadapi precariat di industri kreatif ketika mereka mengikuti program rumah subsidi.

Precariat in the creative industry is a group that is glorified to drive the economy but has job insecurity and is vulnerable to exploitation under the guise of flexibility. The precariousness that they experienced extend to their lives, one of which is housing security. This research aims to understand what are housing aspirations of  precariat in the creative industry in Indonesia especially in the lower income to upper middle income economic classes. Using ethnographic case studies equipped with in-depth interview techniques and direct observation, this research explores eight informants who are workers in the Indonesian creative industry, consisting of five men and three women. To explain the precariat in Indonesia's creative industries, researchers use three dimensions of the precariat according to Guy Standing, namely: the dimension of production relations, the dimension of distribution relations, and the dimension of relations with the government. Apart from that, this research also explores how to house the precariat in Indonesia's creative industries and their conditions in the context of the housing system in Indonesia. The findings from this research are that there are three aspirations for living at home for the precariat in the creative industries in Indonesia: remaining with their parents; have a new house; and housing aspirations driven by future career and educational plans. This research also highlights the dilemma faced by them when they participate in the subsidized housing program."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmanto Widjopranoto, researcher
Yogyakarta: BPPS-Depsos RI , 1971
361.8 RAC p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Sari
"Tanah memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan Bangsa Indonesia maupun dalam pelaksanaan pembangunan Nasional khususnya pembangunan berbagai fasilitas untuk kepentingan umum yang memerlukan bidang tanah yang luas dan untuk itu pengadaan tanahnya perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya. Pengadaan tanah adalah merupakan setiap kegiatan untuk mendapatkan tanah dengan cara memberikan ganti rugi kepada yang melepaskan atau menyerahkan tanah, bangunan, tanaman, dan benda-benda yang berkaitan dengan tanah atau dengan pencabutan hak atas tanah. Salah satu arah kebijaksanaan pembangunan adalah pembangunan perumahan dan pemukiman yang merupakan kebutuhan dasar dari manusia selain kebutuhan pangan, sandang, kesehatan dan pendidikan.Untuk itu perlu diperhatikan bahwa bagaimana praktik pengadaan tanah untuk pembangunan perumahan di PT. CIGEDE GRIYA PERMAI dan apa tindakan yang dapat dilakukan oleh PT. CIGEDE GRIYA PERMAI tersebut apabila terjadi penolakan dari masyarakat yang tanahnya terkena pembebasan. Metode penelitian yang dipergunakan adalah bersifat yuridis normatif dan tipe penelitian eksplanatoris, dengan sifat penelitian yang evaluatif-analitis. Pengumpulan data dilakukan melalui metode kepustakaan dan penelitian data yang kemudian dianalisis secara kualitatif.Dari pokok permasalahan dalam tesis ini dapat disimpulkan bahwa praktik pengadaan tanah untuk perumahan Griya Alam Sentul dilakukan dengan tata cara pembebasan tanah karena status tanah yang tersedia adalah tanah Hak Milik dan yang memerlukan tanah tidak memenuhi syarat sebagai subjek pemegang hak atas tanah dan dengan dilakukannya musyawarah secara intensif dengan masyarakat sehingga memperkecil timbulnya penolakan dari masyarakat. Saran yang ingin disampaikan adalah bahwa pembentukan tim penilai berkaitan dengan masalah ganti rugi diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan ketidakadilan dalam hal pemberian ganti kerugian."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16490
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abimanyu T. Alamsyah
"Selama dekade terakhir jumlah kepadatan dan penyebaran penduduk JABOTABEK berkembang dengan pesat. Perkembangan tersebut tidak selalu diikuti dengan penyediaan fasilitas yang memadai, terutama pendidikan dan peribadatan yang sangat penting bagi pendidikan mental dan spiritual masyarakatnya. Penelitian ini mengungkapkan kecendrungan yang terjadi berkaitan dengan perimbangan antara perkembangan permukiman penduduk JABOTABEK dengan fasilitas pendidikan dan peribadatan dari wilayah Jakarta hingga Tanggerang tahun 1985 - 1994. Pengungkapan ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap perkembangan kondisi sosial yang terjadi akhir-akhir ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
JUTE-XII-1-Mar1998-107
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Princeton University Press, 1980
320 POL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dube, Yves
Hull, Quebec: Queen's Printer, 1957
331.833 DUB h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hardoy, Jorge E.
Chichester: John Wiley & Sons, 1981
363.5 HAR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hardoy, Jorge E.
New York: John Wiley & Sons, 1981
363.58 HAR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kemeny, Jim
London: Routledge, 1992
363.5 KEM h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>