Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bernadeth Christina Dewi
"https://lib.ui.ac.id/unggah/node/126044#:~:text=Perkembangan%20drastis%20dari,menjaga%20kontak%20sosial.

The drastic advancements of technology and social media have modified how individuals socialise. Facebook is one of the most widely used social media platforms at present. Different personality traits of individuals have influenced the way people manage their Facebook use. The present study examined the correlation between The Big Five Personality: extraversion, neuroticism, conscientiousness, and Facebook usage. Eight hundred and fifty-two participants were recruited through an online convenience sampling. Participants completed an online survey assessing the levels of extraversion, neuroticism, conscientiousness, and Facebook use. Pearson’s correlation analyses revealed that both extraversion and conscientiousness were positively correlated with Facebook use, while neuroticism yielded no significant result. Results suggest that extroverted individuals use Facebook due to their preference for social interaction, while conscientious individuals utilise Facebook to maintain personal relationships. The findings suggest the influence of COVID-19 pandemic in changing the relationship between Facebook use and the Big Five Personality traits, implying a higher need of social contact"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Unix Ayushandra Xyzquo Saputri
"Media sosial sudah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Dengan lebih dari 3 miliar pengguna di dunia, Facebook adalah salah satu media sosial paling popular yang meningkatkan interkonektivitas. Orang- orang dapat menggunakan Facebook untuk membangun social belonging dan mengurangi loneliness, bahkan sebagian mungkin menjadi adiksi. Studi ini menyelidiki hubungan penggunaan Facebook pada social belonging,loneliness, dan adiksi media sosial. Sebanyak 852 partisipan (Mumur = 28.94 tahun; SD = 13.98) mengisi survei daring secara sukarela. Studi ini menggunakan skala dari General Belongingness Scale, UCLA Loneliness Scale, Bergen Social Media Addiction Scale, dan Facebook Intensity Scale yang sudah diadaptasi untuk mengukur variabel masing-masing. Hasil menemukan bahwa social belonging (M = 5.02, SD = 1.13) sebagai korelasi yang signifikan dan positif dengan penggunaan Facebook (p < .001), loneliness (M = 3.01, SD = 1.48) memiliki korelasi negatif dan signifikan dengan penggunaan Facebook (p < .001), dan adiksi terhadap media sosial (M = 3.30, SD = 1.23) signifikan dan berkorelasi positif dengan penggunaan Facebook (p < .001). Implikasi dari penemuan dibahas dengan melihat efek positif and negatif dari penerapan penggunaan Facebook dalam kehidupan sehari-hari para pengguna.

Social media has become an important part of our daily life. With more than three billion users worldwide, Facebook is one of the most popular social media that enhance interconnectivity. Individuals may use Facebook to find social belonging and reduce loneliness, some may also become addicted. The present study investigates the relationship of Facebook use on social belonging, loneliness, and social media addiction. 852 participants (Mage = 28.94 years; SD = 13.98) voluntarily participated by completing an online survey. This study adapted scales from General Belongingness Scale, UCLA Loneliness Scale, Bergen Social Media Addiction Scale, and Facebook Intensity Scale to measure the variables. Findings revealed that social belonging (M = 5.02, SD = 1.13) was significant and positively correlated with Facebook use (p < .001), loneliness (M = 3.01, SD = 1.48) has a significant negative correlation with Facebook use (p < .001), and social media addiction (M = 3.30, SD = 1.23) was significant and positively correlated with Facebook use (p < .001). Implications from findings were discussed in terms of the positive and negative effects from practical applications of Facebook into individuals’ daily life."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Branitasandhini Wijayanto
"Penelitian terdahulu memperkirakan bahwa 81% orang Amerika tidak dapat melepaskan perhatian mereka dari telepon genggam saat makan dengan orang lain dan lebih memilih untuk mengunjungi media sosial dibanding berbincang dalam dunia nyata. Diperkirakan bahwa ada sejumlah faktor yang berkontribusi dalam kecenderungan individu untuk menggunakan media sosial. Untuk mencari tahu peran karakter psikologis dalam intensitas penggunaan sosial media seseorang, penelitian ini berfokus pada korelasi antara intensitas penggunaan Facebook dengan tiga variabel psikologis lainnya, yaitu ekstraversi, tingkat kesepian, dan depresi. 852 partisipan yang direkrut melalui convenience sampling mengikuti survei korelasional dengan menggunakan analisis berbasis kuesioner. Analisis korelasi Pearson menunjukkan bahwa individu ekstrovert cenderung lebih banyak mengkonsumsi Facebook daripada introvert. Di sisi lain, individu yang kesepian cenderung tidak memainkan media sosial. Demikian pula, individu dengan tingkat depresi yang tinggi juga menggunakan Facebook lebih jarang. Kekurangan studi ini beserta saran untuk penelitian lanjutan dibahas lebih lanjut.

Past research has suggested that 81% of Americans are unable to leave their phones unattended while eating with others and favour visiting social media pages over engaging in real-life conversations. A variety of factors are assumed to contribute to the tendency of social media use. To investigate the role of psychological traits in the intensity of social media use, the current research focuses on the correlations between Facebook use and three psychological variables, namely extraversion, loneliness, and depression. 852 participants recruited through convenience sampling took part in a correlational survey using a questionnaire-based analysis. Pearson’s correlation analyses indicated that extroverted individuals are more likely to consume Facebook than introverts. Lonely individuals, on the other hand, are less likely to partake in social media practices. Similarly, people with a high level of depression also use Facebook less intensely. The current study's weaknesses and suggestions for further studies are discussed further."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fathiya Nadhifa Sydra Tsany
"Penelitian ini melibatkan survei untuk menguji hubungan antara penggunaan Facebook dan tiga faktor psikologis, yaitu empati, narsisisme, dan tingkat penghargaan diri pengguna. Skor rata-rata 3 variabel dari sampel 852 peserta (M = 28,94, SD = 13,98) diperoleh dengan menggunakan alat ukur yang mengukur intensitas penggunaan Facebook, empati, narsisisme, dan tingkat penghargaan diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan Facebook dengan ketiga sifat tersebut. Penggunaan Facebook berkaitan secara positif dengan peningkatan sifat empati, narsisisme dan penghargaan diri.

The present study conducted a survey to examine the relationship between Facebook use and three psychological factors, such as empathy, narcissism, and self-esteem level of the users. A sample of 852 participants’ (M = 28.94, SD = 13.98) averaged scores of aforementioned variables were obtained using measures of the intensity of Facebook use, empathy, narcissism, and self-esteem. Results showed that there were significant relationships between Facebook use and the three traits. Facebook use has a positive association with the increase of empathy, narcissism, and self-esteem level"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asteria Zita Trinandya
"Facebook adalah salah satu media sosial yang paling banyak digunakan di antara orang-orang dengan usia dan latar belakang yang beragam, terutama di kalangan mahasiswa karena Facebook merupakan salah satu platform yang dapat digunakan untuk menjalin dan memelihara hubungan. Dengan demikian, makalah ini meneliti apakah kepuasan hidup, harga diri dan kesepian berhubungan dengan penggunaan Facebook. Skala Intensitas Facebook, Skala Kepuasan Dengan Kehidupan, Skala Harga Diri Rosenberg dan Skala Kesepian UCLA digunakan dalam makalah ini untuk mengukur penggunaan Facebook. Peserta yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah 852 pengguna Facebook. Kami berhipotesis bahwa kepuasan hidup akan memiliki hubungan positif dengan penggunaan Facebook sementara harga diri akan memiliki hubungan negatif dengan penggunaan Facebook. Selain itu, kami juga berhipotesis bahwa kesepian akan memiliki hubungan positif dengan penggunaan Facebook. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan hidup, harga diri, serta kesepian dapat menjadi prediktor penggunaan Facebook meskipun arah hubungannya mungkin berbedaan

Facebook is one of the most used social media amongst people of various ages and background, it is especially common within college students as it is one of the platforms that can be used to make and maintain relationships. Thus, the present paper examines whether life-satisfaction, self-esteem and loneliness are related to Facebook use. The Facebook Intensity Scale, the Satisfaction With Life Scale, the Rosenberg Self-Esteem Scale and the UCLA Loneliness Scale were used in this paper to measure Facebook use. The participants collected in the study were 852 frequent users of Facebook. We hypothesized that life- x satisfaction would have a positive relationship with Facebook use while self-esteem would have a negative relationship with Facebook use. Moreover, we also hypothesized that loneliness would have a positive relationship with Facebook use. The results showed that lifesatisfaction, self-esteem as well as loneliness can be predictors of Facebook use although the direction of the relationship may differ."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Audrey Yasmina Ann Winkel
"Pentingnya Facebook dalam kehidupan sehari-hari menimbulkan pertanyaan tentang hubungan antara penggunaan Facebook dengan kesejahteraan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan arah korelasi antara penggunaan Facebook dengan beberapa variabel kesejahteraan psikologis yaitu social belonging, rasa kesepian, dan fear of missing out (FOMO). Responden (n=854, 64% perempuan) direkrut melalui convenience sampling dan diminta untuk mengisi kuesioner online mengenai penggunaan Facebook dan kesejahteraan psikologis. Hasil dari analisis statistika menggunakan korelasi Pearson menunjukkan bahwa penggunaan Facebook berkorelasi positif dengan social belonging dan berkorelasi negatif dengan rasa kesepian, sehingga menandakan bahwa belongingness hypothesis berlaku pada penggunaan Facebook. Namun, penggunaan Facebook tidak berkorelasi signifikan dengan FOMO. Implikasi teoritis dari studi ini mengusulkan bahwa belongingness hypothesis berlaku pada hubungan virtual di media sosial. Keterbatasan penelitian ini adalah dalam penggunaan metode convenience sampling dan desain studi korelasional. Penelitian lanjutan sebaiknya berusaha untuk menyelidiki efek kausal menggunakan sampel yang lebih representatif dalam studi eksperimental.

The importance of Facebook in people’s daily lives has led to questions about its connection to psychological well-being. This study aims to identify the magnitude and direction of the relationship between Facebook use and psychological wellbeing variables of social belonging, loneliness, and fear of missing out (FOMO). Respondents (n=854, 64% female) were recruited via convenience sampling and asked to fill out an online questionnaire regarding Facebook use and psychological wellbeing. Results obtained by statistical analyses using Pearson’s correlations found that Facebook use was positively correlated with social belonging and negatively correlated to loneliness, suggesting that the belongingness hypothesis applies to Facebook use. However, Facebook use was not significantly correlated with FOMO. This study has theoretical implications in the support for the social belongingness hypothesis being applied to virtual connections on social media. Limitations of this study include the use of convenience sampling method recruitment and the correlational nature of the study. Future research should attempt to investigate causal effects using a more representative sample in an experimental study."
Depok: Fakultas Psikologi Univeraitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lumbantobing, Vania Anezka Shannon Sinurtua
"Hubungan antara tipe kepribadian dan kebutuhan individu dengan penggunaan Facebook telah sering dilakukan. Namun, sebagian besar riset yang ada berfokus kepada lima sifat kepribadian sesuai dengan Five Factor Model, yang menjadikan penelitian-penelitian tersebut cukup sempit. Sifat extraversion dan agreeableness telah terbukti tumpang tindih dengan social belonging, dan hubungan ketiga variabel tersebut dengan penggunaan Facebook telah terbukti. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara penggunaan Facebook dengan extraversion, agreeableness, dan social belonging. Responden diambil dari sampel komunitas (N = 852) yang mengisi survei korelasional yang disebarluaskan secara daring. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada korelasi positif yang signifikan antara penggunaan Facebook dengan extraversion dan juga dengan social belonging. Dengan demikian, individu yang memiliki nilai extraversion dan social belonging lebih tinggi menggunakan Facebook lebih sering. Namun, tidak ada korelasi signifikan yang ditemukan antara penggunaan Facebook dan agreeableness. Ada kemungkinan bahwa jenis kelamin dapat berperan dalam hubungan kedua variabel tersebut. Implikasi dari hasil penelitian ini telah dijelaskan secara lebih lanjut, lalu diikuti saran untuk penelitian mengenai topik ini yang dapat dilakukan di masa depan.

Existing literature demonstrated associations between personality types and needs with Facebook use. However, most existing studies focus on all five traits under the Five Factor Model, making the study not narrow enough. Traits of extraversion and agreeableness have been shown to overlap with social belonging, and all three variables have shown to be somewhat correlated with Facebook use. This study aims to examine the relationship between Facebook use and extraversion, agreeableness, and social belonging, separately. Respondents from a community sample (N = 852) participated in answering a correlational survey disseminated online. Results showed a significant positive correlation between Facebook use and extraversion and Facebook use and social belonging. Thus, more extroverted individuals and those with higher perceived social belonging may use Facebook more. However, no significant correlation was found for Facebook use and agreeableness. This hints at a possible role of gender in the relationship of the two variables. Further implications of the results are discussed, and the present study offers suggestions for future research regarding this topic."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Brenda Rischa Ramadhani
"Penelitian ini menguji hubungan antara Fear of Missing Out (FoMO), depresi, dan body satisfaction dengan aktivitas partisipan dalam menggunakan Facebook (N = 852). Penelitian ini memiliki hipotesis bahwa akan ada korelasi positif antara FoMO dan depresi pada penggunaan Facebook, secara terpisah. Selain itu, juga dihipotesiskan bahwa body satisfaction akan berkorelasi negatif dengan penggunaan Facebook. Namun, hasil dari penelitian kami tidak menunjukkan bukti korelasi yang signifikan antara FoMO dan penggunaan Facebook. Hal ini mungkin saja dikarenakan bagaimana para peserta dalam penelitian ini tidak terlalu menggunakan Facebook secara berlebihan. Oleh karena itu, mereka tidak rentan untuk melaporkan perasaan FoMO. Selain itu, ditemukan juga bahwa ada korelasi negatif yang signifikan antara penggunaan Facebook dan depresi. Dengan demikian, ini mungkin berarti bahwa orang merasa rasa depresi mereka berkurang ketika mereka menghabiskan lebih banyak waktu di Facebook. Terakhir, tidak ada bukti korelasi signifikan yang ditemukan antara body satisfaction dan penggunaan Facebook. Ini mungkin bisa dijelaskan tentang cara-cara spesifik tentang bagaimana para partisipan menghabiskan waktu mereka saat menggunakan Facebook

The present study examined the relationship between Fear of Missing Out (FoMO), depression, and body satisfaction and participants’ activity on Facebook (N = 852). This study hypothesized that there will be a positive correlation between FoMO and depression on Facebook use, separately. Moreover, it is also hypothesized that body satisfaction will be negatively correlated with Facebook use. However, our results showed no evidence for a significant correlation between FoMO and Facebook use, because it might be possible that the participants in the current study are not highly addicted to Facebook, hence, they are not vulnerable to report feeling FoMO. Moreover, it was also found that there is a significant negative correlation between Facebook use and depression. Thus, this might mean that people feel less depressed when they spend more time on Facebook. Lastly, no evidence of significant correlation was found between body satisfaction and Facebook use. This might be explained on specific ways of how the participants spend their time on Facebook. Keywords: Body Satisfaction; Depression; Facebook Use; Fear of Missing Out (FoMO)"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Yasmin
"Terlepas dari keuntungan yang menjanjikan terkait dengan penggunaan situs jejaring sosial (SNS), banyak kekhawatiran telah dikaitkan dengan intensitas penggunaan SNS yang tinggi, termasuk intensitas penggunaan Facebook. Untuk menguji hubungan antara intensitas penggunaan Facebook dan kesehatan mental penggunanya (yaitu: tingkat kecemasan, depresi, dan self-esteem), kami menyebarkan kuesioner online ke 852 sampel komunitas (Musia = 28,89, SD = 13,98). Studi kami menemukan bahwa penggunaan Facebook (M = 3,39, SD = 1,62) dikaitkan dengan kesehatan mental yang lebih baik secara keseluruhan, khususnya dengan kecemasan yang lebih rendah (r = -.07, p = .041), depresi yang lebih rendah (r = -.11, p = .001), dan tingkat self-esteem yang lebih tinggi (r = .14, p < .001). Studi ini memberikan perspektif baru dalam area penelitian ini, sehingga penggunaan Facebook dengan intensitas yang rendah hingga sedang dapat meningkatkan kesehatan mental penggunanya.
.....Despite the promising advantages linked with the use of social networking sites (SNS), numerous concerns have been associated with high intensity of SNS use, including Facebook use intensity. To examine the relationship between Facebook use intensity and its users’ mental health (i.e., anxiety, depression, and self-esteem levels), we disseminated an online questionnaire to 852 community samples (Mage = 28.89, SD = 13.98). Our study found that Facebook use (M = 3.39, SD = 1.62) was associated with an overall better mental health, such that it was associated with lower anxiety (r = -.07, p = .041), lower depression (r = -.11, p = .001), and higher self-esteem levels (r = .14, p < .001). This study provides a novel perspective within this research area, such that low to moderate use of Facebook could enhance the mental health of its users."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Azalia Syafitri Farisah Nabila
"Jaringan sosial seperti Facebook membuat para penggunanya untuk dapat berkomunikasi secara inovatif dengan membagikan informasi profil, foto, hingga mengirimkan pesan online secara publik dan pribadi melalui internet. Studi survei ini bertujuan untuk meneliti faktor psikologis yang mendasari penggunaan Facebook (FB) dan korelasi di antaranya. Faktor psikologis yang diteliti antara lain adalah fear of missing out (FoMO), rasa kesepian, dan social belonging. Penyebaran survei online digunakan untuk memperoleh 852 partisipan melalui convenience sampling. Para partisipan diminta untuk melengkapi kuesioner yang menilai penggunaan Facebook, FoMO, Kesepian, dan Social Belonging. Analisis korelasi Pearson menemukan tidak adanya korelasi yang signifikan antara penggunaan FB dan FoMO, tetapi, korelasi negatif yang signifikan ditemukan antara kesepian dan penggunaan FB, dan social belonging ditemukan berkorelasi secara positif dengan penggunaan FB. Keterbatasan dari studi ini dibahas lebih lanjut untuk dipertimbangkan di penelitian masa depan.

Social networking websites such as Facebook allow users to communicate with others innovatively by sharing profile information, posting photographs, and sending public and private online messages through the internet. This survey study aims to investigate the underlying psychological factors that are correlated with Facebook (FB) use. The psychological factors examined in this study are the fear of missing out (FoMO), loneliness, and social belonging. An online survey dissemination was used to recruit 852 participants through convenience sampling. Participants were asked to complete a set of questionnaires that measure Facebook use, FoMO, Loneliness, and Social Belongingness. Pearson’s correlation analyses found no significant correlation between FB use and FoMO, but significant negative correlation was found between loneliness and FB use, and social belonging was revealed to be positively correlated with FB use. Limitations of the study that need to be taken into account in future research are further discussed."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>