Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A. Endang Purnomowati
"ABSTRAK
Kadar IgE to-bal pada penderita alergi atopik lebih tinggi daripada orang nonatopik. Untuk dapat mengetahui apakah seseorang itu atopik atau tidak, diperlukan suatu pembanding yaibu suatu standar kadar IgE orang nonatopik. Selama ini di Indonesia, standar yang digunakan berasal dari luar negeri (Swedia), sedangkan standar kadar IgE orang nonatopik Indonesia belum pernah dicari.
Selain kadar IgE, pada penderita alergi atopik ditemukan juga peningkatan jumleih eosinofil. Oleh karena itu tujuan penelitian ini ialah untuk mencari standar normal kadar IgE orang nonatopik Indonesia, paling tidak kisaran kadar IgE-nya, dan mencari kisaran jumlah eosinofil orang nonatopik Indonesia yang lebih memadai.
Penentuan aktivitas IgE terhadap Dermatophagoides pteronyssinus dan kadar IgE total pada orang nonatopik Indonesia dilakukatn dengan teknik enzyme linked immuno sorbent assay (ELISA).
Dari basil penelitian ini diketahui bsihwa kadar IgE orang nonatopik Indonesia lebih tinggi daripada standar kadar IgE dari Swedia. Kisaran kadar IgE orang nonatopik Indonesia tersebut adalah sebagai berikut:' 9,5 U/ml untuk kelompok umur di bawah 3 tahun, 47,2 U/ml untuk kelompok umur 3-6 tahun, 101,8 U/ml untuk kelompok umur 7-10 tahun, 124,5 U/ml untuk kelompok umur 11-14 tahun dan 156,2 U/ml untuk kelompok umur dari 15 tahun ke atas. Rata-rata jumlah eosinofil pada orang nonatopik Indonesia ialah 131 sel/mm (dengan kisaran antara 0-783 sel/mm)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Gen pol murine leukemia virus adalah gen pengkode enzim reverse transcriptase (RT) yang berfungsi untuk mentranskripsi balik genom RNA virus menjadi DNA. Enzim RT banyak digunakan sebagai komponen dalam RT-PCR untuk mensintesis cDNA dari RNA. Penelitian bertujuan mengekspresikan gen pol MLV dan mengetahui fungsi enzim RT yang dihasilkan. Gen pol MLV dalam penelitian sebelumnya, telah dikonstruksi tidak memiliki sekuen pengkode asam amino RNase H dan berhasil ditransformasi ke dalam Escherichia coli BL21. Eskpresi gen pol dilakukan menggunakan induksi IPTG 0,3 mM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gen pol MLV telah berhasil diekspresikan dan menghasilkan enzim RT tanpa RNase H dengan berat molekul ~58 kDa. Enzim RT selanjutnya dipurifikasi menggunakan resin Ni-NTA dan dilakukan pengujian fungsi enzim tersebut dengan RT-PCR. Hasil analisis menunjukkan bahwa enzim RT dalam penelitian terbukti dapat berfungsi mensintesis cDNA menggunakan cetakan RNA pada proses RT-PCR."
Universitas Indonesia, 2010
S31628
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Noor Aisyah
"Indonesia adalah Negara yang kaya akan tanaman, namun banyak yang belum diketahui efek farmakologinya. Di antaranya, diduga ada yang memiliki efek hipotensif. Tanaman-tanaman tersebut diteliti efek penghambatan aktivitas Angiotensin Converting Enzyme (ACE) yang mana memiliki potensi sebagai hipotensif. ACE berperan sebagai regulator dalam sistem renin-angiotensinaldosteron (RAAS), yang mana ketika ACE diaktifkan, maka angiotensin I akan dikonversi menjadi angiotensin II, yang akan berperan sebagai vasokonstriktor. ACE juga dapat menonaktifkan bradikinin dan kallikrein, yang merupakan molekul vasodilator. Karena mekanisme kerja inilah, ACE dapat meningkatkan tekanan darah.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji penghambatan aktivitas ACE oleh ekstrak etanol dari beberapa tanaman obat di Indonesia dan penapisan fitokimia pada ekstrak etanol dengan efek penghambatan aktivitas di atas 80%. Uji in-vitro penghambatan aktivitas ACE menggunakan substrat Hippuryl-Lhistidyl- L-leucine. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah Averrhoa carambola L dan daun Graptophyllum pictum memiliki nilai IC50 masing-masing 53,79 μg/mL dan 49,55 μg/mL. Golongan senyawa kimia yang terdapat pada ekstrak etanol buah Averrhoa carambola L adalah glikosida, flavonoid, dan saponin. Sedangkan ekstrak etanol daun Graptophyllum pictum mengandung glikosida, tanin, flavonoid, terpen, alkaloid, dan saponin. Hasil ini membuktikan bahwa daun Graptophyllum pictum memiliki potensi untuk menjadi bahan penelitian uji aktivitas ACE untuk ke depannya nanti.

Indonesia is rich in plants, but there are still unknown pharmacological effects of some of them. There are plants which presumably have a hypotensive effect. This plants were studied for its inhibiton effect of Angiotensin Converting Enzyme (ACE) that can lower blood pressure. ACE served as the regulator of the renin-angiotensin-aldosterone system, when ACE is activated, angiotensin I will be converted to angiotensin II, which will act as a vasoconstrictor. ACE can disable bradykinin and kallikrein, which are a vasodilator molecules. Because of that, ACE can increase blood pressure.
This research aimed to study the inhibition effect of ACE activity in ethanol extracts of some Indonesian medicinal plants and to do a phytochemical screening in ethanol extracts with inhibition activity rate above 80%. The in-vitro test of Inhibition Activity of ACE used Hippuryl-Lhistidyl- L-leucine. The result showed that the IC50 values for Averrhoa carambola L fruits and Graptophyllum pictum leaves are 53,79 μg/mL and 49,55 μg/mL. Averrhoa carambola L fruits contained glycosides, flavonoid, and saponins. While in Graptophyllum pictum leaves contained flavonoids, tannins, glycosides, terpenoids, alkaloids, dan saponins. These result shows that Graptophyllum pictum leaves have potentials to be a material for the ACE activity research in the future.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuri Nurdiantami
"Besarnya jumlah penderita hipertensi di dunia merupakan masalah yang patut diperhatikan. Walaupun penemuan obat antihipertensi sudah banyak dilakukan namun penurunan jumlah pasien tidak signifikan. Salah satu alternatif pengobatan hipertensi adalah penggunaan tanaman obat mengingat terdapat banyak masalah efek samping dari penggunaan obat konvensional. Tanaman obat yang digunakan sebagai antihipertensi bekerja dengan berbagai mekanisme, salah satunya adalah penghambatan angiotensin converting enzyme (ACE).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas penghambatan ACE dari tanaman obat Indonesia dan kandungan kimia dari tanaman tersebut. Berbagai penelitian mengenai penghambatan ACE telah dilakukan, namun belum terdapat penelitian mengenai aktivitas penghambatan ACE dari tanaman yang terdapat di Indonesia. Uji penghambatan aktivitas ACE dilakukan dengan menggunakan substrat Hipuril-L-Histidil-L-Leusin (HHL) dan metode spektrofotometri. Serbuk simplisia dimaserasi menggunakan etanol 80%.
Berdasarkan pengujian pada sepuluh tanaman, tiga ekstrak tanaman dengan aktivitas penghambatan yang baik adalah ekstrak dari daun Ocimum americanum L., buah Carissa carandas L., dan herba Mirabilis jalapa L. dengan nilai IC50 berturut-turut, 32,92 μg/mL; 33,36 μg/mL; dan 50,95 μg/mL. Ekstrak daun Ocimum americanum L. mengandung alkaloid, flavonoid, terpenoid, tanin, saponin dan antrakuinon. Ekstrak herba Mirabilis jalapa L. mengandung alkaloid, flavonoid, antrakuinon, tanin, dan terpenoid. Sedangkan ekstrak buah Carissa carandas L. mengandung glikosida, flavonoid dan terpenoid.

The large number of patients with hypertension in the world should be worried. Although the discovery of antihypertensive drugs has been done but the decline in the number of patients was not significant.. The use of medicinal plants for treating hypertension is common since there are problems with side effects from the conventional medicine. Medicinal plants used as antihypertensive work with a variety of mechanisms, one of which is the inhibition of angiotensin converting enzyme (ACE).
The purpose of this study was to determine the inhibitory activity of ACE from medicinal plants in Indonesia and chemical constituents of the plants. Test inhibition of ACE activity performed using substrate Hipuril-L-Histidil-L- Leucine (HHL) and spectrophotometric methods. Powdered crude drug was macerated using 80% ethanol.
Based on the testing of ten plants, three active extracts are Ocimum americanum L. leaves, Carissa carandas L. fruits, and Mirabilis jalapa L. herbaceous with IC50 values respectively 32.92 μg/mL, 33.36 μg /mL, and 50.95 μg/mL. Leaf extracts of Ocimum americanum L. contain alkaloids, flavonoids, terpenoids, tannins, saponins and anthraquinones. Herbaceous of Mirabilis jalapa L. contain alkaloids, flavonoids, terpenoids, tannins, and anthraquinones. While the fruit extracts of Carissa carandas L. contain glycosides, flavonoids and terpenoids.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S52541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jordan Ricky Tanuwijaya
"Hipertensi merupakan penyakit vaskular dengan jumlah penderita yang banyak di dunia, menurut catatan Badan Kesehatan Dunia WHO tahun 2011 ada satu milyar orang di dunia yang menderita hipertensi dan dua per tiga diantaranya berada di negara berkembang yang berpenghasilan rendah-sedang. Salah satu pilihan obat antihipertensi yang digunakan adalah golongan inhibitor Angiotensin Converting Enzyme (ACE). Obat golongan penghambat ACE ini juga dapat diperoleh dari produk bahan alam. Salah satunya yang diduga memiliki efek penghambat ACE adalah daun ungu (Graptophyllum pictum Griff.).
Pada penelitian ini, daun ungu diekstraksi dengan etanol 80%, kemudian difraksinasi dengan n-heksana, diklormetan, etil asetat, dan metanol untuk diuji efek penghambatan aktivitas ACE. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui fraksi ekstrak daun ungu dengan efek penghambat aktivitas ACE terbaik dan mengetahui kandungan metabolit sekunder di dalamnya.
Hasil menunjukkan bahwa fraksi metanol dan etil asetat dari ekstrak etanol daun ungu memiliki efek penghambatan aktivitas ACE terbaik dengan IC50 metanol sebesar 0,88 μg/mL dan IC50 etil asetat sebesar 0,92 μg/mL. Adapun kandungan metabolit sekunder yang terdapat pada fraksi metanol ekstrak etanol daun ungu adalah alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, terpenoid, dan glikosida, sedangkan pada fraksi etil asetat ekstrak etanol daun ungu adalah flavonoid, glikosida, terpenoid, tanin.

Hypertension is a vascular disease with a large number of patients in the world. According to the World Health Organization in 2011 there are a billion people in the world who suffer from hypertension, and two-thirds of which are in low-income developing countries. One of the antihypertension drug that is being used is Angiotensin Converting Enzyme (ACE) Inhibitor. The ACE Inhibitor can also be obtained from natural sources. One of the natural sources that is predicted to have the effect of ACE activity inhibition is the leaf of Wungu (Graptophyllum pictum Griff.).
In this study, Wungu leaves is being extracted using 80% ethanol, then fractionated with n-hexane, dichlorormethane, ethyl acetat, and methanol to determine their ACE activity inhibition. The purpose of this study is to find out the extract fraction of Wungu with the best ACE activity inhibition effect and to determine the phytochemical contents in the fraction.
The results showed that the methanol and etyhl acetate fractions from the ethanol extract of the Wungu leaves has the best inhibitory effect of ACE activity with IC50 of methanol at 0,88 μg/mL and IC50 of ethyl acetate at 0,92 μg/mL. As for the chemical compounds contained in methanol fraction from the ethanol extract of the Wungu leaves are alkaloids, flavonoids, tannins, terpenoids, saponins, and glycosides, whereas in ethyl acetate fraction are flavonoids, glycoside, terpenoids, and tannins."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S57081
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husnun Hamidah Abbas
"[Dioksin merupakan senyawa berbahaya yang dapat menyebabkan gangguan kulit, hati, hingga menimbulkan kanker. Degradasi dioksin dapat dilakukan oleh mikroorganisme seperti kapang yang menghasilkan enzim ligninolitik. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan kapang yang memiliki enzim ligninolitik sehingga berpotensi dalam mendegradasi dioksin. Aktivitas enzim ligninolitik terlihat dari penghilangan warna pada Remazol Brilliant Blue R (RBBR) dan Poly S-119. Metode penelitian meliputi seleksi pada medium padat dan cair, pengukuran aktivitas enzim ligninolitik, serta identifikasi isolat. Seleksi kapang pada medium padat dilakukan dengan medium yang mengandung RBBR dan Poly S-119. Seleksi cair dilakukan dengan mengukur degradasi warna dan aktivitas enzim ligninolitik (lakase, mangan peroksidase, dan lignin peroksidase). Isolat hasil
seleksi diidentifikasi molekular 28S rRNA menggunakan primer NL-1 dan NL-4. Hasil seleksi padat menunjukkan sembilan isolat dengan zona degradasi, yaitu FIG- KT-540.1; F-IG-KT-539.2; F-IG-PT-6.3; F-IG-PT 1.16; F-IG-PT-2.14; F-IGPT- 2.5; F-IG-PT-2.7; F-IG-PT-3.1; dan F-IG-PT-2.11. Hasil seleksi cair menunjukkan dua isolat memiliki kemampuan mendegradasi warna tinggi yaitu FIG- KT-540.1 sebesar 59% mendegradasi warna RBBR dan F-IG-PT 1.16 sebesar 85% mendegradasi warna Poly S-119. Isolat F-IG-KT-540.1 dan F-IG-PT 1.16 memiliki aktivitas MnP yang tinggi sebesar 0,0132 dan 0,0186 ΔOD/ml sampel/menit. Identifikasi kedua isolat menunjukkan isolat F-IG-KT-540.1 adalah Aspergillus oryzae dengan nilai bootstrap 99 dan isolat F-IG-PT 1.16 adalah Penicillium charlesii dengan nilai bootstrap 98. Kesimpulan yaitu isolat F-IG-KT-
540.1 dan F-IG-PT 1.16 yang memiliki kemampuan tinggi mendegradasi warna berpotensi mendegradasi dioksin. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui sinergi antara kedua isolat dalam mendegradasi dioksin.

Dioxins are harmful compounds which can damage skin, liver, and cause cancer. It can be degraded by microorganisms such as fungi with its ligninolytic enzymes. The research aim was to obtain fungi that has ligninolytic enzymes which potentially degrade dioxin. Activity of ligninolytic enzymes was showed from decolorization of Remazol Brilliant Blue R and Poly S-119 dye. Methods of the research include selection on solid medium and liquid medium, measurement of ligninolytic activity, and identification of fungal isolates. Selection on solid medium was carried out using RBBR and Poly S-119 dye. Selection on liquid medium was carried out through measurement on the color degradation and activity of ligninolytic enzymes (laccase, manganese peroxidase, and lignin peroxidase). The potential isolates in liquid selection medium were identified on 28S rRNA with NL-1 and NL-4 primers. The result showed that nine isolates have
the degradation zone in a solid medium. They were F-IG-KT-540.1; F-IG-KT- 539.2; F-IG-PT-6.3; F-IG-PT 1:16; F-IG-PT-2:14; F-IG-PT-2.5; F-IG-PT-2.7; FIG- PT-3.1; and F-IG-PT-2.11. In liquid selection medium, F-IG-KT-540.1 and FIG-
PT 1.16 isolates showed high capability to degrade dyes. Percentage of RBBR degradation in isolate F-IG-KT-540.1 was 59% and percentage of Poly S-119 degradation in isolate F-IG-PT-1.16 was 85%. Both F-IG-KT-540.1 and F-IG-PT 1.16 isolate have high activity of MnP. Activity of MnP of those isolate were 0,0132 and 0,0186 ΔOD/ml/minutes respectively. The result of identification showed that F-IG-KT-540.1 isolate was Aspergillus oryzae with value of
bootstrap 99 and F-IG-PT-1.16 isolate was Penicillium charlesii with value of bootstrap 98. From this research, F-IG-KT-540.1 and F-IG-PT 1.16 isolates which have capability to degrade dyes potential for degrading dioxin. Further research is needed to determine the synergy between isolates F-IG-KT-540.1 and F-IG-PT- 1.16 to degrade dioxin., Dioxins are harmful compounds which can damage skin, liver, and cause cancer.
It can be degraded by microorganisms such as fungi with its ligninolytic enzymes.
The research aim was to obtain fungi that has ligninolytic enzymes which
potentially degrade dioxin. Activity of ligninolytic enzymes was showed from
decolorization of Remazol Brilliant Blue R and Poly S-119 dye. Methods of the
research include selection on solid medium and liquid medium, measurement of
ligninolytic activity, and identification of fungal isolates. Selection on solid
medium was carried out using RBBR and Poly S-119 dye. Selection on liquid
medium was carried out through measurement on the color degradation and
activity of ligninolytic enzymes (laccase, manganese peroxidase, and lignin
peroxidase). The potential isolates in liquid selection medium were identified on
28S rRNA with NL-1 and NL-4 primers. The result showed that nine isolates have
the degradation zone in a solid medium. They were F-IG-KT-540.1; F-IG-KT-
539.2; F-IG-PT-6.3; F-IG-PT 1:16; F-IG-PT-2:14; F-IG-PT-2.5; F-IG-PT-2.7; FIG-
PT-3.1; and F-IG-PT-2.11. In liquid selection medium, F-IG-KT-540.1 and FIG-
PT 1.16 isolates showed high capability to degrade dyes. Percentage of RBBR
degradation in isolate F-IG-KT-540.1 was 59% and percentage of Poly S-119
degradation in isolate F-IG-PT-1.16 was 85%. Both F-IG-KT-540.1 and F-IG-PT
1.16 isolate have high activity of MnP. Activity of MnP of those isolate were
0,0132 and 0,0186 ΔOD/ml/minutes respectively. The result of identification
showed that F-IG-KT-540.1 isolate was Aspergillus oryzae with value of
bootstrap 99 and F-IG-PT-1.16 isolate was Penicillium charlesii with value of
bootstrap 98. From this research, F-IG-KT-540.1 and F-IG-PT 1.16 isolates which
have capability to degrade dyes potential for degrading dioxin. Further research is
needed to determine the synergy between isolates F-IG-KT-540.1 and F-IG-PT-
1.16 to degrade dioxin.]
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S61564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anies Monica Adhitia
"ABSTRAK
Peperomia pellucida L. Kunth telah dilaporkan memiliki beberapa aktivitas biologis seperti antihipertensi, antioksidan, anti-inflamasi. Bahan herbal rentan terhadap kontaminasi selama pengolahan dan penyimpanan yang dapat menurunkan kualitas, memperpendek masa simpan dan membahayakan konsumen. Iradiasi sinar gamma merupakan bentuk radiasi pengion yang umum digunakan untuk metode pengawetan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh iradiasi sinar gamma pada ekstrak etanol 70 % herba P. pellucida L. Kunth terhadap penghambatan aktivitas Angiotensin Converting Enzyme dan profil kromatografi lapis tipis. Herba kering P. pellucida L. Kunth diekstraksi dengan metode refluks menggunakan etanol 70 % dan kemudian diiradiasi sinar gamma pada dosis 2,5; 5; 7,5; dan 10 kGy. Setiap kelompok ekstrak yang diiradiasi sinar gamma tersebut diuji penghambatan aktivitas ACE secara in vitro menggunakan substrat 3-Hidroksibutilil-Glisil-Glisil-Glisin dari ACE Kit-WST Dojindo. Hasil uji menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap nilai persen penghambatan aktivitas ACE antara ekstrak noniradiasi dan ekstrak yang diiradiasi sinar gamma hingga dosis 10 kGy. Profil kromatografi lapis tipis untuk ekstrak yang diiradiasi identik dengan ekstrak noniradiasi baik yang diuji sesaat setelah iradiasi maupun setelah dua bulan penyimpanan. Perlakuan iradiasi sinar gamma hingga dosis 10 kGy tidak memengaruhi aktivitas penghambat ACE secara in vitro dan profil KLT pada ekstrak etanol 70 % herba P. pellucida L. Kunth.

ABSTRACT
Peperomia pellucida L. Kunth has been reported to have biological activities such as antihypertensive, antioxidant, anti-inflammatory. Herbal materials susceptible to contamination during processing and storage which can shortens their shelf life and direct health hazard to consumers. Gamma-irradiation is an ionic, non-thermal process that has been used as a method for preservation. This research aimed to analyze the effect of gamma irradiation on inhibition activity of Angiotensin Converting Enzyme of ethanol 70 % extract P. pellucida L. Kunth herbs and their chromatogram profiles of thin layer chromatography. Dried P. pellucida L. Kunth herbs were extracted by reflux method using ethanol 70 %. These extracts were irradiated with 60Co gamma rays applying doses of 2,5; 5; 7,5; dan 10 kGy. Each group of irradiated and non-irradiated extracts were tested for their inhibitory activity of ACE using an in vitro assay with ACE Kit-WST Dojindo. No significant differences were noted in the inhibition activity of ACE between non-irradiated extract and irradiated extracts. The type of chromatogram profiles in irradiated extracts were similar to those of non-irradiated extract either immediately after irradiation or after two months of storage. Treatment of gamma-rays irradiation up to 10 kGy did not affect the activity of ACE inhibitor in vitro and TLC profiles on ethanol 70 % extracts of the herb P. pellucida L. Kunth
"
2016
S63410
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Ramadhani
"Iradiasi sinar gamma merupakan teknologi efektif yang dapat digunakan untuk mengurangi kontaminan pada simplisia. Peperomia pellucida (L.) Kunth termasuk suku piperaceae yang memiliki aktivitas sebagai ACE inhibitor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh iradiasi sinar gamma terhadap jumlah mikroba, aktivitas ACE inhibitor dan perubahan komponen kimia dari herba suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth). Herba suruhan diiradiasi dengan berbagai dosis 0;2,5; 5;7,5 dan 10 kGy kemudian diekstraksi menggunakan metode refluks dengan etanol 80% selama 30 menit. Jumlah mikroba dihitung menggunakan petrifilm aerobic count plate. Penghambatan aktivitas ACE diukur menggunakan ACE kit WST dan perubahan kimia dilihat melalui profil kromatografi lapis tipis menggunakan lempeng silica gel f254 sebagai fase diam dan campuran diklorometana:metanol (90:10) sebagai fase gerak. Iradiasi sinar gamma hingga dosis 7,5 kGy mengurangi cemaran mikroba hingga 2x102±0,00 koloni/gram. Aktivitas ACE inhibitor meningkat secara signifikan (p<0,05) setelah diiradiasi sinar gamma, namun iradiasi sinar gamma menyebabkan degradasi pada senyawa flavonoid yang terdapat pada herba suruhan.

Gamma irradiation is an effective technique can be used to reduce contaminants in herbal products. Peperomia pellucida (L.) Kunth belongs to piperaceae family has activity as ACE inhibitor. The aimed of this research were to determine the effects of gamma irradiation on microbial load, ACE inhibition activity and change of chemical compounds of P. pellucida (L.) Kunth). Sample was irradiated at various dose of 0, 2.5, 5, 7.5 and 10 kGy and extracted by reflux method using 80% ethanol for 30 minutes. Microbial load was counted by using petrifilm aerobic count plate method. The ACE inhibition activity was tested by using ACE kit WST and change of chemical compounds, was examined by using thin layer chromatography profiling, used silica gel f254 plate as stationary phase and dichloromethane-methanol (90:10) mixture as eluent. Gamma irradiation up to 7,5 kGy reduced microbial load up to 2x102±0,00 cfu/g. ACE inhibition activity significantly increased (p<0,05) after irradiation treatment, but gamma irradiation caused degradation of flavonoid content in Peperomia pellucida (L.) Kunth."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S65249
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Setyaningsih
"Peperomia pellucida Kunth. mengandung senyawa fenolik dan diketahui berkhasiat sebagai antihipertensi dengan mekanisme penghambatan angiotensinconverting enzyme (ACE) dan antioksidan. Metode microwave-assisted extraction (MAE) berpotensi besar untuk mengekstraksi senyawa aktif pada tanaman. Pada penelitian ini, metode MAE dikembangkan untuk memperoleh kadar fenolik total, aktivitas penghambatan ACE, dan antioksidan yang optimum dari Peperomia pellucida Kunth. Parameter efisiensi MAE yang digunakan yaitu konsentrasi pelarut etanol, rasio sampel-pelarut, waktu ekstraksi, dan daya gelombang mikro.
Analisis dilakukan menggunakan response surface methodology (RSM). Kadar fenolik total diukur dengan metode Folin-Ciocalteu, sedangkan aktivitas penghambatan ACE dievaluasi menggunakan ACE kit-WST, dan aktivitas antioksidan diukur dengan metode FRAP. Kondisi optimum MAE untuk kadar fenolik total (49,78 mgEAG/g ekstrak) adalah pelarut etanol 80%, rasio sampelpelarut 1:12, waktu ekstraksi 2 menit, dan daya 30%. Aktivitas penghambatan ACE yang optimum (54,73% pada konsentrasi 100 g/mL) dan kapasitas antioksidan metode FRAP (130,33 molEAG/g ekstrak pada konsentrasi 32,26 g/mL) diperoleh pada kondisi ekstraksi berturut-turut berupa pelarut etanol 80%, rasio 1:12, waktu ekstraksi 2 menit, daya 70%, serta pelarut etanol 65%, rasio 1:12, waktu ekstraksi 1 menit, dan daya 70%. Analisis korelasi Pearson menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara kadar fenolik total dengan aktivitas penghambatan ACE dan aktivitas antioksidan.

Peperomia pellucida Kunth. contain phenolic compounds and known to have efficacy as antihypertensive by the mechanism of inhibition of angiotensinconverting enzyme (ACE) and antioxidants. Microwave-assisted extraction (MAE) method has great potential for extracting the active compound in plant. In this study, MAE method was developed to obtain optimum total phenolic content, angiotensin-converting enzyme inhibitory activity, and antioxidant activity from Peperomia pellucida Kunth. MAE efficiency parameters used were ethanol concentration, sample to solvent ratio, extraction time, and microwave power.
The analysis was performed using response surface methodology (RSM). Total phenolic content was measured by Folin-Ciocalteu method, while ACE inhibitory activity was evaluated using ACE kit-WST, and antioxidant activity was measured by FRAP method. The optimum conditions of MAE for total phenolic content (49.78 mgGAE/g extract) were 80% ethanol, sample-solvent ratio of 1:12, extraction time of 2 min, and power of 30%. The optimum ACE inhibitory activity (54.73% at a concentration of 100 μg/mL) and antioxidant capacity of FRAP method (130.33 μmolGAE/g extract at a concentration of 32.26 μg/mL) were obtained at 80% ethanol, ratio of 1:12, time of 2 min, 70% power, and 65% ethanol, ratio of 1:12, time of 1 min, and 70% power respectively. The analysis of Pearson correlation indicated that there was no correlation between total phenolic content with ACE inhibitory activity and antioxidant activity."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S65445
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh Ashar Munadhil
"Biji melinjo Gnetum gnemon L. mengandung banyak senyawa turunan stilbene dan senyawa fenolik yang diketahui berkhasiat sebagai antihipertensi dengan menghambat Angiontensin Converting Enzyme ACE . Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis aktivitas penghambatan ACE dan kadar fenolik total dari ekstrak biji melinjo. Pada penelitian ini biji melinjo diekstraksi menggunakan metode refluks dengan pelarut bertingkat yang dimulai dari n-heksana, diklorometana, etil asetat, metanol dan air. Aktivitas penghambatan ACE diuji menggunakan ACE kit-WST dan ekstrak teraktif diuji IC50 sedangkan penetapan kadar fenolik total diukur dengan metode Folin-Ciocalteu.
Hasil uji aktivitas penghambatan ACE menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat merupakan ekstrak dengan aktivitas penghambatan ACE tertinggi sebesar 92,11, kemudian ekstrak metanol 90,64, ekstrak diklorometana 89,93, ekstrak air 89,81 dan yang terendah adalah ekstrak n-heksana sebesar 79,29. Selanjutnya nilai IC50 ekstrak etil asetat sebagai ekstrak teraktif sebesar 9,77x10-8 g/mL dan nilai IC50 kaptopril sebesar 1,13x10-12 g/mL. Hasil penetapan kadar fenolik total menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat merupakan ekstrak dengan kadar fenolik tertinggi sebesar 575,884 mgGAE/g, ekstrak metanol 398,551 mgGAE/g, ekstrak diklorometana 104,102 mgGAE/g, ekstrak air 41,224 mgGAE/g dan yang terendah adalah ekstrak n-heksana sebesar 30,611 mgGAE/g.

Melinjo seeds Gnetum gnemon L. contains many stilbene derivative and phenolic compounds which known efficacious as antihypertensive by inhibit the Angiotensin Converting Enzyme ACE. The purpose of this study was to analyze the inhibition of ACE activity and total phenol content. In this study, Melinjo seed was consecutively extracted with reflux method using five different solvents such as nhexane, dichloromethane, ethyl acetate, methanol, and water. ACE inhibitory activity was tested using ACE kit WST and the highest ACE inhibitory extract tested with IC50 while determination of total phenolic content was measured by Folin Ciocalteu method.
The results of ACE inhibitory activity showed that the ethyl acetate extract is an extract with highest ACE inhibitory activity 92.11, then the methanol extract 90.64, dichloromethane extract 89.93, water extract 89,81, and the lowest is n hexane extract 79.29. Furthermore, IC50 results show the ethyl acetate extract is 9,77x10 8 g mL and IC50 value captopril is 1,13x10 12 g mL. The results of determination of total phenolic content showed that ethyl acetate extract is an extract with the highest phenolic content 575.884 mgGAE g, then the methanol extract 398.551 mgGAE g, dichloromethane extract 104.102 mgGAE g, water extract 41.224 mgGAE g and the lowest is n hexane extract of 30.611 mgGAE g."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S68136
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11 12   >>