Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Francisca Lindawati Soetanto
"ABSTRAK
Dengan semakin bertambahnya kasus Hepatistis B dan AIDS dewasa ini maka penanganan alat dan bahan kedokteran gigi harus lebih teliti karena dapat menjadi media penularan penyakit. Gigi tiruan merupakan media penularan penyakit apabila pembuatannya tidak termonitor dengan bailkdalam hal sterilisasi.
Untuk sterilisasi gigi tiruan, ADA merekomendasikan perendaman gigi tiruan dalam desinfektan selama sepuluh jam. Bahan desinfektan yang direkomendasi oleh ADA adalah alkalin glutaraldehid sedangkan desinfektan yang lazim digunakan rumah sakitrumah sakit di Indonesia adalah chlorhexidine.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh desinfektan terhadap transverse strength basis gigi tiruan resin akrilik. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran nilai sorpsi cairan dan nilai transverse strength resin akrilik yang pengerasannya dengan pemanasan (Heat cured acrylic resin) setelah perendaman dalam air, chlorhexidine serta alkalin glutaraldehid selama 24 jam dan 72 jam
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai sorpsi cairan dipengaruhi oleh lama perendaman dan Jenis larutan perendam tetapi transverse strength tidak dipengaruhi oleh lama serta jenis larutan perendam. Pertambahan jumlah sorpsi cairan tidak mempengaruhi transverse strength bahan. Dapat disimpulkan bahwa perendaman dalam air, chlorhexidine, alkalin glutaraldehid sampai jangka waktu tiga hari tidak mempengaruhi transverse strength resin akrilik yang pengerasannya dengan pemanasan. "
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Mutiah
"Pemeriksaan kebersihan mulut dan gingivitis pada anak rawat nginap di rumah sakit, mengingat kebersihan anak umumnya buruk dan sering terjadi gingivitis. Terutama pada rawat nginap anak yang berkaitan dengan jenis kelamin, usia, diet, dan kondisi penyakit terhadap lama hari rawat. Sebagai subyek adalah pasien anak pada rawat nginap di rumah sakit Fatmawati, dilakukan pemeriksaan kebersihan mulut dan gingivitis dengan dua cara yaitu cara cross sectional sebanyak 95 orang dan cara longitudinal sebanyak 16 orang.
Hasil penelitian menunjukkan, kebersihan mulut dan gingivitis berdasarkan jenis kelamin menurut lama hari rawat tidak ada perbedaan yang menyolok antara laki-iaki dan perempuan. Berdasarkan usia kebersihan mulut dan gingivitis menurut lama hari rawat, bertambah buruk dengan bertambahnya usia. Berdasarkan diet, kebersihan mulut dan gingivitis ada perbedaan dengan bertambahnya lama hari rawat. Berdasarkan penyakit,kebersihan mulut dan gingivitis ada perbedaan dengan bertambahnya lama hari rawat. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doddy Sumaryono
"ABSTRAK
Upaya mempertahankan gigi adalah suatu tindakan yang mengutamakan tindakan penambalan dari pada pencabutan, pada gigi yang terkena penyakit karies gigi.
Manfaat tindakan penambalan gigi adalah (1) mencegah penjalaran penyakit karies, (2) mengembalikan bentuk anatomis gigi, (3) mengembalikan fungsi gigi yaitu untuk mastikasi, estetik dan fonetik, (4) mengurangi resiko hilangnya gigi asli oleh karena tindakan pencabutan, (5) mengurangi biaya untuk pemulihan kesehatan gigi (misalnya: biaya untuk pembuatan prothesa, bridge) sehingga dapat menekan ekonomi biaya tinggi pada masyarakat, (6) memberikan perasaan tenang dan hidup enak oleh karena tidak terganggu oleh sakit gigi sehingga dapat berkonsentrasi penuh dalam tugas sehari-hari, baik sebagai karyawan naupun pelajar dan sebagainya.
Pada pelayanan medik gigi di Puskesmas (1988) secara nasional tampak masih rendah, dimana didapatkan ratio Tambal : Cabut = 1 : 6 . Ratio Tambal : Cabut di DKI Jakarta {1988 /1989) dengan 5 Kodya-nya berkisar dari 1 : 1 s/d 1 : 3,6 dan didapat angka rata-rata = 1 : 2,5 per Kodya. Proporsi tambal di DKI Jaya adalah 1/3,5 = 28,57 = 29 2.
Target Pelita IV menurut Direktorat Kesehatan Gigi, ratio Tambal : Cabut = 1 : 1 , berarti Proporsi tambal = ½ = 0,50 = 50 % , dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Upaya mempertahankan gigi di DKI masih rendah dan masih perlu ditingkatkan lagi agar target Pelita IV dapat dicapai.
2. Perlu dilakukan penelitian upaya mempertahankan gigi untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi rendahnya upaya mempertahankan gigi.
Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh faktor: tenaga Dokter Gigi, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan gigi dan penderita yang berobat gigi terhadap upaya mempertahankan gigi di Puskesmas.
Penelitian dilakukan di 6 Puskesmas DKI Jakarta dengan melibatkan 17 orang Dokter Gigi pada bulan Mel s/d Juni 1991 dengan 409 responden sebagai sample. Responden adalah penderita yang berobat gigi di Puskesmas. Pengendalian sampel dilakukan pada umur dan jumlah kunjungan, umur dibatasi minimal 8 tahun dan jumlah kunjungan adalah minimal kunjungan ke-dua.
Hasil penelitian upaya mempertahankan gigi dengan mempergunakan ukuran ?performed treatment need" yaitu dengan membandingkan. F/DMF-T, didapatkan hasil upaya mempertahankan gigi baik (0,50 - 1,00) = 20,8 % dan upaya mempertahankan gigi kurang baik (0,00 - 0,49) = 79,2 %.
Hasil analisis dengan uji statistik Chi Square dan analisis regresi dengan MLR (Multiple Logistic Regression) didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak ditemukan adanya pengaruh faktor tenaga Dokter Gigi, khususnya peminatan spesialisasi kedokteran gigi terhadap upaya mempertahankan gigi di Puskesmas DKI 1991.
2. Tidak ditemukan adanya pengaruh faktor ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan gigi, khususnya alat rontgen dan alat endodontik terhadap upaya mempertahankan gigi di Puskesmas DKI1991.
3. Ditemukan adanya pengaruh faktor pada penderita yang berobat gigi di Puskesmas, khususnya status karies DHF-T, status ekonomi (kategori tinggi), status kebersihan mulut OHI-S (kategori sedang) terhadap upaya mempertahankan gigi di Puskesmas DKI, 1991."
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Rachmani
"ABSTRAK
Penentuan bidang oklusal pada pembuatan gigi tiruan lengkap merupakan salah satu tahap penting.
Letak bidang ini ditentukan oleh ketepatan galengan gigit rahang atas. Metode yang umum dilakukan oleh para dokter gigi ialah dengan membuat galengan gigit rahang atas 1-3 mm di tepi bawah bibir atas dan sejajar dengan garis Ala-Tragus Meskipun dalam penentuan inklinasi antero-posterior galengan gigit rahang atas digunakan pedoman yang sama yaitu garis Ala-Tragus, ternyata letak titik-titik referensi yang digunakan untuk menarik garis ini betbeda satu sama lain. Sebenarnya secara ideal elemen gigi tiruan lengkap sebaiknya diletakkan tidak jauh dari posisi gigi aslinya. Oleh sebab itu sebaiknya posisi bidang oklusal gigi tiruan langkap disesuaikan dengan posisi bidang oklusal gigi aslinya.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui garis Ala-Tragus mana yang sejajar dengan bidang oklusal gigi asli pada kelompok keturunan Deutero Melayu, sehingga dapat ditentukan titik referensi pada tragus yang dapat digunakan sebagai pedoman bidang oklusal galengan gigit rahang atas.
Penelitian ini dilakukan pada sekelompok mahasiswa FKG. Universitas Indonesia, DR. Mustopo dan Usakti yang termasuk kelompok keturunan Deutero-Melayu.
Dalam penelitian ini titik-titik referensi pada tragus dan Alanasi ditentukan terlebih dahulu dengan meletakkan kertas timah, kemudian dilakukan pemotretan sefalometri dengan menggunakan teknik lateral/profil pada sisi kanan wajah subyek untuk menentukan kesejajaran bidang tersebut.
Pada sefalogram yang di dapat tersebut dilakukan penapakan untuk mengukur besar sudut yang terletak 'antara garis Ala-Tragus (yang di tarik melalui titik inferior, tengah-tengah dan superior tragus) dan garis fasial, serta besar sudut yang terletak antara garis oklusal dan garis fasial untuk membandingkan nilai Mean dari hasil pengukuran besar sudut tersebut kemudian di ranalisis dengan "Student t-test?.
Hasil penelitian ini menunjukkan garis Ala -Tragus yang di tarik melalui tepi inferior Ala-nasi dan tepi inferior tragus sejajar dengan bidang oklusal. Dengan demikian tepi inferior tragus dapat dipakai sebagai referensi untuk menentukan kedudukan antero-posterior galengan gigit rahang atas dalam pembuatan gigi tiruan lengkap.
"
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ednawati Masrif
"ABSTRAK
Dalam upaya peningkatan kesehatan pada umumnya serta kesehatan gigi khususnya banyak faktor yang turut terlibat dan faktor tersebut saling mempengaruhi, sehingga di dalam upaya penanggulangannya perlu pertimbangan secara bijaksana.
Untuk menanggulangi parahnya kerusakan gigi sulung pada anak usia Taman Kanak Kanak perlu dicarikan cara yang efisien dan efektif, sehingga anak terhindar dari penderitaannya. Sampai saat ini belum dapat dikemukakan secara pasti indikator karies gigi sulung seperti halnya karies gigi tetap yang sudah di tetapkan oleh WHO.
Dari beberapa teori yang dikemukakan diperoleh suatu pengertian bahwa upaya pemeliharaan kesehatan gigi pada anak usia Taman Kanak Kanak dapat ditentukan oleh pengetahuan, sikap dan perilaku dari ibunya. Penelitian dilakukan pada ibu-ibu anak TK di Kecamatan Senen Jakarta Pusat beserta anaknya.
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai pengetahuan ibu dan sikap ibu anak TK tentang kesehatan gigi dengan praktek pemeliharaan kesehatan gigi terhadap kejadian karies gigi anaknya. Sedangkan tujuan khusus untuk menentukan prevalensi karies gigi sulung pada anak TK di Kecamatan Senen Jakarta Pusat, untuk memperoleh gambaran praktek pemeliharaan kesehatan gigi anak TK oleh ibunya, dan untuk menentukan hubungan pengetahuan ibu dan sikap ibu tentang kesehatan gigi terhadap praktek pemeliharanan kesehatan gigi anak, serta praktek pemeliharaan kesehatan gigi anak dengan kejadian karies gigi.
Jenis penelitian adalah "Survai Analitik"' dengan pendekatan "Cross-Sectional". Penarikan sampel dengan proporsional stratified sampling. Terpilih 8 Sekolah TK dengan jumlah 228 anak TK sebagai sampel dan ibu anak TK sebagai sumber informasi.
Dari analisis data melalui distribusi frekuensi dan statistik deskripsi, tabulasi silang serta analisa Regresi ganda diperoleh hasil bahwa secara keseluruhan ada hubungan yang erat antara pengetahuan ibu, sikap ibu tentang kesehatan gigi dengan praktek pemeliharaan kesehatan gigi dan prevalensi karies gigi.
"
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryadi Surja Atmadja
"ABSTRAK
Seseorang tidak menggunakan fasilitas kesehatan gigi yang tersedia, mungkin disebabkan oleh banyak faktor yang mempengaruhinya, misal tidak yakin bahwa pelayanan kesehatan gigi dapat menyembuhkan penyakitnya atau belum pernah merasakan sakit gigi dan merasa tidak perlu untuk berobat gigi. Mungkin juga karena kesibukan sehari-hari sehingga tidak sempat untuk berobat gigi.
Penelitian dilaksanakan untuk diketahuinya faktor faktor yang mempengaruhi rendahnya pemanfaatan poliklinik gigi Kantor Pusat oleh karyawan Pertamina yang sudah menjalani pemeriksaan kesehatan gigi berkala pada tahun 1987 Penelitian ini merupakan studi kasus kelola, dimana akan dibuktikan bahwa faktor perilaku dan struktur sosial karyawan Kantor Pusat mempunyai pengaruh terhadap pemanfaatan poliklinik gigi Kantor Pusat sebagai variabel terikatnya.
Dengan analisis statistik dengan uji chi square dan uji regresi linier sederhana dan berganda maka terlihat adanya hubungan bermakna antara pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut, persepsi terhadap sakit gigi, pendapat terhadap kebutuhan pengobatan gigi, felt need terhadap kesehatan gigi dan mulut, kesempatan untuk berobat gigi Berta golongan pegawai dengan pemanfaatan poliklinik gigi Kantor Pusat, balk secara sendiri sendiri maupun secara bersama lama. Dalam penelitian ini nilai Odds Ratio tertinggi adalah variabel persepsi terhadap sakit gigi dengan nilai Odds Ratio = 2.37.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemanfaatan poliklinik gigi Kantor Pusat oleh karyawan Kantor Pusat, masih rendah, hal seperti terlihat pada Odds Ratio masing masing variabel yang mempunyai nilai sebagian besar diatas 2, berarti mempunyai resiko sebesar 2 kali untuk tidak memanfaatkan poliklinik gigi Kantor Pusat.
Disarankan agar petugas kesehatan gigi memberikan penyuluhan tentang pengetahuan kesehatan gigi dan mulut. "
1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewanti
"ABSTRAK
Karies pada anak usia sekolah mengalami peningkatan setiap tahunnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah pengetahuan dan kesadaran pentingnya perawatan kesehatan gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan kesehatan gigi dengan perilaku perawatan gigi pada
anak usia sekolah. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif. Responden penelitian berjumlah 156 anak usia sekolah di SDN Pondok Cina 4 Depok. Pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan tentang kesehatan gigi dengan perilaku perawatan gigi pada anak
usia sekolah di SDN Pondok Cina 4 Depok (p value: 0,013). Penelitian ini merekomendasikan institusi kesehatan, institusi pendidikan, dan orang tua untuk meningkatkan muatan informasi terkait kesehatan gigi dan perawatan gigi pada anak usia sekolah sehingga dapat mencegah terjadinya karies gigi

abstract
Caries in school-age children increases every year. One of the factors that affects the dental caries are knowledge and awareness of the importance dental health care. The aims of this study are to determine the relationship between the levels of dental health knowledge with the behavior of doing dental care. This study used descriptive correlative design. Sample of this study are 142 school age children in SDN Pondok Cina 4 Depok. Stratified random sampling is used as the sampling
techniques. The results of this study showed that there is a significant relationship between level of dental health knowledge with dental care behavior of school-age children in SDN Pondok Cina 4 Depok (p value: 0.013). The study recommends to health care institutions, educational institutions, and parents to enhance the information content related to dental health and dental care at school-age children to prevent the occurrence of dental caries."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42783
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Nabila Larasati
"Latar Belakang: Penyakit periodontal dapat terjadi sebagai bentuk manifestasi oral selama masa kehamilan. Penyakit ini diketahui merupakan salah satu faktor risiko terjadinya hasil kehamilan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan prematur. Untuk mencegah hal tersebut, kunjungan ke dokter gigi diperlukan sehingga kesehatan rongga mulut serta kesehatan bayi dan kehamilan dapat dijaga. Kondisi pengetahuan diketahui berhubungan dengan kunjungan ibu ke dokter gigi selama masa kehamilan. Untuk melihat bagaimana kondisi pengetahuan dan perilaku ibu hamil terkait kesehatan gigi mulut selama masa kehamilan, dibutuhkan sebuah instrumen penelitian yang valid dan reliabel. Namun sayangnya, instrumen seperti itu belum ada di Indonesia.
Tujuan: Menganalisis nilai validitas dan reliabilitas kuesioner Knowledge and Behavior towards Oral Health during Pregnancy (KBOHP) versi Indonesia.
Metode: Metode penelitian analisis deskriptif dengan rancangan potong lintang dan metode pemilihan sampel dengan convinience sampling menggunakan kuesioner KBOHP. Proses adaptasi lintas budaya dilakukan dengan pendekatan simetris. Analisis psikometrik yang dilakukan adalah validitas isi, validitas konstruksi, dan reliabilitas tes ulang.
Hasil: Kuesioner KBOHP berhasil diadaptasi lintas budaya kedalam Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan simetris. Sebanyak 167 orang bersedia berpartisipasi dalam penelitian. Nilai koefisien validitas isi I-CVI sebesar 0.8, namun nilai validitas konstruksi domain pengetahuan dan perilaku 0,05. Uji reliabilitas tes ulang menunjukkan nilai Intraclass Correlation 0,89-1.
Kesimpulan: Kuesioner KBOHP versi Indonesia berhasil diadaptasi lintas budaya dari Bahasa Inggris. Kuesioner KBOHP valid dan reliabel untuk digunakan pada populasi Indonesia, namun untuk dapat meningkatkan validitas konstruksi, dibutuhkan penyempurnaan pada pertanyaan kuesioner.

Background: Periodontal disease may occur as an oral manifestation during pregnancy, it is known to be one of the risk factor for low birth weight and premature pregnancy outcomes. To prevent those situations, a visit to the dentist is needed, so that oral health, the health of the baby and also pregnancy could be maintained. Knowledge is known to be associated to womens visit to the dentist during pregnancy. To determine the condition of knowledge and behavior of pregnant women related to oral health during pregnancy, a valid and reliable instrument is needed. Unfortunately, such instrument is lacking in Indonesia.
Objective: To analyze the validity and reliability value of the Indonesian version of Knowledge and Behavior towards Oral Health during Pregnancy (KBOHP) questionnaire.
Method: This was analytic descriptive crossectional study with convinience sampling design using previously published KBOHP questionnaire. Cross-cultural adaptation of the questionnaire is done using Symmetrical approach. Psychometric analysis of the questionnaire were analyzed using content validity, construct validity, and test retest reliability.
Result: The KBOHP questionnaire was successfully cross-adapted culturally into Indonesian using Symmetrical approach. There were 167 people agreed to participate in this study. The value of content validity index (I-CVI) was 0.8 but the construct validity of the knowledge and behavior domain was 0.05. The test and retest reliability showed the Intraclass Correlation Coefficient (ICC) value of 0.89-1.
Conclusion: The KBOHP Indonesian version questionnaire was successfully cross-culturally adapted from the English version. The KBHOP Indonesian version was valid and reliabel to be used in Indonesian population. However, improvement is still needed on the items of the questionnaire in order to improve the construct validity.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ernawati S. Sanjoto
"Dengan diterapkannya otonomi daerah dan desentralisasi maka pembangunan di daerah termasuk pembangunan kesehatan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, namun sampai saat ini masih mengalami kesulitan dalam penyediaan dana operasional bagi puskesmas. Dengan adanya UU nomor 34 tahun 2000 tentang perubahan atas UU nomor 18 tahun 1997 tentang pajak daerah dan retribusi daerah, penggalian pembiayaan yang berasal dari pendapatan asli daerah dapat dimungkinkan.
Penelitian ini dilakukan pada Unit BPG Pancoran Mas karena dianggap mempunyai pelayanan heterogen dan jumlah kunjungannya mengalami peningkatan pada periode 2002-2003, dengan tujuan mengetahui biaya satuan jenis pelayanan konservasi, eksodonsia, periodonsia, konsultasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Activity Base Costing, karena metode ini lebih teliti dalam mengukur biaya berdasarkan aktivitas sehingga biaya yang timbul merupakan informasi yang sebenarnya
HasiI penelitian menunjukkan bahwa biaya total unit BPG Rp.130.955.509,-biaya satuan aktual (1) jenis pelayanan konservasi pada penambalan sementara perawatan karies gigi Rp. 12.97,- penambalan sementara perawatan endodonsia Rp.13.707,-, penambalan tetap amalgam Rp.23.117,-, penambalan tetap glass ionoiner Rp.25.107,-, (2) jenis pelayanan endodonsia pada pencabutan gigi sulung Rp.9.357,-pencabutan gigi tetap Rp.37.367,- (3) jenis pelayanan periodonsia Rp.24.980,- dan (4) jenis pelayanan konsultasi pada dewasa Rp.10,727,- pada anak-anak Rp.8.146; . Biaya rata-rata pelayanan Rp.18.300,- dan subsidi Pemerintah Kota Depok untuk tiap jenis pelayanan adalah Rp.7.357,- sampai Rp.32.367,- dan selama tahun 2003 telah memberikan subsidi ke Unit BPG sebesar Rp.120.454.025,﷓
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa biaya satuan aktual tiap jenis pelayanan berdasarkan pelayanan yang diberikan masih diatas tarif saat ini Bari Rp.2.000,- sampai Rp. 7.500,-.
Peneliti merekomendasikan pemerintah tetap memberikan subsidi berupa investasi dan gaji pegawai sehingga puskesmas dapat meningkatkan mutu dan kinerjanya, dapat bersaing dengan kompetitor lain, serta dapat menutupi biaya operasionalnya.

In the midst of the implementation of local autonomy and decentralization, local development including health development are responsibility of local government, but still faces difficulty in allocating operational cost for Public Health Centre (PHC). The Law No. 34 year 2000 on changes of Law No. 18 year 1997 on local taxes and retribution was enabling the obtainment of funding from local income.
This study was conducted in DCU of Pancoran Mas PHC since it offered heterogeneous services and increase in number of visits in year 2002-2001 This study aimed to know the unit cost of conservation, exodontias, periodontal, and consultation.
Method used in this study was Activity Based Costing since this method is considered more accurate in calculating cost based on activity to reveal actual cost.
The result showed that the total cost of DCU was Rp.130.955.509,- with cost of conservation service at temporary filling of dental caries of Rp. 11197,-; temporary filling of endodontia of Rp. 13.707,-; amalgam permanent filling of Rp. 23.117,-; glass ionomer permanent filling of Rp. 25.107,-. Cost of exodontia service was Rp. 9.357,-for child tooth, Rp.37.367,- for adult tooth. For periodontia service, the cost was Rp. 24.980,- while for consultation service the cost was Rp.10.727,- for adult and Rp. 8.146,- for child. Average service cost was Rp. 18.300,- and government subsidy between Rp.7.357,- and Rp.32.367,-, also during 2003 subsidy to DCU was Rp.120.454.025,-.
Based on the results, it is concluded that the actual unit cost of DCU was larger than the current tariff Rp. 2.000,- until Rp. 7.500,-. It is recommended to government to keep providing the subsidy in form of investment and salary as to enable the PHC to improve its quality and performance, and able to compete with other competitors and cover iots operational cost.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T 12795
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chieko Kudo
"ABSTRACT
Atherosclerosis, a chronic inflammatory disease in arterial blood vessels, is one of the major causes of death in worldwide. Meanwhile, periodontal disease is a chronic inflammatory disease caused by infection with periodontal pathogens such as P. gingivalis (Porphyromonas gingivalis). Several studies have reported association between periodontal infection and atherosclerosis, but direct investigation about the effects of periodontal treatment on atherosclerosis has not been reported. We have planned Japanese local clinics to determine the relationship between periodontal disease and atherosclerosis under collaborative with medical and dental care. A prospective, multicentre, observational study was conducted including 38 medical patients with lifestyle-related diseases in the stable period under consultation at participating medical clinics and 92 periodontal patients not undergoing medical treatment but who were consulting at participating dental clinics. Systemic and periodontal examinations were performed before and after periodontal treatment. At baseline, LDL-C (low-density lipoprotein cholesterol) levels and percentage (%) of mobile teeth were positively related to plasma IgG (immunoglobulin) antibody titer against P. gingivalis with multivariate analysis. Corresponding to improvements in periodontal clinical parameters after treatment, right and left max IMT (maximum intima-media thickness) levels were decreased significantly after treatment (SPT-S: start of supportive periodontal therapy, SPT-1y: at 1 year under SPT, and SPT-3y: at 3 years under SPT). The present study has clarified our previous univariate analysis results, wherein P. gingivalis infection was positively associated with progression of atherosclerosis. Thus, routine screening using plasma IgG antibody titer against P. gingivalis and periodontal treatment under collaborative with medical and dental care may prevent cardiovascular accidents caused by atherosclerosis."
Tokyo: Springer, 2018
ODO 106:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>