Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1286 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alex Fahrur Reza
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kerangka pengalaman merek yang terkait dengan loyalitas pelanggan. Efektivitas Sensory Marketing diakui dalam konteks bisnis namun hanya sedikit penelitian yang dilakukan pada S. Studi ini berkontribusi untuk mengisi celah ini dengan mengajukan model yang menjelaskan bagaimana stimulasi sensorik mempengaruhi loyalitas. Pengalaman merek diharapkan bisa menengahi hubungan ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksploratori dan penjelasan untuk menyelidiki konsep pemasaran indrawi dan menguji pengalaman merek kerangka kerja yang terkait dengan loyalitas pelanggan. Data dikumpulkan dengan menggunakan survei online. Responden adalah individu yang memiliki pengalaman dalam mengkonsumsi produk di restoran atau kafe yang telah menggunakan lima indera rangsangan. Secara konseptual, penelitian ini menemukan hubungan yang menarik antara pemasaran sensoris, pengalaman merek, dan loyalitas pelanggan yang kemudian disebut sebagai pemasaran sensoris segitiga. Temuan ini menawarkan wawasan tambahan kepada para manajer mengenai strategi pemasaran indrawi untuk merangsang pengalaman merek yang dapat membangun loyalitas pelanggan."
Jakarta: FEB UIN Syarif Hidayatullah, 2018
650 ESENSI 8:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pradithasari Dewi Saumi
"Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak. Hal tersebut membuat Indonesia sebagai negara dengan jumlah penyumbang jemaah umrah terbesar. Berdasarkan data yang ditunjukkan Kementrian Agama dan Umrah Arab Saudi, jumlah jemaah umrah Indonesia terus meningkat dari tahun ketahun. Animo yang besar pada masyarakat Indonesia untuk melaksanakan ibadah umrah mendorong pertumbuhan penyedia jasa perjalanan umrah dalam menawarkan paket-paket umrah. Namun, masih sedikit penelitian yang membahas mengenai agen perjalanan dan perilaku konsumen terhadap wisata religius, terutama dalam konteks ibadah umrah.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi hubungan antara customer perceived value, satisfaction, company reputation, dan loyalty terhadap customer retention pada agen perjalanan umrah. Data yang terkumpul diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 247 responden masyarakat Indonesia yang melaksanakan umrah dalam 2 tahun terakhir dan menggunakan agen perjalanan umrah dalam perjalananya. Analisis data yang dilakukan melalui analisis deskriptif dan Structural Equation Modeling SEM menggunakan partial least square dengan Smart PLS 2.0.
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa customer perceived value memiliki pengaruh yang signifikan terhadap satisfaction, loyalty, dan company reputation. Selain itu, company reputation juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap satisfaction dan loyalty. Hasil lainnya menunjukkan bahwa antara loyalty dan satisfaction, hanya loyalty yang memiliki pengaruh terhadap retention, sedangkan antara satisfaction dan retention tidak memiliki pengaruh yang signifikan.

Indonesia is the country with the largest Moslem population. It makes Indonesia as one of the most countries with the largest number of umrah pilgrimage. Based on the data by Ministry of Religious Affairs and Umrah of Saudi Arabia, the number of Indonesian umrah pilgrimage have been increasing from year to year. The huge interest of Indonesian people to perform umrah encouraging the growth of umrah travel agencies for offering their umrah packages.
Nevertheless, there is still lack of research about travel agencies and consumer behavior towards religious tourism, especially on umrah pilgrimage. Data was obtained based on questionnaire of 247 Indonesian people whom had umrah pilgrimage in the last two years and used umrah travel agencies on their journey. Data was performed by descriptive analysis and Structural Equation Modeling SEM used partial least square with Smart PLS 2.0.
The results showed that there is a significant relationship between customer perceived value, satisfaction, company reputation, and loyalty. In addition, company reputation also has a significant relationship to loyalty and satisfaction. Other results showed that between loyalty and satisfaction, only loyalty that has a significant relationship to retention, meanwhile between satisfaction and retention have not significant relationship.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didin Dimas Ponco Adi
"Penelitian ini membahas mengenai kepuasan pelanggan dalam lembaga keuangan non
bank. Penelitian akan melihat seberapa besar tingkat kepuasan pelanggan dan dimensi
apa saja yang memberikan pengaruh terbesar dan terkecil dalam pembentukan tingkat
kepuasan pelanggan. Hal ini dilakukan karena sebagai sebuah organisasi keuangan
non bank, kepuasan pelanggan adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk
kebelangsungan hidup oragnisasi tersebut.
Peneliti menggunakan SERVQUAL sebagai metode untuk mengukur tingkat
kepuasan pelanggan karena metode ini adalah metode paling komprehensif dalam
meneliti faktor pembentukan kepuasan pelanggan.
Hasil temuan dapat digunakan untuk merumuskan strategi komunikasi yang lebih
fokus. Strategi komunikasi dapat diarahkan untuk menyasar ke faktor yang paling
berpengaruh dalam membentuk kepuasan pelanggan.
Bagi kajian ilmu komunikasi, hasil peneltian ini sangat berguna untuk melihat
bagaimana dalam sebuah organisasi keuangan non bank kepuasan pelanggan
terbentuk, dan faktor-faktor apa saja yang memiliki pengaruh lebih besar dari yang
lainnya.

This study discusses the customer satisfaction measurement in the non-bank financial
institutions. The study will look the level of customer satisfaction and what
dimension gives the largest and smallest influence in the formation of customer
satisfaction levels.
This is done because as a non-bank financial organization, customer satisfaction is
one of the requirements that must be met for the organizations for its lifecycle.
Researchers using SERVQUAL, as a method to measure the level of customer
satisfaction, due to its comprehensiveness to examine the formation of customer
satisfaction.
The findings can be used to formulate a more focused communication strategy.
Communication strategies can be directed to targeting the most influential factor in
shaping customer satisfaction.
For the study of communication science, the results of this research are very useful to
see how in a non-bank financial organization established customer satisfaction, and
what are the factors that have greater influence than others
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avira Tri Cahyani
"Kesehatan merupakan hak dasar bagi setiap orang dan semua warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. Dalam menjalankan program JKN, BPJS Kesehatan bekerja sama dengan fasilitas pelayanan kesehatan pada tingkat pertama (Menteri Kesehatan RI, 2013). Salah satu fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang dapat bekerja sama dengan BPJS Kesehatan yaitu klinik pratama. Fasilitas tingkat pertama dapat melayani program yang dibentuk oleh BPJS, yaitu Program Rujuk Balik (PRB). klinik pratama memiliki peranan penting dalam menyelenggarakan pelayanan medik dasar termasuk pelayanan rujuk balik peserta jaminan kesehatan nasional. Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakukan, Klinik Pratama Avi Medika yang berada di Jl. Villa Nusa Indah 5, Ciangsana, Gunung Putri, Bogor 16968 dinyatakan layak untuk didirikan sebagai apotek yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Kata Kunci: Klinik, Pelanggan,Digitalisasi.

Health is a basic right for everyone and all citizens are entitled to health services. In implementing the JKN program, BPJS Kesehatan cooperates with health service facilities at the first level (Menteri Kesehatan RI, 2013). One of the first-level health service facilities that can cooperate with BPJS Kesehatan is the pratama clinic. The first level facility can serve the program established by BPJS, namely the Referral Program (PRB). Pratama clinics have an important role in providing basic medical services, including referral services for participants of the national health insurance. Based on the results of the analysis that has been carried out, the Avi Medika Pratama Clinic, which is located on Jl. Villa Nusa Indah 5, Ciangsana, Gunung Putri, Bogor 16968 was declared eligible to be established as a pharmacy in collaboration with BPJS Health. Keywords: Clinic, Customer, Digitalization"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rifky Indrajid
"Semakin pesatnya pertumbuhan bisnis pusat perbelanjaan menandakan meningkatnya daya beli masyarakat di dalam negeri. Hal ini mendapat perhatian serius dari para retailer produk dan jasa kebutuhan masyarakat untuk membuka gerai-gerai di setiap mal yang dinilai strategis. Dengan demikian pihak manajemen gedung mal Cibubur Junction merasa hal ini sebagai tantangan untuk bagaimana bisa memenangkan perhatian tenant baru untuk membuka gerainya di mal Cibubur Junction maupun tenant lama agar merasa puas dan loyal terhadap mal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan dan menganalisis pemahaman manajemen mal CJ, khususnya divisi tenant relations terhadap konsep Customer Relationsship Management (CRM) serta upaya-upaya komunikasi yang dilakukan dalam kegiatan penerapan (CRM) dan Mengkaji persepsi tenant terhadap penerapan konsep CRM di mal Cibubur Junction dalam upaya peningkatan loyalitas tenant terhadap mal Cibubur Junction. Penelitian ini menggunakan konsep pendekatan CRM oleh James G. Barnes, dimana penerapan pendekatan CRM diawali dengan penciptaan nilai yang akan memunculkan kepuasan, ketahanan dan pada akhirnya akan meraih apa yang menjadi tujuan utama CRM yaitu loyalitas pelanggan, dengan penekanan pada penciptaan hubungan bisnis yang personal dan emosional. Penelitian menggunakan paradigma konstruktivisme dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam dan observasi sebagai data primer. Data sekunder didapatkan dari studi literatur, studi pustaka dan melalui situs internet. Informan yang dipilih berjumlah empat orang, dua orang dari tenant, dan dua orang lagi dari divisi tenant relations mal CJ. Tenant dalam mal CJ dikategorikan kedalam tiga jenis, yaitu end-core, basic-permanent tenant dan casual leasing. Dalam penelitian ini informan yang dipilih hanya dari kategori end-core dan basic-permanent tenant. Triangulasi dilakukan dengan mewawancara pakar humas dan pemasaran, Silih Agung Wisesa. Berdasarakan analisis data yang diperoleh, dapat dijelaskan bahwa mal CJ telah menerapkan konsep CRM untuk meraih loyalitas pelanggan, yang dilakukan oleh divisi tenant relations sebagai ujung tombak hubungan langsung dengan tenant Upaya-upaya komunikasi yang dilakukan adalah melakukan approach terhadap tenant baru yang akan segera membuka usahanya di mal CJ. Selain upaya tersebut, bentuk komunikasi lainnya adalah melakukan brainstorming baik terhadap terhadap tenant baru maupun tenant yang sudah ada. Untuk tenant baru, interaksi komunikasi yang dilakukan seperti pendiskusian bentuk dan design toko, juga pemberian informasi secara terperinci akan kewajiban tenant dan hak-hak tenant untuk promosi gratis di setiap bulan. Sedangkan untuk tenant yang sudah ada, upaya-upaya komunikasi yang dilakukan adalah dengan melakukan kunjungan rutin tehadap tenant untuk mempromosikan event yang akan diselenggarakan mal dan mengajak untuk bekerjasama dalam event tersebut untuk sekaligus mempromosikan produk-produk atau jasa dari tenant tersebut. Penerapan konsep CRM ini dilakukan sesuai dengan tahapan pencapaian loyalitas yang ada pada konsep CRM James G. Barnes, yaitu penekanan pada penciptaan hubungan kekeluargaan dengan upaya komunikasi dengan tenant. Kesimpulannya, mal CJ dalam penerapan CRM hanya fokus pada tenant dengan kategori end-core tenant dibandingkan dengan basic-permanent, karena sesuai dengan pernyataan dari divisi tenant relations bahwa end-core tenant merupakan tenant besar yang dapat meningkatkan citra mal CJ. Manajemen mal CJ tidak memiliki divisi humas, tetapi fungsi humas dilakukan oleh divisi tenant relations.

The vast increasing of the domestic buying attitude in society has been affecting the massive growth of shopping center nowadays. This is obviously has attracted seriously by the retailer to broaden their business network in shopping center which seems to be the placed on a strategic area. Cibubur Junction mal, as one of the biggest mall in the east Jakarta has been the main meeting point at Cibubur area. The building management of Cibubur Junction Mall find it as a potential challenge to win and gathered more tenant attention, so that they will start their business at the Mall, as well as the existing tenants, to make them as loyal tenants. The main purpose of this research is to describe and analyze the understanding building management, especially the tenant relations divisions about the Customer Relationship Management (CRM) concept, as well as the communications effort in the application of CRM concept; also the tenant perceptions about the CRM application at the mall in the purpose of gaining the loyality phase of tenants toward the Cibubur Junction Mall. The research is using the CRM concept by James G.Barnes, where the CRM started with the creations of customer values which will generates customer satisfactions, then followed with cutomer retentions and finally get the main purpose of CRM which is the loyality of the customers This research is using the constructivism paradigma, with qualitative approach. The prime data collection method conducted with in-depth interviews and observation. The secondary data collected by references and books, also websites. The informans of this research were devided into 2 parts, the first part is from the tenant relations division, and another part came from the tenants. In cibubur junction mall, tenants are devided into three categories; end-core, basic permanent and casual leasing. In this case, only end-core and basic permanent tenants used due to the credibility level of the informan base on this research. The triangulations phase conducted with interviewing one of the PR and marketing expert, Mr. Silih Agung Wasesa. Based on the data collected, it shows that the mall has been using the CRM approach in running its business due to get the loyality of its tenants, which is conducted by the tenant relations divisions. The communication approaches conducted are visiting the tenants regularly as well as brainstorming the ideas of the building events related to each tenants in order to increase the visitor of the mall as well as the selling of the existing tenants. For the new comers, the communications approach starts exactly when the new tenant is about to open their new store, especially the design and style of the store in particular. There are also hospitality efforts that only conducted for the end-core tenants to show appretiation to maintain good relations. The applications of CRM concept conducted by following the phases within the concept of loyality by James G. Bames book, which emphasizing in good family relationship with the communications efforts to the tenants. In conclusions, the CRM applications in cibubur junction mall, has only been focusing to the end-core tenants rather than basic-permanent. The reason is that the end-core tenant are more likely profitable and potential in gaining more visitors and good image toward the mall. Cibubur junction mall does not have PR divisions, so that the PR functions conducted by the tenant relations division."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zemke, Ron
New York: Amacom, 2000
658.812 ZEM e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Susilowati
"Krisis keuangan dan moneter yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997, telah membuat banyak bank-bank terpuruk. Banyak bank yang dilikuidasi, diambil alih oleh Pemerintah dan direkapitalisasi. Untuk menumbuhkan kembali operasi perbankan yang sehat maka pemerintah kembali memberikan rambu-rambu regulasi, agar perbankan beroperasi secara hati-hati dan bertanggung jawab.
Aspek kepuasan nasabah menjadi sangat penting bagi setiap bank, ditengah ketatnya regulasi, perkembangan teknologi informasi yang pesat, serta meningkatnya tuntutan nasabah yang mulai sadar akan hak-haknya sebagai konsumen.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Hubungan Bauran Pemasaran terhadap Tingkat Kepuasan Menabung Nasabah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis bauran pemasaran yang memberikan kontribusi tertinggi dalam memberi kepuasaan menabung, untuk mengetahui kemampuan bauran pemasaran jasa bank yang dilaksanakan Kantor Cabang Pondok Indah dalam memenuhi kepuasan menabung nasabah dan meneliti hubungan antara bauran pemasaran dengan kepuasan nasabah.
Penelitian ini dilakukan dengan memakai pendekatan kuantitatif dan dilaksanakan dengan metode survey. Tehnik ini digunakan karena melibatkan populasi yang besar, sehingga diambil sejumlah sampel sebagai sumber penggalian data.
Sampel dalam penelitian ini adalah nasabah tabungan BRI Kantor Cabang Pondok Indah. Metode yang digunakan adalah penelitian survey nasabah yang disebarkan kepada 98 nasabah tabungan. Untuk mencapai tujuaan penelitian digunakan analisis Core/asi Product Moment dan uji signifikansi dengan statistik hitung t, kemudian untuk melihat tingkat pelaksanaan bauran pemasaran dibuat analisa dengan menggunakan Diagram Cartesius (Analisa Kuadran).
Dari hasil penelitian, ternyata secara umum Bauran Pemasaran Kantor Cabang BRI Pondok Indah belum mampu memenuhi kepuasan nasabah. Dan dari hasil uji statistik menunjukkan bahwa secara bersama-sama memiliki hubungan yang positif dengan kepuasan menabung nasabah. Namun apabila dilihat secara terperinci dengan menggunakan statistik hitung t pada masing-masing variabel bauran pemasaran tersebut maka yang menunjukkan hubungan positif adalah variabel produk, lokasi, promosi, petugas, sarana fisik dan proses pelayanan sedangkan variabel bunga tidak menunjukkan hubungan yang positif dengan kepuasan nasabah. Variabel yang paling kuat menunjukkan hubungan positif adalah sarana fisik, hal ini ditujukan dengan nilai Pearson correlation yang paling tinggi diantara variabel lainnya yaitu sebesar 0,743."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T8036
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Purwati
"PT.Matahari Pura Prima merupakan salah satu ritel terbesar 'di Indonesia tidak dapat menghindar dari ketatnya persaingan di bisnis ritel, baik yang datang dari ritel lokal maupun asing. Untuk itu perusahaan memerlukan perubahan-perubahan eksternal dengan menggunakan sumber daya dan kemampuan yang ada.
Untuk mengatasinya maka perusahaan tidak hanya berusaha untuk memuaskan pelanggannya tetapi juga menjaga agar mereka tidak berpaling ke perusahaan lainnya dengan cara melaksanakan berbagai aktivitas untuk mengikat konsumennya. Salah satu usaha tersebut adalah dengan membentuk suatu komunitas dimana yang dinamakan Matahari Club Card. Usaha ini ditempuh untuk dapat memotret profil pelanggan sedetil mungkin mencakup budaya, daya beli, pendapatan yang dibelanjakan, dan lebih jauh lagi untuk mengetahui nama, alamai dan kebiasaan pembeli.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui kegiatan customer bonding yang dilakukan perusahaan, menganalisa sampai sejauh mana loyalitas pelanggannya dan juga menganalisa sejauhmana peranan customer bonding tersebut terhadap loyalitas konsumen. Tipe penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif, sedangkan jenis penelitian; a adalah penelitian kasus.
Unit observasi penelitian adalah anggota Matahari Club Card yang sedang berbelanja di Matahari Arion Plaza sebagal responden penelitian serta dokumen-dokumen lain yang relevan. Teknik sampelnya adalah purposive dengan jumlah sampel sebanyak 200 responden.
Hasil perhitungan skor terhadap customer bonding menunjukkan bahwa kinerja Matahari ditinjau dari awareness bonding (3,69), relationship bonding (3,37), community bonding (3,29) dan advocacy bonding (3,33) menghasilkan penilaian cukup baik. Untuk awareness bonding termasuk kriteria baik.
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tidak semua hipotesis nol yang diajukan untuk diuji ditolak. Untuk relationship bonding hipotesa alternatifnya ditolak. Artinya tidak terdapat hubungan antara relationship bonding dengan loyalitas konsumen. Untuk tahapan lainnya semua hipotesis nol yang diajukan untuk diuji ditolak, sehignga hipotesis alternatif diterima. Artinya, selain relationship bonding, terdapat hubungan antara customer bonding dengan loyalitas konsumen.
Hubungan yang ada ternyata merupakan korelasi yang "sangat kuat" yang ditunjukkan dengan koefrsien korelasi sebesar 0,858.
Temuan pelaksanaan customer bonding menunjukkan sebagian besar pelaksanaan customer bonding sudah cukup balk, hanya saja pada relationship bonding perlu dibenahi kernbali mengingat hasil korelasinya menunjukkan bahwa hubungan yang ada sangat lemah.
Rekomendasi penelitian ini yaitu agar Matahari Arion Plaza perlu merumuskan kembali kebijakan strategis, cermat dan terukur guna merubah kelemahan yang ada menjadi kekuatan bagi perusahaan. Pada tahap relationship bonding perlu dikaji aan direview kembali dengan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan public relation, sales promotion dan personal selling agar manfaatnya lebih nyata.

System Analysis Customer Bonding on Customer Loyalty Matahari Club Card (MCC): Case Study on Matahari Arion Plaza JakartaAs one of the biggest retailer business companies in Indonesia, PT. Matahari Putra Prima cannot avoid from the tough competition with local as well as with overseas retail business companies. As such the company needs external changes with its existing resources and abilities.
To overcome these problems the company strives for not only satisfying but also to maintain its customers from moving to other companies by taking steps to bind them.
One of these steps is by way of building a Customer Bonding, named Matahari Club Card. This effort is made to identify the customers' profile as detailed as possible, covering their culture, purchase power, disposible income and further names, addresses as well as purchase habits.
This research is aimed at conducting a survey on how Customer Bonding has been exercised by the company, analyzing how far the Customer Loyalty is and also to analyze how far the Customer Bonding has achieved the Customer Loyalty The type of this survey is a descriptive analysis with a quantitative approach, while the study is a case study.
As observation unit it was taken members of Matahari Club Card who were shopping at Matahari Arion Plaza as respondents. The sampling was a purposive sampling with 200 respondents.
On counting of the scores of the Customer Bonding the following result of Matahari described as Awareness Bonding (3.69), Relationship Bonding (3.37), Community Bonding (3.29) and Advocacy Bonding (3.33), which I considered as fair good. For Awareness Bonding it can be considered as good.
The hypothetic test has shown that not all zero hypothesis that are presented are rejected. For relationship bonding the alternative hypothesis has been rejected, which means that there is no relationship between relationship bonding with customer loyalty.
On other levels all zero hypothesis presented for testing are rejected, so that alternative hypothesis has been accepted. This means that there is a relation between Customer Bonding with Customer Loyalty. This relationship appeared to he a "very strong" correlation, showing a correlation coefficient of 0.858.
On implementation of Customer Bonding which has been found that it has been carried out fairly good, but the Community Bonding and Relationship Bonding need to be more organized.
This survey recommends PT. Matahari Putra Prima to reformulate its strategic policy, more accurate and measurable in order to change its weaknesses into strength. At the love/ of Relationship Bonding a new study and review is required for improving activities relating to public relation, sales promotion and personal selling to be really faithful."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T 13927
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inghilleri, Leonardo
"In a tight market, your most powerful growth engine?and your best protection from competitive inroads?is this: put everything you can into cultivating true customer loyalty. Loyal customers are less sensitive to price competition, more forgiving of small glitches, and, ultimately, become ?walking billboards? who will happily promote your brand."
New York: [American Management Association, ], 2010
e20440390
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Azwar
"RINGKASAN EKSEKUTIF
Pelanggan merupakan aset perusahaan yang sangat berharga. Menyadari hal tersebut, tingkat kepedulian perusahaan akan keberadaan konsumen semakin meningkat. Perusahaan semakin sadar bahwa konsumen adalah bagian terpenting dalam kelangsungan hidup mereka. Untuk itu perusahaan berusaha agar konsumen atau pelanggan loyal terhadap perusahaan.
Dalam dunia cyber, customer loyalty adalah sesuatu yang mahal dan sulit dimiliki. Hampir tidak adanya switching cost untuk berpindah pada perusahaan lain dalam dunia maya membuat sebagian ahli berpendapat minimnya customer loyalty pada pemakai internet. Padahal disisi lain perusahaan yang bergerak pada industri ini berusaha untuk membentuk loyalitas pelanggan terhadap situs rnereka.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat loyalitas konsumen internet (internet user) Indonesia dan untuk mengidentifikasi atribut-atribut apa saja yang mempengaruhi tingkat loyalitas konsumen internet di Indonesia dalam menggunakan search engine.
Pengguna search engine menggunakan search engine berdasarkan pada beberapa pertimbangan terhadap atribut-atribut search engine. Atribut-atribut search engine yang dianggap penting oleh pemakainya secara berturut-turut adalah kelengkapan informasi, kecepatan download, user friendly, direct link, display yang menarik, popularitas search engine , tersedianya fitur, tersedianya free e-mail service, dan banner iklan.
Pada umumnya pemakai search engine memiliki loyalitas yang cukup tinggi terhadap search engine yang paling sering mereka gunakan. Hal ini dapat dilihat pada beberapa faktor yaitu tingkat pemakaian (usage), tingkat kepuasan (customer satisfaction), rencana pemakaian kedepan (future usage), dan kesediaan memberikan rekomendasi pada pihak lain (referral). Customer loyalty berdasarkan tingkat pemakaian dapat dilihat pada beberapa faktor yaitu frekuensi, banyak search engine yang digunakan, penggunaan fitur lain yang terdapat pada search engine, dan tindakan yang diambil bila menemukan suatu masalah.
Tingkat kepuasan pemakai search engine cukup tinggi terhadap search engine tertentu, dengan mean tingkat kepuasan secara keseluruhan (overal satisfaction) terhadap search engine yang paling sering digunakan adalah mendekati puas . Namun tidak terdapat hubungan tingkat kepuasan keseluruhan dengan kesediaan memberikan rekomendasi mengenai search engine tertentu kepada pihak lain, dan tidak ada hubungan arttara tingkat kepuasan keseluruhan dengan rencana menggunakan search engine yang sama dimasa yang akan datang. Hal ini membuktikan bahwa satisfaction tidak selalu sejalan dengan loyalty, namun satisfied customer akan lebih loyal bila dibandingkan dengan unsatisfied customer.
Mayoritas pengguna search engine akan menggunakan search engine yang sama dimasa yang akan datang, dan bersedia memberikan rekomendasi tentang search engine yang sering digunakan kepada pihak lain. Namun tidak terdapat hubungan antara menggunakan search engine yang paling sering digunakan dimasa yang akan datang dengan memberikan rekomendasi mengenai search engine yang paling sering digunakan kepada pihak lain."
2001
T126
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library