Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
Mitia Muzhar
"Dalam menetapkan ujaran yang hendak digunakan, penutur suatu bahasa tentu mempertimbangkan berbagai faktor. Penutur harus melihat tempatnya berada untuk menataakan gaya bahasa yang sesuai, kepada siapa berbicara, dan ba-gaimana cara menyampaikan ujaran (Halliday 1968: 152). Semua faktor tersebut diperhatikan karena tiap penutur ba-hasa hidup dan bergerak dalam sejumlah lingkungan masya-rakat yang adat istiadat atau tata cara pergaulannya ber-beda (Moeliono 1979: 19). Perbedaan tersebut tercermin da-lam pemakaian bahasa, karena suatu ujaran yang mungkin sesuai untuk suatu situasi kurang taat untuk situasi lain (Platt & Platt, 1975: 2).
Perbedaan bahasa itu tercermin baik dalam bahasa li_san maupun tulisan. Fungsi pembentuk kalimat bahasa tulisan harus jelas dan cermat, karena ujaran bahasa tulisan tidak disertai gerakan anggota tubuh yang dapat memperjelas pesan penulis. Ujaran dalam bahasa lisan dapat disertai ge_rak isyarat , tatapan, atau menggunakan yang menandakan pene_gasan dari pihak penutur atau pemahaman dipihak pendengar (Moeliono 1979: 21)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1984
S14301
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Novita Wulandari Supriyatna
"Skripsi ini membahas cara berkomunikasi tokoh Papa atau Mama dengan anak_anak, ciri bahasa pria dan wanita yang terlihat pada saat tokoh Papa atau Mama berkomunikasi, serta ciri bahasa anak dan bahasa remaja yang terlihat pada saat tokoh Arno dan Gerty berkomunikasi dalam buku_Und was wird aus uns? Eine Familie geht auseinander. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan metode penelitian deskriptif ekspositoris. Hasil penelitian menyatakan bahwa Mama lebih kooperatif dibandingkan dengan Papa saat berkomunikasi dengan anak, cara berkomunikasi tokoh Papa dan Mama memperlihatkan ciri bahasa pria dan wanita dan cara berkomunikasi tokoh anak (Arno) memperlihatkan ciri bahasa anak, serta tokoh Gerty memperlihatkan ciri bahasa remaja.
The focus of this study is the communication between parent and their children, the nature language of men, women, child, and adult, based on how the characters from book _Und was wird aus uns? Eine Familie geht auseinander_ communicate. This study using a qualitative descriptive research. The data collected from the library research. Researcher suggests that how the characters (from the book) communicate are reflecting their nature language based on their status, gender and age."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S15010
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Leeuwen, Joke van
Amsterdam and Antwerpen: E.M. Querido's Uitgeverij B.V., 2003
BLD 439.318 LEE k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Diah Ayu Ningrum
"
ABSTRAKPortal sastra merupakan suatu bentuk transformasi dari sastra cetak ke elektronik yang memudahkan akses para pembaca. Penelitian ini memfokuskan pada perkembangan cerita anak di dunia digital. Melalui tiga buah kisah bertema mercusuar dalam blog www.366geschichten.de milik Marco Wittler, terdapat korelasi tematik tentang makna mercususar yang melambangkan tuntunan moral. Permasalahan yang diangkat seputar bagaimana makna simbolik bagi para tokoh dalam cerita serta bagaimana struktur narasi dari kisah yang ditulis oleh Marco Wittler dalam blog. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan makna simbolik mercusuar bagi para tokoh dalam cerita serta perspektif narasi dari kisah yang ditulis oleh Marco Wittler dalam blog. Metodologi yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori semiotik Peirce dan struktur narasi, sedangkan metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Konsepsi moralitas terwakili melalui simbolik mercusuar sebagai sebuah pedoman kehidupan yang dituliskan dalam format naratif yang singkat.
ABSTRACTLiterary portal is a form of transformation from printed literature to be electronic literature which provides easier access to the reader. This research focuses on the development of children literature in the digital world. Referring to three stories with same main theme lighthouse in the blog www.366geschichten.de by Marco Wittler, there are thematic correlations on the meaning of each lighthouse which symbolizes the moral guidance. The issues of this research related to the symbolic meaning of the characters in the story and the structure of the narrative of the story written by Marco Wittler in the blog. The purpose of this research is to describe the symbolic meaning of the lighthouse for the characters in the story as well as the narrative perspective of the story written by Marco Wittler. This research used semiotic theory of Peirce and narrative structure, whereas the method used is qualitative descriptive. The conception of morality is represented by the symbolic of lighthouse as a guideline of life that written in narrative format."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Umar Sidik
"Tujuan penelitian ini mendiskrepsikan ideologi dan wahana pengasuhannya yang terdapat dalam dongeng Sang Kancil. Selain itu, penelitian ini untuk mengungkap implikasi,ideologi Sang Kancil dalam pendidikan anak usia dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan pragmatik. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa dongeng Sang Kancil menebarkan ideologi kelicikan (tipu muslihat). Ideologi itu diejawantahkan secara terbuka dan melekat pada tokohnya, yaitu Sang Kancil. jika cerita ini diberikan kepada anak usia dini, sama artinya dengan proses merusak kepribadian anak menuju kedewasaannya."
Yogyakarta: Balai Bahasa Propinsi daerah Istimewa Yogyakarta, 2013
407 WID 41:2 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Ghina Rifqina
"Sebagai salah satu kebutuhan primer manusia dan bagian dari kebudayaan masyarakat, makanan memiliki fungsi sosial dan budaya yang dapat berhubungan dengan individu dan kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan fungsi makanan yang terkandung dalam cerita anak I Love Cooking karya Sekar Maya Padmaniasti Nakula yang diterbitkan oleh DAR! Mizan. Makanan-makanan yang terdapat di dalam cerita dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif dan teknik studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makanan-makanan di dalam cerita I Love Cooking memiliki fungsi sebagai alat untuk mempererat hubungan antarindividu, menggambarkan kepribadian antarindividu dan antarkelompok, menunjukkan status sosial si penyaji makanan, sebagai komoditas, dan sebagai penunjuk identitas budaya.
As one of the primary human needs and part of the culture of society, food has social and cultural functions that can relate to individuals. This study aims to reveal the function of food contained in the children's story I Love Cooking by Sekar Maya Padmaniasti Nakula that was published by DAR! Mizan. The foods contained in the story were analyzed using qualitative descriptive methods and literature study techniques. The results of this study indicate that the foods in the I Love Cooking story have a function as a tool to strengthen relationships between individuals, describe personalities between individuals and between groups, indicate the social status of the food provider, as a commodity, and as a marker of cultural identity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Putri Rahayu
"Ujaran dalam rekaman kaset dimasukkan ke dalam program software bernama PRAAT menghasilkan sinyal akustik ujaran sehingga dapat terlihat pola kontur nada untuk mendapatkan pola intonasi setiap jenis kalimat, letak aksentuasi, dan rentang nada. Berdasarkan proses penelitian menunjukan bahwa pola alir nada setiap jenis kalimat sangat bervariasi. Variasi pola alir nada dipengaruhi oleh struktur kalimat dan komponen yang mengisi bagian-bagian kalimat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S15901
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Nurul Khotimah
"
ABSTRAKAnnie M.G. Schmidt merupakan salah satu penulis cerita anak yang terkenal di Belanda. Banyak dari buku-buku cerita anak karyanya yang mendapatkan berbagai penghargaan bahkan beberapa diantaranya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa lain. Karya-karyanya yang terkenal membuat para kritikus
memberikan penilaiannya terhadap buku cerita anak karya Schmidt yang dituliskan dalam bentuk resensi. Buku cerita anak sewajarnya memiliki pesan moral sebagai salah satu kriteria dari buku anak yang baik. Dalam resensi-resensi yang ada, diketahui bahwa Schmidt memberikan pesan moral pada cerita-cerita anak yang ditulisnya. Ia memberikan pesan moral tersebut melalui karakter-karakter tokoh yang terdapat di dalam cerita. Buku cerita anak karya Schmidt juga dinilai cocok dan sesuai untuk anak-anak.
ABSTRACTAnnie M.G. Schmidt is one of the famous children's writers in Netherlands. Many of her children's story books have received numerous awards and some of them have been translated into several other languages. Since her works became popular, many critics have been giving their review about the children‟s book. Children's story book naturally has a moral message as one of the criteria of a good children's book. In the reviews, it is said that Schmidt gives a moral message to the children's stories that she writes. She gives the
moral message through the characters in the story. Schmidt's children's story book is also considered appropriate for the children."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Aliya Shahnnaz
"Simile merupakan jenis kiasan yang membandingkan dua hal melalui satu kata penghubung. Kata penghubung yang digunakan untuk karya berbahasa Jerman merupakan wie Penelitian ini bertujuan untuk mengalisis perbandingan bentuk simile bahasa Jerman dan bahasa Indonesia di dalam novel anak karya Erich Kästner berjudul Emil und Die Detektive yang diterjemahkan oleh Ny. M Saleh Saad. Penulis ingin mengetahui simile yang terdapat di novel anak ini dan bagaimana perbedaan bentuk simile dalam bahasa Jerman dan bahasa Indonesia, dan apakah terdapat perbedaan makna ketika simile tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan dari enam simile Polare Vergleiche, empat di antaranya diterjemahkan secara sepadan dan dua diterjemahkan secara tidak sepadan.
A Simile is a figure of speech that directly compares two things through some connective words. The connective word that is being used in the german literatures is wie. This research aims to analyze the structure of german simile in a children book written by Erich Kästner under the title Emil und Die Detektive, which has been translated to Indonesian as Emil dan Polisi-polisi Rahasia. Furthermore, the author wants to find out whether there is a change of the structure or meaning in between the German simile and Indonesian simile in the translated version of the book by Mrs. M. Saleh Saad. The result of this research shows that among six Polare Vergleiche similes, four of which are translated evenly and two of which arent translated evenly by the translator."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Auliya Sholecha
"Penelitian ini memiliki tujuan utama untuk mengidentifikasi tindak tutur ilokusi direktif yang ditemukan dalam cerita pendek di buku cerita anak berjudul “Zomer met Jip en Janneke”. Cerita pendek yang dipilih untuk dianalisa yaitu Heel Veel Ijsjes, Eerste Aardbeiein, De Meloen, Dat Geeft de Zon Gedaan, In de Tent, Strand, De Ogels Eten de Kersen Op, dan Teil. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk penyajian data analisis. Teori utama yang dipakai dalam studi ini adalah teori tindak tutur oleh Searle (1969). Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa ada total empat tindak tutur permintaan, dua tindak tutur saran, empat tindak tutur perintah, dua tindak tutur peringatan yang diidentifikasi melalui tokoh-tokoh dalam buku cerita. Hasil selanjutnya juga menunjukkan bahwa buku cerita anak Zomer met Jip en Janneke mengandung tindak tutur ilokusi direktif dengan jenis permintaan, saran, perintah, dan peringatan yang penggunaan masing-masing jenis dipengaruhi konteks beserta status sosial penutur dan mitra tutur. Hal ini merefleksikan hubungan orang dewasa dan anak-anak. Orang dewasa memiliki kendali lebih terhadap anak untuk mendidik dan melindungi sedangkan anak-anak membutuhkan tuntunan orang dewasa akan apa yang mereka inginkan atau lakukan.
This research has the main aim to indetinfy illocutionary speech act in the type of directive speech act found in children book story entitled “Zomer met Jip en Janneke”. The short stories selected from the book are Heel Veel Ijsjes, Eerste Aardbeiein, De Meloen, Dat Geeft de Zon Gedaan, In de Tent, Strand, De Ogels Eten de Kersen Op, and Teil. This research applied qualitative research method to present the data analysis. The ground theory used in this study is the theory of speech act by Searle (1969). The results of this study shows that there are four types of directive speech acts found in the selected short stories that consist of four requesting speech acts, two advising speech acts, four commanding speech acts, and two warning speech acts. The types of directive speech acts are found from the characters portrayed in the stories. Another result shows that the use of the mentioned directive speech acts is related to the context and social status between the speaker and listener. This further portrayed the relationship between adults and children where adults have the authorities to educate and protect children while children need the adults’ supervision in guiding them towards their desire and behavior. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library