Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zahrina Tsabitah Rahmania
"Program I'm Ready merupakan layanan business-to-consumer (B2C) pertama dari EXPERD Consultant, sebuah perusahaan konsultasi yang berfokus pada pengelolaan sumber daya manusia dan berbasis di Jakarta. Layanan ini adalah program yang dirancang khusus untuk mempersiapkan fresh graduates memasuki dunia kerja. Program ini membekali peserta dengan berbagai keterampilan soft skill yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini, seperti komunikasi profesional, networking, dan pembuatan CV
The I’m Ready program is the first business-to-consumer (B2C) service offered by EXPERD Consultant, a Jakarta-based consulting firm specializing in human resource management. This program is specifically designed to prepare fresh graduates for entering the workforce. It equips participants with various soft skills relevant to current industry needs, such as professional communication, networking, and CV writing
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Saraswati
"Iklan merupakan media promosi yang sangat tepat dalam memasarkan produk kepada konsumen secara persuasif dan dianggap sangat membantu pencapaian tujuan pemasaran. Dalam hal ini konsumen akan mengingat dan belajar tentang isi pesan iklan hingga akhirnya ia akan membelinya. Dengan iklan diharapkan informasi tentang produk atau jasa dapat menjangkau sejumlah orang dalam skala besar pada kurun waktu yang singkat. Walaupun persaingan iklan di televisi akhir-akhir ini terus meningkat, media cetak - majalah, surat kabar, tabloid- akan tetap tumbuh dan berkembang. Dalam penelitian ini peneliti ingin meneliti bagaimana kemungkinan berfungsinya iklan cetak secara optimal walau hanya melibatkan indera penglihatan saja.
Elemen penting iklan cetak dalam pembuatan suatu iklan adalah ilustrasi dan headline. Elemen inilah yang dimanipulasi oleh para pembuat iklan, agar orang-orang yang melihalnya akan lebih memperhatikan, mengingat dan suatu saat akan membeli produk yang ditawarkan. Ilustrasi dianggap sebagai unsur yang paling penting dalam elemen iklan media cetak. llustrasi dianggap sebagai unsur yang dominan dan kehadiran headline berfungsi sebagai penjelasan tambahan dari ilustrasi. Tanpa kehadiran ilustrasi, memiliki beban yang berat untuk menarik perhatian dan menggiring pembaca untuk membaca keseluruhan tentang iklan dalam copy dan headline.
Dalam penelitian ini, peneliti melihat ilustrasi sebagai faktor utama untuk menarik perhatian pembaca dalam mengingat isi pesan iklan yang ditawarkan. Maka ilustrasi akan dimanipulasi untuk melihat pengaruhnya terhadap kemampuan mengingat kembali setelah ditayangkannya suatu produk iklan.
Agar produknya Iebih dapat diingat konsumen, maka produsen harus berusaha menciptakan daya tarik pesan yang menarik. Pendekatan humor merupakan cara yang efektif unluk mendapatkan perhatian. Diketahui bahwa iklan dengan pendekatan humor memberikan perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan iklan non humor. lklan yang menggunakan humor dapat memancing kesadaran dan perhatian khalayak. Hal ini dikarenakan rasa humor dimiliki hampir setiap orang. Oleh karena itu kini banyak iklan yang menggunakan humor dalam mempengaruhi khalayak konsumen. Dengan demikian, humor dalam iklan dapat bermanfaat untuk meningkatkan recall dan retensi dari pembaca iklan.
Namun demikian membuat iklan yang mengandung humor ternyata tidaklah mudah. Humor dalam iklan mempunyai beberapa kendala, antara lain yang disebabkan oleh media yang dipergunakan. lklan humor untuk media elektronik (radio dan tv) lebih mudah dibuat dibandingkan untuk media cetak. Hal ini disebabkan dampak humor lebih terasa akibat pengaruh mimik, gerakan, dan penekanan suara. Sedangkan untuk media cetak, kekuatan humor penekanannya lebih pada ilustrasi gambar dan headline. Sebab hal utama yang pertama kali dilihat oleh pembaca adalah melalui penampilan ilustrasi maupun kalimat iklan, sehingga harus dibuat suatu isi pesan yang benar-benar meninggalkan kesan.
Hal yang terpenting dalam penayangan iklan adalah keefektifan isi pesan iklan dalam mencapai tujuan kampanye periklanan, yaitu tahapan awareness; kesadaran produk yang meliputi kesadaran akan merek dan keterangan tentang produk yang ditawarkan. Kesadaran akan produk memiliki fungsi seleksi yang paling awal sebelum terjadinya suatu tingkah laku. Selain itu kesadaran melibatkan atensi yang memegang peranan penting dalam proses persepsi seseorang. Salah satu implikasi dari tahapan kesadaran ini adalah sadar tentang adanya suatu barang atau jasa dengan merek tertentu yang sering disebut Brand Awareness. Oleh karena itu peneliti ini ingin melihat apakah ilustrasi humor lebih efektif dalam meningkatkan brand awareness seseorang dibandingkan ilustrasi non humor?
Penelitian ini akan menggunakan remaja sebagai subyek penelitian, karena kalangan ini merupakan pemakai produk-produk yang ditawarkan dalam penelitian serta dianggap memiliki andil yang besar dalarn memutuskan pembelian suatu barang di dalam keluarga. Pengambilan sampel dilakukan secara incidental sampling. Disain penelitian yang dipergunakan adalah repeated treatments atau within-group design with one independent variable post test only. Di mana satu iv yang terdiri dari dua varitas dimanipulasikan pada subyek yang sama.
Dari penelitian ini ternyata diperoleh hasil bahwa penggunaan iklan humor Iebih efektif daripada penggunaan iklan non humor dalam mengingat isi pesan iklan pada media cetak. Hal ini dikarenakan skor brand recall test pembaca remaja pada iklan cetak yang menggunakan ilustrasi humor lebih besar secara signifikan dibandingkan skor brand recall test ilustrasi non humor. Untuk penelitian Iebih lanjut disarankan untuk menggunakan satu jenis produk dengan berbagai merek, memilih kelompok jenis produk yang lain, menambah jumlah materi yang dipelajari, menggunaakan warna kromatis, merinci variasi humor, mempertimbangkan faktor gambar dinamis dan jenis kelamin, serta melakukan penelitian tunda setelah selang waktu yang cukup lama."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2730
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhasanah
"Analisis Situasi Jumlah UMKM di Indonesia pada tahun 2021 berjumlah 64,2 juta unit mengharuskan setiap pelaku usaha menghadirkan strategi komunikasi yang efektif agar semakin dikenal oleh target konsumennya. Salah satu UMKM yang berkembang adalah minuman berbasis kopi, dan berdasarkan hasil riset TOFFIN jumlah kedai kopi di Indonesia pada Agustus 2019 mencapai lebih dari 2.950 gerai. Konsumsi kopi baik di domestik maupun internasional, konsumen cenderung mengarah salah satunya pada specialty coffee, salah satunya Kopi Lokal Solok Radjo. Satu Satu Sembilan sebagai salah satu usaha yang menyediakan minuman berbahan Kopi Lokal dengan tujuan memperkenalkan Kopi Solok kepada masyarakat yang lebih luas. Media komunikasi yang digunakan oleh Satu Satu Sembilan adalah Instagram, namun pemanfaatannya belum maksimal. Hasil wawancara bersama pemilik Satu Satu Sembilan Coffee dan survei online, ditemukan data yang relevan yang menyatakan bahwa Satu Satu Sembilan membutuhkan strategi komunikasi yang efektif dalam rangka meningkatkan brand awareness. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan brand awareness Satu Satu Sembilan Coffee adalah dengan melakukan pendekatan hubungan masyarakat dengan mengedukasi tentang Kopi Lokal dan Satu Satu Sembilan Coffee. Tujuan Meningkatkan brand awareness Satu Satu Sembilan Coffee dengan melakukan beberapa program yang dapat menginformasikan pesan dan meningkatkan engagement dari target khalayak, agar Satu Satu Sembilan Coffee lebih dikenal di masyarakat. Khalayak Sasaran Demografis Jenis kelamin: laki-laki dan perempuan Usia: 17 - 30 tahun Pekerjaan: pelajar, mahasiswa, pekerja muda Psikografis Memiliki ketertarikan dengan kopi Memiliki ketertarikan dengan kekayaan kopi lokal Menikmati kopi dengan rasa dan kualitas terbaik Membutuhkan tempat dengan suasana nyaman untuk menikmati kopi Geografis Domisili: Kota dan Kabupaten Solok Wilayah sasaran utama: Kota dan Kabupaten Solok Pesan Kunci Satu Satu Sembilan Coffee merupakan kedai kopi yang mengenalkan lebih jauh tentang kekayaan kopi lokal, yaitu Kopi Solok dengan olahan bermutu kepada masyarakat luas. Program Unlocking Coffetential 119 Creative Content Hurry up! 119 is Calling 119 Share Button Sahabat Sasase Design Competition: New Look! Product packaging special edition. High five! Sasase's Day! Fun Battle: Sasase Brewing Competition 119 glasses full of history Jadwal Juni-Januari 2023 Anggaran Rp25.154.250 untuk 8 bulan Evaluasi Input: Evaluasi terhadap proses pelaksanaan kegiatan Output: Evaluasi terhadap hasil dari pelaksanaan kegiatan Outcome: Evaluasi terhadap hasil akhir dari pelaksanaan kegiatan yaitu brand awareness.

Situation Analysis The number of UMKM in Indonesia in 2021 amounting to 64.2 million units requires every business actor to present an effective communication strategy in order to be increasingly recognized by their target consumers. One of the UMKM sector that is developing is coffee-based drinks, and based on the results of TOFIN's research, the number of coffee shops in Indonesia in August 2019 reached more than 2,950 outlets. Consumption of coffee both domestically and internationally, consumers tend to focus on specialty coffee, one of which is Solok Radjo Local Coffee. Satu Satu Sembilan as one of the businesses that provides drinks made from Local Coffee with the aim of introducing Solok Coffee to the wider community. The communication media used by Satu Satu Sembilan is Instagram, but its utilization is not maximized. The results of interviews with the owners of Satu Satu Sembilan Coffee and online surveys, found relevant data stating that Satu Satu Sembilan requires an effective communication strategy in order to increase brand awareness. One of the efforts that can be done to increase the brand awareness of Satu Satu Sembilan Coffee is to take a public relations approach by educating about Local Coffee and Satu Satu Sembilan Coffee. Goal Increase the brand awareness of Satu Satu Sembilan Coffee with do some programs that can inform messages and increase engagement from the target audience, so that One One Nine Coffee is better known in the community. Target Audience Demographic a. Gender: male and female b. Age: 17 – 30 years old c. Occupation: student, student, youth worker Psychographic a. Have an interest in coffee b. Have an interest in the richness of local coffee c. Enjoy coffee with the best taste and quality d. Need a place with a comfortable atmosphere to enjoy coffee Geographic a. Domicile: City and Regency of Solok b. Main target areas: City and District of Solok Key Message Satu Satu Sembilan Coffee is a coffee shop that introduce more about the richness of local coffee, namely Kopi Solok with quality preparations to the wider community. Program Unlocking Coffetential 119 Creative Content Hurry up! 119 is Calling 119 Share Button Sahabat Sasase Design Competition: New Look! Product packaging special edition. High five! Sasase's Day! Fun Battle: Sasase Brewing Competition 119 glasses full of history Period June-January 2023 Budget IDR25.154.250 for 8 months Evaluation Input: Evaluation of the activity implementation process Output: Evaluation of the results of the implementation of activities Outcome: Evaluation of the final result of the implementation of the activity, namely brand awareness"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Abdullah
"Sejak masuknya IT Unilever Indonesia ke jajaran produsen es krim di Indonesia pada tahun 1992 dengan merek WALL'S ,terjadi peuingkatan konsumsi es krim di Indonesia yang semula hanya sebesar 29,3 ribu kilo liter pada tahun 1991,maka pada tahun 1995 konsumsi es krim di Indonesia menjadi 73,2 ribu kilo liter.Hanya dalam rcntang waktu yang begitu singkat atau kurang lebih 4 tahun ,PT Unilever Indonesia dapat dipastikan telah menguasai pasar es krim di Indonesia.Keberhasilan itu tidak terlepas dari terobosan yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia dalam memasarkan es krim di Indonesia ,terbukti dengan banyaknya perusahaan yang mengikuti jejak WALL'S dalam pemasaran produk es krimnya.
Pemasaran saat ini merupakan pertempuran persepsi.dan membangun persepsi ini dapat dilakukan melalui strategi brand image terliadap merek suatu produk.Sangatlah tidak mudah bagi produsen dalam membangun mcreknya,mulai dari tahap menancapkan brand awareness sampai loyalitas konsumen terhadap suatu merek sehingga bisa membuat maypritas target pasamya menjadi committed AwyerAtas dasar itulah penulis mengadakan penelitian terhadap Strategi Brand Image yang telah dilakukan oleh PT Unilever Indonesia sehingga dapal menguasai pangsa pasar es krim di Indonesia melalui pent-ukuran Brand Awarc'-msm perceived Quality,dan Brand Loyalty dari es krim merek WALL'S di Indonesia.
Dari hasil penetitian terlihat bahwa es krim merek WALL'S berhasil menduduki posisi Top of Mind,yang berarti merek tersebul paling diingat pertama kali dalam benak konsumen (47%) dibandingkan es krim merek lain.Hal ini disebabkan gencamya promosi yang telah dilakukan PT Unilever Indonesia melalui media cetak maupun elektronik.ataupun menjadi sponsor penyelenggaraan even olahraga atau seni terutama even yang diperuntukkan bagi kawula muda dan game fun bagi anak-anak.
Dilihat dari Brand Loyalty .yaitu tingkat kesetiaan konsumcn terhadap es krim merek WALL's.maka merek WALL'S memiliki persentase terbesar pada Satisfied buyer ( 63,5 % ).Ini menunjukkan sebagian besar konsumen sudah merasa puas dengan rasa es krim yang ditawarkan oleh WALL'S.Sebaliknya persentase terkecil berada pada ttngkal Switcher atau price buyer ( 11,1 % ),yang menunjukkan bahwa sedikit konsumen yang mempunyai alasan mengkonsumsi WALL'S karena factor harga yang murah.Hal ini berarti alasan utama membeli es krim merek WALL'S bukan karena factor harga ,tapi lebih disebabkan oleh factor- factor lain .seperti rasanya yang sesuai dengan selera,mudah diperoleh.mcrck yang sudah dikenal dan mutu yang terjamin.
Mengenai Perceived Quality,ternyata konsumen mempunyai persepsi yang baik terhadap es krim merek WALL'S ,yaitu sebesar 79,4 % .artinya sebagian besar konsumen yang lelah membeli es krim merek tersebut merasa puas karena es krim merek WALL'S dapat memenuhi harapan mereka bahkan mampu melebihi haranan mereka (36,5%).
Berdasarkan hasil penelitian maka PT Unilever Indonesia tetap harus mengadakan promosi secara lebih konsisten dengan variasi pada promosi penjualan dan pemilihan media yang lebih efektif karena terbukti bahwa promosi yang dilakukan melalui radio tidak terlalu mengena pada konsumen.Selain itu perlu adanya pengawasan yang lebih ketat terhadap harga jual,dan penambahan jumlah mobile cabinet unluk lebih mcndckatkan pada konsumen."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T372
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugianto Yasir
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan memahami pengaruh ekuitas merek dalam pembentukan nilai pelanggan, dan efek nilai pelanggan terhadap intensi membeli dari konsumen, dalam kategori produk telpon selular. Penelitian ini mengacu pada sebagian model konseptual penelitian Baldauf et. al. (2003), dengan menggunakan dimensi brand awareness, brand perceived quality, brand loyalty, customer value, dan purchase intention.
Dalam penelitian ini, akhirnya kami melakukan pengujian atas model alternatif, karena pada pengujian analisis faktor adanya pengembangan konstruk customer value, menjadi dua konstruk - customer value-nonmonetary dan customer value-monetary. Alat ukur reliable dan valid untuk mengukur objek penelitian.
Hasil pengujian dengan menggunakan regresi berganda memperlihatkan, bahwa dimensi brand loyalty punya kontribusi pengaruh yang signifikan dan merupakan dimensi ekuitas merek yang terpenting terhadap pembentukan nilai pelanggan - baik aspek nonmoneter maupun aspek moneter. Ditemukan pula fakta bahwa dimensi perceived quality punya kontribusi pengaruh yang signifikan hanya dalam pembentukan nilai pelanggan pada aspek nonmoneter. Sementara itu, dimensi brand awareness sama sekali tidak punya kontribusi pengaruh yang signifikan dalam pembentukan nilai pelanggan. Namun bila dilihat dari uji korelasi, maka untuk sementara kami berpendapat bahwa dimensi brand awareness merupakan interverning factor antara perceived quality dan purchase intention. Dugaan ini tentunya perlu diperiksa dengan melakukan pengujian lebih lanjut. Hasil pengujian terakhir memperlihatkan, customer value -- baik aspek nonmoneter maupun aspek moneter - punya kontribusi pengaruh yang signifikan terhadap purchase intention, dengan aspek nonmoneter sebagai variabel yang terpenting. Hasil uji F dan pendeteksian adanya kolinearitas (multikolinearitas) terhadap model-model persamaan yang terbentuk, memperlihatkan bahwa ketiga model layak digunakan bagi keperluan prediksi.
Hasil penelitian berimplikasi pada pentingnya pengukuran ekuitas merek pada salah satu aspek asset tak berwujud. Strategi penyediaan nilai yang lebih mengarah pada aspek nonmoneter, barangkali akan lebih efektif dalam pencapaian tujuan yang diharapkan perusahaan, namun dengan tidak mengabaikan faktor-faktor lainnya.. Peningkatan hubungan melalui upaya-upaya pemasaran relasional, menjadi pertimbangan yang panting dalam membangun loyalitas yang kokoh. Penggabungan data cross-sectional dengan data longitudinal, akan semakin memperkaya pendalaman pengukuran kinerja merek. Setiap orang dalam organisasi perlu "berpikir seperti merek", dan memiliki pemaharnan pribadi yang mendalam tentang merek mereka, agar merek menjadi merek sejati, yang akan memberikan nilai atau ekuitas merek positif bagi konsumen dan pada peningkatan kinerja perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20087
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumowa, Priscilla J.
"Keterlibatan konsumen (consumer involvement) meskipun dalam penelitian pemasaran di Indonesia kurang begitu banyak ditemukan, penelitian tentang keterlibatan konsumen ini telah dilakukan di manca negara sejak sekitar 7 dekade lalu. Ini terbukti dengan adanya jurnal hasil penelitian yang dilakukan oleh Sherifdan Cantril (1947) seperti yang dikemukakan oleh Andrews et al. (1990) yaitu penelitian tentang psychology of ego-involvement. Keterlibatan konsumen merupakan topik yang tidak dapat diabaikan begitu saja dalam perilaku konsumen, mengingat keterlibatan konsumen sangat mempengaruhi perilaku pembelian produk atau jasa.
Hal lain yang dapat diteliti bersamaan dengan keterlibatan konsumen ini adalah efektivitas iklan. Adalah penting bagi perusahaan pengiklan produknya untuk melihat hubungan efektivitas iklan dengan derajat keterlibatan konsumen. Hai ini diperlukan untuk mengevaluasi apakah iklan yang dibuat dan ditayangkan di berbagai jenis media massa cukup efektif dalam menyampaikan pesannya kepada konsumen yang dituju. Jika belum cukup efektif, usaha apa yang harus dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk mengefektifkan variabel-variabel yang dianggap tidak efektif.
Masalah yang diteliti dalarn tesis ini adalah berupa pengukuran derajat keterlibatan konsumen terhadap produk dan dihubungkan dengan efektivitas iklan tersebut, dengan menggunakan iklan produk oli motor Revtex. Hasil kuesioner yang dibagikan menghasilkan pemisahan konsumen ke dua cluster, yaitu dua jenis keterlibatan, keterlibatan tinggi (high involvement) dan keterlibatan rendah (low involvement). Analisis dilakukan dengan menggunakan Skala Personal Involvement Inventory yang dikembangkan oleh Zaichowsky (Andrews et al., I990) dan diikuti oleh perieliti-peneliti Iainnya. Kemudian analisis faktor dilakukan untuk rnelihat faktor-faktor karakter pribadi konsumen yaitu kegiatan, minat dan pilihan atau AIO (Activities, Interests and Options) yang muncul paling menonjol di antara kedua cluster konsumen dan dijadikan ciri gaya hidup masing-masing cluster konsumen tersebut. Analisis Chi-Square digunakan untuk melihat pengaruh faktor demografi terhadap derajat keterlibatan kdnsurnen. Setelah itu dilakukan uji analisis. varian (ANOVA) untuk melihat perbedaan pengaruh indicator-¬indikator variabel persepsi konsumen.
Pada penelitian ini, pertama-tama ditemukan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada kedua cluster konsumen terhadap variabel demografi yakni pada indikator Pekerjaan, Pendidikan Terakhir dan Pengeluaran per Bulan. Tidak adanya perbedaan signifikan terlihat pada analisis faktor keterlibatan konsumen terhadap seluruh indikator variabeI pribadi - persepsi. ANOVA juga digunakan untuk melihat perbedaan kedua cluster konsumen terhadap efektivitas iklan yang menggunakan Hirarki Efek. Hasilnya, kedua cluster konsumen menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap empat dari enam indikator variabel efektivitas iklan tersebut yaitu Kesukaan, Preferensi, Keyakinan dan Pembelian. Dengan demikian, hasil penelitian terhadap iklan produk motor Revtex ini adalah terdapatnya hubungan antara derajat keterlibatan konsumen dengan efektivitas iklan.
Adapun analisis efektivitas iklan ini menggunakan iklan "Tantangan Harta Karun Revtex", yakni iklan promosi bcrhadiah oli motor Revtex yang saat ini sedang diadakan, Hasil penelitian ini memungkinkan manajemen penrsahaan PT. Caitex Oil Indonesia untuk dapat mengevaluasi kebijakan program promosi melalui iklan agar semakin efektif dan berhasil membangun brand awareness kepada konsumen yang dituju."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T20201
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarief Hidayatullah Az Zaky
"Pasar es krim di Indonesia merupakan pasar yang cukup menarik untuk digarap. Hal ini dapat dilihat dengan makin banyaknya perusahaan yang terjun di industri ini, baik itu perusahaan lokal maupun perusahaan multinasional. Penelitian karya akhir ini bertujuan untuk menganalisis brand equity Es Krim Campina melalui pengukuran elemen-elemen pembangun brand equity, yaitu brand awareness, brand association, perceived quality dan brand loyalty. Dari hasil pengukuran brand awareness, Es Krim Walls menempatio posisi Top of Mind di mata konsumen, sedangkan Es Krim Campina hanya mampu menempati urutan kedua. Walaupun Es Krim Walls tergolong pemain baru dalam pasar es krim Indonesia, namun karena didukung oleh gencarnya promosi baik melalui media cetak maupun elektronik, maka Walls berhasil menempati posisi Top Of Mind. Es Krim Campina sendiri walaupun masuk pasar Es Krim Indonesia sejak tahun 1970-an, namun karena kurangnya promosi hanya dapat menempati urutan kedua.
Untuk brand association, dari tujuh asosiasi awal yang didasarkan pada penelitian pendahuluan, setelah melalui analisis, ternyata hanya ada 5 asosiasi yang terbukti terkait langsung dengan Es Krim Merek Campina. Asosiasi-asosiasi tersebut adalah es krim dengan harga yang terjangkau, mudah diperoleh, es krim dengan pilihan rasa yang banyak, es krim dengan pilihan rasa yang unik (rasa lokal) dan produk es krim yang halal.
Analisis perceived quality menunjukkan hasil rata-rata importance (harapan) sebesar 4,19 dan performance (kinerja) sebesar 4,07. ini menunjukkan bahwa kinerja Es Krim Campina dirasakan kurang memenuhi harapan konsumen. Atribut-atribut yang harus dijaga kinerjanya karena sudah dianggap baik oleh konsumen adalah atribut harga produk dan kemudahan memperoleh. Perusahaan wajib mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan kinerja atribut-atribut ini.
Analisis brand loyalty menunjukkan persentase terbesar pads satisfied buyer (64,57%). Ini berarti sebagian besar konsumen Es Krim Campina telah merasa puns dengan rasa Es Krim Campina. Dan sebaliknya, persentase terkecil ada pada tingkat brand switcher, yaitu sebesar 8,66%. Ini berarti bahwa factor utama yang menjadi alasan mengkonsumsi Es Krim Campina bukanlah karena faktor harga, tapi lebih karena faktor-faktor lain.
Hasil analisis ini diharapkan akan menjadi masukan yang berguna bagi manajemen Es Krim Campina untuk melakukan perbaikan-perbaikan di masa mendatang.

Ice-cream market in Indonesia is market that interesting enough to be entered. This could be seen with the increasing number of companies that entered this industry, both local and multinational company. Premium brands now more and more stepping into Indonesia ice-cream market. Mentioned Haagen-Dazs, Baskin-Robbins, New Zealand Nature, and others. This causes the competition in this industry to be increasingly tight. The strictness of this competition caused the importance of brand equity management for the company to increase the competitive advantage. The brand with strong brand equity will be easy in seizing the market opportunity.
This research aims to analyze the brand equity of Ice-Cream Campina through measurement of constructor elements of brand equity: brand awareness, brand association, perceived quality and brand loyalty. In analyzing brand equity there are some methods, and one of them is is based on perception of consumer (Customer Based Brand Equity). In this way, the result will not in a financial manner, but results of the research could give the information about brand equity of Campina Ice-cream in the eyes of the consumer.
This research involved 127 respondents; each is given questionnaires relating to former elements brand equity.
The result of brand awareness measurement, Ice-Cream Walls occupied position of Top Of Mind, while Ice-Cream Campina can only occupy the second place. Although Ice-Cream Walls classified as the new player in Indonesia ice-cream market, but because of being supported by intensive promotion either through print medium and also electronic, hence Walls successfully occupies position of Top Of Mind. Ice-Cream Campina itself, although came on the market Indonesia Ice-Cream since 1970s, but because the shortage of promotion can only occupy second place.
For brand association, out of seven initial associations based on the introductory research, after through analysis, evidently there's only 5 proven associations with Brand Ice-Cream Campina. These associations are ice-cream with a covered price, easy to gain, ice-cream with the choice of many flavor, ice-cream with the choice of unique flavor (local flavor) and a halal ice-cream product. Perceived quality analysis shows average yield importance 4,19 and performance 4,07. This indicates that Campina Ice-Cream performance is felt unable to fulfill consumer hope. Attributes that must be maintained by his achievement because of being it was considered good by the consumer were the attribute of the price of the product and the ease of obtain. Company is obliged to maintain and if possible increases this attributes performance. Brand loyalty analysis shows the biggest percentage to satisfied buyer ( 64,57%). This means most of Campina Ice-Cream consumer has satisfied with Ice-Cream taste. And on the other hand, smallest percentage is on level of brand switcher, that is equal to 8,66%. This means that main factor becoming reason of consuming Ice-Cream Campina is not because price factor, but more because other factor.
Result of this analysis expected will become an input for management of Ice-Cream Campina to carry out improvements in the future."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T19685
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
hapus4
"Di Indonesia, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu motor penggerak perekonomian. Peran penting keberadaan UMKM di Indonesia semakin terasa dalam proses pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Penelitian ini dilakukan melalui proses business coaching, di mana coach membantu coachee (pemilik UMKM) dan serangkaian wawancara terstruktur dan observasi dengan pemilik UMKM Mochibo, sebuah UMKM yang bergerak dalam usaha oleh-oleh khas Kota Bogor.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan terkait dengan penyusunan laporan keuangan, dan meningkatkan brand awareness dengan penerapan strategi promosi yang tepat pada UMKM Mochibo. Penelitian ini menggunakan metodologi Analisis Business Model Canvas, Analisis Marketing Mix, Analisis STP, Analisis PESTEL, Analisis Porter's Five Forces, Analisis GAP, Analisis SWOT, dan Analisis Pareto.

In Indonesia, micro, small and medium enterprises (MSMEs) are one of the drivers of the economy. The important role of the existence of MSMEs in Indonesia is increasingly felt in the process of national economic development in Indonesia. This research was conducted through a business coaching process, in which the coach helped the coachee (MSME owner) and a series of structured interviews and observations with the MSME owner Mochibo, an MSME engaged in souvenirs typical of the City of Bogor.
This study aims to analyze problems related to preparing a financial statement, and to increase brand awareness by implementing appropriate promotional strategies at Mochibo MSME. This research uses Business Model Canvas Analysis methodology, Marketing Mix Analysis, STP Analysis, PESTEL Analysis, Porter's Five Forces Analysis, GAP Analysis, SWOT Analysis, and Pareto Analysis.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ega Aliffian
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas konsep citra suatu kota dan strategi pembentukan merek
suatu kota. Dua konsep tersebut yang lebih dikenal lewat kosnep city branding
dan city image dianggap penting saat ini karena perkembangan teknologi
informasi semakin pesat yang memberikan dampak bagi berbagai aktifitas
masyarakat, khususnya bidang pemasaran. Layaknya sebuah produk, sebuah kota
harus dapat diingat dan diasosiasikan dengan baik oleh konsumen sasaran jika
ingin dianggap berbeda, unik dan memberikan nilai yang lebih baik, ditengah
banyaknya informasi serupa tentang kota-kota lainnya yang bisa diterima
masyarakat dalam waktu yang singkat, sehingga saat ini dibutuhkan strategi yang
tepat dalam membangun citra kota yang diinginkan.
Berdasarkan paparan tadi penelitian ini meneliti pola hubungan terbentuknya city
image melalui kegiatan city branding, pada city brand “Enjoy Jakarta”, yang
memiliki tujuan untuk mengetahui dan menguji pengaruh antara variabel-variabel
terkait pembentukan city image, seperti brand awareness, dan strategi perluasan
merek seperti City Branding, Positioning dan Communicating the Brand yang
membentuk suatu pola hubungan saling ketergantungan.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksplanatif, responden
pada penelitian ini adalah mahasiswa pascasarjana komunikasi Universitas
Indonesia berjumlah 175 orang yang ditarik secara acak sederhana (simle random)
pada populasi keseluruhan mahasiswa komunikasi pascasarjana angkatan 2012-
2013 yang berjumlah 317 orang. Metode analisis data dilakukan dengan analisis
statistik deskriptif dan analisis jalur (Path Analysis) untuk membuktikan hipotesa
dalam penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari
variable-variabel yang diuji baik pada model struktur pertama maupun model
struktur kedua. Pada struktur pertama terdapat pengaruh positif dan signifikan dari
variable City Branding dan Communicating the Brand dalam membentuk Brand
Awareness. Sedangkan pada model struktur kedua juga terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan pada variable City Branding, Positioning, Communicating
the Brand, dan Brand Awareness dalam membentuk City Image. Sedangkan pada
pola hubungan yang terjadi, pengaruh jalur pada variable positioning baik
pengaruh lansung dan tidak lansung adalah pengaruh yang terbesar dalam
membentuk City Image.

ABSTRACT
This research discusses about concept of city image and city brand forming
strategy which are well-known by "city branding" and "city image" concept.
Those concepts are important nowadays, because the rapid growth of information
technology which gives impact to various citizen activities, especially on
marketing area. As a product, a city should be able to be remembered and
associated well by target consumer if the city wants to be considered different,
unique and gives better value in the middle of a lot of similar informations about
another cities that are also accepted by citizens in short time. Thus, now, a city
needs an exact strategy in building the desired city image.
Based on previous explanation, this research disscusses about relationship
pattern in forming city image through city branding activity of "Enjoy Jakarta"
city brand. This research objectives are to find out and examine the influence
between variables related to the city image forming (such as: Brand Awareness
and city branding development strategy: City Branding, Positioning and
Communicating the Brand) which are forming an interrelated relationship
pattern.
This quantitative research uses explanative design. Total respondent is 175 with
simple random sampling method. The whole population of communication postgraduate
student year 2012-2013 is 317. The data analysis methods are
descriptive statistical analysis and path analysis to prove this research hypothesis.
Result from this research shows that there's a positive and significant influence
from the tested variables, both in the first and second structure model. In the first
structure, there are positive and significant influence from city branding and
communicating the brand variables in forming brand awareness. Meanwhile, in
the second structure, there are also positive and significant influence from city
branding, positioning, communicating the brand and brand awareness in forming
city image. In the formed relationship pattern of path influence, positioning
variable has the biggest influence in forming city image, both on direct and
indirect influence."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42097
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inda Astri Andini
"Tesis ini membahas pengaruh pesan iklan dan media iklan terhadap kesadaran merek. Sebuahstudi eksplanatif pada iklan "Regus Serviced Office" versi Tabloid Seputar UKM terhadap kesadaran merek di kalangan pengusaha lokal. Terdapat permasalahan bahwa jumlah konsumen yang didominasi oleh pengusaha asing disebabkan oleh anggapan-anggapan yang salah mengenai produk yang ditawarkan, masih rendahnya kesadaran merek serta pemahaman target konsumen terhadap produk yang ditawarkan di kalangan pengusaha lokal. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksplanatif, responden adalah anggota HIPMI Jaya Jakarta Selatan yang berlangganan Tabloid Seputar UKM, berjumlah 115 orang. Metode analisa data dilakukan dengan analisa regresi untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah menunjukan tidak adanya pengaruh yang signifikan antara pesan iklan terhadap kesadaran merek, sedangkan media iklan memiliki pengaruh signifikan terhadap kesadaran merek.

This research explores the influence of advertising messages and media advertising to brand awareness. An explanative study on "Regus Serviced Office" Ad's Tabloid Seputar UKM version regarding the brand awareness among local entrepreneurs. There are concerns that the number of consumers who are dominated by foreign businessmen due to incorrect assumptions about the products offered, low brand awareness and understanding of the target consumer of the products offered in the local business community. This research is a quantitative research design with explanative, respondents are members of the Southern Association seeks Jaya subscribe Tabloid Regarding SMEs, totaling 115 people. Methods of data analysis done by regression analysis to prove this hypothesis. The findings in this study is to show the absence of significant influence of advertising messages on brand awareness, while advertising media has a significant influence on brand awareness."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42091
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   4 5 6 7 8 9 10 11 12 13   >>