Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yunita Chandradewi Puspaningrum
"Tayangan media massa seringkali menunjukkan standar kecantikan dengan kulit putih, tubuh tinggi dan langsing, serta rambut panjang, lurus, dan hitam. Hal tersebut pun ditunjukkan melalui produk-produk perawatan tubuh dan rambut yang beredar di pasaran luas, yang mayoritas hanya memenuhi kebutuhan khalayak yang 'sesuai' dengan standar kecantikan. Padahal, terdapat khalayak yang kebutuhannya belum terpenuhi dengan produk-produk tersebut. Produk-produk yang beredar di pasaran luas pun seringkali menghasilkan tingkat limbah yang tinggi, yang disebabkan oleh pemilihan bahan baku hingga kemasan yang tidak ramah lingkungan.
Madremia sebagai brand perawatan rambut dan tubuh yang ramah terhadap keragaman jenis rambur dan lingkungan, hadir di tengah-tengah kondisi tersebut. Akan tetapi, kesadaran khalayak akan keberadaan Madremia sebagai brand perawatan rambut dan tubuh yang peduli pada keberagaman jenis rambut dan lingkungan masih rendah. Madremia pun belum memiliki rancangan kegiatan pemasaran yang komprehensif dan terencana yang dapat dievaluasi. Maka dari itu, dibutuhkan suatu rancangan program komunikasi yang dapat meningkatkan brand awareness Madremia.
Rancangan program komunikasi ini bertajuk “Embrace Your Well Being and Nature with Madremia”, yang akan dilaksanakan selama 5 bulan dengan total anggaran sebesar Rp.3.810.000. Khalayak program ini akan menargetkan khalayak yang berdomisili di Jabodetabek dan kota-kota besar di pulau Jawa, berusia 18-30 tahun dengan SES A-B, familiar dengan teknologi digital, aktif menggunakan media sosial, memiliki ketertarikan dengan isu beauty inclusivity dan lingkungan, serta sering melakukan riset sederhana sebelum membeli suatu barang. Progam ini akan dieksekusi melalui beberapa kegiatan, yaitu aktivasi media sosial, brand ambassador, partnership dengan komunitas, serta media relations.

Mass media often show the standard of beauty with white skin, tall and slender bodies, and long, straight, and black hair. This is also shown through the body and hair care products circulating in the wide market, the majority of which only meet the needs of audiences that are 'fit' to the beauty standards. In fact, there are audiences whose needs have not been met with these products. Products circulating in the wide market often produce high levels of waste, which is caused by the selection of raw materials to packaging that is not environmentally friendly.
Madremia as a hair and body care brand that is friendly to various types of hair and the environment exists in the midst of these conditions. However, public awareness of the existence of Madremia as a hair and body care brand that cares about the diversity of hair types and the environment is still low. Madremia does not yet have a comprehensive and planned marketing activity plan that can be evaluated. Therefore, a communication program is needed that can increase Madremia's brand awareness.
This communication program is entitled "Embrace Your Well Being and Nature with Madremia", which will be implemented for 5 months with a total budget of Rp3,810,000. The audience for this program will target audiences who live in Greater Jakarta and its surroundings (Jabodetabek area) and big cities on the island of Java, aged 18-30 years with SES A-B, are familiar with digital technology, actively use social media, have an interest in beauty inclusivity and environmental issues, and often do simple research before buying an item. This program will be executed through several activities, namely social media activation, brand ambassadors, partnerships with the community, and media relations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Naibaho, Monica Selestina
"Pendidikan menjadi salah satu sektor yang paling berdampak akibat pandemi Covid-19. Hal ini mengakibatkan adanya pengalihan pembelajaran offline menjadi online atau yang kerap disebut PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Guru sebagai aktor utama pendidikan dituntut untuk mampu mengemas pembelajaran melalui pemanfaatan teknologi agar sedemikian rupa bisa diakses dan diterima secara optimal oleh peserta didik (Satariyah, 2020). Maka dari itu, penggunaan teknologi yang digunakan oleh guru menjadi salah satu indikator syarat kesuksesan strategi pembelajaran di Indonesia (Silaen, 2021). Kebutuhan akan banyaknya kompetensi pedagogik dan teknologi mendorong munculnya berbagai platform pendidikan guru. Pelatihan guru bersertifikat atau program diklat telah menjadi suatu trend yang cukup digemari oleh guru-guru di Indonesia. “Lokaraya” menjadi salah satu platform pelatihan bersertifikat yang memiliki misi untuk meningkatkan mutu pendidikan guru sepanjang hayat. Sayangnya, “Lokaraya” masih tergolong baru di industri ini sehingga belum mampu menjangkau khalayak seluas para pesaingnya. Padahal, terdapat kecocokan antara produk layanan Lokaraya dan kebutuhan para guru, yakni adanya interaktivitas yang tinggi antara pemateri dan guru sebagai partisipan dalam pelaksanaan sebuah pelatihan bersertifikat. Tugas Karya Akhir ini dirancang untuk menjangkau khalayak guru yang lebih luas guna menyampaikan interaktivitas sebagai selling point utama Lokaraya melalui program komunikasi pemasaran terpadu bertajuk “Lokaraya: Teman Belajar Setia Anda” yang disusun berdasarkan kerangka kerja AISAS (Attention - Interest - Search - Action - Share). Terdapat empat elemen dalam IMC yang akan dilakukan dalam serangkaian program meliputi interactive/internet marketing, direct marketing, sales promotion, serta event and experience. Keempat elemen IMC tersebut diterapkan melalui empat kegiatan mencakup Konten Kreatif Lokaraya, Cerita Sahabat Loka, Festival Guru Nasional Lokaraya, dan Promo Hari Guru. Program ini bertujuan untuk meningkatkan brand awareness Lokaraya dengan target khalayak berfokus pada guru berusia 25 hingga 44 tahun yang memiliki keinginan tinggi untuk meningkatkan keterampilan serta kompetensi dalam mengajar, melakukan pengembangan karier, dan mengikuti gaya pembelajaran baru dari waktu ke waktu. Program ini akan dilaksanakan selama tiga bulan dari September hingga November 2022 dengan anggaran sebesar Rp15.237.000,- yang pada akhir program akan dilakukan evaluasi input, output, dan outcome untuk mengukur keberhasilan program pada setiap kegiatan secara keseluruhan.

Education is one of many sectors that were affected the most by the COVID-19 pandemic. This resulted in the transition of offline learning to online learning. As the main actors in education, teachers are required to be able to organize the learning system by using technology so that learning can be accessed and accepted optimally by students (Satariyah, 2020).Therefore, the use of technology used by teachers has become an indicator of the success of learning strategies in Indonesia (Silaen, 2021). The need for many pedagogical and technological competencies encourages the emergence of various teacher education platforms. Certified teacher training or training programs have become a trend that is quite popular with teachers in Indonesia. “Lokaraya” is one of the certified training platforms whose mission is to improve the quality of lifelong teacher education. Unfortunately, “Lokaraya” is still relatively new in this industry so it has not been able to reach an audience as wide as its competitors. In fact, there is a match between Lokaraya's service products and the needs of the teachers, especially the high interactivity between the speakers (mentor) and teachers as participants in the implementation of certified training. This Final Project is designed to reach a wider audience of teachers to convey interactivity as the main selling point of Lokaraya through an integrated marketing communication (IMC) program titled “Lokaraya: Your Loyal Learning Companion” which was arranged based on the AISAS (Attention - Interest - Search - Action - Share) framework. There are four IMC tools that will be implemented in a series of programs including interactive/internet marketing, direct marketing, sales promotion, as well as events and experiences. The four IMC tools will be implemented through four activities, including Lokaraya's Creative Content, Sahabat Lokaraya’s Story, Lokaraya’s National Teacher Festival, and Teacher's Day Promo. This program aims to increase Lokaraya's brand awareness with target audiences that focus on teachers aged 25 to 44 years who have a high desire to improve their skills and competencies in teaching, carry out career development, and follow new learning styles from time to time. This program will be implemented for three months from September to November 2022 with a budget of Rp.15,237,000.- At the end of the program, input, output, and outcome evaluations will be carried out to measure the program's success in each activity as a whole campaign.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Nur Ashifa
"The Fortune merupakan UMKM clothing yang bergerak dalam bidang fesyen dengan gaya casual untuk kaum muda dan milenial, dengan berbagai pilihan produk mulai dari celana, baju, jaket, topi, hingga aksesoris lainnya. UMKM yang beroperasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat sudah ada sejak tahun 2019 yang awalnya hanya dijalankan dirumah, namun kini The Fortune telah memiliki distro sendiri. The Fortune memiliki tujuan untuk mendorong anak muda dan kaum milenial untuk tetap bisa tampil fashionable tanpa mengeluarkan biaya mahal. Oleh karena itu, kualitas produk sangat diutamakan dengan memerhatikan jenis, motif, hingga pilihan warna yang beragam sesuai. Sejak awal, UMKM ini menjalankan bisnisnya dengan memfokuskan komunikasinya melalui media digital seperti Instagram. Terlebih ketika pandemi saat ini. Berdasarkan data dari Kemenperin (2018), industri fesyen termasuk ke dalam 16 kelompok industri kreatif dan memberi kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 3,76% tahun 2017. Dukungan pemerintah untuk mendorong UMKM di Indonesia Go digital dan Go Global secara penuh terlebih di masa pandemi covid-19. Kampanye #SemuanyaAdaDisini dengan tujuan mendorong seluruh produk lokal agar digunakan. The Fortune sebagai salah satu brand lokal yang menyediakan produk clothing dengan berbagai jenis dan pilihan dengan tujuan menjadi solusi bagi kaum muda dan milenial yang ingin tetap tampil fashionable dengan gaya casual dan nyaman sehari-hari. The Fortune belum memanfaatkan media sosial miliknya secara maksimal dan konsisten, seperti Instagram (@thefortune_id) dimana sebagai media utama komunikasi dengan publik eksternal. Banyaknya brand lokal berbasis clothing dan distro serupa yang sudah memiliki nama di masyarakat setempat mengakibatkan konsumen lebih tertarik kepada brand tersebut dan mengakibatkan semakin tingginya kompetitor baru. Hasil wawancara bersama pemilik The Fortune dan survei online, ditemukan data yang relevan dimana The Fortune membutuhkan strategi komunikasi yang efektif dalam rangka meningkatkan brand awareness. Terlebih adanya tren media digital seperti media sosial dan marketplace yang digunakan sebagai platform untuk berkomunikasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan brand awareness The Fortune adalah dengan melakukan pendekatan hubungan masyarakat pemasaran dengan mengedukasi tentang brand clothing dan merek The Fortune. Belum banyak masyarakat yang mengetahui dan mengenal The Fortune serta produknya sehingga brand awareness dan interaksi dengan audiens masih rendah. Meningkatkan brand awareness The Fortune dengan melakukan beberapa program yang dapat menginformasikan pesan dan meningkatkan dari target khalayak, agar The Fortune lebih dikenal di masyarakat. Target khalayaknya berupa laki-laki dan perempuan berusia 17 - 40 tahun dengan endapatan middle hingga high income, pekerjaan; pelajar, mahasiswa, pekerja muda ,wirausaha, jobseeker. berdomisili di Provinsi Nusa Tenggara Barat khususnya Pulau Lombok. Memiliki gaya hidup fashionable dan memiliki ketertarikan dengan brand clothing serta fashion/style, suka berpenampilan dengan gaya casual, gemar berinteraksi, dan aktif dalam melakukan pencarian maupun penyebaran konten di internet atau media sosial.

The Fortune is a clothing MSME engaged in fashion with a casual style for young people and millennials, with a wide selection of products ranging from pants, clothes, jackets, hats, to other accessories. MSMEs operating in Lombok, West Nusa Tenggara have been around since 2019 which were initially only run at home, but now The Fortune has its own distribution. The Fortune has a goal to encourage young people and millennials to still be able to look fashionable without spending a lot of money. Therefore, product quality is prioritized by paying attention to the types, motifs, and various color choices accordingly. Since the beginning, this MSME has run its business by focusing its communication through digital media such as Instagram. Especially during the current pandemic. Based on data from the Ministry of Industry (2018), the fashion industry is included in 16 creative industry groups and contributed to the national GDP by 3.76% in 2017. Government support to encourage MSMEs in Indonesia to go digital and go global in full, especially during the covid pandemic. -19. The #SemuanyaAdaDisini campaign aims to encourage all local products to be used. The Fortune as one of the local brands that provides clothing products with various types and choices with the aim of being a solution for young people and millennials who want to continue to look fashionable with a casual and comfortable everyday style. The Fortune has not utilized its social media optimally and consistently, such as Instagram (@thefortune_id) which is the main medium of communication with the external public. The large number of local clothing-based brands and similar distributions that already have names in the local community have resulted in consumers being more attracted to these brands and resulting in higher number of new competitors. The results of interviews with the owners of The Fortune and online surveys, found relevant data where The Fortune needed an effective communication strategy in order to increase brand awareness. Moreover, there are digital media trends such as social media and marketplaces that are used as platforms to communicate. One of the efforts that can be made to increase The Fortune's brand awareness is to approach the marketing public relations by educating about the clothing brand and The Fortune brand. Not many people know and know The Fortune and its products so that brand awareness and interaction with the audience is still low. Increase brand awareness of The Fortune by conducting several programs that can inform the message and increase it from the target audience, so that The Fortune is better known in the community. The target audience is men and women aged 17 - 40 years with middle to high income income, employment; students, students, young workers, entrepreneurs, jobseekers. domiciled in West Nusa Tenggara Province, especially Lombok Island. Has a fashionable lifestyle and has an interest in clothing and fashion/style brands, likes to dress in a casual style, likes to interact, and is active in searching and distributing content on the internet or social media."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nawi Komang Somya Brawisci
"Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian tahun 2018, industri kosmetik di Indonesia mencapai lebih dari 760 perusahaan, 95% industri kosmetik nasional berasal dari sektor industri kecil dan menengah (IKM). Didukung oleh industri kosmetik nasional (lokal) yang telah mengalami kenaikan sebesar 20%. Kenaikan tersebut didasari oleh permintaan besar dari pasar domestik dan ekspor seiring tren masyarakat yang mulai memperhatikan produk perawatan tubuh. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Jakpat (2016), menghasilkan bahwa 64,71% perempuan Indonesia lebih memilih untuk menggunakan produk kosmetik lokal untuk perawatan kulit mereka dibanding dengan produk kosmetik luar negeri. Wub Skin Beauty sebagai salah satu brand lokal yang menyediakan produk kosmetik berupa rangkaian produk body care dengan tujuan menjadi solusi untuk para wanita yang menginginkan perawatan kulit yang aman dan berkualitas tinggi dengan hasil nyata mencerahkan dan memutihkan kulit. Media komunikasi utama yang digunakan Wub Skin Beauty adalah Instagram dan Tiktok, namun penggunaan dan pemanfaatannya belum maksimal. Hasil wawancara dengan owner Wub Skin Beauty dan hasil survei online, ditemukan data yang relevan yang menyatakan bahwa brand Wub Skin Beauty membutuhkan strategi komunikasi yang efektif dalam rangka meningkatkan brand awareness. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan brand awareness Wub Skin Beauty adalah dengan melakukan pendekatan hubungan masyarakat dengan mengedukasi dan memperbaiki komunikasi yang terjalin di kanal media Wub Skin Beauty, mengadakan kegiatan humas serta memanfaatkan media non-connector. Khalayak sasaran: Demografis: perempuan, usia 17-28 tahun, status ekonomi dan sosial menengah ke atas, Geografis: domisili pulau Jawa, wilayah sasaran utama: Bandung, Jabodetabek, Surabaya, Psikografis: gaya hidup sehat dengan merawat kulit tubuh, memiliki ketertarikan pada merawat kulit tubuh, aktif menggunakan media sosial, mengikuti trend media sosi

Based on data from the Ministry of Industry in 2018, the cosmetic industry in Indonesia reached more than 760 companies, 95% of the national cosmetic industry came from the small and medium industry (IKM) sector. Supported by the national (local) cosmetic industry which has increased by 20%. The increase was based on the huge demand from the domestic and export markets in line with the trend of people starting to pay attention to use body care products. Based on the results of a survey conducted by Jakpat (2016), it was found that 64.71% of Indonesian women prefer to use local cosmetic products for their skin care compared to import cosmetic products. Wub Skin Beauty as a local brand that provides cosmetic products in the form of a series of body care products with the aim of being a solution for women who want safe and high-quality skin care with real results in brightening and whitening. The main communication media, Instagram and TikTok, have not been used optimally. Data from interviews with Wub Skin Beauty owners and online surveys, found relevant data stating that the Wub Skin Beauty brand requires an effective communication strategy to increase brand awareness. One of the solutions to increase brand awareness is to approach public relations by educating and improving communication on Wub Skin Beauty's media channels, holding public relations activities, and utilizing non-connector media. Target Audience: Demographic: woman, age 17-28 years old, economic and social status middle to upper, Geographic: domiciled in Java, main target areas: Bandung, Jabodetabek, Surabaya, Psychographic: healthy lifestyle by taking care of body skin, have an interest in taking care of body skin, actively use social media, follow the social media trends. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Habibi Azis
"Makalah ini membahas mengenai Strategi Marketing Public Relations sebagai upaya untuk meningkatkan brand awareness Meli Hotels International di Indonesia. Hal yang melatarbelakangi pelaksanaan strategi ini ialah untuk meningkatkan awareness dari Meli Hotels International di Indonesia ditengah ketatnya persaingan bisnis perhotelan di Indonesia. Terdapat 3 srategi MPR yang digunakan yakni pull, push, dan pass, di dalam masing-masing strategi terdapat berbagai kegiatan yang kemudian dianalisis dalam makalah ini.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalaah menganalisis masing-masing strategi MPR yang dilakukan oleh Meli Hotels International di Indonesia pada tahun 2017 yang bertujuan untuk meningkatkan tahapan brand awareness masyarakat dati brand unaware menjadi brand recognition.
Hasil analisis dari makalah ini ialah Meli Hotels International mengunakan ketiga strategi MPR. Strategi pull yang dilakukan ialah mengadakan special event yakni influencer engagement dan media trip. Berbagai publikasi seperti promosi harga dan pelayanan terbaru disebarkan ke media sebagai strategi push. Pada strategi pass pemilihan brand awareness dilakukan untuk membentuk persepsi khalayak akan Meli Hotels International.

This paper discusses the Marketing Public Relations Strategy as an effort to raise the brand awareness of Meli Hotels International in Indonesia. The thing behind the implementation of this strategy is to increase awareness of Meli Hotels International in Indonesia amidst the tight competition of hotel business in Indonesia. There are 3 MPR strategies such as pull, push, and pass, in each strategy there are various activities which are then analyzed in this paper.
The purpose of writing this paper is to analyze each MPR strategy undertaken by Meli Hotels International in Indonesia in 2017 which aims to increase the stages of brand awareness of the public from brand unaware to brand recognition.
The analysis of this paper is Meli Hotels International using the three MPR strategies. The pull strategy is to hold special event that is influencer engagement and media trip. Various publications such as price promotions and the latest services are distributed to the media as a push strategy. On the pass strategy the selection of brand awareness is done to shape the audience perception of Meli Hotels International.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Misela Permatasari Dewi
"Merek merupakan simbol yang merepresentasikan perusahaan. Memiliki merek yang dikenal dengan baik oleh konsumen menjadi tujuan utama didirikannya perusahaan. Kesuksesan dalam mengonstruksi kesadaran tentang merek pada konsumen akan memengaruhi pemasukan dari perusahaan. Berbanding lurus dengan ketatnya persaingan antar satu merek dengan merek lainnya, riset pasar tentang kepuasan konsumen terhadap merek penyedia jasa atau produk terus berkembang. Humas pemasaran dapat memengaruhi kepekaan kepada sebuah merek yang kerap berganti secara cepat. Strategi Marketing Public Relation dan elemen komunikasi pemasaran dari Integrated Marketing Communication memengaruhi peningkatan kesadaran merek (brand awareness).

Brand is a symbol that represent a company. Having well known brand is one of the reason why the company being build up. To reach a successful in constructing awareness about brand to the costumers will increase company income. Coherence with a tight competition with another brands, market research about costumers satisfaction to services company or product keep developing. Marketing Public Relation in this case can affect awareness through changing brand in a small amount of time. Significant Strategy on Marketing Public Relation and marketing communication elements in Integrated Marketing Communication will increase awareness to the brand it self."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Minarsha Atina Malik
"Kemajuan teknologi telah menjadikan media sosial sebagai sebuah sarana komunikasi yang baru dan mumpuni. Saat ini, perusahaan ataupun organisasi tidak lagi dapat hanya mengandalkan media tradisional untuk menjangkau audiens mereka, tidak terkecuali untuk komunitas. Penting bagi komunitas untuk berhubungan secara aktif dengan audiens mereka melalui media sosial, agar dapat mencapai brand awareness yang diinginkan. Penelitian ini membahas tentang strategi penggunaan penggunaan media sosial, khususnya Instagram sebagai sarana untuk meningkatkan brand awareness Garuda not Yet sebagai komunitas hobi. Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan melalui wawancara daring dengan presiden dan pengelola media sosial komunitas tersebut, juga melalui analisis halaman media sosial dari komunitas tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa Garuda not Yet menggunakan Instagram sebagai platform satu-satunya untuk pemasaran media sosial mereka. Klasifikasi konten yang ada dalam Instagram mereka terbagi menjadi enam, yaitu: Konten informatif, konten mendidik, konten dokumentasi, konten pernyataan resmi komunitas, konten tambahan, serta konten live bulanan Instagram mereka. Masing-masing jenis dari konten tersebut memiliki tujuan yang saling melengkapi satu sama lain, dengan sasaran akhir meningkatkan brand awareness dari Garuda not Yet sebagai komunitas.

The advances in technology have made social media a new and powerful medium for communications. Nowadays, companies or organizations can no longer rely solely only on traditional media to reach out to their audience, and it is no exception for communities. It is crucial for communities to actively engage with their audience through social media, in order to reach the desired brand awareness. This research studies the strategies for the use of social media, more specifically Instagram as a platform to raise Garuda not Yet’s brand awareness as a hobby community. The data collection for this research was done through online interviews with the community’s president & social media handler, and through analysis of the community’s social media page. The research has found that Garuda not Yet uses Instagram as their only social media marketing platform. Classifications of the daily contents on their Instagram can be divided into six categories, namely: Informative content, educational content, documentation content, community’s official statement content, extra contents, and also their monthly Instagram live content. Each type of the contents has their own objectives that complements each other, with the ultimate goal of increasing brand awareness of Garuda not Yet as a community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rayshofi Nadira Rais
"Strategi social media marketing dalam membangun brand awareness brand kosmetik di kalangan perempuan Generasi Z di Indonesia. Luxcrime telah berhasil membangun brand awareness secara efektif melalui platform social media TikTok pada konten video yang menarik dan relevan seperti tutorial makeup, interaksi dengan audiens, kolaborasi dengan influencer, dan penggunaan filter TikTok yang inovatif. Pada strategi social media marketing Luxcrime didasarkan pada lima dimensi yaitu entertainment, interaction, tendiness, customization, dan word of mouth, dengan fokus pada interaction dan trendiness. Metode penelitian yang digunakan adalah Analisis isi kuantitatif dan kualitatif. Hasil analisis dari Kualitatif dan Kuantitatif temuan ini secara khusus mendiskusikan strategi social media marketing berfokus pada interaksi dengan audiens sehingga dapat disimpulkan temuan ini menunjukkan bahwa strategi social media marketing yang efektif bagi brand kosmetik untuk perempuan generasi Z harus berfokus pada interaksi dengan audiens, mengikuti tren saat ini, dan menggunakan bahasa yang tren dan relevan dengan target pasar.
The social media marketing strategy in building brand awareness for a cosmetics brand among Generation Z women in Indonesia. Luxcrime has successfully built brand awareness effectively through the TikTok social media platform with engaging and relevant video content such as makeup tutorials, audience interaction, influencer collaborations, and innovative use of TikTik filters. Luxcirime’s social media marketing strategy is based on five dimensions: entertainment, interaction, trendiness, customization, and word of mouth , with a focus on interaction and trendiness. The research method used is quantitative and qualitative content analysis. The results of the qualitative and quantitative analysis specifically discuss social media marketing strategies focusing on audience interaction, thus concluding that effective social media strategies for cosmetics brands targeting Generation Z women should focus on audience interaction, following current trends, and using language the is trendy and relevant to the target market."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"the present study provides a comparative description on brand awareness, brand association, brand perceived quality and consumer layality between NU Green Tea and Sosro Green Tea...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11 12   >>