Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kezia Radtu Shania
"Profil Perusahaan Lassy Beauty adalah salah satu brand jasa kecantikan di Jakarta yang didirikan sejak 2018. Lassy Beauty berada dalam klasifikasi salon dengan layanan lengkap. Brand ini menawarkan sekitar 78 jenis jasa, yang terdiri dari perawatan rambut, kulit kepala, bulu mata, wajah, badan, kuku, dan penghilang bulu. Penggunaan jasa tersebut dapat dilakukan konsumen dengan cara mendatangi langsung lokasi studio atau dengan melakukan layanan panggilan ke rumah. Bentuk pemasaran yang dilakukan oleh Lassy Beauty sampai saat ini adalah pengelolaan media sosial, pemasangan Instagram Ads, dan penggunaan promosi diskon. Analisis Situasi Hasil analisis internal menunjukkan bahwa Lassy Beauty menawarkan jasa kecantikan yang sangat lengkap dan memberikan opsi untuk konsumen dalam menggunakan jasanya, namun Lassy Beauty belum mengomunikasikan keunikan tersebut secara maksimal pada kanal komunikasinya. Sedangkan, dari analisis eksternal, Lassy Beauty sebagai salah satu brand jasa kecantikan memiliki peluang yang tinggi pada pasar perempuan Indonesia. Hal tersebut disebabkan karena perempuan Indonesia telah memiliki kebiasaan menggunakan jasa kecantikan sejak remaja. Namun, Lassy Beauty dihadapkan dengan sebuah tantangan terkait kekhawatiran penggunaan jasa kecantikan akibat keadaan pandemi COVID-19. Rumusan Masalah Lassy Beauty memiliki permasalahan utama terkait komunikasi pemasaran dalam bentuk rendahnya brand awareness oleh khalayak sasaran. Khalayak sasaran juga belum mengetahui diferensiasi Lassy Beauty dari brand lainnya pada kategori jasa sejenis. Tujuan 1. Meningkatkan kesadaran khalayak sasaran mengenai keberadaan Lassy Beauty; 2. Menciptakan positioning untuk Lassy Beauty pada benak khalayak sasaran dengan cara mengomunikasikan diferensiasi Lassy Beauty dari kompetitor. Khalayak Sasaran 1. Demografis: perempuan berusia 18 sampai 25 tahun, mahasiswa dan pegawai, dan tergolong dalam SEC Middle-Upper. 2. Geografis: berdomisili di Jadetabek, khususnya Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan. 3. Psikografis: peduli dengan penampilan fisik, senang bersosialisasi, beauty-enthusiast, dan experience-seeker. 4. Perilaku: menggunakan jasa kecantikan sebagai rutinitas dalam merawat diri maupun sebagai hiburan, menggunakan media online dan media sosial secara aktif, dan melakukan variety-seeking. Program Program kampanye ‘Cherish Beauty Without Worries’ telah disusun berdasarkan model perilaku konsumsi AISAS untuk menjawab masalah yang dimiliki Lassy Beauty terkait brand awareness. Program kampanye ini memiliki beberapa kegiatan, yaitu: pemasangan iklan pada media sosial, pengadaan kerja sama dengan KOL, pengoptimalan media sosial dengan tiga konten utama (konten “Beauty Anywhere, Anytime!”, “Beauty of Any Kind!”, dan hygiene), peluncuran website, pemanfaatan WhatsApp Business, dan pengadaan giveaway untuk mendorong produksi ulasan. Pesan Kunci “Lassy Beauty menyediakan pengalaman tanpa rasa khawatir dimanapun dan kapapun dalam menjaga dan menghargai kecantikan luar dan dalam dirimu.” Jadwal Januari – Juni 2022. Anggaran Rp23.539.371 untuk enam bulan. Evaluasi Input: memastikan setiap kegiatan terlaksana sesuai dengan perencanaan; Output: memantau dan memastikan secara rutin setiap pelaksanaan kegiatan; Outcome: memeriksa dan mengevaluasi hasil dan dampak dari setiap pelaksanaan kegiatan.

Profil Perusahaan
Company Profile Lassy Beauty is a beauty service brand from South Jakarta that was founded in 2018. Lassy Beauty is classified as a full-service salon. This brand has around 78 kinds of services, from hair, scalp, eyelash, face, body, nail, to hair removal treatments. Consumers can use these services by going directly to the studio location or by ordering home service. The channels of marketing used by Lassy Beauty are social media, Instagram Ads, and discount promotions. Situation Analysis The result of the internal analysis shows that Lassy Beauty offers a variety of beauty services and provides location options for consumers, but Lassy Beauty has not communicated this uniqueness optimally on its communication channel. Meanwhile, from external analysis, Lassy Beauty as a beauty service brand has a high opportunity in the Indonesian women's market. It is because Indonesian women have had the habit of using beauty services since a young age. However, Lassy Beauty faced a challenge related to concerns about using beauty services due to the COVID-19 pandemic. Problem Statement Lassy Beauty has a problem related to marketing communication in the form of low brand awareness by the target audience. The target audience also does not know the uniqueness of Lassy Beauty compared to brands with similar services. Goals 1. Increasing awareness from the target audience regarding the existence of Lassy Beauty; 2. Creating a positioning for Lassy Beauty in the target audience's mind by communicating Lassy Beauty's differentiation from competitors. Target Audience 1. Demographic: women aged 18 to 25 years old, students and employees, and belonging to the SEC Middle-Upper. 2. Geographic: domiciled in Greater Jakarta, particularly South Jakarta and South Tangerang. 3. Psychographic: cares about physical appearance, likes to socialize, beauty-enthusiast, and experience-seeker. 4. Behavior: using beauty services as a self-care routine and as an entertainment, using online media and social media actively, and do variety-seeking. Program The 'Cherish Beauty Without Worries' campaign program has been developed based on the AISAS consumption behavior model to answer Lassy Beauty's problem related to brand awareness. This campaign program has several activities, i.e.: advertising on social media, establishing cooperation with KOL, optimizing social media with three main contents (“Beauty Anywhere, Anytime!”, “Beauty of Any Kind!”, and hygiene content), website launch, use of WhatsApp Business, and perform giveaway activity to encourage review production. Key Message “Lassy Beauty provides a worry-free experience anywhere and anytime to cherish your inner and outer beauty.” Schedule January – June 2022. Budget Rp23.539.371 for six months. Evaluation Input: ensure that every activity is executed according to the plan; Output: monitor and ensure routinely every activity implementation; Outcome: examine and evaluate the results and impacts of each activity implementation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzia Ratna Furi
"Munculnya kesadaran merek karena adanya periklanan merupakan hal yang dapat mempengaruhi proses keputusan pembelian sebagaimana yang diharapkan para pemasang iklan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat kesadaran merek yang dimiliki oleh para penumpang kereta Commuter Line sebagai media iklan outdoor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 120 penumpang kereta dengan analisa statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penumpang kereta mencapai kesadaran merek pada tingkat dimensi brand recognition.dan belum mencapai dimensi brand recall secara maksimal.

The emerging of brand awareness on consumer?s perception because of the ads is the goal of the advertiser. The objective of this research is to measure the level brand awareness of the train?s passenger since the train is the outdoor-advertising media. This research applied quantitative approach by distributing questionnaire to 120 train?s passenger with descriptive statistic analysis. The result of this research proves that the train?s passenger has the brand recognition level and they haven?t entered the brand recall level.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S55558
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ony Avrianto Jamhari
"Studi ini bertujuan untuk untuk mengetahui gambaran ekuitas merek Universitas Bina Nusantara secara umum dan Program Internasional Universitas Bina Nusantara secara khusus yang dilakukan dengan cara menganalisa posisi kekuatan merek tersebut di tengah universitas lain serta memberikan alternatif strategi komunikasi pemasaran dalam usaha meningkatkan ekuitas merek tersebut.
Kornunikasi pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan ekuitas merek. Hal ini disebabkan karena kesuksesan pesan merek akan membangun citra ekuitas merek yang positif di mata konsumen.
Dalam penelitian ini data diperoleh melalui survey yang dilakukan pada bulan Juni sampai Juli 2005. Hasil dari survey ini diuji dengan mengunakan metode cross sectional analisis, correspondence analisis, serta CHAID analisis dengan software SPSS.
Hasil penelitian ini menunjukkan ekuitas merek Universitas Bina Nusantara cukup tinggi. Hal ini terlihat dari brand awareness Universitas Bina Nusantara yang cukup tinggi dan Universitas Bina Nusantara menjadi Top of Mind dari universitas lainnya. Selain itu tingkat loyalitas serta kepnnasan responden juga tinggi terhadap Universitas Bina Nusantara.
Sedangkan ekuitas Program Internasional Bina Nusantara juga cukup tinggi. Hal ini terlihat dari brand awareness Program Internasional Universitas Bina Nusantara yang cukup tinggi, tingkat loyalitas responden yang tinggi serta kepuasan responden yang tinggi.
Dari hasil analisa ini dapat disimpulkan bahwa secara umum baik Universitas Bina Nusantara maupun Program Internasional Universitas Bina Nusantara mempunyai ekuitas yang tinggi dimata para pengguna jasa pendidikan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T14426
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriyani Tri Widilistiani
"Persaingan informasi dalam aktivitas promosi menjadi semakin jelas wujudnya serta semakin tipis batasannya. Teori dan praktek yang terjadi di sektor informasi terbukti dapat berjalan seiring dengan perkembangan teknologi. Efektivitas sarana promosi diukur sama-sama dengan perangkat instrumen yang sama. Penunjukkan responden sebanyak 90 yang termasuk konsumen potensial dari FPDSavills. Penunjukkan sampel didasarkan pada metode acak bertujuan dengan dasar pertimbangan segi kepraktisan dan kendala waktu yang ada.
Untuk menganalisa kebijakan bauran promosi di FPDSavills dan proses pelayanan jasa pemasaran Apartemen Plaza Senayan terhadap Brand Awareness konsumen, dipakai metode deskriptif dan korelasional dengan regresi sederhana, korelasi sederhana dan berganda.
Dari hasil penelitian didapat bahwa secara deskriptif bauran promosi dan pelayanan ada pengaruh terhadap brand awareness. Dengan metode korelasi didapat koefisien korelasi dari bauran promosi lebih rendah dari koefisien korelasi dari variabel pelayanan. 1.2 (koefisien determinasi) menyarankan bahwa semakin tinggi koefisien determinasi berarti total variance dari variabel dependent dapat dijelaskan dan variabel independent menjelaskan adanya proporsi yang tinggi pada variabel dependent. Dengan analisa teknik regresi sederhana, maka pelayanan memberikan kontribusi yang besar dibandingkan dengan bauran promosi terhadap brand awareness.
Lebih lanjut, bauran promosi dan pelayanan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap brand awareness konsumen in Apartemen Plaza Senayan. Bauran promosi dan pelayanan juga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap brand awareness dengan menggunakan uji signifikansi dan didapat bahwa ada pengaruh positif dan signifikan dari semua variabel terhadap variabel dependent, dengan demikian hipotesis bahwa Bauran Promosi dan Pelayanan mempunyai pengaruh positif terhadap Brand Awareness konsumen dapat diterima. Dengan demikian, berdasarkan penelitian ini, bauran promosi harus lebih ditingkatkan lagi, kualitas pelayanan dapat juga ditingkatkan lagi untuk membuat konsumen puas dan lebih menarik serta secara komprehensif.

The Influence of Promotional Mix and Service toward Brand Awareness (Case Study Marketing Service in Plaza Senayan Apartment)Information competitions in promotional activities become very clear and no more compromises in its limit. What was happened in theory and practice, in information sector, they flow together with the technology development. The effectiveness of promotion tools are all reflected and measured with same instrument tools. The chosen respondent of 90 people which include the potential consumer from FPDSavills. The appointed sample is based on random sampling which aim to considerate the effectiveness and the time efficiency.
In order to analyze the promotional mix in FPDSavills and the marketing service process in Plaza Senayan Apartment toward consumer's Brand Awareness, descriptive method is used and correlation with simple regression, simple and multiple correlation .
The final result of this research, descriptively, promotional mix and service have influence toward brand awareness. With correlation method, the elation coefficient of promotional mix is lower than correlation coefficient of service. r2 suggest that the higher coefficient determination means that total variance of dependent variable explained and Independent variables explain high proportion of variance within the dependent variable. With simple regression technique, promotional mix and service, give positive contribution and significance to brand awareness. Furthermore, promotional mix and service have positive influence toward consumer's brand awareness in Plaza Senayan Apartment.
Promotional mix and service also have positive influence and significance to consumer's brand awareness using significance test and that there is positive influence and significance from all variable toward dependent variable, therefore the hypothesis can be accepted. Furthermore, based on this research promotional mix should be advanced, service quality can be more upgrade to satisfy and make consumer more attracted comprehensively.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Razmayani Zain
"Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat awareness nasabah terhadap merek PermataBank Syariah, pengaruh faktor product quality dan service quality terhadap tingkat brand awareness nasabah terhadap merek Permata Bank Syariah dan hubungan faktor demografi terhadap tingkat brand awareness. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan kuesioner dengan teknik analisa deskriptif statistik dan analisa regresi linier berganda, terhadap 100 responden nasabah PermataBank Syariah di DKI Jakarta.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat awareness nasabah terhadap merek PermataBank Syariah berada pada posisi brand recall. Variabel independen product quality dan service quality memiliki pengaruh yang signifikan terhadap brand awareness pada level 0.05. Pengaruh yang diberikan oleh masing-masing variabel tersebut adalah positif dimana setiap peningkatan variabel product quality dan service quality akan meningkatkan brand awareness.

The objective of this research is to measure brand awareness, the correlation between product & service quality to brand awareness, and demographic factors to brand awareness. The result of the research was based on questioner with the analyst technique of descriptive statistics and multiple linear regression, collected from 100 respondents of PermataBank Syariah 's customers in DKI Jakarta.
Based on the research, PermataBank Syariah has a brand recall from its customer. All independent factors, both product quality and service quality gives significant influence to its brand awareness, in 0.05 level. The increasing of all factors shall influence the value of brand awareness."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20678
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Al Muhajjir
"Penelitian ini menguaikan proses pembentukan brand awareness menggunakan formulasi Integrated Marketing Communication, beserta persyaratan ideal pemanfaatan saluran-saluran komunikasi, pada perusahaan jasa asuransi yang brand awareness nya rendah dan mempunyai masalah kredibelitas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus pada dua perusahaan jasa asuransi di Jakarta.
Hasil penelitian menguraikan proses pembentukan brand awareness dimulai dari sasaran brand awareness yangdituju, hingga penyusunan IMC yang mendukung faktor penunjang brand awareness. Selain itu ditemukan persyaratan ideal penerapan IMC pada kegiatan komunikasi pemasaran jasa asuransi.

This study describes the process of creating brand awareness by using the formulation of Integrated Marketing Communications, along with the requirements of the ideal utilization of communication channels of life insurance company that the commodity currently still has rather low brand awareness and have credibility problems. This study uses a qualitative case study on two insurance companies in Jakarta.
The results of the study outlines the process of brand awareness creation, starting from the intended target brand awareness to the formulation of Integrated Marketing Communications strategy, which became a major contributory factor creating brand awareness. Hence, on this study there is also the ideal requirement of the application of Integrated Marketing Communications on life insurance communication activities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42316
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrika Widharini Widyaka
"Museum merupakan organisasi non-profit yang membutuhkan pengunjung sehingga perlu melakukan kegiatan pemasaran. Museum kini bukan lagi sekadar tempat penyimpanan benda-benda kuno yang pasif, melainkan sebagai sarana bermain dan belajar interaktif bagi semua kalangan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kesenjangan (gap analysis) antara persepsi konsumen dan persepsi manajemen terkait kesadaran merek (brand awareness) museum yang dilihat dari enam elemen komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing communication), yaitu: periklanan (advertising), hubungan masyarakat (public relations), penjualan personal (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), pemasaran langsung (direct marketing), pemasaran internet (internet marketing).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif agar mampu memahami secara mendalam mengenai strategi komunikasi pemasaran terpadu dengan terlibat langsung dengan museum sebagai subjek penelitian. Paradigma post-positivism juga digunakan untuk mengungkapkan asumsi mengenai adanya gap pada strategi komunikasi pemasaran museum, antara pihak manajemen dan pengunjung museum. Gap-gap tersebut ditemukan dari hasil triangulasi dalam melakukan analisis data, yang dilakukan dengan cara melakukan korelasi dengan teori dan konsep yang digunakan, kemudian disajikan dalam bentuk narasi deskriptif agar lebih mudah dipahami. Setelah itu, dianalisis menggunakan open, selective, axial coding. Gap yang ditemukan dalam strategi komunikasi pemasaran dapat diminimalisir dengan cara melakukan evaluasi terbuka, demi menjangkau masyarakat yang lebih luas.

Museum is a non-profit organization that needs visitors so it needs to do marketing activities. The museum is now no longer just a passive storage of ancient objects, but as a means of interactive learning and play for all people. This research was conducted to analyze the gap between consumer perceptions and management perceptions related to brand awareness seen from six elements of integrated marketing communication, namely: advertising, public relations, personal selling, sales promotion, direct marketing, internet marketing.
This study uses a qualitative approach to be able to understand deeply about integrated marketing communication strategies by directly engaging with museums as research subjects. The post-positivism paradigm is also used to express assumptions about gaps in the museum's marketing communication strategy, between management and museum visitors. These gaps are found from the results of triangulation in conducting data analysis, which is done by correlating with the theories and concepts used, then presented in the form of descriptive narrative to make it easier to understand. After that, analyzed using open, selective, axial coding. The gap found in marketing communication strategies can be minimized by conducting open evaluations, in order to reach the wider community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T55379
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Billy Koesoemadinata
"Sejak tahun 2000-an, terdapat alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) bagian dari layanan keuangan yang kian meningkat penggunaannya, atau juga dikenal sebagai uang elektronik. Faktor-faktor peningkatan penggunaan diketahui didapat dari eksternal uang elektronik seperti program pemerintah dan kemudahan penggunaan. Faktor internal uang elektronik seperti brand equity diketahui belum cukup kuat. Diduga, hal tersebut terjadi karena tidak adanya faktor pembeda, minimnya pengetahuan akan brand, atau tidak adanya respon terhadap upaya pemasaran. Sementara itu, upaya komunikasi pemasaran sudah dan sedang dilakukan, antara lain iklan dan promosi. Tesis ini meneliti dampak upaya komunikasi iklan dan promosi terhadap brand awareness dan brand association dari uang elektronik. Uang elektronik yang diteliti adalah OVO, dengan sample sebanyak 100 orang menggunakan cluster sampling berdomisili di pulau Jawa, dengan 2 tahap berupa penyaringan usia generasi millennial dan random. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan 4 variabel, berupa 2 variabel independen (konten periklanan dan promosi penjualan), 1 variabel intervening (brand awareness), dan 1 variabel dependen (brand association). Dari penelitian diketahui konten periklanan dan promosi penjualan memiliki pengaruh signifikan terhadap masing-masing brand awareness dan brand association. Ketika digabungkan untuk menganalisis pengaruh konten periklanan, promosi penjualan, brand awareness sekaligus terhadap brand association, nilai pengaruh konten periklanan dan promosi penjualan berkurang namun pengaruh brand awareness bertambah.

Since the 2000 era, there's card based payment system, part of banking services, which its use increasing nowadays. The system also known as electronic money. Reasons of increasing use such as external reasons - government program and ease of use. No internal factors such as brand equity that strong enough. It is supposed to happened because of no differentiation, low brand knowledge, or no responses to marketing efforts. Meanwhile, any marketing and communication effort was and is still going, i.e. advertisement and promotion. This thesis' objective is to research the effect of communication effort of advertisement and promotion to brand awareness and brand association of electronic money. The electronic money in research is OVO, with sample consist of 100 people using cluster sampling area of Java island origin, with 2 stages of millennials filtering, then random. The research uses quantitative approach with 4 variables; 2 independent variables (advertisement content and sales promotion); 1 intervening (Brand awareness); and 1 dependent (Brand association). By using multiple linear regressions and path analysis. The research resulted that advertisement content and sales promotion has significant effects to each of brand awareness and brand association. When it combined to analyze the effect of 2 variabels and 1 intervening to dependent variables, the regression coefficient adds, while sales promotion and advertisement content's regression coefficient lessen."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melati Oktaviana Lestyan Putri
"Digitalisasi pada era ini sudah merambah ke pangsa jual beli online melalui
aplikasi, dengan banyaknya kompetitor maka lokapasar yang bersaing di
Indonesia harus pintar mencari peluang dan memiliki ide-ide yang kreatif.
Shopee salah satu dari lokapasar online yang bersaing dengan lokapasar lainnya
untuk mengakusisi konsumen pria dengan usia milenial, hal ini dikarenakan
peminatnya masih dalam lingkup gender wanita. Shopee mencoba melakukan
melalui strategi iklan dan sponsorship pada event sepak bola Indonesia untuk
meningkatkan kesadaran merek dan citra merek Shopee di kalangan konsumen
pria. Tesis ini akan membahas seberapa besar pengaruh dari strategi yang
dilakukan oleh Shopee. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitati
dengan jumlah responden sebanyak 180 orang pria dengan rentang usia milenial
yaitu 20-34 tahun. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa masing-masing
variabel pesan iklan dan variabel sponsorship memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel kesadaran merek maupun citra merek. Hasil ini juga diharapkan
menjadi acuan untuk penelitian berikutnya serta evaluasi bagi pemegang merek
tersebut.

Digitalization in this era has penetrated into the online buying and selling market
through applications, with so many competitors, competing local markets in
Indonesia must be smart in looking for opportunities and have creative ideas.
Shopee is one of the online marketplaces that compete with other markets to
acquire millennial male consumers, this is because the enthusiasts are still in the
female gender sphere. Shopee tries to do this through advertising and sponsorship
strategies at Indonesian football events to increase brand awareness and Shopee
brand image among male consumers. This thesis will discuss how much
influence Shopee's strategy has. The approach used is a quantitative approach
with 180 male respondents with a millennial age range of 20-34 years old. The
results of this study indicate that each advertising message variable and
sponsorship variable has a significant effect on brand awareness and brand image
variables. These results are also expected to become a reference for further
research and evaluation for these brand holders.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Era Susanti
"Tesis ini membahas pengaruh brand equity terhadap keputusan pembelian dengan menggunakan J.Co Donuts & Coffee. Penelitian ini menggunakan descriptive research design dengan metode survey (kuesioner) yaitu yang dilakukan terhadap pelanggan J.Co Donuts & Coffee di wilayah Jakarta. Teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling yaitu menggunakan convenience sampling.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa brand awareness tidak mempengaruhi brand image, brand satisfaction, dan brand trust J.Co Donuts& Coffee. Brand awareness juga tidak mempengaruhi konsumen dalam melakukan current purchase namun brand awareness mempengaruhi future purchase. Brand image J.Co Donuts & Coffee tidak mempengaruhi current purchase tetapi mempengaruhi future purchase. Brand image J.Co Donuts & Coffee berpengaruh positif dalam terhadap brand satisfaction dan juga mempengaruhi brand trust. Brand satisfaction tidak berpengaruh positif terhadap brand attachment. Tetapi apabila brand attachment sudah dapat berpengaruh secara positif, maka pelanggan J.Co Donuts & Coffee akan memutuskan melakukan pembelian terhadap merek ini baik untuk current maupun future purchase. Current purchase yang dilakukan oleh pelanggan J.Co Donuts & Coffee akan berpengaruh positif terhadap future purchase.

The focus of the thesis is about influences of brand equity to buying decision using J.Co Donuts & Coffee. The research is implementing descriptive research design using survey method which used to J.Co Donuts & Coffee customers in Jakarta. Non probability sampling is used as sampling technique which is convenience sampling.
The result of this research shows that brand awareness has not a positive effect on J.Co Donuts & Coffee?s brand image, brand satisfaction and brand trust. Brand awareness has no positive effect on current purchase but has a positive effect on future purchase. J.Co Donuts & Coffee's brand image has no positive effect on current purchase but has a positive effect on future purchase. J.Co Donuts & Coffee's brand image has a positive effect on brand satisfaction and brand trust. Brand satisfaction has no positive effect on brand attachment. Thus, if brand attachment has already have a positive effect then J.Co Donuts & Coffee?s customer will decide to make purchases of the brand whether for current nor future. Current purchase made by J.Co Donuts & Coffee?s customer will have a positive effect on future purchase."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25401
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>