Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chriselda Armani
"

Profil Perusahaan

LPS Kharisma adalah sebuah Lembaga kursus olah vokal yang berlokasi di wilayah Jakarta Timur, Indonesia. Di bawah naungan Ibu Hj. Fitriningsih, S.pd, LPS Kharisma telah berdiri sejak 1995 hingga saat ini. Pada awal mula beroperasi, LPS Kharisma menyediakan berbagai layanan kursus seni. Namun seiring berjalannya waktu, kini LPS Kharisma lebih mempersempit dirinya menjadi hanya Lembaga kursus olah vokal saja. LPS Kharisma hingga saat ini hanya berdiri di satu lokasi dan tidak mendirikan cabang lainnya di lokasi mana pun. Mengingat sistem kepemilikannya merupakan milik keluarga, maka kegiatan operasional LPS Kharisma secara keseluruhan dilakukan secara bersama-sama oleh anggota keluarga mereka. Walaupun begitu, LPS Kharisma memiliki tim pengajar beranggotakan lima orang yang cukup mumpuni di bidangnya, sejak tahun 1990-an, LPS Kharisma telah berhasil "mencetak" penyanyi yang berkualitas, seperti Rio Febrian, Giovanni, dan masih banyak lagi. Tak hanya itu, sejak tahun 2011, LPS Kharisma telah secara rutin melatih kontingen solo vokal DKI Jakarta tingkat SMA dalam kompetisi tahunan berskala nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yaitu FLS2N (Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional). Dari segi infrastruktur gedung, LPS Kharisma sendiri terlihat kurang merawat serta memperhatikan estetika gedung mereka. Akan tetapi, sejak terjadinya diskusi dengan pemilik LPS Kharisma per November 2018, LPS Kharisma telah melaksanakan sejumlah upaya dalam proses revitalisasi gedung mereka. Hal ini menyebabkan terjadinya ketersinambungan antara keberlangsungan program ini dengan keterlibatan LPS Kharisma dalam pelaksanaannya.

Analisis Situasi

Strength

  • Prestasi murid Jeserta alumni LPS Kharisma dari tahun ke tahun terus konsisten, sehingga hal ini dapat dijadikan sebagai USP (Unique Selling Point) LPS Kharisma yang dapat diolah ke dalam rangkaian brand strategy.
  • Lokasi yang strategis, karena berada di wilayah Jakarta. Hal ini dapat menjadi USP LPS Kharisma.

Weakness:

  • Tidak memiliki konsep branding yang terencana secara matang sejak awal, sehingga LPS Kharisma mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan komunikasi dengan target khalayak mereka, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
  • Tidak adanya perencanaan komunikasi pemasaran setidaknya dalam kurun waktu lima tahun terakhir, sehingga exposure LPS Kharisma terhadap target khalayak rendah.
  • Selain tim pengajar, tidak terdapat struktur organisasi yang jelas pada LPS Kharisma, mengingat LPS Kharisma merupakan badan usaha milik kelurga, sehingga agar tetap bisa bersaing dengan kompetitor, LPS Kharisma memerlukan perencanaan komunikasi pemasaran yang praktis dan efektif agar bisa tetap dilaksanakan walaupun hanya dikerjakan oleh sumber daya manusia yang jumlahnya sangat terbatas.

Opportunity:

  • Pemilik LPS Kharisma memiliki koneksi orang-orang (networking) yang cukup luas, sehingga LPS Kharisma dapat mengoptimalkan output dan outcome program humas pemasaran ini dengan cara menyebarluaskan konten komunikasi kepada networking LPS Kharisma, serta dengan meminta bantuan mereka untuk menyeberluaskan kembali konten-konten tersebut kepada orang-orang yang mereka kenal melalui jaringan media sosial yang mereka miliki.

Threat:

  • Kompetitor-kompetitor yang telah lebih dulu memiliki perencanaan program pemasaran yang cukup baik. Purwacaraka Music Studios, Sanggar KBL, dan MSI School telah berhasil melakukan brand strategy yang sangat baik sehingga tingkat brand awareness kompetitor kompetitor tersebut lebih tinggi dibandingkan LPS Kharisma.

Pernyataan Masalah

LPS Karisma tidak memiliki brand strategy sebagai fondasi dasar dalam kegiatan komunikasi pemasaran

Usulan Program

  • Brand Narrative
  • Brand Look
  • Digital Interface
  • Video Company Profile

Tujuan Program

  • Memenuhi salah satu dari ketiga atribut brand reputation menurut Herbig dan Milewicz (1995), yakni keahlian pemasaran
  • Memenuhi efektifitas pesan
  • Meningkatkan brand awareness

Khalayak sasaran

Pelajar berusia 13-16 tahun yang berdomisili di Jabodetabek yang memiliki akun instagram, gemar beryanyi tetapi tidak memiliki pengalaman manggung, mempertimbangan harga dan kualitas, dan menyukai hal dan pengalaman baru

Pesan Kunci

Memperkenalkan kembali LPS Kharisma dengan wajah baru dan semangat baru

Anggaran

Rp1.150.000,00

Evaluasi

  • Monitoring tahap proses
  • Evaluasi tahap output
  • Evaluasi tahap outcome


Company Profile

LPS Kharisma is a vocal training institute located in the East Jakarta region, Indonesia. Under the auspices of Mrs. Hj. Fitriningsih, S.pd, LPS Kharisma has been established since 1995 until now. At the beginning of its operation, LPS Kharisma provides a variety of art course services. But over time, now LPS Kharisma narrows itself down to being the only vocal course Institute. LPS Kharisma until now only stands in one location and does not set up another branch in any location. Since the ownership system is owned by the family, the operational activities of LPS Kharisma as a whole are carried out jointly by their family members. Even so, LPS Kharisma has a teaching team of five people who are quite qualified in their fields. since the 1990s, LPS Kharisma has managed to "print" quality singers, such as Rio Febrian, Giovanni, and many more. Not only that, since 2011, LPS Kharisma has routinely trained the contingent of high school DKI Jakarta vocal solo in an annual national competition organized by the Ministry of Education and Culture, namely FLS2N (National Student Art Festival and Competition). In terms of building infrastructure, LPS Kharisma itself looks less caring and takes care of the aesthetics of their building. However, since the discussion with the owner of LPS Kharisma as of November 2018, LPS Kharisma has carried out a number of efforts in the process of revitalizing their building. This led to a continuation between the sustainability of this program and the involvement of LPS Kharisma in its implementation.

Situation Analysis

Strength:

  • “The achievements of students and alumni of LPS Kharisma from year to year continue to be consistent, so that this can be used as USP (Unique Selling Point) LPS Kharisma which can be processed into a series of brand strategies.
  • Strategic location, because it is in the Jakarta area. This can be the USP LPS Kharisma.

Weakness:

  • Do not have a well-planned branding concept from the start, so LPS Kharisma has difficulty in carrying out communication activities with their target audience, both in the short and long term.
  • There is no marketing communication planning in at least the last five years, so that the exposure of Charity LPS to the target audience is low.
  • In addition to the teaching team, there is no clear organizational structure at LPS Kharisma, considering that LPS Kharisma is a family-owned business entity, so in order to be able to compete with competitors, LPS Kharisma requires a practical and effective marketing communication plan so that it can be carried out even though very limited human resources.

Opportunity:

  • LPS Kharisma owners have extensive networking connections, so LPS Kharisma can optimize the output and outcome of this marketing public relations program by disseminating communication content to the LPS Kharisma network, and by asking for their help to redistribute the content to people they know through the social media networks they have.

Threat:

  • Competitors who already have a good marketing program planning. Purwacaraka Music Studios, Sanggar KBL, and MSI School have succeeded in doing a very good brand strategy so that the level of brand awareness of these competitors is higher than LPS Kharisma

Problem Statement

LPS Kharisma does not hace a brand strategy as a basic foundation in marketing communication activities

Program

  • Brand Narrative
  • Brand Look
  • Digital Interface
  • Video Company Profile

Goal

  • Meet one of the three attributes of brand reputation according to Herbig and Milewicz (1995), namely marketing expertice
  • Meet the success of the message
  • Increase brand awareness

Target Audience

Studemt, 13-16 years old, residing in Jabodetabek area, have an instagram social media account, love to sing but don't have much experience singin in public, consider price and quality, like the new things and experiences

Key Messages

Reintroducing LPS Kharisma with a new face and new spirit

Total Budget

Rp1.150.000,00

Evaluasi

  • Process stage
  • Output stage
  • Outcome stage
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pamela Livia
"

Profil Perusahaan

PT Nara Synergy Lingkugan atau biasa disebut dengan Nara Synergy merupakan lini bisnis profesional yang bergerak di bidang lingkungan. Nara Synergy berada di bawah naungan Yayasan Nara Kreatif yang didirikan oleh Nezatullah Ramadhan. Awalnya perusahaan ini bernama Nara Bepro, namun per Januari 2020 berganti nama menjadi Nara Synergy. Nara Synergy menawarkan pelayanan jasa berupa Waste Management Program, CSR Supporting Partner, Green Event Organizer, dan Environmental Consultant. Selain jasa, Nara Synergy juga menjual produknya yang berasal dari daur ulang kertas seperti: notebook, kalender, kartu nama, dan lain-lain. Selama menjalani bisnisnya, Nara Synergy bekerja sama dengan ibu-ibu dan istri petani di Cigudeg, Bogor, Yayasan Rumah Organik, Bank Sampah Indonesia dan Yayasan Nara Kreatif. Nara Synergy tidak hanya fokus pada isu lingkungan tetapi juga pada isu sosial karena keuntungan dari Nara Synergy mayoritas digunakan untuk menghidupi kegiatan sosial Nara Kreatif. 

Analisis Situasi

Kekuatan

  • Nara Synergy menjadikan Sustainable Development Goals (SDG’s)  sebagai acuan dalam menjalankan layanan-layanannya. 
  • Internal team yang kuat dan bersifat kekeluargaan 
  • Bisnis berbasis lingkungan dan sosial
  • Pemberdayaan komunitas dan anak asuh Nara Kreatif
  • Pernah berkolaborasi dengan komunitas dan influencer

Kelemahan

  • Kurang sumber daya manusia
  • Tidak aktif bersosial media
  • Engagement di sosial media rendah

Peluang

  • Berada di bawah naungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sehingga memiliki banyak networking
  • Bisnisnya didukung oleh UU No. 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah

Ancaman

  • Kompetitor yang sudah menjadi Top of Mind
  • Masih banyak masyarakat Indonesia yang belum peduli isu lingkungan dan sampah

Rumusan Masalah

Sulitnya mendapatkan informasi mengenai perusahaan dan program ataupun layanan yang disediakan serta meningkatkan brand awareness Nara Synergy.

Usulan Program

Program marketing public relations yang diusulkan untuk menjawab permasalahan Nara Synergy diberi nama “Nara Info”. Nara Info sendiri terbagi menjadi empat subprogram, yaitu:

  1. Website Official
  2. Social Media Activation
  3. Nara Synergy Goes to Office
  4. Webinar

Tujuan Program

Meningkatkan penyebaran informasi dan brand awareness dari Nara Synergy melalui marketing public relation.

Pesan Kunci

Program Nara Info ingin mengajak masyarakat maupun perusahaan untuk lebih peduli terhadap isu sampah dan isu lingkungan sehingga mereka tahu peranan Nara Synergy selaku Waste Management Organizationn dalam membantu suatu perusahaan untuk melakukan waste management dan program peduli lingkungan lainnya. Untuk mempermudah penyampaian pesan kunci, maka program Nara Info menggunakan tagline “Manage Your Waste, Manage Your Life”.

Target Khalayak

  1. Target Primer

Perusahaan yang memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan maupun isu mengenai sampah dan berlokasi di Jakarta dan sekitarnya.

  1. Target Sekunder

i. Demografis

1. Jenis Kelamin: Laki-laki dan Perempuan

2. Usia: 21 – 40 tahun

ii. Geografis

Target khalayak berdomisili di Jakarta dan sekitarnya.

iii. Psikografis

  • Technology savvy
  • Peduli dengan isu lingkungan dan isu mengenai sampah.

Jadwal

Januari – Juni 2021

Anggaran

Rp16.110.000

Evaluasi

  • Input – Evaluasi terhadap perencanaan rangkaian program.
  • Ouput – Evaluasi terhadap hasil setelah berlangsungnya rangkaian program.
  • Outcome – Evaluasi terhadap dampak jangka panjang rangkaian program.

 


Company

Profile

PT Nara Synergy Lingkungan or commonly called as Nara Synergy is a professional business line focused on environmental. Nara Synergy is under the auspices of Nara Kreatif Foundation, founded by Nezatullah Ramadhan. Initially, the company was named Nara Bepro, but as of January 2020 it changed its name to Nara Synergy. Nara Synergy offers services in the Waste Management Program, CSR Supporting Partners, Green Event Organizers and Environmental Consultants. In addition to services, Nara Synergy also sells its products obtained from recycled paper such as notebooks, calendars, wallpapers, and others. While doing the business, Nara synergizes with farmers' wives and women in Cigudeg, Bogor, Yayasan Rumah Organik, and Nara Kreatif Foundation. Nara Synergy does not only focus on environmental issues but also on social issues, because the benefits of Nara Synergy are used to support Nara Kreatif's social activities.

Situation

Analysis

Strengths

  • Nara Synergy uses the Sustainable Development Goals (SDG) as a reference in carrying out its services
  • A strong, family-friendly internal team
  • Environmental and social based business
  • Empowering the community and Nara Kreatif’s foster children
  • Have collaborated with the community and influencers

 

Weakness

  • Lack of human resources
  • Not active in social media
  • Low social media performances

 

Opportunities

  • Nara Synergy is under the auspices of the Ministry of Environment and Forestry (KLHK), so it has a lot of networking.
  • Its business is supported by Law No. 18 of 2008, concerning waste management.

 

Threats

  • Having a top of mind brand as competitors
  • Less awareness about environmental issues and waste from Indonesian people

Problem Statement

Difficult to get information about the company and the programs or services provided and to increase Nara Synergy's brand awareness.

Programs

The public relations marketing program proposed to address the Nara Synergy problem is named "Nara Info". Nara Info is divided into four subprograms, such as:

  1. Official Website
  2. Social Media Activation
  3. Nara Synergy Goes to Office
  4. Webinar

Goals

Increase information dissemination and brand awareness from Nara Synergy through marketing public relations.

Key Message

Nara Info wants to engage the public and companies to be more concerned with waste and environmental issues so that they know the role of Nara Synergy as a Waste Management Organizationn in helping a company to conduct waste management and other environmental care programs. To deliver the key messages, Nara Info uses the tagline "Manage Your Waste, Manage Your Life".

Target Audience

  • Primary Target

Companies that focus on waste and environmental issues, located in Jakarta or surrounding areas.

 

  • Secondary Target

i. Demographic

1. Gender: Male and Female

2. Age: 21 – 40 years old

ii. Geographic

Target audiences located in Jakarta and surrounding areas.

iii. Psychographic

- Technology savyy

- Concern in waste and environmental issues

Timeline

January – June 2021

Budget

Rp16.110.000

Evaluation

1. Input – program planning evaluation.

2. Output – result evaluation after the programs done.

3. Outcome – evaluation of the long-term impact of the program in the form of increased awareness.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Nazla Maura Nadhifah
"Laporan magang ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemasaran media sosial yang diterapkan oleh perusahaan ritel PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk untuk meningkatkan kesadaran merek bagi merek Crocs di Indonesia. Laporan ini berfokus pada studi berbagai jenis konten dan strategi Crocs Indonesia di Instagram, termasuk konten regional, interaktif, dan kolaborasi dengan influencer. Dengan menganalisis tayangan dan interaksi dari setiap jenis konten, laporan ini memberikan wawasan berharga tentang konten mana yang resonansi dengan audiens Indonesia dalam meningkatkan kesadaran merek. Hasilnya menunjukkan bahwa audiens Indonesia lebih menyukai foto-foto yang berfokus pada produk, konten interaktif, dan kolaborasi dengan influencer lokal. Selain itu, laporan ini memberikan rekomendasi seperti pemetaan konten dan audit konten untuk meningkatkan kehadiran digital dan pengalaman pelanggan secara online. Laporan ini memberikan wawasan berharga bagi merek dan pemasar yang ingin memperkuat kehadiran online mereka melalui pemasaran media sosial, dengan menekankan pentingnya komunikasi pemasaran yang efektif, keterlibatan media sosial, dan menciptakan pengalaman pelanggan yang positif secara online.

This internship report aims to analyze the social media marketing strategies implemented by the retail company PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk to increase brand awareness for the brand Crocs in Indonesia. The report focuses on studying various types of Crocs Indonesia Instagram content and strategies, including regional contents, interactive contents, and influencer collaborations. By analyzing the impressions and engagement of each content type, the report provides valuable insights into what content resonates with the Indonesian audience in terms of boosting brand awareness. The result shows that the Indonesian audience prefers product-focused photos, interactive contents, and collaboration with local influencers. Additionally, the report offers recommendations such as content mapping and content audit to improve digital presence and online customer experience. This report provides valuable insights for the brand and marketers seeking to strengthen their online presence through social media marketing, emphasizing the importance of effective marketing communication, social media engagement, and creating a positive online customer experience."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alyssa Justina Wijaya
"Laporan magang ini membahas mengenai evaluasi penerapan pengendalian internal di PT HSD untuk mengatasi ancaman pada proses pengeluaran kas kepada vendor dan reimbursement pengeluaran karyawan. Berdasarkan hasil evaluasi, penerapan pengendalian internal di PT HSD telah sesuai dengan Kerangka Kerja Pengendalian Internal COSO 2013 dan konsep pengendalian internal pada proses pengeluaran kas dari buku ”Accounting Information System” yang ditulis oleh Romney, Steinbart, Summers, dan Wood. Program magang telah memberikan pengalaman dan kesempatan untuk belajar banyak mengenai kemampuan teknis, interpersonal, dan cara menghadapi tantangan di dunia kerja yang dijelaskan melalui refleksi diri.

This internship report discusses the evaluation of the implementation of internal controls at PT HSD to overcome threats on the cash disbursement process to vendors and employee expense reimbursements. Based on the evaluation results, the implementation of internal control at PT HSD is in accordance with the 2013 COSO Internal Control Framework and internal control on cash disbursement process theory from the book "Accounting Information System" written by Romney, Steinbart, Summers, and Wood. Internship program has provided experience and opportunities to learn a lot about technical, interpersonal skills, and how to face challenges in the world of office work which are explained in self-reflection."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sidauruk, Theodora Olivia
"PT. Golden Siantar Makmur, produsen plastik yang melayani berbagai sektor seperti kosmetik, farmasi, makanan dan minuman, serta pelumas, bertujuan untuk meningkatkan visibilitas merek dan menavigasi lanskap kompetitif melalui penerapan strategi komunikasi perusahaan. Dengan saluran media sosial resmi, termasuk situs web, Instagram, LinkedIn, dan YouTube, PT. Golden Siantar Makmur berupaya memperluas jangkauan pasarnya dan membangun kehadiran online yang kuat. Dalam konteks proyeksi Asosiasi Industri Plastik Indonesia untuk pertumbuhan tahunan sebesar enam persen yang berkelanjutan hingga tahun 2030, yang mengindikasikan lingkungan yang sangat kompetitif, PT. Golden Siantar Makmur menyadari perlunya membangun kesadaran merek dengan mengkomunikasikan produk dan layanannya secara akurat. Kampanye yang berjudul "Smart Produce Golden Packaging," menjadi tema utama yang menekankan pada konvergensi antara teknologi canggih dan produk berkualitas tinggi. Dengan memanfaatkan saluran media sosial dan media massa, kampanye ini menargetkan para pengambil keputusan di perusahaan-perusahaan nasional dan multinasional yang bergerak di bidang kosmetik, farmasi, makanan dan minuman, pelumas, serta sektor-sektor lainnya. Kampanye ini dijadwalkan berlangsung dari bulan Agustus hingga Desember 2023, dengan anggaran sebesar Rp 36.242.430. Proses evaluasi meliputi memastikan implementasi yang tepat waktu, melakukan analisis siber yang komprehensif, dan menilai dampak dari kegiatan kampanye dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

PT. Golden Siantar Makmur, a plastic manufacturer serving various sectors such as cosmetics, pharmaceuticals, food and beverages, and lubricants, aims to bolster its brand visibility and navigate a competitive landscape through the implementation of a corporate communication strategy. With official social media channels, including a website, Instagram, LinkedIn, and YouTube, PT. Golden Siantar Makmur seeks to expand its market reach and establish a robust online presence. In the context of the Indonesian Plastic Industry Association's projection of a sustainable six percent annual growth through 2030, indicating a highly competitive environment, PT. Golden Siantar Makmur recognizes the need to build brand awareness by accurately communicating its products and services. The campaign, titled "Smart Produce Golden Packaging," serves as the overarching theme, emphasizing the convergence of advanced technology and high-quality products. Leveraging social and mass media channels, the campaign targets decision-makers in national and multinational companies operating in cosmetics, pharmaceuticals, food and beverages, lubricants, and other sectors. The campaign is scheduled to run from August to December 2023, with a budget of Rp 36,242,430. The evaluation process encompasses ensuring timely implementation, conducting comprehensive cyber analysis, and assessing the impact of the campaign activities on achieving the set goals."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Iman Chairunnisa
"Profil Perusahaan: MUAQ Beauty merupakan merek kosmetik lokal yang menjual alat kosmetik dan produk kosmetik. Merek ini berdiri secara resmi sebagai perusahaan pada tahun 2019. MUAQ memiliki 8 karyawan dengan divisi 8 divisi yang berbeda-beda. Merek yang memiliki Head Quarter di Jakarta ini menjual produknya melalui platform daring, yaitu melalui Website dan E-Commerce. Harga dari produk-produk yang dijual oleh MUAQ Beauty berada di kisaran Rp50.000-Rp150.000 dengan pengecualian pada harga produk brush. Melihat promosi sebelumnya, merek ini kerap menggunakan media sosial, di mana media sosial yang paling sering digunakan adalah Instagram. Analisis Situasi: a. Sebagai produk lokal, MUAQ Beauty dapat menunjukkan produk-produknya yang sangat baik dan memanfaatkan ruang digital. b. Memanfaatkan peningkatan daya beli masyarakat untuk melakukan promosi sehingga dapat meningkatkan brand awareness yang mungkin dapat berubah menjadi penjualan. b. Menyampaikan keuggulan-keunggulan dari MUAQ Beauty dibandingkan merek lain. d. Mengoptimalkan pemasaran ke pengguna make-up yang menggunakan make-up bukan hanya untuk kegiatan sehari-hari dan menguatkan penyampaian positioning. Tujuan: Meningkatkan brand awareness sebesar 20% di segmentasi terpilih, yaitu segmentasi penggemar make-up.

Company Profile MUAQ Beauty is a local cosmetic brand that sells cosmetic tools and cosmetic products. This brand was officially established as a company in 2019. MUAQ has 8 employees with 8 different divisions. This brand, which has a Head Quarter in Jakarta, sells its products through online platforms, namely through the Website and E-Commerce. The prices of the products sold by MUAQ Beauty are in the range of Rp. 50,000-Rp. 150,000 with the exception of the price of brush products. Looking at the previous promotion, this brand often uses social media, where the most frequently used social media is Instagram. Situation Analysis: a. As a local product, MUAQ Beauty can showcase its excellent products and take advantage of the digital space. b. Utilize the increase in people's purchasing power to carry out promotions so as to increase brand awareness which may lead into sales. c.Presenting the advantages of MUAQ Beauty compared to other brands. d. Optimizing marketing to make-up users who use make-up not only for daily activities and strengthening the delivery of positioning. Goal: Increase brand awareness by 20% in the selected segment, namely the make-up enthusiast segment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Megan Ddanesia
"Makalah ini membahas tentang peluncuran produk Magnum Red Velvet sebagai varian baru produk Magnum Indonesia. Adanya varian baru ini merupakan salah satu bentuk inovasi yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia dalam menghadapi persaingan bisnis. Makalah ini menganalisis tiga strategi MPR yang dilakukan yaitu strategi push, pull dan pass.
Makalah ini menganalisis setiap kegiatan dari masing-masing strategi yang dilakukan. Ketiga strategi MPR yang dilakukan kemudian dikaitkan dengan tingkatan brand awareness. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menganalisis masing-masing strategi MPR yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap varian baru Magnum Indonesia yaitu Magnum Red Velvet.
Hasil dari analisis pada makalah ini ialah bahwa PT Unilever Indonesia menggunakan ketiga strategi MPR tersebut pada peluncuran produk Magnum Red Velvet. Pada strategi push, kegiatan yang dilakukan adalah publikasi melalui website resmi dan media sosial. Pada strategi pull, kegiatan yang dilakukan adalah ajang khusus berupa pameran dan kompetisi. Sedangkan pada strategi pass, kegiatan yang dilakukan adalah Corporate Social Responsibility CSR . Sehubungan dengan tingkatan brand awareness, setiap strategi MPR dapat meningkatkan setiap tahapan pada brand awareness.

This study talks about the launching of Magnum Red Velvet product as a new variant of Magnum Indonesia. This new variant is one of PT Unilever Indonesia rsquo s innovation to compete in business world.
This study analyzes three MPR strategies that are push, pull and pass strategy. This study also analyzes every activities that are done in each MPR strategies. Those three MPR strategies are then connected with brand awareness stages. The aim of this study is to analyze each MPR strategies that are done by PT Unilever Indonesia as a means to increase public awareness of new Magnum Red Velvet.
The result of this study is that PT Unilever Indonesia used those three MPR strategies when launching Magnum Red Velvet. On the push strategy, the activity is publication through official website and social media. On the pull strategy, the activity is special event such as exhibition and competition. While on the pass strategy, the activity is Corporate Social Responsibility CSR . Each MPR strategy can increase every stages of brand awareness."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Hisyam Fadhila
"Media sosial menjadi salah satu media terbesar dan cepat berkembang di era globalisasi ini. Sekitar 90% penduduk di dunia menggunakan media sosial. Media sosial sebagai sarana teknologi untuk selalu berkembang dari proses penyediaan informasi, penjualan sampai dengan komunikasi antar individu, sehingga hal ini menjadikan perusahaan dapat memanfaatkan media sosial sebagai sarana dalam berdagang dan berkomunikasi dengan pihak konsumen. Salah satunya yakni pada saat beriklan perusahaan harus memiliki strategi agar mengupayakan produk selalu tetap unggul dan menjaga pelanggan setianya. Tak terkecuali Bisnis Suplemen Evolene merupakan salah satu bisnis untuk membantu seseorang mendapatkan nutrisi dalam tubuhnya mengenalkan produk melalui media sosial, dengan menggunakan berbagai strategi iklan dalam media sosial yang saat ini dinamakan dengan content marketing sehingga memudahkan para publik mengenal produk yang dipasarkan melalui konten media sosial salah satunya Instagram. Oleh karenanya, pelaksanaan penelitian mengimplementasikan jenis metode kualitatif dengan cara wawancara dan juga observasi. Adapun hasil dari pelaksanaan penelitian diketahui bahwas melalui lama Instagram @Evoleneofficial terdapat content marketing yang telah maksimal dan relevan untuk menyiapkan konten dengan membentuk brand awareness kepada pelanggan atau konsumennya. Hal jni, memberikan informasi yang edukatif, persuasif, dan komunikatif melalui konten yang diunggah agar para konsumen mudah memahami.

Sosial media is the largest and fastest growing media in this globalization era. It’s about 90% of world's population used it. Social media as means of technology to expand from provision of information, sale, then to communicate between indivuals and their environments. So, this makes companies in using social media as trading and communicating means with all consumers. One of them, in advertising the company must have a strategy so that the product always remains superior and keeps its loyal customers. Evolene Supplement Business is no exception, which is a business to help someone get nutrition in their body by introducing products through social media, using various advertising strategies on social media which is currently called content marketing, making it easier for the public to recognize products marketed through social media content. only Instagram. Therefore, this research method uses qualitative methods through observation and interviews. The results obtained are that through Instagram @Evoleneofficial there is maximum and relevant content marketing to prepare the content by forming their own brand awereness for all consumers. This is to present persuasive, educative the communicative message or information though uploading content, it makes all consumers can understand easily. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kezia Radtu Shania
"Profil Perusahaan Lassy Beauty adalah salah satu brand jasa kecantikan di Jakarta yang didirikan sejak 2018. Lassy Beauty berada dalam klasifikasi salon dengan layanan lengkap. Brand ini menawarkan sekitar 78 jenis jasa, yang terdiri dari perawatan rambut, kulit kepala, bulu mata, wajah, badan, kuku, dan penghilang bulu. Penggunaan jasa tersebut dapat dilakukan konsumen dengan cara mendatangi langsung lokasi studio atau dengan melakukan layanan panggilan ke rumah. Bentuk pemasaran yang dilakukan oleh Lassy Beauty sampai saat ini adalah pengelolaan media sosial, pemasangan Instagram Ads, dan penggunaan promosi diskon. Analisis Situasi Hasil analisis internal menunjukkan bahwa Lassy Beauty menawarkan jasa kecantikan yang sangat lengkap dan memberikan opsi untuk konsumen dalam menggunakan jasanya, namun Lassy Beauty belum mengomunikasikan keunikan tersebut secara maksimal pada kanal komunikasinya. Sedangkan, dari analisis eksternal, Lassy Beauty sebagai salah satu brand jasa kecantikan memiliki peluang yang tinggi pada pasar perempuan Indonesia. Hal tersebut disebabkan karena perempuan Indonesia telah memiliki kebiasaan menggunakan jasa kecantikan sejak remaja. Namun, Lassy Beauty dihadapkan dengan sebuah tantangan terkait kekhawatiran penggunaan jasa kecantikan akibat keadaan pandemi COVID-19. Rumusan Masalah Lassy Beauty memiliki permasalahan utama terkait komunikasi pemasaran dalam bentuk rendahnya brand awareness oleh khalayak sasaran. Khalayak sasaran juga belum mengetahui diferensiasi Lassy Beauty dari brand lainnya pada kategori jasa sejenis. Tujuan 1. Meningkatkan kesadaran khalayak sasaran mengenai keberadaan Lassy Beauty; 2. Menciptakan positioning untuk Lassy Beauty pada benak khalayak sasaran dengan cara mengomunikasikan diferensiasi Lassy Beauty dari kompetitor. Khalayak Sasaran 1. Demografis: perempuan berusia 18 sampai 25 tahun, mahasiswa dan pegawai, dan tergolong dalam SEC Middle-Upper. 2. Geografis: berdomisili di Jadetabek, khususnya Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan. 3. Psikografis: peduli dengan penampilan fisik, senang bersosialisasi, beauty-enthusiast, dan experience-seeker. 4. Perilaku: menggunakan jasa kecantikan sebagai rutinitas dalam merawat diri maupun sebagai hiburan, menggunakan media online dan media sosial secara aktif, dan melakukan variety-seeking. Program Program kampanye ‘Cherish Beauty Without Worries’ telah disusun berdasarkan model perilaku konsumsi AISAS untuk menjawab masalah yang dimiliki Lassy Beauty terkait brand awareness. Program kampanye ini memiliki beberapa kegiatan, yaitu: pemasangan iklan pada media sosial, pengadaan kerja sama dengan KOL, pengoptimalan media sosial dengan tiga konten utama (konten “Beauty Anywhere, Anytime!”, “Beauty of Any Kind!”, dan hygiene), peluncuran website, pemanfaatan WhatsApp Business, dan pengadaan giveaway untuk mendorong produksi ulasan. Pesan Kunci “Lassy Beauty menyediakan pengalaman tanpa rasa khawatir dimanapun dan kapapun dalam menjaga dan menghargai kecantikan luar dan dalam dirimu.” Jadwal Januari – Juni 2022. Anggaran Rp23.539.371 untuk enam bulan. Evaluasi Input: memastikan setiap kegiatan terlaksana sesuai dengan perencanaan; Output: memantau dan memastikan secara rutin setiap pelaksanaan kegiatan; Outcome: memeriksa dan mengevaluasi hasil dan dampak dari setiap pelaksanaan kegiatan.

Profil Perusahaan
Company Profile Lassy Beauty is a beauty service brand from South Jakarta that was founded in 2018. Lassy Beauty is classified as a full-service salon. This brand has around 78 kinds of services, from hair, scalp, eyelash, face, body, nail, to hair removal treatments. Consumers can use these services by going directly to the studio location or by ordering home service. The channels of marketing used by Lassy Beauty are social media, Instagram Ads, and discount promotions. Situation Analysis The result of the internal analysis shows that Lassy Beauty offers a variety of beauty services and provides location options for consumers, but Lassy Beauty has not communicated this uniqueness optimally on its communication channel. Meanwhile, from external analysis, Lassy Beauty as a beauty service brand has a high opportunity in the Indonesian women's market. It is because Indonesian women have had the habit of using beauty services since a young age. However, Lassy Beauty faced a challenge related to concerns about using beauty services due to the COVID-19 pandemic. Problem Statement Lassy Beauty has a problem related to marketing communication in the form of low brand awareness by the target audience. The target audience also does not know the uniqueness of Lassy Beauty compared to brands with similar services. Goals 1. Increasing awareness from the target audience regarding the existence of Lassy Beauty; 2. Creating a positioning for Lassy Beauty in the target audience's mind by communicating Lassy Beauty's differentiation from competitors. Target Audience 1. Demographic: women aged 18 to 25 years old, students and employees, and belonging to the SEC Middle-Upper. 2. Geographic: domiciled in Greater Jakarta, particularly South Jakarta and South Tangerang. 3. Psychographic: cares about physical appearance, likes to socialize, beauty-enthusiast, and experience-seeker. 4. Behavior: using beauty services as a self-care routine and as an entertainment, using online media and social media actively, and do variety-seeking. Program The 'Cherish Beauty Without Worries' campaign program has been developed based on the AISAS consumption behavior model to answer Lassy Beauty's problem related to brand awareness. This campaign program has several activities, i.e.: advertising on social media, establishing cooperation with KOL, optimizing social media with three main contents (“Beauty Anywhere, Anytime!”, “Beauty of Any Kind!”, and hygiene content), website launch, use of WhatsApp Business, and perform giveaway activity to encourage review production. Key Message “Lassy Beauty provides a worry-free experience anywhere and anytime to cherish your inner and outer beauty.” Schedule January – June 2022. Budget Rp23.539.371 for six months. Evaluation Input: ensure that every activity is executed according to the plan; Output: monitor and ensure routinely every activity implementation; Outcome: examine and evaluate the results and impacts of each activity implementation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>