Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurmainah Nurmainah
"Usia remaja merupakan salah satu kelompok umur rentan terhadap
masalah gizi sebagai akibat riwayat lahir dan status gizi buruk sebelumnya
yang konsekuensinya buruk dalam daur hidup berikutnya. Penelitian ini
menggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) dengan desain stu-
di longitudinal, bertujuan memperoleh model prediksi IMT remaja berdasar-
kan riwayat lahir dan status gizi anak. Sampel berjumlah 837 balita dipilih
secara multistage random sampling. Riwayat lahir diukur dari berat lahir dan
umur kehamilan. Pengukuran status gizi dilakukan mulai balita sampai re-
maja (15 _ 19 tahun). Analisis menggunakan regresi logistik multinomial.
Rata-rata berat lahir bayi perempuan 147 gram lebih rendah dibandingkan
bayi laki-laki. Terdapat 7,4% berat bayi lahir rendah, dengan prevalensi ter-
tinggi pada perempuan (9,3%). Terdapat masalah gizi ganda pada balita
yaitu 47% stunting, 29,7% underweight, 10% wasting, dan 13,9%
gemuk/obesitas. Sebesar 51,7% balita mengalami gangguan pertumbuhan
dengan stunting sebagai kontribusi terbesar. Risiko remaja gemuk/obesitas
diprediksi dari kelahiran prematur, stunting usia 8 _ 12 tahun, dan
gemuk/obesitas usia 8 _ 12 tahun. Risiko remaja kurus diprediksi dari IMT
kurus saat berusia 5 _ 9 tahun dan usia 8 _ 12 tahun. Perlu intervensi yang
diprioritaskan pada remaja perempuan untuk mencegah kelahiran prematur
dan fetal programming, serta evaluasi program Pemberian Makan
Tambahan (PMT) pada balita yang lebih memfokuskan pada penambahan
berat badan tanpa mempertimbangkan tinggi badan.
Adolescents is one of the age groups vulnerable to nutritional problems as
a result of poor birth history and nutritional status, and then have bad con-
sequences the next life cycle. Research using data Indonesia Family Life
Survey (IFLS) with longitudinal study designs to predict adolescent body
mass index based on the history of birth and child nutritional status. Sample
Model Prediksi Indeks Massa Tubuh Remaja
Berdasarkan Riwayat Lahir dan Status Gizi Anak
Prediction Model for Adolescent Body Mass Index Based on the Birth
History and Children Nutrition Status
Demsa Simbolon
consisted of 837 children selected by multistage random sampling. History
of birth measured from birth weight and gestational age. Measurement of
nutritional status was conducted from under five years children to adoles-
cence (15 _ 19 years). Analysis using multinomial logistic regression.
Average birth weight women 147 grams lower than men. There is a 7.4%
LBW, with the highest prevalence in women (9.3%). There are multiple nu-
tritional problems are 47 % stunting, 29.7% underweight, 10% wasting, and
13.9% overweight/obesity. 51.7% of children under five years of growth fal-
tering, stunting as the highest contribution. The risk of overweight/obesity
adolescent can be predicted from the premature birth, stunted aged 8 _ 12
years, and overweight/obese aged 8 _ 12 years. Risk of underweight ado-
lescents predicted from underweight aged 5 _ 9 years and 8 _ 12 years. It
should be prioritized intervention in young women to prevent preterm birth,
as well as the evaluation of the supplementary feeding programs are more
focused on weight gain without considering the height."
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Demsa
"Usia remaja merupakan salah satu kelompok umur rentan terhadap masalah gizi sebagai akibat riwayat lahir dan status gizi buruk sebelumnya yang konsekuensinya buruk dalam daur hidup berikutnya. Penelitian ini menggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) dengan desain studi longitudinal, bertujuan memperoleh model prediksi IMT remaja berdasarkan riwayat lahir dan status gizi anak. Sampel berjumlah 837 balita dipilih secara multistage random sampling. Riwayat lahir diukur dari berat lahir dan umur kehamilan. Pengukuran status gizi dilakukan mulai balita sampai remaja (15 - 19 tahun). Analisis menggunakan regresi logistik multinomial.
Rata-rata berat lahir bayi perempuan 147 gram lebih rendah dibandingkan bayi laki-laki. Terdapat 7,4% berat bayi lahir rendah, dengan prevalensi tertinggi pada perempuan (9,3%). Terdapat masalah gizi ganda pada balita yaitu 47% stunting, 29,7% underweight, 10% wasting, dan 13,9% gemuk/obesitas. Sebesar 51,7% balita mengalami gangguan pertumbuhan dengan stunting sebagai kontribusi terbesar. Risiko remaja gemuk/obesitas diprediksi dari kelahiran prematur, stunting usia 8 - 12 tahun, dan gemuk/obesitas usia 8 - 12 tahun. Risiko remaja kurus diprediksi dari IMT kurus saat berusia 5 - 9 tahun dan usia 8 - 12 tahun. Perlu intervensi yang diprioritaskan pada remaja perempuan untuk mencegah kelahiran prematur dan fetal programming, serta evaluasi program Pemberian Makan Tambahan (PMT) pada balita yang lebih memfokuskan pada penambahan berat badan tanpa mempertimbangkan tinggi badan.

Adolescents is one of the age groups vulnerable to nutritional problems as a result of poor birth history and nutritional status, and then have bad consequences the next life cycle. Research using data Indonesia Family Life Survey (IFLS) with longitudinal study designs to predict adolescent body mass index based on the history of birth and child nutritional status. Sample Model Prediksi Indeks Massa Tubuh Remaja Berdasarkan Riwayat Lahir dan Status Gizi Anak Prediction Model for Adolescent Body Mass Index Based on the Birth History and Children Nutrition Status consisted of 837 children selected by multistage random sampling. History of birth measured from birth weight and gestational age. Measurement of nutritional status was conducted from under five years children to adolescence (15 - 19 years). Analysis using multinomial logistic regression.
Average birth weight women 147 grams lower than men. There is a 7.4% LBW, with the highest prevalence in women (9.3%). There are multiple nutritional problems are 47 % stunting, 29.7% underweight, 10% wasting, and 13.9% overweight/obesity. 51.7% of children under five years of growth faltering, stunting as the highest contribution. The risk of overweight/obesity adolescent can be predicted from the premature birth, stunted aged 8 - 12 years, and overweight/obese aged 8 - 12 years. Risk of underweight adolescents predicted from underweight aged 5 - 9 years and 8 - 12 years. It should be prioritized intervention in young women to prevent preterm birth, as well as the evaluation of the supplementary feeding programs are more focused on weight gain without considering the height.
"
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu, 2013
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nenty Septiana
"ABSTRAK
Nama : Nenty SeptianaProgram Studi : Magister Ilmu Keperawatan Anak Fakultas Ilmu KeperawatanJudul : Pengaruh Perawatan Metode Kanguru yang Dilakukan oleh Ayah dan Ibu terhadap Lama Tidur Tenang Bayi Berat Lahir Rendah Gangguan tidur yang dialami oleh BBLR akibat banyaknya stimulus selama perawatan akan menggangu proses perkembangan dan kematangan otak bayi. Selama ini perawatan metode kanguru PMK hanya dilakukan oleh ibu. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh PMK yang dilakukan oleh ayah dan ibu terhadap lama tidur tenang bayi berat lahir rendah BBLR . Rancangan penelitian ini menggunakan post test-only nonequivalent control group dengan 16 BBLR yang dirawat di tiga rumah sakit di Banda Aceh. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Analisis menggunakan uji Paired t-test. Tidak terdapat perbedaan lama tidur tenang BBLR selama dilakukan perawatan metode kanguru oleh ibu dan ayah dengan nilai p=0,77. PMK bisa dilakukan oleh ibu ataupun ayah sehingga keterikatan antara ibu/ayah dan anak akan meningkat, tidur tenang BBLR akan lebih lama, dan PMK dapat dilanjutkan di rumah dengan adanya dukungan keluarga.

ABSTRACT
Name Nenty SeptianaStudy Programme Postgraduate Programme Faculty of NursingTitle The Effect of Kangaroo Care Performed by Fathers and Mothers on Length of Quiet Sleep on Low Birth Weight BabiesSleep disturbances experienced by low birth weight baby may disrupt the process of neural development and maturity of the babies rsquo brain due to various stimuli during their care. To date, kangaroo care is only performed by the mothers. The purpose of this study to identify the effect of kangaroo care performed by fathers and mothers on length of quiet sleep of low birth weight LBW babies. The research design was post test only nonequivalent control group using a consecutive sampling technique with 16 respondents of low birth weight babies hospitalized in three hospitals in Banda Aceh. Statistical analysis using Paired t test. There is no significant difference between the duration of quiet sleep of LBW babies given kangaroo care performed by fathers and mothers p value 0,77 . Kangaroo care can be done by either fathers or mothers so that the emotional attachment between babies and their mother or father will be deepened, quiet sleep period of LBW babies will be extended, and can be continued at home with their family support. "
2016
T47492
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulia Af`idah Cahyani
"Kejadian BBLR merupakan masalah kesehatan yang tidak dapat diabaikan karena berkontribusi besar terhadap kematian neonatal dan peka terhadap berbagai risiko jangka panjang pada kesehatan bayi. Salah satu faktor ibu yang dapat menimbulkan kehamilan risiko tinggi untuk BBLR adalah intensi kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensi kehamilan dengan kejadian BBLR berdasarkan data sekunder hasil SDKI 2012. Desain penelitian adalah cross sectional dengan sampel sebanyak 8922 merupakan ibu usia 15-49 tahun berstatus menikah, pernah melahirkan dalam kurun waktu 5 tahun (sebelum pengumpulan data SDKI 2012), kelahiran tunggal dan kondisi lahir hidup.
Hasil penelitian mendapatkan proporsi BBLR sebesar 6.2%. Hasil analisis multivariat regresi logistik, setelah seluruh kategori dikontrol oleh variabel umur dan frekuensi ANC, kategori kehamilan diinginkan kemudian (mistimed) berisiko 1.055 kali untuk BBLR. Kategori kehamilan tidak diinginkan (unwanted) dimodifikasi oleh riwayat komplikasi, untuk responden kategori unwanted dan memiliki riwayat komplikasi berisiko lebih besar (1.158 kali) melahirkan bayi BBLR, untuk kehamilan unwanted dan tidak memiliki riwayat komplikasi mempunyai risiko lebih kecil (0.590 kali) melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan responden yang kehamilannya diinginkan dan tidak memiliki riwayat komplikasi (referensi). Namun, hasil akhir untuk kedua kategori intensi kehamilan tersebut menunjukkan hubungan yang tidak bermakna secara statistik.

The incidence of low birth weight (LBW) is a health problem that can not be ignored because it contributes greatly to neonatal mortality and is sensitive to long-term risks to infant health. One of the maternal factors that can lead to a high-risk pregnancy for LBW is the pregnancy intentions. This study aims to determine the association between pregnancy intentions and LBW based on secondary data from Indonesia Demographic And Health Survey 2012. The design of this study was cross sectional with 8922 samples of mothers aged 15-49 years married, had given birth within 5 years (before Indonesia Demographic And Health Survey 2012 data collection), single birth and live birth conditions.
The result of the study obtained the proportion of LBW at 6.2%. Based on multivariate analysis of logistic regression, after all categories were controlled by ANC age and frequency variable, pregnancy category was then mistimed at 1,055 times for LBW. The unwanted pregnancy category was modified by a history of complications, for the unwanted category and had a history of complications having a greater risk (1,158 times) of delivering LBW, for unwanted pregnancy and no history of complications having a smaller risk (0.590 times) Compared with respondents with intended pregnancies and no history of complications (references). However, the final outcome for both categories of pregnancy intentions showed a statistically insignificant.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48394
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiarti
"Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) menjadi salah satu faktor risiko utama terjadinya stunting pada balita. Edukasi berbasis buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) pada periode 1000 hari pertama kehidupan anak merupakan salah satu cara untuk mencegah dampak stunting, melalui upaya peningkatan pengetahuan dan kepercayaan diri ibu dalam merawat BBLR. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh edukasi dengan tambahan media pembelajaran buku KIA, aplikasi mobile cellular, dan edukasi rutin ruangan.
Desain penelitian yang digunakan quasi eksperimen pre-post with control group dengan 69 sampel ibu BBLR yang dipilih sesuai kriteria. Sejumlah 23 ibu yang memiliki BBLR diberikan edukasi dengan media pembelajaran buku KIA, dan 23 ibu diberikan edukasi ditambah media pembelajaran aplikasi mobile celular, selanjutnya dibandingkan dengan 23 ibu yang hanya mendapatkan informasi rutin ruangan.
Analisis data menggunakan Kruskall-Wallis menunjukkan bahwa secara signifikan edukasi dengan tambahan media mobile application memberikan pengaruh peningkatan skor pengetahuan ibu yang lebih baik dari pada kedua kelompok lainnya (p value <0,001), namun tidak terdapat perbedaan skor kepercayaan diri yang bermakna antara ketiga kelompok tersebut (p value >0,05). Pengetahuan ibu terkait perawatan yang optimal pada BBLR dapat ditingkatkan melalui praktik edukasi, diskusi, dan penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran yang menunjang aksesibilitas buku KIA.

Low Birth Weight (LBW) is one of the main risk factors for stunting in infants. Maternal and Child Health Handbook based education in the first 1000 days of child life is one way to prevent the effects of stunting, through efforts to increase the knowledge and self-confidence of mothers in caring for LBW. This study aims to compare the effect of education in addition to the MCH handbook learning media, mobile cellular applications, and routine room education.
The study design used a quasi-experimental pre-post with control group with 69 samples of LBW mothers selected according to the criteria. A total of 23 mothers who had LBW were educated with MCH handbook learning media, and 23 mothers were given education plus mobile celular application learning media, then compared with 23 mothers who only received routine room information.
Data analysis using Kruskall-Wallis showed that significantly education with additional mobile application media had an effect on increasing the score of maternal knowledge better than the other two groups (p value <0.001), but there were no significant differences in the confidence scores between the three groups (p value >0.05). Knowledge of mothers regarding optimal care for LBW can be improved through the practice of education, discussion, and the use of technology as learning media that support the accessibility of MCH handbooks.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T54355
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindy Audia Nadira
"Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan salah satu metode perawatan terhadap bayi BBLR yang mulai dikembangkan di Indonesia sejak tahun 90-an. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan PMK, serta untuk mengidentifikasi hal-hal yang mendorong dan menghambat pelaksanaan PMK di rumah oleh Ibu pasca perawatan di RSUD Kota Depok tahun 2019. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan desain studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen pada bulan Mei-Juni 2019 terhadap 4 orang Informan Ibu yang melakukan PMK di rumah dan 18 informan kunci.
Berdasarkan hasil penelitian, belum keseluruhan Ibu melaksanakan PMK sesuai dengan kategori komponen PMK. Keberhasilan dan kegagalan pelaksanan PMK dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, usia, paritas, status pekerjaan, dan dukungan yang diterima Ibu yang melakukan PMK, serta kontrol ulang ke fasilitas pelayanan kesehatan. Disarankan kepada RSUD Kota Depok untuk melakukan edukasi PMK yang tepat sasaran. Selanjutnya, perlu dimaksimalkan peran Kader Kesehatan dan kelompok pendukung dalam pengawasan pelaksanaan PMK di rumah yang berkelanjutan, serta advokasi terkait kebijakan PMK di tingkat kota Depok.

Kangaroo Mother Care (KMC) is one of the method used in Low Birth Weight (LBW) babies that has been developed in Indonesia since the 90s. The purpose of this study is to know about the implementation of KMC, and to identify things that stimulate and detain the implementation of KMC at home post-treatment in Depok Regional Public Hospital in 2019. This study used a qualitative method with a case study design. The data collected through in-depth interviews, observations, and document analysis in May-June 2019 to 4 mother informants who implement KMC at home and 18 key informants.
Based on the results of the study, not all mothers have implemented KMC accordingly to the component category of KMC. The success and failure of KMC implementation is influenced by the level of education, age, parity, employment status, and support received by mothers who carry out KMC, as well as re-control of health care facilities. It is recommended to Depok Regional Public Hospital to conduct an on- target KMC education. Furthermore, it is necessary to maximize the role of Health Cadres and support group in order to monitor the implementation of KMC at home, as well as advocacy related to KMC policy in Depok.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52993
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Natalia
"ASI menjadi nutrisi terbaik yang dapat membantu menurunkan morbiditas dan mortalitas BBLR. Namun, pemberian ASI pada BBLR selama masa perawatan di rumah sakit sering menemukan berbagai macam hambatan. Intervensi yang dapat dilakukan berupa pemberian edukasi dan dukungan menyusui BBLR melalui program SATUPAS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasikan pengaruh program “SATUPAS” terhadap produksi ASI, frekuensi perah, dan ASI parsial bayi berat lahir rendah. Desain penelitian adalah true experiment dengan pendekatan pre-post test control group dan pengambilan sampel menggunakan metode random sampling. Responden berjumlah 82 ibu dan bayi berat lahir rendah yang dibagi menjadi 41 responden mendapat intervensi program SATUPAS dan 41 responden mendapat intervensi rutin. Analisis univariat menunjukkan kedua kelompok homogen dan analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon dan Mann-Whitney menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara produksi ASI (p=0,001), frekuensi perah (p=0,001), dan ASI parsial (p=0,001) kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Penelitian ini merekomendasikan penerapan program SATUPAS sebagai upaya untuk meningkatkan pemberian ASI bagi bayi berat lahir rendah yang menjalani hospitalisasi.

Breast milk is the best nutrition that can help reduce morbidity and mortality of Low Birth Weight (LBW) infants. However, breastfeeding LBW infants during hospitalization often has many problems. Intervention in the form of providing education and support for LBW infants breastfeeding through the SATUPAS program is attempted to overcome this problem. The purpose of this study was to identify the effect of the "SATUPAS" program on breastmilk production, frequency of breastmilk expression, and partial breastfeeding of low birth weight infants. The research design was a true experiment with a pre-post test control group approach and the sampling method used a random sampling. Respondents were 82 mothers and low birth weight babies, divided into 41 respondents who received the SATUPAS program intervention and 41 respondents received routine intervention. Univariate analysis showed that both groups were homogeneous and bivariate analysis using the Wilcoxon and Mann-Whitney tests showed that there was a significant difference between breastmilk production (p = 0.001), frequency of breastmilk expression (p = 0.001), and partial breastfeeding (p = 0.001) in the control group and the intervention group. This study recommends the implementation of the SATUPAS program as an effort to increase breastfeeding for low birth weight infants undergoing hospitalization."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Nazihah
"

Perawatan Metode Kanguru (PMK) terhadap Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Indonesia belum diterapkan sesuai dengan yang dianjurkan oleh WHO. Hal ini disebabkan oleh kurangnya dukungan dari pihak rumah sakit dalam memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan PMK. Dalam Tugas Akhir ini, dikembangkan aplikasi bernama Hug-a-Baby untuk memberikan edukasi kepada Ibu dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dalam melakukan Perawatan Metode Kanguru (PMK). Proses pengembangan aplikasi ini menerapkan konsep agile development. Untuk merancang fitur-fitur yang sesuai dengan kebutuhan ibu pasien BBLR, dilakukan analisis kebutuhan pengguna dengan metode User Centered Design. Evaluasi rancangan fitur aplikasi dilakukan dengan usability testing. Revisi dilakukan berdasarkan hasil usability testing. Setelah rancangan desain difinalisasi, pengembangan aplikasi dilakukan berdasarkan kebutuhan pengguna yang sudah diperoleh melalui pendekatan Cross-compiler Application Development dengan React Native Expo framework. Hasil pengembangan aplikasi diuji dengan Alpha Testing sebagai bagian dari User Acceptance Testing dengan menggunakan pendekatan pembuatan studi kasus Requirement Based. Hasil pengujian User Acceptance Testing menyatakan bahwa aplikasi yang telah dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pengembangan produk dan siap digunakan oleh pengguna.


Kangaroo Mother Care (KMC) for Low Birth Weight Babies (LBW) in Indonesia has not been implemented as recommended by WHO. This is due to the lack of support from the hospital in providing knowledge and skills to carry out PMK. In this Final Project, an application called Hug-a-Baby is developed to educate mothers with Low Birth Weight Babies (LBW) in carrying out Kangaroo Mother Care (KMC). This application development process applies the concept of agile development. To design features that suit the needs of mothers with LBW patients, user needs are analyzed using the User Centered Design method. Evaluation of the application feature design is carried out by usability testing. Revisions were made based on the results of usability testing. After the design has been finalized, the application is developed based on user needs with Cross-compiler Application Development approach using React Native Expo framework. The application is tested by Alpha Testing as part of User Acceptance Testing using a Requirement Based case study approach. The results of the User Acceptance Testing test state that the applications that have been developed are in accordance with the product requirement and ready to use by users.

"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antarini Idriansari
"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh developmental care terhadap fungsi fisiologis (saturasi oksigen dan denyut nadi) dan perilaku tidur-terjaga bayi berat lahir rendah (BBLR). Rancangan penelitian ini adalah quasi experimental dengan self-controlled study design. Sampel penelitian sebanyak 15 BBLR yang dirawat di ruang perinatologi RSUP Fatmawati Jakarta dan dipilih dengan teknik purposive sampling. Data dianalisis dengan paired t test dan wilcoxon test.
Hasil analisis menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dari pemberian developmental care terhadap perilaku tidur-terjaga yaitu peningkatan tidur tenang (p=0,002) dan penurunan tidur aktif (p=0,003) serta penurunan denyut nadi (p=0,020), namun tidak signifikan terhadap peningkatan saturasi oksigen (p=0,234). Developmental care dapat memfasilitasi pencapaian fase istirahat yang lebih baik (yang ditandai dengan keteraturan fungsi fisiologis dan pencapaian perilaku tidur tenang), sehingga perlu diimplemetasikan dalam perawatan BBLR di ruang rawat perinatologi.

The purpose of this study was to identify the impact of developmental care on physiological function (oxygen saturation and heart rate) and sleep-awake behavior of low birth weight (LBW) infants. This study used quasi experimental with selfcontrolled study design. The samples size were 15 LBW infants in neonatal unit in RSUP Fatmawati Jakarta and whom were choosen by purposive sampling technique. Collected data were analyzed by using paired t test and wilcoxon test.
There were significant differences of developmental care on increasing quiet sleep (p=0.002), decreasing active sleep (p=0.003) and decreasing heart rate (0.020), but there was no significant difference on increasing oxygen saturation (p=0.234). This study recommend that developmental care can be implemented in caring for LBW infants in neonatal unit.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Qori`ila Saidah
"Kondisi klinis dan perawatan di NICU pada Bayi Berat Lahir Rendah mempengaruhi status bangun-tidurnya dan menyebabkan kecemasan pada ibu. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pengaruh perawatan metode kangguru terhadap kecemasan ibu dan status bangun-tidur BBLR. Rancangan penelitian one group pretest posttest design dengan sampel 16 ibu dan BBLR di RSAL dan RSI Surabaya secara consecutive sampling. Kecemasan ibu diukur dengan PSS:NICU dan status bangun tidur dengan modifikasi skala Brazelton oleh Priya. Analisa statistik dengan Wilcoxon Sign Rank Test menunjukkan nilai p=0,000 dan hasil uji Friedman nilai p=0,000. PMK mempunyai pengaruh signifikan terhadap perubahan kecemasan ibu dan status bangun-tidur BBLR.

Clinical condition and treatment in NICU might effect on sleep-wake state of Low Birth Weight baby and result on maternal anxiety. The aim of this study was to identifiy the effect of kangaroo mother care on maternal anxiety and sleep-wake state of LBW baby. This study use one group pretest-posttest design with 16 samples in Surabaya. PSS:NICU and sleep-wake state scale from Priya were used. The Wilcoxon sign rank test shows p value = 0,000 and the Friedman test shows p value = 0,000. There were significan effect of KMC on maternal anxiety and sleep wake state of LBW baby."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T41463
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>