Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ramadhana Kadarwansyah
"Perkembangan lalu lintas angkutan udara tidak terlepas dari pertumbuhan perekonomian dari suatu daerah. Meningkatnya kegiatan ekonomi akan membuat kebutuhan akan jasa transportasi udara yang unggul dalam hal kecepatan ikut melonjak. Kemampuan angkutan udara yang terbatas dapat diimbangi dengan penambahan volume penerbangan. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam penulisan skripsi ini akan dilakukan suatu analisis kapasitas bandar udara yang kemudian dibandingkan dengan perkiraan jumlah kebutuhan lalu lintas angkutan udara. Analisis kebutuhan lalu lintas angkutan udara dilakukan dengan mempelajari variabelvariabel yang berpengaruh dalam mendapatkan persamaan yang akan digunakan, kemudian dengan persamaan tersebut dilakukan proyeksi jumlah penumpang terhadap tahun yang dituju. Sedangkan analisis kapasitas bandar udara dilakukan dengan mempelajari keadaan bandar udara baik secara fisik maupun operasional, kemudian dengan dasar teori yang ada, didapatkan kapasitas komponen-komponen bandar udara. Metode yang digunakan adalah studi kasus yang dilakukan di bandar udara internasional Minangkabau. Hasil analisis perbandingan kapasitas bandar udara internasional Minangkabau dengan jumlah perkiraan kebutuhan angkutan lalu lintas angkutan udara propinsi Sumatera Barat, diketahui tingkat kelayakan bandar udara internasional Minangkabau adalah dapat melayani hingga tahun 2014.

The growth of air traffic demand in an area is related with its economic development. Economic activities will make the air transportation, which has speed advantage, rapidly growing. Its limited volume can be matched with the addition of flight frequency. Related to this matter, this thesis shows the analysis of the airport capacity and compare it to the air traffic demand forecast. The air traffic demand analysis is processed by knowing the dependent variables that are used in the equation. This equation is used to forecast the air traffic demand in the future. For the airport capacity, the analysis is processed by knowing its both physical and operational condition. The capacity of airport can be obtained by achieved-data processing based on the theory. This thesis is using study case in Minangkabau International Airport. With the comparison of Minangkabau International Airport analysis result and the West Sumatera air traffic demand forecast analysis result, the properness of Minangkabau International Airport is to serve until 2014."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35256
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Anastasia
"Soekarno-Hatta International Airport is the main airport serving the greater Jakarta area on the island of Java, Indonesia, ranked the world’s 10th busiest airport in terms of passenger numbers (over the year 2013) and was the 4th busiest airport in the Asia Pacific. In 2013, Soekarno-Hatta International Airport serves 60.1 million passengers, which are 80% of them domiciled in West Java or outside Jakarta. The increasing traffic density in Jakarta and along Prof. Ir. Sedyatmo highway (airport toll) cause access to the airport by using car, taxi or bus becomes less effective and efficient in terms of time and fuel consumption. Therefore, the role of the airport railway becomes very crucial to provide a convenient, fast, and efficient public transport. The infrastructure development of airport railway considered as a high risk project due to many uncertainties that could delay the project. This paper identified and analyzed risks that could occur in quantitative and qualitative way by using project risk management. The results of this research were in form of risk register and value at risk (VaR) toward financial parameter that used (NPV, IRR, Payback Period) to estimate how great the risk(s) would affect project financially. In the end section, there were some recomendations about strategy to response a risk whether it was supposed to be accepted, avoided, mitigated, or transfered, This research expected could become a consideration for Soekarno Hatta ariport railway project operator so loss due to occurence of risks could be minimized, or it could become a reference for future airport railway infrastructure development projects."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Cornelia Santoso
"Salah satu perjanjian yang dilarang karena dapat menimbulkan persaingan tidak sehat adalah tying agreement. Dikarenakan ada tying agreement yang menimbulkan dampak positif, maka tidak seluruh tying agreement otomatis melanggar hukum persaingan usaha. Skripsi ini membahas mengenai tying agreement khususnya dalam Putusan KPPU No. 07/KPPU-I/2013, dimana KPPU menyatakan Perjanjian Sewa Ruangan dan Konsesi Usaha antara PT. Angkasa Pura II dengan tenant-nya termasuk ke dalam tying agreement yang dilarang. Penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan jenis data sekunder berdasarkan penelusuran kepustakaan, ditunjang dengan data primer melalui wawancara. Berdasarkan analisis diperoleh kesimpulan bahwa Perjanjian Sewa Ruangan dan Konsesi Usaha termasuk tying agreement yang dilarang dan bahwa beberapa hal dalam Putusan KPPU No. 07/KPPU-I/2013 belum sesuai dengan hukum persaingan usaha yang berlaku.

One of the agreements prohibited in Antitrust Law because it can lead to unfair competition is tying agreement. Because there are tying agreements that have positive impacts, therefore not all tying agreements will automatically violate Antitrust Law. This thesis discusses tying agreement, particularly in the Commission's Decision No. 07/KPPU-I/2013, where the Commission stated that Lease and Business Concession Agreement between PT. Angkasa Pura II with its tenants is a prohibited tying agreement. The author used the method of normative juridical research with secondary data based on literature searches, supported by primary data through interviews. Based on the analysis it was concluded that the Lease and Business Consession Agreement was a prohibited tying agreement and that some parts of the Commission's Decision No. 07/KPPU-I/2013 were not in accordance with the applicable Antitrust Law."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
S58709
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutami Nadya Larasati
"Menanggapi permasalahan kurangnya kapasitas di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, pemerintah berencana untuk membangun gedung terminal baru yang lebih besar untuk dapat mengangkut penumpang. Namun, untuk merancang suatu gedung terminal yang baik, tidak hanya alur penumpang yang harus dirancang sedemikian rupa agar dapat memproses penumpang seefisien mungkin, tetapi juga bagaimana variabel-variabel atmospheric dapat mempengaruhi pengaruhi emosi penumpang serta perilaku berbelanja mereka Hal ini sangat penting karena emosi yang positif dapat memicu penumpang untuk menghabiskan waktu lebih lama di dalam toko dan membuat keputusan untuk berbelanja.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji preferensi penumpang terhadap atmospheric cues di area berbelanja di bandara dan mengusulkan rancangan sesuai dengan karakteristik desain yang dapat menimbulkan purchase intention. Analisis choice-based conjoint dilakukan terhadap 500 penumpang di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
Hasil penelitian mengindikasikan bahwa terdapat korelasi signifikan antara atmospheric cues dan purchase intention di area berbelanja di bandara. Para penumpang lebih menyukai area berbelanja yang memungkinkan mereka untuk melihat keseluruhan isi toko dengan jelas, warna-warna dingin untuk window display, warna-warna dingin untuk lantai, dinding, dan langit-langit, dan pencahayaan dengan intensitas yang tinggi untuk koridor bandara. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa kelas sosial ekonomi juga dapat berpengaruh terhadap preferensi penumpang terhadap desain atmospheric di shopping area di bandara.

Responding to overcapacity issue at Soekarno-Hatta International Airport, today the goverment is planning to build larger terminal buildings to transport passengers. However, in designing an excellent terminal building, one should not only consider how to process passengers in the most efficient way, but also how facility-based environmental cues, or atmospheric cues, affect consumers emotional state and shopping behavior. This is important because positive emotional state drives passengers to spend more time in a store and make purchase decision.
This research aims at examining passenger preferences towards atmospheric cues in airport shopping area and proposing a shopping area design in accordance to atmospheric design characteristic that drives consumers purchase intention. Choice-based conjoint was conducted towards 500 passengers at Soekarno-Hatta International Airport.
Research findings indicate that there is significant correlation between atmospheric cues and consumers purchase intention in airport shopping area. Passengers prefer a shopping area with high in-store visibility, cool colors for window display, cool colors for floors, wall, and ceiling, and bright lighting for airport hallway. This research also found that Socio Economic Status (SES) affects passengers preference.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrew Ebenezer Timanta
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik dan faktor perilaku pekerja seperti usia, lama kerja, penggunaan alat pelindung telinga, rotasi kerja, riwayat penyakit DM/Hipertensi, dan tingkat kebisingan dengan gangguan pendengaran di Garuda Maintenance Facility AeroAsia GMF AeroAsia tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan melibatkan 73 pekerja di area power service yang terpapar tingkat kebisingan.

ABSTRACT
This study aims to analyze the characteristics and factors of worker behavior, including age, the use of ear protection, work rotation, history of diabetes or hypertension, and noise hazards with hearing loss in Garuda Maintenance Facility AeroAsia GMF AeroAsia in 2017. A cross sectional study was conducted involving 73 workers in power service area which exposed to noise level "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayestika Dhea Dara
"ABSTRAK
Tugas akhir ini membahas kerja sama antara pihak lembaga penegak hukum dengan pihak swasta untuk mencegah kejahatan, yaitu carding. Menurut riset Clear Commerce Inc., Indonesia memiliki kejahatan carding terbanyak kedua di dunia setelah Ukrania. Salah satu target carder untuk memeperoleh keuntungan adalah dengan melakukan carding terhadap salah satu perusahaan maskapai Indonesia, yaitu PT Garuda Indonesia Persero Tbk. Dalam penulisan tugas karya akhir ini, routine activity theory akan menjelaskan penyebab terjadinya carding, yaitu adanya sistem e-commerce PT Garuda Indonesia Persero Tbk. sebagai uncapabale guardian yang lemah. Sebagai bentuk pencegahan carding, dibutuhkan kerja sama kedua belah pihak, yaitu pihak lembaga penegak hukum EUROPOL, INTERPOL, POLRI dan pihak swasta PT Garuda Indonesia Persero Tbk. Kerja sama yang dinamakan Global Airport Action Day, dibutuhkan untuk memudahkan proses penangkapan bagi pihak lembaga penegak hukum dengan menggunakan data yang tersedia dari pihak swasta. Global Airport Action Day berprinsipkan kemitraan dengan menggunakan teori multi-agency crime prevention. Namun, pada praktiknya kemitraan tidak selalu berjalan dengan baik. Ada konflik antar lembaga demi memenuhi kepentingan masing-masing. Penguatan kerja sama antar lembaga berprinsipkan kemitraan yang komunikatif dan melanjutkan Global Airport Action Day menjadi solusi dalam menangani kejahatan carding.

ABSTRACT
This paper focuses on cooperation between law enforcement agencies with private agency to prevent crime, namely carding. According to Clear Commerce Inc. research, Indonesia has the second biggest number of carding in the world after Ukraine. One of the carders rsquo target to gain profit is by carding one of Indonesian airline companies, PT Garuda Indonesia Persero Tbk. In writing this paper, routine activity theory will explain the cause of carding. E commerce system of PT Garuda Indonesia Persero Tbk. as uncapable guardian. As a form of carding prevention, cooperation between law enforcement agencies EUROPOL, INTERPOL, POLRI and private agency PT Garuda Indonesia Persero Tbk. is needed. The cooperation, called Global Airport Action Day, is needed to facilitate the process of arresting by law enforcement agencies using datas from private agency. Global Airport Action Day considers partnerships using multi agency crime prevention. The practice of partnership does not always work well, there are conflicts to fulfill interests of each agencies involved. Cooperation reinforcement between agencies based on communicative partnership principle also by continuing Global Airport Action Day can be the solution in tackling carding. "
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Budi Istimedelin
"Peristiwa 9/11 merupakan sejarah kelam dalam dunia penerbangan. Peristiwa itu menjadi titik tolak bagi peningkatan standar pengamanan di bandar udara. Bandar udara sebagai pintu keluar dan masuknya suatu wilayah menjadikannya tempat yang rawan terjadi tindak kejahatan. Ancaman besar yang dapat mengintai sewaktu-waktu adalah serangan teroris. Dalam tulisan ini pencegahan serangan teroris yang diterapkan di Bandar Udara Internasional Adisutjipto dikelompokkan menggunakan Situational Prevention Techniques Applied to Terrorism. Tulisan ini dianalisis menggunakan Rational Choice Theory untuk menjelaskan strategi pencegahan yang digunakan oleh Bandar Udara Internasional Adisutjipto. Hasilnya menunjukkan bahwa Bandar Udara Internasional Adisutjipto telah mengupayakan pencegahan serangan teroris berdasarkan Situational Prevention Techniques Applied to Terrorism dan Rational Choice Theory.

The 9/11 incident is a dark history in aviation. The incident was a turning point for increasing security standard on airport. As a way in and out of places, airports become a vulnerable place for crime. One of the biggest threat is terrorist attack, which could happen anytime. In this paper terrorist attack preventions applied at Adisutjipto International Airport are categorized using Situational Prevention Techniques Applied to Terrorism. This paper is analyzed using Rational Choice Theory to explain the prevention strategy applied by Adisutjipto International Airport. The result shows that Adisutjipto International Airport had tried Terrorist Attack Prevention based Situational Prevention Techniques Applied to Terrorism and Rational Choice Theory.
"
[Depok;, Depok]: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hans Valiancius Ongkowijoyo
"The aim of this research is to optimise the utilization of third runway in Soekarno Hatta International Airport by giving recommendation based on calculation and simulation of runway capacity. The flight schedule data in Soekarno-Hatta International Airport was taken from flightradar24.com for duration of 1- 6 January 2020. The calculation of the runway capacity uses time space analysis method and simulation in BlueSky ATM Simulator. The highest runway capacity of 44 flights per hour is reached when the runway operates as take-off only or landing-only configuration. The simulation is conducted for 3 scenarios: 2 runways configuration, 3 runways configuration and 3 runways configuration with modification. The log data of simulation is analysed using Python programming to know the separation for every pair of flights and ensured that the minima distance due to wake turbulence is fulfilled. The recommendations are runway 07L/25R and 06/24 operates as segregated parallel operation by installing ILS on runway 06/24, extending NP2 and NP3 taxiway for increasing the capacity and reducing the runway incident probability. The results from extending the taxiway are the operation of runway 06/24 will not disturb runway 07L/25R operation, the runway capacity will increase by 60%, and the utilization of third runway will increase by 55%."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2021
620 JIA XIII:1 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Okta Kurnia Putra
"Pada saat ini terjadi kepadatan (congestion) di Bandar Udara Soekarno Hatta yang berakibat pada penurunan kualitas pelayanan bandar udara dari segi kenyamanan dan ketidaktepatan (delay) jadwal penerbangan, hal ini disebabkan oleh lalu lintas penerbangan yang dilayani telah melebihi dari kapasitas bandar udara yang ada. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan pengembangan sistem multi bandar udara di kawasan metropolitan Jakarta. Hal-hal yang dilakukan adalah merumuskan konfigurasi dan alokasi fungsional sistem multi bandar udara, melakukan pemilihan bandar udara eksisting dan mengevaluasi kelayakan finansial.
Metode pengumpulan data adalah survey ke lokasi bandar udara eksisting dan penyebaran kuesioner kepada pakar dibidang bandar udara. Perumusan konfigurasi sistem multi bandar udara menggunakan metode multiple-case study analysis dan benchmarking, perumusan alokasi fungsional berdasarkan data pertumbuhan lalu lintas penerbangan dan kontribusi maskapai penerbangan bertarif rendah terhadap pertumbuhan lalu lintas penerbangan, pemilihan bandar udara eksisting menggunakan metode Multi-Criteria Decision Analysis (AHP, SAW dan TOPSIS) dan evaluasi kelayakan finansial menggunakan metode Net-Present Value, Benefit-Cost Ratio dan Payback Periode.
Hasil penelitiannya yaitu konfigurasi sistem multi bandar udara adalah 2 (dua) bandar udara dan keduanya berperan sebagai primary airport, bandar udara eksisting yang dikembangkan bersama Bandar Udara Soekarno Hatta (Internasional dan Domestik) adalah Halim Perdanakusuma (Domestik) dan hasil evaluasi kelayakan finansial untuk 3 (tiga) skenario proyeksi lalu lintas penerbangan yaitu pesimis, moderat dan optimis adalah layak.

At the moment traffic congestion has been happen at Soekarno Hatta which resulting degradation of airport services quality in terms of comfort and imprecision schedule, that situation was caused by exceeded of traffic against existing airport capacity. To overcome these problem need to develop multi-airport system in the Jakarta metropolitan region. The thing that need to be done are to formulate configuration and functional allocation of the multi-airport system, make a selection of existing airports and evaluate financial feasibility.
Methods of data collection that use on the research are survey in the existing airports and distributing questionnaires to experts. Multiple-case study analysis and bencmarking method use to formulate the configuration of multi-airport system, condition of air traffic growth and the contribution of low-cost airline on the traffic growth used to formulate functional allocation of multi-airport system, the selection of existing airports using the Multi-Criteria Decision Analysis (AHP, SAW and TOPSIS) and the evaluation of the financial feasibility using the Net-Present Value method, Benefit-Cost Ratio method and Payback Period method.
The result of these research are the configuration of multi-airport system in Jakarta metropolitan region is 2 (two) airports and both serve as the primary airport, the existing airport jointly developed Soekarno Hatta Airport (International and Domestic) is Halim (Domestic) and the result of financial feasibility evaluation for 3 (three) scenarios are pessimistic, moderate and optimistic is feasible.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T43302
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambo Dai
"Bandara sebagai pusat pelayanan transportasi udara pada dasarnya merupakan lingkungan yang selalu berkembang seiring dengan kesibukan yang ada didalamnya. Operasi pesawat udara mengemisikan tingkat bising yang tinggi sehingga menurunkan kualitas lingkungan di sekitar bandar udara. Penurunan kualitas lingkungan ini diduga mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat, sehingga menimbulkan biaya kesehatan dan biaya fisik yang harus ditanggung oleh masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk : (1). Mengetahui besarnya tingkat kebisingan di sekitar bandar udara Sepinggan Balikpapan yang telah melampaui baku mutu yang ditetapkan, (2). Mengetahui pengaruh tingkat kebisingan yang telah melampaui baku mutu yang ditetapkan terhadap gangguan kesehatan masyarakat dan kerusakan lingkungan fisik di sekitar bandar udara Sepinggan Balikpapan, (3). Mengetahui pengaruh kebisingan terhadap gangguan kesehatan masyarakat dan kerusakan lingkungan fisik dengan tingkat kesediaan masyarakat untuk membayar (Willingness to pay = WTP) jika tingkat bising di sekitar bandar udara dapat diturunkan sesuai baku mutu.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah : (1). Tingkat bising di sekitar bandar udara Sepinggan Balikpapan telah melewati baku mutu yang telah ditetapkan, (2). Terdapat pengaruh tingkat bising terhadap gangguan kesehatan masyarkat dan kerusakan lingkungan fisik di sekitar bandar udara Sepinggang Balikpapan, (3). Terdapat pengaruh gangguan kesehatan masyarakat dan kerusakan lingkungan fisik dengan tingkat kesediaan membayar oleh masyarakat (WTP).
Penelitian dilakukan di sekitar bandar udara Sepinggan Balikpapan pada bulan Agustus 2001 sampai dengan Juni 2002. Dilaksanakan dalam dua tahap kegiatan. Tahap pertama berupa pengumpulan data primer yang meliputi pengukuran tingkat bising. Tahap kedua, berupa survai sosial melalui wawancara dan pengumpulan data melalui kuesioner yang ditunjang dengan pengumpulan data sekunder di lokasi I, II yang terletak di RT. 14 dan RT. 15 Kelurahan Sepinggan dan lokasi III yang terletak di RT.52 Kelurahan Gunung Bahagia Kota Balikpapan, dengan jumlah responden sebanyak 50 responden untuk tiap-tiap lokasi sehingga total responden sebanyak 150 responden. Di dalam tahap ini juga diukur kondisi sosial ekonomi serta kesanggupan membayar (WTP) masyarakat untuk mengurangi tingkat bising. Data hasil pengukuran dianalisis dengan menggunakan metode statistik dan metode valuasi kontingensi (Contingent Valuation Method).
Berdasarkan hasil pengukuran tingkat bising di lokasi I didapatkan nilai siang (Ls) sebesar 78,5 dB (A), malam (Lm) 45,3 dB (A) dan siang-malam (Lsm) 76,70 dB(A). Pengukuran di lokasi II pada siang (Ls) 66,70 dB(A), malam (Lm) 66,80 dB(A) dan siang-malam (Lsm) 69,10 dB(A). Pengukuran di lokasi III, pada siang (Ls) 69,40 dB(A), malam (Lm) 57,10 dB(A) dan siang-malam (Lsm) 68,00 dB(A). Berdasarkan hasil perhitungan WECPNL pada lokasi I, rekomendasi ICAO untuk lokasi I sangat berbahaya untuk mendirikan bangunan, kecuali permukiman kedap suara. Ketiga lokasi yang telah diukur telah melampaui baku tingkat kebisingan yang ditetapkan.
Dampak bising terhadap gangguan kesehatan dan kenyamanan masyarakat di daerah penelitian dengan tingkat kedatangan pesawat yang tinggi adalah sulit tidur dan berkomunikasi (9,3%), sulit tidur, berkomunikasi dan pendengaran (32,7%), sulit berkomunikasi dan ketulian (8,7%), dan sulit berkomunikasi (16%), dan sulit berkomunikasi dan gangguan pendengaran (24,7%). Ketidaknyamanan responden terhadap tingkat kebisingan adalah sangat terganggu 30,66%, terganggu 62,66% dan cukup terganggu 6,66%.
Kesimpulan bahwa 1) tingkat pengukuran tingkat bising di sekitar lokasi bandar udara Sepinggan Balikpapan telah melampaui baku mutu tingkat kebisingan yang ditetapkan, 2) Tingkat bising berpengaruh terhadap gangguan kesehatan dan lingkungan fisik di sekitar bandara udara Sepinggan Balikpapan dan 3) Dampak tingkat bising berpengaruh terhadap tingkat kesediaan membayar masyarakat di sekitar bandar udara Sepinggan Balikpapan.
Dengan menggunakan metode langsung, rata-rata tingkat kesediaan membayar masyarakat yang bermukim di sekitar bandar udara Sepinggan Balikpapan dalam daerah paparan bising adalah Rp. 357.800,00 per tahun. Dengan menggunakan metode tidak langsung, rata-rata pengeluaran biaya pengganti kesehatan masyarakat dan kerusakan lingkungan fisik adalah Rp. 461.000,00 per tahun. Berdasarkan hasil survei bahwa biaya-biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat cenderung akan meningkat pada waktu-waktu yang akan datang khususnya pada saat pelaksanaan kegiatan embarkasi jamaah haji di bandar udara Sepinggan Balikpapan.
Penulis menyarankan beberapa penyelesaian alternatif terhadap pengelolaan bising di bandar udara Sepinggan Balikpapan antara lain: 1) Penetapan jadwal penerbangan dengan jumlah frekuensi penerbangan pada siang hari lebih besar dari pada malam dan dengan tingkat bising di bawah baku mutu lingkungan, 2) Pihak pengelola bandar udara Sepinggan Balikpapan, Pemerintah Kota Balikpapan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), masyarakat, perguruan tinggi dan pemerhati lingkungan secara bersama-sama membahas masalah bising dan getar dengan memperhatikan tingkat kesediaan membayar (WTP) guna mengurangi dampak bising dan getar, 3) Penggunaan jalur hijau dan pertamanan untuk dapat mereduksi tingkat bising yang tinggi terhadap masyarakat sekitar bandara, 4) Memperhatikan jarak ideal antara sumber bising dengan permukiman penduduk di sekitar bandara, 5) Menerbitkan dan meimplementasikan peraturan penetapan wilayah paparan bising lewat hukum serta membatasi tingkat bising maksimum yang diperbolehkan di daerah permukiman, 6) Hasil penelitian ini dapat dianggap sebagai tanggapan dari masyarakat yang ingin mendapatkan lingkungan yang sehat (bebas dari tingkat kebisingan di atas baku mutu lingkungan).

Economic Valuation of Noise Impact on Disturbances of Society Health and Physical Environment (A case: study of Noises Impact of Aircraft Operation on Disturbance of Society Health and Physical Environment around the Sepinggan Airport Balikpapan)Airport as a center of air-borne basically is an environment which grows along with their activities. The aircraft operation emits high noises decreasing the quality of environment around the airport. This decreasing environmental quality has negative impact on the disturbances of society's health and physical environment so that results cost of health and physical of which society have to carry on.
The objectives of this research are : (1) to know the noise level which is over-limit of determination around the airport of Sepinggan Balikpapan, (2) to find out the influences of over-limit noise level on disturbances of society health and physical environment around the airport, (3) to know the willingness to pay of society for taking less of the noise.
The hypotheses of this research are: (1) the over-limit noise level in Sepinggan airport Balikpapan, (2) influences of noise level on disturbances of society health and physical environment, (3) influences of the disturbances of society health and physical environment on their willingness to pay for the noise they carry on.
This research had occurred around the airport of Sepinggan Balikpapan in August 2001 until June 2002. It was performed in two steps of activities. First, it was collecting primary data including measuring the noise level. The second one is a social survey including interview and collecting data through in questioners supported by collecting secondary data. In this step it was not only measured economic society but also their willingness to pay for taking less noise they carry on. The result data were analyzed by using statistical and contingent valuation methods.
Based on the measurements of noise level was gained at midday (Ls) 78.5 dB (A) and night (Lm) 45.3 dB (A). On site I was resulted at midday (Ls) 78.5 dB (A), night (Lm) 45.3 and day-night (Lsm) 76.70 dB (A). On site II it is gained at midday (Ls) 66.70 dB (A), night (Lm) 66.80 and day-night (Lsm) 69.10 dB (A). On site III it is gained at midday 69.40 dB (A), night (Lm) 57.10 dB (A) and day-night (Lsm) 68.00 dB (A). Based on the WECPNL calculation followed by recommending ICAO that on site I was very dangerous for building structure without any support by noise reduction structure.
The influences of noise level upon disturbances of society health living in the research area of which has highly aircraft arrivals include communication and sleeping-problem (9.3%), sleep disturbances, communication and hearing diseases (32.7%), difficult to communicate and deaf (8.7%), difficulty communication (16%), and difficulty communication and hearing disturbances (24.7%). The respondent's uncomfortable on this noise level is highly annoying (30.66%), annoying (62.66%), and annoying enough (6.66%).
This research concludes that: 1). based on measurement results shows the noise level is over-limit of determination around the airport of Sepinggan Balikpapan, 2). noise level around the airport has influences on the disturbances of society health and physical environment, 3). all around the airport of Sepinggan Balikpapan noise level has close relations with the society's willingness to pay who live in around the airport.
The average of society's willingness to pay for taking less the noise on site I is Rp. 455,000.00, site II is Rp. 325,000.00, and site III is 251, 000.00. It takes overall average of Rp. 347, 000.00. Meanwhile, in using indirect method (replacement cost) on site I is Rp. 548,000.00, site II is Rp. 434,050.00 and site III is Rp. 372,000.00 The overall average is Rp. 451,350.00.
Based on this research , writer suggests : 1). high decrease of noise on aircraft must be taken by choosing aircraft's machines and equipment which produce low noise providing a comfortable life for society live in around the airport of Sepinggan Balikpapan, 2). Exploring green-line and gardening to be able to reduce the high noise around the airport, 3). Considering an ideal distance between the noise sources and people's residence around the airport, 4). Establishing a regulation of area determination and an safety area of noise through in law followed by making a noise maximum standard which is permitted in residence area, 5). it's time to consider this research as a response of society who want get healthy environment (free of high noise which disturbs the environmental quality)."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T 10659
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   2 3 4 5 6 7 8   >>