Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinaga, Frider
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pemilihan Umum (Pemilu) 2004 terhadap harga saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Kalau Pemilu 2004 memiliki pengaruh terhadap harga saham akan menyebabkan perubahan harga saham yang diproxikan dengan abnormal return.
Penelitian ini menggunakan metodologi event study, yaitu penelitian yang memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh suatu event terhadap harga saham. Penelitian ini memilih Pemilu 2004 sebagai event. Karena Pemilu 2004 dilaksanakan dalam 3 tahap, maka setiap tahap akan dijadikan sebagai event sehingga dalam penelitian ini terdapat 3 (tiga) event.
Sampel yang digunakan adalah 45 saham yang masuk Indeks LQ 45. Saham yang masuk LQ 45 adalah saham-saham berkapitalisasi besar dengan tingkat likuiditas yang tinggi sehingga diharapkan dapat mewakili populasi saham di BEJ. Setiap 3 bulan BEJ melakukan review terhadap perkembangan saham dan setiap 6 bulan bisa terjadi perubahan komposisi saham dalam Indeks LQ 45. Karena hal tersebut, komposisi saham yang digunakan dalam Pemilu I dan II berbeda dengan Pemilu III.
Periode pengamatan diambil sebanyak 110 hari terdiri dari periode estimasi 100 hari dan periode kejadian 10 hari (5 hari sebelum dan 5 hari sesudah event). Hal ini sesuai dengan periode yang dianjurkan Peterson (1989).
Dalam perhitungan expected return sebagai satu langkah untuk menghitung abnormal return, digunakan model pasar (market model). Pemilihan model ini mengikuti MacKinlay (1997) yang mengatakan bahwa market model sangat baik dan kuat untuk berbagai kondisi terutama bila menggunakan data harian.
Alat uji statistik yang digunakan adalah (i) Kolmogorov-Smirnov test untuk mengetahui distribusi data, (ii) Standardized Cumulative Abnormal Return (SCAR) untuk mengetahui pengaruh event terhadap harga saham pada 10 hari periode kejadian, dan (iii) paired-samples t-test untuk mengetahui perbedaan harga saham antara 5 hari sebelum dan 5 hari setelah event.
Hasil penelitian menunjukkan (i) masing-masing tahap Pemilu 2004 (Pemilu I, II, dan III) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap harga saham di BEJ pada 10 hari periode kejadian, (ii) masing-masing tahap Pemilu 2004 (Pemilu I, II, dan III) tidak memberikan perbedaan yang signifikan pada harga saham di BEJ pada periode 5 hari sebelum dengan 5 hari setelah kejadian."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15694
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Karyono
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengumuman dividen terhadap abnormal return dalam hubungannya dengan Earning Per Share, Market Book Ratio, dan Return Market.
Penelitian-penelitian sebelumnya sebagian besar menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengumuman dividen dan return saham yang selanjutnya berimplikasi pada abnormal return.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah market model untuk menghitung intersep dan slope pada periode estimasi, yang kemudian digunakan untuk menghitung return saham pada periode pengamatan.
Sampel yang digunakan adalah perusahaan-perusahaan non keuangan yang terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta, yang menentukan kebijakan dividen dalam bentuk dividen tunai pada tahun 2001 dan 2002.
Berdasakan uji statistik,pada hipotesis pertama menunjukkan bahwa pengumuman dividen tunai tidak berpengaruh langsung terhadap abnormal return. Tetapi secara akumulasi yang dim ulai antara T-7 (tujuh hari sebelum pengumuman dividen) dan T+7 (tujuh hari setelah pengumuman dividen) pengumuman dividen tunai berpengaruh signifikan terhadap abnormal return.
Pada hipotesis kedua menunjukkan bahwa besamya CAR pada saat pengumuman dividen tunai tidak dipengaruhi oleh besamya nilai EPS dan MBR pada laporan keuangan tahun terakhir, tetapi dipengaruhi oleh besamya return market pads saat itu.
Berdasakan pengujian statistika (program SPSS 11.0 dan Eviews 3.0) menunjukkan bahwa model regresi CAR 1o = EPS I-1 + MBRI-1 - RM1 signifikan (uji F statistik) dan diantaranya tidak terdapat hubungan multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan otokolerasi.
Penulis menyarankan kapada para pembaca yang tertarik akan melakukan penelitian dengan topik yang sama untuk:
1. Dalam menentukan sample perusahaan, mungkin akan memberikan hasil yang berbeda jika digolongkan dalam beberapa katagori, misalnya perusahan besar, sedang, dan kecil dipisahkan seeara tersendiri, atau dibedakan antara perusahaan produksi dan perusahaan jasa.
2. Besarnya nilai EPS dan MBR tidak hanya dilihat dan laporan keuangan terakhir, tetapi juga dilihat perubahannya dari tahun sebelumnya, naik ataukah turun.
3. Membedakan antara jumlah dividen yang mengalami kenaikan dan penurunan.

This research aims to understand a dividend announcement impact towards the abnormal return related to the RM1, EPS1_1, and the MBR1_1.
A large part of the previous researches showed that, there was a relationship between a dividend, announcement and a stock return, which in turn, it will make an impact towards an abnormal return as well.
A methodology which has been used in this study is a kind of a market model to calculate an intercept and a slope in an estimated period, and then, it is used to calculate a stock return during an observational period. A sample which has been used is a kind of non financial enterprises which had been registered in BEJ, which determined the dividend policy in a form of cash dividend for the periods or 2001 and 2002.
Based upon a statistical examinations, shown that, a cash dividend announcement has not a direct impact towards the abnormal return there of. But accumulatively according to what has been started between T-7 (seven days before a dividend announcement) and T+7 (seven days after a dividend announcement), shown that, a cash dividend launching here in, has a significant impact towards the abnormal return as well.
The amount of CAR during announcement of cash dividend there in, shown that, it has not been influenced at all by the amounts of EPS and MBR as shown in the end year of financial report, but it has been influenced as well by the amount of market return during that time.
Based upon statistical examination (SPSS 11.0 and Eviews 3.0 programs), shown that, a regression model of CAR CAR 1o = EPS I-1 + MBRI-1 - RM1 is significant (statistical F examination), and there is not any such relationship of multicollinearity, heterocedastisity or autocorrelation as well.
The writer in this case, will make three suggestions for the readers who are interesting in this same topic and who wish to make a research related to this matter, such as follows:
1. In order to obtain a good result, you must use a sample of non-financial entere prises which should be divided into several categories, such as, big, middle and small enterprises, and then to be subdivided into special manufactures (which produce many things) and general companies (which give services only).
2. The amounts of EPS and MBR, would not safety viewed from the end year financial report only, but also. Viewed from their yearly changes previously, is it up or down?
3. To differentiate the dividends it self, is it going up or going down?
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20440
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Ansari
"Industri farmasi merupakan industri yang berbasis riset dimana inovasi produk dan kegiatan pemasaran yang efektif merupakan keunggulan kompetitif yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan farmasi agar sukses di pasar. Dibukanya pasar AFTA dan harmonisasi perdagangan ASEAN pada tahun 2008, membuat peta persaingan industri farmasi yang smakin luas dan ketat. Pemsahaan farmasi nasional harus mampu bersaing dengan perusahaan farmasi asing yang lebih besar dan memiliki pasar yang luas.
Era persaingan bebas dan adanya kebijakan-kebijakan baru yang dikeluarkan oleh Pemerintah untuk industri farmasi menuntut perusahaan farmasi nasional untuk rneningkatlcan keunggulan kompetitifnya agar mampu bersaing di pasar global. Upaya untuk menciptakan keunggulan melatarbelakangi penggabungan yang dilakukan oleh tiga perusahaan di industri farmasi yailu, PT Kalbe Farma Tbk., PT Dankos Laboratories Tbk. dan PT Enseval. Penggabungan ketiga entitas ini membentuk satu entitas dengan nama PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe). Tujuan utama yang ingin diraih dari merger ini adalah mencapai sinergi. Di antara potensi sinergi itu adalah pemakaian sumber daya bersama, pengurangan duplikasi aktivitas pemasaran dan rantai pasok (supply chain), posisi tawar yang kuat dengan pihak ketiga dan proses usaha yang terpadu. Selain itu penggabungan usaha ini akan memperbesar kapitalisasi pasar Kalbe di bursa, hal ini berpotensi untuk menarik minat para investor untuk membeli saham Kalbe.
Sinergi yang diperoleh dari kegiatan merger dan akusisi akan meningkatkan nilai perusahaan da.n rnemberikan dampak positif kepada peningkatan ksejahteraan stakeholders secara keseluruhan. Beberapa literatur di bidang keuangan meneliti mengenai return yang diperoleh dari kegiatan merger dan akuisisi dengan menggunakan metode event study. Sebagian besar penelitian yang dilakukan dengan metode ini rnemberikan hasil bahwa merger dan akuisisi memberikan kombinasi return yang positif bagi perusahaan target dan perusahaan pengakuisisi.
Teori merger berdasarkan sinergi dan efisiensi memprediksikan bahwa merger dan akuisisi menghasilkan return yang positif. Penelilian ini ingin menganalisis, apakah peristiwa merger (penggabungan usaha) yang dilalcukan oleh Kalbe memberikan pengaruh pada nilai perusahaan yang dicerminkan dari kinerja harga saham perusahaan di bursa. Pengaruh dari peristiwa merger dapat diperoleh dengan melakukan pengamatan terhadap terciptanya abnormal return dan pola pergerakan cumulative abnormal return pada periode di sekitar pengumuman merger (event window). Selain itu untuk mengetahui apakah saham Kalbe setelah merger merupakan investasi yang menarik dan memberikan potensi return bagi investor, maka perlu dilakukan valuasi terhadap nilai Perusahaan untuk memperoleh nilai intrinsik saham Kalbe.
Berdasarkan analisis event study, pada hari ke +2 tercipta abnormal return yang signifikan. Ketiga metode yang digunakan memberikan kesimpulan yang sama. Metode Mean Adjusted Return menghasilkan abnonnal return sebesar 9,76%, sedangkan dengan metode Market Model sebesar 8,38% dan metode Market Acyusted Return sebesar 8,83 % Secara rata-rata pada hari ke +2 dihasilkan abnormal return sebesar 8,99%. Pada hari ke +3 sampai +10 secara umum terjadi abnormal return yang negatif tetapi berdasarkan hasil uji-t, abnormal return yang dihasilkan tidak signifikan. Secara keseluruhan pada event window (-10,+10) diperoleh rata-rata abnormal return sebesar 0,46% dengan metode Mean Adjusted Return, sedangkan dengan metode Market Model dan Market Adjusted Return masing-rnasing sebesar 0,34% dan 0,51%. Secara rata-rata dan ketiga metode menghasilkan abnormal return sebesar 0,43%.
Pola CAR memperlihalkan pergcrakan harga saham Kalbe yang Stabil sejak hari -8 dan yang dilanjutkan dengan lonjakan yang tajam pada had ke +2 sebagai reaksi dari pengumuman merger yang dilakukan Perusahaan. Setelah hari ke +2 nilai CAR mengalami penurunan secara perlahahan-lahan. Penunman pola CAR kemungkinan terjadi karena aksi profif taking atau adanya koreksi harga yang disebabkan oleh lonjakan yang tinggi pada hari +2. Pada hari ke +10 diperoleh nilai CAR secara rata-rata sebesar 9.11%. Hasil yang diperoleh dari analisis abnormal retum dan pergerakan pola CAR di sekitar pengumuman merger Perusahaan dengan metode event study sesuai dengan teori merger berdasarkan sinergi, bahwa tindakan merger yang dilakukan oleh perusahaan memberikan return yang positif bagi pemegang saham (shareholders) sebagai cerminan dari potensi sinergi yang akan diperoleh dari merger.
Valuasi saham dilakukan dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow dan menggunakan pendekatan Free Cash Flow to the Firm (FCFF) untuk memproyeksikan arus kas perusahaan dimasa datang. Berdasarkan hasil valuasi, diperoleh nilai intrinsik saham Kalbe sebesar Rp 1.460,- per saham. Jika dibandingkan dengan harga saham Kalbe pada tanggal 29 Desember 2006 sebesar Rp 1.190,- per saham, maka harga saham Kalbe diperdagangkan discount 18,5% dari nilai intrinsiknya, atau dengan kata lain saham Kalbe undervalued. Apabila diasumsikan bahwa fair value tidak mengalami perubahan maka harga saham Kalbe Parma pada tanggal 1 Mei 2007 (Rp 1.260,-) diperdagangkan discount 13,7% dari nilai intrinsiknya atau undervalued. Saham Kalbe setelah sekitar 1,5 tahun merger merupakan investasi yang memberikan potensi return yang menarik Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek pertumbuhan yang baik di masa datang melalui potensi sinergi sebagai dampak dari merger yang dilakukan perusahaan dan strategi bersaing perusahaan untuk menghadapi pasar global. Dari hasil valuasi ini, penulis merekomendasikan beli (buy) untuk saham Kalbe.

Pharmaceutical industry is a research-based industry, where product innovation and effective marketing program are the crucial source of competitive advantage for every pharmaceutical company to able to succeed. The opening of AFTA market and ASEAN trade harmonization program in 2008, lead to a broader and intense competitive market. In connection to this, national pharmaceutical companies are going to face a tough competition from global pharmaceutical companies which already has their own worldwide market.
The era of free-trade market and new regulations on pharmaceutical industry forced national pharmaceutical companies to create their competitive advantage to able to survive in the global competition. The merger between PT Kalbe Farma Tbk, PT Dankos Laboratories Tblc. and PT Enseval to become one entity named PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) was done as part of the company long term strategy to create competitive advantage in the international market. The main objective of the merger is to create synergy. The potential source of synergy would come from: elimination of resource duplication, elimination of duplication in marketing activities and supply chain, strong bargaining power with third party and streamlining all of the companys business activities. Furthermore, the merger will increase, significantly, the company 's market capitalization which would attract investors to buy the company's stocks.
The synergy created by merger and acquisition will improve the value of the company and also the wealth of stakeholders as a whole. Event study was the common method in financial literature used to analyze the return or wealth created by the merger and acquisition activities. Most of the research concluded that merger and acquisition gave positive combined returns for targets and bidders.
Merger theory based on synergy and efficiency predict that return in a merger and acquisition is positive. This research tries to analyze the eject of merger into the company 's value which was rejlected by the conrpanyiv stock price performance in the stock market. The study of the effect of merger would be done by analyzing the creation of abnormal return and the pattern of the cumulative abnormal return around the announcement day (event window). Furthermore, to know whether the company's stock is still an interesting investment and would give potential return to investors we are going to do stock valuation. Fundamental analvsis was done to calculate the intrinsic value of Kalbe 's stock.
Anabtsis based on event study methodology resulted in a significant abnormal return at day +2. We are using three methods to predict expected return and all of the three methods gave the same conclusion. The Mean Athusted Return method arrived at estimated abnormal return of 9. 76%, meanwhile the Market Model arrived at 8.38% abnormal return and Market Athusted Return model at 8.99% abnonnal return. On day +3 until +10, generally, resulted in an insignificant negative abnormal return based on t-test. On average, in the (-10, +10) event window, we arrived at estimated abnormal return of 0.46% for Mean Achusted Return, 0.34% abnormal return Market Model and 0.35 % for Market Adjusted Return. The three methods resulted in an average of 0.34% abnormal return.
The pattern of CAR shows stable movement from day -8 and followed by sharp increase on day +2 after the merger announcement day. After day +2, CAR pattem show steady decline. The downturn pattern of CAR was probably due to profit taking or price correction because ofthe jump in price in day +2. On day +10, on average, CAR was recorded at 9.11 %. The result from the abnormal return and CAR pattern analysis aligned with the merger theory based on synergy that merger create positive return to the shareholders as a reflection of potential synergy ofthe company.
Valuation process was done by using Discounted Cash Flow (DCF) method with Free Cash Flow to the Firm approach to predict the company 's cash flow in the future. The valuation arrived at intrinsic value of Rp 1,460,- per share for Kalbe's stocks. Compared to the actual price at 29 December 2006 at the level of Rp 1.190,- per share, then the price of the company 's stock was traded at 18.5% discount, in other words the company 's stock was undervalued. Assuming that fair value did not change then at I May 2007 (actual price Rp 1.260,- per share) was also traded discount by 13.7% from its intrinsic value or undervalued Kalbe 's stock after 1.5 years of merger was still an interesting investment with attractive potential retum. This result reflects the company 's potential growth prospect as a result of synergy from merger and the company's strategy facing global market. Based on DCF valuation, we recommended buy for Kalbe 's stacks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T23196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utari Fiskarini
"Pengumuman stock split mcrupakan salah satu informasi yang akan menyebabkan pasar modal bereaksi dan mempunyai dampak pada variabilitas harga dan tingkat keuntungan (return), kegiatan perdagangan saham (likuiditas), dan harga sekuritas tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mcncrnukan bukti empiris apakah ada reaksi abnormal return di sekitar pengumuman stock split. Penelitian ini juga ingin mengetahui apakah ada perbedaan abnormal return dan likuiditas yang diukur dengan frekuensi perdagangan sebelum dan setelah pristiwa. Disamping itu, dalam penelitian ini mencoba untuk menganalis pengaruh variabel-vadabel bebas seperti split ratio, ukman perusahaan yang diukur dari nilai kapitalisasi pasar dan rasio harga terhadap nilai buku (PBV) terhadap neaksi pasar.
Event study digunakan untuk melilmt adanya reaksi abnormal return disekitar pengumuman. Untuk mengetahui apakah pengumuman split rnengakibatkan pembahan pada abnormal remm dan likuiditas sebelum dan setelah peristiwa digunakan metode match paired t-test. Metode regrcsi linear berganda digunakan untuk mengetahui hubungan atau korelasi variabel-variabel yang diduga memberi pengaruh terhadap reaksi pasar.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ditemukan abnormal return positif yang signitikan pada had minus 5 sebelum pengumuman tetapi mulai hari plus 1 sarnpai dengan 3 setelah pcngumuman, abnormal return menjadi negatif dan signifikan. Hasil selanjutnya membuktikan bahwa ada perbedaan yang signifikan atas abnormal return dan likuditas sebelum dan setelah peristiwa. Hasil dari metode regresi linear berganda rnenunjukkan bahwa split ratio berpengaruh positif secara signifikan tehadap abnormal return sementara ukuran perusahaan dan PBV berpengaruh negadf dan tidak ditemukan signifikansi secara statistik terhadap abnormal return.

Stock split announcement is one of tinancial information that will cause a reaction from stock market and have impact on stock return, trading activities (liquidity) and those stock prices. The purpose of this research is to find empirical evidence whether there is reaction of abnormal renun around the stock split announcement. This research also wants to find whether there is difference of abnormal return and liquidity measured by trading frequencies before and after the event. Beside that, this research also tries to find the determinants of the market reaction using three independent variables, i.e. split ratio, firm size that will be represented by market capitalization, and price to book value (PBV).
Event study is used to see the reaction of the abnormal return around the announcement. Match paired t-test is used to tind if split induced change in stock retum and liquidity between pre and post split. Multiple linmr regression method is used to find the correlation of determinants variables to the market reaction.
The result of this research shows that there is positively significant of abnomial retum on day-5 before announcement but starting day +1 until day +3 aiicr announcements, abnormal return is negatively significant. 'Ihe next evidence shows that there is significant difference ofthe abnormal retum and liquidity before and after event. The result of multiple linear regression method shows that split ratio is positively significant influence the abnormal return while firm size and PBV are negatively influence the abnormal retum, but not signiticant.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T32096
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reyna Armelia
"Penelitian ini fokus pada analisis pengaruh investor sentiment selama bulan Ramadhan terhadap abnormal return saham perusahaan pada subsektor retail periode 2009-2013 di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan metode event study. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan dikembangkan dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ramadhan effect tidak menghasilkan cumulative average abnormal return (CAAR) yang signifikan bagi investor selama periode peristiwa dalam setiap periode di penelitian ini. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa rata-rata abnormal return sebelum peristiwa Ramadhan tidak berbeda dengan rata-rata abnormal return setelah peristiwa Ramadhan di setiap periode penelitian.

This study focused on influence of investor sentiment during Ramadhan on abnormal return of retail trade on IDX by using event study during 2009-2013. This study was a quantitative research and was developed by descriptive analysis. This study did not show significant results on cumulative average abnormal return (CAAR) for investors during event window in each study period. In addition, this study also showed that the average abnormal return before Ramadhan is no different to the average abnormal return after Ramadhan in each study period.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhmat Adi Sampurno
"Tesis ini membahas pengaruh peristiwa politik dalam negeri terhadap abnormal return indeks-indeks sektoral di BEI pada tahun 2014. Peristiwa politik yang diambil adalah quick count pemilihan legislatif, real count pemilihan legislatif, quick count pemilihan presiden, dan real count pemilihan presiden.
Penelitian ini bertujuan ingin melihat bagaimana reaksi sektor-sektor saham akibat peristiwa politik tersebut. Metode yang digunakan adalah dengan event study dan pengujian hipotesis dengan menggunakan Wilcoxon Sign Rank test.
Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa tidak semua sektor saham bereaksi signifikan pada saat event window. Perbedaan abnormal return antara sebelum dan sesudah peristiwa hanya ditemukan pada sektor agriculture disaat peristiwa real count pileg dan mining disaat peristiwa realcount pilpres sedangkan di sektor lainnya tidak terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeconiah Hashfi Baronna
"[ABSTRAK
Penelitian ini membahas underreaction akibat bias konservatisme dan
overreaction akibat representativeness heuristic terhadap informasi earning
selama periode 2008-September 2014 pada Bursa Efek Indonesia. Metoda yang
digunakan adalah menguji strategi membeli saham dengan pertumbuhan EPS
tinggi dimasa lalu dan menjual saham dengan pertumbuhan EPS yang rendah ,
untuk periode: 4, 8, 12 kuartal dengan masa kepemilikan 3,6, 9, 12 bulan.
Hasilnya menunjukkan bahwa ke 12 strategi tersebut tidak menghasilkan
abnormal return positif secara statistik, bahkan satu strategi menghasilkan
abnormal return negatif yang signifikan, yang mengindikasikan adanya
representativeness heuristic.

ABSTRACT
This study discusses underreaction stemming from the conservatism bias and
overreaction due to the representativeness heuristic for earnings information
during the period 2008-September 2014 on the Indonesia Stock Exchange. The
method is examines trading strategies of buying past high EPS growth of stocks
and selling past low EPS growth of stock, over 4, 8, 12 quarters with the holding
period of 3.6, 9, 12 months. The results showed that all 12 of these strategies did
not produce a statistically significant positive abnormal return, even one strategy
generates significant negative abnormal returns, which indicate the presence of
representativeness heuristic.;This study discusses underreaction stemming from the conservatism bias and
overreaction due to the representativeness heuristic for earnings information
during the period 2008-September 2014 on the Indonesia Stock Exchange. The
method is examines trading strategies of buying past high EPS growth of stocks
and selling past low EPS growth of stock, over 4, 8, 12 quarters with the holding
period of 3.6, 9, 12 months. The results showed that all 12 of these strategies did
not produce a statistically significant positive abnormal return, even one strategy
generates significant negative abnormal returns, which indicate the presence of
representativeness heuristic.;This study discusses underreaction stemming from the conservatism bias and
overreaction due to the representativeness heuristic for earnings information
during the period 2008-September 2014 on the Indonesia Stock Exchange. The
method is examines trading strategies of buying past high EPS growth of stocks
and selling past low EPS growth of stock, over 4, 8, 12 quarters with the holding
period of 3.6, 9, 12 months. The results showed that all 12 of these strategies did
not produce a statistically significant positive abnormal return, even one strategy
generates significant negative abnormal returns, which indicate the presence of
representativeness heuristic., This study discusses underreaction stemming from the conservatism bias and
overreaction due to the representativeness heuristic for earnings information
during the period 2008-September 2014 on the Indonesia Stock Exchange. The
method is examines trading strategies of buying past high EPS growth of stocks
and selling past low EPS growth of stock, over 4, 8, 12 quarters with the holding
period of 3.6, 9, 12 months. The results showed that all 12 of these strategies did
not produce a statistically significant positive abnormal return, even one strategy
generates significant negative abnormal returns, which indicate the presence of
representativeness heuristic.]"
[2015;2015;2015;2015, 2015]
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Anshary
"ABSTRAK
Tesis ini membahas pengaruh kebijakan infrastruktur pemerintah Jokowi terhadap siginifikansi Cumulative Average Abnormal Return CAAR dan Average Abnormal Return AAR saham di sektor Basic Industry and Chemicals; Property, Real Estate and Building Construction; serta Infrastructure, Utilities, and Transportation pada enam peristiwa tahun 2014 ndash; 2016 dengan metode event study, yaitu Jokowi unggul di quick count pilpres 2014, Sidang Kabinet Paripurna, Penyampaian R-APBN 2016, Paket Kebijakan Ekonomi 5, Paket Kebijakan Ekonomi 9, dan Penyampaian R-APBN 2017; sektor Property, Real Estate and Building Construction memiliki CAAR signifikan paling banyak dengan empat peristiwa. Sedangkan dari semua peristiwa, AAR tidak signifikan di semua sektor.

ABSTRACT
This thesis discusses the impact of Jokowi 39 s government infrastructure policy towards the siginificance of Cumulative Average Abnormal Return CAAR and Average Abnormal Return AAR of shares in sector of Basic Industry and Chemicals Property, Real Estate and Building Construction and Infrastructure, Utilities, and Transportation during six events in 2014 2016 using event study method. The events are Jokowi excel in quick count 2014 president election, Plenary Cabinet Session, R APBN Submission 2016, Economic Policy Packages Number 5, Economic Policy Package Number 9, and Submission R APBN 2017. Therefore, sector Property, Real Estate and Building Construction has significant CAAR at most with four events. As for all events, AAR is not significant in all sectors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R Widi Arini
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis apakah pengumuman stock split mempunyai suatu kandungan informasi dan apakah terjadi transfer informasi intra industri pada perusahaan lain yang tidak melakukan pengumuman stock split. Selain itu apakah variabel tambahan seperti abnormal return splitting firm, ukuran perusahaan, ukuran perusahaan yang diinteraksikan dengan abnormal return splitting firm, karakteristik industri, karakteristik industri yang diinteraksikan dengan abnormal return splitting firm, asimetri informasi dan asimetri informasi yang diinteraksikan dengan abnormal return splitting firm mempunyai pengaruh terhadap terjadinya transfer informasi intra industri. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia yang melakukan pengumuman stock split selama periode penelitian antara tahun 2007 sampai dengan tahun 2013. Metode analisis yang digunakan adalah Paired Sample T-test, Independent Sampe T-test dan Multiple Linear Regression. Hasil dari penelitian ini adalah tidak terjadi transfer informasi intra industri atas pengumuman stock split, asimetri informasi mendukung adanya transfer informasi intra industri, namun variabel lainnya tidak terbukti dapat mempengaruhi terjadinya transfer informasi intra industri.

ABSTRACT
This research was to investigate if any stock split rsquo s announcement contains of information and if any intra industry information transfer to unsplitting companies. Variables such as abnormal return splitting firm, size of the company, size of the company that being interacted with abnormal return of splitting firm, industry characteristic, industry characteristic that being interacted with abnormal return of splitting firm, information alligned and information alligned that being interacted with abnormal return of splitting firm have effect for the intra industry information transfer. Sample being used for this research is company listed in Indonesia Stock Exchange year 2007 2013. The analysis method used is Paired Sample T test, Independent Sample T test and Multiple Linear Regression. The result for this research was that no intra industry information transfer did happen to the stocksplit rsquo s announcement and all variables were supportting for it, except variable of information alligned that can explain the intra industry information transfer."
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marentina Puspitasari
"Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fenomena yang sudah cukup lama berkembang di area manajemen, namun sampai dengan saat ini masih menjadi suatu perdebatan pengaruhnya terhadap corporate financial performance (CFP). Berbagai literatur menyatakan bahwa CSR sebagai wujud implementasi keberlangsungan perusahaan jangka panjang berpengaruh positif pada CFP yang diukur dengan rasio profitabilitas, nilai pasar, maupun return saham. Pengukuran CSR menjadi salah satu isu yang menyebabkan beragamnya hasil penelitian CSR. Standar pengukuran CSR yang diterbitkan oleh Global Reporting Initiatives (GRI) merupakan salah satu alternatif pengukuran yang banyak digunakan pada penelitian CSR di dunia untuk mengatasi permasalahan beragamnya hasil penelitian tersebut. Dalam perkembangannya, muncul fenomena bahwa CSR digunakan sebagai pengalihan perhatian investor terhadap tindakan manajemen laba melalui discretionary accrual. CSR yang dilakukan tidak murni lagi sebagai tindakan yang beretika dan bertanggung jawab, namun diduga sebagai strategi perlindungan dari dampak negatif yang ditimbulkan atas tindakan manajemen laba yang dilakukan oleh manajer. Penelitian ini bertujuan untuk menguji ulang apakah CSR berpengaruh positif terhadap return saham yang diukur dengan menggunakan abnormal return dan actual return, dan apakah manajemen laba memperlemah pengaruh CSR terhadap return saham. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa CSR secara signifikan berpengaruh positif terhadap return saham yang diukur dengan abnormal return dengan periode peristiwa selama 12 hari, namun tidak ditemukan pengaruh CSR terhadap actual return selama 1 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen laba yang diukur dengan discretionary accrual berpengaruh negatif terhadap actual return selama 1 tahun setelah publikasi laporan tahunan, dan berpengaruh positif terhadap abnormal return. Tidak ditemukan pengaruh dari interaksi antara CSR dan manajemen laba terhadap return saham baik yang diukur dengan abnormal return dan actual return.

Corporate Social Responsibility (CSR) is a phenomena that has been developed for a long time in the management area, but until now the influence of CSR on corporate financial performance (CFP) is still being debating. Various literature states that CSR as the implementation of long-term company sustainability has a positive effect on CFP as measured by profitability ratios, market values, and stock return. CSR measurement is one of the biggest issues that causes a variety of CSR research result. The CSR measurement standards issued by the Global Reporting Initiatives (GRI) are one of the alternative measurements that are widely used in CSR research in the world to address that problems. In the recent years, there is an issue that CSR is used as a diversion of investor attention to earnings management actions through discretionary accruals. CSR is not pure anymore as an ethical and responsible action, but it is suspected as a shield strategy from the negative impact caused by earnings management actions carried out by managers. This study aims to reexamine whether CSR has a positive effect on stock return measured with abnormal return and actual return, and whether earnings management weakens the effect of CSR on stock returns. The results of hypothesis testing indicate that CSR significantly has a positive effect on stock returns measured by abnormal returns with an event period of 12 days, but there is no effect of CSR on actual returns for 1 year after the publication of CSR disclosure. The results of this study show that earnings management as measured by discretionary accruals has a negative effect on actual return for 1 year after the publication of the annual report, and has a positive effect on abnormal returns. In addition, there is no effect of the interaction between CSR and earnings management on stock returns measured by abnormal returns and actual returns."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52826
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>