Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mattulada, H. Andi
"Sebagai bab penyimpulan, maka ia pun berupaya memberikan penajaman atas masalah-masalah masa kini To-Kaili, yang akan mengantarkannya ke masa depan, atau hari esok."
1991
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1985
330 SIS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Barr, Donald F.
Ujung Pandang: Hasanuddin University, 1979
499.221 BAR l (1);499.221 BAR l (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mahmud Larupa
Jakarta: Pusat Bahasa DEPDIKBUD, 2002
398.212 MAH s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Joyly Rawis
Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, 2011
392.4 JOY m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sisilia Prenaly
"Gas alam merupakan salah satu sumber claya alam yang melimpah di Indonesia Meskipun demikian, dikarenakan terbatasnya ketersediaan intiastruktur pcngolahan gas alam itu sendiri serta jaringan pipa untuk distribusinya, ditambah lagi dengan penerapan teknologi yang belum optimal, pemanfaatan gas alam untuk pasar domestik masih jauh di bawah pemanihaian Bahan Bakar Minyak (BBM) sehingga peranan gas alam sebagai altematif sumber energi belum mampu bersaing dan menggeser peranan Bahan Bakar Minyak sebagai sumber energi.
Dengan meningkatnya harga minyak mentah menjadi 50 USS/bbl, pemclintah harus menanggnmg beban subsidi bahan bakar minyalc sebesar 63 triliun meningkat 334 % dari 14.5 triliun pada APBN 2004. Pemakaian bahan bakar gas dapat mengurangi besamya subsidi tersebut yang kemudian dapat dipakai untuk investasi infrastruktur ataupun penyediaan kebutuhan pokok bagi rakyat.
Berdasarkan analisa pasar dalam negri, maka didapalkan kapasitas pabrik pengolahan gas alam yang akan dibangun scbesar l53,25'7_238 MMSCF/tahun. Pabrik ini direncanakan akan dibangun dj Kecamatan Batui Sulawesi Tengah. Pahrik ini menggunakan mode opersi kontinyu untuk semua proses yang digunakan karcna umpan dan produlcnya yang berfasa gas. Pembangunan pabrik ini memiliki dampak lingkungan yang kecil karena jenis alat proses dan limbah yang dihasilkan tidak rnembutuhkan penanganan yang sulit.
Untuk dasar perhitungan dad analisa teknis yang dilakukan ini digunakan alat bB1ll`Ll sofiware HYSYS 3.1. Gas kota dan elpiji dihasillcan melalui proses awal dan proses utama di dalam pabrik, proses awal bertujuan untuk membersihlcan gas alam umpan yang kemudian akan di pisahkan menjadi produk pada proses utama.
Pada proses utama digunakan dua buah kolom fraksionasi untuk mendapatkan produk yang diinginkan yaitu kolom De-Ethanizer dengan diameter sebesar 4.5 m untuk mendapatkan gas kota dan kolom De-Butanizcr dengan diameter sebesar 1.5 m untuk mendapatkan elpiji mix. Kineija proses pabnk pengolahan gas alam ini ditunjukan melalui efisiensi energi sebesar 90-6% dan efisiensi karbon sebesar 95.8% dimana dengan nilai efisiensi yang tinggi ini maka pabrik dapat dikatakan memiliki kinenja proses yang baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Charles Kapile
"Penelitian mengenai sejarah kota Palu selama kurun waktu 32 tahun (1932-1964) Iebih diarahkan untuk menjelaskan tentang kajian sejarah lokal yang membahas masalah : ekonomi kota Palu, Palu sebagai pusat pemerintahan, sistem sosial ekonomi kota Palu dan sistem pendidikannya. Rentangan waktu yang dikaji dalam studi ini yakni sejak zaman pemerintahan kolonial Belanda tahun 1932 yang mana bermula dari adanya pembagian administrasi pemerintahan yang baru di Keresidenan Manado. Oleh sebab itu untuk menjalankan roda pemerintahannya maka Belanda menjadikan kota Palu sebagai Onderafdeeling dengan kedudukan seorang Kontrolir atau penguasa pemerintah disamping perwira angkatan darat. Demikian pla tahun 1964 yang mana terjadi pemisahan dari Pemerintah r Daerah Tingkat I Sulawesi Utara – Tengah menjadi pemerintah Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dengan berkedudukan di kota Palu. Namun demikian dalam kajian ini juga dijelaskan kurun waktu sebelumnya serta zaman pendudukan Jepang. Adapun fokus kajian mengenai ekologi kota Palu Iebih diarahkan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan fisik di kota Palu dan daerah hinterlandnya. Selain itu juga dijelaskan mengenai penduduk kota Palu dan perkembangannya serta adanya istilah Toraja yang dikenakan oleh penduduk To-kaili bagi para ilmuan asing. Demikian juga masalah pemerintahan, yang mana fokus kajian Iebih diarahkan kepada bentuk dari sistem pemerintahan kolonial Belanda di kota Palu, sedangkan untuk sistem pemerintahan tradisional dijelaskan pula tentang adanya struktur pemerintahan di kerajaan Palu serta dewan adatnya sebelum kedatangan pemerintah Belanda. Kemudian pada masa pemerintah di kota Palu sesudah kemerdekaan Republik Indonesia, lebih difokuskan kepada usaha-usaha pemerintah dan beberapa organisasi dalam memperjuangkan kota Palu sebagai ibu kota Propinsi Sulawesi Tengah pada tahun 1964. Kemudian mengenai sistem sosial lebih diarahkan pada perkembangan yang terjadi akibat adanya perubahan pada masa kolonial"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T38874
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, 1986
499.25 MOR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Meilida Mirza Akmala
"Studi "Analisa Keekonomian Dalam Pembangunan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Di Sulawesi Tengah" dilakukan agar investor swasta tertarik untuk dapat ikut berpartisipasi dalam mendukung program kebijakan konversi minyak tanah ke LPG, salah satunya dengan berinvestasi dalam pembangunan pendukung infrastruktur SPBE sebagaisalahsatumata rantai pendistribusian LPG di Indonesia bagian tengah. Salah satu tujuan program konversi adalah penghematan dan penurunan subsidi bahan bakar dari minyak tanah ke LPG. Pada tahun 2015 terdapat beberapa wilayah yang mengalami konversi minyak tanah ke LPG, salah satunya adalah Sulawesi Tengah. Program konversi membutuhkan dukungan dari masyarakat dan tentunya swasta untuk ikut berperan membangun mata rantai pendistribusian LPG sampai konsumen akhir. Penulis menganalisis kebutuhan LPG 3Kg di Sulawesi Tengah berdasarkan kesetaraan energy realisasi kuota minyak tanah bersubsidi. Berdasarkan tingginya kebutuhan LPG 3 Kg pada suatu wilayah dan belum tersedianya SPBE di wilayah tersebut, dipilih KabupatenToli-Toli dan Kabupaten Poso sebagai 2 (dua) alternatif utama wilayah pembangunan SPBE. Nilai CAPEX pembangunan SPBE di Sulawesi Tengah adalah sebesar Rp 11,98 milyar. Sedangkan nilai OPEX SPBE sebesar Rp 498,45 juta/tahun di Kabupaten Toli-Toli dan sebesar Rp 358, 92 juta/tahun di Kabupaten Poso. Dengan basis kuota pengisian 30 Ton/hari -yang merupakan kebutuhan LPG hasil kesetaraan energi kuota minyak tanah bersubsidi- di Kabupaten Toli-Toli, didapatkan nilai IRR 15 %, NPV (+) Rp 3,2 milyar dan PBP 3,8 tahun. Sedangkan dengan basis kuota pengisian 27,7 Ton/hari -yang merupakan hasil kesetaraan energi kuota minyak tanah bersubsidi- di Kabupaten Poso, didapatkan nilai IRR 14 %, NPV (+) Rp 1,9 milyar , dan PBP 3,9 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kuota pengisian produksi sangat berpengaruh pada tingkat pengembalian modal.

The study "The Economic Analysis in LPG Bottling Plant Project in Central Sulawesi" conducted so that investors are interested to be able to participate in supporting the policy of kerosene to LPG, including by investing in the project of LPG infrastructure or LPG supply chain in the central part of Indonesia. One of the purpose of this conversion program is saving and reduction if fuel subsidy from kerosene to LPG. In 2015, Central Sulawesi become one of some provinces which will undergo this program. This program need supports from society and of course private sector to participate develop the LPG supply chain to the end user. This study analyze the demand of LPG 3 Kg in Central Sulawesi based on the energy equivalence of subsidized kerosene quota. By the high demand of LPG 3 Kg and unavailability LPG bottling plant in regency, Toli-Toli and Poso are chosen as two main alternatives of LPG bottling plant project area. CAPEX of LPG bottling plant values IDR Rp 11,98 billions, OPEX values IDR 498,45 millions/year in Toli-Toli and IDR 358, 92 millions/year in Poso. Based on 30 Ton/day as bottling "which is the demand of LPG 3 Kg based on the energy equivalence of subsidized kerosene" in Toli-Toli regency, IRR results IRR 15 %, NPV (+) Rp 3,2 billions and PBP 3,8 tahun. And based on 27,7 Ton/day as bottling "which is the demand of LPG 3 Kg based on the energy equivalence of subsidized kerosene" in Poso regency, IRR 14 %, NPV (+) Rp 1,9 billions, and PBP 3,9 tahun. This study shows that bottling quota significantly influences the return of LPG bottling plant investment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>