Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 466 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harry Ramza
"Pengukuran dengan menggunakan sensor serar optik (SSO), pada penelitian ini menggunakan konsep Mach Zehnder Interferometer (MZI) Dimana kedua lintasan yang ada digantikan dengan serat optik yang sensitif terhadap perubahan besaran fisis sekitarnya. Lengan pertama sebagai referensi dan lengan kedua sebagai sensing elemen.
Gelombang akustik merupakan gangguan eksternal pada sensing elemen yang akan menimbulkan perubahan fase lintasan relatif terhadap fase lintasan lengan referensi. Perubahan fase lintasan diukur melalui fotodetektor serta hasil yang didapatkan ditampilkan melalui Multi Channel Analyzer (MCA).
Sebagai bahan perbandingan juga diperlihatkan hasil pengukuran dengan osiloskop dengan beberapa variasi frekuensi gangguan yang dibangkitkan oleh generator fungsi pada bagian apendik. Bentuk serat optik yang digunakan sebagai sensor adalah serat optik yang lurus, pola Mandrell dan pola MZI. Fotodetektor bekerja sebagai mengubah besaran optik ke besaran listrik sehingga dapat diproses lebih lanjut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T6362
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bogor: Departemen Pertanian. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, 2008
R 010 Bib
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1992
899.222 SER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tashadi
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994
899.222 TAS r
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
Suhartono M.Z. Ibrahim
"Telah dilakukan percobaan pendahuluan maserat kayu kasai terhadap kontraksi uterus cavia terisolasi.
Kontraksi yang disebabkan oleh pemberian maserat kayu kasai dibandingkan terhadap kontraksi yang disebabkan oleh injeksi P iton-S.
Untuk penetapan potensi daya kerja oksitosik digunakan metode Sallman dengan modifikasi-modifikasi, dosis yang digunakan
dosis 2/2, sedangkan urutan dosisnya memakai cara standar latin square.
Perhitungan potensi sama dengan cara penetapan potensi berdasarkan efek cara sederhana Farmakope Indonesia Ed II. Pemberian maserat kayu kasai 25% pada uterus cavia terisolasi menunjukkan kontraksi uterus yang jelas.
Potensi daya kerja oksitosik maserat kayu kasai contoh, dapatdibandingkan dengan injeksi P iton-S, hasi1nya kurang lebih 0,6 kali P iton-S."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 1977
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
H. Salim A. Dimyati
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T40028
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Aestetika
"Seiring dengan berkembangnya dunia telekomunikasi dan pola hidup masyarakat saat ini, dibutuhkan suatu media transmisi dengan bandwidth yang lebar (broadband), sehingga mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan tinggi. Pengembangan jaringan akses yang dapat menyediakan layanan pita lebar ini dapat dilakukan dengan mengaplikasikan sistem jaringan terintegrasi yang berisi sejumlah saluran komunikasi point-to-point antara sisi sentral dengan sisi pelanggan melalui sistem transmisi serat optik. Sistem tersebut dapat diterapkan dengan menggunakan perangkat Digital Loop Carrier Multi-Services Optical Access Network (DLC MSOAN).
Kegiatan yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini adalah merancang suatu jaringan telekomunikasi yang menerapkan teknologi DLC MSOAN sebagai penyedia layanan broadband di kota Yogyakarta, khususnya di area layanan Sentral Telepon Otomat (STO) Kotabaru dan STO Pugeran. Perancangan meliputi penempatan perangkat DLC MSOAN dan perhitungan kebutuhan kapasitas transpor sinyal infonnasi yang hams disediakan berdasarkan prediksi demand untuk sepuluh tahun ke depan.
Perencanaan ini menghasilkan jaringan DLC MSOAN yang terdiri dari 2 perangkat Central Terminal (CT) dan 24 perangkat Remote Terminal (RT). Penempatan perangkat CT dan RT disesuaikan dengan densitas demand di wilayah Kotamadya Yogyakarta, misalnya di lokasi pemukunan, pertokoan, perkantoran, tempat penginapan, maupun di kawasan pendidikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S39961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuhung Suleman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39035
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Donald
"Penggunaan material komposit serat gelas-poliester dewasa ini sangat banyak dijumpai pada aplikasi perairan disebabkan sifatnya yang menguntungkan yaitu ringan. rasio kekuatan tinggi terhadap berat, pembuatan bentuk yang tidak terbatas dan harga bahan baku yang rendah serta kemudahan memperoleh bahan bakunya. Namun adanya lingkungan pemakaian seperti perendaman dan temperatur tinggi. komposit serat gelas-poliester memiliki keterbatasan seperti menurunnya sifat mekanis komposit serat gelas-poliester. Pada penelitian ini akan dievaluasi pengaruh perendaman dan temperatur terhadap kekuatan komposit serat gelas poliester. Dalam penelitian ini spesimen komposit merupakan kombinasi dari serat gelas jenis E-glass dan resin poliester jenis GP (general purpose). Serat gelas yang digunakan berbentuk CSM (chopped strand mar) dan WR (woven roving) dengan susunan: 3CSM- I WR - 3CSM - 1 WR - 2CSM Sebagian spesimen tidak direndam (pada temperatur ruang) dan sebagian lagi mengalami perendaman pada temperatur 25'C, 60'C dan 90'C selama 23 hari (552 jam). Setelah itu dilakukan uji tarik arah longitudinal terhadap salah satu serat WR Standar uji tarik yang digunakan adalah ASTM D-638M Pengamatan struktur makro dan mikro selanjutnya dilakukan terhadap bentuk kerusakan yang terjadi pada setiap kondisi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pada perendaman di bawah temperatur gelas (73' C) kadar air yang terserap meningkat dengan naiknya temperatur perendaman, sedangkan di alas temperatur gelas, kadar air yang terserap justru mengalami penurunan. Kekuatan tarik spesimen mengalami penurunan dengan naiknya temperatur perendaman. Warna spesimen juga mengalami perubahan dari hijau bening menjadi putih kekuningan dan tekstur permukaan spesimen semakin kasar dengan naiknya temperatus perendaman. Bentuk perpatahan yang terbentuk pada komposit serat gelas-poliester meliputi patah intralaminer, interlaminar dan translaminer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahara
"Kontaktor membran serat berongga (hollow fiber membrane contactor - HFMC) banyak dipakai karena menawarkan beberapa keuntungan penting dibandingkan kontaktor fasa terdispersi konvensional. Beberapa keuntungannya adalah tidak terbentuk emuisi, tidak terbentuk busa, tidak terjadi flooding (banjir) pada laju alir tinggi, tidak ada unloading (pengosongan) pada laju alir rendah, tidak memerlukan perbedaan densitas diantara fluida dan luas antarmuka yang tinggi, luas area kontak yang besar, dan koefisien perpindahan massa dapat diprediksikan dengan akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi seberapa efektif HFMC yang digunakan untuk mengabsorpsi oksigen ke dalam air pada variasi jumlah serat 120, 150, dan 200 melalui studi perpindahan massa dan studi hidrodinamika. Penelitian yang dilakukan menggunakan sistem gas-cair yaitu oksigen-air dengan HFMC dari bahan polipropilen dengan spesifikasi: diameter dalam serat 300 /zm, panjang modul 50 cm. Modul serat dibuat membentuk selongsong dan tabung, dengan diameter dalam selongsong 1,6 cm. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa, proses absorpsi oksigen ke dalam air dengan menggunakan HFMC mencapai jumlah fluks oksigen ke dalam air 11,078 g/m2hr pada jumlah serat 150 dan laju alir 1,5 gpm. Sementara itu, koefisien perpindahan massa yang didapatkan mencapai 0,136 cm/s pada jumlah serat 120 dan laju 1,5 gpm. Dari segi perpindahan massa, didapatkan bahwa koefisien perpindahan massa dan fluks akan naik dengan semakin tingginya dengan laju alir air. Sedangkan, semakin banyak jumlah serat yang digunakan, koefisien perpindahan massa dan jumlah fluks akan semakin kecil, pada laju alir yang sama. Dari segi hidrodinamika, semakin besar laju alir maka aliran semakin turbulen dan penurunan tekanan semakin tinggi. Begitu juga dengan jumlah serat, penurunan tekanan yang terjadi makin besar dengan penambahan jumlah serat pada laju alir dan dimensi selongsong yang tetap. Sedangkan untuk perhitungan faktor friksi, didapat bahwa semakin tinggi laju alir dan jumlah serat maka faktor friksi akan semakin kecil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>