Kambuhnya kanker payudara bergantung pada stadium tumor awal, terapi yang dilakukan sebelumnya, dan tumor biologi. Pengukuran darah lengkap merupakan salah satu pemeriksaan laboratorium yang relatif murah, mudah dan efektif dalam mendiagnosis kanker. Analisis regresi kesulitan dalam membuat kesimpulan dari data yang mengandung sejumlah besar variabel penjelas yang saling berkorelasi. Profile regression mengadopsi sudut pandang yang lebih global, dimana kesimpulan didasarkan pada kelompok yang mewakili pola variabel penjelasnya. Pengelompokan dilakukan untuk menganalisis suatu data dengan melihat karakteristik tiap pengamatan pada data. Suatu data jika dibagi menjadi beberapa kelompok mengartikan data tersebut memiliki karakteristik pengamatan yang berbeda-beda. Analisis pada data yang heterogen bertujuan untuk mengidentifikasi subpopulasi yang homogen dan menentukan hubungan antar variabel dalam setiap subpopulasi. Finite Mixture Model (FMM) dengan pendekatan Bayesian digunakan untuk mengidentifikasi subpopulasi dari pasien kanker payudara berdasarkan pengukuran darah. Berdasarkan nilai Deviance Information Criterion (DIC) didapatkan bahwa subpopulasi yang terbentuk untuk data rasio pengukuran darah pasien kanker payudara adalah dua subpopulasi. Peluang pasien mengalami kekambuhan pada subpopulasi 1 sebesar 35% dan 72% pada subpopulasi 2. Sedangkan subpopulasi yang terbentuk untuk data inter-rasio pengukuran darah pasien kanker payudara yang terbentuk adalah dua subpopulasi. Peluang pasien mengalami kekambuhan pada subpopulasi 1 sebesar 9% dan 3% pada subpopulasi 2.
Tujuan: Menganalisis pengaruh paparan larutan Sodium hipoklorit (NaOCl) dengan konsentrasi 2,5% dan 5,25% pada profil MMP-9 dan struktur kolagen di dentin terhadap kekuatan ikat geser resin komposit-dentin. Metode: Seratus empat puluh empat spesimen dentin dirandom untuk analisis profil MMP-9 dengan pemeriksaan imunohistokimia (n=18) dan ELISA (n=30); analisis struktur kolagen dengan SEM di permukaan oklusal (n=18) dan proksimal (n=18) dan pewarnaan Massons trichrome; serta analisis kekuatan ikat geser resin komposit permukaan oklusal (n=30) dan proksimal (n=30). Spesimen dibagi menjadi 3 kelompok dalam tiap analisis, yaitu: kelompok kontrol, kelompok paparan NaOCl 2,5% dan 5,25%. Hasil: Pemeriksan profil MMP-9 menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi NaOCl dapat menekan profil MMP-9 (p<0,05). Pemeriksaan struktur kolagen menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi NaOCl mampu mendegradasi kolagen dentin (p<0,05). Sodium hipoklorit 5,25% paling efektif menekan jumlah profil MMP-9 (9,9+3,63 ng/mL) dan mendegradasi kolagen serta memiliki nilai kekuatan ikat geser yang paling tinggi (15,85+0,43 MPa) dari pada NaOCl 2,5% (14,51+3,66 ng/mL) dan kelompok kontrol (24,09+8,88 ng/mL; 14,41+0,96 Mpa). Kelompok NaOCl 2,5% memiliki nilai kekuatan ikat geser yang paling rendah (9,2+0,65 MPa). Kesimpulan: Larutan NaOCl 5,25% dapat menekan profil MMP-9 dan mendegradasi kolagen fibril untuk meningkatkan nilai kekuatan ikat geser resin komposit-dentin dan menciptakan suatu ikatan mikro mekanis antara resin dan permukaan anorganik dentin tanpa hybrid layer.
Kata kunci: Sodium hipoklorit, profil MMP-9, collagen, dentin, kekuatan ikat geser.Objective: To analyze the effect of Sodium hypochlorite (NaOCl) 2.5% and 5.25% exposure on MMP-9 profile and dentin collagen structure toward resin composite-dentin shear bond strength. Method: One hundred and forty four dentin specimens were randomized for MMP-9 profile analysis using immunohistochemistry staining (n=6) and ELISA (n=10); collagen structure analysis with SEM and Massons trichrome staining (n=6); and resin composite shear bond strength analysis (n=10). Then, specimens were divided into three groups: control, NaOCl 2.5% and 5.25% groups. Results: MMP-9 profile analysis showed that NaOCl concentration increase can suppress MMP-9 profile (p<0.05). Collagen structure analysis showed that NaOCl concentration increase can degrade dentin collagen (p<0.05). NaOCl 5.25% is the most effective in suppressing MMP-9 profile amount (9.9+3.63 ng/mL) and degrading collagen, it also has the highest shear bond strength (15.85 +0.43 MPa) compared to NaOCl 2.5% (14.51+3.66 ng/mL) and control group (24.09+8.88 ng/mL; 14.41+0.96 MPa). NaOCl 2.5% group has the lowest shear bond strength (9.2+0.65MPa). Conclusion: NaOCl 5.25% can suppress MMP-9 profile and degrade fibril collagen to increase the shear bond strengths value and create a micro mechanical bonding between resin and anorganic part of dentin without hybrid layer.
"Latar Belakang. Konstipasi fungsional disebabkan oleh banyak faktor, faktor luminal (disbiosis mikrobiota) merupakan salah satu faktor tersebut. Mikrobiota saluran pencernaan memegang peranan penting sebagai dasar aspek kesehatan maupun terjadinya penyakit.
Metode. Desain penelitian randomised, double-blind, placebo-controlled clinical trial untuk mengevaluasi suplementasi susu fermentasi yang mengandung probiotik Lactobacillus plantarum IS-10506 (1.2x1010 cfu/hari) dan plasebo pada saluran pencernaan dari 73 perempuan dengan konstipasi fungsional setelah 21 hari suplementasi. Profil fekal mikrobiota dan profil fekal SCFA (asetat, propionat dan butirat), dianalisa dengan menggunakan NGS dan GC-MS. Hasil analisa tersebut akan dikorelasikan dengan score PAC-Sym sebagai parameter gejala konstipasi fungsional.
Hasil. Data baseline menunjukkan ketidakseimbangan (disbiosis) komposisi mikrobiota, rasio Firmicutes:Bacteroidetes; rasio lebih tinggi ditemukan pada subyek konstipasi. Selain itu dua parameter konsentrasi SCFA secara bermakna lebih rendah pada subyek konstipasi, asetat (p=0.023) dan propionat (p=0.005). Setelah 21 hari suplementasi ditemukan korelasi negatif yang kuat antara asetat dengan skor PAC-Sym, secara bermakna meningkatkan taksa Lactobacillus sp., dan Lachnospiraceae.other meningkat setelah intervensi yang juga berkorelasi memperbaiki gejala konstipasi fungsional (rho 0.5). Lachnospiraceae.other menekan Roseburia sp., Ruminococacceae.g., Bilophila sp. Penekanan dari Roseburia sp. secara signifikan berkorelasi dengan peningkatan SCFA dan signifikan berkorelasi dengan perbaikan gejala konstipasi fungsional (rho 0.4)
Simpulan. Suplementasi susu fermentasi yang mengandung probiotik Lactobacillus plantarum IS-10506 dengan dosis 1.2x1010 cfu/hari selama 21 hari, terbukti menjaga keseimbangan profil mikrobiota mengarah pada eubiosis dan meningkatkan konsentrasi SCFA (asetat, propionat dan butirat) sebagai dasar mekanisme molekuler perbaikan gejala perempuan dengan konstipasi fungsional.
Background. Functional constipation is caused by various factors, and a luminal factor (dysbiosis of microbiota) is one of those factors. The gut microbiome plays a fundamental role in several aspects of host health and diseases.
Methods. A randomized, double-blind, placebo-controlled clinical trial was conducted to evaluate the effect of fermented milk containing probiotic Lactobacillus plantarum IS-10506 (1.2x1010 cfu/day) and placebo on gut microbiota profile and activity of 73 women with functional constipation after 21 days supplementation. Profile of fecal microbiota and fecal SCFA (acetate, propionate, and butyrate) was assessed by next generation sequencing (NGS) and GC-MS, respectively, and then correlated with the PAC-Sym score as a functional constipation symptom.
Results. Baseline data showed that there was dysbiosis of microbiota composition in terms of Firmicutes:Bacteroidetes ratio: a higher ratio was found in constipated subjects. Also, two of the SCFA concentrations were significantly lower in constipated subjects, acetate (p=0.023) and propionate (p=0.005). After 21 days supplementation there was a strong negative correlation between acetate and PAC-Sym score, significantly increased taxa Lactobacillus sp. and Lanchospiraceae.other increase after intervention as ell as significantly improved the functional constipation symptom (rho 0.5). Lachnospiraceae.other seemed to suppress Roseburia sp, Ruminococcaceae.g_, Bilophila sp. Suppresion of Roseburia sp, significantly correlated with increased SCFA, and significantly correlated with improvement of constipation symptom (PAC-Sym) (rh0 0.4).
Conclusion. Supplementation of fermented milk containing Lactobacillus plantarum IS-10506 at a dose of 1.2x1010 cfu/day for 21 days improved the balance of microbiota towards eubiosis, increased SCFA (acetate, propionate and butyrate) concentration as an underlying molecular mechanisms of the functional constipation symptom improvement in women.
"