Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nana Nurliana
"Penelitian yang berjudul "Sejarah wanita dan Perkembangan Feminisme di Ameriika" berusaha untuk mengungkapkan permasalahan tentang gerakan wanita dan feminisme di Amerika Serikat. Adapun permasalahan yang akan dijawab antara lain tentang situasi dan kondisi kaum wanita Amerika sejak masa kolonial hingga masa kini. Kemudian dikaji tentang dampak pengalaman dan kesadaran kaum wanita dan reaksi mereka yang menimbulkan gerakan feminisme.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang sesuai dengan kaidah-kaidahnya. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan pengalaman kaum wanita Amerika dalam proses perkembangan negara tersebut. Dari suatu masyarakat koloni menjadi nasyarakat industri yang modern oengan segala implikasi dan komplikasinya. Dari reaksi kaum wanita Amerika terhadap tantangan zaman yang mereka hadapi Rita mencoba untuk turut memahaminya. Sehubungan dengan itu, bila Rita merefleksikan pada Dengalaman historis kaum wanita Indonesia maka kajian tentang pengalaman bangsa lain akan sangat? bermanfaat.
Jadi dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasilnya diharapaan menjadi model dan inspirasi bagi penelitian tentang gerakan wanita Indonesia yang dewasa ini sedang mengalami perubahan sosial-budaya yang besar sebagai dampak dari perkembangan ekonomi dan industrialisasi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Firestone, Shulamith
New York: Bantam Books, 1971
305.420 1 FRE d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Rachmatika Dewi Andayani
"Tesis ini membahas suatu fenomena baru dalam diskursus hubungan internasional, yakni persoalan kekerasan perempuan di India, yang secara khusus tertuju pada pembahasan tingginya perkosaan perempuan di India. Dalam menganalisa fenomena tersebut, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Hak Asasi Manusia (HAM) dan pendekatan feminisme yang memberikan sumbangan untuk melihat persoalan pemerkosaan perempuan di India sebagai bentuk penindasan serta penguasaan laki-laki terhadap tubuh perempuan. Pendekatan ini akan melihat bahwa pemerkosaan merupakan salah satu bentuk pelanggaran terhadap HAM dan juga perempuan terutama tubuh perempuan merupakan objek dan digunakan sebagai alat oleh laki-laki. Di sisi lain, India telah aktif mengikuti berbagai pertemuan atau konvensi terkait perlindungan perempuan dan juga telah mengadopsi poin-poin di dalamnya ke dalam regulasi serta kebijakan negara namun dalam realitasnya India telah mengalami kegagalan.

This thesis will examine a new phenomenon in international relations discourse namely violence against women in India, which is specifically focused on the discussion of the high rape of woman in India. In analyzing this phenomenon, the approach used is human rights approach and feminism approach that contributed to see the issue of rape of women in India as a form of oppression and domination of men to female body. This approach see women primarily the female body is an object and the male political tool to achieve power. India on the other hand has been actively participating in various meetings or conventions related to the protection of women and have adopted these points in regulation and policies of the country but in reality India has experienced a failure.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42579
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Arini Natalia Rotua
"Skripsi ini membahas tentang hak dan kebebasan perempuan dalam perkawinan menurut salah satu tokoh feminisme yaitu Betty Friedan yang dikaji secara filosofis. Skripsi ini memaparkan masalah-masalah yang dihadapi perempuan di dalam perkawinan, mulai dari masalah keluarga, budaya, dan sosial politik. Ide-ide filosofis Friedan seperti bagaimana perempuan harus menjadi pribadi yang otonom, adanya kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, serta perempuan dipandang sebagai subjek yang utuh bukan dipandang hanya sebagai objek.

This thesis discuss the rights and freedom of women in marriage according to one of the feminist?s characters, Betty Friedan which is studied philosophically. This thesis describes the problems which is faced by women in marriage, starts from family problems, cultural, social and political. Friedan philosophical?s ideas such as how women should be an autonomous individual, equality between men and women, and women are seen as the whole subject not only seen merely as objects."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S62239
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Larasati
"ABSTRAK
Pembahasan mengenai gender masih jarang terlihat pada studi arus utama ilmu hubungan internasional. Selain itu SRHR (Sexual and Reproductive Health Rights) sebagai topik, juga masih kurang banyak mendapatkan perhatian. Karenanya, tulisan ini dimaksudkan untuk mengisi kekosongan tersebut dengan mengkaji SRHR atau lebih khususnya, hak reproduktif perempuan dan bagaimana perempuan membuat pilihan mengenai hal tersebut. Analisis dilakukan dengan pembahasan dari beberapa topik, yakni dari kerangka ekonomi politik internasional, keamanan, kewarganegaraan, identitas, dan politik tubuh.
Hasilnya, pembacaan literatur menunjukkan bahwa perempuan memang memiliki kemampuan biologis untuk kehamilan yang dibarengi dengan resikonya tersendiri. Namun di luar hal itu, terdapat pula faktor-faktor eksternal yang memberikan pengaruh, membentuk, dan membatasi pilihan yang dimiliki dan dibuat oleh perempuan. Baik itu keterbatasan ekonomi, ketidakamanan bergender, kewarganegaraan yang tidak sempurna, bias rasial/etnis, ataupun pemberlakuan kontrol atas tubuh. Kerentanan biologis dan sosial perempuan terkait dengan permasalahan SRHR itu menjadikan pemenuhannya krusial dan merupakan tanggung jawab internasional. Sepatutnya perempuan memiliki pilihan dan kontrol terkait dengan tubuh dan kehidupan mereka sendiri. Aplikasi perspektif feminis dan hubungan internasional dalam mengkaji isu SRHR ini memungkinkan pemahaman yang lebih utuh pada persoalan yang awalnya lebih dipandang sebagai persoalan individual.

ABSTRACT
Discussion regarding gender is still scarce in the field of mainstream international relations. Moreover SRHR (Sexual and Reproductive Health Rights) suffer from lack of priority in the discussion. Because of such scarcity, this study intends to fill the gaps by assessing SRHR or more specifically, women?s reproductive rights and how women make decisions regarding them. Analyses are performed with the discussions of several topics, such as international political economy, security, citizenship, identity, and body politics.
The result of the literature review shows that women do possess the biological capacity for pregnancy along with other related risks, but beyond that, there also exist external factors that influence, shape, and limit the choices that are owned and made by women. Such as constricting economical circumstances, gendered insecurity, imperfect citizenship, racial/ethnic bias, or even the imposition of control over the female body. The biological and social vulnerability of women regarding sexual and reproductive health then, make its fulfillment even more crucial and become a matter of international responsibility. Women should acquire the capability to have control and make choices regarding their own bodies and lives. By using feminist and international perspectives, it becomes possible to study the issue of SRHR more fully, rather than simply accepting it as an individual?s problem.
"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mariana Amiruddin
Jakarta: Melibas, 2005
305.4 MAR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Kinasih Asmaradhani
"ABSTRAK
Artikel ini membahas penulisan perempuan criture f minine dalam novel Saman karya Ayu Utami yang didasarkan pada konteks pemikiran feminis H l ne Cixous. Ia merupakan salah satu penggagas feminisme posmodern yang menganggap bahwa perempuan dapat mengekspresikan eksistensi dirinya melalui tulisan. Data primer dihimpun dari novel Saman berupa berbagai teks yang memiliki kaitan dengan pemikiran feminis posmodern. Data yang telah dikumpulkan akan ditinjau dari sudut pandang feminis posmodern yang disampaikan oleh H l ne Cixous. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa novel Saman memiliki ciri-ciri yang sama dengan gaya penulisan perempuan seperti yang dikemukakan oleh H l ne Cixous. Maka, dapat disimpulkan bahwa novel Saman adalah bentuk penulisan perempuan.?

ABSTRACT
This article focuses on feminine writing criture f minine in Ayu Utami rsquo s Saman based on the context of feminism by H l ne Cixous. As one of the initiators of the postmodern feminism, Cixous assumes that women can express their existence through writing. Variety of texts gathered from Saman, spesifically those contained postmodern feminism idea. Those primary datas are reviewed from the standpoint of postmodern feminism delivered by H l ne Cixous. The result shows that Saman has the same characteristics as the concept of feminine writing proposed by H l ne Cixous. Thus, it can be concluded that Saman is a form of feminine writing. "
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Silaban, Lidia Yopita
"Peningkatan peran dan partisipasi perempuan secara signifikan dalam kelompok teroris serta aksi terorisme beberapa tahun belakangan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas, telah menjadi fenomena yang menarik perhatian dan cukup mengejutkan dunia internasional. Meskipun perempuan masih memegang proporsi teroris yang jauh lebih kecil apabila dibandingkan dengan laki-laki, namun para sarjana dalam beberapa tahun terakhir mulai memusatkan perhatian mereka pada meningkatnya jumlah dan pentingnya perempuan dalam peran-peran ini. Tulisan ini merupakan tinjauan literatur mengenai keterlibatan perempuan dalam terorisme sebagai fenomena hubungan internasional dengan menggunakan metode taksonomi yang bertujuan untuk mengklasifikasi 36 literatur berdasarkan kesamaan tema. Tulisan ini menekankan penemuan terhadap tiga tema umum dari literatur yang ada mengenai perempuan dalam terorisme yaitu: (1) motivasi perempuan berpartisipasi dalam kelompok teroris dan aksi teror; (2) peran perempuan dalam kelompok teroris dan aksi teror; dan (3) faktor pendukung keterlibatan perempuan dalam terorisme. Tinjauan literatur ini berupaya untuk menunjukkan konsensus, perdebatan serta kesenjangan dalam topik ini. Tulisan ini mengidentifikasi bahwa kesalahpahaman terhadap motivasi, peran, dan faktor pendukung keterlibatan perempuan dalam terorisme dapat menyebabkan semakin langgengnya fenomena ini. Lebih lanjut, tulisan ini berargumen bahwa memahami motivasi, peran, dan faktor pendukung perempuan terlibat dalam terorisme merupakan bagian penting untuk dapat mengatasi fenomena ini.

The significant increase in the role and participation of women in terrorist groups and acts of terrorism in recent years, both in terms of quantity and quality, has become a phenomenon that has attracted attention and surprised the international community. Although women still hold a much smaller proportion of terrorists when compared to men, scholars in recent years have begun to focus their attention on the increasing number and importance of women in these roles. This paper is a literature review on the involvement of women in terrorism as a phenomenon of international relations using a taxonomic method that aims to classify 36 literatures based on similar themes. This paper emphasizes the findings of three general themes from the existing literature on women in terrorism, namely: (1) women's motivation to participate in terrorist groups and acts of terror; (2) the role of women in terrorist groups and acts of terror; and (3) supporting factors for women's involvement in terrorism. This literature review seeks to highlight the consensus, debate and gaps in this topic. This paper identifies that a misunderstanding of the motivations, roles, and supporting factors of women's involvement in terrorism can cause this phenomenon to last longer. Furthermore, this paper argues that understanding the motivations, roles, and supporting factors of women being involved in terrorism is an important part of being able to overcome this phenomenon.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Venty Arkina
"Isu tentang perempuan dan kesetaraan gender telah menjadi polemik yang masih ada sampai hari ini. Hal ini sering kali berkaitan dengan identitas perempuan akan dirinya secara utuh. Fenomena hijab masih menjadi polemik di negara Jerman. Penelitian ini akan membahas analisis perempuan imigran Turki di Jerman melalui sebuah video tentang hijab. Dalam penelitian ini, diharapkan dapat mengetahui bagaimana identitas perempuan muslim di Jerman sebagai seorang minoritas dan perempuan dalam the second sex. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis dengan mengaitkan teori the second sex karya Simone de Beauvoir. Hasil dari penelitian dapat disumpulkan bahwa menurunnya penggunaan hijab di Jerman tidak hanya dipengaruhi oleh pilihan pribadi, namun juga dipengaruhi oleh faktor sosial. Isu penggunaan hijab di Jerman terjadi karena perbedaan sudut pandang antara Uni Eropa dengan umat Islam. Tantangan yang dihadapi perempuan berhijab di Jerman tidak hanya karena busana hijab yang digunakannya, tetapi juga faktor lingkungan, seperti sulitnya mendapatkan pekerjaan. Pandangan dikotomis yang berkembang di masyarakat juga membuat penilaian baik dan buruk ini diturunkan dari generasi ke generasi. Bahkan tidak jarang mesogini yang terjadi berasal dari perempuan ke perempuan lainnya.

The issue of women and gender has become a polemic that still exists today. This is often related to the identity of women about themselves as a whole. The hijab phenomenon is still a polemic in Germany. This study will discuss the analysis of Turkish immigrant women in Germany through a video about hijab. In this study, it is expected to find out how the identity of Muslim women in Germany is as miniorities and women in the second sex. The method used is descriptive analytical method associated with the theory of the second sex by Simone de Beauvoir. The results of the study can be concluded that the reduction in the use of hijab in Germany is not only influenced by personal choices, but also influenced by social factors. Issue of the use of hijab in Germany occurs because of the different points of view between the European Union and Muslims. The challenges of hijab women in Germany are not only because of the hijab they wear, but also social factors, such as the difficulty to get a job. The dichotomy view that develops in society for judging good and bad has passed down from generation to generation. In fact, it is not uncommon for misogyny to occur from one woman to another."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>