Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1600 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farah Prashanti Karnen
"Latar Belakang. Pasien autoimun rentan terhadap infeksi COVID-19 dan luaran yang lebih berat, sehingga penting untuk mendapat vaksinasi. Namun, terdapat kekhawatiran efek samping, kekambuhan penyakit, serta efektivitas dan imunogenitas vaksin.
Tujuan. Mengetahui cakupan vaksinasi COVID-19 di Poli Alergi Imunologi RSCM dan faktor-faktor yang berhubungan.
Metode. Studi potong lintang ini melibatkan 260 pasien autoimun dari Poli Alergi Imunologi RSCM periode Juli-Agustus 2023. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis bivariat dengan Uji Chi-Square atau Fischer dan analisis multivariat dengan regresi Poisson.
Hasil. Cakupan vaksinasi COVID-19 pasien autoimun untuk dosis pertama 60%, dosis kedua 57.3%, dan dosis ketiga 40%. Melalui analisis bivariat, didapatkan faktor yang berhubungan dengan cakupan berupa pekerjaan tenaga kesehatan (PR 1,68; p < 0,001), rekomendasi dokter yang merawat (PR 6,47; p<0,001), dan skala persepsi pasien terhadap keparahan penyakit (p<0,001). Analisis multivariat menunjukkan hubungan antara rekomendasi dokter yang merawat (PR 4,67; p<0,001), pekerjaan tenaga kesehatan (PR 1,56; p=0,01), diagnosis SLE (PR 0,81; p=0,003) dan skala persepsi pasien terhadap keparahan penyakit (PR 0,88; p<0,001).
Simpulan. Cakupan vaksinasi COVID-19 dosis pertama pada pasien autoimun di Poli Alergi-Imunologi RSCM adalah 60%. Studi ini menemukan hubungan cakupan vaksinasi dengan rekomendasi dokter yang merawat, pekerjaan sebagai tenaga kesehatan, diagnosis SLE, dan persepsi pasien terhadap keparahan penyakit.

Background. Autoimmune patients are susceptible to COVID-19 infection and severe outcomes, so it is important to receive vaccination. However, there are concerns about side effects, disease recurrence, and vaccine effectiveness and immunogenicity.
Objective. To explore uptake of COVID-19 vaccination at RSCM Allergy Immunology Clinic and related factors.
Method. This cross-sectional study involved 260 autoimmune patients from the RSCM Allergy Immunology Clinic for July-August 2023. Data was collected with questionnaire. Bivariate analysis with Chi-Square or Fischer Test and multivariate analysis with Poisson regression.
Results. COVID-19 vaccination coverage for autoimmune patients for the first dose is 60%, the second dose is 57.3%, and third dose is 40%. Through bivariate analysis, associated factors were health worker employment (PR 1.68; p < 0.001), recommendation of treating doctor (PR 6.47; p < 0.001), and patients’ perception of their illness (p< 0.001). Multivariate analysis showed association between recommendation of treating doctor (PR 4.67;p<0.001), health worker's occupation (PR 1.56;p=0.01), SLE diagnosis (PR 0.81;p=0.003) and the scale patient perception of disease severity (PR 0.88;p<0.001).
Conclusion. Coverage first dose COVID-19 vaccination in autoimmune patients at RSCM Allergy-Immunology Clinic is 60%. This study found association between recommendation of treating doctor, healthcare workers, SLE diagnosis, and patients’ perception of their illness.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Pangestika
"Pemenuhan kebutuhan tidur menjadi kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi karena akan mempengaruhi fisik dan psikologis seseorang. COVID-19 merupakan kondisi pandemik yang menyebabkan penyakit pada pernapasan dengan beberapa tingkat keparahan. Kondisi terpapar pada indivdidu secara fisik dan psikologis akhirnya memengaruhi kebutuhan tidur seseorang. Jika dibiarkan kondisi ini akan membuat individu mengalami penurunan kualitas tidur yang berakibat perlambatan pemulihan pada pasien. Tindakan yang dapat digunakan adalah terapi relaksasi dengan penggunaan aromaterapi. Karya ilmiah ini bertujuan untuk melihat upaya pemberian intervensi keperawatan gangguan pola tidur pada pasien Ibu W usia 46 tahun yang terdiagnosa COVID-19 derajat berat dengan keluhan sesak, batuk dan tidak dapat tidur. Hasil yang didapatkan berupa pasien yang diberikan intervensi teknik relaksasi dengan aromaterapi terdapat perbaikan pada kualitas tidur menjadi lebih baik. Hal ini didukung dengan penggunaan kuesioner PSQI saat pengkajian 15 (kualitas tidur buruk) menjadi 10 (kualitas tidur sedang) setelah dilakukan intervensi. Hasil karya ilmiah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi terhadap tenaga kesehatan untuk menerapkan terapi relaksasi dengan aromaterapi sebagai alternatif pilihan untuk memenuhi kebutuhan tidur pasien dengan COVID-19 derajat berat.

The fulfillment of sleep needs is a basic human need that must be met because it will affect a person's physical and psychological. COVID-19 is a pandemic condition that causes respiratory disease of varying severity. This condition of being exposed to COVID-19 physically and psychologically ultimately affects a person's sleep needs. If this condition is left unchecked, the individual will experience a decrease in sleep quality which results in a slowdown in the patient's recovery. The action that can be used is relaxation therapies, one of them is the use of aromatherapy. This scientific work aims to see the effectiveness of providing nursing interventions for sleep disturbances in severe patient, Mrs. W, aged 46 years, was diagnosed with severe COVID-19 with complaints of shortness of breath, cough, and unable to sleep. The results obtained in the form of patients who were given the intervention of relaxation techniques with aromatherapy there was an improvement in the quality of sleep for the better. This is supported by the use of the PSQI questionnaire when assessing 15 (poor sleep quality) to 10 (moderate sleep quality). The results of this scientific work are expected to be used as information for health workers to apply relaxation therapy with aromatherapy as a choice to meet the sleep needs of patients with severe COVID-19."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Jumiari
"Artikel ini memaparkan laporan kasus pemenuhan kebutuhan dasar respirasi pada pasien Covid-19. Metode yang digunakan single case study untuk mengevaluasi intervensi keperawatan nasal irigasi dalam meningkatkan kenyamanan bernapas. Partisipan yaitu klien terkonfirmasi Covid-19 dengan gejala ringan pada saluran pernapasan atas. Intervensi dilakukan 2 kali sehari selama 5 hari. Nasal irigasi dilakukan supervisi dan mandiri. Evaluasi menggunakan kuesioner Total Nasal Symptom Score dan Nursing Outcome Classification: Status Pernafasan: Kepatenan Jalan Nafas dengan indikator kemampuan mengeluarkan sekret. Evaluasi dilakukan sebelum dan setelah nasal irigasi. Gejala saluran pernapasan atas berkurang setelah klien melakukan nasal irigasi. Kenyamanan klien dalam bernapas meningkat sehingga dapat memenuhi kebutuhan respirasi sebagai kebutuhan dasar fisiologis.

This article is a case reports of basic respiratory needs in Covid-19 patients. This case report used a single case study to evaluate the effectiveness of nasal irrigation in improving the quality of breathing. Participans is a client confirmed Covid-19 with mild symptoms in upper respiratory tract. The intervention was carried out 2 times a day for 5 days. Nasal irrigation was conducted with supervision and also independence by patient. The Total Nasal Symptom Score dan Nursing Outcome Classification: Respiratory Status: Airway Patency with indicator of ability to secrete, were used as a evaluation tool. Evaluation was performed before and after nasal irrigation. Upper respiratory tract is diminished after the clients performs nasal irrigation. The client’s comfort in breathing increases thus satisfy the needs of respiration as a basic physiological need."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abi Akbar Fajrama
"Pada tahun 2020, perekonomian global mengalami masa resesi terparah sejak Perang Dunia II. Wabah Covid-19 adalah penyebab utama kejatuhan ekonomi dunia, karena penyakit menular ini bertanggung jawab atas kematian jutaan orang di seluruh dunia. Selain itu, pandemi Covid-19 menyebabkan penguncian besar-besaran, yang menyebabkan banyak bisnis tutup dan kurangnya mobilitas. Pemerintah Australia mencoba menerapkan kebijakan fiskal dan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di masa sulit. Tujuan dari karya ini adalah melakukan evalusasi seberapa efektif mengunakan kebijakan tersebut dalam mendorong ekonomi di masa pandemi. Metode saya adalah membandingkan bagaimana pertumbuhan ekonomi ,tingkat pengganguran dan pertukaran uang di Australia saat keadaan norman dengan zaman pandemi. Data saya dapatkan dari website Reserve Bank of Australia untuk melakukan penelitian saya. Setelah saya melakukan penelitian, saya membuat satu kesimpulan yaitu kebijakan ekonomi seperti kebijakan fiskal dan moneter hanya dapat efektif dalam keadaan normal atau pra-pandemi jika semua kegiatan ekonomi di suatu negara beroperasi secara penuh.

In 2020, the global economy experienced its worst recession since World War II. The Covid-19 outbreak is a major cause of the world's economic downturn, as this infectious disease is responsible for the deaths of millions of people worldwide. In addition, the Covid-19 pandemic led to massive lockdowns, leading to many businesses closing and a lack of mobility. The Australian government tries to implement fiscal and monetary policies to boost economic growth in difficult times. The purpose of this work is to evaluate how effective these policies during a pandemic. My method is to compare how Austalia's the economic growth, unemployment rate and money exchange were during normal times compare to pandemic. I got my data mostly from reliable website like Reserve Bank of Australia to do my research. After I did my research, I came to a conclusion that economic policies such as fiscal and monetary policies can only be effective in normal or pre-pandemic conditions if all economic activities in a country are fully operational.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Theofani Lidya Charistry
"Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Jerman untuk mengatasi COVID-19 memunculkan beberapa kritik dari media massa Jerman, termasuk Heute Show¸ yang kemudian membuat meme-meme di Instagram. Meme-meme tersebut terdiri dari gambar dan kata-kata yang memiliki makna lain. Oleh karena itu, diperlukan dekonstruksi terhadap meme-meme tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis eksplikatur dan implikatur gambar dan tulisan pada meme menggunakan metode kualitatif. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan teori Sperber & Wilson tentang eksplikatur dan implikatur verbal, serta teori Forceville & Clark tentang eksplikatur dan implikatur gambar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tujuh meme yang dipilih, terdapat satu meme yang mengandung penentuan referen dan satu meme mengandung proses enrichment, proses memperoleh eksplikatur sebuah kalimat dengan memperluas bentuk proposisional, di dalam eksplikatur verbal. Selain itu, pembatasan dan pembelajaran luring di kelas merupakan dua topik yang paling banyak dikritik oleh Heute Show.

The policies issued by the German government to tackle COVID-19 have raised some critiques from German mass media, including Heute Show, who makes memes on Instagram. The memes consisted of pictures and words are likely to have another meaning. Thus, they need to be deconstructed more. This research aims to analyse the explicature and implicature of the pictures and sentences in memes using qualitative method. Besides, it uses Sperber & Wilson’s theory about verbal explicature and implicature, also Forceville & Clark’s theory about explicature and implicature of image. The result shows that from seven selected memes, there are one meme containing reference assignment and one meme containing enrichment process, a process of acquiring explicature of a sentence with extending the propositional form, in verbal explicature. Moreover, restrictions and offline teaching in classrooms are the most two themes, which are often criticised by Heute Show."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Okada, Gen
"In brazil, where covid-19 was discovered in late february 2020, the outbreak has since exploded. Behind this lies a serious socioeconomic problem that has persinted since colonial times."
Tokyo: Center for Asian and Pacific Studies, Seikei University, 2022
915 RAPS 47 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, P. Partogi
"Menyebarnya wabah penyakit Covid-19 ke seluruh dunia secara cepat dan tidak mampu dicegah, telah menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas para pemimpin dalam mengimplementasikan kebijakan nasional untuk mengatasinya. Pendekatan yang selama ini mereka andalkan dalam menjalankan hubungan internasional, yaitu unilateralisme dan bilateralisme, secara realistis dinilai tidak mampu lagi dan dapat diandalkan untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dunia, termasuk pandemi. Sementara, pendekatan multilateralisme yang sebelumnya tidak menjadi pilihan dan surut dari perhatian kini dilirik dan dibicarakan kembali potensinya yang efektif dalam mengatasi permasalahan global yang dihadapi umat manusia, dalam hal ini, merebaknya pandemi yang berasal dari virus Covid-19. Esai ini mengkaji pentingnya penggunaan kembali pendekatan multilateralisme dalam
memecahkan masalah hubungan internasional, khususnya ancaman keamanan yang bersifat non-tradisional yang berasal dari penyebaran dan kontaminasi
pandemi tersebut. Data dikumpulkan dari studi kepustakaan dengan pemanfaatan
sumber referensi daring yang beragam. Analisis dilakukan secara kualitatif, dengan
perbandingan kasus di berbagai negara dan kawasan. Temuan memperlihatkan upaya mengatasi penyebaran pandemi Covid-19 dapat dilakukan oleh para
pemimpin dunia dengan solusi alternatif multilateralisme sehingga dunia dapat lebih
sukses dalam mengatasinya."
Jakarta: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 2020
320 PAR 2:3 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Cahyaningrum
"Pandemi Covid-19 menimbulkan dampak di berbagai bidang, termasuk bidang ketenagakerjaan. Banyak pekerja yang terdampak Covid-19, antara lain pemutusan hubungan kerja (PHK) dan risiko tertular di tempat kerja. Tulisan ini mengkaji pelindungan hukum terhadap pekerja pada masa pandemi Covid-19 dan kendala regulasi dalam pelaksanaan pelindungan tersebut. Berdasarkan hasil kajian, hak tiap-tiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan telah dijamin dalam Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selain jaminan tersebut, negara juga harus memberikan pelindungan bagi pekerja. Pelindungan hukum bagi pekerja yang mengalami PHK diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor (No.) 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan No. M/3/HK.04/III/2020 dan No. M/8/HK.04/V/2020. Namun demikian, peraturan perundang-undangan tersebut memiliki kelemahan. UU No. 13 Tahun 2003 tidak mengatur masalah pelindungan pekerja jika terjadi pandemi, oleh karenanya perlu direvisi untuk mengatur masalah tersebut. Sementara peraturan dalam bentuk SE Menteri Ketenagakerjaan tidak mengikat gubernur dan pengusaha. Akibatnya pelindungan hukum terhadap pekerja lemah. Oleh karena itu pelindungan pekerja sebaiknya diatur dalam bentuk peraturan perundang-undangan dengan hierarki lebih tinggi dari SE agar mengikat semua pihak untuk menaati dan melaksanakannya."
Jakarta: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 2020
320 PAR 2:3 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Ikhsan Modjo
"Pandemi Covid-19 telah menyebabkan menurunnya perekonomian dan aktivitas di berbagai sektor dan wilayah di Indonesia. Walau economic shock yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 berangsur mereda seiring stabilnya pasar keuangan domestik dan menggeliatnya beberapa sektor perekonomian. Akan tetapi mengingat sifatnya yang memukul baik sisi penawaran mau pun permintaan dari perekonomian, upaya pemulihan masih memerlukan lebih banyak waktu. Pada saat yang sama, penyebaran virus juga belum menunjukkan tanda-tanda berakhir seiring dengan masih meningkatnya tren kasus dan kematian terkonfirmasi. Di satu sisi, tuntutan untuk memulai kembali berbagai aktivitas sosial dan ekonomi semakin menguat ditandai dengan dilonggarkannya pembatasan sosial di banyak daerah. Di sisi lain, infrastruktur kesehatan publik yang ada masih belum memadai. Sehingga terdapat resiko yang tinggi untuk menggerakkan kembali berbagai roda aktivitas sosial dan ekonomi secara normal. Dengan berbagai keterbatasan ini, new normal menjadi satu keharusan. New normal juga merupakan sebuah kesempatan untuk melakukan penguatan ekonomi asalkan diiringi penyusunan prioritas yang transparan serta koordinasi dan sinkronisasi kebijakan yang tepat."
Jakarta: Badan Perencanaan PembangunaN Nasional (BAPPENAS), 2020
330 JPP 4:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rumende, Cleopas Martin
"Pulmonary fibrosis due to COVID-19 is recognized as sequel of ARDS characterized by failed alveolar re-epithelization, fibroblast activation, excessive collagen deposition and other extracellular matrix components that disrupt the normal lung architecture. There are risk factor for pulmonary fibrosis namely advanced age, severe ARDS infection, mechanical ventilation due to ventilator-induced lung injury, smoking and chronic alcoholism. Diagnosis of post-COVID pulmonary fibrosis can be made by clinical symptoms and characteristic finding from lung CT scan. To date, there is no definitive treatment for post-inflammatory pulmonary fibrosis after COVID-19 infection, however some of antifibrotic therapies may be considered. Beside medical treatment, pulmonary rehabilitation program and long-term oxygen treatment should be included as part of comprehensive treatment for pulmonary fibrosis due to COVID"
Jakarta: University of Indonesia. Faculty of Medicine, 2021
610 UI-IJIM 53:2 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library