Ditemukan 82 dokumen yang sesuai dengan query
Maxwell, Robert L.
"FRBR Functional Requirements for Bibliographic Records is an evolving conceptual model designed to help users easily navigate catalogs and find the material they want in the form they want it be that print, DVD, audio, or adaptations. Developed by the International Federation of Library Associations and Institutions Cataloging Section, FRBR is now being integrated into cataloging theory and implemented into systems and practice."
Chicago: [American Management Association, ], 2008
e20437556
eBooks Universitas Indonesia Library
Satrio Utomo
"Skripsi ini bertujuan membuat suatu Bibliografi cerita rakyat Indonesia yang cukup lengkap, sejak tahun 1945-1995. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kepustakaan. Pengumpulan data dilakukan di beberapa perpustakaan, terutama di Perpustakaan Nasional RI, perpustakaan HB. Jassin, Perpustakaan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia, serta Perpustakaan Dinas P.T. Balai Pustaka.
Data yang dikumpulkan adalah deskripsi bibliografi dari buku-buku cerita rakyat Indonesia dari berbagai golongan, yang terbit sejak 1945 sampai 1995, dan sudah dialih bahasa. Selanjutnya dilakukan penyusunan bibliografi ceita rakyat secara kronologis, yang kemudian dilengkapi dengan pemilahan/klasifikasi berdasarkan subjek (dalam hal ini berdasarkan daerah asal cerita tersebut). Bibliografi tersebut juga dilengkapi dengan indeks judul dan indeks pengarang.
Sumber utama yang dipergunakan adalah Bibliografi Nasional Indonesia. Pada bibliografi ini terdapat 900 entri judul. Diperoleh kesimpulan bahwa masih kurangnya minat masyarakat atau peneliti dalam melakukan pengumpulan dan menerbitkan cerita-cerita rakyat yang khas dari masing-masing daerah di Indonesia. Sedangkan dari judul yang sudah pernah diterbitkan dapat diperoleh kesimpulan, masih kurangnya pemerataan jumlah terbitan dari setiap daerah. Karena ditemukan beberapa daerah/etnis/suku yang memiliki jumlah terbitan jauh lebih besar dibandingkan dengan daerah lain. Perpustakaan Nasional selaku penyusun Bibliografi Nasional Indonesia kurang pro-aktif dalam melakukan pengumpulan bahan pustaka dan penyusunan Bibliografi Nasional."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15303
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ullmann, Manfred
Wiesbaden: Otto Harrassowitz, 1970
R JER 492.733 ULL w
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
New York: Charles Scribner's Sons, 1964
R 920.073 CON (1)
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Desi Ari Madi Yanti
"Kanker Ovarium adalah pertumbuhan sel - sel yang abnormal pada satu atau dua bagian indung telur. Kanker ovarium merupakan penyakit ganas ginekologi kedua diseluruh dunia, pada tahun 2013 ditemukan 22240 pasien dimana 14.030 (15%) meninggal dunia akibat kanker ovarium tersebut. Laporan ini bertujuan memberikan gambaran tentang pelaksanaan praktik spesialis keperawatan maternitas dalam menjalankan perannya sebagai pendidik, pelindung, pengelola, kolaborator, komunikator, konselor, koordinator, agen perubah dan peneliti dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien kanker ovarium dengan menggunakan teori adaptasi Roy. Model teori keperawatan adaptasi Roy efektif dilakukan pada kedua kasus ibu dengan kanker ovarium, aplikasi teori tersebut membantu menyelesaikan masalah keperawatan di fase akut maupun di fase pemulihan. Pada klien kanker ovarium perlu adanya pengabungan teori Loss and Griving dengan adaptasi Roy untuk membantu klien mempertahankan keadaan psikologis klien dalam tahap menerima. Penulis mampu mencapai target kompetensi dalam praktik klinik keperawatan maternitas residensi dengan baik.
Ovarian cancer is the growth of abnormal cells in one or two parts of the ovary. Ovarian cancer is the second gynecological malignant disease throughout the world. In 2013 there were 22,240 patients that 14,030 (15%) died from the ovarian cancer. This report aimed to provide an overview of the implementation of maternity nursing specialist practice in carrying out its role as an educator~ a protector, a manager, a collaborator, a communicator, a counselor, a coordinator, an agent of change and a researchers in providing nursing care to the ovarian cancer clients using Roy adaptation theory. Roy adaptation nursing theory model was effectively performed in both cases of women with ovarian cancer, the application of the theory helped to solve the nursing problem in the acute phase and in the recovery phase. The combination of Loss & Grieving and Roy Adaptation Theory could help ovarian cancer clients to maintain their psychological state in the receiving phase. The author was able to achieve the target competencies in maternity nursing residency clinical practice successfully."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
India : Motilal Banarsidass
050 MLBD 26 (2004)
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Daniel Kurniawan
"Fokus dari studi literatur ini adalah tentang hubungan antar suku bangsa di Indonesia. Dengan menggunakan perspektif antropologi secara khusus studi ini membahas tentang relasi etnis Tionghoa dengan kelompok etnik lainnya di Indonesia. Etnis Tionghoa adalah kelompok etnis yang telah lama datang dan bermukim di Indonesia. Namun dalam masa yang cukup panjang kelompok etnis Tionghoa mengalami diskriminasi dan tidak diperlakukan secara sebagai warga negara. Relasi Etnis Tionghoa dengan kelompok masyarakat lainnya dipengaruhi oleh kebijakan rasial pemerintah Belanda yang menggolongkan etnis Tionghoa di Indonesia sebagai orang asing. Kolonial Belanda memberlakukan etnis Tionghoa sebagai seorang yang ahli dalam berdagang dan berorientasi dalam bidang ekonomi. Puncak diskriminasi terhadap etnis Tionghoa, terjadi di masa presiden Soeharto dengan menerapkan kebijakan asimilasi yang melarang semua kegiatan berbahasa mandarin dan menganjurkan ganti nama. Setelah era Reformasi sejak 1998, etnis Tionghoa dapat merasakan kemerdekaannya berekspresi terutama setelah presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur kembali memperbolehkan etnis TIonghoa untuk merayakan imlek dan menunjukkan identitasnya. Tulisan ini berbentuk bibliografi beranotasi dan ingin memahami signifikansi studi dengan konteksnya saat ini.
This literature study focus on the relationship between ethnic groups in Indonesia. Using an anthropological perspective as an analytical lens, this study specifically discusses the relationship between the Chinese ethnicity and other ethnic groups in Indonesia. Ethnic Chinese group has been settled in Indonesia long before the European. However, for a long time the Chinese ethnic group in Indonesia experienced discrimination and were not treated as a full citizen. the Dutch racial policy which classifies ethnic Chinese in Indonesia as foreigners has shaped the relationship between Ethnic Chinese relations with other Indonesian ethnic groups. The Dutch colonial also regarded the Chinese group as an expert in trade and economic activities. The peak of this discrimination against ethnic Chinese occurred during the Soeharto era by implementing an assimilation policy that prohibited all Mandarin speaking activities and recommended Chinese people to change their mandarin names. After the Reformation era since 1998, the Chinese have been able to feel their freedom of expression, especially after President Abdurrahman Wahid or Gusdur allowed the Chinese to celebrate Chinese New Year and show their ethnic attribute and identities. This paper is in the form of a annotated bibliographic and wants to explore the significant of the finding with today context"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dwi Supriyanti
"Skripsi ini membahas mengenai pemanfaatan majalah indeks, majalah abstrak, dan majalah bibliografi khusus oleh pengguna yang sebagian besar berprofesi sebagai peneliti bidang ilmu pertanian. Dalam penelitian ini peneliti juga menggunakan responden yang bekerja di luar lingkungan Departemen Pertanian. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan metode penyebaran kuesioner dalam pengumpulan data. Data mengenai populasi dalam penelitian ini tidak diketahui sehingga menurut Walpole sampel penelitian yang digunakan adalah 30 responden. Teknik analisis data dilakukan melalui beberapa tahap, yakni penyuntingan, pengkodean, penyusunan dan penghitungan data dengan SPSS 15.0. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa majalah indeks, majalah abstrak dan majalah bibliografi khusus di PUSTAKA telah dimanfaatkan dan memberikan manfaat bagi pengguna. Namun pengguna tetap masih menemukan kendala dalam menggunakan sarana bibliografi tersebut dalam melakukan kegiatan penelusuran. Untuk itu agar PUSTAKA dapat meningkatkan layanan informasi dengan lebih efektif dan efisien hendaknya lebih mensosialisasikan, memudahkan akses, serta lebih cepat memperbaharui informasi yang termuat dalam majalah indeks, majalah abstrak dan majalah bibliografi khusus dalam format elektronik."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S15219
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Kasprzak, Zofia
"The types of natural and agricultural science resources contained in the AGRO database have been characterized and their dynamic development in qualitative and quantitative terms in 2009 until 2016 has been described. In addition, types of database records are presented, with justification for their differentiation by records containing only a bibliographic description of the article, bibliographic records along with authors affiliations, records with, in addition to the aforementioned elements, summaries and attachment bibliographies and records of the highest information value, most frequently searched by database users, in other words records containing full texts of articles. Furthermore, the database recipients and their information and search preferences based on surveys are defined. The use of AGRO in Poland and abroad is considered based on selected statistical data. The AGRO database development plans are discussed depending on the acquisition of funds for its maintenance and quantitative development and the multiplication of records with full texts."
[s.l.]: Task, 2017
600 SBAG 21:4 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Elita Putri Fadliawati
"Ilmu magic adalah sebuah kepercayaan dan juga praktik, di mana praktiknya melibatkan alam bawah sadar dan juga hal-hal tak kasat mata. Magi oleh banyak orang dapat memengaruhi kekuatan alam dan diri mereka sendiri secara langsung, entah untuk tujuan baik atau buruk, dengan usaha-usaha mereka sendiri untuk memanipulasi daya-daya yang lebih tinggi. Praktek magi sebenarnya tak secara penuh bisa dilepaskan begitu saja dari praktik agama tertentu. Contohnya dalam agama Yahudi ritual Kabbalah dan Yoga dalam Hindu. Tetapi kemudian agama- agama monotheistik menganggapnya sebagai hal menyimpang dan berkonotasi buruk. Ini diawali dengan periodesasi agama-agama monotheistik yang membenci ritual yang dianggap bid’ah dan dianggap menyimpang dari ajaran Kristen maupun Islam murni. Di Asia Tenggara sendiri, magi masih menjadi hal yang dianggap tradisional dan hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu. Termasuk pula anggapan negatif bahwa shaman (dukun) lekat dengan dengan ilmu teluh dan mendatangkan nasib buruk bagi korbannya. Padahal, shaman juga memiliki kemampuan pengobatan tradisional, yang tergolong sebagai ilmu magi, entah karena diturunkan dari shaman terdahulu atau “melalui mimpi.” Namun, kedua hal tersebut masih dilanggengkan keberadaannya sampai sekarang dan tidak dianggap sebagai sesuatu yang primitif. Pengobatan tradisional dengan ritual tertentu, serta sihir (baik yang bertujuan mencelakakan atau menguntungkan orang lain) masih eksis di tengah masyarakat yang tinggal di kota, desa atau daerah suburban. Bahkan meski sudah mempraktikkan “sihir baik” sekalipun, dengan cara menjadi pemeluk agama yang taat, shaman-shaman di negara dengan mayoritas penduduk beragama monotheis rentan mendapat persekusi. Di sisi lain, jasa-jasa dalam pengobatan tradisional pun tetap dibutuhkan lantaran status beberapa negara Asia Tenggara sebagai negara berkembang, di mana ketersediaan fasilitas medis modern belum merata. Dalam tulisan ini, saya akan mencoba menyajikan data pustaka anotasi bibliografi tentang jurnal yang membahas ilmu magi di Asia Tenggara dan juga memberikan gambaran mengapa ilmu magi adalah salah satu sub-ilmu yang patut diperdebatkan dan diteliti lebih lanjut.
Magic is both a belief and a practice, where its practice involves the subconscious as well as the invisible. Magic, as seen by many people, can affect the forces of nature and themselves directly, for good or for bad, by their own efforts to manipulate higher powers. The practice of magic actually cannot be completely separated from the practice of a particular religion. For example in Judaism Kabbalah rituals and Yoga in Hinduism. But then monotheistic religions regard it as deviant and contains bad connotations. This begins with the periodization of monotheistic religions that opposing rituals that are considered heretical and deviate, especially by the religious scholars from Christianity and Islam. In Southeast Asia itself, magic is still a thing that is considered traditional and only done by certain people. This include the negative assumption that shamans are attached to witchcraft and bring bad luck towards their victims. In fact, shamans also have traditional medicinal abilities, which are classified as magic, either because they are passed down from previous shamans or "given through dreams." However, these two things are still preserved until now and are not considered as something primitive. Traditional medicine with certain rituals, as well as magic (whether aimed at harming or benefiting the others) still exist in people who live in cities, villages or suburban areas. Even if they’re practicing “white magic”, by becoming devout religious adherents, shamans in countries where the majority of the population are monotheists are still vulnerable to persecution. On the other hand, services in traditional medicine are still needed, regarding the status of Southeast Asian majority as developing countries, where the availability of modern medical facilities is not evenly distributed. In this paper, I will try to present bibliographic annotated literature on journals discussing magic in Southeast Asia and also provide an overview of why magic is one of the sub- sciences that deserves to be debated and researched further."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library