Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Citra Yuliyanda Pardilawati
"Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor risiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa perinatal. Defisiensi besi merupakan salah satu penyebab utama anemia dalam kehamilan dan risiko kejadian BBLR. Tujuan penelitian ini mengevaluasi pengamh kekurangan konsumsi tablet tambah darah selama kehamilan terhadap risiko bayi berat lahir rendah (BBLR). Penelitian dilakukan pada September - Desember 2015. Disain penelitian ini adalah kasus kontrol dengan subyek penelitian adalah ibu yang melahirkan di RSUD Kota Depok dan Bekasi. Jumlah sampel sebanyak 56 kasus ibu yang melahirkan bayi dengan berat <2500 gram dan 112 kontrol ibu yang melahirkan bayi >2500gram. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terstmktur menggunakan kuesioner dan rekam medik. Data dianalisis dengan uji bivariat chi-square dan uji multivariat regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan ibu yang selama kehamilannya cukup mengkonsumsi tablet tambah darah sebesar 53% dan yang kurang sebesar 47%. Hasil sekunder dari penelitian ini menemukan keluhan mual berkenaan dengan konsumsi tablet tambah darah terjadi pada 13,0% responden. Ibu yang selama kehamilannya kurang mengkonsumsi tablet tambah darah berisiko 6,04 kali lebih tinggi melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) dibanding ibu yang selama kehamilannya cukup mengkonsumsi tablet tambah darah setelah dikontrol variabel usia kehamilan, kadar hemoglobin saat melahirkan, berat badan sebelum hamil dan pemeriksaan antenatal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kecukupan konsumsi tablet tambah darah pada ibu hamil secara signifikan menurunkan risiko kejadian BBLR.
.....Low birth weight (LBW) is one of the risk factors that contribute to infant mortality, especially in the perinatal period. Iron deficiency is a major cause of anemia in pregnancy and low birth weight. The puipose of this study is to evaluate the effect of deficiency of iron-folic acid tablet consumption during pregnancy to the risk of low birth weight (LBW). The study was conducted in September-December 2015. The design of this study was case-control study with subjects were women giving birth in Depok and Bekasi Regional Public Hospital. Samples were 56 cases are mothers who gave birth to babies weighing <2500 g and 112 controls, the mother who gave birth >2500gram. The data was collected using a structured interview questionnaires and medical records. The data was analyzed by using chi-square and multivariate logistic regression. The results showed mother who consume enough iron-folic tablet during pregnancy of 53% and less consuming of 47%. The secondary result found 13,0% respondent experience nausea in the matter of iro n-folic acid consumption. Mothers who less consuming iron-folic acid tablet during pregnancy have 6,04 times greater risk of having low birth weight (LBW) than mothers who consume enough iron-folic acid tablet during her pregnancy after controlled by gestational age, hemoglobin at delivery, pre-pregnancy weight, and antenatal care. Conclusion in this study is consumption of iron-folic acid during pregnancy significantly reduce the incidence of low birthweight infants."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Terry Yuliana R.P.
"Komplikasi persalinan merupakan penyebab langsung kematian ibu. Berat badan lahir rendah (BBLR) terus menjadi masalah kesehatan masyarakat global. Kunjungan antenatal menjadi faktor penting terjadinya komplikasi persalinan dan BBLR. Penelitian kunjungan antenatal, komplikasi persalinan, dan BBLR banyak dilakukan dengan beragam metode statistik. Tujuan penelitian menghasilkan evidence based recommendation kepada pemegang program berdasarkan perbandingan hasil analisis tiga alternatif pilihan metode statistik tentang pengaruh kunjungan antenatal terhadap komplikasi persalinan dan BBLR. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Sumber data berasal dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017. Sampel penelitian sebagian wanita usia subur berusia 15-49 tahun yang melahirkan anak terakhir dalam 5 tahun terakhir sebanyak 12.035 responden. Variabel dependen: komplikasi persalinan dan BBLR, variabel independen: kunjungan antenatal. Analisis data menggunakan regresi logistik, cox, dan poisson dengan varians robust. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi komplikasi persalinan (47,40%) dan BBLR (6,56%). Kunjungan antenatal terbukti secara statistik berpengaruh terhadap komplikasi persalinan dan BBLR di Indonesia. Wanita yang melakukan kunjungan antenatal <8 kali berisiko 1,2 kali lebih besar untuk mengalami komplikasi persalinan dan berisiko 5,48 kali lebih besar untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan wanita yang melakukan kunjungan ≥8 kali, persebaran dan kualitas sesuai. Berdasarkan perbandingan dari ketiga metode statistik, pada komplikasi persalinan sebagai contoh kasus dengan prevalensi tinggi, regresi cox maupun poisson dengan varians robust merupakan alternatif pilihan metode statistik yang lebih baik dibanding regresi logistik. Ukuran asosiasi PR lebih tepat digunakan daripada OR karena tidak overestimate. Sementara pada BBLR sebagai kasus dengan prevalensi rendah, ukuran asosiasi PR maupun OR dapat digunakan keduanya karena menghasilkan nilai yang hampir sama.

Childbirth complications are a direct cause of maternal death. Low birth weight (LBW) continues to be a global public health problem. The antenatal care visits is an important factor in occurrence of birth complications and LBW. Research on the frequency of antenatal visits, birth complications, and LBW has been carried out using various statistical methods. The purpose of the study is to produce evidence-based recommendations for the program based on a comparison of the results of the analysis of three alternative statistical methods for Indonesia regarding the influence of the of antenatal visits on birth complications and LBW. This study is a quantitative study with a cross-sectional study design. The data comes from the 2017 Indonesian Demographic Health Survey (IDHS). The sample of this study included 12,035 respondents of women of childbearing aged 15-49 years who gave birth to their last child in the last 5 years. Dependent variables: birth complications and LBW, independent variables: frequency of antenatal care. Data analysis uses logistic regression, Cox, and Poisson regression with robust variance. The results showed that the prevalence of birth complications (47.40%) and LBW (6.56%). The antenatal care visits had been statistically proven to influence childbirth complications and LBW in Indonesia. Women who had <8 antenatal visits had a 1.2 times greater risk of experiencing birth complications and a 5.48 times greater risk of giving birth to an LBW baby compared to women who had ≥8 visits, appropriate of distribution and quality of antenatal care. Based on a comparison of the three statistical methods, for childbirth complications as an example of cases with high prevalence, Cox or Poisson regression with robust variance is a better alternative choice of statistical method than logistic regression. The PR measure of association is more appropriate to use than OR because it does not overestimate. Meanwhile, for LBW as a case with low prevalence, both PR and OR association measures can be used because they produce almost the same values."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dilla Syamola
"Bayi berat lahir rendah BBLR adalah bayi dengan berat badan lahir 1500 sampai kurang dari 2500 gram. Terdapat berbagai faktor bayi lahir dengan BBLR, salah satunya yaitu ketahanan pangan rumah tangga. Salah satu program pemerintah untuk tercapainya ketahanan pangan adalah program dari Kementerian Sosial yaitu Program Keluarga Harapan PKH dan Raskin.
Penelitian ini bertujuan mengindentifikasi hubungan ketahanan pangan rumah tangga dengan bayi BBLR menggunakan data Survei Sosial Ekonomi dan Nasional Susenas 2015, 2016, 2017 dan Sub Sampel PKH 2017. Program Keluarga Harapan merupakan program pemerintah yang dapat dihubungkan dengan kejadian BBLR sebagai variabel social support dari pemerintah.
Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional yang dilaksanakan pada November 2018 - April 2019. Jumlah sampel sebanyak 22.426 responden pada tahun 2015, 22.822 pada tahun 2016 dan 7.393 pada tahun 2017. Sedangkan pada sub sampel PKH sebanyak 378 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan ketahanan pangan rumah tangga dan bayi BBLR pada tahun 2015, 2016 dan 2017 dengan nilai p=0,0001, p=0,0001 dan p=0,003. Namun, pada sub Sampel PKH tidak ada hubungan ketahanan pangan rumah tangga dengan nilai p=0,572. Oleh karena itu pemerintah terkait, Kementerian Sosial dan Kementerian Pertanian diharapkan dapat memaksimal tercapainya ketahanan pangan bagi masyarakat agar risiko bayi lahir dengan BBLR dapat diminimalisir.

Low birth weight babies LBW are babies with a birth weight of 1500 to less than 2500 grams. There are various factors that can lead to babies with LBW and one of them is household food security. One of the government programs to achieve food security is a program from the Kementerian Sosial is Program Keluarga Harapan PKH and Raskin.
This study aims to identify household food security relationship with Low Birth Weight in Indonesia using National Socioeconomic Survey Susenas in 2015, 2016 and 2017.
This study uses a cross-sectional study conducted on November 2018- April 2019. The number of samples are about 22.426 respondents in 2015, 22.822 respondents in 2016 and 7.393 respondents in 2017. Meanwhile, the Sub sample of PKH is about 378 respondents.
The results showed that the association of household food security and LBW in 2015, 2016 and 2017 are p=0,0001, p=0,0001 and p=0,003, respectively. But in the sub sample of PKH with p=572 is not respecttively. Therefore, the government, Kementerian Sosial and Kementerian Pertanian are expected to be able to maximize the achievement of food security for the community and the risk of babies born with LBW can be minimized.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53849
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusmini Suprihatin
"ABSTRAK
Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh kontak kulit ke kulit terhadap suhu
tubuh ayah dan BBLR serta menggali pengalaman ayah. Desain penelitian
experiment dengan repeated measured dan fenomenologi. Jumlah responden 15
dan 7 partisipan. Hasil penelitian ada pengaruh PMK dengan suhu tubuh
sebelum-selama dan sebelum-sesudah, sedangkan suhu tubuh selama-sesudah
PMK tidak berpengaruh. Hasil wawancara mendalam diidentifikasi tema: respon
sebelum PMK, persepsi ayah terhadap PMK dan perawat, manfaat selama PMK
bagi bayi dan ayah, respon psikologis setelah PMK dan harapan serta saran
terhadap PMK. Perlunya pelatihan PMK bagi perawat, optimalisasi media video,
penyediaan ruangan PMK dan penerapan PMK bagi BBLR.

Abstract
The aims of study are to determine the influence of skin to skin contact between
father's and his infant with low birth weight on father's and infant's body
temperature as well as to explore the father's experience related to.skin to skin
contact with his infant. This study applies quasi experiment design with repeated
measurement and phenomenological design. The number of respondents are 15
fathers and his infants and 7 participants. The result of temperature measurement
shows that Kangaroo Daddy Care (KDC). influences the temperature of father and
infant before-during and before-after KDC. However KDC does not influence the
infant's and father body temperature during and after it. Themes emerge from
interviews are the response before KDC, the perception of father toward KDC and
the nurse. The psychological response toward KDC and the hopes and suggestions
about KDC. Other themes are KDC trained needed for nurses, the optimum usage
of video, availability room for KDC and application KDC for LBW (Low
Birthweight)."
2012
T31739
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zubaidah
"Developmental care merupakan komponen penting dalam asuhan keperawatan pada BBLR. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh pemberian informasi tentang developmental care terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan perawat dalam merawat BBLR. Desain penelitian ini menggunakan ?quasi experimental before and after design?, yang melibatkan 18 orang perawat di Neonatal Intensive Care Unit.
Hasilnya, menunjukkan ada peningkatan yang bermakna skor rata-rata pengetahuan, sikap, dan tindakan perawat sesudah intervensi (p value=0,000, α=0,05). Pemberian informasi ini efektif dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, dan tindakan perawat. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlunya sosialisasi developmental care kepada petugas kesehatan lain di rumah sakit.

Developmental care is an essential component in the nursing care of LBW infant. The purpose of this study was to identify the influence of the developmental care information provision to the knowledge, attitude, and practice in caring LBW infant. The design of this study was ?quasi experimental before and after design? involving 18 nurses of Neonatal Intensive Care Unit.
The result showed a significant increase of the average score of knowledge, attitude, and practice after the research intervention (p value=0.000, α= 0.05). This information provision was effective to increase the knowledge, attitude, and practice. This research recommended a socialization of developmental care to other health professionals in hospitals.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31740
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Noviani
"BBLR merupakan salah satu kontributor terbesar terhadap morbiditas dan mortalitas bayi termasuk kematian neonatal. Penelitian ini bertujuan mengetahui besar hubungan antara BBLR dengan kejadian kematian neonatal dini di Indonesia setelah dikontrol dengan variabel faktor ibu dan pelayanan kesehatan. Desainstudi penelitianini kasus kontrol (1:4) denganmenggunakandatasekunder Riskesdas 2010. Jumlah sampel dalampenelitian ini adalah 720. Metode analisis yangdigunakanRegresi LogistikGanda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Besar Hubungan BBLR dengan kejadian Kematian Neonatal Dini setelah dikontrol oleh variabel lain (tingkat pendidikan ibu, status ekonomi ibu, frekuensi ANC dan komplikasi kehamilan) serta dikontrol pula oleh BBLR yang berinteraksi dengan tingkat pendidikan ibu adalah 22,840 (95% CI : 8,671 – 60,162). Diperoleh dua OR dari hasil perhitungan ORinteraksi yaitu OR11 sebesar 23,028 (95%CI : 18,936-27,121) danOR11 sebesar 22,851(95%CI : 18,759–26,944).
Untuk menurunkan kejadian kematian neonatal dini adalah menurunkan kejadian BBLR melalui deteksi dini (pemeriksaan ANC), meningkatkan frekuensi ANC, ibu yang memiliki komplikasi kehamilan wajib melakukan persalinan di sarana pelayanan kesehatan yang adekuat, penyuluhan dan konseling pada ibu hamil berisiko tinggi dan pendidikan rendah, pemberdayaan ekonomi keluarga yang berstatus ekonomi rendah.

LBWis a factor which acts as main contributor to infant morbidity and mortality including neonatal mortality. Aim of this study is to identify the association between LBW to early neonatal mortality in Indonesia after controlling the variabel factors of characteristics of the mother and health services. Design of study is case control (1:4) and utilize secondary Riskesdas 2010 data. We apply logistic Regression method in this study analyze. Simple size are720.
Study results indicates the closed association between LBW to early neonatal mortality even after contolling the variables, education level and economic status of mother, frequency of ANC visits, complication during related pregnancy and olso the interaction variables of LBW to education level of mother, OR=22.840 (95%CI : 8,671–60,162). Ther a are two OR based on interaction analyze (OR11 = 23,028 (95%CI : 18,936-27,121) and OR11 = 22,851 (95%CI : 18,759 - 26,944).
There are alternative activities that might be implemented in order to decrease early neonatal mortality such as : decline LBW through early detection (ANC examination), increasing frequency of ANC visits, mother who experiance complication during pregnacy are obligated to do delivery in adequat health services, promotion and conseling to high risk pregnant women whom have low education, health insurance (Jamkesmas) and family economic empowerment to mother swho have low income.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aan Siti Hasanah
"Skripsi ini membahas mengenai Gambaran Pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru (PMK) pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RSSIB RSUD Gunung Jati Kota Cirebon pada tahun 2013. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan PMK, permasalahan serta kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan PMK di rumah sakit. Penelitian ini merupakan sebuah studi kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode wawancara mendalam dan observasi pada pelaksanaan PMK di rumah sakit dan desain penelitian dengan menggunakan Rapid Assesment Procedure (RAP).Hasil penelitian yaitu semua informan(enam ibu BBLR) melaksanakan PMK Intermitten di rumah sakit, dan hanya 2/6 dari informan yang melaksanakan PMK sampai bayinya mencapai berat badan > 2500 gram. Berdasarkan hasil penelitian disarankan bahwa untuk mengoptimalkan Pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru pada BBLR yaitu dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan jumlah perawat/bidan yang dilatih konseling PMK khususnya bagi perawat ruangan perinatologi, peningkatan sarana dan prasarana PMK dengan menambah fasilitas ruangan dan tempat tidur untuk konseling serta pelaksanaan PMK, mengupayakan fasilitas rawat gabung dan meningkatkan kerjasama dengan lintas sektoral terkait dalam peningkatan kualitas pelayanan pada BBLRdengan sosialisasi dan penyuluhan PMK pada masyarakat. Pelaksanaan PMK juga harus sesuai dengan Panduan Pelayanan Perawatan Metode Kanguru Di Rumah Sakit Tingkat Kabupaten untuk mendukung keberlanjutan dan keberhasilan pelaksanaan PMK pada BBLR.

This thesis explored the Kangaroo Mother Care (KMC) implementation in the above hospital. The purpose of this research was to asses and identify both the problems and obstacles faced in the implementation of the KMC in the hospital. This study employed a qualitative researchdesign using the method of observation and in-depth interviewsand useda Rapid Assesment Procedure (RAP) design. The results of this research showed that all informants(six mothersof low birth weight babies/LBWB ) practiced the intermitten KMC in the hospital and only 2 informantsundertaken the KMC until the baby's reach birth weight of 2500 grams. The research’sresults suggests to optimize the KMC among the LBWB by improving the quality of human resources through increasing the number of nurses/midwives trained on KMC counseling.This is particularly important especially for nurses in perinatology room.It is also recommended to improve infrastructure and facilities by adding the KMC room facilities beds for counseling.In addition, rooming in for both mother and baby is also endorsed. The Implementation of the KMC in the hospital should also work together with the district health office to develop an effective KMC referralservice. This effort is utmosst important support sustainability of implementation of KMC among LBWB in the above hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Isnawati
"Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh berat lahir terhadap kematian neonatal, kematian postneonatal, dan kematian bayi di Indonesia menggunakan data SDKI tahun 2012. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik biner diketahui bahwa berat lahir berpengaruh terhadap kematian neonatal, kematian postneonatal, maupun kematian bayi. Variabel lain yang berpengaruh signifikan terhadap kematian neonatal adalah umur ibu, komplikasi kehamilan, dan waktu disusui pertama (IMD), sedangkan pada kematian bayi adalah umur ibu, paritas, komplikasi kehamilan, frekuensi kunjungan antenatal care (ANC), dan waktu disusui pertama (IMD). Faktor sosial ekonomi; pendidikan ibu dan tingkat ekonomi rumah tangga tidak berpengaruh signifikan terhadap baik pada kematian neonatal, kematian postneonatal, maupun kematian bayi.

This research aims to study the effect of birth weight on neonatal mortality, postneonatal mortality, and infant mortality in Indonesia using data IDHS 2012. Based on the results of the binary logistic regression analysis known that the birth weight effect on neonatal mortality, postneonatal mortality, and infant mortality. Other variables that significantly influence neonatal mortality are maternal age, pregnancy complications, and the first time feedings (early initiation of breastfeeding), while the infant mortality are maternal age, parity, pregnancy complications, frequency of antenatal care visits (ANC), and the first time feedings (early initiation of breastfeeding). Socioeconomic factors; maternal education and household economic level does not significantly influence either on neonatal mortality, postneonatal mortality, and infant mortality."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sami Astuti
"Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang mempunyai berat lahir < 2500 gram. BBLR dapat disebabkan karena lahir premature, Intrauterine Growth Restriction (IUGR) ataupun karena kedua faktor tersebut. Kehamilan di usia < 20 tahun merupakan faktor risiko terjadinya BBLR hal ini disebabkan karena akan terjadi kompetisi zat gizi antara janin dan ibunya yang masih mengalami pertumbuhan. Penyebab lain adalah pada umumnya remaja mengawali kehamilannya dengan status gizi kurang baik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara IMT sebelum hamil, tinggi badan, status anemia, konsumsi TTD, frekuensi ANC dan statuss sosial ekonomi dengan BBLR serta faktor dominan mempengaruhi kejadian BBLR pada ibu hamil remaja. Desain penelitian menggunakan nested case-control study. Sampel sebanyak 44 ibu remaja yang terdiri dari 11 ibu remaja yang melahirkan BBLR sebagai kelompok kasus dan 33 ibu remaja yang melahirkan normal sebagai kontrol.
Hasil penelitian ini didapatkan prevalensi anemia 54,5% dan frekuensi ANC berhubungan dengan kejadian BBLR tanpa melihat kapan dilakukan. Tetapi penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa penambahan berat badan yang adekuat adalah faktor dominan kejadian BBLR. Untuk menurunkan risiko BBLR diharapkan pemerintah membuat acuan ANC khusus untuk ibu hamil remaja dan membuat program perbaikan gizi remaja untuk memutus rantai masalah gizi dalam siklus kehidupan.

Low birth weight (LBW) is defined as a birth weight of a liveborn infant of less than 2,500 grams. It can be caused by preterm birth, Intrauterine Growth Rectriction (IUGR) or combination of both. Pregnancy at age less than 20 years is a risk factor of LBW because competition will occur between the nutrients the fetus and mother who are still experiencing growth. Other causes are generally teenagers began her pregnancy with less good nutritional status.
The purpose of this research is to know the relationship between the IMT before conceiving, height, anaemic status, consumption of TTD, the frequency of the ANC and socioeconomic status with LBW as well as dominant factor influencing the incidence of LBW on pregnant teens. Design research using a nested case-control study. Sample as many as 44 mother consists of 11 teenage mothers who gave birth to LBW as the case group and 33 teenage mothers who gave birth to normal as control.
Results of this study found the prevalence of anaemia 54.5% and the frequency of the ANC is associated with LBW incidence regardless of when it done. But this study was not able to prove that adequate weight gain is the dominant factor of LBW. To reduce the risk of Low Birth Weight, the government are expected to make a special ANC reference for pregnant teens and teen nutrition improvement program to break the chain of nutritional problems in the cycle of life.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41927
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Rasyidin
"Berat badan lahir rendah (BBLR) BBLR merupakan hal yang sangat penting dalam bidang Kesehatan Masyarakat karena hubungannya yang sangat erat dengan kematian dan morbiditas neonatal dan penyakit tidak menular seperti hipertensi, penyakit jantung iskemik, diabetes, dan lain-lain. BBLR adalah bayi dengan berat lahir < 2500 gram. BBLR masih cukup serius di Indonesia dengan prevalensi 11,1% pada tahun 2010. Merokok pasif merupakan isu kesehatan yang cukup penting dan di beberapa penelitian dapat mengakibatkan luaran buruk seperti BBLR. Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara Merokok pasif pada ibu usia 15-54 tahun dengan kejadian BBLR di Indonesia setelah dikontrol dengan variabel potensial confounder lainnya. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional study dengan menggunakan data Riskesdas 2013. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah BBLR, dan variabel independen utama adalah Merokok pasif, variabel potensial perancu yakni usia ibu saat melahirkan, status sosial ekonomi, pendidikan ibu, keinginan untuk hamil dan paritas. Hasil analisis menunjukan merokok pasif pada ibu usia 15-54 tahun berhubungan lemah dengan BBLR. Anak yang lahir dari ibu merokok pasif memiliki resiko 1,14 (95% CI: 0,94 - 1,38) kali untuk BBLR dibandingkan anak yang lahir dari ibu tidak merokok pasif.

Low is birth weight (LBW) is an important issue in Public Health because of its relevance with neonatal mortality and morbidity and future health risk, such as Hypertension, Ischaemic Heart Disease, Diabetes Mellitus, etc. Low birth weight is baby born with birth weight less than 2500 grams. Low birth weight is still an important problem in Indonesia and its prevalence is 11,1 % in 2010. Passive smoking is also a threat and may cause detrimental outcome such as Low birth weight. The main purpose of this study was to investigate the relationship between passive smoking in mothers aged 15-54 years and low birth weight in Indonesia after controlling of potential confounders. The design of this study was cross-sectional using data from National Basic Health Research 2013. The dependent variable was Low Birth Weight, and the main Independent Variable was mothers aged 15-54 years who passively smoke, potential confunders were maternal age, socioeconomic status, maternal education, pregnancy intention, and Parity. The result was passive smoking in mothers aged 15-54 years was weakly associated with low birth weight. Children born from mothers who passively smoke have 1,14 risk of being low birth weight baby (95% CI: 0,94 - 1,38) compared to their non passive smoker mothers counterpart."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43626
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>