Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ari Satria
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S40777
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Aryo Tejo
"Direldorar T eimologi Maieria! BPPT belrerja soma dengan indus/ri UK M pengecoran logam di daera/1 Bandung dan Jurusan Memlurgi FTUI berupaya untuk mengembangkan blok mesin kapasilus 500 cc dengan malaria! aluminium cor jenis AC 4A-material AI~Si. Dalam pembuaian komponen bio/c mesin dengun merode gravity casling dan maleial AC -JA diperlu/ran kualilas hasil pengccorun yang baik (SMI me/mnik yang iinggz). Salah sum cara uniuk menghasi/kan kualitax hasil coran yang baik adalah dengan menggunaican perlaicuan Iogam cair degassing alan pang/zilangan gas-gas dalam logum cair.
Umuk srudi ini dibuar delcipun bua/z sanzpel unluk mengem/mi pengurzih variabe/ tekanan degassing, yaifu 50 kg/mm2¢1an 130 /cg»)nm2_ dan pengaruh wakm degassing, yaitu 0, 5, 10, 15 meni! rerhadap /cekuutan tarik, ke/cerasun, makroslrukrur, %p0rosiias dan juga diiakukan uji komposisi kim ia.
Dari hasil pengujian diperoleh /|a.s'i1 bahwu sampel hasil coran memiliki /radar Fe berlebih daiam icomposisi kimianya .se/zingga memberilrcm q/bk penurunan keuletan/ elongasi. Kekuaian iarik, c/ongasi dun nifai lcekerasan puck: aluminium AC 4 A has!! coran a/:an meninglca! seiring dengcm penamhahun wakm proscs degassing dar! 0 sampai 15 menii. Ke/ruarun Iurik, einngasi dam nilai kelrerascm pada aluminium AC -I A hasil coran lebih ringgi puda iekanun 130 kgmrrrz dibanding/fun paclu ielcanan 50 kgfmmz. Dimana hal ini dapul disebabkun semukin bunyalr gas argon yang ciimasukkan maka akan memperbcnivak gelembzmg yang lerbenruk .veizingga semakin bexar permukuan lconiak dengan laguna cuir unluir reijadi mekcmisme penyerapan hi¢/rogen ierlarut dan pe/epasan /zidrragen dari aluminium cair. Sedangkun persentase porosilas hasii coran akan menurun seiring dengun peningkumn waktu prose;-¢iegu.s'.s-ing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S41297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joki R.R.
"Aluminium adalah material tertinggi kedua yang digunakan dalam kehidupan setelah besi dan baja. Aluminium sering digunakan sebagai material untuk baltan bahan baku rangka mobil, sistem rem, tie rod, blok mesin dan juga tentunya untuk membuat bagian cylinder head Penggunaan aluminium yang ringan pada komponen mesin akan berdampak pada berkurangnya berat komponen mesin, sehingga akan mcngurangi konsumsi bahan bakar dan tentunya akan mcngurangi polusi. Tetapi pengurangan volume material suatu komponen diharapkan tidak berdampak pada penurunan sifat mekanis dari komponen lersebur. 0leh karena itu dilakukan penelitian untuk meningkatkan kekerasun pada paduan aluminium AC2B dengan cara heal lreatment jenis pengerasan endapan baik nafural ageing maupun artificial ageing. Hasil peneiitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kekerasan yang signifikan pada paduan AC2B, khususnya pada kondisi artificial ageing. dari yang semua memiliki kekerasan as-cast 43 BHN dan 44 BHN berturut-turut untuk cetakan pasir dan logam menjadi 102 BHN dan 108 BHN untuk cetakan pasir dan logam dengan temperatur ageing 150 °C selama ± 96 jam.' 98 BHN dan 104 BHN untuk temperatur 175 rtc selama ±54 jam; dan 93 BHN dan 100 BHN untuk temperatur 200 aC selama ± 4jam - 6 jam. Dapat dikatakan untuk temperatur artificial ageing 150 nc menghasilkan nilai kekerasan tertinggi letapi waktu untuk mencapainya terlama."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41794
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Suharno
"In manufacturing of component of automotive with use aluminum material, fluidity factor of aluminum liquid play a part important at moulding process with gravity and or die casting. Low fluidity liquid aluminum represent one of the factor causing to be formed affect / reject for example gas of porosity, shrinkage, misrun / shut cold and spot hard This research aim to know aluminum liquid _fluidity with parameter charging material l00% ingot ( 0% scrap) and 50% ingot (50% scrap), addition of AlTiB refiner grain ( 0,05 - o.6%) and addition ofAlSr modifier ( 0,001% - 0, 02%) by using temperature variation (630°C) 700?C1 720°C, 73 C, and 750°C) from 2 local ingot of aluminum ACZB. From result of this research indicate that the quality of ingot play a part important to fluidity value. ingot with little inclusion have high fluidity value. At addition of AlTtB grain refiner 0, 05 - 0,8 %, from both ingot assess reached by optimum fluidity of addition moment 0,6%. While addition of AlSr modifier of rate 0,001 - 0,02 % for reached by optimum fluidity value of addition moment 0, 01 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
JUTE-20-4-Des2006-271
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The directional solidification which is not toward to riser causes the shrinkage defect. This defect can
be predicted by investigating the temperature distribution in riser or casting products. The goal of this
research is to examine the temperature distribution using Finite Element Software (ANSYS) and then an
ad hoc experiment has been performed to verify the result of the simulation, especially the existences cf
shrinkage
The simulation is carried out by sand casting process using pure aluminum. This research uses
enthalpy method to examine the distribution of temperature. The properties of melted metal that being
used for the simulation are enthalpy H(T) and thermal conductivity k(T). For experiment, the sand casting
process uses pure aluminum and eutectic aluminum. The eutectic aluminum castings is used to support
the pure aluminum castings.
The result of the simulation hypothesis against shrinkage defect is appropriate with the experiment result.
"
Jurnal Teknologi, 15 (3) September 2001 : 286-295, 2001
JUTE-15-3-Sep2001-286
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Mustika
"Pembentukan komposit matrik aluminium paduan AC8A/SiCp dengan metode hot-press di lingkungan atmosfer yang tidak dikondisikan berpengaruh terhadap karakteristik material yang dihasilkan. Dilakukan analisa terhadap karakteristik matrik terbentuk dan ikatan antar muka matrik dan penguat, untuk melihat pengaruh elemen paduan, lingkungan atmosfer dan parameter proses hot-press terhadap material. Observasi awal parameter proses pembentukan komposit menggunakan serbuk alumunium murni Merck, menunjukkan terbentuknya struktur komposit Al/SiCp yang padat. Perbandingan komposit AC8A/SiCp yang dibuat dengan metode hot-press di lingkungan atmosfer dan metode metalurgi serbuk konvensional dalam ruang vakum, menunjukkan komposit dibuat dengan metode hot-press dengan tekanan 425 MPa, 380oC selama 5 menit, memiliki fasa Al, Si, SiC dengan densitas relatif 99%, dan komposit dibuat dengan metode metalurgi serbuk konvensional pada 600oC selama 6 jam memiliki fasa Al, Si, SiC, Al2O3 dengan densitas relatif 84%. Analisa ikatan antar muka matrik dan penguat melalui pengamatan fraktografi terhadap tiga jenis komposit yang dibentuk dari SiC tanpa pelapis, SiC berlapis MgAl2O4 dan SiC berlapis SnO2, menunjukkan terjadinya ikatan antar muka yang baik pada ketiganya, dimana sifat mekanis tertinggi dimiliki komposit dengan SiC tanpa pelapis. Sifat mekanis komposit AC8A/SiCp naik bersamaan meningkatnya fraksi volume penguat, dimana komposit dengan 40% Vf SiCp memiliki kuat tekan 445 MPa, kekerasan 222 HVN.

Producing aluminum alloy matrix composites AC8A/SiCp by powder metallurgy of hot-press method under unconditioned atmosphere environments may influence the characteristics of final material. Analysis of characteristics of formed matrix and interfacial bonding between matrix and reinforcement have been done to know about effects of Aluminium alloy elements, atmosphere environment and hot-press parameters. Preliminary observations of process parameters in producing composites using Merck?s pure aluminum powder, showed dense structure of formed composites Al/SiCp. Comparative analysis between AC8A/SiCp composites using the hot-press method in unconditioned atmosphere and conventional powder metallurgy with vacuum chamber, showed that hot-pressed using 425 MPa, 380oC in 5 minutes has phase of Al, Si and SiC, with relative density 99%; and using conventional powder metallurgy method with vacuum chamber in 600oC, 6 hours has phase of Al, Si, SiC, with relative density 84%. Interfacial bonding analysis by fractography of three composites : uncoated SiCp, SiCp coated with MgAl2O4 and with SnO2, showed that all types has good bonding strength, where uncoated SiCp has highest hardness and compressive strength. Composites hardness and compressive strength are increased along with increasing of reinforcement volume fraction, where 40% Vf SiCp has compressive strength of 445 MPa, hardness of 222 HVN."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
D1387
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panji Maulana
"Aluminium telah lama digunakan sebagai konduktor dalam transmisi listrik bertegangan tinggi karena ekonomis dan memiliki konduktivitas listrik yang tinggi Dengan menambahkan partikel keramik berukuran nanometer seperti Al2O3 dan penambahan paduan seperti Zr Ce dan Mg sifat mekanis dan termal aluminium dapat ditingkatkan lagi tanpa mengurangi konduktivitas listrik dengan drastis Fokus dari riset ini adalah untuk mencari tahu sifat mekanis listrik dan termal dari komposit Al Zr Ce 3 Mg yang ditambahkan dengan jumlah volum fraksi nanopartikel Al2O3 dari 0 5 hingga 1 5 vf melalui metode pengecoran aduk Master alloy berupa aluminium dipadu dengan Zr dan Ce telah difabrikasi Master alloy kemudian dilebur dan dicampurkan dengan 3 Mg beserta penguat dengan pengadukan berkecepatan 5000 rpm pada 850oC dalam lingkungan inert Hasil kekuatan tarik yang didapatkan menunjukkan bahwa kekuatan nanokomposit meningkat seiring dengan penambahan penguat dengan 1 0 vf Al2O3 memiliki kekuatan tarik tertinggi sebesar 162 0 MPa dan dengan penambahan lanjut penguat akan menurun sedangkan elongasi menurun seiring penambahan penguat Konduktivitas listrik menurun dengan penambahan penguat dari 0 5 hingga 1 5 vf Ekspansi termal dari komposit turun dengan penambahan partikel penguat dari 0 7 hingga 1 0 vf namun naik pada 1 2 vf karena terjadi aglomerasi dan efek tegangan sisa termal Pengamatan mikrostruktur menunjukkan bahwa penambahan penguat dapat menghaluskan butir dengan butir pada variabel 1 0 vf memiliki butir terhalus Pori banyak ditemukan pada nanokomposit.

Aluminum is chosen as conductor in high voltage electric transmission due to its economic value and high electrical conductivity By adding nano sized ceramic particles such as Al2O3 and also alloying elements such as zirconium Zr cerium Ce and magnesium Mg its mechanical and thermal properties could be improved without compromising much of its electrical conductivity The focus of this research is to investigate the mechanical electrical and thermal behavior of Al Zr Ce 3 Mg reinforced with 0 5 1 5 vf of Al2O3 nanoparticles using stir casting method Master alloy which consists of aluminum alloyed with Zr and Ce was manufactured The master alloy was then melted and blended with 3 Mg and Al2O3 nanoparticles by stirring with rotational speed of 5000 rpm at 850oC in an inert gas environment Mechanical testing of nanocomposite found that tensile strength of the nanocomposite increased from 0 5 to 1 0 vf reaching 162 0 MPa with addition of 1 0 vf Al2O3 and decreased afterwards with further addition of reinforcement due to agglomeration and pores while elongation decreased with the increasing of the reinforcement Electrical conductivity was found decreasing with the increase of particles content from 0 5 to 1 5 vf The coefficient of thermal expansion decreased with following addition of reinforcement up to 1 0 while with 1 2 addition could increase its thermal expansion due to agglomeration and thermal residual stress effect The microstructural observations showed that with addition of reinforcement led to finer grains with composite with 1 vf Al2O3 addition had the finest ones Pores were still found in the nanocomposite."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Nanda Garjati
"[ABSTRAK
Material yang digunakan pada kendaraan balistik harus memiliki kekerasan yang tinggi, namun tidak mengorbankan sifat ketangguhannya.Komposit aluminium berpotensi untuk digunakan sebagai material pengganti bajapada kendaraan balistikkarena ringan dan sifat mekanis aluminium sebagai matriks mampu ditingkatkan dengan penambahan unsur-unsur paduan dan partikel penguat SiC. Selain itu, dapat dilakukan pengerasan penuaan pada komposit aluminium untuk meningkatkan kekuatan.
Penelitian kali ini menggunakan paduan Al-6Zn-6Si-5Mg berpenguat 10 vol. % SiC dengan variasi penambahan 0, 1, dan 3 wt % Cu hasilsqueeze castingyang berbentuk pelat berketebalan 25 mm. Pelat hasil cor kemudiandihomogenisasi pada temperatur 440 °C selama 24 jam untuk menyeragamkan butir. Selanjutnya dilakukan laku pelarutan dan pengerasan penuaan terhadap pelat komposit ini pada temperatur 200 °C.Karakterisasi komposit aluminium berpenguat SiC tersebut meliputi pengujian kekerasan untuk membuat kurva penuaan, pengujian impak, pengamatan struktur makro dan mikro dengan mikroskop optik dan SEM, serta pengujian balistik tipe III berkaliber 7.62 mm.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan kandungan Cu menyebabkan peningkatan kekerasan pada kondisi as-cast. Penambahan Cu tidak memberi pengaruh terhadap respons pengerasan penuaan, disebabkan oleh tingginya kadar Zn, Mg, dan Si pada paduan ini. Penambahan kandungan Cu sebesar 0, 1 dan 3 wt.% menghasilkan kekerasanpuncak senilai 49.94, 52.92 dan 54.89 HRB berturut-turut selama 4 jam pada temperatur penuaan 200 °C. Penambahan kandungan Cu dari 0, 1 dan 3 wt.%menghasilkan harga impak 18.7 x 10-3, 26.6 x 10-3, dan 25.5 x 10-3J/mm2. Hasil pengujian balistik menunjukkan bahwa semua pelat komposit belum mampu menahan penetrasi peluru pada pengujian balistik tipe III.

ABSTRACT
Ballistic application requires materials with high strength and good toughness. Aluminium composite materials is potential to subsitute steel as a material for ballistic vehicle due to its light weight and improved properties by addition of alloying elements and SiC reinforced particles. Age hardening can also applied to this material to improve its properties.
This research studied Al-6Zn-6Si-5Mgreinforced by 10 vol. %SiC with varied content of 0, 1, and 3 wt % Cu with 25 mm thickness produced bysqueeze casting. The composite was homogenized at 440 °C for 24 hours, followed by solution treatment at 460 °C for 1 hour and then aged at 200 °C. The characterization included hardness testing to construct the ageing curve, impact testing, microstructure observation by using optical microscope and SEM, as well astype III ballistic testing.
The results showed that the addition of Cu increased hardness in as-cast condition. However, addition of Cu did not give any increased response to age hardening due to high content of Zn, Mg, and Si. The peak hardness of 0, 1 and 3 wt. % Cu added composites was 49.94, 52.92 and 54.89 HRB, respectively, achieved after 4 hours at 200 °C. Impact strength decreased with the addition of Cu. Type III ballistic testing type III results showed that all plates could not stop the bullets penetration, Ballistic application requires materials with high strength and good toughness. Aluminium composite materials is potential to subsitute steel as a material for ballistic vehicle due to its light weight and improved properties by addition of alloying elements and SiC reinforced particles. Age hardening can also applied to this material to improve its properties.
This research studied Al-6Zn-6Si-5Mgreinforced by 10 vol. %SiC with varied content of 0, 1, and 3 wt % Cu with 25 mm thickness produced bysqueeze casting. The composite was homogenized at 440 °C for 24 hours, followed by solution treatment at 460 °C for 1 hour and then aged at 200 °C. The characterization included hardness testing to construct the ageing curve, impact testing, microstructure observation by using optical microscope and SEM, as well astype III ballistic testing.
The results showed that the addition of Cu increased hardness in as-cast condition. However, addition of Cu did not give any increased response to age hardening due to high content of Zn, Mg, and Si. The peak hardness of 0, 1 and 3 wt. % Cu added composites was 49.94, 52.92 and 54.89 HRB, respectively, achieved after 4 hours at 200 °C. Impact strength decreased with the addition of Cu. Type III ballistic testing type III results showed that all plates could not stop the bullets penetration]"
2015
T43574
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignasius D.A Sutapa
"Aceh Besar merupakan salah satu kabupaten yang terkena bencana alam gempa bumi dan tsunami di provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Kualitas air permukaan dapat tercemar karena bencana alam tersebut. Sungai Krueng Raya dan Sungai Tanjung merupakan sumber air yang digunakan oleh masyarakat Kabupaten Aceh Besar. Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya informasi kriteria mutu dan penetapan kelas air Sungai Tanjung dan Krueng Raya, serta jenis dan konsentrasi koagulan yang optimal untuk mengolah air sungai. Hasil penelitian didapat bahwa Air Sungai Krueng Raya dan Sungai Tanjung mengandung kekeruhan yang tinggi sehingga terklasifikasi dalam air kelas II berdasarkan PP No. 81/2001. Percobaan pengolahan telah dilakukan pada dua sungai tersebut dengan cara koagulasi-flokulasi menggunakan alat jar test untuk mendapatkan dosis koagulan optimum. Dosis optimum yang diperoleh adalah alumunium sulfat 35 ppm dengan efesiensi sebesar 66,1 persen dengan biaya bahan baku sebesar Rp 140,00 per m3 untuk pengolahan air Sungai Tanjung. Sedangkan koagulan optimum air Sungai Krueng Raya adalah aluminium sulfat 30 ppm dengan efesiensi sebesar 63,9 persen dengan biaya bahan baku sebesar Rp 120,00 per m3. Setelah koagulasi-flokulasi diperoleh penurunan kekeruhan air yang memenuhi syarat untuk diolah lebih lanjut menjadi air minum"
Bandung: Kementrian Pekerjaan Umum, 2014
627 JTHID 5:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sofian Prakarso Budi
"Alumunium paduan 7075 adalah paduan aluminium kekuatan tinggi yang digunakan untuk membuat berbagai macam komponen struktural untuk pesawat ruang angkasa, roket, pesawat dan berbagai amunisi. Meskipun sifat mekanik pada paduan aluminium lebih baik, ketahanan terhadap korosi pada aluminium tersebut relatif rendah, khususnya pada kondisi dimana paduan tersebut digunakan pada atmosfer yang cukup agresif, hal tersebut akan membatasi jangkauan aplikasi paduan tersebut. Oleh karena itu metode anodisasi dengan variasi tegangan dan waktu dilakukan dengan larutan elektrolit H2SO4 30% pada suhu ruang untuk memperlambat terjadinya korosi.
Hasil dari anodisasi diuji dengan perendaman dengan 0,6 M NaCl selama 6 hari. Dari pengujian memperlihatkan hasil yang baik dari metode anodisasi menggunakan tegangan 10 Volt selama 15 menit. Data tersebut didukung dari pengujian XRD yang menunjukan kehadiran fasa Al2O3 setelah dilakukan anodisasi yang mempengaruhi laju korosi. Selain itu morfologi permukaan juga dapat dilihat pada pengujian SEM dan mikroskop optik yang memperlihatkan lapisan oksida yang tidak merata serta serangan larutan NaCl yang digunakan menyebabkan terjadinya korosi sumuran (pitting corrosion).

Aluminium alloy 7075 is a high strength compound that used to make various structural components for spacecraft, rockets, planes and a variety of ammunition. Despite the good mechanical properties on alumunium, corrosion resistance on alumunium is realtive low. Especially in circumstances where the alloy used in aggressive atmospheres, it would limit the range of applications of these alloys. Therefore the anodization method with variation of voltage and time is done with 30% H2SO4 electrolyte solution at room temperature to slow corrosion.
Results from anodizing tested by soaking with 0.6 M NaCl for 6 days. Results show that anodizing method using a voltage of 10 volts is 15 minutes. The XRD results also show the presence of phase Al2O3 after anodizing which affect the rate of corrosion. Besides the surface morphology can also be seen on testing SEM and optical microscopy showing uneven oxide layer as well as attacks NaCl solution used cause pitting corrosion (pitting corrosion.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63688
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>