Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1476 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irene Ratnasari Setyaningsih
"Penelitian ini merupakan upaya untuk menganalisis reliabilitas dan validitas alat ukur penilaian kinerja karyawan (PK2) yang digunakan oleh organisasi "UT'. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kasus, karena bertujuan mendeskripsikan karakteristik suatu alat ukur PK2 yang telah dilakukan pada suatu organisasi, yang hasilnya dapat digeneralisasikan sebatas populasi di organisasi "U3".
Dalam penelitian ini digunakan tiga perangkat program, yaitu ITEMAN, SPSS 11.5 for Windows, dan Lisrel 8.54. Berdasarkan uji statistik, ketiga perangkat program ini menghasilkan nilai reliabilitas yang sama besarnya dan sama baiknya untuk ketiga kategori pada PK2. Nilai reliabilitas masing-masing kategori - Akademik, Non-Akademik, dan Struktural - adalah 0.874, 0.897, dan 0.861. Hasil perhitungan ini didukung oleh Standard Error of Measurement yang bernilai baik, yaitu 0.127, 0.122, dan 0.119. Lebih lanjut, berdasarkan T-value pada ketiga kategori PK2, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat validitas yang baik pada ketiga kategori PK2: T -value seluruhnya > 2.
Melalui uji kecocokan model ditemukan bahwa PK2 Akademik merupakan alat ukur yang baik karena setiap indikator pada PK2 Akademik memberikan bobot sumbangan yang relatif sama bagi pengukuran konstruk PK2 kategori ini. Namun, karena P-value-nya 0.00 dan nilai RMSEA-nya 0.138, PK2 Akademik, sebagai alat ukur, dapat dikatakan tidak sesuai dengan data atau menunjukkan kecocokan yang kurang mencukupi. Oleh karena itu, sebenarnya item-item pada kategori ini perlu diteliti lebih lanjut.
Sebaliknya, uji kecocokan model pada PK2 Non-Akademik dan Struktural memperlihatkan bahwa seluruh nilai pada umurnnya masuk kategori sesuai dengan data; tingkat kecocokannya dapat diterima. Diagram path pada kedua kategori ini juga memperlihatkan factor loading yang seluruhnya signifikan. Dengan demikian, seluruh indikator pada kedua kategori ini memberikan bobot sumbangan yang relatif seimbang bagi pengukuran kedua konstruk PK2 ini.
Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa ketiga kategori PK2 tersebut secara statistik telah terbukti relibel dan valid. Namun, karena tingkat kecocokannya, khususnya pada kategori Akademik, tidak sesuai dengan data (GOF rata-rata tidak berada pada good-fit), definisi operasional dan indikator kisi-kisi pada item-item yang nilai standardized-nya s 0.50 perlu ditinjau dan diperbaiki agar Iebih terfokus."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18649
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Erlitna
"Tugas akhir ini merupakan analisis terhadap sistem penilaian kinerja yang diterapkan di Instansi XYZ. Analisis ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan masukan kepada manajemen Instansi XYZ, bahwa sistem penilaian kinerja yang diterapkan saat ini belum dapat dikategorikan sebagai sistem penilaian kinerja yang efektif Sistem penilaian kinerja model DP3 yang saat ini digunakan berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 10 Tabun 1979 belum mampu menggambarkan basil prestasi kerja yang sesungguhnya. Hal tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor antara lain, unsur penilaian yang tidak terukur karna lebih menggambarkan karakteristik individu daripada prestasi kerja dan kurangnya pemahaman pejabat penilai terhadap teknis pemberian nilai serta manfaat dari DP3 itu sendiri.
Sebagai usulan pemecahan masalah, penulis mengusulkan agar sistem penilaian instansi XYZ dirubah/direvisi ke dalam bentuk yang lebih sederhana namun memuat kriteria unsur penilaian terukur dan hasilnya dapat menggambarkan prestasi kerja karyawan sesungguhnya. Di samping itu pemahaman terhadap teknik pemberian dan penetapan nilai perlu ditanamkan dan disosialisasikan terhadap pejabat penilai, agar penilaian dapat objektif sehingga hasil penilaian kinerja dapat dijadikan acuan dalam pembinaan karir karyawan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18828
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiji Handayani
"Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagaimana pegawai lainnya dalam suatu organisasi berperan sangat penting, karena merupakan jiwa dan motor penggerak perkembangan organisasi/instansi Pemerintah. Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah PNS Sekretariat Jenderal Depertemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Pusat.
Salah satu faktor panting yang dapat mendorong peran PNS dalam organisasi adalah penilaian pelaksanaan pekerjaan atau penilaian kinerja. Penilaian prestasi kerja ditujukan sebagai alat penting untuk menibah perilaku kerja pegawai dalam organisasi, membentuk, memotivasi untuk menunjukkan perubahan yang diperlukan dalam berkarya, membentuk untuk tumbuh dan mengembangkan kompetensi. Oleh karena perannya sebagai alat pendorong kinerja yang sangat panting, maka guna menghasilkan informasi yang diharapkan untuk peningkatan prestasi kerja, maka alat ukurnya harus memenuhi syarat sekurang-kurangnya dua kriteria yakni validitas dan reliabilitas.
Dalam tesis ini, penulis mencoba mengkaji dan menjelasakan masalah persepsi pegawai terhadap alat ukur kinerja pegawai di Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan mencari kecenderungan persepsi pegawai terhadap unsur-unsur dalam DP3, akuntabilitas DP3, cara pengukuran kinerja PNS, serta tanggapan PNS terhadap DP3 dengan pendekatan atau metode berganda (triangulasi).
Dengan metode triangulasi, penelitian ini ditekankan pada pendekatan kuantitatif sebagai pendekatan utama dan pendekatan kualitatif sebagai fasilitator. Data dan informasi yang dipakai untuk penelitian adalah keterangan/pernyataan dan responden/pegawai Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan Hak asasi Manusia yang diperoleh dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan (Kuesioner) baik tertutup maupun terbuka, studi dokumen, serta wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa persepsi pegawai terhadap DP3 di Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan HAM Pusat menggambarkan bahwa unsur-unsur dalam DP3 tidak digunakan untuk mengukur kegiatan dalam pekerjaan, DP3 tidak akuntable sebagai alat ukur kinerja, cara pengukuran DP3 belum sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta hasil penilaian DP3 tidak dapat digunakan dalam upaya mencapai tujuan penilaian prestasi kerja. Kesimpulan tersebut diperoleh dari uji X2 yang dilakukan, bahwa nilai perhitungan lebih kecil dari nilai tabel X2 untuk seluruh hipotesa nol yang dirumuskan.
Analisis deskriptif kualitatif yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ketidaksahihan DP3 tersebut disebabkan oleh sebagian besar pegawai Setjen berpendapat alat ukur yang termuat dalam Undang-Undang Nomor 43 tahun 1999, Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1979 dan petunjuk teknis dari Kepala Badan Kepegawaian Negara sebagai acuan pelaksanaannya, hanya merupakan tataran normatif yang kurang disosialisasikan, kurang peka, tidak praktis, sehingga hasil penilaian tidak dapat diterima oleh pegawai.
Rekomendasi terhadap DP3 sebagai alat ukur kinerja PNS, diharapkan dapat diimplementasikan secara optimal, disertai penyempurnaan DP3 yang dikembangkan pada cara penilaian prestasi kerja pegawai yang praktis, mudah dan terbuka serta hasil penilaian ditindak lanjuti dengan umpan batik yang dapat meningkatkan kinerja dan tanggung jawab pegawai terhadap pekerjaan dan organisasi.

The Civilian Government Officer (PNS) just like other employees in an organization had a significant role, because they are the soul and motor to the government's institution/organization. In this research The PNS means The Secretariat General of Law and Human Right Department employees.
A significant factor that motivating the PNS's role in the organization is the implementation of working grade assessment or the performance assessment. The working assessment is created to be a significant tool to changing the officer work behavior in the organization, to build, to motivate the employees to show needed progress, to grow and develop their competence. Therefore, as a significant tool to motivate the performance progress, so to get needed information to develop the working performance, then the measurement tools must be passed two qualification, such validity and reliability.
In this thesis, the writer tried to studying and researches the employees perceptions to the performance measure tool for the Secretariat General of Law and Human Right Department by find out the employees tendency to the DP3's variables if there're relevant to employees performance. Then, the writer also studying and research trough the employees perceptions about the DP3's accountability, the performance measurement way, and the PNS comments about DP3 with approach and triangulation method.
With triangulation method, the research was focusing to the quantitative approach as the main approach. and the qualitative approach as the facilitator. The data and information that use in the research are taken from the respondents/employees statement of the Secretariat General of Law and Human Right Department that collected by spreading the questioners with open and close sources, documents study, and interviews.
According to the result, it can be conclude that the employees perception to DP3 in the Secretariat General of Law and Human Right Department showed that the DP3 variables has no relevance to the employees working performance, the DP3 is not accountable, the DP3 measurement is not appropriate to the valid regulations, also the DP3 assessment results can not be use in order to achieve the target needed as the employees performance measurement tools. This conclusion found by executing the X2 test, which the calculation result is smaller than the X2 value tables for whole zero hypotheses.
The qualitative description analyzing result found that the DP3 validity is caused by the fact that most Secretariat General's employees perceptions that the measurement tools that written in Regulation No. 43 year 1999, the Government Regulation No. 10 year 1979, and the Head of BKN's technical procedure as its operational authorization, its only the normative discourse that not q uite socialization, less senses, less practicality, so the assessment result can not be accept by the employees.
The recommendation for DP3 as the measurement tool for the PNS performance, should implementing optimality, and the perfections of DP3 should be develop to be more practice, easy and open so the result can be followed to get the feed back that can be progressing the employees performance and responsibility to their work and organization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22611
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudatin
"Akuntabilitas Kinerja Pemerintah RI saat ini diukur dengan berdasarkan pada Pedoman Penyusunan LAKIP yang hanya berdasarkan keuangan saja. Badan Narkotika Nasional (BNN) menurut Keputusan Presiden No. 17 tahun 2002 adalah Lembaga Non Struktural yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden, sehingga akuntabilitas kinerjanyapun diukur dengan LAKIP. - Pengukuran dengan LAKIP ini dipandang belum sempurna.
Guna memberikan dasar pengukuran kinerja yang lebih memadai, penulis menerapkan pendekatan Balanced Scorecard untuk mengukur kinerja Pelaksana Harian (Lakhar) BNN. Pendekatan ini mengukur kinerja Lakhar BNN bukan hanya dari aspek keuangan saja melainkan jugs aspek non keuangan yang terdiri dari 3 (tiga) aspek, yaitu: aspek pertumbuhan dan pembelajaran, aspek proses internal organisasi dan aspek pelanggan.
Penelitian pengukuran kinerja Lakhar BNN dilakukan secara deskriptif analitis untuk mendeskripsikan bagaimana mengukur kinerja Lakhar BNN dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard serta menganalisis faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh Lakhar BNN untuk memperbaiki kinerjanya dimasa mendatang.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa tingkat kesehatan Lakhar BNN dengan menggunakan Balanced Scorecard untuk aspek keuangan berada dalam kondisi baik dengan % skor 95,54%, dan aspek non keuangan juga dalam kondisi baik dengan % skor 74,01% dengan perincian sebagai berikut: kinerja pertumbuhan dan pembelajaran organisasi dalam kondisi balk % skor 65,75%, kinerja proses internal organisasi kondisi sangat baik dengan % skor 87,50%, sedangkan kinerja pelanggan berada dalam kondisi baik dengan % skor 68,77%.
Untuk lebih meningkatkan kinerjanya dimasa mendatang Lakhar BNN harus lebih meningkatkan kinerja terutama pada aspek pertumbuhan dan pembelajaran (kepuasan pegawai), kualitas layanan organisasi kepada pelanggan, dan proses internal organisasi serta aspek keuangan agar dimasa mendatang dapat mencapai kondisi sangat baik.

Government Accountability Performance is in this time measured with pursuant to at Guidance of report accountability governmental institution performance (LAKIP) compilation which only pursuant to just finance. National Narcotics Board (NNB) according to Decision of President of No. 17 year 2002 is Institute of Non Structural which domicile under and direct responsible to President, so that accountability performance measured with LAKIP. Measurement with this LAKIP is looked into in rough.
Utilize to give base measurement of more adequate performance, writer apply approach of Balanced Scorecard to measure Daily Executor performance (Lakhar BNN). This Approach measure performance of Daily Executor (Lakhar BNN) not merely from just financial aspect but also aspect of non finance which consist of 3 ( three aspects ), that is: aspect of growth and study, aspect of internal organization process, customer aspect.
Research of measurement performance of Lakhar BNN is a analytic descriptive for show how to measure performance of Daily Executor (Lakhar BNN) by using approach of Balanced Scorecard and also analytic factors which must be paid attention by Daily Executor (Lakhar BNN) to improve its performance in the future.
Result of research known that performance level of Daily Executor (Lakhar BNN) by using Balanced Scorecard for financial aspect stay in the condition of goodness with score 95,54%, and aspect of non financial also in a good condition with score 74,01% with the following detail: performance of growth and learning organization in a condition goodness score 65,75%, performance of internal organization process is very good with score 87,50%, while customer satisfaction performance stay in the condition of goodness with score 68,77%.
To be more improve its performance in the future Daily Executor (Lakhar BNN) have to be more improve performance especially at learning and growth aspect (satisfaction of officer), quality of organizational service to customer, and internal organization process and also financial aspect so that in the future can reach very good condition.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22558
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryanto
"VICO Indonesia sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Pertambangan Minyak dan gas Bumi, Iokasi kegiatannya di area Balikpapan, Kalimantan Timur. VICO Indonesia selalu menghadapi masalah kecelakaan kerja baik yang dapat mengakibatkan cidera ataupun kerusakan pada peralatan operasinya. Kecelakaan kenja yang terjadi berpengaruh terhadap karyawan maupun perusahaan, oleh karena itu setiap kecelakaan kerja hams ditangani dan diminimalkan dengan upaya bersama yang melibatkan semua pihak.
Tesis ini melihat trend kecelakaan kerja yang terjadi selama tiga tahun dari tahun 2003-2005. Dengan diketahuinya penyebab kecelakaan maka akan mempermudah dalam upaya pencegahannya. Faktor yang menjadi penyebab kecelakaan adalah kurang kontrolnya manajemen, faktor manusia, faktor pekerjaan, perilaku tidak aman dan kondisi tidak aman.
Manusia adalah faktor utama dari berbagai kecelakaan kerja tetapi bukan berarti faktor-faktor lainnya dapat diabaikan begitu saja karena secara keseluruhan faktor-faktor tersebut saling mempengaruhi.
Upaya pencegahan kecelakaan kerja akan lebih baik jika dititikberatkan pada akar permasalahanya yaitu kontrol manajeman. Pencegahan dapat berupa pembuatan program baru atau peningkatan program lama menjadi lebih insentif lagi dan yang terakhir kepatuhan terhadap standar-standar yang ada.

Vico Indonesia is an oil company deals with Oil and Gas operation in Balikpapan, East Borneo District. Vico Indonesia always faces accidents caused bith injury and damage of property in the their operation. The accident impacted to employee as well as company thertefore any accident happened shall be taken care and be minimized by integrated efforts all of parties.
This thesis take a look on accident trend happened during period 2003 - 2005. If the accident causes is detected already it can he easily to prevent the same accident. Accident cause factor can he come from inadequate control of management, factor personal, factor job. unsafe act and tmsafe condition.
Person is become dominant accident factor but the other factor can not be neglected because they are influence each other.
The effort to prevent accident will satisfied if focused to management control as basic problem. These effort is make a new program or increasing the existing program to be more effective. The last effort is compliance to the all standards.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21119
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Rilyawati
"Persoalan peningkatan kinerja pegawai merupakan hal yang sentral dibicarakan dalam manajemen sumber daya manusia. Berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat pencapaian kinerja pegawai sangat diperlukan bagi manajemen untuk solusi peningkatan kinerja pegawai. Masalah pokok yang diangkat dalam penelitian ini adalah melihat hubungan antara beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kinerja pegawai khususnya faktor budaya kerja, motivasi dan kepemimpinan transformasional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) pengaruh budaya kerja BNI terhadap kinerja pegawai di BNI Cabang Gambir; (2) pengaruh motivasi pegawai BNI terhadap kinerja pegawai di BNI Cabang Gambir; (3) pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja pegawai di BNI Cabang Gambir; (4) pengaruh ketiganya secara bersama terhadap kinerja pegawai di BNI Cabang Gambir. Dalam perspektif teori, peningkatan kinerja pegawai mencakup hasil kerja seorang pegawai di dalam perusahaan.
Dari berbagai metode peningkatan kinerja pegawai, maka sistem manajemen kinerja dianggap dapat menjawab kebutuhan dari manajemen dan pegawai yang bersangkutan untuk memantau serta meningkatkan kinerja pegawai. Penelitian ini mengambil teori yang dikemukakan oleh Stephen P.Robbins untuk variabel budaya kerja oganisasi, Abraham H. Maslow untuk variabel motivasi dan Bass-Avolio untuk variabel kepemimpinan transformasional serta Benardin ? Russell untuk mengukur indikator dari kinerja pegawai diperoleh melalui studi lapangan dan penyebaran kuesioner yang sebelumnya telah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Sedangkan data sekunder berasal dari data laporan dari berbagai instansi yang berhubungan dengan masalah penelitian. Data yang diperoleh diolah dengan SEM (Structural Equation Modelling) dan aplikasi software Lisrel versi 8.30 yang berfungsi untuk mengkonfirmasi hubungan antara varibel konstruk dan kecocokan model konseptual.
Hasil analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa; (1) Terdapat pengaruh positif antara budaya kerja dengan kinerja pegawai BNI Cabang Gambir; (2) motivasi pegawai memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai BNI Cabang Gambir; (3) Terdapat pengaruh positif antara kepemimpinan transformasional dengan kinerja pegawai BNI Cabang Gambir;(4) Secara bersamaan ketiga variabel tersebut mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja pegawai BNI Cabang Gambir. Dengan demikian berbagai hipotesis yang digariskan telah terbukti.
Sebagai saran untuk meningkatkan kinerja pegawai BNI di Cabang Gambir, manajemen BNI terutama di BNI Cabang Gambir disarankan agar melakukan perbaikan budaya kerja terutama dalam kebiasaan untuk melakukan kontrol terhadap pekerjaan yang telah diselesaikan baik oleh pegawai yang mengerjakannya dan peningkatan pengawasan oleh atasan dan unit lain yang mempunyai kewenangan tersebut. Perbaikan budaya kerja juga dapat dilakukan dengan mengadakan pelatihan outbond, pelatihan kepribadian dan berbagai pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan rasa kebersamaan untuk mencapai tujuan visi dan misi BNI.

The human performance appraisal is one of the issues frequently discussed in the human resource management. Some factors effected the staff?s performance achievement are really required by the management in order to improve the staff?s performance. This research will discuss the relationship among some factors such as organizational culture, motivation and transformational leadership that will impact the staff performance.
The purposes of this research are to observe : (1). The impact of organizational culture of BNI Gambir branch to its staff performance; (2). The impact of staff motivation in BNI Gambir branch to its staff performance; (3). The impact of management?s transformational leadership of BNI Gambir branch to its staff performance; (4). The impact of the three blended factors above in the BNI Gambir branch to its staff performance. In theoretical perspective, the staff performance appraisal includes the staff achievement in a company.
From various methods, the performance management system is considered be able to fulfill the needs of both management and its staff in monitoring and improving staff performance. Taking account some theories having impact to staff performance, this research will explore the theories brought up by Stephen P. Robbins in organizational culture variable, by Abraham H. Maslow in motivation variable and by Bass ? Avolio in transformational leadership as well as by Benardin ? Russel in performance indicator. This research used both primary and secondary data. Primary data was collected from questionnaires distributed to the BNI Gambir branch staffs and having been tested their validity and realibility. In the other hand, secondary data was collected from some institutional reports related to this research. The gathered data was processed using the SEM (Structural Equation Modeling) and software application Lisrel 8.30 version which had the functionality to confirm the relation between the construct variable and the fit of the conceptual model.
The result shows that : (1) There are positive values between organizational culture and staff Performance in BNI Gambir branch; (2) the staff motivation have positive impact to the staff performance in BNI Gambir branch; (3) There are some positive values between transformational leadership and staff Performance in BNI Gambir branch; (4) All blended variables mentioned above have positive impact to the staff performance in BNI Gambir branch. Therefore, all hypothesis mentioned in this research have been accepted.
As recommendation, it is recommended that in order to improve the staff performance in BNI Gambir branch, the management should enhance the organizational culture especially by conducting routine monitoring of tasks carried out by staffs and surveillance carried out by the supervisors or other related department having the authority such as internal audit department. It is also recommended that the management provides the outbond management training, personality development program and other courses that will promote togetherness among the staffs in order to achieve BNI?s Vision and Mission."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24471
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Masih banyak orang menginginkan menjadi PNS. Teeta[i motivasi mereka kadang tidak sama. Ada yang cita-cita utama ,ada juga yang karena sudah merasa cocok,namun ada juga karena tidak ada pilihan lain alias terpaksa....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"This study examines the correlational relationship of profesionalisme,work satisfaction and work performance on lecture profession. The profesionalisme variable is measured by five dimension....."
JUEKBIE
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The ILO-promoted concept og decent work has been a global goal. During the the 14th ILO Asian meeting in Busan,South Korea,in 2006,representatives of governments and employer's and worker's organization declared the Asian Dececnt Work Decade...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lindawati Kartika
"PT. Pertamina (Persero) Perkapalan merupakan bagian dari PT. Pertamina (Persero) yang dibentuk sebagai shipping division pada tahun 1959. Sejak keluarnya UU No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, peta industri hilir migas nasional berubah total. Salah satunya mulai 1 Januari 2006, industri hilir migas yang semula monopoli PT. Pertamina, kini terbuka untuk siapa saja termasuk para pemain asing. Pertamina sebagai economy powerhouse menyadari kondisi yang sedang dihadapi saat ini, pihak manajemen dan pekerja Pertamina berkomitmen untuk melaksanakan transformasi secara menyeluruh termasuk dalam segi sumber daya manusia, sehingga Pertamina dapat tampil sebagai perusahaan minyak nasional kelas dunia yang menjadi kebanggaan bangsa. PT Pertamina (Persero) Perkapalan berupaya untuk meningkatkan kepuasan karyawan sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya.
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui tingkat kepuasan karyawan di PT Pertamina (Persero) Perkapalan, (2) Menganalisis Quality of Work Life (QWL) di PT Pertamina (Persero) Perkapalan (3) Menganalisis pengaruh faktor-faktor QWL terhadap kepuasan karyawan dan (4) Mengetahui faktor-faktor QWL mana saja yang harus ditingkatkan untuk mencapai kepuasan karyawan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Pertamina (Persero) Perkapalan sebanyak 323 orang, dengan standar error 5%, maka sampel yang diambil sebanyak 187 responden menggunakan teknik cluster random sampling. Skala pengukuran menggunakan Likert. Jenis data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. D Metode pengolahan dan analisis data menggunakan Structural Equation Modelling (SEM).
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa secara umum pegawai berada dalam kondisi kepuasan yang baik dengan nilai keseluruhan sebesar 3.70 melalui indikator turn over, ketidakhadiran, usia, tingkat pekerjaan dan ukuran organisasi, begitu variabel QWL keseluruhan berada pada nilai rata-rata sebesar 3.63. Pengolahan dengan analisis SEM menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap variabel QWL yaitu komunikasi, keselamatan kerja dan penyelesaian konflik. Faktor-faktor QWL lainnya yang harus ditingkatkan berdasarkan urutan tertinggi yaitu : kesehatan kerja, pengembangan karier, partisipasi karyawan, kompensasi yang layak, kebanggaan dan keamanan kerja.

PT. Pertamina (Persero) Perkapalan is a part of PT. Pertamina (Persero) which established as a shipping division on 1959. Since the regulation No. 22/2001 of Petrol and Gas was issued, the situation of the national petrol and gas downstream industries has been changed totally. One of the changes is, since the 1st January 2006, petrol and gas downstream industries, which previously is monopolized by PT. Pertamina, is opened for everyone. Pertamina as an economy powerhouse realized this situation, Pertamina?s management staff and employees are making commitment to do fully transformation including human resources. Therefore Pertamina can be a world class oil company which can be a pride of the country. PT Pertamina (Persero) Perkapalan tries to improve the employee work satisfaction; in order to improve the quality of the human resource.
The objectives of this research are: (1) to know the rate of employee satisfaction on PT Pertamina (Persero) Perkapalan, (2) to analyze the Quality of Work Life (QWL) on PT Pertamina (Persero) Perkapalan, (3) to analyze the influence of QWL factors towards employees satisfaction, and (4) to know which QWL factors that have to be improved in order to reach (maintain) employee satisfaction. The populations of this research are 323 people which are the whole employees of PT Pertamina (Persero) Perkapalan (January 2009), which has an error standard 5%.The number of sample that has been taken is 187 responden . The measurement scale is Likert. The research uses primary and secondary data. The primary data is obtained by doing observation, interview, and also giving questionnaire to 187 respondent by using cluster random sampling technique. The secondary data is obtained through literacy studying (books, journals, internet, and other relevant literacy) and also getting information from the company. The processing methode and data analysis uses Structural Equation Modeling (SEM).
The result of descriptive analysis, showing that generally employee are in good work satisfaction with the average score 3,70 through turn over indicator, absence, age, work load and the size of organization. The quality of work life variables has an average score 3,63 that showing the QWL is in the good condition. The data processing using SEM analysis showing that employee work satisfaction has a significant impact to QWL variables e.g communication, a safe environment and conflict resolution. The other factors of QWL that should be increase from the highest to the lowest rank are wellness, pride, career development , work participation , equitable compensation and job security."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T25841
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   2 3 4 5 6 7 8 9 10 11   >>