Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 591 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chintia Syaninda Dachi
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan desain program tanggung jawab sosial berdasarkan analisis aspek materialitas dan stakeholder di Rumah Sakit Mata X sehingga program tersebut sesuai dengan strategi rumah sakit dan terwujud rumah sakit yang berkelanjutan. Berdasarkan observasi awal, rumah sakit ini telah melakukan aktivitas tanggung jawab sosial namun tidak memberikan nilai tambah kepada rumah sakit. Penelitian ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan penelitian mengenai bagaimana analisis aspek materialitas, stakeholder engagement dan desain program tanggung jawab sosial Rumah Sakit Mata X. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori stakeholder, teori legitimasi, dan teori stewardship. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada satu unit rumah sakit yaitu Rumah Sakit Mata X. Penelitian ini menggunakan data primer berupa data yang bersifat langsung yang didapat oleh peneliti dari pihak yang bersangkutan dan data sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan beberapa program tanggung jawab sosial dan tindakan engagement yang disesuaikan dengan aspek materialitas dan kategori stakeholder rumah sakit yaitu key player, context setter, dan the crowd.

ABSTRACT
The purpose of this research was to provide a corporate social responsibility (CSR) design program based on materiality aspects and stakeholder analysis at X Eye Hospital in accordance with hospital strategies and became a sustainable hospital. Based on the initial observation, this hospital has done their corporate social responsibility (CSR) activities but did not give value-added to the hospital. Therefore, this study is expected to answer research questions to find out materiality aspects, stakeholder engagement analysis and CSR design program at X Eye Hospital. The theory used in this research are stakeholder theory, legitimacy theory, and stewardship theory. This study is a qualitative research using a case study approach in one hospital unit that is X Eye Hospital. This study uses primary data in the form of direct data obtained by researchers from the parties concerned and secondary data. Data collection methods were conducted by interviews, observations, and document study. The result of the study shows several CSR design program and engagement activities adjusted to the materiality aspects and stakeholder categories i.e key player, context setter, and the crowd."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nana Sutisna
"Industri ekstraktif berpengaruh terhadap persoalan lingkungan dan sosial pada masyarakat sekitar industri. Masalah riset ini perihal model corporate social responsibility (CSR) untuk bisnis berkelanjutan melalui analisis program pemberdayaan masyarakat. Tujuan riset adalah menganalisis dan mendeskripsikan tata kelola serta dampak CSR yang diimplementasikan oleh perusahaan dan mengembangkan model CSR untuk bisnis berkelanjutan. Metode riset menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif kualitatif dan soft system methodology untuk mengembangkan model CSR. Hasil riset menunjukan tata kelola implementasi CSR dilakukan berdasarkan kebijakan keberlanjutan yang terimplementasi melalui aktivitas CSR. Dampak dari implementasi CSR memberikan penguatan pada sosial, ekonomi dan lingkungan. Model CSR pada pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan pada industri ekstraktif karena berdampak langsung pada masyarakat. Kesimpulan riset ini adalah tata kelola implementasi CSR telah dilakukan melalui kebijakan keberlanjutan dan pelaksanan program pemberdayaan masyarakat yang berdampak pada peningkatan kapasitas dan penguatan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Model CSR melalui pemberdayaan masyarakat relevan untuk dilakukan untuk bisnis berkelanjutan.

The extractive industry influences environmental and social problems in the community around the industry. This research problem concerns the corporate social responsibility (CSR) model for sustainable business through an analysis of community empowerment programs. The aim of the research is to analyze and describe the governance and impact of CSR implemented by companies and to develop a CSR model for sustainable business. The research method uses a qualitative approach with qualitative descriptive analysis and a soft system methodology to develop a CSR model. The research results show that the governance of CSR implementation is carried out based on sustainability policies that are implemented through CSR activities. The impact of CSR implementation provides social, economic and environmental reinforcement. The CSR model for community empowerment can be applied to the extractive industry because it has a direct impact on society. The conclusion of this research is that the governance of CSR implementation has been carried out through sustainability policies and the implementation of community empowerment programs that have an impact on increasing capacity and strengthening social, economic and environmental aspects. The CSR model through community empowerment is relevant to do for a business sustainability."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan. Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Agnes
"Hasil tinjauan yang dilakukan terhadap Laporan Keberlanjutan Tahun 2020 memperlihatkan bahwa mayoritas perusahaan asuransi umum di Indonesia melaporkan program Corporate Social Responsibility (CSR) dan operasional yang lebih ramah lingkungan sebagai strategi penerapan keuangan berkelanjutan yang dilakukan. Hampir seluruh perusahaan asuransi umum di Indonesia belum memilih strategi pengintegrasian risiko-risiko sosial serta risiko-risiko lingkungan hidup ke dalam underwriting sebagai strategi penerapan keuangan berkelanjutan di perusahaannya. Hal ini tentunya sangat disayangkan karena memperlihatkan kondisi kinerja keuangan berkelanjutan yang belum mencakup sampai kepada kegiatan inti dari sebuah perusahaan asuransi yaitu underwriting padahal risiko-risiko sosial dan risiko-risiko lingkungan hidup adalah risiko-risiko yang mendominasi selama beberapa tahun belakangan ini dan bahkan diprediksi akan memberikan dampak yang sangat besar untuk periode 10 tahun ke depan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang dapat menjadi kendala bagi sektor perasuransian umum di Indonesia untuk menerapkan strategi underwriting berkelanjutan dan melakukan penyelarasan risiko-risiko ekonomi, risiko-risiko sosial, dan risiko-risiko lingkungan hidup ke dalam underwriting, menganalisis prospek penerapan underwriting berkelanjutan pada sektor perasuransian umum di Indonesia, dan mengidentifikasi risiko-risiko ekonomi, risiko-risiko sosial, dan risiko-risiko lingkungan hidup untuk mengembangkan usulan model konsep underwriting polis Contractors’ All Risks (CAR) berkelanjutan yang dapat dijadikan acuan bagi sektor perasuransian umum di Indonesia. Metode yang digunakan adalah analisis data kualitatif, analisis statistik deskriptif, dan metode Delphi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa konsep underwriting berkelanjutan dapat dilakukan dengan penyelarasan risiko-risiko ekonomi, risiko-risiko sosial, dan risiko-risiko lingkungan hidup ke dalam underwriting. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan underwriting berkelanjutan memiliki prospek positif namun masih belum menjadi perhatian bagi perusahaan-perusahaan asuransi umum di Indonesia akibat 2 kendala utama yang dihadapi yaitu regulasi yang kurang mendukung dan ketidaktersediaan tenaga ahli.

A review conducted to the contents of 2020 Sustainability Reports revealed that vast majority of Indonesia non-life insurers mentioned Corporate Social Responsibility (CSR) programs and eco-friendly business operations as the top 2 most popular sustainable finance implementation strategies. Almost all Indonesia non-life insurers had not yet adopted sustainable underwriting as part of their sustainable finance implementation strategies. This condition suggested that the implementation of the social and environmental risk management principles is still very limited and had missed to be executed within underwriting as the core activity of insurance business. This condition is of course exceptionally disappointing considering the fact that those risks have been the highlight of global concerns within the past decades and predicted to be the most severe risks over the next 10 years. The research objective is to identify and analyze challenges encountered by Indonesia non-life insurers in implementing sustainable underwriting, to analyze the prospect of sustainable underwriting, and to define the economic, social, and environmental risks that will be integrated in the proposed conceptual model of Contractors’ All Risks (CAR) Policy underwriting. Methods used were qualitative data analysis, descriptive statistics and the Delphi method. Results suggested that transformation to sustainable underwriting requires the alignment of economic, social, and environmental risks within the underwriting. And from this research, it might be concluded that although the implementation of sustainable underwriting has a positive prospect, at the moment, it has not yet been a priority due to the 2 main challenges, the absence of supporting regulations and deficiency of experts."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan. Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jajat Rifatullah
"Perkembangan industri telah menyebabkan terjadinya penurunan daya dukung lingkungan, konflik sosial dan kesenjangan ekonomi. Dunia industri mengembangkan konsep CSR sebagai tanggung jawab terhadap masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penerapan CSR berkelanjutan, mengevaluasi strategi dan merumuskan strategi prioritas progam CSR. Pendekatan penelitiannya menggunakan kuantitatif. Metode penelitiannya menggunakan metode gabungan kuantitatif dan kualitatif. Metode analisis untuk menganalisis data kualitatif menjadi data kuantitatif pada penelitian ini adalah Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT). Hasil penelitian didapatkan dua rekomendasi strategi penerapan CSR yaitu strategi pemberdayaan; dan strategi pemberian bantuan secara langsung. Strategi pemberdayaan yaitu: membuka program magang, membuat program CSR pemberdayaan UMKM, peningkatan pengetahuan dan kemampuan, memberikan pelatihan keahlian bersertifikat, memberikan penyuluhan pentingnya perilaku sehat. Sementara strategi pemberian bantuan secara langsung yaitu: memberikan bantuan pada instansi pendidikan, bantuan penyediaan air bersih, Memberikan bantuan berupa material sisa produksi. Perusahaan berkewajiban menerapkan CSR tiga bidang pembangunan berkelanjutan yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan.

Industrial development has caused a decrease in the carrying capacity of the environment, social conflicts, and economic inequality. The industrial world has developed the concept of Corporate Social Responsibility (CSR) as a responsibility to society. This study analyzes the implementation of sustainable CSR, evaluates strategies, and formulates priority strategies for CSR programs. This study uses a quantitative research approach. Furthermore, this study uses a combination of quantitative and qualitative methods. The analytical methods for analyzing qualitative data into quantitative data in this study are the Strength, Weakness, Opportunity, and Threat (SWOT). The study results obtained two recommendations for implementing CSR strategies, namely the empowerment strategy and direct assistance strategies. The empowerment strategies include opening apprenticeship programs, creating MSME empowerment CSR programs, increasing knowledge and skills, providing certified skills training, and providing counseling on the importance of healthy behavior. The strategies for direct assistance include assisting educational institutions, providing clean water, and reusing leftover production materials. In addition, companies must implement CSR in three areas of sustainable development: economic, social, and environmental.
"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marisca Wulansari
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran Yayasan KEHATI dalam implementasi CSR SEGS, Ltd pada proyek CSR Prakarsa Lintasan Hijau Halimun Salak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Dari hasil penelitian didapati peran KEHATI dalam implementasi CSR adalah peran enabling dan coordinating. Hasil penelitian ini menunjukan ketika bentuk pengelolaan CSR adalah kolaborasi, Yayasan KEHATI memiliki otonomi yang memungkinkannya menjalankan beberapa peran diantaranya sebagai katalisator dalam kerja sama yakni dengan menyeimbangkan kepentingan perusahaan maupun taman nasional dalam kemitraan, menjadi mediator dengan menghubungkan perusahaan dengan NGO lokal yang mampu melakukan pekerjaan teknis restorasi, memfasilitasi kerja sama masyarakat dengan stakeholder terkait demi keberlanjutan proyek serta brokering capacity dalam meningkatkan kapasitas teknis masyarakat dan membangun kapasitas keuangan NGO lokal dan kelompok masyarakat sementara ketika pengorganisasian CSR dijalankan dalam bentuk donasi peran KEHATI hanya sebagai perantara (broker) saja oleh perusahaan. Perubahan peran ini menunjukan kenyataan bahwa kerja sama tidak terjadi dalam kondisi statis tetapi dalam lingkungan yang dinamis, akibatnya ketika orang berubah dan organisasi berubah maka peran NGO dalam implementasi CSR juga ikut berubah. Faktor pendukung KEHATI dalam kerja sama ini adalah pengalaman dan reputasi KEHATI dan linking social capital yang dimiliki KEHATI sedangkan faktor penghambat dalam kerja sama ini adalah perbedaan pandangan terkait pengelolaan proyek antara perusahaan dan KEHATI, belum memadainya pengelolaan sumber daya manusia di KEHATI dan adanya perubahan sistem administrasi dan keuangan di kedua organisasi. Pola relasi yang berubah di periode pertama dan kedua juga telah menyebabkan faktor yang menjadi pendukung di periode pertama malah menjadi faktor penghambat di periode kedua yaitu kepercayaan dan komunikasi.

This study aims to see the role of the KEHATI Foundation in the implementation of CSR SEGS, Ltd in the Halimun Salak Green Corridor Initiative CSR project. This research is a qualitative research with a case study research design. From the research results, it was found that KEHATI's role in CSR implementation is an enabling and coordinating role. The results of this study show that when the governance of CSR is collaboration, the KEHATI Foundation has autonomy which allows it to carry out several roles including as a catalyst in cooperation by balancing the interests of companies and national parks in partnerships, becoming a mediator by connecting companies with local NGOs capable that understand restoration technique, facilitating community cooperation with related stakeholders for the sake of project sustainability as well as brokering capacity in increasing the technical capacity of the community and building the financial capacity of local NGOs and community groups. Meanwhile when CSR governance is carried out in the form of donations, KEHATI's role is only as an intermediary (broker). This change in role shows the fact that cooperation does not occur in static conditions but in a dynamic environment. As a result, when people change and organizations change, the role of NGOs in implementing CSR also changes. The supporting factors for KEHATI in this collaboration are the experience and reputation of KEHATI and the social capital linking owned by KEHATI, while the inhibiting factor in this cooperation is the difference in views regarding project management between the company and KEHATI, the inadequate management of human resources in KEHATI and changes in the administrative system. and finance in both organizations. The changing relationship patterns in the first and second periods have also caused the supporting factors in the first period to become inhibiting factors in the second period, namely trust and communication."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Ridwan Pratama
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai praktik pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) serta menguji secara empiris pengaruh dari struktur kepemilikan saham terhadap pengungkapan CSR. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi linier berganda terhadap 128 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengungkapan CSR masih sangat rendah dengan jumlah persentase tingkat pengungkapan kurang dari 70%. Penelitian ini juga menemukan bahwa kepemilikan saham oleh keluarga, institusi, dan publik berpengaruh signifikan negatif terhadap pengungkapan CSR. Hal ini dapat disebabkan oleh lemahnya kontrol dari para pemegang saham terhadap perusahaan terkait dengan isu sosial dan lingkungan, sehingga tingkat pengungkapan CSR pada perusahaan menjadi rendah. Kepemilikan saham oleh investor asing tidak terbukti berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. Hal ini dapat disebabkan oleh tujuan dari investor asing yang bersifat jangka pendek, sehingga lebih terkonsentrasi pada profit perusahaan.

The objective of this study is to determine the implementation of corporate social responsibilty disclosure and to determine the effect of ownership structure on Corporate Social Responsibility (CSR) disclosure. The hypothesis testing is done using multiple linear regression of the 128 manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2014. This study find that the level of CSR disclosure is still weak, with level of percentage disclosure below 70%. This study also finds that family ownership, institution ownership, and public ownership have negative significant effect on CSR disclosure. It can be caused by the lack of control from the shareholders on the social and environment issues, so that the level of CSR disclosures is weak. Foreign ownership is not has significant effect on CSR disclosure. It can be casued by the goals of foreign investor only for short-term investment, so the focus of company is profit."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Aqila Lituhayu
"Kegiatan CSR menjadi sebuah tren yang dilakukan perusahaan-perusahaan untuk dapat bersaing dalam persaingan bisnis yang semakin ketat. Konsistensi perusahaan dalam menjalankan aktivitas CSR dapat memberikan pengaruh terhadap laba yang dihasilkan perusahaan yang ditunjukan dengan kinerja keuangan perusahaan. Akan tetapi terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi CSR terhadap kinerja keuangan, salah satunya yaitu kepemilikan manajerial. Besarnya kepemilikan manajerial perusahaan akan berdampak pada seberapa baik keputusan bisnis yang diambil. Identitas kepemilikan yang diterapkan oleh perusahaan akan mendukung pengambilan keputusan manajemen dalam menerapkan upaya pengungkapan CSR dan meningkatkan kinerja keuangan. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh managerial ownership sebagai variabel moderasi terhadap hubungan antara pengungkapan CSR dengan kinerja keuangan pada perusahaan di Indonesia dan Singapura. Pada penelitian juga dilakukan pengujian dengan membandingkan pengungkapan CSR di kedua negara tersebut dengan berfokus pada perusahaan yang tercatat pada indeks LQ45 dan Straits Times Index. Analisis pengujian menggunakan analisis regresi data panel serta uji beda Mann-Whitney untuk mengetahui tingkat perbedaan pengungkapan CSR di Indonesia dan Singapura. Hasil yang didapatkan yaitu ditemukan adanya perbedaan pengungkapan CSR yang signifikan pada perusahaan Indonesia dan Singapura. Selanjutnya, peranan kepemilikan manajerial dalam memperkuat hubungan CSR dengan kinerja keuangan dapat dibuktikan pada perusahaan Singapura, namun tidak dapat dibuktikan pada perusahaan Indonesia.

CSR activities are becoming a trend that companies do to be able to compete in increasingly fierce business competition. The company's consistency in carrying out CSR activities can have an influence on the profits generated by the company, which is shown by the company's financial performance. However, there are factors that can influence CSR on financial performance, one of which is managerial ownership. The company's managerial ownership structure will have an impact on how well business decisions are made. The ownership identity applied by the company will support management decision making in implementing CSR disclosure and improving financial performance. This study was conducted to examine the effect of managerial ownership as a moderating variable on the relationship between corporate social responsibility and financial performance in companies located in Indonesia and Singapore. Furthermore, it was also tested by comparing CSR disclosures in the two countries by focusing on companies listed on the LQ45 index and the Straits Times Index. The test analysis uses panel data regression analysis and Mann-Whitney test to determine the level of difference in CSR in Indonesia and Singapore. The results obtained are that there are significant differences in CSR disclosure in Indonesian and Singaporean companies. Furthermore, the role of managerial ownership in strengthening the relationship between CSR and financial performance can be proven in Singapore companies but cannot be proven in Indonesian companies."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadli Septianto
"Terdapat banyak penelitian yang menganalisis hubungan antara corporate social responsibility (CSR) dan kinerja keuangan bank, namun pertanyaan ini masih menimbulkan perdebatan. Penelitian ini memilih untuk mengkaji tema ini dari sudut yang berbeda. Demi memberikan perspektif alternatif tentang masalah tersebut, penelitian ini menggunakan efisiensi biaya sebagai ukuran kinerja bank yang lebih komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh CSR terhadap efisiensi biaya bank. Berdasarkan sampel internasional dari 87 bank di 20 negara maju selama periode 2005 - 2018, penelitin ini menerapkan prosedur estimasi stochastic frontier untuk menghitung efisiensi biaya bank. Dalam regresi tahap kedua, penelitian ini menggunakan Feasible Generalized Least Square (FEGLS) untuk mengukur pengaruh CSR terhadap efisiensi biaya bank. Hasil investigasi empiris mengungkapkan bahwa CSR memiliki pengaruh signifikan yang positif terhadap efisiensi biaya bank. Investigasi ini juga menemukan bahwa pengaruh CSR terhadap efisiensi bank menjadi tidak signifikan selama periode krisis. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa kinerja CSR meningkat selama krisis, sedangkan efisiensi bank menurun

Numerous studies are analyzing the relationship between corporate social responsibility (CSR) and the bank’s financial performance. However this question still gives rise to debate. We have chosen to approach this theme from a different angle. In order to provide an alternate perspective on the issue, we use cost efficiency as a more comprehensive measurement of bank performance. This study aims to investigate the effect of CSR on bank cost efficiency. Using an international sample of 87 banks in 20 developed countries over 2005 - 2018 periods, we apply stochastic frontier estimation procedures to compute bank cost efficiency. In the second stage regression, we use Feasible Generalized Least Square (FGLS) to measure the influence of CSR on bank cost efficiency. Our empirical investigation reveals that CSR has a significant positive impact on bank cost efficiency. The investigation also finds that the effect of CSR on bank efficiency become not significant during the crisis period. In addition, we find that CSR performance increased during the crisis, while the bank efficiency decreased"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emma Rahmawati
"Perkembangan kuantitas BUM Desa di Kabupaten Bogor belum diiringi dengan
peningkatan kualitasnya. Jika dibandingkan dengan daerah lain kondisi kualitas BUMDesa di Kabupaten Bogor masih perlu ditingkatkan. Hal ini menjadi penting dikarenakan disatu sisi BUM Desa diharapkan dapat menjadi jalan keluar untuk permasalahan pengangguran di Kabupaten Bogor. Tesis ini membahas tentang hubungan program CSR, partisipasi masyarakat dan aksesibilitas BUM Desa dengan perkembangan BUM Desa di Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner, studi kepustakaan dan dokumentasi. Objek penelitian ini adalah 47 BUM Desa di Kabupaten Bogor yang menerima CSR dari perusahaan. Teknik pengolahan data dengan uji statistik deskriptif dan uji korelasiKendall’s Tau. Hasil penelitian menunjukkan tingkat perkembangan BUM Desa di Kabupaten Bogor mayoritas berada pada status “Berkembang”. Hipotesis penelitian secara keseluruhan “diterima” dan diperoleh hasil hubungan antara lain hubungan antara program CSR dengan perkembangan BUM Desa adalah signifikan, kuat dan searah. Hubungan antara partisipasi masyarakat dengan perkembangan BUM Desa adalah signifikan, kuat dan searah. Hubungan antara aksesibilitas BUM Desa dengan perkembangan BUM Desa adalah signifikan, sedang dan searah. Sehingga dapat dikatakan jika mengharapkan BUM Desa di satu daerah ingin lebih berkembang, maka perlu mempertimbangkan variabel-variabel tersebut

The development of the quantity of BUM Desa in Bogor Regency has not been
accompanied by an increase in quality. When compared to other regions, the quality ofBUM Desa in Bogor Regency still needs to be improved. This is important because BUM Desa is expected to be a solution of the problem of unemployment in Bogor Regency.
This study discusses the influence of the CSR program, community participation and the accessibility of BUM Desa with the development of BUM Desa in Bogor Regency. This study uses a quantitative approach. Data collection techniques through questionnaires, literature study and documentation. The object of this research is 47 BUM Desa in Bogor Regency which received CSR from the company. Data processing techniques used descriptive statistical tests and Kendall's Tau correlation test. The results showed that the level of development of BUM Desa in Bogor Regency majority in the "Developing"
status. The overall research hypothesis is "accepted" and the results of the relationship between the relationship between the CSR program and the development of BUM Desa are significant, strong and unidirectional. The relationship between community participation and the development of BUM Desa is significant, strong and unidirectional.
The relationship between the accessibility of BUM Desa and the development of BUM
Desa is significant, moderate, and unidirectional. So it can be said that if you expect the BUM Desa in one area to be more developed, it is necessary to consider these variables
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh struktur kepemilikan terhadap luas pengungkapan tanggungung jawab sosial perusahaan (CSR dislosure) pada laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2006. Variabel dependen penelitian ini adalah CSDI dengan menggunakan indikator GRI. Selanjutnya, variabel independen terdiri dari struktur kepemilikan asing dan kepemilikan institusi pada perusahaan. Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan dengan proksi asset yang di-Log, tipe industri, serta kategori BUMN dan Non BUMN. Unit analisa dalam penelitian ini adalah perusahaan publik di BEJ, sedangl-can data yang digunakan adalah Iaporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan untuk tahun 2006. Sampel yang digunalcan adalah sebanyak 107 perusahaan.
Kepemilikan asing dapat menjadi faktor yang mendorong pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, karena jika perusahaan memiliki kontrak dengan foreign stakeholders baik dalam ownership dan trade, maka perusahaan akan lebih didukung dalam rnelakukan pengungkapan tanggung jawab sosial. Sehingga hipotesis yang digunakan adalah kepemilikan asing berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam Iaporan tahunan 2006.
Tingkat kepemilikan institusional yang tinggi akan menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor institusional sehingga dapat rnenghalangi perilaku opportunistic manager. Kepemilikan institusional umumnya bertindak sebagai pihak yang rnemonitor perusahaan. Sehingga hipotesis yang dapat dibuat dalam penelitian ini adalah kepemilikan institusi berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam laporan tahunan 2006.
Teori yang mendasari dalam menguji pengaruh struktur kepernilikan dengan luas pengungkapan CSR perusahaan yaitu Organizational Legitimacy Theory, terutama untuk struktur kepemilikan asing. Seperti kita ketahui, bahwa negara-negara asing memiliki perhatian yang lebih terhadap isu sosial dan lingkungan, sehingga kepemilikan asing dalam perusahaan Indonesia akan lebih concern terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hal yang sama juga mendasari pentingnya CSR bagi institusi, dimana jika mereka mempertimbangkan kriteria sosial dan lingkungan dalam investasi, maka institusi juga akan memerlukan pengungkapan tanggung jawab sosial.
Hasil pengujian statistik dengan regresi menunjukkan hasil bahwa kepemilikan asing tidak berpengaruh terhadap terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hasil ini konsisten dengan penelitian Marwata (2006). Pengujian statistik juga mernperlihatkan kepemilikan institusi tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Mani (2004) serta penelitian Barnae dan Rubin (2005).
Selanjutnya untuk variabel kontrol, ukuran perusahaan signifikan terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial. Hasil ini mendukung penelitian penelitian-penelitian terdahulu bahwa semakin besar perusahaan maka inisiatif dalam melakukan serta mengungkapkan CSR akan semakin tinggi yaitu penelitian Chow dan Wong-Boren (1987) serta Tanimoto dan Suzuki (2005). Variabel kontrol tipe industri juga menunjukkan signifikan terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam laporan tahunan. Hasil ini konsisten dengan penelitian Hackstone dan Milne (1996) dan penelitian Kasmadi dan Susanto (2006). Kategori BUMN dan Non BUMN sebagai variabel kontrol menunjukkan hasil tidak signifikan terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam laporan tahunan.

The objectives of this research observed the ownership structure that are considered by corporate to disclose social responsibility at annual report 2006. Dependent variable at this research used CSDI that observed six indicators in GRI for corporate social responsibility disclosure. Then I examined the factors that are considered by corporate to disclose social responsibility disclosure. I identified ownership structures that may be considered.
Ownership structure at this study use foreign shareholder (ownership) and institutional ownership. The study hypothesizes that the foreign shareholder and institutional ownership have positive affects to the extent of Corporate Social Responsibility disclosure. This hyphotestees presumes that foreign shareholder more awareness than others ownership Structure abaout CSR disclosure, because foreign country like European Union and United Stated more concern with social and environment issues.
In this research also used three control variable. These are company size that proxy with total assets, type of industry, and categories BUMN or Not. The data used in this research were pooling data for 107 firms.
This study based on Organizational Legitimacy Theory to see impact ownership structure to corporate social responsibility, especially for the structure of foreign to ownership. As we know, that foreign nations have more attention to environmental and social issue, so that foreign ownership in company of Indonesia will be more wide of concern to social responsibility. Same thing also constitute importantly of CSR to institution, where if them consider environmental and social criterion in invesrnent, hence institution also will need social responsibility disclosure.
The test result for the first hyphotesis indicated that the impact of foreign ownership to CSR disclosure was not significant. The test result for the second hyphotesis indicated that the impact of institution ownership to CSR disclosure was not significant too. These means the both of structure ownership in this study haven't concern with CSR disclosure to make investment decision. Thus, all of the test result consistent with the research of Marwata (2006), Mani (2004) and Bamae & Rubin (2005).
While for the variable of control, size that proxy with total assets have significant to CSR disclosure social. This result support research of Chow and Wong-Boren (1987) and also Tanimoto and Suzuki ( 2005) that is ever greater of company hence initiative in doing/ conducting and also lay open CSR disclosure. Variable control industrial type also show significant to CSR disclosure of company in annual report. This result consistence with research of Hackstone and Milne (1996) and research of Kasmadi and Susanto (2006). Category BUMN and Non BUMN as control variable show result not signifikan to social responsibility expression of company in annual report."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25093
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11 12   >>