Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harliza Dea Sakinah
"Penelitian ini membahas propaganda Card Stacking dalam poster pendidikan anak Uni Soviet pada zaman kekuasaan Joseph Stalin dengan membuka realita yang sebenarnya di balik poster bernuansa utopis dan ideal. Poster mulai dikenal dan berkembang di masyarakat Rusia pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Poster perlahan muncul setelah beredarnya plakat cetak, papan toko bergambar, dan lubok.
Dalam membahas poster pendidikan anak Soviet tersebut, digunakan teori propaganda Card Stacking, yaitu upaya menutupi hal-hal yang faktual seraya mengemukakan bukti-bukti palsu, sehingga banyak orang yang tertipu. Data yang digunakan adalah poster-poster bertema pendidikan pada zaman Uni Soviet saat era kekuasaan Joseph Stalin (1925-1953) dalam buku kumpulan poster Uni Soviet yang berjudul «Материнство и Детство в Русском Плакате» /Materinstvo i Detstvo v Russkom Plakate/.
Penelitian ini menggunakan metode analisis konten dengan materi visual. Temuan penelitian ini adalah tiga atribut yang melekat pada poster bertema pendidikan pada zaman Uni Soviet saat era kekuasaan Joseph Stalin, yaitu subjek anak, dasi merah, dan buku.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun pemerintah Uni Soviet menggunakan anak sebagai subjek beserta simbol-simbol organisasi kepanduannya, yaitu kacu merah dan buku dalam poster dengan nuansa utopis dan ideal, tetapi pada kenyataannya, kondisi sosial kehidupan mereka pada masa Stalin justru tidak bahagia.

This article discusses the Card Stacking technique in propaganda from Soviet Union`s children education posters during Joseph Stalin`s reign by revealing the realities behind posters with utopian nuances and ideals. Posters had been developed and became popular in Russian society in the late 19th century and early 20th century. Posters slowly appeared after the circulation of printed placards, shop signs, and lubok.
In discussing the Soviet Union`s children education poster, the Card Stacking propaganda theory is used to cover up factual (real) things while presenting false evidence, so that many people are deceived. The data used are educationalthemed posters in the Soviet Union era during Joseph Stalin`s reign (1925-1953) in a book collection of Soviet Union posters entitled «Материнство и Детство в Русском Плакате» /Materinstvo i Detstvo v Russkom Plakate/.
This article uses content analysis method with visual material. The findings of this article are three attributes attached to educational-themed posters in the Soviet era during Joseph Stalin's reign, the three subjects are children, red ties, and books.
This study concludes that although the Soviet Union government used children as a subject along with the symbols of its scouting organization, namely red ties and books in posters with utopian and ideal nuances, but in reality, the social conditions of their lives during Stalin's time were actually unhappy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Rachman
"Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap, dan di dalam hierarki gramatikal wacana merupakan satuan bahasa yang tertinggi. Wacana merupakan satuan bahasa yang tidak terbatas dalam jumlah kalimat dan kalimat-kalimat tersebut merupakan komponen konstruksi wacana. Kalimat-kalimat dalam wacana itu tidak terlepas-lepas begitu saja, melainkan saling berpautan dengan kalimat-kalimat yang lain secara semantis tekstual, membuat kesatuan yang utuh sebagai suatu wacana. Kohesi adalah istilah yang menunjuk pada perpautan kalimat-kalimat itu, yang membatasi kumpulan kalimat itu sebagai suatu wacana. Dengan menghubungkan kalimat-kalimat itu secara kohesif, maka dapat diketahui tingkat kekohesifan wacana itu. Kohesi ditandai oleh pemarkah-pemarkah yang menghubungkan kalimat-_kalimat yang terdapat di dalam wacana itu. Pemarkah-pemarkah itu berupa alat kohesi yang terdiri dari pengacuan (reference), penggantian (substitution), pelesapan (ellipsis), konjungsi (conjuction), dan leksikon (lexicon). Hasil analisis kekohesifan pada karya tulis mahasiswa BTPA III, ternyata tidak sepenuhnya kohesif, karena ada kalimat-kalimat yang tidak menggandung unsur kohesif. Secara umum penggunaan tipe-tipe ikatan kohesif pada seluruh wacana hampir sama, kecuali pada wacana Korea Selatan. Urutan penggunaan tipe ikatan kohesif pada wacana Korea Selatan adalah kolokasi, pengacuan, konjungsi, penggantian, dan pelesapan, sedangkan ketiga wacana lainnya adalah kolokasi, konjungsi pengacuan, penggantian, dan pelesapan. Alat kohesi yang dominan dipergunakan pada semua wacana adalah lama, yaitu leksikon, sedangkan yang jarang dipergunakan adalah pelesapan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S12412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ressa Rizky Andriani
"Skripsi ini membahas mengenai aktivitas perempuan Indonesia yang menjadi objek dalam pelaksanaan kebijakan propaganda Pemerintah Pendudukan Jepang yang diterapkan di Indonesia, khususnya Jawa. Dalam melakukan propagandanya terhadap kaum perempuan, Pemerintah Pendudukan Jepang memanfaatkan pers sebagai sarana propagandanya, salah satunya adalah melalui Majalah Djawa Baroe. Majalah Djawa Baroe banyak menampilkan gambar-gambar yang memperlihatkan aktifitas perempuan di masa perang. Gambar-gambar yang ditampilkan dalam Djawa Baroe membentuk imej perempuan yang sempurna untuk masa perang. Dalam kehidupan nyata, aktivitas perempuan yang ditampilkan tersebut tidaklah sama, karena sebenarnya mereka mengalami penderitaan dalam menjalani kehidupan di masa perang.

This thesis discusses the activities of women who became objects in the implementation of government_s propaganda policy applied by Japanese Colonial Government in Indonesia, particularly in Java. In conducting propaganda to the women, the Government used the press as a medium; one of them was Djawa Baroe Magazine. Djawa Baroe Magazine displayed many pictures showing the activities of women in war. Pictures displayed in the Djawa Baroe formed a perfect image for women during the war. Whereas, in the real life, women_s activities was not the same because they were actually suffering at the time."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12388
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Chitra Frahamdiyanti
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui sebuah transformasi besar yang terjadi di Rusia terhadap petani perempuan yang direpresentasikan Stalin melalui poster politik propagandanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis, dimana penulis mendeskripsikan gambaran petani perempuan pada masa kolektivisasi pertanian yang dicanangkan Stalin di awal tahun 1930-an. Gambaran petani perempuan yang berhasil dideskripsikan adalah ketika Stalin mulai menempatkan perempuan dalam poster propagandanya ditengah-tengah ikonografi Stalin yang bermunculan, yaitu pada masa pertanian kolektif tahun 1930-an.

The focus of this research is a major transformation that occurred in Russia against the peasant women who represented Stalin through political propaganda posters. The method used in this research is descriptive analysis, where the writer describes images of women farmers in the agricultural collectivization of Stalin proclaimed in the early 1930s. Picture of successful women farmers was described as Stallin began placing women in propaganda posters in the midst of the emerging Stalinist iconography, namely the collective farm during the 1930s."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S14847
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Fatiha
"ABSTRAK:

Skripsi ini membahas poster propaganda Nazi dengan pendekatan semiotik. Analisis semiotik mencakup analisis pada tanda verbal, nonverbal dan paralinguistik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan bagaimana tanda-tanda verbal, nonverbal, dan paralinguistik dimunculkan dalam desain poster serta pesan apa yang ingin disampaikan Hitler melalui poster. Poster yang dianalisis adalah poster yang mewakili kambing hitam dalam propaganda Nazi, yaitu Perjanjian Versailles, kaum Komunis, dan Yahudi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tanda verbal dalam poster berupa teks slogan. Tanda nonverbal dalam poster terdiri atas gambar, ekspresi fasial, gestur, dan warna. Tanda paralinguistik yang lebih banyak digunakan adalah tanda seru. Terdapat tiga pesan utama yang ingin disampaikan oleh Hitler kepada masyarakat Jerman. Hitler sebagai sosok ideal pemimpin, komunis atau Bolshevisme adalah sebuah kejahatan, dan Yahudi adalah kaum yang licik, pengecut, pengkhianat serta bersalah dalam Perang Dunia II.


ABSTRACT:

The focus of this thesis is semiotic analysis of Nazi propaganda poster includes an analysis of the verbal signs, nonverbal signs, and paralinguistic signs. The purpose of this research is to describe how verbal, nonverbal and paralinguistic signs appear in poster as well as what messages that Hitler wants to deliver through posters. The corpusses that used in this research are seven propaganda posters, which representing three scapegoat in Hitler’s propaganda. The scapegoats are treaty of Versailles, Communist or Marxist, and Jews. From the results of thesis, it could be concluded that verbal sign in all posters are slogans. Nonverbal sign consist of picture, facial expression, gesture, and color. Exclamation point as paralinguistic sign is used mostly in posters. There are three main messages that Hitler wants to deliver to the German people. Hitler is the ideal figure of a leader, Communist or Bolshevism is an evil, and Jews are cunning, traitor, coward, petty and also guilty for World War II.

"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56673
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Wieringa, Saskia Eleonora, 1950-
"This book presents the history of the genocide and propaganda campaign and the process towards the International People’s Tribunal on 1965 crimes against humanity in Indonesia (IPT 1965), which was held in November 2015 in The Hague, The Netherlands. The authors, an Indonesian Human Rights lawyer and a Dutch academic examine this unique event, which for the first time brings these crimes before an international court, and its verdict. They single out the campaign of hate propaganda as it provided the incitement to kill so many Indonesians and why this propaganda campaign is effective to this day"
Oxon: Routledge, 2020
320.959 8 WIE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hilvert, John, 1945-
St. Lucia: Universirty of Queensland Press, 1984
940.548 HIL b (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yeremia Michael Basauli
"Skripsi ini membahas mengenai strategi marketing politik studi tentang promosi dalam peningkatan suara anggota legislatif (DPR-RI) Partai Gerindra di Jawa Barat pada pemilu legislatif 2014. Kasus ini di analisis menggunakan teori marketing politik. Pada teori ini, penulis menekankan terhadap komponen promosi. Promosi yang dilakukan oleh Partai Gerindra dapat dilihat dalam 6 kelompok saluran komunikasi politik, yaitu saluran komunikasi politik lini atas, saluran komunikasi politik lini bawah, saluran komunikasi dengan special event, saluran komunikasi politik dengan media baru, saluran komunikasi politik dengan komunikasi antar pribadi, dan saluran komunikasi politik dengan media tradisional. Studi ini menemukan bahwa Partai Gerindra memaksimalkan berbagai media yang tersedia dan struktur jaringan partai yang ada dalam mempromosikan partai. Strategi promosi yang dilakukan oleh Partai Gerindra memberikan hasil perolehan suara sebesar 2.378.762 dan 10 kursi dalam pemilihan legislatif 2014 di Jawa Barat.

This undergraduate-thesis analyzes about political marketing strategy study about promotion in increasing the votes member of parliaments (House of Representative of Indonesia Republic) Gerindras Party in West Java in legislative election 2014. This case using the political marketing theory. On this theory, writer focus on component of promotion. Promotion carried out by the Gerindras Party can be seen from 6 groups of political communication channels, consisting of political communication channel above the line, political communication channel below the line, political communication channel with special events, political communication channel with new media, political communication channel with interpersonal communication, political communication channel with traditional media. The study finds that Gerindras Party maximize the various available media and the network structure of the parties that are in promoting the party. Promotion strategy carried out by Gerindras Party give the result of the vote amounting 2.378.762 and 10 seats in legislative election 2015 in West Java."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   2 3 4 5 6 7 8   >>