Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah berisi ringkasan bahasa Belanda mengenas Serat Rama (FSUI/CP.55). Ringkasan dibuat oleh Pigeaud sendiri pada bulan Juni 1926. Pada saat itu Pigeaud sedang bertugas di Surakaita. Teks ditulis dalam dua kolom pada setiap halaman. Kolom kanan merupakan ringkasan pokok, sedangkan kolom kiri berisi tambahan dan perbaikan. Banyak sekali coretan-coretan kata, frase, maupun kalimat, yang kemudian diralat atau diubah oleh Pigeaud. Selanjutnya tentang teks ini lihat FSUI/CP.55, yang berupa saiinan dari naskah yang diringkas di sini."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.56-L 3.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah yang diperoleh Pigeaud di Banyuwangi pada tahun 1936 ini, memuat sebuah versi baru Serat Rama. Naskah terdiri atas 71 pupuh, tetapi baik awal maupun akhir teks hilang. Daftar pupuh: (1) ?; (2) dhandhanggula; (3) pangkur; (4) asmarandana; (5) durma; (6) pangkur; (7) kinanthi; (8) padapa; (9) dhandhanggula; (10) mimba; (11) kinanthi; (12) sinom; (13) asmarandana; (14) kinanthi; (15) pangkur; (16) dhandhanggula; (17) sinom; (18) asmarandana; (19) kinanthi; (20) pangkur; (21) darya; (22) pangkur; (23) sinom; (24) dhandhanggula; (25) asmarandana; (26) sinom; (27) dhandhanggula; (28) asmarandana; (29) sinom; (30) pangkur; (31) kinanthi; (32) babi; (33) pangkur; (34) asmarandana; (35) dhandhanggula; (36) sinom; (37) pangkur; (38) asmarandana; (39) kinanthi; (40) dhandhanggula; (41) asmarandana; (42) pangkur; (43) sinom; (44) dhandhanggula; (45) asmarandana; (46) dhandhanggula; (47) pangkur; (48) sinom; (49) dhandhanggula; (50) sinom; (51) kinanthi; (52) durma; (53) dhandhanggula; (54) pangkur; (55) mijil; (56) dhandhanggula; (57) sinom; (58) dhandhanggula; (59) pangkur; (60) dhandhanggula; (61) sinom; (62) pangkur; (63) asmarandana; (64) dhandhanggula; (65) pangkur; (66) asmarandana; (67) dhandhanggula; (68) pangkur; (69) kinanthi; (70) sinom; (71) dhandhanggula. Gaya tulisan dalam naskah ini tegak dan khas sekali, disertai penggunaan pada mangajapa dan madyapada yang indah, dengan rubrikasi."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.59-NR 300
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Salinan naskah Rama ini diperoleh Pigeaud dari J. Scholte, di Banyuwangi. Dalam FSUI/CP.55 terdapat catatan perbandingan antara teks ini dengan dua teks lain yang mirip, yaitu Serat Rama Pegon dan Serat Kandha Rama. Lihat deskripsi naskah tersebut untuk keterangan selanjutnya. Seperti halnya CP.56, teks dalam naskah ini terdapat cukup banyak pembetulan berupa coretan-coretan, penambahan, dan pengurangan kesalahan pada huruf, suku kata, atau kata-kata dalam struktur kalimatnya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.60-A 4.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah yang sangat indah ini berisi teks Serat Rama. Kolofon depan menyebutkan hari Rabu Pon, 25 Mulud, Jimawal 1757 (14 September 1829), serta nama K.G.P.A. Purubaya, di Surakarta. Belum jelas data nama dan penanggalan tersebut menunjukkan hal penulisan teks atju penyalinan naskah. Dugaan penyunting, mungkin naskah ini disalin pada tahun 1829, di Dalem Purubayan atas perintah Purubaya (tahun 1820an) dengan maksud 'mangun wasita karsane, samya ngluri luluhur, kang linalar linuri-luri, kinurmat pinusuka, sinawung ing kidung, sujarah ing tanah Jawa, lan sujarah Arab sagung para nabi, winangun ing srangkara. Gaya bahasanya gaya Yasadipuran. (Lihat Gbr. 19 di bawah ini). Cerita dalam naskah ini diawali dengan sebuah sayembara yang memperebutkan Sita (Dewi Sinta), seorang puteri raja di negeri Mantilidireja, dan diakhiri Prabu Rama memperoleh wilayah baru yang kelak kemudian hari menjadi sebuah negeri (kerajaan). Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) pangkur; (3) asmarandana; (4) sinom; (5) mijil; (6) dhandhanggula; (7) maskumambang; (8) durma; (9) pangkur; (10) asmarandana; (11) durma; (12) kinanthi; (13) mijil; (14) sinom; (15) dhandhanggula; (16) pangkur; (17) asmarandana; (18) kinanthi; (19) asmarandana; (20) pangkur; (21) asmarandana; (22) sinom; (23) dhandhanggula; (24) kinanthi; (25) mijil; (26) pangkur; (27) durma; (28) sinom; (29) maskumambang; (30) pangkur; (31) mijil; (32) dhandhanggula; (33) pangkur; (34) dhandhanggula; (35) asmarandana; (36) sinom; (37) dhandhanggula; (38) pangkur; (39) sinom; (40) dhandhanggula; (41) kinanthi; (42) asmarandana; (43) mijil; (44) pangkur; (45) sinom; (46) dhandhanggula; (47) pangkur; (48) durma; (49) asmarandana; (50) pangkur; (51) sinom; (52) dhandhanggula; (53) pangkur; (54) maskumambang; (55) durma; (56) sinom; (57) pangkur; (58) durma; (59) asmarandana; (60) sinom; (61) pangkur; (62) durma; (63) pangkur; (64) sinom; (65) durma; (66) dhandhanggula; (67) kinanthi; (68) sinom; (69) pangkur; (70) maskumambang; (71) durma; (72) pangkur; (73) durma; (74) dhandhanggula; (75) sinom; (76) maskumambang; (77) pangkur; (78) mijil; (79) megatruh; (80) dhandhanggula; (81) sinom; (82) kinanthi; (83) asmarandana; (84) sinom; (85) pangkur; (86) dhandhanggula; (87) mijil; (38) asmarandana; (89) sinom; (90) dhandhanggula. Naskah ditulis dengan gaya kwadratik Kraton Surakarta, tegak dan terkesan rapi serta sungguh-sungguh dalam penuangan penggarapannya. Pepadan pembatas bait juga khas (seperti bunga cengkeh); demikian pula tanda madyapada. Kertas kelihatan luntur oleh tinta tulisan yang dipergunakan, terutama pada hala-man-halaman akhir naskah ini."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.65-NR 217
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi dua teks. Yang pertama Serat Rama, diawali cerita Prabu Rahwana nemerintahkan anaknya Indrajit agar menggelar pasukan dan berteriak bahwa Dewi Sinta telah meninggal, dan diakhiri dengan cerita Ramawijaya, Lakskamana, dan bala tentara kera berhasil menghanguskan negeri Alengka dan membunuh Rahwana ian bala tentara raksasa. Teks kedua dinamakan Serat Raden Indrapura, diawali iengan cerita Prabu Nur Amad dari negeri Kojrat telah terkabulkan permintaaannya ian mempunyai anak bernama Indraputra kemudian diakhiri dengan cerita Raden Putra bertemu dengan Randha Sumampir yang sangat miskin. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) sinom; (3) pangkur; (4) asmarandana; (5) pangkur; (6) asmarandana; (7) dhandhanggula; (8) asmarandana. Naskah dibeli dari Surasa Surasudirja, Banasare, Bandawasa dan dikoleksikan oleh Pigeaud pada bulan Desember 1931 di Yogyakarta. Naskah ini disarikan oleh Mandrasastra pada bula Agustus 1937 disertai daftar tembang, nomor urut, halaman, dan cerita singkat per pupuh dalam bentuk gancaran. Dilihat dari bentuk aksaranya yang sangat khas, dapat diperkirakan naskah ini berasal dari pesisir Jawa Timur."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.68-NR 155
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Ringkasan Mandrasastra tentang naskah MSB/L.42. Lihat Behrend 1990: 235-236 untuk keterangan selanjutnya tentang naskah induk serta daftar pupuh teks ini. Berisi teks yang amat unik, di sini diberi judul Serat Rama-Arjunasasrabahu Sampangkursedangkan dalam Behrend, ibid., disebutkan Serat Arjunasasrabahu saja. Sastra roman ini menceritakan pengembaraan Sri Rama bersama Leksmana pada masa kerajaan Arjuna Sasrabahu di Mahospati, sebelum Sita hilang diculik Dasamuka. Mereka bersama-sama mengunjungi beberapa resi di pegunungan, termasuk Resi Pajarmula, Aji Yaksa Darma, Resi Handrati, Resi Kala, dan Sri Gutama. Dengan dertiikian, rasanya ada kaitan teks ini dengan cerita santri lelana, yang umumnya menggambarkan seorang santri yang berkelana mencari ilmu."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.69-L 15.04
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks Rama Kawi Miring yang digubah dalam tembang gedhe/sekar ageng. Tentang versi Serat Rama berbentuk kawi miring, lihat terutama McDonald 1983. Setelah dibandingkan dengan LOr 1791 dan LOr 2054, yang juga berjudul Rama Kawi Miring, ternyata redaksinya berbeda sekali. (LOr 1791 dan LOr 2054 juga merupakan dua versi, tetapi sangat mirip satu sama lain.) Untuk naskah-naskah Rama Kawi Miring yang lain, bandingkan YKM/W.18, FSUI/CP.71, KBG 29, KBG 589, CB (Collectie Berg) 24, dan MSB/L.297. Daftar pupuh: (1) sikarini; (2) swandana; (3) gandakus; (4) basanta; (5) bramana; (6) sudira; (7) sikarini; (8) sardula; (9) basanta; (10) kusuma; (11) basanta; (12) salyari; (13) sikarin; (14) kusuma; (15) ganda; (16) sardula; (17) lebdaji; (18) kusuma; (19) bramara; (20) gandaku; (21) swandan; (22) sikarin; (23) xix; (24) kusuma; (25) sudira; (26) basanta; (27) sardula; (28) basanta; (29) sikarin; (30) kusuma; (31) nagaban; (32) salyari; (33) basanta; (34) sardula; (35) kusuma; (36) nagaban; (37) sikarin; (38) salyari; (39) basanta; (40) kusuma; (41) swandan; (42) sikarin; (43) kusuma; (44) basanta; (45) sardula; (46) sikarin; (47) nagaban; (48) lebdaji; (49) basanta; (50) sardula; (51) salyari; (52) swandan; (53) bramara; (54) sudirad; (55) sardula; (56) kusuma; (57) sikarini; (58) basanta; (59) kusuma; (60) sardula; (61) sudirad; (62) ?. Pigeaud memperoleh naskah ini di Surakarta pada tahun 1930. Oleh Mandrasastra dibuat ringkasan pada tahun 1931, kini tersimpan bersama naskah induk di FSUI. Informasi penyalinannya tidak ada, tetapi berdasarkan gaya tulisannya, ialah gaya kwadratik khas Surakartan, diduga bahwa naskah berasal dari lingkungan Kraton Surakarta. Pengarang atau penggubah teks cerita ini belum diketahui dengan pasti, akan tetapi banyak teks kawi miring umumnya diasosiasikan dengan keluarga Yasadipura di Surakarta. Tentang teknis tembang gedhe, periksa Arps 1986."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.70-NR 135
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks cerita peperangan negeri Ayodya melawan negeri Alengka. Nafsu angkara murka yang ditunjukkan Prabu Rahwana (Dasamuka) ditentang oleh Prabu Ramawijaya lewat kebijaksanaan-kebijaksanaan yang diterapkannya. Teks diawali dengan cerita Prabu Dasarata, raja Ayodya (ayah Ramawijaya) dan deskripsi mengenai kerajaan itu kemudian diakhiri dengan cerita Kumbakarna dibangunkan dari tidurnya atas perintah Prabu Rahwana (Dasamuka). Naskah dipinjam Pigeaud dari Bupati Sragen. Keterangan tentang pengarang (penulis/penggubah) naskah ini tidak diketahui dengan pasti, namun kebanyakan karya yang berbentuk kawi miring banyak digubah oleh Yasadipura I dan/atau Yasadipura II di Surakarta. Naskah lain yang memuat teks Serat Rama redaksi kawi miring termasuk LOr 1791, 2054 dan CB 24, yang tersimpan di Leiden. Bandingkan dengan YKM/W. 18. Informasi mengenai sastra kawi miring ini banyak didapatkan di dalam McDonald (1982) dan Arps (1986). Keterangan bibliografis selengkapnya terdapat pada FSUI/CP.70, sedangkan daftar pupuh dapat dilihat pada LOr 1791 karena ternyata teks ini sama dengan naskah LOr 1791 tersebut."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.71-NR 523
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Catatan tentang tiga naskah milik Bupati Sragen, masing-masing berisikan teks Serat Rama Kawi, Serat Rama Kawi Miring, dan empat cerita wayang. Tentang teks pertama Serat Rama Kawi, diperoleh keterangan bahwa naskah berasal dari Regent Sragen, setebal 292 halaman (folio) dan terdiri dari 2 bagian. Kecuali itu disebutkan juga tentang teks Ramayana Kakawin (sarga VI h. 161-162, sebanyak 100 bait, sarga VIII h.29-168 dan sarga XXIII bait ke-64). Disebutkan juga saat penyalinan pada tahun 1722 J (1796 M), namun kesalahan data kronometris, sehingga tak dapat dirunut secara betul. Nama pemilik naskah juga tertera, ialah Sata Amijaya. Teks kedua adalah Serat Rama Kawi Miring (h.3), diterangkan bahwa naskah setebal 389 halaman folio. Kecuali itu diterangkan juga mengenai akhir penulisan, menyebutkan Ahad Paing, 16 Rejep, Alip 1731(21 Oktober 1804). Teks ketiga adalah kumpulan lakon wayang, diterangkan bahwa naskah diperoleh dari Regent Sragen setebal 648 halaman. Berisi empat lakon wayang, yaitu: Parta Krama (lihat Pratelan I: 366); Srikandi Maguru Manah (Pratelan I: 350); Sembadra Larung, dan Cekel Endralaya (Pratelan I: 131)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.72-L 10.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks Serat Kandha Rama yang diperoleh Pigeaud di Jember, 1930, dengan perantaraan Tn. Heekeren. Bandingkan FSUI/CP.60 untuk naskah lain, juga berasal dari Pasisir Wetan, yang memakai judul Serat Kandha Rama. Naskah dilengkapi dengan puluhan gambar pena dan tinta yang kemudian diberi warna merah pada bagian-bagian tertentu, seperti kain dan mukanya. Maksud gambar ini untuk melukiskan adegan pada halaman-halaman bersangkutan. Baik gaya gambar maupun tulisan dalam naskah ini cenderung menunjukkan bahwa naskah diproduksikan jauh dari lingkungan kraton. Daftar pupuh: (1) ?; (2) asmarandana; (3) sinom; (4) dhandhanggula; (5) pangkur; (6) kinanthi; (7) asmarandana; (8) asmarandana; (9) dhandhanggula; (10) durma; (11) sinom; (12) pangkur; (13) mijil; (14) durma; (15) pangkur; (16) sinom; (17) asmarandana; (18) dhandhanggula; (19) pangkur; (20) durma; (21) sinom; (22) dhandhanggula; (23) pangkur; (24) durma; (25) sinom; (26) pangkur; (27) asmarandana; (28) durma; (29) durma; (30) asmarandana."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.75-NR 180
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>