Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tampubolon, Maria Eunike
"Keberagaman merupakan suatu hal yang selalu ada dalam masyarakat sehingga menjadi tantangan bagi perusahaan dan pemasar untuk berkomunikasi dengan kelompok yang beragam. Inclusive marketing muncul sebagai solusi untuk membantu perusahaan dan pemasar berinteraksi dengan kelompok sasaran melalui saluran yang menarik bagi sasaran. Merek kecantikan lokal Secondate merupakan salah satu merek yang mengedepankan inklusivitas dalam produk dan pemasarannya. Secondate mengeklaim bahwa mereka percaya setiap orang memiliki cerita yang unik sehingga mereka merangkul keberagaman khalayak dan komunitas mereka. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana Secondate menggunakan inclusive marketing melalui konten Instagram mereka. Dengan menggunakan metode analisis konten, hasil menunjukkan bahwa ada beberapa aspek inclusive marketing yang terdapat dalam konten-konten Secondate, yaitu race and ethnicity, ability, gender identity, dan age. Konten-konten inklusif ini mempromosikan inklusivitas serta pengakuannya. Dalam hal ini, strategi inclusive marketing yang digunakan oleh Secondate tidak hanya terfokus pada penjualan, tetapi juga pada penyebaran pesan inklusivitas dan keberagaman. Maka dari itu, Secondate melalui inclusive marketing mengakui, merangkul, mendengar, memahami, dan mengikutsertakan kisah dari setiap kelompok.

Diversity always exists in society, making it a challenge for companies and marketers to communicate with diverse groups. Inclusive marketing emerged as a solution to help companies and marketers interact with target groups through channels that are attractive to the target. Local beauty brand Secondate is a brand that prioritizes inclusivity in its products and marketing. Secondate claims that they believe everyone has a unique story so they embrace the diversity of their audiences and communities. Therefore, this paper aims to analyze how Secondate uses inclusive marketing through their Instagram content. By using the content analysis method, the results show that there are several aspects of inclusive marketing contained in Secondate content, namely race and ethnicity, ability, gender identity, and age. These inclusive contents promote inclusivity as well as its recognition. In this case, the inclusive marketing strategy used by Secondate is not only focused on sales, but also on spreading messages of inclusivity and diversity. Therefore, Secondate through inclusive marketing acknowledges, embraces, hears, understands, and includes the stories of each group.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Martha Tilaar
"Buku ini merupakan suatu catatan pengalaman selama kurang lebih setengah abad berkecimpung dalam dunia perawatan diri dan kecantikan. Saya patut bersyukur bahwa dengan berbekal kemauan, impian, dan kerja keras, indigenous science yang saya peroleh dari nenek moyang di Nusantara dan saya kembangkan itu kemudian bisa menjadi metode perawatan diri yang khas Indonesia, suatu produk lokal yang bisa berdiri sejajar dengan bangsa lain di era global ini."
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2014
646.72 MAR k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lowe, Nick
"Scientific understanding of the ageing process has developed rapidly and non-surgical therapies have appeared on the market in ever-increasing numbers. This consumer guide describes how to achieve and preserve a more youthful-looking face by using non-surgical techniques."
London: Kyle Cathie, 2005
646.72 LOW a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Syafira Gustia
"Produk skincare Korea kini mulai menarik perhatian dan diminati oleh konsumen global, termasuk Indonesia. Tidak hanya memperkenalkan produk-produk yang beragam, rejimen skincare Korea juga kerap dikenal meliputi langkah-langkah dan produk yang cukup banyak. Menerapkan metode rejimen skincare Korea bukanlah suatu hal yang mudah, terutama bagi kalangan mahasiswa yang belum lama mulai merawat wajah dan belum memiliki penghasilan tetap. Adaptasi penggunaan skincare Korea dalam rutinitas perawatan kalangan mahasiswa membentuk ritual konsumen yang berbeda dibandingkan target konsumen di Korea. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ritual konsumen pengguna produk skincare Korea pada kalangan mahasiswa dengan menggunakan teori perilaku konsumen dan konsep ritual konsumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi. Perilaku ritual konsumen dijabarkan berdasarkan komponen-komponen ritual yang ada di dalamnya. Masing-masing konsumen diidentifikasi ke dalam empat tingkat ritualisasi berbeda. Hasil penelitian menunjukkan keunikan komponen-komponen ritual serta adanya keunikan karakteristik dan kategori konsumen berdasarkan tingkat ritualnya. Kedua dasar analisis tersebut juga menunjukkan karakteristik unik dari kalangan mahasiswa sebagai konsumen produk skincare Korea.

Korean skincare products is now garnering attention and interest among global consumers, including Indonesia. Not only do they introduce various types of product, Korean skincare routine is known to include plenty of steps and products. Applying them to our daily routine is not an easy task, especially for university students that haven't started taking care of their skin that long and not yet have a fixed income. Adapting Korean skincare into their own skincare routine develops a unique consumer ritual compared to the consumers in Korea. This study aims to analyze the consumer ritual on Korean skincare usage among university students using consumer behavior theory and consumer ritual concept. This research use qualitative approach and ethnographic method. Consumer ritual behavior are interpreted based on the ritual components in them. Each consumer is also identified by ritual degree. The research found several uniqueness within the ritual components, also unique characteristics and consumer category from each ritual degree. Both of that analysis also show the unique characteristics of university students as Korean skincare consumers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Husna
"Skripsi ini menganalisis hubungan antara konsep kecantikan dengan perilaku wanita Jepang dalam mengkonsumsi produk kecantikan Dalam menganalisis keterkaitan tersebut skripsi ini menggunakan teori konsumsi Baudrillard mengenai konsumsi sebagai norma sosial Skripsi ini merupakan penelitian kualitatif Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa dalam mengkonsumsi produk kecantikan wanita Jepang sangat terpengaruh oleh nilai nilai kecantikan yang terdapat dalam budaya masyarakatnya Wanita Jepang memandang konsep kecantikan yang ada sebagai norma yang sifatnya menekan dan harus dipatuhi.

The focus of this study is to analyze the relevance between beauty concept and Japanese women behavior in consuming beauty products This work was compiled using Baudrillard's theory about consumption as a social norm as the premise This work is a qualitative research This work found that in consuming beauty products Japanese women are affected a lot by the beauty values that exists in the culture Japanese women consider the existing beauty concept as a norm that is pressuring and has to be abided.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S55633
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cleisia Tyas Alemina Theodora Inakawa
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang peran media yang membentuk nilai kecantikan para penggemar K-Pop yang aktif mengkonsumsi berbagai tayangan K-Pop lewat media. Tidak hanya membentuk nilai kecantikan tetapi penelitian ini ingin melihat bagaimana media juga berperan mendorong penggemar K-Pop untuk memakai kosmetika asal Korea Selatan sebagai bagian dari adopsi nilai yang dilihat dalam media. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa media dengan tayangan K-Pop mempengaruhi nilai kecantikan yang diingkan oleh wanita muda penggemar K-Pop yang aktif mengkonsumsi media tersebut. Media juga berperan dalam mendorong pemakaian produk perawatan dan kosmetika BB Cream oleh wanita muda penggemar K-Pop. Para penggemar K-Pop juga lebih memilih menggunakan barang keluaran Korea Selatan karena selera mereka telah didominasi oleh dunia hiburan K-Pop. Media yang paling berperan besar adalah internet

ABSTRACT
This thesis describes the role of media in forming beauty values of K-Pop fans who actively consume media about K-Pop. This research also describes how media takes role to encourage K-Pop fans to use Korean cosmetics as an action of adopting values which they seen in the media. This research is qualitative research using narrative design. The result of this research found that media gave a big influence to form the beauty of values that is desired by young adult K-Pop fans female. Media also took part to encourage them to use Korean BB Cream and other skin-care product. The biggest media that could give big influence to the fans is internet"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42391
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Hutami
"

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi wacana kecantikan mainstream dan alternatif yang ada di dalam komentar konten instagram @overheardbeauty dan menunjukkan adanya wacana kecil lainnya yang turut membangun wacana di dalam Instagram @overheardbeauty.  Penelitian ini diawali dengan proposisi bahwa industri kapitalis menyusup ke dalam media sosial, termasuk ke dalam komunitas online @overheardbeauty yang ada di Instagram. Oleh karenanya, penting untuk mengecek masing-masing konten beserta tanggapan di dalam komentar unggahan tersebut. Penelitian ini menggunakan konsep wacana, instagram, serta kecantikan ideal. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif serta menggunakan paradigma konstruktivis. Teknik pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan studi dokumen dan observasi non partisipan pada akun instagram @overheardbeauty. Dari penelitian ini ditemukan kesimpulan yaitu wacana alternatif dan arus utama ditemukan dalam anggota komunitas @overheardbeauty, namun akun @overheardbeauty masih dominan mmembahas wacana kecantikan arus utama, meskipun anggotanya memiliki kebebasan untuk mengungkapkan wacana yang terpecah-pecah di dalam kolom komentar. Beberapa wacana kecantikan baik arus utama maupun alternatif yang muncul dalam akun @overheardbeauty terbagi ke dalam topik besar seperti tinggi dan bentuk tubuh, kulit, gaya rambut, wajah, dan wacana kecil lainnya, seperti produk kecantikan dan biayanya.

 


This study aims at identifying mainstream and alternative beauty discourses in @overheardbeauty Instagram comments and show other small discourses that contribute to build beauty discourse on @overheardbeauty. This research begins with a proposition that the capitalist industry is infiltrated into social media, including the online community @overheardbeauty on Instagram. Therefore, it is important to check each contents along with the responses in the comment section. This research uses the concept of discourse, instagram, and ideal beauty. This research was conducted with a qualitative approach and using a constructivist paradigm. The data collection technique used in this study is to use document studies and non-participant observation. From this study, it was concluded that alternative and mainstream discourse was found in @overheardbeauty community members, but the @overheardbeauty account was still dominant in discussing mainstream beauty discourse, even though its members have the freedom to express various beauty discourses in the comments section. Some mainstream and alternative beauty discourses that appear on @Overheardbeauty account are divided into several major topics such as height and body shape, skin, hairstyle, face, and other small discourses, such as beauty products and their costs.

 

 

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldilla Audy Shabrina
"ABSTRAK
Tren kecantikan Korea mulai mendapatkan perhatian dari negara-negara internasional sebagai akibat dari fenomena gelombang Korea, atau yang dikenal dengan hallyu, yang telah melebarkan sayapnya ke penjuru dunia. Konsep kecantikan Korea sangat erat kaitannya dengan kulit putih, yang mana berarti konsep kecantikan tersebut tidak inklusif. Meskipun begitu, tren kecantikan Korea ini tidak hanya menarik perhatian orang-orang Asia atau Barat yang pada dasarnya berkulit putih, tetapi juga berhasil menarik perhatian orang-orang kulit hitam. Meskipun warna kulit hitam orang-orang ini tidak sesuai dengan konsep kecantikan Korea, mereka tetap menunjukkan ketertarikannya pada tren kecantikan Korea. Dua dari orang-orang kulit hitam yang kerap mengikuti tren kecantikan Korea ini adalah influencer perempuan kulit hitam di YouTube, yaitu Darcei Amanda dan Kennie JD. Konten mereka terhadap tren kecantikan Korea telah memberikan pengaruh kepada industri kecantikan Korea, sehingga industry kecantikan Korea perlahan menjadi lebih inklusif dalam melayani pelanggan mereka yang berkulit hitam. Oleh karena itu, karya ilmiah ini disusun untuk melakukan observasi mengenai bagaimana dua vlogger ini menggunakan platform mereka dalam memberi pengaruh terhadap fenomena kecantikan Korea. Penelitian ini mengungkapkan bahwa peran influencer perempuan kulit hitam di YouTube memberikan pengaruh dalam mengubah konsep kecantikan Korea.

ABSTRACT
The trend of Korean beauty has started to gain attention from international countries as the phenomenon of Korean wave a.k.a. hallyu has spread globally. The concept of Korean beauty itself is known to be highly associated with having fair skin, which is not inclusive. However, it is surprising that Korean beauty does not only attract Asians or Western people with fair skin, but also some black women become Korean beauty enthusiasts. Although their dark skin colour does not fit the concept of K-beauty, they devotedly follow the trend. Two of them are YouTube black female influencers, Darcei Amanda and Kennie JD, who like to create contents related to Korean beauty. Their contents on Korean beauty has influenced Korean beauty industry to become more inclusive and to cater for dark-skinned women. Hence, this paper aims at exploring how these female vloggers use their platform to give impact on the phenomenon of Korean beauty. The research findings revealed that the role of these black beauty influencers on YouTube gives influence on changing the concept of Korean beauty.

"
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriel, Julie
Florida: Health Communicatin, Inc, 2008
646.72 GAB g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bakhru, H.K.
"Beauty and health go hand in hand. The finest cosmetics in the world cannot disguise the effects of poor nutrition, lack of sleep and exercise or too much stress. Beauty comes from within and it is reflected in clear skin, sparkling eyes, glossy hair and a fit, trim body. While it is not possible to change one’s features, a lot can be done to attain other basic elements of true beauty. In this book Dr. H. K. Bakhru has covered all aspects of beauty and prescribed methods for treating various problems connected therewith in a natural way. A Handbook of Natural Beauty is your guide to looking good, feeling good and staying fit the natural way, the healthy way. It will help you discover Why water do more for you than any skin cream A delicious way to prevent tooth decay How to prevent your hair from graying and a natural hair dye A humble herb which makes your facial more effective Exercises for a healthier, lovelier you And a lot more from the leading expert on nature care. Many have benefited greatly after reading this book and have succeeded in overcoming their beauty problems. You too, can be one of them"
Mumbai: Jaico Publishing House, 2010
646.72 BAK h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>