Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mochamad Nur
"Kotamdaya Tanggerang merupakan daerah perkotaan yang memiliki angka kejadian curanmor yang relatif tinggi, karena kasus curanmor menempati peringkat teratas sebagai kasus yang paling banyak terjadi di Kotamdaya Tangerang pada periode 1995-1998. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola persebaran curanmor sehubungan dengan struktur kota di Kotamdaya Tangerang tahun 1994, 1996, dan 1998. Variabel yang digunakan adalah variabel terikat yaitu jumlah curanmor dan lokasi kejadian curanmor, dan variable bebas yaitu deliniasi struktur kota yang meliputi daerah urban, daerah peralihan dan daerah non urban."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S65334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasiholan, Agung Romy
"Indonesia memiliki sejarah panjang dalam partisipasi di jaringan produksi otomotif internasional. Akan tetapi Indonesia belum mampu memperoleh manfaat dari tingginya perdagangan di sektor tersebut. Di wilayah Asia Tenggara, performa industri otomotif Indonesia kalah saing dengan Thailand meskipun Indonesia memiliki pasar paling besar. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menjawab pertanyaan mengapa industri otomotif Indonesia tertinggal dari Thailand dan strategi apa yang dapat dilakukan Indonesia untuk mengejar ketertinggalan tersebut. Penelitian ini melakukan analisis komparatif terkait kebijakan industri kedua negara. Hasil menunjukkan kebijakan industri Indonesia yang bersifat proteksionis menyebabkan industri otomotif Indonesia tertinggal dari Thailand. Kebijakan proteksionis yang paling berpengaruh adalah program Mobil Nasional. Penelitian ini juga melakukan studi empiris terkait determinan ekspor komponen otomotif Indonesia dengan pendekatan gravity model. Analisis dengan menggunakan teknik regresi random effect RE menemukan bahwa peningkatan kualitas jasa penghubung dan peningkatan ketersediaan infrastruktur jalan berpengaruh positif terhadap ekspor komponen otomotif Indonesia.

Indonesia has a long story in participating the international automotive production network. Unfortunately, Indonesia is not able to reap gains from the rapid growth in automotive and auto parts trade. In Southeast Asia region, Indonesian automotive industry is lagging behind Thailand even though Indonesia has the largest market in ASEAN. Therefore, this paper aims to answer questions on why Indonesia is lagging behind Thailand and what strategies Indonesian government could use to catch up Thailand. Through comparative analysis on both Indonesian and Thai industrial policies, this paper finds that Indonesian protectionist industrial policies are the major cause of the underdeveloped Indonesian automotive industry. The most important of protective policy is Mobil Nasional. This paper also employs empirical studies concerning the determinants of Indonesian auto part exports. Using random effect RE as method of estimation, this paper finds that improvement in service link costs and road infrastructure have positive effect on Indonesian auto parts exports.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindia A. Indraningtyas
"ABSTRAK
Perpindahan lajur adalah komponen yang penting dalam simulasi model lalu lintas mikroskopis, dan memiliki impact pada pergerakan lalu lintas pada segmen-segmen tertentu jalan. Perpindahan lajur pada off ramp menimbulkan efek diverging pada jalan, perpindahan lajur yang kurang tepat pada jalan bebas hambatan akan membahayakan banyak pengguna jalan bebas hambatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku masyarakat pengendara kendaraan kecil pada off ramp jalan bebas hambatan. Penelitian ini menggunakan data berbasis video dan menggunakan Trajectory Extractor yang dikembangkan oleh Lee et al. (2009) yang berfungsi untuk menghasilkan data posisi kendaraan tiap detik secara semi manual. Hasil penelitian ini menunjukan karakter perpindahan lajur pada off ramp jalan bebas hambatan. Hasil dari permodelan adalah pengemudi yang tidak akan keluar dari jalan bebas hambatan cenderung menghindari offramp.

ABSTRACT
Moving lanes are an important component in the simulation of microscopic traffic models, and have an impact on traffic movements in certain segments of the road. The transfer of the lane off the ramp creates a diverging effect on the road, the displacement of the lane that is not right on the freeway will endanger many freeway users. This study aims to determine the behavior of small motorists on the off road ramp. This study uses video-based data and uses the Trajectory Extractor developed by Lee et al. (2009) which functions to produce semi-manual vehicle position data every second. The results of this study indicate the character of the displacement of the freeway ramp on the ramp. The result of modeling is that drivers who will not get off the freeway tend to avoid the off ramp road.

 

 

"
2019
T53106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Wibowo
"Di dalam tata pemerintahan suatu negara, hukum melaksanakan fungsinya sebagai sebuah kerangka yang merupakan perwujudan dari kebijakan pihak pemerintahan yang bersangkutan. Adalah menjadi sebuah kelaziman pada sebuah negara hukum bahwa setiap kebijakan pemerintah dituangkan di dalam sebuah bentuk peraturan perundang-undangan, dengan maksud di samping adanya kepastian tentunya diharapkan akan menjadi pedoman bagi pelaksanaan kebijakan tersebut. Demikian halnya apabila pemerintah memiliki sebuah program tertentu yang akan diiaksanakan, maka akan dituangkan di dalam kerangka yakni peraturan perundang-undangan mengenai program bersangkutan, secara tahap demi tahap sesuai sasaran diharapkan dari program tersebut. Untuk mencapai pada suatu bidang sasaran tertentu seperti yang diharapkan dari sebuah program, dapat dijembatani oleh beberapa peraturan perundang-undangan sesual dengan tahapan waktu maupun sesuai dengan tahapan tingkat pelaksanaan dari program tersebut. Oleh karena itu untuk mencapai kepada sasaran tersebut, dituntut sebuah kerangka hukum yang konsisten baik secara hirarkhis maupun horisontal. Kondisi seperti tersebut sudah seharusnya yang diaplikasikan oleh bangsa Indonesia apabila menghendaki terlahirnya sebuah mobil nasional sebagai sebuah program. Untuk menciptakan sebuah mobil nasional dibutuhkan sebuah perencanaan yang cermat dan matang, serta harus mengerahkan sumber daya yang ada. Hal ini dikarenakan untuk membuat sebuah mobil yang terdiri dari ribuan komponen, diperlukan kemampuan rancang bangun, teknologi, perhitungan ekonomis yang tidak dapat dilakukan dalam waktu sekejap, serta dibutuhkan perencanaan tahap demi tahap untuk melokalisasi komponen-komponen yang diperlukan. Keadaan yang demikian tentunya harus diberikan sebuah kerangka hukum yang sesuai agar pentahapan sasaran yang dimaksud dapat terpedoman secara transparan. Menjadi sebuah hal yang beralasan apabila bangsa lndonesia memiliki sebuah mobil nasional apabila harus dikaitkan dengan kondisi geografis maupun perkembangan masyarakat pada saat ini sehingga dikatakan sarana transportasi memiliki nilai strategis. Di samping kondisi daya serap pasar yang cukup besar, serta pertimbangan era pasar bebas yang tidak menghendaki Indonesia hanya menjadi pasar bagi prinsipal asing. Sebagai sebuah program tentunya harus didukung peraturan perundang-undangan sebagai sebuah kerangka kebijakan haruslah bersifat konsisten agar dampak negatif dapat ditekan seminim mungkin. Konsistensi pada saat ini bukan hanya bersifat hirarkis, tetapi juga bersifat multidisipliner serta mengacu kepada ketentuan Internasional karena lingkup bisnis pada dewasa ini bersifat transnasional, serta telah terbentuknya WTO sebagai wadah lalu lintas perdagangan Internasional."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christianus Gerry Wijaya
"Williams FW42 adalah mobil balap Formula Satu yang dirancang oleh Paddy Lowe untuk tim ROKiT Williams Racing, untuk bersaing di Kejuaraan Dunia Formula Satu FIA 2019. Mobil tersebut memulai debutnya di Grand Prix Australia 2019, dikemudikan oleh Juara Formula 2 FIA 2018 George Russell yang melakukan debutnya di Formula Satu; dan Robert Kubica, dengan desain mobil yang mengalami banyak kemunduran, studi sayap depan dan hubungannya dengan gaya traksi dapat dilihat dengan menerapkan dinamika fluida komputasi dan menggunakan beberapa rumus. Dengan CFD, pengujian dilakukan menggunakan model CAD skala penuh dari mobil yang dibuat di Solidwork, disambungkan ke 7 juta sel menggunakan STAR CCM. Sementara simulasinya sendiri menggunakan pemecah model turbulensi K-Ɛ untuk menemukan nilai lift dan drag. Performa mobil diperkirakan menggunakan rekaman video telemetri, dari mana rasio roda gigi dan torsi yang tersedia diperoleh. Mobil ini dimodelkan untuk berjalan di Autodromo Jose Carlos Pace. Sirkuit yang terletak di Brasil. Terakhir, dari studi tersebut, terlihat bahwa sayap depan memberikan kontribusi sebesar 19,5% dari total downforce yang dihasilkan, 20,7% peningkatan kecepatan sudut pembatas, dan 12% dari gaya drag. Semua ini menghasilkan waktu lap lebih cepat setidaknya 3,756 detik untuk mobil yang dilengkapi sayap depan.

The Williams FW42 is a Formula One racing car designed by Paddy Lowe for the ROKiT Williams Racing team, to compete in the 2019 FIA Formula One World Championship. The car made its debut at the 2019 Australian Grand Prix, driven by 2018 FIA Formula 2 Champion George Russell who made his Formula One début; and Robert Kubica, with the design of the car set to many setbacks, the study of Front wing and its relation to traction force can be seen by implementing computational fluid dynamics and using some formula. With CFD, testing was conducted using a full scale CAD model of the car created in Solidwork, meshed to 7 million cells using STAR CCM. While The simulation itself is using K-Ɛ turbulence model solver to find the lift and drag values. The car’s performance was approximated using telemetry video footage, from which gear ratios and available torque was derived. The car is modeled to run on the Autodromo Jose Carlos Pace. A circuit located in Brazil. Finally,from the study, it can be seen that the front wing contributes to 19.5% of the total downforce generated, 20.7% increase in limiting corner velocity, and 12% of the drag force. All of this results in at least 3.756 seconds faster lap times for the car equipped with the front wing.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: LPM FEUI, 1996
338.476 292 ASI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Harcourt, Brace, 1964
338.476 GIA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rokes, Willis Park
Santa Monica: Cal. Insurors Press , 1971
368.572 ROK n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lewishon, W.
Shanghai: North-Chine Daily News and Herald, , 1937
951 LEW c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Hastuti
"Dengan semakin maraknya merek mobil yang beredar di Indonesia, maka persaingan dalain bidang usaha ini menjadi semakin ketat. Dari 86 model mobil dari 26 merek yang berbeda, sekitar 70% volume penjualan setiap tahunnya, dikuasai oleh jenis kendaraan niaga, dimana bagian terbesar penjualannya dicapai oleh kendaraan niaga kategori I. Salah satu merek jenis kendaraan itu adaiah Toyota Kijang yang posisinya bersaing ketat dengan Isuzu Panther. Terjadinya peningkatan penjualan yang sangat tinggi terhadap Panther, semeritara Kijang mengalami
penurunan yang tajadi pada tahun '91/'92, tentunya
tidak semata-mata disebabkan karena Panther menggunakan bahan bakar solar yang berarti biaya operasional sehari-harinya jauh lebih murah dibanding Kijang.
Disamping itu, diperkirakan ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut-atribut yang dimiliki Kijang dan Panther, sehingga menyebabkan perbedaan dalam keputusan penentuan pembeliannya.
Model analisa yang digunakan
adalah Multidimensional Scaling (Multiattrihute Scaling), dengan alat analisa MDPREF (Multidimensional Preferences) yang menghasilkan matrix product mapping, dan dievaluasi dengan model analisa PC'S., PG'L, Vector Model, Distance Model dan Compensa tory Distance Model.
Data hasil analisis tersebut kemudian dipakai sebagal dasar penentuan posisi produk (product positioning) dengan menggunakan model positioning berdasarkan Porter, Kotler, Stanton, dan Peta Persepsi.
Dengan menetapkan posisi produk yang benar pada benak konsumen, maka akan terhentuk persepsi dan preferensi yang tepat terhadap suatu produk. Dengan deinikian, program yang dikomunikasikan perusahaan untuk membentuk persepsi produk yang benar pada benak konsumen, akan tercapai."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library