Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 231 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rani Widyahany
"Skripsi ini membahas mengenai analisis fungsi bisnis untuk menjelaskan tahap penciptaan dan penerimaan arsip berkas perkara serta peranannya dalam menunjang penyelesaian perkara hukum. Penelitian yang dimulai dari bulan Maret hingga Mei 2009 ini, menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penciptaan berkas perkara yang dimulai dari laporan pidana kepada polisi telah mengikuti alur kegiatan organisasi. Berkas perkara yang memenuhi karakteristik arsip dinamis telah berperan mendukung penyelesaian perkara hukum saat digunakan sebagai bahan rujukan untuk menciptakan dokumen baru.

This study focuses on discussion about the analysis of business function to describe the process of capturing client-matter files and the use of that record to help lawyers solve the law case. This research which was conducted from March until May 2009 applied qualitative method with case study approach. Interviews and observation technique were used as data collecting method.
Result of this research showed that the process of creating client-matter files which started with criminal reports to the police was in accordance with the organizations business activity. Client-matter files similar to the one handled by lawyers will be used as reference for creating new documents."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S15524
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Christa Primanuella
"Dewasa ini, informasi menjadi kebutuhan mutlak bagi setiap instansi, baik instansi pemerintah maupun swasta. Keseluruhan kegiatan instansi pada dasarnya membutuhkan informasi. Oleh karena itu, informasi menjadi bagian yang sangat penting untuk mendukung proses kerja administrasi dan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dari birokrasi didalam menghadapi perubahan situasi dan kondisi yang berkembang dengan cepat.
Salah satu sumber informasi penting yang dapat menunjang proses kegiatan administrasi dan birokrasi adalah arsip. Arsip merupakan rekaman informasi seluruh aktivitas instansi dalam berbagai media, berfungsi sebagai pusat ingatan, alat bantu pengambilan keputusan, bukti eksistensi instansi dan bukti pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan administrasi suatu organisasi. Oleh karena itu keberadaannya dalam organisasi pemerintahan memiliki nilai dan arti yang sangat penting.
Untuk menunjang proses kegiatan administrasi maka arsip yang ada perlu dikelola dengan baik, tetapi pengelolaan arsip seringkali diabaikan dengan berbagai macam alasan, seperti tidak ada pemahaman mengenai pentingnya arsip, kurangnya sumber daya manusia yang berlatar belakang pendidikan kearsipan, tidak adanya prosedur manual dan terus bertambahnya arsip seiring dengan makin tinggi dan kompleksnya pelaksanaan tugas dan fungsi suatu organisasi.
Di sisi lain permasalahan menumpuknya arsip di ruang kerja berujung pada sulitnya menemukan kembali arsip yang diperlukan dan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli peralatan dan sebagainya. Oleh karena itu, peningkatan jumlah arsip harus diikuti dengan kebijakan penyusutan. Pengelolaan arsip atau kebijakan pengurangan arsip disebut manajemen arsip. Manajemen kearsipan adalah sebuah kontrol sistematik atas daur hidup informasi terekam mulai dari penciptaan sampai kepada arsip akan dimusnahkan atau disimpan secara permanen (The Archives Authority of New South Wales,1995:1)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Afrizal Hakiim Arsalan
"Penelitian ini membahas mengenai proses digitisasi arsip statis dalam pemanfaatan ruang pada Kantor Arsip Universitas Y. Institusi kearsipan memiliki tugas untuk menjaga keberlangsungan dan keutuhan arsip, perlindungan arsip vital, memberikan pembinaan dan pengawasan manajemen arsip dalam mencakup ketatausahaan dan kearsipan di lingkungan Universitas Y, menyimpan dan melestarikan arsip statis. Tujuan penelitian ini menggambarkan proses digitisasi arsip statis melalui kegiatan alih media terdiri dari sejumlah tahapan dengan memanfaatkan peralatan yang tepat untuk jenis arsip statis dan mengandalkan pengetahuan arsip Kantor Arsip Universitas Y. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui metode wawancara dan observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi arsip statis sebagian sudah tertata dan proses digitisasi telah berjalan. Proses digitisasi arsip statis berlangsung menggunakan pedoman digitisasi. Bersamaan dengan kegiatan tersebut, pengetahuan arsiparis terhadap digitisasi arsip statis berdasarkan pedoman yang menentukan keberhasilan kegiatan digitisasi.

This study discusses the process of digitizing static archives of Archives Office of the Y University in term of space matters. Archival institution has to maintain the continuity and integrity of archives, protect vital archives under certain conditions, provide guidance and supervision of archives management in covering administration and archives within the Y University, store and preserve static archives. The purpose of this study is to describe the process of digitizing static archives through media transfer activities consisting of a number of stages by utilizing the right equipment for this type of static archive and relying on the archive knowledge of the Y University Archives Office. This study uses a qualitative approach with data collection techniques through interviews and field observations. The results of the study show that the condition of the static archives is partly organized and the digitization process has been running. The process of digitizing static archives takes place using digitization guidelines. Along with these activities, the archivist's knowledge of digitizing static archives is based on guidelines that determine the success of digitization activities."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Siffa Amalia
"Arsip dinamis inaktif merupakan pusat ingatan dari perusahaan yang berperan penting terhadap proses kegiatan transaksi perusahaan. Arsip dinamis inaktif merupakan arsip yang nilai gunanya masih dipertahankan dengan mengandalkan penyimpanan arsip. Sistem Penyimpanan Arsip dinamis inaktif di Record Center mengacu pada kebijakan yang dibuat oleh Divisi Y PT. Bank ABC, sistem penyimpanan arsip dikelola oleh petugas arsip yang sudah diberikan pelatihan mengenai kearsipan. Agar mempermudah temu kembali arsip dan bertujuan untuk menggambarkan penyimpanan arsip inaktif perusahaaan sesuai dengan kebijakan yang dibuat oleh divisi Y agar arsip dapat ditemukan kembali dengan mudah, cepat dan tepat. Metode wawancara dan observasi terhadap enam orang informan pegawai divisi Y PT. Bank ABC dilakukan untuk pengumpulan data dengan studi kasus sebagai metode analisis data. Hasil penelitian ini menunjukkan proses penyimpanan arsip dinamis inaktif di Record Center berdasarkan kebijakan guna menghindari dampak yangmerugikan organisasi. Penyimpanan arsip dilakukan secara benar dengan pandangan arsiparis dan petugas arsip mengenai pentingnya penyimpanan arsip sebagai hasil dari pelatihan arsip. 

Archive is the memory center of the company which plays an important role in the process of company transaction activities. Therefore archives mostly rely on is archive storage. Inactive Dynamic Archive Storage System in the Record Center refers to the policy made by organization. The archive storage system is managed by archive officers who have been trained on archives. In order to facilitate archive retrieval and to describe the storage of company inactive archives in accordance with the policies made by the Y division so that archives can be found easily, quickly and precisely. Interviews and observations of six employee informants division Y PT. ABC Bank were conducted as the methods for data collection with case studies as a data analysis method. The results of this study indicate that the inactive dynamic archive storage process in the Record Center is based on policies to avoid adverse impacts on the organization. Archival storage is carried out properly with the views of archivists and archive officers regarding the importance of archival storage as a result of archive training."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Aprilia Sundari
"Arsip sangat penting keberadaanya sebagai sumber informasi bagi sebuah organisasi. Pengelolaan arsip inaktif harus dilakukan untuk menjaga nilai guna dan menghindari terjadinya arsip kacau. Arsip kacau masih ditemukan diantara arsip-arsip pada penyimpanan arsip di Record Center Kementerian CX. Unit pengolah mengirimkan arsipnya dalam bentuk kardus dan karungan tanpa dilampiri daftar arsip. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengelolaan arsip dinamis inaktif di Unit Kearsipan Kementerian CX dari segi prosedur, sumber daya manusia dan juga sarana dan prasarana sebagai bentuk kepatuhan arsiparis terhadap aturan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara kepada delapan informan yang merupakan arsiparis di Kementerian CX. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam menangani arsip inaktif masih banyak arsip yang kacau yang disebabkan oleh pengetahuan dan kesadaran pengolah dalam memaknai arsip di organisasi. Hal ini mempengaruhi kepatuhan arsiparis di Unit Pengolah untuk mengelola arsipnya dengan baik, meskipun sudah terdapat prosedur dan kebijakan, masalah masih disebabkan pada original order di Unit Kearsipan. Sarana dan prasarana pendukung dialihfungsikan serta ruangan yang belum memenuhi standar. Oleh karena itu, arsiparis di Unit Kearsipan harus melakukan pengelolaan ulang agar sesuai dengan urutan asli (original order) arsip di Unit Kearsipan.

Archives have a very important role as a source of information for an organization. Management of inactive records must be carried out to maintain their value and prevent them from becoming messy. Arsip kacau (messy records) are still found in the archive storage of the Ministry of CX's Record Center. The processing unit sends these records in the form of boxes and sacks without a file list attached. This study aims to explain the management of inactive dynamic archives at the Archives Unit of the Ministry of CX in terms of procedures, human resources and also facilities and infrastructure as a form of archivist compliance with the rules. The research method used is the case study method with a qualitative approach. The data collection technique used for this research is an interview with eight informants who were archivists at the Ministry of CX. The results of this study indicate that, in handling inactive records, there are still many messy records caused by the knowledge and awareness of the processors in interpreting the records in the organization. This affects the compliance of archivists in the Processing Unit to manage their records properly, even though there are procedures and policies in place, problems are still caused in the original order at the Archives Unit. Supporting facilities and infrastructure were converted and rooms did not meet standards. As a result, archivists in the Archives Unit must re-manage it so that it is in accordance with the original order of the archives in the Archives Unit."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Firmansyah
"Arsip statis perlu dipelihara karena sebagai memori kolektif oleh lembaga kearsipan yang memiliki nilai guna sekunder, yaitu memiliki nilai guna berkelanjutan. Oleh karena itu, perlunya pengelolaan arsip yang sistematis untuk memperlancar kegiatan dalam temu kembali informasi. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis Kantor Arsip Universitas Indonesia dalam menerapkan prosedur penyimpanan terhadap proses temu kembali arsip. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana prosedur penyimpanan arsip statis yang diterapkan untuk temu kembali arsip dan fasilitas yang digunakan untuk menunjang penyimpanan arsip statis serta melihat kendala yang dihadapi dalam pengelolaan arsip statis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Dalam pengumpulan data penelitian menggunakan teknik wawancara, observasi, kajian pustaka, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan dalam prosedur penyimpanan arsip statis Kantor Arsip Universitas Indonesia sudah sesuai dengan pedoman yang meliputi pemeriksaan, mengindeks, memberi tanda, menyortir, dan menyimpan arsip, serta menerapkan prinsip provenance dan original order dalam sistem penyimpanan. Fasilitas dalam menunjang penyimpanan arsip statis meliputi rak besi, lemari besi, roll o’pack, map/amplop, box/dus, AC, alat pengukur suhu, APAR, mesin fumigasi, dan CCTV. Dalam pelaksanaannya pada prosedur penyimpanan sudah dijalankan dengan baik dan terstruktur, tetapi ditemukan beberapa kendala yang dihadapi yaitu seputar prosedur penyimpanan, kondisi ruang penyimpanan, dan fasilitas pendukung, serta sumber daya manusia.

Static archives need to be maintained because they are a collective memory by archival institutions that have secondary use value, namely having sustainable use value. Therefore, there is a need for systematic archive management to facilitate activities in information retrieval. The purpose of this research is to analyze the Archive Office of the University of Indonesia in applying storage procedures to the archive retrieval process. The formulation of the problem in this study is how the procedure for storing static archives is applied to retrieve archives and the facilities used to support storing static archives and seeing the obstacles faced in managing static archives. This research uses a qualitative approach with a case study method. This research uses several data collecting methods which include interviews, observation, literature review, and documentation study. The results of this study indicate that the activities in the procedure for storing static archives at the Archives Office of the University of Indonesia are in accordance with the guidelines which include checking, indexing, marking, sorting, and storing archives, as well as applying the principles of provenance and original order in the storage system. Facilities to support static archive storage include iron shelves, safes, roll o'packs, folders/envelopes, boxes, air conditioners, temperature gauges, fire extinguishers, fumigation machines, and CCTV. In its implementation, the storage procedures have been carried out properly and in a structured manner, but several obstacles were encountered, namely regarding storage procedures, storage room conditions, and supporting facilities, as well as human resources."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Septian
"Penelitian ini membahas tentang arsip film di Sinematek Indonesia yang memiliki peranan penting sebagai sumber daya pengetahuan bagi masyarakat melalui memori kolektif pada setiap arsip film. Sinematek Indonesia perlu meningkatkan pemanfaatan setiap arsip film-nya, contohnya melalui sosialisasi arsip sesuai dengan teori dari Caroline Williams. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana pemanfaatan arsip film sebagai sumber daya pengetahuan di Sinematek Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tentang pemanfaatan arsip film di Sinematek Indonesia sebagai sumber daya pengetahuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan pemanfaatan arsip film sebagai sumber daya pengetahuan telah dilakukan di Sinematek Indonesia, kegiatan pemanfaatan terjadi karena adanya akses dan layanan yang diberikan. Pemanfaatan arsip film di Sinematek Indonesia dilakukan melalui beberapa kegiatan dengan kepentingan yang beragam, seperti untuk sumber penulisan karya ilmiah, kunjungan industri siswa, hingga pemutaran film untuk khalayak. Namun, proses pemanfaatan arsip film tersebut masih belum berjalan secara optimal karena terdapat beberapa kendala yang terjadi, yaitu adanya keterbatasan pada arsip film, sumber daya manusia, anggaran, serta sarana dan prasarana.

This study discusses the film archives at Sinematek Indonesia which have an important role as a knowledge resources for the community through collective memory in each film archive. Sinematek Indonesia must increase the use of each film archive, among others through socialization of archives according to Caroline Williams’ theory. The formulation of the problem in this research is how to use of film archives in Sinematek Indonesia. This study aims to describe the use of the film archives in Sinematek Indonesia as a knowledge resource. This research uses a qualitative approach with a case study method. Data collection for this study was conducted through interviews, observation, and document study. The results of this study indicate that the use of film archives as a knowledge resource has been carried out in Sinematek Indonesia. The utilization activity occurs because of the access and services provided. The use of film archives in Sinematek Indonesia is carried out through various types of activities with diverse interests, such as sources for writing scientific papers, industrial visits by students, and film screenings for the public. However, the process of utilizing the film archives is still not running optimally because several obstacles occur, namely the limitations of the film archives, human resources, budget, and facilities."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Namira Rahmi Zahara
"Penelitian ini membahas Implementasi Kebijakan Peraturan ANRI 6/2021 di Sekretariat Ditjen Kementerian X RI dengan menggunakan konsep implementasi kebijakan George C. Edward III, yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi.  Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian ini menyimpulkan implementasi peraturan ANRI 6/2021 di Sekretariat Ditjen masih terdapat kekurangan atau belum optimal di setiap faktor yang mempengaruhinya yaitu (1) faktor komunikasi; transmisi komunikasi akibat gaya komunikasi yang berbeda. Belum adanya pemahaman yang sama dalam ilmu kearsipan (2) faktor sumber daya; terbatasnya jumlah arsiparis dan pengelola arsip, pengetahuan, wawasan, kemampuan, dan keterampilan dalam bidang teknologi dan ilmu kearsipan yang berbeda. Sarana prasarana yang dimiliki belum memenuhi standar ketetapan dan kelengkapan (3) faktor disposisi; implementator belum mendapatkan sosialisasi bagaimana menjalankan PAE secara prosedural dan belum adanya aturan turunan yang menguatkan (4) faktor struktur birokrasi; belum adanya pembuatan SOP yang menjadi acuan dalam PAE secara alih media. Penelitian ini memberikan saran Sekretariat Ditjen perlu adanya komitmen, kejujuran dan juga perspektif dalam memberikan informasi PAE yang sama dari para pimpinan hingga implementator dalam melaksanakan kebijakan, UK1 sebagai pembina kearsipan di Kementerian X agar dapat mempercepat proses pembuatan aturan turunan berupa Peraturan Menteri X tentang PAE.

This study discusses the Policy Implementation of ANRI Regulation 6/2021 at the Secretariat of the Directorate General of Ministry X RI by using the concept of policy implementation George C. Edward III, namely communication, resources, disposition, and bureaucratic structure. This research uses a qualitative approach with a case study method. This study concludes that implementing the ANRI 6/2021 regulation at the Secretariat of the Directorate General still needs to improve or is not optimal in every influencing factor, namely (1) the communication factor: communication transmission due to different communication styles. There must be a common understanding of archival science (2) resource factors: a limited number of archivists and archive managers, knowledge, insight, abilities, and skills in different technology and archival science fields. The infrastructure owned does not meet the standards of determination and completeness (3) disposition factors: the implementer has not received socialization on how to carry out Electronic Archives Management (EAM) procedurally, and there are no derivative regulations that strengthen (4) bureaucratic structure factors: there is no SOP made as a reference in EAM in media transfer. This research suggests that the Secretariat of the Directorate General needs commitment, honesty, and also a perspective in providing the same EAM information from leaders to implementers in implementing policies, UK1 as archivist supervisor at Ministry X in order to speed up the process of making derivative regulations in the form of Minister X Regulations regarding EAM."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Wiranti
"Arsip keluarga diartikan sebagai rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media yang dibuat dan diterima oleh anggota keluarga dalam mendukung aktivitas keluarga. Dewasa ini segala kegiatan pendaftaran administrasi hampir seluruhnya menggunakan arsip keluarga seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) maupun nomor Kartu Keluarga (KK). Arsip keluarga bukan hanya sekedar dokumen berisi informasi yang berkaitan dengan data diri ataupun anggota keluarga lain, akan tetapi dapat menjadi dokumen yang mengintegrasikan ke berbagai hal serta dapat memudahkan kegiatan kita diberbagai sektor hanya dengan satu data yang tercatat. Penelitian dilakukan di lingkungan RT.003/RW.07 Sumur Batu, Kemayoran dengan tujuan penelitian untuk memberikan gambaran tentang upaya perlindungan dan penyelamatan arsip keluarga yang dapat dilakukan guna mendukung gerakan sadar arsip. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minimnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait perlindungan dan penyelamatan arsip keluarga serta kurangnya sosialisasi instansi terkait kepada masyarakat menjadi faktor utama perlindungan dan penyelamatan arsip tidak dilakukan secara maksimal oleh masyarakat sehingga dapat menyebabkan terjadinya kerugian besar non-materi ketika terjadi bencana.

Family archives are defined as records of activities or events in various forms and media that are made and received by family members in support of family activities. Today, almost all administrative registration activities use family archives, such as the National Identity Number (NIK) and Family Card (KK) number. Family archives are not just documents containing information related to personal data or other family members, but can be documents that integrate various things and can facilitate our activities in various sectors with only one recorded data. The research was conducted in RT.003/RW.07 Sumur Batu, Kemayoran with the aim of research to provide an overview of efforts to protect and save family archives that can be carried out to support the archive awareness movement. This research uses descriptive qualitative research. Data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The results of the study show that the lack of public knowledge and awareness regarding the protection and rescue of family archives and the lack of socialization of related agencies to the community are the main factors in protecting and saving archives that are not carried out optimally by the community so that it can cause large non-material losses when a disaster occurs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rufaidah Farhah
"Penelitian ini membahas tentang praktik arsip keluarga Pegawai Aparatur Sipil Negara Universitas Indonesia dalam kewajiban Lapor Harta Kekayaan, sebagai bentuk transparansi harta kekayaan dan upaya pencegahan korupsi, kolusi, dan nepotisme di lingkungan Pegawai Aparatur Sipil Negara. Hal ini menimbulkan kebutuhan informasi individu dalam mengisi Laporan Harta Kekayaan dengan praktik informasi sehari-hari menggunakan model dua dimensi dari McKenzie (2003): Pencarian Aktif, Pemindaian Aktif, Pengawasan Tak Terarah, dan Melalui Perantara melalui fase Koneksi dan Interaksi. Kebaruan penelitian ini adalah tentang praktik informasi dalam kehidupan keluarga sehari-hari terkait dengan catatan pribadi dalam mendukung e-government. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan praktik arsip keluarga yang dilakukan oleh Pegawai Aparatur Sipil Negara di Universitas Indonesia dalam hal kebutuhan Laporan Harta Kekayaan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan analisis data menggunakan tiga tahap pengkodean (Corbin & Strauss, 1990). Pengumpulan data melalui wawancara online semi terstruktur dan pemilihan informan berdasarkan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari empat model praktik informasi yang dikemukakan oleh MCKenzie (2003), hanya tiga model praktik informasi arsip keluarga yang ditemukan pada Pegawai Aparatur Sipil Negara di Universitas Indonesia untuk kebutuhan Lapor Harta Kekayaan yaitu Pencarian Aktif, Pemindaian Aktif, dan Melalui Perantara. Namun, jelas bahwa studi arsip berkaitan dengan praktik informasi.

This study discusses the practice of family archives of State Civil Apparatus Employees Universitas Indonesia in the obligation to wealth report, as a form of wealth transparency and efforts to prevent corruption, collusion, and nepotism within the State Civil Apparatus Employees. This raises the need for individual information in filling out Wealth Reports with everyday information practices using a two-dimensional model from McKenzie (2003): Active Seeking, Active Scanning, Non-directed monitoring, and By Proxy through the Connecting and Interacting phases. The novelty of this research is about the practice of information in everyday family life related to personal records in supporting e-government. The purpose of this study is to describe the practice of family archives carried out by State Civil Apparatus Employees at the Universitas Indonesia in the need for Wealth Reports. The research method used is descriptive qualitative with data analysis using three coding stages (Corbin & Strauss, 1990). Collecting data through semi-structured online interviews and selecting informants based on purposive sampling. The results of this study indicate that of the four models of information practice proposed by MCKenzie (2003), only three models of family archive information practice were found in State Civil Apparatus Employees at the Universitas Indonesia for Asset Reporting needs, namely Active Seeking, Active Scanning, and By Proxy. However, it is clear that the study of archives is concerned with the practice of information."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11 12   >>