Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 231 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Human resources as assets and agents of change is very important for an organization. There reframing concepts related to changes in the organization, the discussion here emphasized the human resource frame. Changes in the organization needed to be able to continue to survive. Increased knowledge and skills of human resources in an effort to improve the archival competency of human resources, which in turn will increase the competence of the organization. Many ways to improve the knowledge and skills of human resources archives, among others, is through education and training."
KHAZANAH 8:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Jati diri Universitas UGM adalah sebagai universitas nasional, universitas perjuangan, universitas pancasila, universitas kerakyatan dan universitas pusat kebudayaan. Secara fisik UGM juga menggunakan nama Pancasila untuk salah satu jalan di lingkungan kampus. Pada saat memasuki kampus UGM melewati pintu gerbang utama tentu kita akan melewati jalan Pancasila....
"
KHAZANAH 8:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Wursanto
Yogyakarta: Kanisius, 1991
651.5 WUR k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Wilhelmina
"Unit Kearsipan FIB UI merupakan salah satu unit kearsipan yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam mengawasi penyelenggaraan kearsipan. Pengelolaan arsip dinamis inaktif yang tepat akan menjamin keselamatan arip, menjaga informasi penting organisasi, dan mempermudah temu kembali arsip. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan strategi Unit Kearsipan FIB UI dalam melakukan pengelolaan arsip dinamis inaktif sebagai upaya menciptakan sarana temu kembali arsip yang efektif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dipilih menggunakan metode purposive sampling. Proses analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan arsip dinamis inaktif di Unit Kearsipan FIB UI dimulai dari proses pemindahan, penataan dan penyimpanan, pelayanan arsip, dan pemusnahan arsip. Upaya dalam menciptakan sarana temu kembali telah dilakukan dengan memfokuskan penataan dan penyimpanan sesuai standar. Sarana temu kembali yang digunakan adalah daftar pencatatan arsip dalam bentuk digital. Namun, terdapat hambatan berupa pencatatan yang belum lengkap dan keterbatasan tempat penyimpanan. Diharapkan hambatan tersebut dapat menjadi acuan perbaikan untuk efektifitas temu kembali arsip.

FIB UI Archives Unit is an archival unit tasked with overseeing archives administration. Proper administration of inactive dynamic records ensures archive safety, protects critical organizational information, and facilitates archive retrieval. The purpose of this research is to outline the FIB UI Archives Unit's strategy for managing inactive dynamic archives in order to develop an effective archive retrieval service. A descriptive-qualitative research method was used for this study. Techniques for collecting data include observation, interviews, and documentation. Purposive sampling was used to identify informants. Data analysis involves the reduction of data, the display of data, and the making of conclusions. The results of the study show that the management of inactive dynamic archives at the FIB UI Archives Unit starts with the processes of moving, organizing, and storing archives, serving archives, and destroying archives. Efforts to develop a retrieval system have focused on standards and storage. The retrieval tool used is a list of archival records in digital form. However, there are obstacles in the form of incomplete records and limited storage space. It is hoped that these obstacles can be used as inspiration for future improvements to archive retrieval's effectiveness."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wartini
"ABSTRAK
Masalah utama yang diungkap dalam penelitian ini adalah penyediaan finding aids yang efektif oleh lembaga kearsipan di Indonesia dalam rangka pelayanan informasi arsip-statis. Dengan adanya prinsip provenance dan original order serta pertimbangan nilai guna informasinya, maka kajian penyediaan finding aids dilakukan melalui identifkasi finding aids dan kebijakan penyediaannya.
Secara rinci, masalah yang akan diungkap dalam penelitian ini : (1) jenis finding aids, (2) bentuk dan model penyajian finding aids, (3) tingkat deskripsi, (4) elemen deskripsi, (5) kebutuhan finding aids bagi pengguna, (6) pedoman deskripsi, (7) fungsi finding aids, (8) manfaat finding aids dan (9) kebijakan berkaitan dengan kondisi khasanah arsip-statis.
Penelitian ini bertujuan untuk ; (1) identifikasi finding aids yang diperlukan lembaga kearsipan, (2) identifikasi finding aids yang telah disediakan oleh lembaga kearsipan di Indonesia, (3) identifikasi kebutuhan finding aids bagi pengguna, (4) identifikasi kebijakan lembaga kearsipan dalam penyediaannya, (5) merumuskan konsep bentuk dan model finding aids yang sesuai untuk pelayanan informasi cepat arsip-statis di lembaga kearsipan Indonesia.
Penelitian ini merupakan studi awal dengan metode survey deskripstif, yaitu mendeskripsi sejumlah variabel yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, membandingkan persamaan dan perbedaan gejala yang ditemukan, menilai dan menentukan hubungan diantaranya. Penelitian dilakukan melalui observasi, dokumen, wawaneara dan literatur.
Hasil penelitian menyimpulkan : (1) finding aids lembaga kearsipan di Indonesia belum dapat membantu pengguna dalam menelusur informasi yang diperlukan maupun membantu arsiparis dalam melakukan pengawasan khasanah arsipnya, (2) bila dikaitkan dengan fungsi dan kemanfaatannya, finding aids lembaga kearsipan di Indonesia kurang berfungsi dan belum banyak manfaatnya, (3) pelaksanaan kegiatan di lapangan kurang sesuai dengan kebijakan yang ditemukan, (4) kendala yang dialami di lapangan secara umum adalah tidak adanya sistem penyimpanan pada lembaga pencipta, penyerahan khasanah arsip dalam jumlah yang banyak dan kacau, tidak adanya standar deskripsi dan peristilahan, terbatasnya tenaga yang mampu, alokasi dana dan kegiatan.
Hasil akhir penelitian ini dikemukakan konsep finding aids jenis katalog sebagai finding aids prioritas kedua untuk pelayanan informasi cepat, disamping finding aids yang diutamakan bagi lembaga kearsipan seperti Inventaris, Register dan Bridging aids.

ABSTRACT
Providing Retrieval Finding Aids of Archival Information: Case Study in Indonesian Archival InstitutionsThe main issue that will be exposed in this study is the providing effective finding aids by the Indonesian archival institutions in relations to the archival information services. According to the provenance and original order principle and because of its value, the study is done by identifying the finding aids, activity and its managerial judgment.
The detail issues will he discussed (1) categories of finding aids, (2) format and type of description, (3) level of description, (4) elements of description, (5) manual of description, (6) function of Finding aids, (7) use of finding aids, and (8) managerial judgment according to the nature of archival material.
The purposes of this study are (1) to identify finding aids needed by the archival institution, (2) to identify finding aids provided by the Indonesian archival institutions, (3) to identify the finding aids needed by the users, (4) to identify the archival institution managerial judgment in providing the finding aids, and (5) to analyze and to formulate the format and the type of finding aids description used in archival information services.
This descriptive study is the preliminary survey by describing all of variables related with the issues to be studied, comparing the similarities and or the differences issues found in the study, pointing out the relations between. The study is done by observating documents, literatures and interviewing.
The results of this study are: (1) Finding aids that provided by the Indonesian Archival Institution did riot maximal lead the users to information they are seeking either the archivist to control their archives (2) according to its functions and uses, finding aids in Indonesia are not in a good use, (3) the works of finding aids providing don't allow the Institution judgment, (4) the general problems are the missing system in the creators, transferring the archives in the large-scale., the missing of manual description and the standard of idiom, the professionalism of the archivist, budget and activities allocation.
The final result of this study is providing the catalogue as a concept of format and type of secondary finding aids description needed by archival institution in Indonesia according to quick archival information services.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sujarwo
"Penelitian ini dilatarbelakangi dari adanya suatu keputusan yang dirasakan banyak kendala ketika diimplementasikan. Timbulnya kendala dimaksud kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor, satu di antaranya adalah arsip dinamis yang digunakan untuk membuat keputusan kemungkinan tidak lengkap. Arsip dinamis yang tidak lengkap mencerminkan bahwa pengelolaannya belum baik sehingga informasi yang terkandung di dalamnya belum bisa diberdayakan secara maksimal untuk membuat keputusan. Keputusan yang dibuat tanpa dukungan informasi yang lengkap akan menghasilkan keputusan yang beresiko.
Ada beberapa tujuan penting yang akan dicapai melalui penelitian ini, yakni mengkaji (1) manfaat arsip dinamis dalam pengambilan keputusan, (2) keterkaitan manfaat arsip dinamis dengan fungsi manajemen, (3) kelengkapan arsip dinamis yang digunakan untuk pengambilan keputusan, (4) hambatan dalam pencarian arsip dinamis, (5) faktor penyebab timbulnya hambatan pecarian arsip dinarnis, dan (6) upava mengatasi faktor penghambat pencarian arsip dinamis (7) kesan pimpinan terhadap arsip dinamis yang ada di unit kerjanya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, dengan obyek penelitiannya adalah arsip dinamis dan keputusan yang ada di PPPG Kejuruan. Subyek penelitiannya adalah unsur pimpinan, yang terdiri dari Pejabat Eselon IV. Ketua Jurusan dan Koordinator Penelitian & Pengembangan, Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan studi dokumen. Wawancara dilakukan terhadap 4 Pejabat Eselon IV, 5 orang Ketua jurusan dan 1 orang Koordinator Litbang. Observasi dilakukan dilakukan di unit kerja masing-masing untuk melihat kelengkapan arsip dinamis yang ada. Studi dokumen dilakukan dengan menelaah SK yang mengatur tentang tugas pokok PPPG Kejuruan dan unit kerjanya. Data yang masuk diolah dengan analisis deskripsi. Data dimasukkan ke dalam katagori-katagori dan dicari hubungan/pengaruhnya satu sama lain.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa arsip dinamis yang ada sudah dimanfaatkan sebagai salah satu sumber informasi dalam pengambilan keputusan. Namun kadang-kadang ada arsip dinamis yang tidak bisa ditemukan/tidak tersedia ketika diperlukan untuk mengambil keputusan. Hal ini disebabkan oleh faktor petugas arsip dinamis, sistem penyimpanan, keterbatasan alat, peminjaman arsip dinamis yang tidak tertib atau kombinasi faktor-faktor dari itu. Antisipasi pimpinan untuk mengatasi kendala ini berupa meningkatkan kompetensi petugas melalui penataran/pemagangan maupun pembinaan baik yang sudah dilaksanakan maupun masih dalam taraf usulan. Usulan segera dibakukannya sistem penyimpanan arsip dinamis menjadi harapan dari seluruh pimpinan untuk mengatasi kesulitan dalam pencarian arsip dinamis.
Memperhatikan hasil penelitian yang demikian, direkomendasi alangkah baiknya kompetensi dan kedisiplinan/tanggung jawab petugas arsip dinamis ditingkatkan, sistem penyimpanan segera distandarkan, membuat prosedur peminjaman arsip dinamis dan segera dibuat kebijakan manajemen arsip dinamis sebagai landasan operasionalnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11655
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria VSKD
"Akuisisi arsip merupakan proses penambahan khasanah arsip pada lembaga kearsipan dengan melalui transfer, donor, pinjaman, dan pembelian yang dilakukan atas dasar kebijakan akuisisi. Setelah diberlakukannya otonomi daerah, Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta bertugas untuk mengelola arsip statis daerah di lingkungan Propinsi DKI Jakarta.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan akuisisi arsip statis di Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta Aspek-aspek dari penelitian adalah (1) aspek kebijaksanaan yang terdiri alas sub aspek kelembagaan, prioritas, pedoman, anggaran, dan koordinasi dengan sumber arsip, (2) aspek prosedur akuisisi yang terdiri dari survey/pendataan, penataan, penilaian, pengiriman dan penerimaan, dan (3) aspek sumber daya manusia dengan sub aspek pejabat struktural Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta, pejabat dan petugas dari unit kerja terkait, arsiparis.
Penelitian ini merupakan studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman tentang aspek-aspek dari penelitian ini. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, pengamatan, dan penelitian dokumen. Sedangkan yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah pejabat struktural Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta, pejabat/petugas dari unit kerja pemilik arsip dan arsiparis.
Adapun teknis pengolahan data dalarn penelitian ini adalah menganalisa data yang diperoleh, kemudian menggolongkannya kedalam kategori yang sesuai dengan aspek penelitian. Setelah itu melakukan intepretasi data dengan berdasarkan pada teori dan kebijakan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab timbulnya permasalahan. Dan yang terakhir adalah penyajian hasil penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) belum adanya kebijakan khusus mengenai akuisisi arsip statis membawa dampak dalam menentukan (a) prioritas unit kerja dan arsip yang akan diakuisisi, (b) tidak adanya pedoman dalam pelaksanaana akuisisi arsip statis, (c) melakukan koordinasi dengan unit kerja, karena tidak diperkuat dengan peraturan secara resrni yang mengatur hal ini; (2) pelaksanaan akuisisi arsip statis telah berjalan dengan berpedoman pada Modul Akusisi Arsip Orde Baru dan Kabinet Reformasi, dengan urutan kegiatan terdiri dari survey/pendataan, penataan, penilaian, pengiriman dan penerimaan. Penyusunan pedoman dan modul tersendiri tentang pelaksanaan akusisi arsip statis yang disusun sesuai dengan kebutuhan Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta merupakan langkah untuk mengoptimalkan kegiatan akusisi arsip statis daerah; (3) pengetahuan di bidang kearsipan dan perhatian dari pejabat struktural Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta merupakan dukungan yang positif pada kegiatan ini. Hal tersebut merupakan motivasi bagi arsiparis dan petugas pelaksananya untuk terus belajar dalam meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dibidang kearsipan. Untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga pelaksana, diperbantukan tenaga kontrak. Diperlukan adanya sosialisasi dan peningkatan pengertian dan pengetahuan dari unit kerja, terutama untuk para pejabatnya dan tenaga kearsipan mereka, sehingga kegiatan akuisisi arsip statis dapat berjalan dengan baik.

Acquisition of archives is the process by which archives add to on holding archives in institutional archives with transfer, donor, loan and the purchasing based on the acquisition policy. After the local autonomy is conducted, Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta is in charge to arrange the local archives surrounding Propinsi DKI Jakarta.
This study is purposed to know about the implementation of the acquisition of archives at Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta. The aspects of the study are ( I ) policy aspect that consist of sub-institutional aspect, priority, orientation, budget, and coordination to archives source, (2) acquisition procedure aspect including survey, appraisal, arrangement, transferring and accessioning, and (3) human resources aspect with the sub-structural official functionary aspect at Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta, the official functionary and the custom of the task force, archivist.
The observation is case study and qualitative approach with the purpose to maintain the comprehension about the aspects from the observation. As regards the data collecting technique that used are interview, observation, and document research. Whereas the informer of the study is the structural official functionary of Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta, official functionary / custom of the task force and archivist.
Concerning the data collecting technique is to analyze the available data, then classify it into the right category with the observation aspect.
After that data interpretation based on the policy and theory to find out about all factors caused problems. And the last things is to present to result of the observation. The result of observation shows that : (1) proceeding special policy about the acquisition of archives carry the effects in deciding (a) task force priority and the archives will be acquisized, (b) there is no direction about the implementation of the acquisition of archives, (c) coordinating with the task force, because it doesn't have strong rule officially to arrange that; (2) The implementation of acquisition of archives is on the way which directed by Modul Akusisi Nasional Arsip Orde Baru dan Kabinet Reformasi Pembangunan, with activity order consist of survey, appraisal, arrangement, count, transferring and accessioning. The arrangement of direction and the module respectively about implementation of acquisition of archives that is arranged according to the need at Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta is a kind of step to optimize the activity of local acquisition of archives; (3) archival knowledge and the attention from the structural official functionary at Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta is a positive support to the activity. It is a kind of motivation to archivist and the custom to keep learning to enhance the archival skill and the knowledge. To overcome the lack of customs, some contract customs hired. The need of socialization, an increase of attention and the knowledge of task force, especially to the official functionary and the archives custom, so that the activity of acquisition of archives can move rightly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15377
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudiyanto
"Penelitian ini dilakukan berangkat dari suatu pengamatan bahwa pola klasifikasi rekod di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sudah tidak sesuai dengan fungsi yang diembannya dan belum dimilikinya Jadwal Retensi Arsip (JRA), terutama di luar bidang keuangan. Tidak sesuainya pola klasifikasi disebabkan fungsi Lembaga telah berubah sebagai konsekuensi dari reorganisasi yang dilakukan oleh LAPAN beberapa kali, namun pola klasifikasi belum disesuaikan dengan fungsi yang ada. Idealnya setiap kali ada perubahan fungsi, pola klasifikasi ikut disesuaikan. Sementara JRA yang mencakup seluruh rekod sebagai perangkat penyusutan belum dimiliki oleh LAPAN, JRA yang sudah ada baru sebatas pada rekod-rekod keuangan.
Ada dua hal penting yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu : (1) melakukan tinjau ulang model pola klasifikasi yang ada untuk disesuaikan dengan perubahan fungsi LAPAN, dan (2) untuk membangun model Jadwal Retensi Arsip LAPAN di luar bidang keuangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif (descriptive research).
Obyek penelitian adalah rekod-rekod yang dikelola LAPAN sebagai basil transaksi bisnis organisasi dan subyeknya adalah para pimpinan dan staf di unit central file (ada 9 unit) dan records centre (1 unit). Metode pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yaitu : observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Observasi dan wawancara dilakukan di unit central file dan records centre. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif

This research begins from an observation that the record classification scheme at the Indonesian National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN) is not suited to the function it is meant for anymore and there is as yet no Records Retention Schedule (JRA), especially outside the financial sector. The unsuitability of classification scheme is the result of the change in the function of the Institute as the consequence of reorganization carried out several times by LAPAN, but the classification scheme has not yet been adjusted to existing functions. The ideal thing is that every time there is a change of function, the classification scheme should also be adjusted. While LAPAN has not yet possessed JRA that covers the entire records as a tool of disposal, existing JRA is only just for financial records.
There two important things that this research wishes to achieve: (1) reviewing existing classification scheme for adjustment to function changes in LAPAN, and (2) developing LAPAN Records Retention Schedule outside the financial sector. This research uses descriptive approach (descriptive research).
The objects of research are records which are maintained by LAPAN as the result of organizational business transactions and the subjects are the principals and the staff in central file (there are 9 units) and records centre (1 unit). The data collection are in three ways i.e.: observation, interview, and documentation study. Observation and interviews are done at the central file and records centre. The data are analysed qualitative descriptive method. The results of the
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T37411
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwono
"Penelitian ini dilatarbelakangi pentingnya arsip bagi suatu organisasi, karena setiap unit organisasi memerlukan tersedianya data dan informasi yang lengkap dan akurat untuk membuat keputusan atau perencanaan. Data dan informasi tersebut sebagian besar terdapat pada arsip yang merupakan bukti dan suatu kegiatan organisasi. Selama organisasi tersebut beraktivitas akan menghasilkan arsip, maka semakin banyak aktivitas maka semakin banyak pula arsip yang tercipta. Arsip merupakan salah satu sumber keterangan yang sangat penting, sebagai bukti akuntabilitas organisasi, yang bisa dipertanggunggjawabkan kepada publik, oleh sebab itu arsip/rekod harus dikelola dengan balk agar bisa dimanfaatkan secara lebih efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari manajemen rekod terhadap kualitas pelayanan khususnya pelayanan kearsipan, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, teknik analisis data menggunakan deskriptip statistik yang ditujukan untuk mendeskripsikan masing-masing variabel penelitian. Sedangkan untuk mengkaji hubungan antar variabel digunakan anaiisis korelasi Spearman. Populasi dari penelitian ini adalah pegawai Fakultas Ilmu Sosial dan llmu Politik Universitas Indonesia, dengan menggunakan purposive sampling, yaitu memilih responden yang kegiatannva menangani kearsipan, dari 127 pegawai yang menangani kearsipan sebanyak 44 responden yang dijadikan obvek penelitian."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T37248
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Wulandari
"Ketepatan penentuan retensi dan nasib akhir Arsip merupakan sasaran dari kegiatan penilaian Arsip. Untuk mewujudkan sasaran tersebut diperlukan SDM penilai yang mampu memahami fungsi, aspek penilaian dan kegunaan arsip bagi kepentingan internal dan eksternal organisasi. Oleh karena itu, kegiatan penilaian merupakan kegiatan yang cenderrng sulit dan subyektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran praktek penilaian Arsip dalam proses penyusunan Jadwal Retensi Arsip ( JRA ) di instansi pemerintah khususnya pads departemen.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik penelitian survey yang mempergunakan kuesioner tertutup. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah SDM penilai, prosedur dan teknik penilaian arsip sedangkan variabel terikatnya adalah penilaian arsip. Keseluruhan departemen dijadikan sebagai populasi, sedangkan sampelnya adalah departemen yang sudah mempunyai JRA secara keseluruhan, sebagian, dan draft. Data hasil kuesioner dibuat rekap dan dimasukkan dalam table frekuensi untuk melihat besarnya prosentase. Untuk mewujudkan penilaian Arsip yang dapat dipertanggungjawabkan, diperlukan SDM penilai Arsip yang memahami fungsi organisasi dan substansi penilaian Arsip (prosedur dan teknik penilaian).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenjang pendidikan SDM sebagian besar strata 1 dan telah mendapat diktat kearsipan. Akan tetapi, sebagian besar penilai belum mendapatkan diklat kearsipan dengan materi khusus penilaian Arsip. Berkaitan dengan prosedur penilaian arsip menunjukkan bahwa sebagian besar departemen melalui prosedur pembentukan tim, inventarisasi dengan menggunakan metode gabungan, rekapitulasi data , serta penentuan retensi Arsip yang melibatkan unit kerja dan instansi terkait. Datam penggunaan teknik penilaian, terlihat kecenderungan penggunaan nilaiguna dan berbagai aspek lain yang terkait seperti nilai informasi, aspek hukum, serta aspek biaya dan resiko pengelolaan.

The precision of determining retention and the end destiny of records is the main objective of a records appraisal activity. In order to reach the objective Human Resources being capable in understanding functions, appraisal aspects and records usages for internal and external interests of organizations in needed. The aim of this research is to find out the description of records appraisal practice within the arrangement of records retention process in government institutions especially in the departments.
The method used is a descriptive method by means of the survey research technique which utilizes questionnaires. The independent variables in this research are human resources, procedure, and appraisal technique, whereas the dependent variable is records appraisal. The whole departments are included as a population. whereas the sample is departments which have already had comprehensive records retention schedule or draft forms. Data collected have been made in a recapitulation form and it is input into a frequency table in order to be able to see the percentage a amount. The result of this research shows that the education level of almost all of the human resources is bachelor degree, and they have attended records management training. However, most of the appraisers have not attended records training in the manner of specific material, namely records appraisal yet.
The result which is related to the procedures of records appraisal shows that most of the departments have established a committee in change of records appraisal. The committee deals with the usage of consolidation method, recapitulations data, as well as determining records retention which involves related work unit and institutions. In utilizing appraisal technique, it is seen a preference of using the value-utilization and various other aspects which are related, such as, information value, rules aspects, as well as budget aspects and management risks.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T37379
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>